PENDAHULUAN
A. Tujuan praktikum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswi diharapkan mampu untuk:
a. Menetukan tegangan permukaan zat cair
b. Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan zat cair
c. Menentukan konsentrasi misel kritik suatu sulfaktan
1
Dalam hal menentukan tegangan dari permukaan suatu benda kita haruslah
meninjau dari besarnya massa benda yang mengalir dalam fluida. Bila dihubungkan
dengan bidang farmasi, ternyata banyak sekali pembahasan tegangan permukaan yang
sekali pembahasan tegangan permukaan yang terselubung dalam pembahasan obat-
obat dikehidupan sehari-hari. Seperti, dalam mengatasi sediaan obat yang berbusa
adsorbsi obat pada saluran pencernaan.
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada
antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih
kecil dari pada tegangan permukaan karna gaya adhesi antar dua cairan bercampur
lebih besar.
2
BAB II
TINJAUAAN PUSTAKA
A. Dasar teori
a. Pengerian tegangan permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam cairan. Hal tersebut terjadi karna
pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi
antar molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan
cairan.
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antar
muka selalu lebih kecil dari pada tegangan permukaan karna gaya adhesi antar dua cairan
tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara.
Didalam zat cair suatu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lainnya yang
sejenis dari segala arah sehingga arah sehingga gaya tarik menarik sesama molekul
3
(kohesi) adalah sama. Pada permukaan zat cair terjadi suatu gaya tarik menarik sesama
molekul zat cair dengan molekul udara (gaya adhesi). Gaya adhesi lebih kecil bila
dibandingkan dengan gaya kohesi, sehingga molekul dipermukaan zat cair cenderung
untuk masuk kedalam. Tetapi hal ini tidak terjadi karna adanya gaya yang bekerja sejajar
dengan permukaan zat cair untuk mengimbangi. Sedangkan tegangan antar permukaan
karena gaya adhesi antara zat cair untuk mengimbangi gaya kohesi. Sedangkan tegangan
antar permukaan selalu lebih kecil dari tegangan permukaan .
Pada umumnya zat cair memiliki permukaan mendatar, tetapi apabila zat cair
bersentuhan dengan zat padat atau dinding bejana, maka permukaan bagian tepi yang
bersentuhan dengan dinding akan melengkung. Gejala melengkung permukaan zat cair
disebut dengan ministus.
c. Jenis-jenis miniskus
Ada dua jenis miniskus yaitu miniskus cengkung dan miniskus cembung. Miskus
cekung terjadi jika gaya tari menarik antara partikel zat cair dipermukaan dengan partikel
zat padat (gaya adhesi) lebih besar dari pada tarik menarik antara partikel-partikel zat cair
(gaya kohesi).
Secara kuantitatif tegangan ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, yang
paling lazim adalah tegangan permukaan, yakni gaya yang dikearahkan kebidang
permukaan per satuan panjang.
Pada permukaan temu antar muka cairan dangas, atau dua cairan yang tidak dapat
bercampur, seolah-olah terbentuk suatu selaput atau lapisan khusus, yang nampaknya
disebabkan oleh tarik molekul-molekul cairan di bawah permukaan tersebut adalah suatu
percobaan yang sederhana untuk meletakkan sebuah jarum kecil pada permukaan air yang
tenag dan mengamati bahwa jarum itu didukung disana oleh selaput tersebut.
4
Cairan mempunyai sifat yang menyerupai gas dalam hal gerakannya yang
mengikuti gerakan brown dan gaya alirannya . selain itu cairan juga dapat menunjukkan
adanya tegangan permukaan yang merupakan salah satu sifat yan penting dari cairan.
Daya tarik kapiler disebabkan oleh tegangan permuakaan dan oleh nilai relatif
adhesi antara cairan dan benda padat terdapat kohesi cairan. Cairan yang membasahi
benda padat mempunyai adhesi yang lebih besar dari pada kohesi. Kegiatan tegangan
permukaan dalam hai ini menyebabkan cairan naik di dalam tabung vertical kecil yang
terendam sebagian dalam cairan itu. Bagi cairan yang tidak membasahi benda padat,
tegangan permukaan cenderung untuk menekan miniskus dalam tabung vertikel kecil.
Bila sudut kontak antara cairan dan zat padat diketahui maka kenaikan kapiler dapat
dihitung untuk bentuk miniskus yang diasumsi.
Tegangan permukaan atau tegangan antar muka adalah suatu gaya nyata yang
efeknya tampak pada tingkat makroskopik seperti halnya pada tingkat molekular. Hal ini
dapat dilukisan dengan meletakkan sebuah kerangka kawat dengan batang yang dapat
berherak dalam larutan energi persatuan luas jika kerja yang diperlukan untuk
memindahkan batang yang bergerak dala suatu jarak kecil. Kebanyakan antar yang
tercakup dalam sistem farmasetik berbentuk lengkung.
