Anda di halaman 1dari 33

FENOMENA ANTARMUKA

Disusun oleh : Kelompok 7


Nama Anggota :
1. Lutvi Anggraeni (1012016003)
2. Rizky Nur A. (1012016005)
3. Hasby zaen attoillah (1012016034)
4. Noval Aryuzan Aprilla (1012016036)
5. Moh. Kholishil Mukhlish (1012018011)
Konsep Fenomena Antarmuka
• Bila fase-fase berada bersama-sama, batas antara keduanya disebut suatu Antarmuka.
• Diantara permukaan kedua fase terdapat sebuah gaya. Gaya ini lah yang disebut sebagai
Tegangan Antarmuka.
• Tegangan antarmuka adalah gaya per satuan panjang yang terdapat pada antarmuka
dua fase cairan yang tidak dapat bercampur (N/m).
• Meskipun dalam pengertian umum, semua tegangan dapat disebut sebagai tegangan
antarmuka, istilah ini paling sering digunakan untuk gaya tarik menarik antara dua
campuran yang tidak dapat bercampur.
• Selain istilah tegangan antarmuka dikenal pula istilah Tegangan Permukaan. Tegangan
permukaan terjadi karena adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik-menarik antar partikel
sejenis.
Tegangan Permukaan
• “Tegangan” pada permukaan adalah gaya per satuan panjang yang diberikan sejajar
dengan permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Tegangan permukaaan
mempunyai satuan dyne dalam cgs.
• Hal ini mirip dengan situasi jika suatu obyek yang berjuntai di tepi suatu jurang pada
seutas tali ditarik ke atas oleh seseorang dengan memegang tali tersebut dan berjalan
menjauhi tepi puncak jurang.
Perhitungan Tegangan Antarmuka
• Tegangan antarmuka adalah gaya per satuan panjang yang
terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak
bercampur, mempunyai satuan dyne/cm. Tegangan
antarmuka selalu lebih kecil dari pada tegangan
permukaan karena gaya adhesive dua fase cair yang
membentuk suatu antarmuka adalah lebih besar daripada
bila suatu fase cair dan suatu fase gas berada bersama-
sama. Jadi, bila cairan bercampur dengan sempurna, tidak
ada tegangan antarmuka yang terjadi. Secara matematis, Jika lapisan yang terbentuk
memiliki dua permukaan, maka
besar tegangan permukaan untuk benda yang memiliki persamaannya :
satu permukaan dapat ditulis dalam persamaan berikut :
Metode Pengukuran Tegangan Antarmuka-
Kenaikan Kapiler
• Digunakan untuk mengukur
tegangan permukaan.
• Prinsip: Bila suatu kapiler
dimasukkan dalam labu berisi zat
cair maka pada umumnya zat cair
akan naik di dalam tabung sampai
jarak tertentu. Dengan mengukur
kenaikan ini, tegangan muka dapat
ditentukan karena diimbangi oleh
gaya gravitasi ke bawah dan bobot
dari cairan tersebut.
Metode Pengukuran Tegangan Antarmuka-
Tensiometer Dunoy
• Dipakai untuk mengukur tegangan
permukaan dan tegangan
antarmuka.
• Prinsip : Gaya yang diperlukan
untuk melepaskan suatu cincin
platina-iridium yang dicelupkan
pada permukaan atau antarmuka
adalah sebanding dengan
tegangan permukaan atau
tegangan antarmuka. Gaya yang
diperlukan tersebut dalam satuan
dyne.
Cara Kerja Tensiometer Dunoy
• Pengukuran Tegangan Permukaan • Pengukuran Tegangan Antar Permukaan
1. Letakkan cincin bersih pada lengan 1. Letakkan cincin bersih pada lengan
pengungkit. pengungkit.
2. Letakkan cairan yang diukur pada cawan 2. Letakkan aquades pada wadah dengan
petri atau beker glass yang berdiameter kedalaman 5 sampai 7 mm.
tidak kurang dari 4,5 cm. 3. Tambahkan cairan kedua hati-hati (5
3. Letakkan wadah pada meja sampel, dengan samapi 10 mm) untuk mencegah cincin
cincin berada 5 mm dari permukaan cairan. terlepas dari permukaan.
4. Atur jarum penyeimbang hingga tepat 4. Atur posisi wadah hingga cincin berada
berada pada angka nol. pada lapisan antar permukaan dan berada
5. Putar skrup sambil jarum dijaga tetap pada pada posisi netral.
posisi nol. 5. Putar skrup sambil jarum dijaga tetap pada
6. Teruskan pemutaran skrup sampai film posisi nol.
pecah dan cincin terlepas. 6. Skala yang terbaca menunjukkan gaya
7. Skala yang terbaca menunjukkan gaya tegangan antar permukaan
tegangan permukaan.
Koefisien Sebar
• Bila suatu zat seperti asam oleat ditaruh pada
permukaan air, ia akan menyebar sebagai suatu film
(lapisan tipis) bila gaya adhesi antara molekul asam
oleat dan air lebih besar daripada gaya kohesi antara
molekul asam oleat sendiri.
• Kerja adhesi adalah energi yang dibutuhkan untuk
mematahkan gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul tidak sejenis.

• Kerja kohesi adalah energi yang dibutuhkan untuk


memisahkan molekul-molekul cairan yang menyebar
sehingga cairan tersebut dapat mengalir.

• Penyebaran dapat terjadi jika kerja adhesi lebih besar


daripada kerja kohesi. Hal ini disebut koefisien sebar
(S)
Energi Bebas
• Energi bebas permukaan adalah kerja yang harus dilakukan untuk memperbesar
permukaan dengan satu satuan luas.

• Setiap bentuk energi dapat dibagi dalam faktor intensitas dan faktor kapasitas. Tegangan
permukaan adalah faktor intensitas, dan perubahan luas permukaan adalah faktor
kapasitas dari energy bebas permukaan. Jadi, tegangan permukaan dapat didefinisikan
sebagai perubahan energi bebas permukaan per satuan.
Adsorbsi Pada Antarmuka Cairan
• Molekul-molekul dan ion-ion tertentu apabila
terdispersi dalam cairan akan bergerak dengan
sendirinya ke arah antarmuka masing-masing
fase. Hal ini disebut sebagai adsorpsi.
• Adsorpsi adalah hanya terdispersi di
permukaan fase saja, contohnya cat yang ada di
permukaan tembok, sedangkan absorpsi adalah
zat menembus ke dalam ruang-ruang kapiler
dari zat pengabsorpsi, misalnya peresapan air
oleh busa (sponge).
Adsorbsi Pada Antarmuka Cairan
• Molekul dan ion yang diadsorpsi pada antarmuka
dinamakan zat aktif permukaan (surfaktan) atau
amfifil. Sebagai contoh alkohol-alkohol rantai
lurus, amina-amina dan asam-asam.
• Surfaktan adalah salah satu bahan penolong
untuk membuat emulsi, berfungsi untuk
menstabilkan zat atau bahan aktif terlarut dalam
air atau minyak yang diemulsikan.
• Bahan aktif permukaan terdiri dari bagian lifofilik
(rantai alkil) dan bagian hidrofilik (grup karboksil
dan karboksilat).
Klasifikasi Surfaktan
• Surfaktan anionik memiliki gugus hidrofilik yang membawa muatan negatif seperti
karboksilat, sulfonat dan gugus sulfat. Contoh sodium dodecylsulfate (SDS),
C12H25OSO3Na.
• Surfaktan kationik, memiliki muatan positif dibagian hidrofiliknya. Contoh senyawa
dodecyl trimethylammonium bromide C12H25N(CH3)3Br dan hexadecyl
trimethylammonium bromide yang terdisosiasi di air menjadi
• Surfaktan nonionik, bagian hidrofilik diperoleh dari gugus polar seperti polyethylene
oxide atau gula
• Surfaktan amphoteric atau zwitterionik membawa muatan positif dan negatif
sehingga muatan bersihnya nol. Beberapa lipid seperti phophatidylcholine adalah
zwitterion. Kebanyakan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik
diikuti oleh nonionik. Surfaktan kationik memiliki potensi masalah lingkungan karena
tidak mudah terbiodegradasi sementara surfaktan amphoter mahal dan hanya
digunakan untuk keperluan khusus.
Lanjutan...
• Selain surfaktan konvensional dengan kepala
polar dan ekor non polar, surfaktan dimer dan
oligomer telah menarik perhatian peneliti
• Surfaktan dimer disebut juga surfaktan
Gemini dibuat dari dua amphiphilic separuh
terhubung pada bagian kepala
• Pada surfaktan bolaform, penghubung berada
pada bagian tengah rantai alkil atau dekat
keujung
• Lebih dari dua surfaktan dapat disatukan
membentuk surfaktan tri, tetra atau polimerik
• Surfaktan trimerik atau bahkan tetramerik
menunjukkan sifat yang superior dibanding
surfaktan monomer
Penggolongan Sistem Hidrofil-Lipofil
• Griffin menciptakan suatu skala
sembarang berupa nilai-nilai yang
berfungsi sebagai ukuran
keseimbangan hidrofilik-lipofilik
surfaktan.
• Dengan menggunakan Sistem angka
HLB dapat ditentukan kisaran HLB
efisiensi masing-masing golongan
surfaktan.
• Semakin tinggi HLB suatu senyawa,
makin bersifat hidrofilik
Perhitungan HLB
• Perhitungan HLB campuran digunakan dalam menghitung berapa bagian hidrofilik
dan lipofilik yang tertimbang dalam suatu formula yang dapat dirumukan dengan
persamaan berikut :
Adsorpsi pada antarmuka padatan
• Adsorpsi materi pada antarmuka padatan dapat terjadi baik dari
fase cair maupun fase gas yang berada di dekat padatan tersebut.
• Penelitian adsorpsi gas dilakukan dalam berbagai aplikasi, seperti
penghilang bau yang tidak disukai dari ruangan dan makanan,
kerja masker gas, dan penentu ukuran partikel dalam serbuk
(pembuatan obat serbuk inhaler)
• Prinsip adsorpsi padatan-cairan digunakan unruk menghilangkan
warna larutan, kromatografi adsorpsi, pencucian, pembasahan,
dan pembuatan suspensi.
Aplikasi Tegangan Antarmuka
CAIRAN EMULSI

ADSORPSI

PADATAN TABLET SUSTAINED RELEASE

PADAT-GAS 1. PENGHILANG BAU


2. INHALER SERBUK

PADAT-CAIRAN 1. PENGHILANG WARNA


2. KROMATOGRAFI
3. DETERGEN
4. PEMBASAH
5. PEMBUATAN SUSPENSI
INDEKS BIAS
Indeks bias adalah perbandingan kerapatan antara kecepatan cahaya
didalam udara dengan kecepatan cahaya didalam zat pada suhu tertentu.
Penerapan indeks bias juga dimanfaatkan dalam bidang farmasi misalnya,
untuk mengetahui kadar atau kelarutan dan konsentrasi suatu sediaan ataupun
obat-obatan sebelum dipasarkan.

.
Penentuan dan Penggukuran
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah Refraktometer .
Untuk mencapai kestabilan, alat Refraktometer harus dikalibrasi dengan menggunakan
plat glass standard.
Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan,
padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan
persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk menentukan indeks bias minyak, lemak,
gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan 1,700 dapat
dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai dengan
0,0002 dari gelas skala di dalam.
Metode Pengukuran Indeks Bias menggunakan
Refraktrometer Abbe didasarkan pada prinsip bahwa cahaya
yang masuk melewati prisma-cahaya hanya bisa melewati
bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu
sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan
oleh sudut batas antara cairan dan alas.
Macam-macam refraktrometer
Refraktometer Digital : merupakan produk
1. terobosan terbaru, yang selain dapat mengukur
kadar fruktosa dalam cairan atau larutan dapat
juga mengukur kadar glukosa, dextran, laktosa,
maltosa dan R.I atau refraktif index.

2.
Refraktrometer Brix digunakan untuk
mengukur kadar kemanisan atau kadar
gula dan tingkat menis pada buah buahan,
madu, molases, rendeman tebu, nira
kelapa, sirup, minuman, gula cair dan
berbagai jenis cairan lainnya.
3. Gem Refractometer atau refraktometer batu
permata adalah sebuah alat utama yang sangat penting
dalam mengidentifikasi dan mengautentikasi batu permata
yang sangat berharga maupun yang semi dan mengamati
sifat optik dan struktur batu permata.
4.

Refractometer alkohol teropong RHW-25 ini


sangat membantu untuk meentukan persentase
fraksi massa dari anggur yang merupakan salah
satu pengukuran penting dalam pembuatan
minuman anggu / Wine.
5. Digital Grape Wine Refractometer AMR103 :
digunakan untuk mengukur kadar brix pada suatu
larutan atau cairan yang mengandung gula seperti
anggur dll, alat ini selain memiliki fungsi mengukur
kadar brix pada anggur alat ini juga dapat digunakan
untuk mengukur tingkat potensial alkohol pada suatu
cairan atau minuman anggur (wine)
Kelarutan
Adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute),
untuk larut dalam suatu pelarut (solvent) Kelarutan dinyatakan dalam
jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada
kesetimbangan.
Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat
murni ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain,
atau padat. Kelarutan bervariasi dari selalu larut seperti etanol dalam air,
hingga sulit terlarut, seperti perak klorida dalam air. Istilah insoluble sering
diterapkan pada senyawa yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada
sangat sedikit kasus yang benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. Dalam
beberapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk
menghasilkan suatu larutan yang disebut lewat jenuh (supersaturated) yang
metastabil.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat
antara lain :

1. PH
2. Temperatur
3. Jenis pelarut
4. Bentuk dan ukuran partikel zat
5. Konstanta dielektrik pelarut adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan
pembentuk kompleks, ion sejenis dll.
Kelarutan Ibuprofen

Menurut Farmakope Indonesia Edisi Ke V halaman 551 , Kelarutan Ibuprofen Sangat mudah larut
dalam etanol, dalam metanol, dalam aseton dan dalam kloroform; sukar larut dalam etil asetat; praktis
tidak larut dalam air.

Dalam tablet Ibuprofen juga hanya mengandung Ibuprofen, tidak mengandung campuran zat yang lain.
Contoh soal
• Bila panjang dari batang L adalah 5cm dan massa yang dibutuhkan untuk memecah film
adalah 0,5 gram, berapakah tegangan permukaan larutan tersebut?
Ingat bahwa gaya kebawah sama dengan massa dikalikan dengan percepatan karena gravitasi,
F=mxa
Jawaban :
Diketahui : l = 5cm
m = 0,5gram
g = 9,81m/detik2
Ditanya : ɣ=?
𝐹
Penyelesaian : ɣ =
2𝑙
𝑚𝑥𝑎
ɣ=
2𝑙
0,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 981 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘2
ɣ= = 49 dyne/cm
2 𝑥 5𝑐𝑚
Contoh Soal
• Suatu sampel kloroform naik sampai ketinggian 3,67cm pada 20C dalam suatu
tabung kapiler yang mempunyai jari-jari dalam 0,01cm. Berapakah tegangan
permukaan kloroform pada temperatur ini? Kerapatan kloroform adalah 1,476 g/cm3
Jawaban :
Diketahui : h = 3,76 cm
r = 0,01 cm
 = 1,476 g/cm3
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : ɣ=?
1
Jawab : ɣ= 𝑟ℎg
2
1
ɣ= x 0,01cm x 3,76cm x 1,476g/cm3 x 981cm/detik2
2
ɣ = 26,6dyne/cm
Contoh Soal
R/ parafin oil 35% Penyelesaian :
lanolin 1% Emulsifier dalam formula = 7 gram
Cetil Alkohol 1% Artinya : Tween+span = 7 gram
Emulsifier 7% Diumpamakan Tween 60 = a
Aqua ad 100gram Span 60 = (7 – a) gram
• Diketahui HLB emulsi yang akan dibuat adalah
12. jika digunakan tween 60 (HLB = 14,9) dan
span 60 (HLB = 4,7) berapa masing-masing yang 12 x 7 = (14,9 x a) + (4,7 x (7-a))
harus ditimbang?
Jawan : 84 = (14,9a) + (32,9 - 4,7a)
Diketahui : HLB camp = 12 84 – 32,9 = 14,9a – 4,7a
Berat emulsifier = 7%x100g = 7g 51,1 = 10,2a
HLB tween 60 (HLB1 ) = 14,9 a = 5 gram (dibulatkan)
HLB Span 60 (HLB 2) = 4,7 Span = 7 – 5 = 2 gram
Ditanya : Berat Tween 60 dan span 60 yang
dibutuhkan?

Anda mungkin juga menyukai