Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PERTENGAHAN TAHUN

HEALTH POLICY STUDIES (HPS)


Health Policy Studies (HPS)

A. PENDAHULUAN

Deskripsi Bidang

Menurut WHO, Kebijakan kesehatan mengacu pada ke


putusan, rencana, dan tindakan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan pelayanan kesehatan tertentu dalam masyarakat. Secara
eksplisit, kebijakan kesehatan dapat mencapai beberapa hal:
mendefinisikan visi untuk masa depan yang selanjutnya
membantu untuk menetapkan sasaran dan titik acuan untuk
jangka pendek dan menengah.

Health Policy Studies (HPS) merupakan suatu bidang yang


mempelajari tentang kebijakan kesehatan dan mempunyai peran
dalam menganalisis kebijakan kesehatan yang dikeluarkan oleh
pemangku kebijakan, apakah sudah sesuai dengan tujuan awal
atau justru menyimpang dari tujuan semula. HPS berperan dalam
lingkaran kebijakan tersebut, untuk mengawal agar kebijakan
sesuai dengan tujuan awal.

HPS selain menganalisis, juga memiliki tanggung jawab


untuk mengkoordinasikan hasil kajian bersama agar menjadi
gerakan yang lebih konkret, sehingga kajian yang ada tidak
menjadi hal yang sia-sia. HPS yang berada di ISMKI memiliki
peran strategis untuk menggerakkan seluruh mahasiswa
kedokteran untuk menekan pemangku kebijakan agar kebijakan
berada pada jalur yang semestinya.

Puncak dari gerakan ini yaitu advokasi secara langsung


dengan memaparkan hasil analisis yang sudah dilakukan oleh
berbagai komponen yang dilibatkan HPS ISMKI. Tujuan advokasi
ini jelas, baik merubah, membatalkan, atau merevisi kebijakan
yang sudah atau akan dikeluarkan. HPS juga memiliki tanggung
jawab moral untuk membantu mensukseskan kebijakan yang
sudah diaplikasikan ke masyarakat, tidak hanya mengkritisi namun
juga membantu sosialisasi, kita sering menyebutnya pencerdasan.

Secara sederhana kajian kebijakan kesehatan memiliki 3


peran vital yang akan diusung. Ketiga peran itu adalah kajian,
pencerdasan, dan advokasi. Kami berharap kajian kebijakan
kesehatan tahun ini mampu untuk bergerak ke atas dengan
advokasi, ke samping dengan propaganda, dan ke bawah dengan
mengangkat kajian dari berbagai daerah sehingga HPS bisa
menjadi setiap arah bagi pergerakan mahasiswa kedokteran
Indonesia.

Visi dan Misi Bidang

Visi

“Menjadikan Health Policy Studies sebagai poros utama dalam


upaya mengoptimalkan fungsi pergerakan dan aspirasi mahasiswa
kedokteran Indonesia yang berfokus pada kajian, pencerdasan,
dan advokasi terkait isu sosial, ekonomi, dan politik
kemasyarakatan terkait kebijakan kesehatan yang transparan,
inklusif, dan kekinian.”

Misi

1. Menjadikan Health Policy Studies nasional ISMKI sebagai tolak


ukur, sumber, dan acuan bagi HPS/Kastrat wilayah dan institusi
Fakultas Kedokteran se-Indonesia dengan standardisasi
minimal secara inklusif.
2. Menjadikan Health Policy Studies nasional ISMKI sebagai
wadah aspirasi dan pusat analisis kebijakan dan kebutuhan
yang berbasis data dan fakta dalam memegang peranan
strategis untuk menggerakkan seluruh mahasiswa kedokteran.
3. Menjalin kerjasama terpadu dengan pemerintah, stakeholder,
dan mahasiswa kedokteran dalam bertukar informasi dan silang
pendapat terkait problematika kesehatan yang ada di Indonesia.
4. Membangun antusiasme dan semangat pergerakan mahasiswa
kedokteran sebagai garda terdepan dari tiap institusi terkait isu-
isu hangat Indonesia dalam ruang lingkup nasional.
5. Memaksimalkan fungsi koordinasi dan komunikasi antara
pengurus Health Policy Studies nasional ISMKI dengan seluruh
institusi kedokteran melalui jaringan nasional-wilayahinstitusi
secara berkala dan terstruktur.
6. Menjadikan Health Policy Studies nasional ISMKI sebagai
wadah dan media pencerdasan mengenai kajian ilmiah
strategis bagi seluruh anggota HPS/Kastrat/Advokasi institusi
kedokteran melalui alur perpanjangan dan pengakaran dari
ISMKI Wilayah.
7. Membingkai gerakan ISMKI menjadi menarik, asik, transparan,
dan kekinian bersama dengan wilayah dan institusi.

Fungsi Bidang:

Fungsi utama bidang Health Policy Studies (HPS) adalah untuk


membuat kajian, melakukan pencerdasan, dan melakukan
advokasi ke stakeholder terkait. Namun, jika dirinci lebih detail
maka fungsi bidang ini:
 Menciptakan kepekaan, kepedulian, dan kemampuan berpikir
kritis mahasiswa kedokteran terhadap permasalahan
kesehatan dan kebijakan kesehatan.
 Sebagai motor penggerak utama untuk mengawal isu
permasalahan kesehatan dan kebijakan kesehatan.
 Sebagai jembatan untuk mahasiswa kedokteran mencapai
stakeholder terkait dalam menyuarakan aspirasi dan
mengawali perubahan ke arah yang lebih baik.
 Sebagai wadah untuk mahasiswa kedokteran dalam
menyampaikan aspirasi, mengaplikasikan ilmu, dan bertukar
pikiran sesame mahasiswa kedokteran mengenai
permasasalahan kesehatan dan kebijakan kesehatan.
 Sebagai konsultan terakhir yang memberikan saran dan
nasehat terkait pengembangan HPS di institusi.
 Bersama dengan HPS wilayah sebagai fasilitator untuk
meningkatkan kompetensi HPS institusi

Arahan Kerja Bidang:

1. Berkoordinasi dengan VPPA dalam menyikapi sebuah isu


insidental dan kegiatan advokasi dari hasil kajian yang telah
dibuat
2. Berkoordiasi dengan Sekwil dalam penyampaian isu insidental
ke wilayah.
3. Berkoordinasi dengan sekbidwil HPS dalam pengawalan fokus
isu utama yang akan dibahas di nasional dan wilayah
4. Bekerjasama dengan sekbidwil HPS terkait peningkatan mutu
dan kualitas kompetensi dasar dari HPS institusi, pergerakan
bersama, penguatan literasi di HPS institusi dalam mengawal
isu strategis di kampus masing-masing.
B. SUSUNAN TIM

NAMA ASAL INSTITUSI JABATAN


Universitas
Anis Julianti
Muhammadiyah Jakarta
National Coordinator
Putri Qurrotul Aini Universitas Jenderal Vice National
Soedirman Coordinator
Rizky Hamdani Gultom Universitas Methodist
Indonesia
Staff
Muhammad Auzan
Universitas Nahdlatul
Ferdiansyah Ulama Surabaya
Staff

Mutiah Fadilah Universitas Sriwijaya Staff


Achmad Nur Faizin Universitas Islam
Bandung
Staff
I Gusti Ayu Gayatri
Universitas
Sidemen Warmadewa
Staff

Alisya Nuril Universitas Diponegoro Staff


RIzky Fajar Imam Asshiddiq Universitas Islam
Malang
Staff
Joshepine Immanuel Maksi Universitas Katolik
Atma Jaya
Staff
C. LAPORAN PROGRAM KERJA TERLAKSANA

1. Nama Program Kerja HPS Productive


Rizky Fajar Imam Asshiddiq (Unisma)
Penanggung Jawab {Koordinator}, Alisya Nuril (Undip), Rizky
Hamdani Gultom (UMI)
Waktu Pelaksanaan Sepanjang Kepengurusan

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

Program ini berupa pelatihan serta penugasan terhadap staf ahli untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pelatihan yang akan
diberikan berupa pelatihan menulis secara online dalam group line dan
pembuatan video bekerjasama dengan ICT.

Tujuan

Tujuan Umum :
1. Meningkatkan kemampuan PHN dari segi hardskill & softskill
sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan efektif dan
maksimal.
2. Meningkatkan kemampuan Kastrat Institusi dari segi pengetahuan
dan softskill sehingga dapat menjalankan fungsi dan perannya
dengan efektif dan maksimal
Tujuan Khusus :
1. Sarana untuk peningkatan dan penyetaraan kemampuan PHN dan
HPS Institusi dari segi hardskill dan softskill dalam melaksanakan
fungsi dari bidang Health Policy Studies.
2. Sarana untuk mempererat hubungan antar PHN bidang Health
Policy Studies
3. Sarana untuk menjalin kerjasama yang baik dengan HPS Institusi
4. Sebagai pembekalan untuk menjalankan program kerja selanjutnya
Komponen Aktivitas

1. PHN diberikan pelatihan sesuai materi yang dibutuhkan


2. PHN diberikan tugas dalam bentuk video dan tulisan
3. Tugas yang telah dibuat dipublikasi melalui media sosial ISMKI

Indikator Keberhasilan

1. 2/3 PHN HPS mengumpulkan tugas yang telah diberikan


2. 1/2 tugas yang telah terkumpul dapat terpublikasi di media sosial

ISMKI

Output Program Kerja

1. Seluruh PHN HPS telah mengumpulkan tugas tulisan yang diberikan


(70%)
2. Tugas belum dipublikasikan ke media sosial (0%)

Program ini terlaksana 70%, sehingga harus dilakukan publikasi untuk


mencapai 100%

SWOT
 PHN HPS memiliki ilmu kastratisasi yang berbeda-
beda (5)
 PHN HPS memiliki pengalaman dalam
Strenght
menjalankan tugas di kastrat wilayah maupun
institusi berbeda-beda (4)

 Waktu luang antar PHN HPS yang sulit disatukan


(5)
Weakness

 Institusi maupun wilayah membutuhkan ilmu dasar


kastrat (5)
Opportunity
 Sebagai langkah pendekatan PHN HPS dengan
institusi dan wilayah (3)
 Institusi kurang tertarik dengan tampilan yang
Threat
biasa seperti tulisan (3)

Nilai Daya Dorong Daya Hambat


100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 9+ 8 x 100% = 68%
9+5+8+3

Presentasi Daya Hambat = 5+ 3 x 100% = 32%


9+5+8+3

Kesimpulan :
Sub Kondusif

Evaluasi Format SWOT


Program ini masuk kriteria sub kondusif dimana masih layak untuk
diteruskan lagi namun perlu perbaikan di beberapa bagian. DIlihat dari
weakness nya yang yang sebenarnya dapat ditangani yaitu waktu luang
untuk berdiskusi mengenai materi yang akan dibagikan ke institusi dan
wilayah.
Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Menentukan jadwal waktu khusus yang telah ditetapkan agar dipatuhi


bersama walaupun memiliki kesibukan lain

Dokumentasi
2. Nama Program Kerja Main Bareng HPS
Muhammad Auzan Ferdiansyah (Unusa)
Penanggung Jawab {Koordinator}, Mutiah Fadilah (Unsri),
Achmad Nur Faizin (Unisba)
Waktu Pelaksanaan Sepanjang kepengurusan

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

Kegiatan dilakukan dengan melakukan sharing dengan kastrat institusi


dan wilayah dalam acara ISMKI baik dalam Nasional dan Wilayah. Selain
itu, melalui group line yang dapat meningkatkan komunikasi.

Tujuan

Tujuan Umum :
1. Memperkuat hubungan komunikasi Nasional-Wilayah-Institusi
Tujuan Khusus :
1. Memastikan arah gerak HPS selaras dalam tingkat Nasional –
Wilayah – Institusi
2. Mengakrabkan HPS Nasional dengan Wilayah dan Institusi

Komponen Aktivitas

PHN HPS melalukan kunjungan pada kegiatan wilayah, bekerjasama


dengan wilayah untuk melakukan kunjungan kepada institusi dan
melakukan diskusi melalui group line baik mengenai program maupun
diluar program.

Indikator Keberhasilan
1. 1/2 PHN HPS melakukan sharing dengan institusi baik dalam acara
ISMKI maupun diluar acara ISMKI berkoordinasi dengan wilayah.
2. Terjalin diskusi dalam group line minimal 3kali selama
kepengurusan.
3. Terlaksananya sosialisasi program kerja dan arah gerak HPS ISMKI
sepanjang kepengurusan.

Output Program Kerja


1. Terlaksananya kunjungan saat muskerwil dan beberapa institusi
seperti UNDIP, UNSOED, UNUSA, UHT, UNAIR, UBAYA, UNMUH
SBY, UC, dan UWKS. Namun tidak semua PHN HPS melaksanakan
program kerja ini (20%)
2. Terlaksananya diskusi di grup line HPSinkron sebagai wadarh
koordinasi dengan HPS Wilayah (30%)
3. Terlaksananya sosialisasi kepada HPS Wilayah maupun Institusi
melalui grup HPSinkron dan ISMKI 18/19 KASTRAT (30%)

Program ini terlaksana 80%, dikarenakan masih kurangnya kunjungan


yang dilakukan oleh PHN HPS
SWOT
 PHN HPS berasal dari institusi yang berbeda-beda
dan tersebar di seluruh wilayah (5)
Strenght
 Keaktifan PHN HPS Institusi terhadap acara
wilayah maupun institusi (4)

 Kesibukan PHN HPS yang menyebabkan sulitnya


Weakness mendatangi kegiatan yang ada di wilayahnya
maupun institusi terdekat (5)

 HPS Wilayah maupun institusi terbuka terhadap


kunjungan dari PHN HPS (5)
Opportunity
 HPS Wilayah membutuhkan ruang diskusi dengan
PHN HPS (4)

 Terdapat wilayahyang sulit untuk di follow up terkait


Threat program kerja ataupun kondisi di wilayah maupun
institusi di bawahnya (5)
Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 9+ 9 x 100% = 64,28%
9+5+9+5

Presentasi Daya Hambat = 5+ 5 x 100% = 35,71%


9+5+9+5

Kesimpulan :
Sub Kondusif

Evaluasi Format SWOT

Program ini masuk kriteria sub kondusif dimana masih layak untuk
diteruskan lagi namun perlu perbaikan di beberapa bagian. Weakness dari
program ini dapat diatasi dengan mewajibkan setiap PHN HPS untuk
melaksanakan kunjungan terutama di instutsi sekitar dengan jumlah
tertentu.

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

PHN HPS lebih meluangkan waktu untuk mengunjungi acara wilayah


ataupun instutisi, terutama institusi yang ada di sekitar PHN HPS berada
agar HPS wilayah dan institusi dapat terbantu dengan keberadaan PHN
HPS.

Dokumentasi
3. Nama Program Kerja ISMKI Creative Movement (ICM)
Rizky Hamdani Gultom (UMI)
{Koordinator}, I Gusti Ayu Gayatri
Penanggung Jawab
Sidemen (Unwar), Rizky Fajar Imam
Asshiddiq (Unisma)
Waktu Pelaksanaan 7 April 2018

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

Kegiatan ini berupa sebuah project yang akan dilakukan oleh HPS institusi
atau wilayah dalam bentuk upaya promotif dan preventif dalam
memperingati hari kesehatan dunia.

Tujuan

Tujuan Umum :
1. Meningkatkan euforia mahasiswa kedokteran Indonesia terhadap
aksi
2. Memasifkan pergerakan HPS ISMKI
3. Merayakan hari tematik dunia

Tujuan Khusus :
1. Mengubah paradgima HPS yang selama ini terkesan kaku.
2. Membranding ISMKI dengan pergerakan yang masif

Komponen Aktivitas
1. Pelaksanaan kegiatan preventif seperti senam dan jalan sehat
2. Bekerjasama dengan BPJS untuk melaksanakan penyuluhan/diskusi
mengenai Jaminan Kesehatan Nasional
3. Bekerjasama dengan BPJS untuk mengadakan stand pendaftaran
BPJS
Indikator Keberhasilan

1. 30% seluruh institusi anggota ISMKI menjalankan kegiatan ini.


2. Kegiatan ini dapat diliput dan dipublikasikan oleh media massa

Output Program Kerja

1. Lebih dari 50% HPS institusi melaksanakan program ini (50%)


2. Kegiatan ini diliput oleh masing-masing institusi (50%)

Program ini terlaksana 100%

SWOT
 PHN HPS dapat ikut serta dalam membantu HPS
Institusi terkait SOP kegiatan yang dilakukan (5)
Strenght  PHN HPS Institusi dapat ikut serta secara langsung
dalam pelaksanaan program ini di wilayah maupun
institusi sekitar (3)
 Kurangnya koordinasi antara PHN HPS dengan
Weakness PHN CE terkait digabungnya program ini dengan
Bulan Bakti (5)
 HPS Institusi cukup antusiasme dengan
diadakannya program ini (5)
Opportunity  Adanya dukungan dari pihak BPJS (4)
 Sebagai salah satu cara branding ISMKI di
masyarakat (3)

 Kurangnya koordinasi antara HPS Institusi dan CE


Threat
Institusi (5)
Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 8+ 12 x 100% = 66,7%
8 + 5 + 12 + 5

Presentasi Daya Hambat = 5+ 5 x 100% = 33,3%


8 + 5 + 12 + 5

Kesimpulan :
Sub Kondusif

Evaluasi Format SWOT

Program ini masuk kriteria sub kondusif dimana masih layak untuk
diteruskan lagi namun perlu perbaikan di beberapa bagian. Weakness dan
threat berhubungan dengan koordinasi dengan pihak CE. Hal tersebut
dapat diatasi dengan adanya komunikasi dan sosialisasi yang teratur.

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Koordinasi antar bidang agar lebih diperhatikan lagi, terutama untuk


program yang akan diturunkan ke institusi. Hal tersebut untuk
meminimalisasi misskomunikasi antar bidang.

Dokumentasi
4. Nama Program Kerja ISMKI Fast Response (IFR)
Achmad Nur Faizin (Unisba)
{Koordinator}, Josephine Immanuel
Penanggung Jawab
Maksi (Unika Atma Jaya), I Gusti Ayu
Gayatri Sidemen (Unwar)
Waktu Pelaksanaan Sepanjang Kepengurusan

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

Penyikapan isu dadakan dan alur yang jelas dalam penyikapan yang
cepat, tepat, dan benar.

Tujuan

1. Pengambilan sikap yang cepat dan tepat oleh ISMKI.


2. Menampung aspirasi dari institusi anggota ISMKI.
3. Memberikan persepsi dari mahasiswa kedokteran kepada pemangku
kebijakan yang bersangkutan
Komponen Aktivitas

1. Koordinasi dan diskusi terkait isu terbaru dengan HPS Wilayah dan
VPPA
2. Pernyataan dan press release dari VPPA

Indikator Keberhasilan
1. 75% Aspirasi institusi tertampung dan tersampaikan dengan baik
dengan melihat partisipasi dari peserta NM lebih dari 50%.
2. Alur penyikapan berjalan efektif sesuai dengan ketentuan yang telah
dipaparkan.
3. Penyikapan yang diambil terpublikasi melalui media sosial dan
tersampaikan ke pemangku kebijakan, dengan koordinasi bersama
VPPA

Output Program Kerja


1. Terlaksananya diskusi terkait isu BPJS, namun partisipasi peserta
NM masih di bawah 50% (30%)
2. Alur penyikapan kurang sesuai karena ketidaktahuan HPS Wilayah
terkait alur yang ada, sehingga HPS Wilayah melaksanakan press
release terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan kurang ditekankan
kepada HPS Wilayah mengenai alur tersebut (10%)
3. Penyikapan yang diambil akhirnya terpublikasi melalui media sosial
dan tersampaikan ke pemangku kebijakan, namun waktu yang
dibutuhkan terlalu lama (30%)

Program ini terlaksana 70%

SWOT
 Kemampuan PHN HPS dalam menghadapi isu
Strenght
cukup baik (5)

 Keterlambatan PHN HPS maupun VPPA dalam


Weakness
menyikapi isu yang ada (5)

 HPS Wilayah cepat tanggap terhadap isu yang


muncul (5)
Opportunity
 Respon yang positif dari pihak BPJS terhadap
pernyataan sikap yang dikeluarkan (3)

 Kurang pahamnya HPS Wilayah terhadap alur


Threat
yang ada (5)

Nilai Daya Dorong Daya Hambat


100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 5+ 8 x 100% = 56.52%
5+5+8+5

Presentasi Daya Hambat = 5+ 5 x 100% = 43,47%


5+5+8+5

Kesimpulan :
Sub Kondusif

Evaluasi Format SWOT


Program ini masuk kriteria sub kondusif dimana masih layak untuk
diteruskan lagi namun perlu perbaikan di beberapa bagian. Weakness dan
threat harus diperbaiki lagi, terutama dalam internal PHN HPS maupun
VPPA.

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

PHN HPS dan VPPA harus lebih cepat tanggap terhadap isu baru yang
muncul terutama di bidang kesehatan. HPS Wilayah seharusnya diberikan
pencerdasan di awal mengenai alur yang telah ditetapkan agar tidak
terjadi misskomunikasi kembali

Dokumentasi
Indonesian Medical Student Health
5. Nama Program Kerja
Ambassador (IMSHA)
I Gusti Ayu Gayatri Sidemen (Unwar)
{Koordinator}, Josephine Immanuel
Penanggung Jawab
Maksi (Unika Atma Jaya), Alisya Nuril
(Undip)
Waktu Pelaksanaan Rakornas 2018

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

Kegiatan ini berupa pemilihan icon HPS dimana semua mahasiswa


kedokteran boleh mengikutinya, menguji wawasan dan kemampuan
mereka dalam menyikapi kebijakan kesehatan yang ada di Indonesia,
serta ada suatu bentuk tindak nyata dari pemikiran mereka untuk
direalisasikan. Tahap kegiatan terlampir di metode kegiatan.

Tujuan

Tujuan Umum :
1. Sebagai ajang kompetisi sesama mahasiswa kedokteran, dalam
menguji wawasannya terhadap permasalahan kesehatan yang ada
di Indonesia
Tujuan Khusus :
1. Membangun citra ISMKI yang asik, menarik, seru dan mahasiswa
kedokteran peduli akan permasalahan kesehatan yang ada di
Indonesia.
2. Menyediakan wadah bagi mahasiswa kedokteran secara individu

dalam berkontribusi dan memberi solusi manfaat terhadap isu


kesehatan nasional

Komponen Aktivitas
Tahap 1 (Wilayah) :
1. Pembukaan pendaftaran
2. Seleksi berkas
3. Interview
4. Campaign
5. Babak Semifinal
Tahap 2 (Nasional) :
1. Pengiriman berkas finalis IMSHA ke nasional
2. Interview
3. Pembekalan IMSHA
4. Campaign setingkat nasional
5. Final

Post IMSHA :
1. Akan dilakukan follow up mengenai realisasi program yang diajukan
minimal 1bulan 1kali follow up
2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program

Indikator Keberhasilan

1. Terpilihnya pemenang gelar duta mahasiswa kedokteran Indonesia


2. Setiap wilayah memiliki delegasi masing-masing dalam partisipasi
3. Branding ISMKI di mahasiswa kedokteran melalui adanya icon /
ambassador HPS

Output Program Kerja


1. Belum terpilihnya pemenang gelar duta mahasiswa kedokteran
Indonesia (0%)
2. Setiap wilayah memiliki delegasi masing-masing dalam partisipasi
(40%)
3. Branding ISMKI di mahasiswa kedokteran melalui adanya icon /
ambassador HPS (30%)

Program ini terlaksana 70%, sehingga akan dilakukan final di Rakornas


2018 untuk menentukan pemenang dari IMSHA.

SWOT

 Penilaian dilakukan secara objektif oleh juri yang


Strenght
ditentukan oleh PHN HPS (5)

 Sulitnya mencari juri yang sesuai dengan kriteria


Weakness
yang dibutuhkan (5)

 Partisipasi dari HPS Wilayah dan HPS Institusi


cukup besar (5)
Opportunity
 Sebagai langkah branding ISMKI di kalangan
mahasiswa kedokteran (4)

 Dana yang dikeluarkan oleh finalis selama proses


Threat
pemilihan harus ditanggung oleh finalis (5)
Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 5 + 9 x 100% = 58,33%
9+5+5+5

Presentasi Daya Hambat = 5 + 5 x 100% = 41,67%


9+5+5+5

Kesimpulan :
Sub Kondusif

Evaluasi Format SWOT

Program ini masuk kriteria sub kondusif dimana masih layak untuk
diteruskan lagi namun perlu perbaikan di beberapa bagian. Threat dari
program ini harus diperhatikan lagi yaitu mengenai dana yang harus
ditanggung oleh finalis

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

 Sertifikat (untuk seluruh peserta) dan plakat (untuk juri) sebesar Rp


400.000,-
 Piala juara 1 = Rp 250.000,-
 Uang juri sebesar @Rp 500.000 (juri 2) total = Rp 1.000.000,-
 Selempang IMSHA 2019 = Rp 60.000,-
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Sebaiknya PHN HPS mencarikan sponsorship yang bisa menanggung


biaya selama final, sehingga tidak memberatkan finalis

Dokumentasi
6. Nama Program Kerja HPS Award
Alisya Nuril (Undip) {Koordinator}, Rizky
Penanggung Jawab Hamdani Gultom (UMI), Mutiah Fadilah
(Unsri)
Waktu Pelaksanaan Rakornas 2018

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

HPS Award merupakan ajang kegiatan dalam pemberian penghargaan


untuk HPS institusi dan HPS wilayah yang bersama-sama kontribusi dan
berinovasi.

