FARMASI FISIKA
PEKANBARU
2021
PERCOBAAN III
TEGANGAN PERMUKAAN DENGAN DU NOUY TENSIOMETER
A. Tujuan Percobaan :
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dharapkan mampu untuk :
1. Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan suatu
cairan
2. Menggunakan alat Du Nouy Tensiometer sebagai alat penentu tegangan
permukaan
3. Menentukan tegangan permukaan zat cair
4. Menentukan tegangan antar muka dua zat cair yang saling tidak bercampur
5. Menetukan konsentrasi misel kritik suatu surfaktan dengan metode tegangan
permukaan
B. Tinjauan pustaka
Permukaan adalah bidang batas antara zat padat atau zat cair dengan
udara. Antar
permukaan (antar muka) adalah bidang batas antara zat cair dengan zat cair lain
yang saling tidak bercampur atau antara zat padat dengan zat cair.
Di dalam zat cair, satu molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lain yang
sejenis dari segala arah sehingga gaya tarik menarik sesama molekulnya (gaya
kohesi), sama besar. Pada permkaan zat cair terjadi gaya tarik menarik antara
molekl cairan dengan molekul udara (gaya adhesi). Gaya adhesi lebih kecil bila
dibandingkan dengan gaya kohesi sehingga molekul dipermukaan zat cair
cenderung tertarik ke arah dalam. Namun hal ini tidak terjadi karena adanya gaya
yang bekerja sejajar dengan permukaan zat cair yang mengimbangi besarnya gaya
kohesi antar molekul di dalam zat cair terhadap molekul sejenisnya dipermukaan.
Akibatnya, molekul tersebut tetap berada di permukaan.
Gaya ini disebut tegangan permukaan, sedangkan tegangan antar
permukaan adalah tegangan pada antar permukaan dau cairan yang tidak
bercampur atau antara permukaan zat padat dengan cairan. Tegangan antar muka
selalu lebih kecil daripada tegnagan permukaan karena gaya adhesi antara dua zat
cair yang tidak bercampur selalu lebih besar daripada gaya adhesi antara zat cair
dengan udara. Bila dua zat cair dapat bercampur dengan sempurna, maka
tegangan antar permukaan tidak ada.
Tegangan permukaan dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang
diperlukan untuk memperluas permukaan suatu zat. Simbol yang digunakan untuk
tegangan permukaan adalah γ dan satuannya adalah dyne.cm-1 .
Metode pengukuran tegangan permukaan antara lain :
1. Metode Cincin Du Nouy
2. Metode Kapiler
β = faktor koreksi
Faktor koreksi diperlukan karena ada variable-variabel tertentu yang tidak
dapat diabaikan, yaitu:
jari-jari cincin
jari-jari kawat pembentuk cincin
volume zat cair yang terangkat dari permukaan pada saat cincin ditarik ke atas
Sudut kontak antar permukaan zat dengan dinding kapiler = q maka gaya ke
atas total = 2 prg cos q.
ALAT BAHAN
Tensiometer du nouy
Air
Cincin platina Minyak nabati
Tween 80 konsentrasi 0 mg/ml
Termometer 100°C
Gelas kimia 50 ml
Tween 80 konsentrasi 0,2 mg/ml
Gelasukur 50 ml
Tween 80 konsentrasi 0,4 mg/ml
Tween 80 konsentrasi 0,6 mg/ml
Cawan petri
Tween 80 konsentrasi 0,8 mg/ml
Tween 80 konsentrasi 1 mg/ml
Tween 80 konsentrasi 2 mg/ml
Tween 80 konsentrasi 4 mg/ml
Tween 80 konsentrasi 6 mg/ml
Tween 80 konsentrasi 8 mg/ml
Tween 80 konsentrasi 10 mg/ml
B. CARA KERJA:
1. Sebelum melakukan percobaan, persiapkan terlebih dahulu :
a. pasang cincin pada kaitnya
b. posisikan jarum pada skala 0
c. Atur keseimbangan cincin dengan maju atau mundur posisi beban
penyeimbang
d. Atur posisi ketinggian alas cup, pada posisi dan ketinggian cukup
terhadap cincin, naik turunkan dengan memutar handle, setelah pas
kencangkan baut pengunci
2. Pengukuran tegangan permukaan
a. Meja sampel digerakkan ke bawah serendah mungkin dan cairan uji di
dalam cawan petri diletakkan di atas meja sampel
b. Meja sampel bersama cairan uji digerakkan ke atas perlahan-lajan
sampai cincin berada kira-kira 2-3 mm di bawah permukaan cairan
c. kemudian meja dengan cairan uji digerakkan kembali ke
bawahperlahan-lahan sampai cinicn menarik lamela ke luar permukaan
cairan. Pada saat ini nilai yang tertera pada layar akan naik. Nilai ini akan
mencapai maksimum sampai sesaat sebelum lamela pecah. Nilai
maksimum yang diperoleh merupakan besarnya tegangan permukaan
cairan yang belum dikoreksi.
3. Tentukan tegangan antar muka air dan minyak nabati
4. Tentukan konsentrasi misel kritik dari bermacam-macam surfaktan dengan
cara :
a. Buat larutan surfaktan (Tween 80) dengan konsentrasi 0; 0,2; 0,4; 0,6;0,8; 1; 2;
4; 6; 8; 10 mg/ml air
b. Tentukan tegangan permukaannya dengan cara seperti di atas
c. Buat kurva hubungan antara tegangan permukaan yang diperolehdengan
konsentrasi surfaktan
d. Apabila kurva yang diperoleh pada harga tegangan permukaan
untukkonsnentrasi 0,2 mg/100ml. Ukur lagi tegangan permukaan larutanyang
telah diencerkan tersebut.
e. Pengenceran dilakukan beberapa kali sampai diperoleh suatu kurva yang
menunjukkan harga KMK surfaktan yang diukur.
A. Hasil
Tentukan tegangan antar muka air dan minyak nabati
Diketahui:
γ air = 72,8 dyne/cm
F air = 2,1 dyne
F minyak nabati = 2,35 dyne
F air-minyak nabati = 1,5 dyne
Jari-jari cincin = 3 cm
Jawab :
1. Tegangan air
skala yang terbaca dalam dyne
γ= xβ
2 x keliling cincin
2,1 dyne
78 dyne/cm = x?
2 x 2 πr
2,1
78 dyne/cm = x?
2 x 18,857
2,1
78 dyne/cm = x?
37,714
78 dyne/cm = 0,05568 x ?
72 ,8
?= = 1.347,42
0,05568
2. Tegangan
skala yang terbaca dalam dyne
γ= x?
2 x ke liling cincin
2,35 dyne
γ= x 1.307,42
2 x πr
2,35 dyne
γ= 22 x 1.307,42
2x 2 3
7
2,35
γ= x 1.307,42
2 x 18,857
2,35
γ= x 1.307,42
37,714
γ = 0,0623 x 1.307,42 = 81,45 dyne/cm
Skala yang terbaca pada tensiometer du nouy sebanding dengan gaya yang
dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup dalam zat cari (F)
F = 2.1 dyne
Jari2 cincin = 3 cm
22
Keliling lingkaran cincin = 2 x 2πr = 2 x 2 x ( ) x 3 = 37.714
7
F
γ= πr x faktor koreksi
4
2.1
72.8 = ( ) x faktor koreksi
37.714
Konsentras Gaya
i Tween 80
0 2.1
0.2 2
0.4 1.9
0.6 1.8
0.8 1.7
1 1.6
2 1.5
4 1.2
6 1
8 0.65
10 0.65
Konsentras Tegangan
i Tween 80 permukaan
0 72,80
0.2 69,33
0.4 65,87
0.6 62,40
0.8 58,93
1.0 55,47
2.0 52,00
4.0 41,60
6.0 34,67
8.0 22,53
10.0 22,53
Perhitingan :
Diketahui : F = 2 dyne
1. Tween 80, Konsentrasi 0 mg/ml air γ =
3. Tween 80, Konsentrasi 0,4 mg/ml air 4. Tween 80, Konsentrasi 0,6 mg/ml air
skala yang terbaca dalam dyne skala yang terbaca dalam dyne
γ=
2 x keliling cincin 2 x keliling cincin
x? x?
1,7 dyne 1,6 dyne
γ= x 1.307,42 γ= x 1.307,42
2 x πr 2 x πr
1,7 dyne 1,6 dyne
γ= 22 x 1.307,42 γ= 22 x 1.307,42
2x 2 3 2x 2 3
7 7
1,7 1,6
γ= x 1.307,42 γ= x 1.307,42
2 x 18,857 2 x 18,857
1,7 1,6
γ= x 1.307,42 γ= x 1.307,42
37,714 37,714
γ = 0,04507 x 1.307,42 = 58,93 γ = 0,04242 x 1.307,42 = 55,47
dyne/cm dyne/cm
8. Tween 80, Konsentrasi 4 mg/ml air
skala yang terbaca dalam dyne skala yang terbaca dalam dyne
γ=
2 x keliling cincin 2 x keliling cincin
x? x?
1,5 dyne 1,2dyne
γ= x 1.307,42 γ= x 1.307,42
2 x πr 2 x πr
1,5 dyne 1,2 dyne
γ= 22 x 1.307,42 γ= 22 x 1.307,42
2x 2 3 2x 2 3
7 7
1,5 1,2
γ= x 1.307,42 γ= x 1.307,42
2 x 18,857 2 x 18,857
1,5 1,2
γ= x 1.307,42 γ= x 1.307,42
37,714 37,714
γ = 0,03977 x 1.307,42 = 52,00 γ = 0,03181 x 1.307,42 = 41,60
dyne/cm dyne/cm
9. Tween 80, Konsentrasi 6 mg/ml air 10. Tween 80, Konsentrasi 8 mg/ml air
80
70
tegangan permukaan
60
50
40
30
20
10
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 2 4 6 8 10
konsentrasi surfaktan (mg/ml)
D. Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang
menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang.
Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka
cairan. Gaya ini biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa
kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil cairan.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat
cair (fluida) yang berada pada keadaan diam (statis). Tegangan permukaan
didefinisikan sebagai gaya (F) persatuan panjang (L) yang bekerja tegak lurus
pada setiap garis di permukaan fluida. Di dalam cairan, sebuah molekul
mengalami gaya tarik dari molekul tetangganya. Tetapi pada permukaannya,
sebuah molekul hanya dikelilingi sebagian saja dan akibatnya molekul pada
permukaan ini hanya mengalami gaya tarik ke arah badan cairannya (dapat
dikatakan seolah-olah bdab cairan dibungkus oleh suatu membrane/lapisan yang
tidak tampak). Perilaku cairan pada permukaan cairan ini yang disebut tegangan
permukaan, dan sifat ini pula yang menyebabkan cairan dapat jatuh membentuk
tetesan, dapat merambat pada pembuluh/pipa kapiler.
Pada percobaan pertama penentuan tegangan permukaan zat cair, zat cair
yang digunakan adalah: Air. Gaya antar molekul masing-masing larutan saling
mempengaruhi, sehingga larutan mengalami kenaikan tegangan yang berbanding
lurus dengan gaya antara molekulnya yang tinggi. Dari hasil percobaan diketahui
hasil Perhitungan tegangan permukaan yaitu Air 72,8 dyne/cm. dan diperoleh
faktor pengoreksi 1307,42. Pada percobaan kedua yaitu penentuan tegangan antar
muka dimana cairan yang digunakan yaitu Air dan minyak, didapatkan hasil
perhitungan tegangan permukaan yaitu 52,00 dyne/cm.
Pada percobaan ketiga yaitu Pengaruh surfaktan pada tegangan permukaan
dimana surfaktan yang digunakan yaitu larutan Tween 80 dengan beberapa
macam konsentrasi diantaranya 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1; 2; 4; 6; 8; 10 mg/ 100 ml.
Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa gaya mengalami penurunan
dengan kenaikan konsentrasi. Dari hasil percobaan
A. Kesimpulan
B. Saran
Ketika melakukan praktikum online seperti saat ini kami sebagai
mahasiswa lumayan kesulitan, karena kami tidak bisa secara langsung
mempraktikkan dan menganalisa bagaimana hasilnya. Akan tetapi disini kami
hanya membayangkan seolah olah percobaan sedang kami laksanakan. Hal ini
dapat kami pahami karena kondisi pandemi seperti saat sekarang ini, Ada baiknya
kami juga diberi beberapa video pembelajaran mengenai praktikum agar
pemahaman semakin mantap.
Daftar Pustaka
Dirjen POM,. 1979., “Farmakope Indonesia Edisi lll”,. Dapartemen Kesehatan RI., Jakarta
Anief, Moh., (1993), “Ilmu Meracik Obat”, UGM Press, Yogyakarta, 129,130.
Ansel, Howard C., (1985), “Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi”, UI Press, Jakarta
Kosman, R. dkk. 2006. “Bahan Ajar Farmasi Fisika”. Universitas Muslim Indonesia.
Makassar
Martin Alfred dkk, 1993. ``Farmasi Fisika``, Edisi III, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Mawarda. 2009. Tegangan Permukaan dan Kapasitas. PT Gramedia Pustala Utama : Jakarta
Suminar. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, terjemahan dari “Principles of
Modern Chemistry” oleh David Oxtoby. Erlangga : Jakarta