Anda di halaman 1dari 22

ASAM AMINO

Kelompok 1
Lestari Juita Sinaga (1701022)
Dira Repuja ( 2001052)
Jesy Milianty (2001059)
Rifani Karisma Putri (2001073 )
Sherly Rahmawati Bayu (2001080 )
Wiedya Alfitrya Zamri (2001088)
ASAM AMINO

 Asam amino adalah senyawa penyusun protein.


Asam amino mempunyai satu gugus karboksil dan
satu gugus amino. Pada umumnya gugus amino
terikat pada posisi  dari gugus karboksil.

basa

asam
R  H, C -  : kiral NH NH3
2

R CH COOH R CH COO-

asam -amino ion switter pH : 7,4


(Amfoter)
Asam Amino Amfoter

 Asam amino dapat berperan sebagai asam


(mendonorkan proton pada basa kuat) dan dapat
berperan sebagai basa (menerima proton dari asam
kuat)
 Bentuk kesetimbangan :
HO HO
RCHCOOH RCHCOO RCHCOO
H H
NH3+ NH3+ NH2

pH rendah pH netral pH tinggi


CONTOH ASAM AMINO

COO- COO-

+
H3 N C H H C NH3+

CH2OH CH2OH

L-serine D-serine
Penamaan Asam Amino
 Didasarkan pada struktur D – gliseraldehid jika gugus
NH3+ terletak disebelah kanan  diberi awalan D, jika
NH3+ dikiri  diberi awalan L.
 Semua asam amino yang ada di alam dalam protein
mempunyai konfigurasi L. Ada beberapa asam amino
yang penting dalam struktur dan metabolisme
mempunyai konfigurasi D, yaitu asam D-alanin dan D-
glutamat yang merupakan komponen penyusun dinding
sel bakteri tertentu.
 Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum)
dapat disingkat dengan 3 huruf.
Misal : Serine  Ser
Glysin  gly
Penggolongan Asam Amino
 Penggolongan asam amino didasarkan pada sifat dari rantai samping (-R).
Berdasarkan sifat rantai samping R, asam amino dapat digolongkan
menjadi :
1. Asam amino dengan R non polar
2. Asam amino dengan R polar
3. Asam amino dengan R polar bermuatan
Penggolongan asam amino

 Berdasarkan gugus fungsinya:


 Asam amino dg gugus NH2 dan COOH
 Asam amino dg gugus –OH
 Asam amino dg rantai R mengandung –S-
 Asam amino dg gugus amina sekunder
 Asam amino dg cincin aromatis
 Asam amino dg 2 gugus COOH
 Asam amino dg gugus amida
 Asam amino dg 2 gugus basa
Asam amino mengandung hanya gugus NH2 dan
COOH

+ NH3+
NH3 NH3+

H CH COO- CH3 CH COO- H3 C CH CH COO-


CH3
glysin (gly) L - alanin (ala)

NH3+ NH3+

H 3C HC CH2 CH COO - H3 C H 2C CH CH COO-

CH3 CH3
Isoleusin (Ile)
Leusin (Leu)
Asam amino mengandung gugus NH2 dan 2 gugus
COOH

NH3+

HOOC CH2 CH2 CH COO-

asam L - glutamat (Glu)


+
NH3

HOOC CH2 CH COO-

asam L - aspartat (Asp)


Asam amino yang mengandung gugus -OH

NH3+ OH NH3+

HO CH2 CH COO - CH3 CH CH COO-


L - serine (Ser) L - threonina (Thr)
Asam amino dengan gugus
amino sekunder, siklis

N + -
COO
H2
L-prolin (pro)
Asam amino yang rantai R mengandung Sulfur

NH3+

HS CH2 CH COO-

L - systein (Cys)

NH3+

CH3 S CH2 CH3 CH COO-

L - methionin (Met)
Asam amino yang rantai R mengandung cincin
aromatis
NH3+
NH3+
- CH2 CH COO-
HO CH2 CH COO

L - tyrosin (Tyr) L-fenilalanin (Phe)

NH3+

CH2 CH COO-

N
H
L - tryptofan (Trp)
Asam amino mengandung gugus amida

O NH3+

H 2N C CH2 CH COO -

L - asparagin (Asn)
O NH3+

H 2N C CH2 CH2 CH COO -

L - glutamin (Gln)
Asam amino mengandung dua gugus basa
NH3+
H2
NH3 + HC C C CH COO-

H 2N (CH2)4 CH COO- N NH

L - lysin (lys)
L - histidin (His)
NH
NH3+

H 2N C NH (CH2)3 CH COO-

L - arginin (arg)
 Muatan total asam amino dalam larutan akan
menentukan kelarutannya, sebagai fungsi pH. pH
dimana asam amino mempunyai muatan = 0 (tidak
bermuatan) disebut pH isoelektrik (pI). Pada pI,
kelarutan asam amino <<<, oleh karena itu pada pI
asam amino akan mengendap.
 pH isoelektrik untuk asam amino dengan R tidak
terionisasi berkisar 5.5 – 6.5. pH isoelektrik untuk
asam amino dengan R terionisasi.
Fungsi pH Isoelektrik (pI)

 Untuk mengkristalkan asam amino/protein  pengendapan


isoeletrik
 Dengan mengetahui titik isoelektrik dapat meramalkan
proses migrasi protein dalam medan elektrikum  Dasar
untuk pemisahan asam amino dengan elektroforesis
Reaksi Asam Amino

 Reaksi dengan Ninhidrin


Ninhidrin di dalam air akan terhidrasi membentuk
ninhydrin hidrat. Ninhydrin hidrat bereaksi dengan asam
amino menghasilkan anion berwarna ungu, aldehid dan
CO2.
Asam Amino Essensial

 Selain 20 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh untuk


produksi protein. Ada 12 macam asam amino lain yang
tidak terdapat di alam tetapi dapat disintesis dari fragmen
karbohidrat dan lipid sebagai sumber nitrogen melalui
reaksi katalis enzim. Asam amino ini sangat dibutuhkan
oleh tubuh dan disebut Asam amino essential.
Ikatan Peptida
 Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino melalui gugus
karboksil dari satu asam amino dengan gugus amino dari asam
amino yang lain.
O O
-
+H3N CH2 C O + +H3N CH C
O
CH3
glysin alanin O
O
H -
+H3N C C N C C O + H2O
H2
CH3 C-terminal
N-terminal ikatan peptida
gly - ala
(glysinalanin)
Ikatan Peptida

 Berdasarkan konvensi ikatan peptida ditulis dengan asam


amino yg mempunyai NH3+ bebas (sebelah kiri) dan as.
Amino dg gugus COO- bebas (sebelah kanan)
 Molekul yang mengandung 2 asam amino dg 1 ikatan
peptida disebut dipeptida
 Molekul mengandung 3 asam amino disebut tripeptida. Ada
tetrapeptida, pentapeptida, dst.
Ikatan Sulfida
 Disamping ikatan peptida, ikatan kovalen lain
diantara as. Amino dlm peptida dan protein adalah
ikatan disulfida.
 Ikatan disulfida adalah ikatan tunggal -S–S-.
 Ikatan disulfida menghubungkan 2 unit sisteina.
 Senyawa peptida alam yang mengandung ikatan
disulfida : Oksitosin, vasopresin.
 Oksitosin: hormon yang mengatur kontraksi uterus
dan laktasi untuk merangsang kelahiran bayi

Anda mungkin juga menyukai