Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan praktikum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswi diharapkan mampu untuk:
a. Menetukan tegangan permukaan zat cair
b. Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan zat cair
c. Menentukan konsentrasi misel kritik suatu sulfaktan

B. Pengertian tegangan permukaan


Kelarutan suatu senyawa dalam zat pelarut tergantung sifat fisik dari zat
pelarut sifat fisik dan kimia dari zat terlarut. Salah satu sifat fisika yang dapat kita
amati setiap saat adalah pristiwa larutnya suatu zat padat dalam pelarut air.konsentrasi
zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu disebut sebagai kelarutan.
Larutan molekul suatu campuran homogen anntara 2 zat dari molekul , atom
maupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak larut dalam
air. Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai konsentrasi zat terlarut
jenuhnya pada suhu dan tekangan tertentu.
Kelarutan mempunyai peranan yang penting dalam dunia farmasi karna suatu
obat baru dapat diabsorbsi satelah zat aktifnya terlarutt dalam cairan usus, sehingga
salah suatu usaha mempertinggi efek farmakologi dari sediaan adalah dengan
menaikaan kelarutan zat aktifnya. Selain itu dapat membantu para ahli farmasi dalam
membantunya memilih medium pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi
obat, dapat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan tertentu yang timbul pada waktu
pembuatan larutan farmasetis dan lebih jauh lagi dapat bertindak sebagai standar uji
kemurnian, pengetahuan yang lebih mendetail mengenai kelarutan dan sifat-sifat yang
berhubungan informasi mengenai struktur obat suatu senyawa bergantung pada factof
temperatur, tekanan, PH dan untuk jumlah yang lebih kecil bergantung pada hal
terbaginya zat terlarut.
Tegangan permukan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan
sejajar permukaan untuk menyeimbangi gaya tarik kedalam pada cairan. Hal tersebut
terjadi karna pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari
pada gaya khohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya
kedalam pada permukaan cairan.

1
Dalam hal menentukan tegangan dari permukaan suatu benda kita haruslah
meninjau dari besarnya massa benda yang mengalir dalam fluida. Bila dihubungkan
dengan bidang farmasi, ternyata banyak sekali pembahasan tegangan permukaan yang
sekali pembahasan tegangan permukaan yang terselubung dalam pembahasan obat-
obat dikehidupan sehari-hari. Seperti, dalam mengatasi sediaan obat yang berbusa
adsorbsi obat pada saluran pencernaan.
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada
antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih
kecil dari pada tegangan permukaan karna gaya adhesi antar dua cairan bercampur
lebih besar.

2
BAB II

TINJAUAAN PUSTAKA

A. Dasar teori
a. Pengerian tegangan permukaan

Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam cairan. Hal tersebut terjadi karna
pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi
antar molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan
cairan.

Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antar
muka selalu lebih kecil dari pada tegangan permukaan karna gaya adhesi antar dua cairan
tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara.

b. Sifat molekul pada permukaan

Molekul-molekul pada permukaan cairan mempunyai sifat khusus yang idak


dimiliki oleh sebagian dasar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat shusus ini
adalah tegangan permukaan. Apabila jarum diletakkan secara hati-hati diatas permukaan
air, jarum akan terapung. Padahal jelas berat jarum lebih besar dari pada berat jenis air,
sehingga diharapkan jarum akan tenggelam. Terapungnya jarum disebabkan permukaan
air seolah-olah diliputi ole selaput tipis yang berhubungan dengan tegangan permukaan
yaitu terbentuknya miniskus apabila dimasukkan cairan kedalam tabung reaksi. Air yang
membasahi dinding kapiler dan akan naik sehingga lebih tinggi dari pada permukaan air
sekitarnya. Spons yang dapat menyerap kedalam tanah merupakan beberapa contoh yang
menunjukaan bahwa tegangan permukaan memang ada.

Tegangan permukaan didefinisikan sabagai kerja yang dilakukan dalam


memperluas permukaan cairan dengan suatu satuan cairandengan suatu satuan luas.
Satuan untuk tegangan permukaan (Y) adalah J.m-2 atau dyne. Cm -1. Metode yang
paling umum untuk mengatur tegangan permukaan adalah kenaikan atau penurunan
cairan dalam pipa kapiler.

Didalam zat cair suatu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lainnya yang
sejenis dari segala arah sehingga arah sehingga gaya tarik menarik sesama molekul

3
(kohesi) adalah sama. Pada permukaan zat cair terjadi suatu gaya tarik menarik sesama
molekul zat cair dengan molekul udara (gaya adhesi). Gaya adhesi lebih kecil bila
dibandingkan dengan gaya kohesi, sehingga molekul dipermukaan zat cair cenderung
untuk masuk kedalam. Tetapi hal ini tidak terjadi karna adanya gaya yang bekerja sejajar
dengan permukaan zat cair untuk mengimbangi. Sedangkan tegangan antar permukaan
karena gaya adhesi antara zat cair untuk mengimbangi gaya kohesi. Sedangkan tegangan
antar permukaan selalu lebih kecil dari tegangan permukaan .

Pada umumnya zat cair memiliki permukaan mendatar, tetapi apabila zat cair
bersentuhan dengan zat padat atau dinding bejana, maka permukaan bagian tepi yang
bersentuhan dengan dinding akan melengkung. Gejala melengkung permukaan zat cair
disebut dengan ministus.

c. Jenis-jenis miniskus

Ada dua jenis miniskus yaitu miniskus cengkung dan miniskus cembung. Miskus
cekung terjadi jika gaya tari menarik antara partikel zat cair dipermukaan dengan partikel
zat padat (gaya adhesi) lebih besar dari pada tarik menarik antara partikel-partikel zat cair
(gaya kohesi).

Secara kuantitatif tegangan ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, yang
paling lazim adalah tegangan permukaan, yakni gaya yang dikearahkan kebidang
permukaan per satuan panjang.

Fenomena lain yang berhubungan dengan tegangan permukaan adalah


terbentuknya miniskus apabila cairan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Air yang
membasahi dinding kapiler dan akan naik sehingga akan lebih tinggi dari pada permukaan
air sekitarnya, spon yang dapat menyerap air ataupun air yang dapat meresap kedalam
tanah merupakan beberapa contoh yang menjukkan bahwa tegangan permukaan itu
memang ada.

Pada permukaan temu antar muka cairan dangas, atau dua cairan yang tidak dapat
bercampur, seolah-olah terbentuk suatu selaput atau lapisan khusus, yang nampaknya
disebabkan oleh tarik molekul-molekul cairan di bawah permukaan tersebut adalah suatu
percobaan yang sederhana untuk meletakkan sebuah jarum kecil pada permukaan air yang
tenag dan mengamati bahwa jarum itu didukung disana oleh selaput tersebut.

4
Cairan mempunyai sifat yang menyerupai gas dalam hal gerakannya yang
mengikuti gerakan brown dan gaya alirannya . selain itu cairan juga dapat menunjukkan
adanya tegangan permukaan yang merupakan salah satu sifat yan penting dari cairan.

Tegangan permukaan dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang diperlukan


untuk memperluas permukaaan. Simbol yang digunakan untuk teganga adalah Y dan
satuannya adalah dyne/cm.

d. Penyebab daya tarik kapiler

Daya tarik kapiler disebabkan oleh tegangan permuakaan dan oleh nilai relatif
adhesi antara cairan dan benda padat terdapat kohesi cairan. Cairan yang membasahi
benda padat mempunyai adhesi yang lebih besar dari pada kohesi. Kegiatan tegangan
permukaan dalam hai ini menyebabkan cairan naik di dalam tabung vertical kecil yang
terendam sebagian dalam cairan itu. Bagi cairan yang tidak membasahi benda padat,
tegangan permukaan cenderung untuk menekan miniskus dalam tabung vertikel kecil.
Bila sudut kontak antara cairan dan zat padat diketahui maka kenaikan kapiler dapat
dihitung untuk bentuk miniskus yang diasumsi.