5
e. Fungsi tegangan permukaan
Bila dua fase dicampurkan maka batas fase-fase tesebut dinamakan antar
permukaan saja. Batas antara zat cair atau zat padat dengan udara biasanya disebut
permukaan saja. sedangkan batas antara zat cair dengan zat lainnya yang tidak
bercampur atau antara zat padat dengan zat cair disebut antar permukaan.
Metode ini hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair,
dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair, dan tidak dapat
digunakan untuk menentukan tegangan antara permukaan dua zat cair yang tidak
bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan kedalam suatu zat cair, maka zat tersebut
akan naik kepipa sampai gaya gerak keatas diseimbangkan oleh gaya gravitasi
kebahan akibat berat zat cair.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu
cauran akan memperngaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat
yang berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut
dengan molekul surfaktan.
6
BAB III
METHODE KERJA
A. Prosedur kerja
a. Alat
Pipa kapiler : 3 buah
Piknometer : 1 buah
Batang pengaduk : 1 buah
Timbangan analisis : 1 buah
Gelas beker 100 ml : 2 buah
Gelas beker 120 ml : 2 buah
Gelas ukur 10 ml : 2 buah
Gelas ukur 100 ml : 2 buah
Penggaris : 1 buah
b. Bahan
Minyak zaitu
Aquadest
Etanol 70 %
Natrium lauril sulfat 5% (2,5 ml)
2% (1 ml)
c. Cara kerja
1. Cara kerja tegangan permukaan pada air
7
Masukkan air kedalam gelas
beker 100 ml
8
Masukkan minyak kedalam gelas
beker 100 ml
9
Masukkan etanol kedalam gelas
beker 100 ml
10
Masukkan natrium lauril
surfaktan kedalam gelas beker
100 ml
A. Hasil pengamatan
B. Cara kerja
Ambillah sebuah air 100 ml di dalam gelas ukur kemudian piknometer di timbang
dengan keadaan kosong apabila sudah menemukan berat piknometer lalu masukkan
air kedala piknometer lalu ditimbang menggunakan timbangan, lalu masukkan air
tersebut kedalam gelas beker kemudian masukkan pipa kapiler dan menghitung
kenaikan air menggunakan penggaris dan hasil kenaikannya adalah 1 cm.
b. Pembahasan
Tegangan permukaan yaitu yang terjadi karna adanya gaya atau tarikan
kebawah karena molekul kebawah yang menyebabkan permukaan cairan
berkonsentrasi dan berada dalam keadaan tegang. Tegangan antar muka adalah
tegangan yang terjadi antar dua zat cair yang tidak sejenis.
Pada umumnyazat cair memiliki permukaan mendatar, tetapi apabila zat cair
bersentuhan dengan zat padat atau dinding bejana, maka permukaan bagian tepi yang
bersentuhan dengan dinding akan melengkung. Gejala melengkungnya permukaan zat
cair desebut dengan ministus.
Ada dua jenis miniskus yaitu miniskus cekung dan miniskus cembung.
Miniskus cekung terjadi jika gaya tarik menarik antara partikel zat cair dipermukaan
12
dengan partikel zat padat (gaya adhesi) lebih besar dari pada gaya tarik menarik
antara partikel-partikel zat cair (gaya kohesi).
c. Perhitungan
Rumus tegangan :
V= ½. r. H.p.g.
Kterangan:
r : jari-jari kapiler
h :tinggi kenaikan
13
l :kerapatan
g :gaya kapiler
Air = ℓ m/v = 45.0622/50 = 0.9
Minyak = ℓ m/v =45.0598/50 = 1,802
Etanol 70% = ℓ m/v =81.9152/50 = 1,6
Natrium lauril surfaktan = ℓ m/v= 42.6282/ 50 = 8,5
Natrium lauril surfaktan = ℓ m/v=44.6521/50 = 8,9
d. Hasil kerja
Hasil dari air adalah 1 cm
Hasil dari etanol 70% adalah 1 cm
Hasil dari minyak adalah 1 cm
Natrium lauril surfaktan 2,5 adalah 0,9 cm sedangkan natrium lauril surfaktan
1 adalah 0,9 cm
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu zat cair yaitu
temperatur, zat terlarut, dan masa jenis
b. Metode kapiler hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu
zat cair, dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat
cair, dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antara
permukaan dua zat cair yang tidak bercampur.
c. Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi leh beberapa faktor, seperti jenis
cairan, suhu, dan tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut, dan
kerapatan
B. Saran
a. Diharpkan agar praktikum ini diaplikasikn dalam farmasi tidak sekedar
praktikum.
b. Suasana sangat ramai
15
DAFTAR PUSTAKA
Maksud, L, 1992, sifat gas dan zat cair”PT gramedia pustaka utama., jakarta
16
LAMPIRAN
17
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh
Dosen pengampuh
18