1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam
medis.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien
selesai menerima pelayanan kesehatan.
3. Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang
memberikan pelayanan atau tindakan.
Pasal 47 :
1. Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 merupakan milik dokter,
dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik
pasien.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga
kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
3. Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
dengan Peraturan Menteri.
KODE ETIK PEREKAM MEDIS
UU 36/2009: Tentang Kesehatan
Psl 24 :
Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan
kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional.
APA ITU ETIKA ?
Kesepakatan bersama kelompok/masyarakat tertentu. Himpunan hal-hal yang diwajibkan,
disuruh, dianjurkan, dianggap baik dan dilarang. Bukan hukum/undang-undang
Kode etik merupakan ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu
disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan
tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
KEWAJIBAN PROFESI
INFORMED CONSENT
(PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS)
Hal-hal yang perlu di informasikan kepada pasien bila mau buat informed consent,
antara lain :
3.Persetujuan dengan isyarat, misalnya pasien yang akan disuntik ataudiperiksa tekana
n darahnya, langsung menyodorkan lengannya sebagaitanda menyetujui tindakan yang
akan dilakukan terhadap dirinya.
1.Melindungi pengguna jasa tindakan medis (pasien) secara hukum darisegala tindakan
medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya, maupuntindakan pelaksana jasa tinda
kan medis (dokter) yang sewenang-
wenang, tindakan malpraktek yang bertentangan dengan hak asasi pasien dan standarp
rofesi medis, serta penyalahgunaan alat canggih yang memerlukan biayatinggi yang seb
enarnya tidak perlu dan tidak ada alasan medisnya.
2.Kasus yang menyangkut dengan pengobatan yang memakai teknologi baruyang sepen
uhnya belum dipahami efek sampingnya
3.Kasus yang memakai terapi atau obat yang kemungkinan banyak efeksamping, sepert
i terapi dengan sinar laser
5.Kasus dimana disamping mengobati, dokter juga melakukan riset daneksperimen den
gan berobjekan pasien.