Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TENTANG TEGANGAN PERMUKAAN


Dosen Pembimbing : Drs. M. Firman Solihat , M.T

Disusun Oleh Kelompok 5

 Rani Fatmawati (1912C2011)


 Ilyas Dhika Virgianna (1912C2004)
 Novianti (1911E2120)
 Septian djokdja windi saputri (1911E2126)
 Aulatus Syifa (1911E2104)

Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih (STABA)


Jl. Padasuka Atas No.233, Padasuka, Kec. Cimenyan, Bandung, Jawa Barat 40192
2019-2020
Tegangan permukaan

Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan permukaan
cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik
yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa segera diketahui pada kenaikan
cairan biasa dalam pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil cairan. Tegangan permukaan
merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan
diam (statis). Besarnya tegangan permukaan diperngaruhi oleh beberapa faktor, seperti
jenis cairan, suhu, dan, tekanan , massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika
cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. salah
satu faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa jenis/ densitas
(D) , semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan – muatan atau partikel-partikel dari
cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan
untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai
gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas
kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula. Konsentrasi zat terlarut (solut)
suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka
dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam
larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang
lebih besar daripada di dalam larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan
menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada di
dalam larutan.
 Metode penentuan tegangan muka dibagi dua, yakni :
1. metode statis
 metode kenaikan kapiler
 metode sessile drop
 metode pendant drop
 metode drop weight (lambat)
 metode maximum bubble pressure
 metode Wilhelmy plate
2. metode dinamis
 metode gelombang kapilaritas
 metode unstable jets
 metode DuNoug ring
 metode drop weight (cepat)
 metode Wilhelmy plate
 metode spinning drop
Metode pipa kapiler, yaitu mengukur tegangan permukaan zat cair dan sudut
kelengkungannya dengan memakai pipa berdiameter. Salah satu ujung pipa dicelupkan
kedalam permukaan zat cair maka zat cair tersebut permukaannya akan naik sampai
ketinggian tertentu.

Penyebab terjadinya Tegangan permukaan karena adanya kohesi di bawah zat cair yang
lebih besar dari pada kohesi dipermukaan zat cair, sehingga permukaan air akan cendrung
mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin. Hal tersebut dapat membuktikan
bahwa titik-titik embun yang menempel di atas rumput berbentuk seperti bola karena luas
permukaan terkecil adalah bangun yang berbentuk bola.

Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu zat cair,
semakin kecil tegangan permukaannya. Dan semakin kecil tegangan permukaan, semakin
besar atau baik kemampuan air untuk membasahi benda. Penerapan tegangan permukaan
dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah:

 Sabun cuci sengaja dibuat untuk mengurangi tegangan permukaan air sehingga dapat
meningkatkan kemampuan air untuk membersihkan kotoran yang melekat pada
pakaian.
 Mencuci pakaian dengan air hangat atau air panas lebih bersih karena dengan suhu
yang tinggi tegangan permukaan akan semakin kecil dan kemampuan air untuk
membasahi pakaian yang kotor lebih meningkat lagi.
 Alkohol dan antiseptik pada umumnya memiliki kemampuan untuk membunuh
kuman, dan mempunyai tegangan permukaan yang rendah sehingga dapat membasahi
seluruh permukaan kulit yang luka.
 Itik dan angsa dapat berenang dan terapung di atas permukaan air karena bulu-
bulunya tidak basah oleh air. Jika air dicampur dengan detergen, maka tegangan
permukaan akan mengecil, itik dan angsa yang berenang bulu-bulunya akan basah
sehingga itik dan angsa tersebut dapat saja tenggelam.
 Gelembung yang dihasilkan oleh air sabun merupakan salah satu contoh adanya
tegangan permukaan.

dimanfaatkan dalam hubungannya dengan kemampuan cairan tersebut membasahi benda.


detergen sintesis modern misalnya, di desain untuk meningkatkan kemampuan air membasahi
kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan tegangan sehingga hasil
cucian menjadi bersih. demikian pula alkohol dan jenis obat antiseptik lainnya, selain dibuat
agar memiliki daya bunuh kuman yang baik juga memiliki tegangan permukaan rendah agar
membasahi seluruh permukaan luka.
 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan
a) Jenis cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air, maka
tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin
karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.

b) Suhu
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya suhu
molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antara molekul
berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun.

c) Adanya zat terlarut


Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan permukaan.
Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti sukrosa dan gliserin
menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat seperti sabun, detergen, dan
alkohol adalah efektif dalam menurunkan tegangan permukaan

d) Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung
untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang
jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari
surfaktan.

e) Konsentrasi zat terlarut


Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa
solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan.Sebaliknya
solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.

Berhubungan dengan faktor yang di pengaruhi untuk menentukan tegangan muka. Jika
cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Salah
satu faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa jenis/densitas
(D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan-muatan atau partikel-partikel dari
cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang di perlukan
untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai
gaya terik-menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas
kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula.
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-
sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati
bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. Sebaliknya
solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan. ( Yazid, 2005 )
 ALAT DAN BAHAN
1) Alat-alat yang digunakan :
a) Timbangan listrik
b) Piknometer
c) Termometer
d) Pipa kapiler
e) Baskom
f) Beaker glass 100 ml
g) Kertas milimeter blok

2)      Bahan-bahan yang digunakan :


a) Aquades
b) Aseton
c) Sodium Lauril Sulfat 0,005%; 0,01%; 0,2%; dan 0,03%

 CARA KERJA
1. Masukkan 25 ml cairan ke dalam beaker glass yang sudah di tempel dengan kertas
milimeter blok
2. Celupkan pipa kapiler ke dalam beaker glass
3. Hitung selisih tinggi permukaan zat cair dalam beaker glass dan dalam pipa kapiler
4. Tentukan tegangan permukaan dengan rumus berikut
5. Tentukan Densitas masing-masing cairan dengan piknometer
6. Tentukan tegangan muka masing-masing cairan

Anda mungkin juga menyukai