Anda di halaman 1dari 2

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan antara lain :

a. Jenis cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air,
maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya
tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.
b. Suhu
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya suhu
molekul-  molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh  interaksi antara molekul
berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun.
c. Adanya zat terlarut
Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
permukaan. Untuk air adanya  elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu  seperti sukrosa
dan gliserin  menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat seperti sabun,
detergen, dan  alkohol adalah efektif dalam menurunkan tegangan permukaan   ( Yazid,
2005).
d. Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
contoh dari surfaktan.
e. Konsentrasi zat terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap
sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah
diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka,
karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam
larutan.Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.
Pada percobaan ini suhu dijaga sebesar 25˚C, suhu tersebut harus dikontrol karena
Tegangan muka kebanyakan zat cair berkurang hampir sebanding dengan kenaikan
temperatur. Oleh karena itu perlu mengontrol temperatur dari sistem yang diteliti jika hendak
menentukan tegangan muka dan tegangan antar mukanya. Berdasarkan data Tegangan
Permukaan, tampak bahwa suhu mempengaruhi nilai tegangan permukaan fluida. Umumnya
ketika terjadi kenaikan suhu, nilai tegangan permukaan mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena ketika suhu meningkat, molekul cairan bergerak semakin cepat sehingga
pengaruh interaksi antar molekul cairan berkurang. Akibatnya nilai tegangan permukaan juga
mengalami penurunan.
Dari data hasil percobaan dapat di ketahui bahwa tegangan permukaan di dalam zat
cair satu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lainnya yang sejenis dari segala arah,
sehingga gaya tarik menarik sesama molekul (gaya kohesi) adalah sama. Pada permukaan zat
cair terjadi gaya tarik menarik antara molekul zat cair dengan molekul udara (gaya adhesi)
cenderung untuk masuk kedalam. Tetapi hal ini tidak terjadi, karena adanya gaya yang
bekerja sejajar dengan permukaan sedangkan tegangan antar permukaan selalu lebih kecil
dari tegangan permukaan. Gaya adhesi antara dua zat cair yang tidak bercampur selalu lebih
besar dari gaya adhesi antara zat cair dan udara.
Hasil yang diperoleh dari praktikum tegangan permukaan tidak dapat dibandingkan
dengan literatur, karena perbedaan volume zat yang dipakai dalam pengujian belum tentu
sama dengan yang ada pada literatur, sehingga tidak dapat dihitung penyimpanan kesalahan
yang terjadi. Perbandingan antara literatur dan hasil percobaan hanya dapat dilakukan untuk
kerapatan zat, karena kerapatan ini berbanding lurus dengan tegangan permukaan. Semakin
besar nilai kerapatan suatu zat akan semakin besar tegangan permukaannya, hal ini sama
dengan jari-jari pipa kapiler, semakin besar jari-jari pipa kapiler, maka tegangan
permukaannya juga semakin besar.
Pada hasil percobaan didapatkan hasil sampel dengan tegangan permukaan dari yang
terkecil yaitu Aquadest sebesar 72,8 dyne/cm, NLS 0,5% sebesar 117,79 dyne/cm, NLS 0,1%
sebesar 118,86 dyne/cm, dan paraffin cair sebesar 268,13 dyne/cm. Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan, tegangan permukaan zat cair yang diamati memiliki hasil
yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena molekul memiliki daya tarik menarik antara
molekul sejenis yang disebut dengan daya kohesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama,
sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya
keseimbangan daya kohesi. Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang
mengakibatkan kedua zat cair itu susah bercampur. Namun, tegangan yang terjadi pada air
akan bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa.

Anda mungkin juga menyukai