http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kimia
Tegangan Permukaan
Nurila Rati 1, Sindya Rahmatul Nurisa 2, Siti Aisyah 3, Sukma Bening Fadli 4, Miva Hemalia Fika5
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
1
Jalan Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia
nurilarati19@gmail.com
Abstract — Tegangan permukaan adalah kerja yang diperlukan zat untuk memperluas permukaan dan mempunyai satuan dyne
dalam cgs sedangkan tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair
yang tidak bercampur dan mempunyai satuan dyne/cm. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan
permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar daripada adhesi antara cairan dan udara . Tujuan
dari percobaan tegangan permukaan ini adalah memahami pengertian tegangan permukaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, menentukan tegangan permukaan suatu cairan dan mempelajari zat aktif permukaan terhadap nilai tegangan
muka. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan diantaranya jenis cairan, suhu, adanya zat terlarut, surfaktan dan
konsentrasi zat terlarut. Tegangan permukaan dengan konsentrasi berbanding lurus, artinya semakin tinggi konsentrasi semakin
tinggi pula tegangan permukaannya sebaliknya semakin rendah konsentrasi maka semakin rendah pula tegangan permukaannya.
Larutan uji yang digunakan yaitu dua deterjen dengan merk dan konsentrasi yang berbeda yaitu deterjen A (jaz1) dengan
konsentrasi 1% deterjen B (daia) dengan konsentrasi 2%. Metode yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah metode
kenaikan kapiler. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan permukaan adalah piknometer sedangkan alat yang
digunakan untuk mengukur kenaikan kapiler zat yang diamati adalah pipa kapiler. Prinsip dari pipa kapiler adalah pipa kapiler
dicelupkan ke permukaan larutan dan pipa kapiler dibiarkan, larutan naik ke dalam pipa kapiler menjadi stabil, lalu diukur
panjang larutan yang naik ke dalam pipa kapiler. Ada 3 buah pipa kapiler yang digunakan yaitu pipa kapiler pertama
dimasukkan kedalam wadah yang diisi dengan air atau aquades, kenaikan pipa kapiler adalah sebesar 2,8 cm. Pipa kapiler
kedua dimasukkan ke dalam wadah yang berisi deterjen dengan konsentrasi 1 % kenaikan zat pada pipa kapiler didapatkan
sebesar 1,9 cm. Pada pipa kapiler terakhir dimasukkan ke dalam wadah yang berisi deterjen dengan konsentrasi 2 % kenaikan
zat pada pipa kapiler didapatkan sebesar 1,5 cm. Dari percobaan yang dilakukan didapatkan massa jenis deterjen A 1,0084
g/cm3, massa jenis deterjen B 1,016 g/cm3 dan tegangan permukaan cairan deterjen A 1% (jaz1) sebesar 2,135 dan deterjen B
2% (daia) sebesar 1,8372.
menekan udara didalam, menambah tekanan bagian dalam , ke Molekul pada permukaan suatu cairan ditarik ke dalam
titik yang mencegah pengusutan lebih lanjut. Tekanan rongga cairan karena gaya tarik dari molekul dibawahnya
permukaan tersebut pada cairan khusus biasanya berkurang lebih besar dari pada tarikan oleh molekul uap yang ada pada
sebagaimana temperatur bertambah. Sebagaimana temperatur bagian lain dari permukaan. Tarikan ke dalam ini bila
bertambah dan molekul zat lain berpindah dengan lebih cepat, mungkin, menyebabkan permukaan berkontraksi dan
interaksi antara mendapat pengaruh yang mengurangi mosi menyebabkan terjadinya gaya dalam bidang permukaan.
merekadan mengurangi tegangan permukaan (Michael Purba, Tegangan permukaan menyebabkan terbentuknya tetesan
2007). bulat, kenaikan air dalam kapiler, dan gerak cairan lewat zat
padat berpori. Zat padat juga mempunyai tegangan
Molekul pada permukaan mengalami tarikan kedalam permukaan, tetapi sukar untuk ditentukan. Kristal cenderung
rongga cairan, karena gaya tarik-menarik didalam rongga untuk membentuk bidang-bidang tegangan permukaan
cairan dari pada gaya tarik oleh uap molekul yang ada diatas terendah (Budi Santoso,2006).
permukaan. Akibat tarikan ini, maka permukaan cenderung
mengkerut untuk mencapai luas sekecil mungkin sehingga Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang
mempunyai tegangan permukaan. Tegangan permukaan terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur.
didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang yang bekerja Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan
pada permukaan, atau sebagai energi per satuan luas yang permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak
diperlukan untuk memperluas permukan tiap satu satuan luas bercampur lebih besar daripada adhesi antara cairan dan udara
pada suhu, tekanan dan komposisi tetap. Selain tegangan (Hamid,2010).
permukaan γ untuk sitem cair-uap, dikenal pula tegangan
antarmuka γᵢ untuk dua cairan yang tak saling Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang,
campur (Sutrisno,1999). sehingga permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu
lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik-
Faktor-taktor yang mempengaruhi γ antara lain suhu, menarik antar partikel sejenis didalam zat cair sampai ke
tekanan dan konsentrasi larutan. Dalam cairan, sebuah permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh
molekul mengalami gaya tarik dari molekul tetangganya, molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama
tetapi pada permukaannya, sebuah molekul hanya dikelilingi ke segala arah. Akibatnya tidak terdapat sisa (resultan) gaya
sebagian saja dan akibatnya molekul pada permukaan ini yang bekerja pada masing-masing molekul. Adanya gaya atau
hanya mengalami gaya tarik kearah benda cairannya, (dapat tarikan kebawah menyebabkan permukaan cairan berkontraksi
dikatakan seolah-olah benda cairan dibungkus oleh suatu dan berada dalam keadaan tegang. tegangan ini disebut
membran atau lapisan yang tidak tampak). Perilaku cairan dengan tegangan permukaan (Herinaldi,2004).
pada permukaan cairan inilah yang disebut tegangan
Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan
permukaan dan sifat ini pula yang menyebabkan cairan dapat
permukaan :
jatuh membentuk tetesan yang dapat merambat pada
pembuluh atau pipa kapiler serta dapat mengembangkan a. Metode kenaikan kapiler
selembar kertas logam (Wahyuni, Sri, 2011).
Tegangan permukaan diukur dengan melihat
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatukapiler.
cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan
seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya untuk mengukur teganganpermukaan tidak bisa untuk
kohesi antara molekul air. Pada dasarnya tegangan permukaan mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk
suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa faktor suhu dan dan mengukurtegangan antar muka.
zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan
akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan. b. Metode tersiometer Du-Nouy
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk
mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut
mengukur tegangan permukaan ataupuntegangan
juga akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan
antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang
permukaan akan bertambah besar
diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina
iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan
permukaan atautegangan antar muka dari cairan ukur volume dan massa air untuk menentukan massa jenis air.
tersebut (Atfins,1994). Keringkan kapiler kemudian celupkan ke dalam larutan
detergent, tentukan massa jenis larutan detergent (𝜌) dan
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair hitunglah tegangan permukaan larutan detergent. Tambahkan
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya suhu dan zat larutan garam-garam ke dalam larutan detergent, cuci dan
terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan keringkan kembali pipa kapiler, lalu celupkan kedalam larutan
akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama detergent yang sudah ditambahkan larutan garam. Terakhir
molekul zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk ukur tingginya dan hitunglah tegangan permukaan detergent
lapisan monomolekular yang disebut dengan molekul dengan adanya pengaruh penambahan garam.
surfaktan. Faktor-faktor yang menpengaruhi :
Tabel Pengamatan dan Perhitungan
a. Suhu
ρ1=¿ 2,8
¿
1,524
Berat piknometer berisi deterjen A−Berat piknometer kosong
V = 1,8372
yaitu deterjen A (jaz1) dengan konsentrasi 1% dan deterjen B tegangan permukaan diantaranya, yaitu : jenis cairan, suhu,
(daia) dengan konsentrasi 2%. adanya zat terlarut, surfaktan, dan konsentrasi zat terlarut.
2. Tegangan permukaan suatu cairan yang didapatkan dari
Dalam menentukan tegangan permukaan perlu diketahui hasil percobaan yaitu deterjen A 1% (jaz1) sebesar 2,315
massa jenis setiap larutan yang akan ditentukannya dan deterjen B (daia) sebesar 1,8372.
3. Surfaktan adalah zat yang dapat mengaktifkan permukaan
menggunakan piknometer. Tegangan permukaan zat cair
karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan
sangat dipengaruhi oleh massa jenis cairan zat cair tersebut. atau antarmuka. Deterjen merupakan zak atif permukaan
Makin besar massa jenisnya maka makin besar pula tegangan sehingga menurunkan tegangan antar muka.
permukannya. Massa jenis larutan juga berbanding terbalik
dengan volume larutan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil bahwa tinggi
larutan yang dimasukkan kedalam pipa kapiler semakin tinggi Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Umar Kalmar
dengan bertambahnya konsentrasi larutan. Tinggi pipa kapiler Nizar, S.Si., M.Si., Ph.D., sebagai dosen pengampu mata
yang berisi deterjen A 1% yaitu 1,3 cm dan deterjen B 2% kuliah Kimia Fisika 1, kepada kakak-kakak PLP, kepada Bang
Akil Marsya Sidiq, Kak Suci Yulia Rizki, Kak Maulidia
yaitu 1,5 cm dan dari percobaan yang dilakukan didapatkan
Arsyta Rahmi, dan Kak Joya Sabrina selaku asisten dosen
massa jenis deterjen A 1% (jaz1) 1,0084 g/cm 3 dan deterjen B yang menuntun kami di Praktikum Kimia Fisika 1, serta
2% ( daia) 1,016 g/cm3. Setelah didapatkan massa jenis kepada rekan-rekan tim yang telah berkontribusi dalam kerja
sehingga dapat dihitung tegangan permukaaannya. Tegangan sama melakukan dan menyelesaikan Praktikum Kimia Fisika
permukaan cairan deterjen A 1% (jaz1) sebesar 2,135 dan 1 pada eksperimen yang telah dilakukan.
deterjen B 2% (daia) sebesar 1,8372.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah
yang menyebabkan permukaan cairan dapat berkontraksi
dalam keadaan tegang. Faktor-faktor yang mempengaruhi