MEDIK
MATERI
KOMPETENSI PEREKAM MEDIS
Menentukan nomor kode diagnosis pasien sesuai petunjuk dan
peraturan pada pedoman buku ICD yang berlaku (ICD-10 Volume 2),
Mengumpulkan kode diagnosis pasien untuk memenuhi sistim
pengelolaan, penyimpanan data pelaporan untuk kebutuhan analisis
sebab tunggal penyakit yang dikembangkan, Mengklasifikasikan data
kode diagnosis yang akurat bagi kepentingan informasi morbiditas dan
sistem pelaporan morbiditas yang diharuskan, Menyajikan informasi
morbiditas dengan akurat dan tepat waktu bagi kepentingan monitoring
KLB epidemiologi dan lainnya, Mengelola indeks penyakit dan tindakan
guna kepentingan laporan medis dan statistik serta permintaan
informasi pasien secara cepat dan terperinci.
Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit, Mengembangkan dan
mengimplementasikan petunjuk standar koding dan pendokumentasian.
Statistik Kesehatan
Kemitraan Profesi
Kewajiban Umum
2.
Perekam Medis selalu menjalankan tugas berdasarkan standar
profesi tertinggi.
3.
Perekam Medis lebih mengutamakan pelayanan daripada
kepentingan pribadi dan selalu berusaha memberikan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang
bermutu.
4.
Perekam Medis wajib menyimpan dan menjaga data rekam medis
serta informasi yang terkandung di dalamnya sesuai dengan
ketentuan prosedur manajemen, ketetapan pimpinan institusi dan
peraturan perundangan yang berlaku.
5.
Perekam Medis selalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan
hak atas informasi pasien yang terkait dengan identitas individu
atau sosial.
6.
Perekam Medis wajib melaksanakan tugas yang dipercaya
pimpinan kepadanya dengan penuh tanggungjawab, teliti dan
akurat.
2.
Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis
yang dapat merusak citra Perekam Medis.
3.
Menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun atas tindakan no.1
dan 2.
Peningkatan Pengetahuan Dan Kemampuan
2.
Perekam Medis wajib meningkatkan mutu rekam medis dan
informasi kesehatan.
3.
Perekam Medis wajib berpartisipasi aktif dan berupaya
mengembangkan serta meningkatkan citra profesi.
4.
Perekam Medis wajib menghormati dan mentaati peraturan dan
kebijakan organisasi profesi
2.
Perekam Medis wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
perkembangan IPTEK yang ada
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIK
Pasal 9: Rekam medis harus disimpan oleh petugas yang ditunjuk oleh
pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
Pasal 12: Pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh
dokter yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien. Pimpinan
sarana pelayanan kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis tanpa
izin pasien berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit, artinya Direktur rumah
sakit bertanggung jawab atas : hilangnya, rusaknya atau pemalsuan
rekam medis; penggunaan oleh Badan/orang yang tidak berhak. Isi
rekam medis adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiaannya.
Untuk melindungi kerahasiaan tersebut dibuat ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
1. Hanya petugas rekam medis yang diizinkan masuk ruang
penyimpanan berkas rekam medis.
2. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medis untuk
badan-badan atau perorangan, kecuali yang telah ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Selama penderita dirawat, rekam medis menjadi tanggung jawab
perawat ruangan dan menjaga kerahasiaannya.
Pasal 16: Isi rekam medis untuk pasien rawat nginap sekurang-
kurangnya memuat : (a) identitas pasien, (b) anamnesa, (c) riwayat
penyakit, (d) hasil pemeriksaan laboratorik, (e) diagnosis, (f) persetujuan
tindakan medik, (g) tindakan/pengobatan, (h) cacatan perawat, (i)
catatan observasi klinis dan hasil pengobatan dan (j) resume akhir dan
evaluasi pengobatan.
Ketentuan tentang kelengkapan isi rekam medis yaitu
a). Ketentuan umum
1. Setiap tindakan atau konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,
selambat-lambatnya dalam waktu 2×24 jam harus ditulis dalam
lembaran (formulir) rekam medis.
2. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter/tenaga
kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama
terangnya serta diberi tanggal.
3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa
lainnya ditandatangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang
merawat atau oleh dokter yang membimbingnya.
4. Pencatatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter
pembimbingnya.
5. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan
melakukannya pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
6. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.
Kewajiban Direktur RS
1. Melakukan pembinan terhadap petugas yang berkaitan dengan rekam
medis serta pengetahuan dan keterampilan mereka.
2. Membuat prosedur kerja tetap penyelenggaraan rekam medis di
rumah sakit masing-masing.
3. Di dalam melakukan pembinaan dan pengawasan Direktur Rumah
Sakit dapat membentuk dan atau dibantu Komite Rekam Medis.
Informed consent
Khusus mengenai tindakan medis atau informed consent yang diatur
dalam Permenkes No. 585 tahun 1989 tentang Persetujan Tindakan
Medis, disebutkan bahwa persetujan tindakan medis yang diberikan
pasien atau keluarganya diberikan secara tertulis, lisan atau tindakan
isyarat bila telah memperoleh informasi tentang tindakan medis yang
akan diterimanya. Informasi tersebut meliputi (a) diagnosis dan alasan
tindakan yang akan dilakukan, (b) kemungkinan yang terjadi apabila
tindakan tersebut tak dilakukan, (c) kemungkinan yang terjadi apabila
tindakan tersebut dilakukan, (d) prognosis penyakitnya, dan (e)
pengobatan dan cara pengobatannya.
ICD 10 … apakah itu,,….?????
A. Rekam Medis
4) keperluan
1. Penyimpanan Sentralisasi
Keuntungan:
Kerugian:
3) Jika UGD buka 24 jam makaruang filling juga harus buka 24 jam.
2. Penyimpanan Desentralisasi
Keuntungan:
Kerugian:
Keuntungan:
Kerugian:
Contoh: 20.20.10
Contoh: 33.40.32
Contoh: 70.03.82
AKTIF IN AKTIF
No KELOMPOK
RJ RI RJ RI
UMUM
2
1 5 TH 5 TH 2 TH
TH
MATA
2
2 5 TH 10 TH 2 TH
TH
JIWA
5
3 10 TH 5 TH 5 TH
TH
ORTHOPEDI
2
4 10 TH 10 TH 2 TH
TH
KUSTA
5 15 TH 15 TH 2 TH 2
TH
KETERGANTUNGAN OBAT
2
6 15 TH 15 TH 2 TH
TH
JANTUNG
2
7 10 TH 10 TH 2 TH
TH
PARU
2
8 5 TH 10 TH 2 TH
TH
Tujuan:
2) Adopsi
3) Penganiayaan
1. Buku register.
2. KIUP.
1) Pembuktian
2) Sejarah
H. Pengabadian Dan Pemusnahan Rekam Medis
Tim pemusnah rekam medis setelah melakukan nilai guna berkas rekam
medis dari in aktif. Selanjutnya mengabadikan formulir rekam medis
yang harus diabadikan sesuai dengan nilai gunanya dan memusnahkan
formulir yang tidak memiliki nilai guna.
Pengertian Sistem
1) Nama Tunggal
Nama orang yang hanya terdiri dari satu kata, diindeks sebagaimana
nama itu disebut.
Paimo Paimo
Ponijan Ponijan
2) Nama Majemuk
Nama orang Indonesia yang majemuk dan oleh si pemilik nama itu
ditulis menjadi satu, diindeks sebagaimana nama itu ditulis.
3) Nama keluarga
Nama orang Indonesia yang menggunakan nama marga, suku, dan klan
yang dinamakan nama marga suku, klan
8) Nama Gelar
Nama – nama yang diikuti dengan gelar – gelar. Penulisan gelar – gelar
tersebut ditempatkan dibelakang tanda kurung.
a) Gelar Kesarjanaan
b) Gelar kepangkatan
c) Gelar keagamaan
9) Nama Singkatan.
A. Yulian Yulian, A.
1) Nama Asli.
Nama asli orang Cina, Korea, Vietnam, dan sejenisnya diindeks dan
ditulis sebagaimana mestinya.
Dalam kasus ini nama orang Cina lebih diutamakan baru menyusul
nama orang Eropa.
3) Nama orang Arab, Persia,Turki dan sejenisnya, yang sesudah kata
bin, binti dan sebagainya terdapat dua nama atau lebih, maka nama
yang demikian Diindeks dan ditulis dengan menggunakan kata akhir
sebagai kata pengenal utama.
4) Nama orang Arab, Persia, Turki dan sejenisnya, yang sesudah kata
bin diiringi dengan dua nama (kata) yang menggunakan kata
binjuga,maka nama yang demikian Diindeks dan ditulis seperti contoh
di bawah ini
Nama – nama orang Eropa, Amerika dan sejenisnya diindeks dan ditulis
dengan mempergunakan ketentuan sebagai berikut :
Kelebihan dari sistem ini adalah pelayanan menjadi lebih capat karena
tidak memilah antara pasien baru atau lama, semua pasien yang datang
seolah-olah dianggap sebagai pasien baru. Kekurangannya yaitu petugas
menjadi repot setelah selesai pelayanan, informasi kliniks pada saat
pelayanan dilakukan tidak ada kesinambungan.
Dalam sistem ini, satu keluarga hanya mendapat satu nomor rekam
medis berdasarkan atas nama kepala keluarga.
Keuntungan :
Kerugian :
Apabila dalam satu keluarga ada yang berkunjung secara terus menerus
atau lebih dari satu orang maka berkas cepat penuh.
Sistem pemberian nomor yang baik dan dianjurkan adalah sistem unit,
karena memiliki kelebihan, yaitu:
Setiap penggunaan nomor Rekam Medis ini dicatat dalam buku catatan
penggunaan nomor Rekam Medis.
a. Assembling
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
Normal
false
false
false
false
EN-GB
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:”";
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
A. Pengertian Sistem
3. Penggolongan Nama Pasien
1) Nama Tunggal
2) Nama Majemuk
3) Nama keluarga
7) Nama Permandian
8) Nama Gelar
b) Gelar kepangkatan
d) Gelar kebangsawanan
9) Nama Singkatan.
a) Nama Singkatan Yang Tidak Diketahui
Kepanjangannya.
Contoh : Nama Diindeks
Rajasing Nehru Nehru, Rajasing
1) Keuntungan :
2) Kerugian :
a. Assembling