Tegangan permukaan atau tegangan antar muka adalah suatu gaya nyata yang
efeknya tampak pada tingkat makroskopik seperti halnya pada tingkat molekular. Hal ini
dapat dilukisan dengan meletakkan sebuah kerangka kawat dengan batang yang dapat
berherak dalam larutan energi persatuan luas jika kerja yang diperlukan untuk
memindahkan batang yang bergerak dala suatu jarak kecil. Kebanyakan antar yang
tercakup dalam sistem farmasetik berbentuk lengkung.

Mekanisme aksi surfaktan diduga melibatkan absorbsi hidrokarbon leh permukaan


partikel yang hidropibik sedangkan bagian polar surfaktan diserahkan kefase air dan pada
poliserbat adalah salah satu bahan pembasah yang digunakan dalam sediaan farmasi dan
merupakan hal yang konsensi oleat lebih sursobotol anhidrannya berkondensasi dengan
lebih kurang 20 molekul etilkosida, berupa cairan kental dengan kekentalan 600 cps dan
bersifat non ionik. Bahan pembasah adalah bahan yang dapat mernurunkan tegangan
antara partikel-partikel.

5
e. Fungsi tegangan permukaan

Tegangan permukaan sebuah campuran zat cair fungsi sederhana permukaan


komponen murni karna komposisi permukaan pada campuran tidak sama dengan
komposisi pada cairannya. Dalam situasi begini, kita hanya mengetahui komposisi
badan cair.

Bila dua fase dicampurkan maka batas fase-fase tesebut dinamakan antar
permukaan saja. Batas antara zat cair atau zat padat dengan udara biasanya disebut
permukaan saja. sedangkan batas antara zat cair dengan zat lainnya yang tidak
bercampur atau antara zat padat dengan zat cair disebut antar permukaan.

f. Metode kenaikan kapilar

Metode ini hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair,
dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair, dan tidak dapat
digunakan untuk menentukan tegangan antara permukaan dua zat cair yang tidak
bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan kedalam suatu zat cair, maka zat tersebut
akan naik kepipa sampai gaya gerak keatas diseimbangkan oleh gaya gravitasi
kebahan akibat berat zat cair.

Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu
cauran akan memperngaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat
yang berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut
dengan molekul surfaktan.

g. Manfaat fenomena antar muka dalam bidang farmasi


 Dalam mempengaruhi obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat.
 Penetrasi molekul melalui molekul membrane biologis
 Pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam
media cair untuk membentuk sediaan suspensi.

6
BAB III

METHODE KERJA

A. Prosedur kerja
a. Alat
 Pipa kapiler : 3 buah
 Piknometer : 1 buah
 Batang pengaduk : 1 buah
 Timbangan analisis : 1 buah
 Gelas beker 100 ml : 2 buah
 Gelas beker 120 ml : 2 buah
 Gelas ukur 10 ml : 2 buah
 Gelas ukur 100 ml : 2 buah
 Penggaris : 1 buah
b. Bahan
 Minyak zaitu
 Aquadest
 Etanol 70 %
 Natrium lauril sulfat 5% (2,5 ml)
2% (1 ml)
c. Cara kerja
1. Cara kerja tegangan permukaan pada air

Ambil air 100 ml kedalam gelas


ukur

Timbang piknometer yang kosong

Timbang air menggunakan


piknometer

7
Masukkan air kedalam gelas
beker 100 ml

Masukkan pipa kapiler kedalam


gelas beker yang berisi air

Hitung kenaikan air


mengunakan penggaris

Hasil kenaikan air 1 cm

2. Cara kerja tegangan permukaa minyak

Ambil minyak 100 ml kedalam


gelas ukur

Timbang piknometer yang kosong

Timbang minyak menggunakan


piknometer

8
Masukkan minyak kedalam gelas
beker 100 ml

Masukkan pipa kapiler kedalam


gelas beker yang berisi minyak

Hitung kenaikan minyak


mengunakan penggaris

Hasil kenaikan minyak 1 cm

3. Cara kerja tegangan permukaan etanol 70%

Ambil etanol 100 ml gelas ukur

Timbang piknometer yang kosong

Timbang etanol menggunakan


piknometer

9
Masukkan etanol kedalam gelas
beker 100 ml

Masukkan pipa kapiler kedalam


gelas beker yang berisi etanol

Hitung kenaikan etanol


mengunakan penggaris

Hasil kenaikan etanol 1 cm

4. Cara kerja tegangan permukaan pada natrim lauril surfaktan

Ambil natrium lauril surfaktan 100


ml digelas ukur

Timbang piknometer yang kosong

Timbang natrium lauril


surfaktan menggunakan
piknometer

10
Masukkan natrium lauril
surfaktan kedalam gelas beker
100 ml

Masukkan pipa kapiler kedalam gelas beker


yang berisi natruim lauril surfaktan

Hitung kenaikan natrium lauril


surfaktan mengunakan penggaris

Hasil kenaikan natrium lauril


surfaktan 0,9 cm

A. Hasil pengamatan

Zat cair Bobot jenis 1 2 Rata-rata


Air 49,7830 1 cm 0,2 cm 0,5 cm
Etanol 42,7234 1 cm 1 cm 1 cm
Minyak 44,7234 1 cm 1,2 cm 1,2 cm
Surfaktan 42,6282 0,9 2,5 cm 0,36
2,5cm
Surfaktan 1 cm 44,6521 0,9 2 cm 0,89

B. Cara kerja

a. Cara kerja aquadest

Ambillah sebuah air 100 ml di dalam gelas ukur kemudian piknometer di timbang
dengan keadaan kosong apabila sudah menemukan berat piknometer lalu masukkan
air kedala piknometer lalu ditimbang menggunakan timbangan, lalu masukkan air
tersebut kedalam gelas beker kemudian masukkan pipa kapiler dan menghitung
kenaikan air menggunakan penggaris dan hasil kenaikannya adalah 1 cm.

a. Cara kerja etanol 70%


11
Timabang piknometer kosong terlebih dahulu kemudian masukkan etanol
kedalam piknometer kemudian ditimbang, lalu masukkan kedalam gelas beker
kemudian masukkan pipa kapiler ke dalam gelas beker tersebut dan menghitung
kenaikan menggunakan penggaris dan hasilnya adalah 1 cm.

b. Cara kerja minyak


Timabang piknometer kosong terlebih dahulu kemudian masukkan minyak
kedalam piknometer kemudian ditimbang, lalu masukkan kedalam gelas beker
kemudian masukkan pipa kapiler ke dalam gelas beker tersebut dan menghitung
kenaikan menggunakan penggaris dan hasilnya adalah 1 cm.
c. Cara kerja natrum lauril surfaktan 5%
Timabang piknometer kosong terlebih dahulu kemudian masukkan surfaktan
kedalam piknometer kemudian ditimbang, lalu masukkan kedalam gelas beker
kemudian masukkan pipa kapiler ke dalam gelas beker tersebut dan menghitung
kenaikan menggunakan penggaris dan hasilnya adalah 50 ml cm.
d. Cara kerja natrium lauril surfaktan 2%
Timabang piknometer kosong terlebih dahulu kemudian masukkan surfaktan
kedalam piknometer kemudian ditimbang, lalu masukkan kedalam gelas beker
kemudian masukkan pipa kapiler ke dalam gelas beker tersebut dan menghitung
kenaikan menggunakan penggaris dan hasilnya adalah 50 ml cm.

b. Pembahasan

Tegangan permukaan yaitu yang terjadi karna adanya gaya atau tarikan
kebawah karena molekul kebawah yang menyebabkan permukaan cairan
berkonsentrasi dan berada dalam keadaan tegang. Tegangan antar muka adalah
tegangan yang terjadi antar dua zat cair yang tidak sejenis.

Pada umumnyazat cair memiliki permukaan mendatar, tetapi apabila zat cair
bersentuhan dengan zat padat atau dinding bejana, maka permukaan bagian tepi yang
bersentuhan dengan dinding akan melengkung. Gejala melengkungnya permukaan zat
cair desebut dengan ministus.

Ada dua jenis miniskus yaitu miniskus cekung dan miniskus cembung.
Miniskus cekung terjadi jika gaya tarik menarik antara partikel zat cair dipermukaan

12
dengan partikel zat padat (gaya adhesi) lebih besar dari pada gaya tarik menarik
antara partikel-partikel zat cair (gaya kohesi).

Pada percobaan ini dilakukan dengan metode kenaikan kapiler. Tegangan


permukaan adalah gaya atau tarikan kebawah yang menyebabkan permukaan cair
berkonsentasi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya
tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa dalam pipa kapiler
dan bentuk suatu tetesan kecil cairan. Tegangan permukaan merupakan fenomena
menarik zat yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam
(statis).

Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi leh beberapa faktor, seperti jenis


cairan, suhu, dan tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan. Jika
cairan memiliki molekul molekul besar seperti air, permukaanya jika besar. Salah satu
faktor yangmempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa jenis/ densitas
(D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan-muatan atau partikel-
psrtikel dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya
gaya yang diperlukan umtuk memecahkan permukwwn cairan tersebut. Hal ini karna
partikel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat.
Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil akan mempunyai tegangan
permukaan yang kecil pula.

Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh


terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan
larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan
menurunkan tegangan muka, karna mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih
besar dari pada didalam larutan. Sebaliknya solut yang penamhannya kedalam larutan
menaikkan tegangan muka empunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil dari
pada didalam larutan.

c. Perhitungan
Rumus tegangan :
V= ½. r. H.p.g.
Kterangan:
r : jari-jari kapiler
h :tinggi kenaikan

13
l :kerapatan
g :gaya kapiler
Air = ℓ m/v = 45.0622/50 = 0.9
Minyak = ℓ m/v =45.0598/50 = 1,802
Etanol 70% = ℓ m/v =81.9152/50 = 1,6
Natrium lauril surfaktan = ℓ m/v= 42.6282/ 50 = 8,5
Natrium lauril surfaktan = ℓ m/v=44.6521/50 = 8,9

d. Hasil kerja
Hasil dari air adalah 1 cm
Hasil dari etanol 70% adalah 1 cm
Hasil dari minyak adalah 1 cm
Natrium lauril surfaktan 2,5 adalah 0,9 cm sedangkan natrium lauril surfaktan
1 adalah 0,9 cm

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat cair yaitu
temperatur, zat terlarut, dan masa jenis
b. Metode kapiler hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu
zat cair, dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat
cair, dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antara
permukaan dua zat cair yang tidak bercampur.
c. Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi leh beberapa faktor, seperti jenis
cairan, suhu, dan tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan
kerapatan
B. Saran
a. Diharpkan agar praktikum ini diaplikasikn dalam farmasi tidak sekedar
praktikum.
b. Suasana sangat ramai

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonom., 2012’penuntun praktikum farmasi fisika II “ UMI., makassar

1993., “kimia fisika untuk universitas”., PT gramedia pustaka utama.jakarta

Dirjen POM., farmakope indonesia edisi III”., deperteman kesehatan RI,jakarta

Giancoli,donglaus 2001, fisika jilid 1 jakarta: penerbit erlangga

Kosman, R., 2006 “farmasi fisika”,. UMI makassar

Maksud, L, 1992, sifat gas dan zat cair”PT gramedia pustaka utama., jakarta

Wyle,BE., 1988 mekanika fluida “., erlangga ., jakarta

Yazid estien, 2004. “kimia fisika untuk paramedia”penerbit andi, yogyakarta.

16
LAMPIRAN

Alat praktikum pipet kapiler didalam air

Pipet kapiler didalam minyak pipet kapilar dalam etanol

Pipet kapiler dalam Natruim lauril surfaktan

17
LEMBAR PENGESAHAN

Universitas Darussalam Gontor Putri

Selasa, 26 februari 2019

Disusun oleh Di periksa oleh


Praktikum Asisten

(Widya Oktaviana) (Math’lail Fajri S.Farm)

Disetujui oleh

Dosen pengampuh

(Niken Syilvia Puspitasari,S.Pd,M.Si.)

18

Anda mungkin juga menyukai