Tujuan

1. Untuk meningkatkan antusiasme dan semangat kerja dalam bekerja


sama dengan HPS nasional
2. Untuk memacu HPS institusi dan wilayah supaya bisa melakukan

inovasi yang baru dan bermanfaat.

Komponen Aktivitas
1. Institusi mengirimkan berkas mengenai program/kajian yang telah
dilakukan
2. Berkas yang telah masuk akan dinilai oleh NC, Vice NC dan
Penanggungjawab program
3. Pengumuman pemenang di Rakornas 2018

Indikator Keberhasilan

1. 1/4 institusi terlibat dalam HPS award


2. Terpilihnya satu HPS Institusi dan Wilayah terbaik tingkat nasional

Output Program Kerja


1. Kurang dari ¼ HPS institusi yang mengirimkan program/kajian (20%)
2. Terpilihnya satu HPS Institusi dan Wilayah terbaik tingkat nasional
(60%)

Program ini terlaksana 70%

SWOT

 Penilaian secara objektif dilakukan langsung oleh


Strenght
NC dan Vice NC HPS (5)

 Waktu yang diberikan oleh PHN HPS untuk


Weakness pengumpulan program/kajian masih kurang
panjang (5)

 Meningkatkan semangat HPS Institusi dan HPS


Opportunity
Wilayah dalam melaksanakan program/kajian (5)

 Kurangnya antusiasme dari HPS Wilayah


Threat
maupun HPS Institusi (5)
Nilai Daya Dorong Daya Hambat
100% - 75% Kondusif Kritis
74,9% - 50% Sub Kondusif Sub Kritis
49,9% - 25% Sub Kritis Sub Kondusif
24,9% - 0% Kritis Kondusif

Rumus :
Presentasi Daya Dorong = 5 + 5 x 100% = 50%
5+5+5+5

Presentasi Daya Hambat = 5 + 5 x 100% = 50%


5+5+5+5

Kesimpulan :
Sub Kondusif

Evaluasi Format SWOT

Program ini masuk kriteria sub kondusif dimana masih layak untuk
diteruskan lagi namun perlu perbaikan di beberapa bagian. Weakness dan
threat dari program ini harus diperhatikan lagi yaitu mengenai waktu yang
kurang panjang sehingga dapat menurunkan antuasias dari HPS Institusi
dan HPS Wilayah

Anggaran Dana dan Kondisi Keuangan

Sertifikat : @2500 x 5 = 12.500


Bingkai : @30.000 x 5 = 150.000
Plakat : @80.000 x 2 = 160.000
Total = 332.500
Rekomendasi untuk Periode Berikutnya

Waktu pengumpulan program/kajian diperpanjang, sehingga dapat


meningkatkan antusiasme dari HPS Institusi dan HPS Wilayah

Dokumentasi
D. LAPORAN PROGRAM KERJA BELUM TERLAKSANA

1. Nama Program Kerja ISMKI Action (IA)


Mutiah Fadilah (Unsri) {Koordinator},
Penanggung Jawab Muhammad Auzan Ferdiansyah (Unusa),
Achmad Nur Faizin (Unisba)
Waktu Pelaksanaan Maret-Desember 2018

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

Kegiatan ini dimulai dengan analisis komprhensif mengenai masalah


kesehatan Indonesia di tiap wilayah/region/institusi, kemudian juga akan
dilakukan sebuah tindaklanjut berdasarkan hasil kajian dari tiap masalah.

Tujuan

Tujuan Umum :
1. Meningkatkan kemampuan peserta yang berasal dari institusi dalam
hal pembuatan kajian dan propaganda.
2. Meningkatkan kebiasaan untuk menulis dan membaca di kalangan
mahasiswa Kedokteran Indonesia.
3. Meningkatkan kebiasaan untuk berdiskusi
4. Sebagai silahtuhrami antar anak HPS di region masing-masing.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kepekaan mahasiswa kedokteran Indonesia terhadap
permasalahan kesehatan negara kita.
2. Merupakan rangkaian sistem dalam pengkajian HPS dalam upaya

Sustainable Project ISMKI

Komponen Aktivitas
1. Institusi membuat kajian dengan menganalisis permasalahan yang
terjadi dilingkungan sekitarnya.
2. Institusi membuat rencana kerja untuk memberikan solusi terhadap
masalah tersebut.bisa berupa audiensi, dispub, atau kegiatan
kemasyarakatan lainnya.
3. Institusi mengimplementasikan solusi tersebut dapat bekerjasama
dengan CE untuk memanfaatkan comdev nya.
4. Institusi melakukan evaluasi melalui kuesioner untuk mengetahui

meningkat atau tidak kesadaran masyarakat terhadap kesehatan


dari solusi yang diberikan.

Indikator Keberhasilan

1. 75% dari 8 regio (minimal 2 regio tiap wilayah)


2. Kajian institusi yang mengikuti IA dapat terpublikasi

Target

Pada bulan Desember HPS Institusi telah melaksanakan dan


mengumpulkan dokumentasi serta kajian program ini

Rencana Strategis
1. Publikasi secara berkala dilaksanakan dari bulan Maret 2018
2. Pengumpulan dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2018
3. Meminta bantuan HPS Wilayah untuk melaksanakan follow up

Solusi

1. Lebih sering untuk mengingatkan HPS Institusi dengan adanya


program IA
2. Follow up dilakukan secara berkala oleh PHN HPS dan HPS
Wilayah
2. Nama Program Kerja HPS Compilation Book (HCB) 2
Josephine Immanuel Maksi (Unika
Atma Jaya) {Koordinator}, Rizky Fajar
Penanggung Jawab
Imam Asshiddiq (Unisma), Muhammad
Auzan Ferdiansyah (Unusa)
Waktu Pelaksanaan IMSS 2019

Ringkasan Program Kerja


Deskripsi

HPS Compilation Book (HCB) 2 adalah kumpulan rangkaian kegiatan


HPS selama kepengurusan yang berisi tentang profil, pengenalan, hasil
kajian, dokumentasi kegiatan, dan program kerja terbaik institusi dalam
bentuk softcopy, yang akan di share pada saat IMSS 2019.

Tujuan

1. Sebagai sumber referensi HPS institusi dalam membuat program


kerja yang bermanfaat supaya HPS institusi dapat berkembang lebih
pesat lagi.
2. Acuan kepengurus selanjutnya.

Komponen Aktivitas

Seluruh institusi mengirimkan berkas deskripsi program terbaiknya atau


melaksanakan program nasional serta dokumentasi kegiatan ke email
HPS nasional

Indikator Keberhasilan
Institusi mendapatkan buku tahunan HPS dalam bentuk e-book

Target

1. Pengumpulan deskripsi program terbaik atau program nasional


yang dilakukan HPS Institusi dilakukan dari bulan September
sampai Desember 2018.
2. Penyusunan dilakukan pada Bulan Desember 2018 agar pada saat
IMSS 2019 e-book HCB 2 dapat dibagikan

Rencana Strategis

1. Publikasi secara berkala dilaksanakan dari bulan September 2018


2. Pengumpulan dilakukan pada bulan September-Desember 2018
3. Penyusunan dilakukan secara berkala dari awal Desember agar di
akhir Desember e-book HCB 2 sudah selesai dibentuk

Solusi
1. Lebih sering untuk mengingatkan HPS Institusi dengan adanya
program HCB 2
2. Follow up dilakukan secara berkala oleh PHN HPS
E. EVALUASI UMUM PROGRAM KERJA

Health Policy Studies (HPS)

Kinerja Program Kerja

Jumlah Program Kerja


6
Terlaksana

Jumlah Program Kerja Belum


2 (IA dan HCB 2)
Terlaksana

Jumlah Program Kerja


1 (ICM)
dengan Indikator 100%

Jumlah Program Kerja 5 (HPS Productive 70%, Main Bareng


dengan Indikator kurang dari HPS 80%, IFR 70%, IMSHA 70%,
100% (Sebutkan persenannya) HPS Award 70%)

Hambatan

 Kurang aktifnya HPS Intitusi terhadap beberapa program kerja


nasional
 Terdapat HPS Wilayah yang sulit untuk di follow up
 Sulitnya menentukan waktu bersama PHN HPS dikarenakan
kesibukan masing-masing

Saran

 Meminta bantuan kepada HPS Wilayah untuk ikut serta dalam


follow up program kerja nasional yang diturunkan ke institusi
 Melakukan koordinasi dengan Sekretaris Wilayah pada HPS
Wilayah yang sulit di follow up
 Menentukan waktu khusus PHN HPS untuk mengevaluasi dan
perencanaan program kerja yang belum terlaksana

Anda mungkin juga menyukai