1) Adaptasi Fisiologis
Menununjukkan respon sel terhadap stimulasi normal oleh hormone
atau mediator kimia endogen (contoh : pembesaran uterus selama
proses kehamilan yang dipengaruhi oleh hormon)
2) Adaptasi Patologis
Respon sel terhadap stres dengan memodulasi struktur dan
fungsinya untuk menghindari jejas. Proses adaptasi ini dapat
terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu: hipertropi, hiperplasi,
atropi, dan metaplasia.
Hipertropi
3 Sel akan terlihat membengkak untuk Sel terlihat menciut dan akan emmebentuk
kemudian mengalami lisis badan apoptosis
5 Kromatinnya bergerombol dan terjadi Kromatin sel terlihat bertambah kompak dan
agregasi membentuk massa padat yang uniform
No NEKROSIS APOPTOSIS
6 Terdapat respon peradangan yang Tidak terlihat adanya sel-sel radang
nyata di sekitar sel yang di ekitar sel yang mengalammi
mengalami nekrosis apoptosis
7 Tidak dimakan oleh makrofag Dimakan oleh sel yang berdekatan
atau berbatasan langsung dengannya
dan beberapa makrofag
3. Homeostasis
Homeostasis adalah suatu keadaan keseimbangan dalam
tubuh organisme yang dibutuhkan organisme hidup untuk
menjaga keadaan internalnya dalam batas tertentu.
Homoestasis tercapai saat tingkat mitosis (proliferasi) dalam
jaringan seimbang dengan kematian sel.
Mekanisme Apoptosis sangat kompleks dan rumit. Secara
garis besarnya apoptosis dibagi menjadi 4 tahap:
1) Adanya sinyal kematian (penginduksi apoptosis)
2) Tahap integrase atau pengaturan (transduksi sinyal,
induksi gen apoptosis yang berhubungan, dll)
3) Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA,
pembongkaran sel, dll)
4) Fagosistosis.
Apoptosis tidak memerlukan suatu proses transkripsi atau
translasi. Sinyal yang menginduksi apoptosis bisa berasal
dari ekstraseluler dan intraseluler.
Sinyal ekstraseluler contohnya: hormon. Hormon tiroksin
menginduksi apoptosis.
Apoptosis juga dipicu oleh kurangnya sinyal yang
dibutuhkan sel untuk bertahan hidup seperti growth
factor.
Sel berhubungan dengan sel yang berdekatan juga bias
memberkan sinyal untuk apoptosis.
Sinyal intraseluler misalnya radiasi ionisasi, kerusakan
karena oksidasi radikal bebas, dan gangguan pada siklus
sel.
Gambar 4. Skema Apoptosis
Kedua jalur penginduksi tersebut bertemu di dalam sel,
berubah menjadi family protein pengeksekusi utama yang
dikenal sebagai caspase. Sel yang berbeda memberikan
respon yang berbeda terhadap penginduksi apoptosis.
Target caspase:
a) Memadatkan inti sel
b) Memadatkan dan membagi-bagi sitoplasma ke dalam
selaput ikat badan apoptosis
c) Rusaknya kromosom ke dalam fragmen yang berisi
berbagai nukleosom.
SEKIAN
TERIMAKASIH