• Setiap bentuk energi dapat dibagi dalam faktor intensitas dan faktor kapasitas. Tegangan
permukaan adalah faktor intensitas, dan perubahan luas permukaan adalah faktor
kapasitas dari energy bebas permukaan. Jadi, tegangan permukaan dapat didefinisikan
sebagai perubahan energi bebas permukaan per satuan.
Adsorbsi Pada Antarmuka Cairan
• Molekul-molekul dan ion-ion tertentu apabila
terdispersi dalam cairan akan bergerak dengan
sendirinya ke arah antarmuka masing-masing
fase. Hal ini disebut sebagai adsorpsi.
• Adsorpsi adalah hanya terdispersi di
permukaan fase saja, contohnya cat yang ada di
permukaan tembok, sedangkan absorpsi adalah
zat menembus ke dalam ruang-ruang kapiler
dari zat pengabsorpsi, misalnya peresapan air
oleh busa (sponge).
Adsorbsi Pada Antarmuka Cairan
• Molekul dan ion yang diadsorpsi pada antarmuka
dinamakan zat aktif permukaan (surfaktan) atau
amfifil. Sebagai contoh alkohol-alkohol rantai
lurus, amina-amina dan asam-asam.
• Surfaktan adalah salah satu bahan penolong
untuk membuat emulsi, berfungsi untuk
menstabilkan zat atau bahan aktif terlarut dalam
air atau minyak yang diemulsikan.
• Bahan aktif permukaan terdiri dari bagian lifofilik
(rantai alkil) dan bagian hidrofilik (grup karboksil
dan karboksilat).
Klasifikasi Surfaktan
• Surfaktan anionik memiliki gugus hidrofilik yang membawa muatan negatif seperti
karboksilat, sulfonat dan gugus sulfat. Contoh sodium dodecylsulfate (SDS),
C12H25OSO3Na.
• Surfaktan kationik, memiliki muatan positif dibagian hidrofiliknya. Contoh senyawa
dodecyl trimethylammonium bromide C12H25N(CH3)3Br dan hexadecyl
trimethylammonium bromide yang terdisosiasi di air menjadi
• Surfaktan nonionik, bagian hidrofilik diperoleh dari gugus polar seperti polyethylene
oxide atau gula
• Surfaktan amphoteric atau zwitterionik membawa muatan positif dan negatif
sehingga muatan bersihnya nol. Beberapa lipid seperti phophatidylcholine adalah
zwitterion. Kebanyakan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik
diikuti oleh nonionik. Surfaktan kationik memiliki potensi masalah lingkungan karena
tidak mudah terbiodegradasi sementara surfaktan amphoter mahal dan hanya
digunakan untuk keperluan khusus.
Lanjutan...
• Selain surfaktan konvensional dengan kepala
polar dan ekor non polar, surfaktan dimer dan
oligomer telah menarik perhatian peneliti
• Surfaktan dimer disebut juga surfaktan
Gemini dibuat dari dua amphiphilic separuh
terhubung pada bagian kepala
• Pada surfaktan bolaform, penghubung berada
pada bagian tengah rantai alkil atau dekat
keujung
• Lebih dari dua surfaktan dapat disatukan
membentuk surfaktan tri, tetra atau polimerik
• Surfaktan trimerik atau bahkan tetramerik
menunjukkan sifat yang superior dibanding
surfaktan monomer
Penggolongan Sistem Hidrofil-Lipofil
• Griffin menciptakan suatu skala
sembarang berupa nilai-nilai yang
berfungsi sebagai ukuran
keseimbangan hidrofilik-lipofilik
surfaktan.
• Dengan menggunakan Sistem angka
HLB dapat ditentukan kisaran HLB
efisiensi masing-masing golongan
surfaktan.
• Semakin tinggi HLB suatu senyawa,
makin bersifat hidrofilik
Perhitungan HLB
• Perhitungan HLB campuran digunakan dalam menghitung berapa bagian hidrofilik
dan lipofilik yang tertimbang dalam suatu formula yang dapat dirumukan dengan
persamaan berikut :
Adsorpsi pada antarmuka padatan
• Adsorpsi materi pada antarmuka padatan dapat terjadi baik dari
fase cair maupun fase gas yang berada di dekat padatan tersebut.
• Penelitian adsorpsi gas dilakukan dalam berbagai aplikasi, seperti
penghilang bau yang tidak disukai dari ruangan dan makanan,
kerja masker gas, dan penentu ukuran partikel dalam serbuk
(pembuatan obat serbuk inhaler)
• Prinsip adsorpsi padatan-cairan digunakan unruk menghilangkan
warna larutan, kromatografi adsorpsi, pencucian, pembasahan,
dan pembuatan suspensi.
Aplikasi Tegangan Antarmuka
CAIRAN EMULSI
ADSORPSI
.
Penentuan dan Penggukuran
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah Refraktometer .
Untuk mencapai kestabilan, alat Refraktometer harus dikalibrasi dengan menggunakan
plat glass standard.
Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan,
padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan
persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk menentukan indeks bias minyak, lemak,
gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan 1,700 dapat
dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat diperkirakan sampai dengan
0,0002 dari gelas skala di dalam.
Metode Pengukuran Indeks Bias menggunakan
Refraktrometer Abbe didasarkan pada prinsip bahwa cahaya
yang masuk melewati prisma-cahaya hanya bisa melewati
bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu
sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan
oleh sudut batas antara cairan dan alas.
Macam-macam refraktrometer
Refraktometer Digital : merupakan produk
1. terobosan terbaru, yang selain dapat mengukur
kadar fruktosa dalam cairan atau larutan dapat
juga mengukur kadar glukosa, dextran, laktosa,
maltosa dan R.I atau refraktif index.
2.
Refraktrometer Brix digunakan untuk
mengukur kadar kemanisan atau kadar
gula dan tingkat menis pada buah buahan,
madu, molases, rendeman tebu, nira
kelapa, sirup, minuman, gula cair dan
berbagai jenis cairan lainnya.
3. Gem Refractometer atau refraktometer batu
permata adalah sebuah alat utama yang sangat penting
dalam mengidentifikasi dan mengautentikasi batu permata
yang sangat berharga maupun yang semi dan mengamati
sifat optik dan struktur batu permata.
4.
1. PH
2. Temperatur
3. Jenis pelarut
4. Bentuk dan ukuran partikel zat
5. Konstanta dielektrik pelarut adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan
pembentuk kompleks, ion sejenis dll.
Kelarutan Ibuprofen
Menurut Farmakope Indonesia Edisi Ke V halaman 551 , Kelarutan Ibuprofen Sangat mudah larut
dalam etanol, dalam metanol, dalam aseton dan dalam kloroform; sukar larut dalam etil asetat; praktis
tidak larut dalam air.
Dalam tablet Ibuprofen juga hanya mengandung Ibuprofen, tidak mengandung campuran zat yang lain.
Contoh soal
• Bila panjang dari batang L adalah 5cm dan massa yang dibutuhkan untuk memecah film
adalah 0,5 gram, berapakah tegangan permukaan larutan tersebut?
Ingat bahwa gaya kebawah sama dengan massa dikalikan dengan percepatan karena gravitasi,
F=mxa
Jawaban :
Diketahui : l = 5cm
m = 0,5gram
g = 9,81m/detik2
Ditanya : ɣ=?
𝐹
Penyelesaian : ɣ =
2𝑙
𝑚𝑥𝑎
ɣ=
2𝑙
0,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 981 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘2
ɣ= = 49 dyne/cm
2 𝑥 5𝑐𝑚
Contoh Soal
• Suatu sampel kloroform naik sampai ketinggian 3,67cm pada 20C dalam suatu
tabung kapiler yang mempunyai jari-jari dalam 0,01cm. Berapakah tegangan
permukaan kloroform pada temperatur ini? Kerapatan kloroform adalah 1,476 g/cm3
Jawaban :
Diketahui : h = 3,76 cm
r = 0,01 cm
= 1,476 g/cm3
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : ɣ=?
1
Jawab : ɣ= 𝑟ℎg
2
1
ɣ= x 0,01cm x 3,76cm x 1,476g/cm3 x 981cm/detik2
2
ɣ = 26,6dyne/cm
Contoh Soal
R/ parafin oil 35% Penyelesaian :
lanolin 1% Emulsifier dalam formula = 7 gram
Cetil Alkohol 1% Artinya : Tween+span = 7 gram
Emulsifier 7% Diumpamakan Tween 60 = a
Aqua ad 100gram Span 60 = (7 – a) gram
• Diketahui HLB emulsi yang akan dibuat adalah
12. jika digunakan tween 60 (HLB = 14,9) dan
span 60 (HLB = 4,7) berapa masing-masing yang 12 x 7 = (14,9 x a) + (4,7 x (7-a))
harus ditimbang?
Jawan : 84 = (14,9a) + (32,9 - 4,7a)
Diketahui : HLB camp = 12 84 – 32,9 = 14,9a – 4,7a
Berat emulsifier = 7%x100g = 7g 51,1 = 10,2a
HLB tween 60 (HLB1 ) = 14,9 a = 5 gram (dibulatkan)
HLB Span 60 (HLB 2) = 4,7 Span = 7 – 5 = 2 gram
Ditanya : Berat Tween 60 dan span 60 yang
dibutuhkan?