Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Pada praktikum farmasi fisika kali ini dilakukan percobaan mengenai tegangan
permukaan.Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari dan menentukan tegangan
permukaan berbagai cairan (AQUADEST,METANOL,ACETON,ETANOL,PARAFIN)dengan
menggunakan metode kenaikan kapiler.

Pada metode kenaikan kapiler ,gaya yang ada antara molekul molekulyang sama dikenal
sebagai gaya kohesif.Dan gaya antara molekul –molekul yang tidak sama,seperti gaya antara zat
cair dan dinding dari tabung kapiler glas,dikenal sebagai gaya adesif.Bilamana gaya adesif antara
molekul zat cair tersebut dikatakan membasahi dinding kapiler yaitu menjalar melalui sinding
dan naik dalam tabung.

Dalam menggunakan motode kenaikan kapiler tidak dapat diketahui tegangan antar
muka.Untuk mendapatkan tegangan permukaan ,gaya yangmenyebabkan cairan naik ke atas
disamakan dengan efek gravitasi.

Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan kebawah yang menyebabkan permukaan
cairan berkontraksi dan benda dalam keadaaan tegang.Hal ini disebabkan oleh gaya gaya tarik
yang tidak seimbang pada antar muka cairan.Gaya ini bias segera di ketahui pada kenaikan
cairan biasa dalam pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil cairan.

Pengukuran tengan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa motode antara lain:

1. Metode cincin Du-Nouy

Cara ini dapat di gunakan untuk mengukur tengan permukaan dan tegangan antar
muka zat cair,prinsuf kerja ini berdasarkan pada kenyataan bahwa gaya yang dibutuhkan
umtuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan tegangan
permukaan atau tegangan antar muka.

2. Metode Kenaikan Kapiler

Metode ini hanya dapat digunakan untuk memerlukan alam suatu zat cair dan tidak
dapat digunakn untuk menentukan tegangan antar muka.

3. Metode Berat Tetesan

Suatu cairan yang membasahi gelas akan berupa tetesan pada ujung pipa
vertical.Mula-mula tetesan berupa setengah bola,kemudian memanjang dan membentuk
pinggang .Pada saat jatuh bebas,Gaya kebawah pada tetesan akan sama dengan keatas yang
menahan tetesan.

4. Tekanan Gelembung

Pengukuran tegangan muka dengan metode ini adalah bahwa tegangan yang dialami
zat cair dalam gelas beker sama dengan tegangan dalam manometer pada keadaan
setimbang.Bagian penting dari metode ini adalah penentuan maksimum gelembung yang di
ketahui dengan keduanya gelembung udara pada ujung pipa yang di celupkan ke dalm
cairan. Karena kenaikan tekanan udara yang sedikit,maka gelembung akan pecah dengan
jari-jari mulut pipa.Apabila jari-jari gelembung sama dengan jari-jari mulut pipa akibatnya
tekanan udara dalam pipa akan mencapai maksimum.

5. Metode Lempeng Wilhelmy

Yaitu suatu metode atau pengukuran langsung dari gaya yang dikenakan pada
selembar lempeng platina yang terdapat pada antarmuka.Metode lempeng wilhelmy
relative sederhana dan memberikan hasil yang teliti, metode ini baik untik mempelajari
umur permukaaan dan biasanya metode ini digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan selama eksperimen keseimbangan lapisan tetapi metode ini dapat digunakan
untuk mengukur tegangan antar muka.

Besar tengan permukaan dipengruhi oleh beberapa factor,seperti jenis cairan ,suhu,
tekanan ,massa jenis ,kosentrasi zat terlarut,dan kerapatan .Jika cairan memiliki molekul seperti
air ,maka tegangan permukaaannya juga besar.salh satu factor yang memperngruhi besarnya
tegangan permukaaan adalah massa jenis/densitas (D), semakin besar densitas berarti semakin
rapat muatan –muatan atau partikel-partikel dari cairan tersebut.

Kerapatan partikel ini menyebabkan ,makin besarnyaa gaya yang diperlukan untuk
memecahkan permukaaan cairan tersebut.hal ini karena partikel yang rapat mempunyai gaya
tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil akan
mempunyai tegangan permukaaan yang kecil pula.

Pada percobaan ini motode yang di pakai adalah metode kenikan kapiler,yaitu mengukur
tegangan permukaaan zat cair dan sudut kelengkungannya dengan memakai pipa
berdiameter.Salah satu ujung pipa dicelupkan kedalam permukaan zat cair maka zat cair tersebut
permukaaan nya akan naik sampai ketinggian tertentu.Metode ini di pilih karena zat yang kita
ukur hanyalah satu zat saja,bukan mengukur permukaan dua zat cair yang tidak
bercampur.Bahan –bahan yang digunakan yaitu Aquadest,Metanol,Etanol,Aceton.

Data yang diperoleh pada saat pengukuran tinggi permukaaan sampel yang digunakan
adalah :

Etanol 34,056 dyne/cm

Aquadest 26,897 dyne/cm

Parafin 4,748 dyne/cm

Metanol 42,732 dyne/cm

Aceton 29,62 dyne/cm

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan ,tegangan permukaan zat yang
diamati memiliki hasil yang berbeda-beda.Hal ini terjadi karena molekul daya menarik antara
molekul sejenis yang disebut dengan daya kohesi.Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga
pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak ada keseimbangan
daya kohesi.Semakin tinggi pebedaan tegangan yangterjadi pada bidang mengakibatkan kedua
zat cair itu susah bercampur.Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah debgan penambahan
garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa lain.

Yang memiliki tegangan permukaan paling besar yaitu Aquadest.Aquadest memiliki


tegangan permukaaan paling besar disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar moleku-molekul
air. Dan aquadest memiliki sifat adhesi yang disebabkan oleh sifat alami
kepolarannya.Sedangkan yang memiliki permukaan paling kecil yaitu Parafin.

Percobaan tersebut tidak sesuai dengan teori bahwa tegangan permukaan air seharusnya
yang paling tinggi ,hal ini disebabkan oleh beberapa factor ,karean seharusnya air mempunyai
permukaan yang besar sehingga memiliki teganan permukaan yang tinggi.disisni percobaan
methanol lah yang paling tinggi tegangan permukaannya.
KESIMPULAN
a. Tujuan dari percobaan kali ini adalah mempelajari dan menentukan tegangan permukaan
berbagai cairan.
b. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode kenaikan kapiler
c. Pipa kapiler digunakan untuk mengetahui tinggi kenaikan kapiler suatu zat
d. Berdasarkan percobaan tersebut diperoleh nilai teganan permukaan :
1. Tegangan permukaan Aquadest = 26,897 dyne/cm
2. Tegangan permukaan Parafin = 4,748 dyne/cm
3. Tegangan permukaan Etanol = 34,056 dyne/cm
4. Tegangan permukaan Aceton = 29,61 dyne/cm
5. Tegangan permukaan Metanol = 42,732 dyne/cm
e. Seharusnya air lah yang memiliki tegangan permukaaan yang paling besar karena air
memiliki sifat kohesi yang kuat antar molekul-molekul air.dan air juga memiliki sifat
adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat kepolaranya.yang membuat air tidak melekat di
dinding pipa kapiler.tetapi disini Metanol lah yang memiliki tegangan permukaan yang
paling besar.dan yang paling kecil adalah paraffin .
Percobaan yang dilakukan dipengaruhi oleh beberapa factor yang menyebabkan
kesalahan diantaranya adalah;
a. Suhu
 Suhu yang tidak stabil pada saat praktium berlangsung
b. Jenis cairan
c. Zat terlarut
d. Surfaktan
e. Kosentrasi zat terlarut.

 Adapun kesalahan lain yaitu kesalahan pada saat membaca batas kenaikan zat
cair dalam pipa kapiler dan kertas strimin.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2007.” Penuntun Praktikum Farmasi Fisika”.Universitas Muslim Indonesia Makasar
Atkins,P.W.1994.Kimia Fisika edisi ke-4 jilid 1.Erlangga : Jakarta
Giancoli.Dougglas C.2001 Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta
Hidayati,S.Pengaruh Rasio Mol,Suhu dan lama reaksi terhadap tengan permukaan dan stabilitas
emulsi metal ester sulfonat dari CPO,Staf pengajar Jurusan Teknologi Hasil pertanian ,Falkutas
Pertanian Universitas Lampung
Maulana,Aditya,2016 Buku Praktikum Farmasi Fisika Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin.
Moechtar,1990. Farmasi Fisika.Universitas Gadjah Mada Press.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai