Anda di halaman 1dari 43

UNDANG UNDANG DAN ETIKA KEFARMASIAN

“ UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DAN


UU NO. 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN”

DOSEN PENGAMPU : apt. Ratna sari Dewi, M. Farm

KELOMPOK 1 :

Anya Sadiqah
Nurul Fhadillah
Rinda Yunelva
Ridza Fitria Achdar
Wahyu Azizah 2001086
POKOK PEMBAHASAN

01 02
DEFENISI KESEHATAN TENAGA KESEHATAN

03 04
FASILITAS PELAYANAN SEDIAAN FARMASI
KESEHATAN
LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan
berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan
berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber
daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa,
serta pembangunan nasional.
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
pada mulanya berupa upaya penyembuhan penyakit, kemudian secara
berangsur-angsur berkembang ke arah keterpaduan upaya kesehatan untuk
seluruh masyarakat dengan mengikutsertakan masyarakat secara luas yang
mencakup upaya promotif , preventif, kuratif , dan rehabilitatif yang bersifat
menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Perkembangan ini tertuang ke
dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada tahun 1982 yang selanjutnya
disebutkan kedalam GBHN 1983 dan GBHN 1988 sebagai tatanan untuk
melaksanakan pembangunan kesehatan.
01 DEFINISI KESEHATAN
KESEHATAN
“Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”

(UU No.36 Tahun 2009 Bab I Pasal 1)


02 TENAGA KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN
“Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.”

(UU No.36 Tahun 2009 Bab I Pasal 1)


Berdasarkan UU No.36 Tahun 2014 Bab III Pasal 9-10

Tenaga Kesehatan (harus memiliki


kualifikasi minimum D3, kecuali Tenaga
Tenaga Kesehatan dibagi 2 Medis)
Berdasarkan Kualifikasinya
Asisten Tenaga Kesehatan (harus memiliki
kualifikasi minimum pendidikan menengah
di bidang kesehatan)
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan. Pengaturan tenaga kesehatan diatur
dalam pasal 21-pasal 29 yang menjelaskan tentang:

Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum

Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan


diselenggarakan oleh pemerintah dalam bentuk pendidikan atau
pelatihan

Penempatan tenaga kerja diatur oleh pemerintah untuk


pemerataan pelayanan kesehatan
Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan atau
perlindungan hukum sesuai dengan profesinya

Apabila tenaga kesehatan melakukan kelalaian dalam menjalankan


keahliannya harus diselelsaikan melalui mediasi

Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan


kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki serta wajib
memiliki izin pemerintah. Harus memiliki ketentuan kode etik,
standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan, dan standar prosedur operasional
Pemerintah mempunyai hak untuk mengatur perencanaa,
pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan
terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan

Tenaga kesehatan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan


dengan biaya ditanggung oleh negara
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan. Pada Undang-Undang tersebut diatur dalam pasal 96
yang tertera :

 Pada undang-undang ini peraturan tentang tenaga kesehatan yaitu


setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Dimana tertera
dalam bab 1 dan bab 2 dengan judul tanggung jawab dan
wewenangpemerintah dan pemerintah daerah.
Tenaga kesehatan berdasarkan undang – undang no. 36 tahun 2014
dikualifikasi dan pengelompokan tenaga kesehatan. Terdapat 13 kelompok
tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan dikelompokkan ke dalam:


 Tenaga medis, yang terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan
dokter gigi spesialis
 Tenaga psikologis, yang dimaskudkan psikologis klinis
 Tenaga keperawatan, dimaksudkan perawat
 Tenaga kebidanan, yang dimaksudkan bidan
 Tenaga kefarmasian, yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian
 Tenaga kesehatan masyarakat, terdiri atas epidemiolog kesehatan, tenaga
promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja,
tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostastik dan
kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga
 Tenaga kesehatan lingkungan, terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan,
entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan
 Tenaga gizi, yang terdiri atas nutrisionis dan dietisien
 Tenaga keterapian fisik, yang terdiri atas fisioterapi, okupasi terapis, terapis
wicara, dan akupunktur
 Tenaga keteknisian medis, yang terdiri atas perekem medis dan informasi
kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refreksionis
optisien/opometris, teknis gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis
 Tenaga teknik biomedika,yang terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli
teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik
prostetik.
 Tenaga kesehatan tradisional, yang terdiri atas tenaga kesehatan
tardisional ramuan dna tenaga kesehatan keterampilan
 Tenaga kesehatan lain, yang dimaksudkan adalah menteri yang
diatur dalam pasal 11
Didalam undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun 2014 juga
mengatur tentang registrasi dan perizinan tenaga kesehatan yang
tertera pada pasal 44-pasal 49

 Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib


memiliki STR
 STR diberikan oleh konsil masing-masing tenaga kesehatan
setelah memenuhi persyaratan
 Persyaratan tersebut terdiri dari
 Memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan
 Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
 Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
 Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji
profesi
 Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi
STR berlaku selama 5 tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah
memenuhi persyaratan
Selain STR, setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib
memiliki izin yaitu SIP
SIP diberikan oleh pemerintah daerah untuk tenaga kesehatan
menjalankan praktiknya
Untuk mendapatkan SIP, Tenaga kesehatan harus memiliki:
 STR masih berlaku
 Rekomendasi dari organisasi profesi
 Tempat praktik
SIP yang didapatkan hanya berlaku untuk 1 tempat
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
“ Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat. “
(UU No.36 Tahun 2009 Bab I Pasal 1)
Diatur pada UU No.36 thn 2009 pasal 30 bahwa :

perseor
01.
angan
Dilakukan oleh
Pelayanan
pemerintah pusat,
kesehatan
perda dan swasta
Masya-
02.
rakat
COMPARISON
JUPITER VENUS MARS
Mercury is the closest planet to
CASE 1 the Sun 10%
Venus is the second planet
CASE 2 from the Sun 25%
Jupiter is the biggest planet of
CASE 3 them all 30%
Saturn is composed of
CASE 4 hydrogen and helium 35%
menurut tingkatannya :

PERTAMA KEDUA KETIGA


Diberikan oleh diberikan oleh diberikan oleh
puskesmas,klinik spesialistik, klinik utama /
/ dokter umum seperti dokter yang setara, RS
spesialis gigi Umum dan RS
Khusus
 Ketentuan persyaratan dan perizinan mengenai fasilitas
ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
 Fasilitas pelayanan kesehatan harus dapat menyediakan
akses untuk pengembangan dan peneitian yang
selanjutnya dilaporkan kepada perda/menteri
 Dalam keadaan genting, seluruh fasilitas pelayanan
Kesehatan (baik pemerintah ataupun swasta), harus
menyediakan pelayanan untuk menyelamatkan
nyawa/pencegahan kecacatan pasien
Ketua fasilitas pelayanan kesehatan harus kompeten sehingga
dapat menjamin kebutuhan terhadap fasilitas yang dibutuhkan

Perda dapat memberikan izin pengoperasian faskes termasuk


faskes asing dan dapat mengatur jumlah serta jenis fasilitas
dengan mempertimbangkan faktor: luas wilayah daerah,
kebutuhan kesehatan, jumlah dan persebaran masyarakat, pola
penyakit, pemanfaatannya dan kemampuan pihak faskes dalam
memanfaatkan teknologi yang ada. Pengecualian terhadap RS
khusus karantina, penelitian dan asilum.
02 SEDIAAN FARMASI
Sediaan Farmasi

” Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat


tradisional, dan kosmetika.”
(UU No.36 Tahun 2009 Bab I Pasal 1)

Obat adalah bahan termasuk produk biologi yang


digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
untuk manusia (UU No.36 Tahun 2009 Pasal 1(8)
Obat Tradisional
Obat tradisional menurut UU 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan Pasal 1 ayat (9) adalah bahan
atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat.
UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 98 & 99

 Sediaan farmasi harus aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau


serta pengadaan dan penyimpanan harus memenuhi standar mutu
pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
 Sumber sediaan farmasi yang berasal dari alam dan sudah terbukti
berkhasiat dan aman digunakan tetap harus dijaga kelestariannya.
 Masyarakat diberi kesempatan untuk mengelolah, memproduksi,
mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan
sediaan farmasi yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan
keamanannya.
 Pemerintah menjamin pengembangan dan pemeliharaan sediaan
farmasi.
Diatur pada UU No. 36 Tahun 2009 pasal 102 dan 103
menjelaskan bahwa :
 Sediaan farmasi yang berupa narkotika dan
“This is a quote, words full of
psikotropika hanya dapat dilakukan berdasarkan
wisdom
resep thatdokter
dokter atau someone important
gigi dan dilaksanakan sesuai
said and
ketentuan can make
peraturan the reader get
perundang-undangan
inspired.”
 Setiap orang yang memproduksi, menyimpan
mengedarkan, dan menggunakan narkotika dan
psikotropika wajib memenuhi persyaratan tertentu
dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-
undangan
Asas Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan


berasaskan kepada :

● Perikemanusiaan ● Pengabdian
● Manfaat ● Norma agama, dan
● Pemerataan ● Perlindungan
● Etika dan profesionalitas Ada penambahan di UU No 36 Tahun
● Penghormatan terhadap hak dan 2009 :
kewajiban ● Gender dan non diskriminatif
● Keadilan ● Keseimbangan
1. Asas Perikemanusiaan

“Menyatakan bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan harus


dilandasi atas perikemanusiaan yang berdasarkan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak membedakan suku,
bangsa, agama, status sosial, dan ras serta tidak
membedakan perlakuan terhadap perempuan dan laki-
laki.”
2. Asas Manfaat
“ Menyatakan bahwa pengaturan
Tenaga Kesehatan harus
memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kemanusiaan dan 3. Asas Pemerataan
perikehidupan yang sehat bagi “Menyatakan bahwa pengaturan Tenaga
setiap orang.” Kesehatan dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya”.
4. Asas Etika “Menyatakan bahwa pengaturan tenaga
kesehatan harus dapat mencapai dan
dan meningkatkan profesionalisme Tenaga
Profesionalitas Kesehatan dalam menjalankan praktik serta
memiliki etika profesi dan sikap profesional.”

5. Asas Penghormatan “Menyatakan bahwa pengaturan Tenaga


Kesehatan harus bertujuan untuk
Terhadap Hak dan menghormati hak dan kewajiban masyarakat
sebagai bentuk kesamaan kedudukan
Kewajiban hukum.”
TYPE OF DELUSIONS
BIZARRE MOOD-NEUTRAL
DELUSIONS DELUSIONS
Mercury is the closest planet 38% 24% Earth is the beautiful planet
to the Sun where we all live

NON-BIZARRE MOOD
DELUSIONS 12% 36% DELUSIONS
Jupiter doesn’t have a solid Despite being red, Mars is
surface actually a cold place

Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new one here. For more info, click here
“Menyatakan bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan
6. Asas harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan
keadilan merata kepada semua lapisan masyarakat dengan
pembiayaan yang terjangkau.”

7. Asas “Menyatakan bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan


pengabdian diarahkan agar Tenaga Kesehatan lebih mengutamakan
kepentingan pemberian pelayanan kesehatan kepada
masyarakat daripada kepentingan pribadi.”

8. Asas norma “Menyatukan bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan


agama harus memperhatikan dan menghormati serta tidak
membedakan agama yang dianut masyarakat.”
9. Asas Perlindungan

●“Menyatakan bahwa
pengaturan Tenaga Kesehatan
harus memberikan pelindungan
yang sebesar-besarnya bagi
tenaga kesehatan dan
masyarakat.”
ICON PACK
10. Asas Gender & non
diskriminatif
“Asas gender dan nondiskriminatif
berarti bahwa pembangunan
kesehatan tidak membedakan
perlakuan terhadap perempuan dan 11. Asas Keseimbangan
laki-laki.” “ Asas keseimbangan berarti bahwa
pembangunan kesehatan harus
dilaksanakan antara kepentingan individu
dan masyarakat, antara fisik dan mental,
serta antara material dan sipiritual”
Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan

HAK KEWAJIBAN
Hal-hal yang didapatkan Suatu perbuatan yang wajib
seseorang, di mana dilakukan atau dilaksanakan
orang tersebut bebas oleh seseorang sebagai
untuk menggunakannya perwujudan dari rasa
karena sudah menjadi tanggung jawabnya atas
miliknya. suatu masalah tertentu.
UU NO. 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN

1. Pasal 57 : Hak tenaga kesehatan dalam


menjalankan praktik

2. Pasal 58 : Kewajiban tenaga kesehatan dalam


menjalankan praktik

3. Pasal 59 : Kewajiban pertolongan pertama


dalam keadaan gawat darurat dan di larang
menolak dan di larang menerima uang muka
Pasal 57 : Hak tenaga kesehatan dalam menjalankan
praktik :

 Berhak memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas


 Berhak memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien atau
keluarganya
 Berhak menerima imbalan jasa
 Berhak memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja
 Berhak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkanprofesinyadengan cara
melanjutkan pendidikan atau melakukan riset terkait profesinya
 Berhak menolak kenginan pasien jika menentan kode etik dan standar pelayanan
dan undang undang
Pasal 58 : Kewajiban Tenaga
Kesehatan dalam menjalankan
praktik :
 Wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar
pelayanan kesehatan
 Wajib memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan baik secara lisan maupun tulisan ,namun
ini tidak berlaku jika pasien dalam ke adaan gawat darurat
 Wajib membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang
pemeriksaan, asuhan, dantindakan yang dilakukanini untuk menjaga
kerahasiaan pasien dan agar mecegah penyalah gunaan oleh oknum
yang tidak bertangung jawab
 Wajib merujuk pasien ke Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai
Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai