Anda di halaman 1dari 5

Periodic , Vol 10 No 1 (2021) Chemistry Journal of Universitas Negeri Padang e-ISSN : 2339-1197

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kimia

Tegangan Permukaan
Nurila Rati 1, Sindya Rahmatul Nurisa 2, Siti Aisyah 3, Sukma Bening Fadli 4, Miva Hemalia Fika5
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
1

Jalan Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia

nurilarati19@gmail.com

Abstract — Tegangan permukaan adalah kerja yang diperlukan zat untuk memperluas permukaan dan mempunyai satuan dyne
dalam cgs sedangkan tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair
yang tidak bercampur dan mempunyai satuan dyne/cm. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan
permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar daripada adhesi antara cairan dan udara . Tujuan
dari percobaan tegangan permukaan ini adalah memahami pengertian tegangan permukaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, menentukan tegangan permukaan suatu cairan dan mempelajari zat aktif permukaan terhadap nilai tegangan
muka. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan diantaranya jenis cairan, suhu, adanya zat terlarut, surfaktan dan
konsentrasi zat terlarut. Tegangan permukaan dengan konsentrasi berbanding lurus, artinya semakin tinggi konsentrasi semakin
tinggi pula tegangan permukaannya sebaliknya semakin rendah konsentrasi maka semakin rendah pula tegangan permukaannya.
Larutan uji yang digunakan yaitu dua deterjen dengan merk dan konsentrasi yang berbeda yaitu deterjen A (jaz1) dengan
konsentrasi 1% deterjen B (daia) dengan konsentrasi 2%. Metode yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah metode
kenaikan kapiler. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan permukaan adalah piknometer sedangkan alat yang
digunakan untuk mengukur kenaikan kapiler zat yang diamati adalah pipa kapiler. Prinsip dari pipa kapiler adalah pipa kapiler
dicelupkan ke permukaan larutan dan pipa kapiler dibiarkan, larutan naik ke dalam pipa kapiler menjadi stabil, lalu diukur
panjang larutan yang naik ke dalam pipa kapiler. Ada 3 buah pipa kapiler yang digunakan yaitu pipa kapiler pertama
dimasukkan kedalam wadah yang diisi dengan air atau aquades, kenaikan pipa kapiler adalah sebesar 2,8 cm. Pipa kapiler
kedua dimasukkan ke dalam wadah yang berisi deterjen dengan konsentrasi 1 % kenaikan zat pada pipa kapiler didapatkan
sebesar 1,9 cm. Pada pipa kapiler terakhir dimasukkan ke dalam wadah yang berisi deterjen dengan konsentrasi 2 % kenaikan
zat pada pipa kapiler didapatkan sebesar 1,5 cm. Dari percobaan yang dilakukan didapatkan massa jenis deterjen A 1,0084
g/cm3, massa jenis deterjen B 1,016 g/cm3 dan tegangan permukaan cairan deterjen A 1% (jaz1) sebesar 2,135 dan deterjen B
2% (daia) sebesar 1,8372.

Keywords — Tegangan permukaan, Pipa kapiler, Massa Jenis zat cair

I. PENDAHULUAN out, cara buble pressure, tensiometer, cara capilary rise.


Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat Metode Pendant drop adalah metode yang sangat luas dipakai,
cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal yang hanya membutuhkan sejumlah kecil cairan dan bisa
atau lentur akibat pengaruh tegangan. Pengaruh tegangan dipakai kesituasi pengukuran yang sulit secara
tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antar- eksperimenpada suhu tinggi ataupun dengan bahan reaktif.
molekul di permukaan zat cair tersebut. Besarnya tegangan Dengan peralatan optik yang baik, itu baik untuk
permukaan merupakan usaha yang diperlukan cincin untuk persepuluhan persen. Metode buble juga telah dinyatakan
menciptakan suatu permukaan baru, sifat permukaan yang penting untuk pengukuran tensi permukaan logam lebur. Itu
dimiliki oleh zat cair yang berperilaku layaknya selapis kulit telah dipakai juga dalam penentuan tenci interfacial elektrolit
tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. mercuri encer (Karyadi,1990).
Tegangan ini terjadi jika molekul- molekul di permukaan
suatu cairan saling tarik menarik satu sama lain, sehingga Tegangan permukaan menyebabkan suatu perbedaan
menciptakan pembatas antara udara dengan cairan itu tekanan antara gelembung sabun atau tetesan zat cair bagian
(Castellan, Gilbert,1983). dalam dan bagian luar. Suatu gelembung sabun terdiri
permukaan film berbentuk bola yang sangat rapat. Dengan
Tegangan permukaan cairan (γ) adalah kerja yang dilakukan suatu lapisan tipis dan diantara zat cair. Tegangan permukaan
untuk memperluas permukaan cairan dalam satuan luas. menyebabkan film cenderung untuk melakukan pengusutan,
Tegangan permukaan cairan dapat diukur dengan cara  drop tetapi sebagaimana gelembung menyusut, sebegitu juga ia

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Page 1


Universitas Negeri Padang (UNP)
Jl. Prof. Hamka, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 25131
Periodic , Vol 10 No 1 (2021) Chemistry Journal of Universitas Negeri Padang e-ISSN : 2339-1197
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kimia

menekan udara didalam, menambah tekanan bagian dalam , ke Molekul pada permukaan suatu cairan ditarik ke dalam
titik yang mencegah pengusutan lebih lanjut. Tekanan rongga cairan karena gaya tarik dari molekul dibawahnya
permukaan tersebut pada cairan khusus biasanya berkurang lebih besar dari pada tarikan oleh molekul uap yang ada pada
sebagaimana temperatur bertambah. Sebagaimana temperatur bagian lain dari permukaan. Tarikan ke dalam ini bila
bertambah dan molekul zat lain berpindah dengan lebih cepat, mungkin, menyebabkan permukaan berkontraksi dan
interaksi antara mendapat pengaruh yang mengurangi mosi menyebabkan terjadinya gaya dalam bidang permukaan.
merekadan mengurangi tegangan permukaan (Michael Purba, Tegangan permukaan menyebabkan terbentuknya tetesan
2007). bulat, kenaikan air dalam kapiler, dan gerak cairan lewat zat
padat berpori. Zat padat juga mempunyai tegangan
Molekul pada permukaan mengalami tarikan kedalam permukaan, tetapi sukar untuk ditentukan. Kristal cenderung
rongga cairan, karena gaya tarik-menarik didalam rongga untuk membentuk bidang-bidang tegangan permukaan
cairan dari pada gaya tarik oleh uap molekul yang ada diatas terendah (Budi Santoso,2006).
permukaan. Akibat tarikan ini, maka permukaan cenderung
mengkerut untuk mencapai luas sekecil mungkin sehingga Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang
mempunyai tegangan permukaan. Tegangan permukaan terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur.
didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang yang bekerja Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan
pada permukaan, atau sebagai energi per satuan luas yang permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak
diperlukan untuk memperluas permukan tiap satu satuan luas bercampur lebih besar daripada adhesi antara cairan dan udara
pada suhu, tekanan dan komposisi tetap. Selain tegangan (Hamid,2010).
permukaan γ untuk sitem cair-uap, dikenal pula tegangan
antarmuka γᵢ untuk dua cairan yang tak saling Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang,
campur (Sutrisno,1999). sehingga permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu
lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik-
Faktor-taktor yang mempengaruhi γ antara lain suhu, menarik antar partikel sejenis didalam zat cair sampai ke
tekanan dan konsentrasi larutan. Dalam cairan, sebuah permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh
molekul mengalami gaya tarik dari molekul tetangganya, molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama
tetapi pada permukaannya, sebuah molekul hanya dikelilingi ke segala arah. Akibatnya tidak terdapat sisa (resultan) gaya
sebagian saja dan akibatnya molekul pada permukaan ini yang bekerja pada masing-masing molekul. Adanya gaya atau
hanya mengalami gaya tarik kearah benda cairannya, (dapat tarikan kebawah menyebabkan permukaan cairan berkontraksi
dikatakan seolah-olah benda cairan dibungkus oleh suatu dan berada dalam keadaan tegang. tegangan ini disebut
membran atau lapisan yang tidak tampak). Perilaku cairan dengan tegangan permukaan (Herinaldi,2004).
pada permukaan cairan inilah yang disebut tegangan
Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan
permukaan dan sifat ini pula yang menyebabkan cairan dapat
permukaan :
jatuh membentuk tetesan yang dapat merambat pada
pembuluh  atau pipa kapiler serta dapat mengembangkan a. Metode kenaikan kapiler
selembar kertas logam (Wahyuni, Sri, 2011).
Tegangan permukaan diukur dengan melihat
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatukapiler.
cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan
seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya untuk mengukur teganganpermukaan tidak bisa untuk
kohesi antara molekul air. Pada dasarnya tegangan permukaan mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk
suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa faktor suhu dan dan mengukurtegangan antar muka.
zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan
akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan. b. Metode tersiometer Du-Nouy
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk
mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut
mengukur tegangan permukaan ataupuntegangan
juga akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan
antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang
permukaan akan bertambah besar 
diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina
iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Page 2


Universitas Negeri Padang (UNP)
Jl. Prof. Hamka, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 25131
Periodic , Vol 10 No 1 (2021) Chemistry Journal of Universitas Negeri Padang e-ISSN : 2339-1197
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kimia

permukaan atautegangan antar muka dari cairan ukur volume dan massa air untuk menentukan massa jenis air.
tersebut (Atfins,1994). Keringkan kapiler kemudian celupkan ke dalam larutan
detergent, tentukan massa jenis larutan detergent (𝜌) dan
 Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair hitunglah tegangan permukaan larutan detergent. Tambahkan
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya suhu dan zat larutan garam-garam ke dalam larutan detergent, cuci dan
terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan keringkan kembali pipa kapiler, lalu celupkan kedalam larutan
akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama detergent yang sudah ditambahkan larutan garam. Terakhir
molekul zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk ukur tingginya dan hitunglah tegangan permukaan detergent
lapisan monomolekular yang disebut dengan molekul dengan adanya pengaruh penambahan garam.
surfaktan. Faktor-faktor yang menpengaruhi :
Tabel Pengamatan dan Perhitungan
a. Suhu

Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya


No Konsentras Tinggi deterjen dalam pipa Berat
suhu, karena meningkatnya energi kinetik molekul. i kapiler piknometer +
deterjen
b. Zat terlarut (solute)
1 1% 1,3 cm 77,84 gr
Jaz1
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
2 2% 1,5 cm 78,22 gr
mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat
Daia
terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga
tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi
apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk - Massa jenis air : 1 gr/ml
lapisan monomolekular, maka akan menurunkan - Deterjen A
tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan Berat kaca arloji kosong : 41, 1196 gr
surfaktan. Berat deterjen A (1 %) : 1 gr
Total berat : 42, 1196 gr
c. Surfaktan (Deterjen A yang digunakan yaitu Jaz1 yang
ditimbang sebanyak 1 gram)
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat
mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk - Deterjen B
Berat kaca arloji kosong : 41, 1196 gr
terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka.
Berat deterjen A (2 %) : 2 gr
Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga Total berat : 43, 1196 gr
cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah (Deterjen B yang digunakan yaitu Daia yang
satu contoh dari surfaktan (Douglas,2001). ditimbang sebanyak 2 gram)

  - Tinggi pipa kapiler


Tinggi pipa kapiler dalam aquades : 2,8 cm
Tinggi pipa kapiler dalam deterjen A (1 %) : 1,3 cm
II. EKSPERIMENTAL
Tinggi pipa kapiler dalam deterjen B (2 %) : 1,5 cm
A. Alat dan Bahan
- Berat piknometer
Alat - alat yang digunakan yaitu kapiler, gelas piala, labu ukur
Berat piknometer kosong : 27,42 gr
100 ml, neraca, penggaris, dan klem. Berat piknometer berisi deterjen A (1 %) : 77,84 gr
Berat piknometer berisi deterjen B (2 %) : 78,22 gr
Bahan – bahan yang digunakan, yaitu : aquades, deterjen,
dan larutan garam-garam.
- Massa Jenis
B. Prosedur Kerja m
P ertama, cucilah kapiler dengan sabun atau alkohol sampai ρ=
V
bebas dari lemak lalu siapkan larutan detergent dengan merk
yang berbeda dan konsentrasi yang berbeda, celupkan kapiler- Deterjen A (1%)
kapiler ke dalam aquades, tunggu beberapa saat maka air
akan naik kedalam kapiler dan ukur tingginya. Setelah itu,

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Page 3


Universitas Negeri Padang (UNP)
Jl. Prof. Hamka, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 25131
Periodic , Vol 10 No 1 (2021) Chemistry Journal of Universitas Negeri Padang e-ISSN : 2339-1197
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kimia

ρ1=¿ 2,8
¿
1,524
Berat piknometer berisi deterjen A−Berat piknometer kosong
V = 1,8372

77,84 gram−27 , 42 gram PEMBAHASAN


=
50 ml Pada percobaan kali ini yang berjudul "Tegangan
Permukaan" dengan tujuan untuk memahami pengertian
= 1,0084 gr/ml tegangan permukaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, menentukan tegangan permukaan suatu
cairan dan mempelajari zat aktif permukaan terhadap nilai
tegangan muka. Tegangan permukaan adalah kerja yang
Deterjen B (2%) diperlukan zat untuk memperluas permukaan persatuan luas.
Tegangan permukaaan mempunyai satuan dyne dalam cgs.
ρ 2=¿ Tegangan antarmuka adalah gaya persatuan panjang yang
terdapat pada antarmuka dua fasa cair yang tidak
Berat piknometer berisi deterjen B−Berat piknometer kosong
bercampur, mempunyai satuan dyne/cm. Tegangan
V antarmuka selalu lebih kecil dari pada tegangan
permukaan karena gaya adhesi dua fasa cair yang membentuk
78 ,22 gram−27 , 42 gram suatu antar muka adalah lebih besar daripada bila suatu fasa
= cair dan suatu fasa gas berada bersama-sama. Jadi, bila cairan
50 ml
ssbercampur dengan sempurna, tidak ada tegangan antar muka
= 1,016 gr/ml yang terjadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan
- Tegangan Permukaan yaitu jenis cairan. Pada umumnya cairan yang memiliki gaya
tarik antar molekulnya besar, seperti air, maka tegangan
permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti
γ 1 ρ 1 h1 bensin karena gaya tarik antar molekulnya kecil, maka
=
γ 2 ρ 2 h2 tegangan permukannya juga kecil. Selanjutnya adalah suhu.
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena
γ 1 = aquades dengan bertambahnya suhu molekul-molekul cairan akan
bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antar molekul
akan bekurang sehingga tegangan permukaannya menurun.
γ 2 = deterjen Selanjutnya adalah adanya zat terlarut. Adanya zat terlarut
dalam cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
JAZ1 (1%) permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non
elektrolit tertentu seperti sukrosa dan gliserin menaikkan
gr tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat-zat seperti sabun,
1 .2,8 cm detergen, dan alkohol adalah efektif menurunkan tegangan
ml
¿ permukaan.
gr Metode yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah
1,0084 .1,3 cm
ml metode kenaikan kapiler. Alat yang digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan adalah piknometer . Pada
2,8 percobaan ini kami menggunakan piknometer 50 ml.
¿ Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi
1,31092 kenaikan kapiler zat yang diamati adalah pipa kapiler. Prinsip
kerja dari pipa kapiler adalah pipa kapiler dicelupkan ke
= 2,135 permukaan larutan dan pipa kapiler dibiarkan, larutan naik ke
dalam pipa kapiler menjadi stabil, lalu diukur panjang larutan
yang naik ke dalam pipa kapiler.
DAIA (2%)
gr Pipa kapiler yang digunakan dalam percobaan ini bertujuan
1 .2,8 cm untuk mengukur tegangan permukaan tetapi tidak bisa untuk
ml
¿ mengukur tegangan antarmuka.
gr
1,016 .1,5 cm
ml Pada percobaan kali ini sampel yang ditentukan tegangannya
adalah dua detergen dengan merk dan konsentrasi berbeda

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Page 4


Universitas Negeri Padang (UNP)
Jl. Prof. Hamka, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 25131
Periodic , Vol 10 No 1 (2021) Chemistry Journal of Universitas Negeri Padang e-ISSN : 2339-1197
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kimia

yaitu deterjen A (jaz1) dengan konsentrasi 1% dan deterjen B tegangan permukaan diantaranya, yaitu : jenis cairan, suhu,
(daia) dengan konsentrasi 2%. adanya zat terlarut, surfaktan, dan konsentrasi zat terlarut.
2. Tegangan permukaan suatu cairan yang didapatkan dari
Dalam menentukan tegangan permukaan perlu diketahui hasil percobaan yaitu deterjen A 1% (jaz1) sebesar 2,315
massa jenis setiap larutan yang akan ditentukannya dan deterjen B (daia) sebesar 1,8372.
3. Surfaktan adalah zat yang dapat mengaktifkan permukaan
menggunakan piknometer. Tegangan permukaan zat cair
karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan
sangat dipengaruhi oleh massa jenis cairan zat cair tersebut. atau antarmuka. Deterjen merupakan zak atif permukaan
Makin besar massa jenisnya maka makin besar pula tegangan sehingga menurunkan tegangan antar muka.
permukannya. Massa jenis larutan juga berbanding terbalik
dengan volume larutan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil bahwa tinggi
larutan yang dimasukkan kedalam pipa kapiler semakin tinggi Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Umar Kalmar
dengan bertambahnya konsentrasi larutan. Tinggi pipa kapiler Nizar, S.Si., M.Si., Ph.D., sebagai dosen pengampu mata
yang berisi deterjen A 1% yaitu 1,3 cm dan deterjen B 2% kuliah Kimia Fisika 1, kepada kakak-kakak PLP, kepada Bang
Akil Marsya Sidiq, Kak Suci Yulia Rizki, Kak Maulidia
yaitu 1,5 cm dan dari percobaan yang dilakukan didapatkan
Arsyta Rahmi, dan Kak Joya Sabrina selaku asisten dosen
massa jenis deterjen A 1% (jaz1) 1,0084 g/cm 3 dan deterjen B yang menuntun kami di Praktikum Kimia Fisika 1, serta
2% ( daia) 1,016 g/cm3. Setelah didapatkan massa jenis kepada rekan-rekan tim yang telah berkontribusi dalam kerja
sehingga dapat dihitung tegangan permukaaannya. Tegangan sama melakukan dan menyelesaikan Praktikum Kimia Fisika
permukaan cairan deterjen A 1% (jaz1) sebesar 2,135 dan 1 pada eksperimen yang telah dilakukan.
deterjen B 2% (daia) sebesar 1,8372.

Secara teori, tegangan permukaan dengan konsentrasi REFERENSI


berbanding lurus, artinya semakin tinggi konsentrasi semakin [1] Atkins, P. W. 1994.Kimia Fisik edisi ke-4 jilid 1. Jakarta : Erlangga
tinggi pula tegangan permukaannya sebaliknya semakin [2] Budi Santoso. 2006. Kimia Fisika II. Semarang : Jurusan Kimia
FMIPA UNNES
rendah konsentrasi maka semakin rendah pula tegangan [3] Castellan, Gilbert. 1983. Physical Chemistry Third Edition. USA:
permukaannya. Jika dibandingkan dengan air tegangan Addison-Wesley Publishing Company, Inc. R. E. Sorace, V. S.
permukaan deterjen jauh lebiih kecil, hal ini dikarenakan Reinhardt, and S. A. Vaughn, “High-speed digital-to-RF converter,”
U.S. Patent 5 668 842, Sept. 16, 1997.
deterjen bersifat surfaktan dimana ia akan memperkecil [4] Giancoli, Douglas C. 2001.Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
tegangan permukaan dengan mematahkan ikatan-ikatan [5] Hamid, Rimba. 2010.Penuntun Kimia Fisik. Kendari : Universitas
Hauoleo.
hidrogen pada permukaan cairan atau larutan. [6] Herinaldi.2004.Mekanika Fluida, terjemahan dari “Fundamental of
Fluids Mechanic” oleh Donald F. Young. Jakarta : Erlangga.
Percobaan yang kami lakukan tidak sesuai dengan teori [7] Karyadi.1990. Kimia Fisika II. Jakarta: Bumi Pustaka. FLEXChip
Signal Processor (MC68175/D), Motorola, 1996.
karena kami mendapatkan tegangan permukaan deterjen [8] Michael Purba. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
dengan konsentrasi 1% lebih besar dari tegangan permukaan [9] Sutrisno.1999. Kimia Fisika untuk Mahasiswa. Malang : Universitas
Brawijaya.
deterjen dengan konsentrasi 2 % seharusnya semakin tinggi [10] Wahyuni, Sri. 2011. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang
konsentrasi semakin tinggi pula tegangan permukaannya. : Jurusan Kimia FMIPA Unnes.

Faktor-faktor kesalahan yang mungkin terjadi sehimgga


mempengaruhi hasil yang diperoleh, yaitu :
1. Kurang bersihnya dalam mencuci pipa kapiler.
2. Kekeliruan praktikan dalam menentukan kenaikan
tinggi dari pipa kapiler.
3. Ketidaktepatan dalam menentukan tegangan
permukaan.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah
yang menyebabkan permukaan cairan dapat berkontraksi
dalam keadaan tegang. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Page 5


Universitas Negeri Padang (UNP)
Jl. Prof. Hamka, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 25131

Anda mungkin juga menyukai