Anda di halaman 1dari 2

Dimulai pada tahun 1952, Carlos Galli Mainini adalah kepala kedokteran internal di Lans

rumah sakit di Buenos Aires, selama waktu itu dia menerbitkan sejumlah artikel dalam jurnal
ilmiah dalam dan luar negeri. Prestasinya yang paling penting adalah mengembangkan tes
kehamilan biologis. Disebut Uji Galli Mainini, dengan cepat mulai dipakai di seluruh dunia,
karena itu murah, handal dan relatif cepat.
Dalam tes ini, sejumlah kecil urin dari pasien disuntikkan ke kantung bening punggung seekor
kodok jantan dewasa. Urin Seorang wanita hamil mengandung hormon kehamilan, human
chorionic gonadotropin atau hCG. Secara prinsip pemeriksaan ini adalah mencari sperma yang
keluar karena dirangsang oleh hormon HCG. Gambaran cara kerjanya adalah seekor katak jantan
dari jenis Bufo Vulgaris disuntik dengan urin wanita yang diduga hamil muda kemudian
didiamkan selama 30 menit. Urin yang mengandung HCG akan merangsang sperma katak jantan
keluar dari bagian kloaka-nya. Dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat adakah katak yang
disuntik tersebut mengeluarkan sperma atau tidak. Jika terdapat sperma maka kesimpulannya
urin mengandung HCG dan wanita tersebut dinyatakan hamil begitupun sebaliknya. Sebagai ko
trol maka digunakan katak yang hanya disuntik dengan air suling.
Galli manini merupakan suatu uji kehamilan yang dapat digunakan untuk mengetahui HCG pada
urine wanita hamil. Percobaan ini menggunakan objek yaitu Bufo sp. dan urine wanita hamil usia
2,1 3,5 bulan. Penggunaan Bufo sp. jantan karena hewan uji ini mudah didapatkan, mudah
dibedakan jenis kelaminnya, dan sperma kodok dapat dipicu pengeluarannya dengan mudah.
Urine wanita hamil yang digunakan yaitu berkisar antara 2,1 3,5 bulan karena pada usia hamil
ini, urine wanita tersebut mengandung HCG. Hal ini didasarkan pada teori Basoeki (1980) dan
Theolihere (1979) yang menyatakan bahwa HCG telah beredar dalam darah 1 minggu setelah
fertilisasi dengan konsentrasi 120 IU pada hari ke 62 setelah menstruasi dan menurun dengan
cepat pada hari ke 154 mencapai 0 IU. HCG bisa dijumpai pada urine karena HCG didalam
darah tinggi. Perbedaan banyak atau sedikitnya ditemukan sperma kodok tersebut bergantung
pada konsentrasi urine yang disuntikkan. Pada konsentrasi urine murni lebih besar memicu
pengeluaran sperma kodok karena di dalam urine murni lebih banyak mengandung hormon
choriogonadotropin. Hormon tersebut saat disuntikkan pada kodok merangsang sperma kodok
berkembang sehingga kodok tersebut mengalami estrus (birahi). Hal ini dikarenakan HCG
mempunyai sifat seperti LH. Menurut muhayat (1998), LH dan HCG pada laki-laki memberitahu
testis untuk memproduksi hormon seks laki-laki (testosteron). HCG menyebabkan pelepasan
spermatozoa apabila diberikan kepada vertebrata rendah.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa
kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh
syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta).

HCG mengatur untuk mencegah perpecahan dari corpus luteum pada ovarium dan juga
mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan pada manusia. HCG
mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi
toleransi imunitas pada kehamilan. HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada
beberapa spesies , termasuk manusia. HCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang
disekresi oleh endometrium uterus. HCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora
lutea selama tahaptahap permulaan kehamilan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan
cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini
menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai HCG mulai dibentuk
dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik.

Anda mungkin juga menyukai