Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Ayisah Hutabarat

Nim : 102020011

Prodi : Manajemen Informasi Kesehatan tk2

MK : Etika Profesi

Perekam Medis dan Informasi Kesehatan adalah Seseorang yang telah menyelesaikan
pendidikan formal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan atau Manajemen Informasi
Kesehatan sehingga memiliki kompetensi yang diakui oleh pemerintah dan profesi serta
mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan
kegiatan pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan pada unit fasilitas pelayanan
kesehatan.

Kode etik merupakan ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan
eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang
memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.

Kode etik perekam medis dan informasi kesehatan adalah Pedoman sikap dan prilaku
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam menjalankan serta
mempertanggungjawabkan segala tindakan profesinya baik kepada profesi, pasien, maupun
masyarakat luas.

Tujuan

Kewajiban profesi PMIK terdiri dari :

1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib mencegah terjadinya tindakan yang
menyimpang dari Kode Etik Profesi.
2. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib meningkatkan mutu rekam medis dan
informasi kesehatan.
3. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib berpartisipasi aktif dan berupaya
mengembangkan serta meningkatkan citra profesi.
4. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib menghormati dan mentaati peraturan dan
kebijakan organisasi profesi.
Undang-Undang RI No.29/2004: Praktik Kedokteran

Dalam UU 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, praktik kedokteran diaur untuk
memberikan perlindungan kepada pasien; mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi; dan memberikan kepastian
hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.

Undang-Undang RI No.36/2009: Kesehatan

UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan


sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan.

Undang-Undang RI No.44/2009: Rumah Sakit

Kode Etik PMIK, PORMIKI 2015 (SK KONGRES VIII PORMIKI NO.
03/K.VIII/PORMIKI/II/2015: pengesahan kongres atas kode etik pengkode)

PerMenKes RI No.36/2012: Rahasia Kedokteran

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 tentang


Rahasia Kedokteran merupakan peraturan yang secara Lex Specialis mengatur mengenai
rahasia kedokteran. Pasal 1 angka (1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran memberikan definisi mengenai rahasia
kedokteran, yaitu data dan informasi tentang kesehatan seseorang yang diperoleh tenaga
kesehatan pada waktu menjalankan pekerjaan atau profesinya. Ruang lingkup rahasia
kedokteran dijelaskan di dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran yang menyatakan bahwa ruang lingkup
rahasia kedokteran meliputi data dan informasi mengenai identitas pasien, kesehatan pasien
(hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis,
pengobatan dan/atau tindakan kedokteran), hal lain yang berkenaan dengan pasien. Rahasia
kedokteran dapat bersumber dari pasien, keluarga pasien, pengantar pasien, surat keterangan
konsultasi atau rujukan, atau sumber lainnya.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 tentang


Rahasia Kedokteran memperluas kewajiban untuk menyimpan rahasia kedokteran kepada
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan
kesehatan, tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan pasien
di fasilitas pelayanan kesehatan, badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai