Anda di halaman 1dari 26

TERMOREGULASI

• Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.


• Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan
konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.
• Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik
(feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus.
Definisi
• Termo : Panas
• Regulasi : Pengaturan
• Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis
tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi
panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh
dapat dipertahankan secara konstan

• Panas adalah energi kinetik pada gerakan molekul.


Asal Panas Pada Tubuh Manusia

Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara


mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan.  mahluk berdarah
panas

Suhu tubuh dihasilkan dari :


1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR)
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk
kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian
kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan
testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan
rangsangan simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel
itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
• Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak
faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh
• Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada
37°C.
• Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh
yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah
melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point).
• Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan
tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu
tubuh dalam keadaan konstan.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
• Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh,
dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu
yang terdapat pada jaringan dalam, seperti
kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga
pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif
konstan (sekitar 37°C).
• Selain itu, ada suhu permukaan (surface
temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit,
jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya
dapat berfluktuasi sebesar 30°C sampai 40°C.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
• Lokasi pengukuran temperatur tubuh : ketiak (aksila), sub
lingual (dibawah lidah) atau rektal (dubur)
• Temperatur dubur lebih tinggi 0,3 – 0,5 oC daripada
temperatur aksila
• Suhu rektal agak konstan bila dibandingkan dengan suhu-
suhu di daerah lain
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai kelompok
usia
Usia Suhu (oC)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,7
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
• Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
11 tahun 36,7 • Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 -
37,5°C
13 tahun 36,6 • Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5
- 40°C
Dewasa 36,4 • Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
> 70 tahun 36,0 (Tamsuri Anas, 2007)
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

1. Kecepatan metabolisme basal


2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10. Lingkungan
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :


a. Vasodilatasi  disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis
pada hipotalamus posterior (penyebab vasokontriksi)
sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke
kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b.Berkeringat  pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas  Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :


a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh  karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi  Rangsangan simpatis menyebabkan otot
erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas  sistem metabolisme
meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan
panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan
sekresi tiroksin.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia dengan


cara konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi,

1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah
yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 – 20
mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke
segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan
panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh
mekanisme kehilangan panas.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

2. Konduksi
• Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara
atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul
(atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat
dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi.
• Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.
• Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung
kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
3. Konveksi
• Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang
panas maka enegi dalam ceret akan meningkat yang disebabkan
oleh konveksi
• Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang
telah dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara konveksi
• Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis udara
panas sangat ringan dibandingkan massa jenis udara dingin
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

4. Evaporasi
• Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi
perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami
evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar
0,58 kilokalori.
• Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi
berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan
kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16
kalori per jam.
• Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi
akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan
sistem pernafasan.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

• Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan


kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi
atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam
jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut
kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi
yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan
tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan melalui
evaporasi (keringat)
Efek Panas
Efek panas terbagi dalam 3 bagian :
1. Fisik, Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami
pemuaian ke segala arah
2. Kimia, kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan
temperatur  reaksi oksidasi  Permeabilitas membran sel akan
meningkat sesuai dengan peningkatan suhu  pada jaringan akan
terjadi peningkatan metabolisme  peningkatan pertukaran zat
kimia tubuh dalam cairan tubuh
3. Biologis, sumasi dari efek panas terhadap fisik dan kimia 
peningkatan sel darah putih, peradangan & dilatasi pembuluh darah
 peningkatan sirkulasi darah dan peningkatan tekanan kapiler &
pH darah menurun
Energi panas dalam bidang kedokteran

• Romans (600 a.d) : memakai minyak panas untuk memijat


• Faure (1774) : mempergunakan “Hotsbrichs” dalam
pengobatan nyeri yang disebabkan rheumatik
• Roebereiner (1816) : Pemakaian sinar dalam bidang
pengobatan
• Reyn (1913) : Menggunakan sinar ungu ultra dalam irradiasi
tubuh
• Langevin (1917) : mempergunakan ultrasonik dalam
pengobatan
Penggunaan energi panas dalam pengobatan

1. Metode Konduksi :
Terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur antara kedua benda
 panas akan ditransfer dari benda yang lebih panas ke benda yang
lebih dingin
a. Kantong air panas/botol berisi air panas  pengobatan nyeri (mis
nyeri perut)
b. Handuk panas  pada daerah otot yang sakit (mis spasme otot)
c. Turkish bath/mandi uap  untuk penyegar, relaksasi otot
d. Mud packs/lumpur panas  mengkonduksi panas kedalam jaringan,
mencegah kehilangan panas tubuh
e. Wax bath/parafin bath  mentransfer panas pada tungkai bawah
terutama pada orang tua
f. Electric pads  melingkari kawat elemen panas yang dibungkus
asbes atau plastik
 Untuk pengobatan penyakit neuritis, sprains, strain, contusio,
sinusitis dan low back pain
Penggunaan energi panas dalam pengobatan

2. Metode Radiasi :
a. Electric fire
b. Infra merah

3. Metode elektromagnetis :
a. Short wave diathermy (Diatermi gelombang pendek)
b. Micro wave diathermy (gelombang radio dengan ossilasi pada
frekuensi yang sangat tinggi (frekuensi 900 MHz)

4. Gelombang ultrasonik  gelombang bunyi dengan frekuensi 1 MHz


 lebih efektif pada tulang dibanding dengan soft tissue karena
tulang lebih banyak menyerap panas
Penggunaan energi dingin dalam pengobatan
Kriogenik : pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan dan
menggunakan suhu yang sangat rendah
Kriobiologi : mempelajari efek suhu rendah pada bidang biologi atau
kedokteran
Penggunaan temperatur rendah dalam bidang kedokteran :
1. Penyimpanan darah (bank darah)
2. Penyimpanan sperma (Bank sperma)
3. Penyimpanan bone marrow (Sumsum tulang)
4. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya
5. Penyimpanan obat-obatan
6. Pengobatan edema yang diakibatkan trauma akut dan sakit kepala 
ice bag/kantong es
7. Pengobatan nyeri dan bengkak lokal  kompres dingin
8. Operasi jaringan kanker
Termografi
• Pengukuran temperatur permukaan tubuh menunjukkan bahwa
temperatur permukaan tubuh berbeda disatu titik dengan titik-titik lain,
tergantung pada faktor fisik luar dan metabolik internal serta proses
sirkulasi yang dekat dengan kulit

Penggunaan termografi dalam diagnosis :


A. Carsinoma mamae
B. Vascular disease
C. Follow up penderita post operatif karena DM
D. Cerebral vascular disease
E. Artritis acuta
F. Patello femoral pain
G. Primary erythemalgia
Referensi
1. Gabriel, J.F, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta,
1996.
2. Cameron, J.R, dkk, Fisika Tubuh Manusia,
EGC, Jakarta, 2006.
3. Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
edisi 9, EGC, Jakarta, 1997.
Post Test
1. Manusia termasuk makhluk :
a. Berdarah dingin
b. Berdarah panas
c. Berdarah panas & dingin
d. Berdarah biru

2. Lokasi pengukuran suhu tubuh manusia,


kecuali :
a. Ketiak
b. Dubur
c. Bawah lidah
d. Pembuluh darah
Post Test
3. Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh
dengan cara, kecuali :
a. Konveksi
b. Radiasi
c. Interferensi
d. Konduksi

4. Yang mengatur pengeluaran panas dalam tubuh


manusia adalah :
a. Ginjal
b. Paru-paru
c. Kulit
d. Susunan syaraf pusat
Post test
5. Termografi dapat digunakan untuk diagnosis, kecuali :
a. Carsinoma mamae (kanker payudara)
b. Vascular disease (penyakit pembuluh darah
c. Follow up penderita post operatif karena DM
d. Tuberkulosis paru

6. Penggunaan terapi panas dapat dilakukan dengan, kecuali:


a. Botol berisi air panas
b. Handuk panas
c. Plastik panas
d. Lumpur panas

Anda mungkin juga menyukai