Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BIOLOGI
UJI MAKANAN

Di Susun oleh :
Rakelly Adisti
XI-MIPA 3

SMA NEGERI 1 PADALARANG


2018-2019
I. Judul
Uji Makanan

II. Tujuan
 Ingin mengetahui kandungan zat dalam bahan makanan.

III. Teori Dasar


Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan,
yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat
kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk
memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat
membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.
Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan
akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan
makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara
yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
A. KARBOHIDRAT
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama
bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui
proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk
karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula
dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah
CnH2nOn.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang
banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula
alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang
banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya
mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah
sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringan lemak.
B. AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
C. GULA (GLUKOSA)
Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada
glukosa.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi
tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui
saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati
hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa
pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa.
Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
D. PROTEIN
Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung
protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-
1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang
dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan
tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler
dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang
esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain
dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan,
perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari
hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna
karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan,
susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino
esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari
kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-
kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai
cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
E. LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat.
Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari
hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan,
krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain.
Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan
terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan
hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka
bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana
tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan
yaitu :
 Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak
sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada
suhu kamar).
 Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak
seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan
antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan
fosfat.
 Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.
Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen
utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk
membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati
kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam
empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak
yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan
maupun tumbuhan.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak
jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud
padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan
gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak
nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
 Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan
bahan makanan lain,
 Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
 Pelindung alat tubuh yang lunak,
 Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
 Bahan penyusun membran sel,
 Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.

IV. Metode Praktikum

A. Waktu dan Tempat


Dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Oktober 2018. Bertempat di ruang kelas XI MIPA
3, SMAN 1 Padalarang.

B. Alat dan Bahan :

 Gula  Kertas buram


 Nasi  Spirtus
 Tempe  Pipet tetes
 Putih telur  Penjepit kayu
 Kuning telur  Tabung reaksi
 Wortel  Rak tabung reaksi
 Daging ayam  Gelas ukur
 Mentega  Spatula
 Benedict  Plat tetes
 Yodium  Korek
 Biuret  Gunting
Plat tetes Penjepit kayu Tempat memanaskan

Spatula Spirtus Tabung reaksi Gelas ukur

Rak tabung reaksi Pipet tetes Kertas buram


C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan uji makanan
3. Percobaan

a. Uji Kandungan Glukosa


1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk uji kandungan glukosa
2. Didihkan air pada gelas ukur
3. Sambil menunggu air mendidih, masukan bahan makanan ke dalam masing-
masing tabung reaksi dan tambahkan sedikit air pada tabung reaksi kemudian
kocok secara perlahan
4. Setelah di kocok masukan benedict ke dalam masing-masing tabung reaksi
5. Kemudian masukan tabung reaksi yang berisi makanan ke dalam air mendidih
6. Jika bahan makanan tersebut berubah warna menjadi hijau atau oren berarti
positif mengandung glukosa
b. Uji Kandungan Amilum
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk uji kandungan amilum
2. Tempatkan semua bahan makanan ke dalam plat tetes
3. Lalu, teteskan bahan makanan tersebut menggunakan yodium sebanyak 5 tetes
4. Jika menimbulkan warna biru kehitaman berarti bahan makanan tersebut positif
mengandung amilum
c. Uji Kandungan Protein
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk uji kandungan protein
2. Tempatkan semua bahan makanan ke dalam plat tetes
3. Lalu, teteskan bahan makanan tersebut menggunakan biuret sebanyak 5 tetes
4. Jika menimbulkan warna ungu atau terdapat endapan putih seperti lem, berarti
bahan makanan tersebut positif mengandung protein
d. Uji Kandungan Lemak
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk uji kandunga lemak
2. Olesi semua bahan makanan pada kertas buram tepat di bawah sinar matahari
3. Kemudian, terawang kertas buram tepat di bawah sinar matahari
4. Apabila transparan berarti bahan makanan tersebut positif mengandung lemak
V. Hasil dan Pembahasan
Pada kegiatan ini kami mendapatkan hasil bahwa :

Bahan Reaksi perubahan warna Noda Hasil bahan uji makanan (zat yang
Makanan setelah ditetesi Reagen Transparan dikandung)
Benedict Yodium Biuret Kertas Glukosa Protein Amilum Lemak
Buram
Gula H BT TB - +3 - +3 -
Nasi O BT TB - +5 - +5 -
Tempe H TB U + +3 +5 - +
Putih telur TB TB U + +1 +5 - +
Kuning H TB U - +3 +5 - -
telur
Wortel O BT TB - +5 - +5 -
Daging TB BT U - +1 +5 - -
ayam
Mentega H BT TB + +3 - +3 +

Keterangan :
 H : Hijau
 O : Oranye
 TB : Tidak Berubah
 BT : Biru Tua
 U : Ungu

VI. Analisis Pembahasan


Bahan makanan yang mengandung :
a) Glukosa : Gula, terigu, tempe, putih telur, kuning telur, wortel,daging ayam,mentega
b) Amilum : Gula, terigu, wortel, mentega
c) Protein : Tempe, putih telur, kuning telur, daging ayam
d) Lemak : Tempe, putih telur, mentega
Reagen yang sesuai untuk menguji bahan makanan :
a) Untuk menguji kandungan glukosa, reagen yang digunakan benedict
b) Untuk menguji kandungan amilum, reagen yang digunakan yodium
c) Untuk menguji kandungan protein, reagen yang digunakan biuret
d) Untuk menguji kandungan lemak, menggunakan kertas buram

VII. Kesimpulan
Dari praktik yang saya lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Jadi, suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan
makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu
bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.Kandungan zat dalam makanan dapat
diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam
bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan
yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
LAMPIRAN GAMBAR

Ketika menulis uji kandungan. Ketika menulis label. Ketika memasukan bahan makanan

Bahan makanan yang sudah dimasukan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan air.

Ketika tabung reaksi direbus. Ketika meneteskan yodium. Ketika meneteskan biuret
Ketika mengangkat tabung reaksi Hasil yang diteteskan yodium Hasil yang dioleskan kertas buram

Anda mungkin juga menyukai