Anda di halaman 1dari 10

PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

Dosen Pengajar :
Atika Mima Amalin, S.Tr.Kes., M.K.M.

Di susun oleh:
1. Chaqiqi Faidya Al Hindi (2350001)
2. Dicky Rahmad Sulaimansyah (2350002)
3. Hilmi Muhammad Ridwan ( 2350004)
4. Muhammad Nadhiful Ridho ( 2350007)

STIKES HANG TUAH SURABAYA


PROGRAM PENDIDIKAN D4 MANAJEMEN INFORMASI
KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan terhadap Tuhan YME telah memberikan rahmat serta
kesehatan bagi kita semua, sehingga saya beserta rekan rekan terkait selaku penyusun dapat
menyelesaikan penugasan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan. Dan saya
ucapkan juga kata Terima kasih terhadap :
Ibu Dosen Atika Mima Amalin, S.Tr.Kes., M.K.M.
Selaku Dosen Mata Kuliah Konsep Dasar RMIK telah berkenan membaca penugasan
makalah yang telah kami susun ini.

Surabaya, 05 Januari 2024

Tim penyusun
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Perekam medis dan informasi kesehatan (PMIK) merupakan sebutan bagi mereka
yang telah bekerja serta lulus pendidikan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sesuai
dengan ketentuan Perundang-undangan.
Memiliki kemampuan untuk melaksanakan sistem secara Profesional, Sesuai dengan Etika,
serta memiliki nilai di mata hukum yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH

“Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa Manajemen informasi Kesehatan


semester satu mengenai apa itu PMIK dan hal-hal terkait PMIK.”

C. TUJUAN
Mengetahui serta membuktikan tingkat pemahaman mahasiswa semester satu
terkait apa itu PMIK dan hal-hal terkait PMIK dengan Penugasan Makalah.
Pembahasan
Rekam medis merupakan salah satu pilar penting dalam suatu rumah sakit karena
mengandung aspek administrasi, medis, hukum, penelitian, pendidikan, serta aspek
dokumentasi. Rekam medis atau yang dikenal sebagai Medical Record adalah berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien (Permenkes No.269 Tahun 2008).

Pada tahun 2022, tepatnya bulan Juli kemarin Pemerintah Indonesia menetapkan
aturan baru karena pemerintah sadar bahwa dengan perkembangan yang sangat pesat seperti
saat ini penggunaan Rekam Medis Konvensional sudah tidak Relevan lagi sehingga perlu
adanya transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan yang dilakukan secara elektronik.
(Permenkes No.24 Tahun 2022)

Untuk menghasilkan berkas rekam medis yang baik, akurat, serta lengkap dan dapat di
pertanggung jawabkan di butuhkan kerja sama yang baik antara dokter, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya seperti PMIK, dan berikut

Standar kompetnsi Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan


/PMIK Sesuai dengan (KMK No.377 Tahun 2007) :

1. Klasifikasi dan Kodifikasi Penyakit


Perekam informasi kesehatan harus mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan
yang tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (International Statistical
Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD)-10) tentang penyakit dan
(ICD9) untuk tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan.
Selain itu, mereka bertugas mengumpulkan kode diagnosis pasien untuk memenuhi sistem
pengelolaan, penyimpanan data pelaporan untuk kebutuhan analisis sebab tunggal penyakit
yang dikembangkan.

2. Aspek Hukum dan Etika Profesi


Dalam hal ini, perekam medis wajib mampu melakukan tugas dalam memberikan
pelayanan yang bermutu tinggi dengan memperhatikan perundang-undangan dan etika
profesi yang berlaku. Misalnya, memfasilitasi pelepasan informasi kesehatan kepada pasien
maupun pihak ketiga. Juga harus mampu menyiapkan informasi pasien kepada pihak yang
berhak.
3. Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Kompetensi ini mengharuskan tenaga perekam informasi kesehatan harus memiliki
kemampuan untuk mengelola rekam medis dan informasi kesehatan. Sehingga memenuhi
kebutuhan pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan
pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
Salah satu tugas dalam kompetensi ini adalah memberikan nomor rekam medis secara
berurutan dan sistematis berdasarkan sistem yang digunakan (penomoran seri, unit, seri unit).

4. Menjaga Mutu Rekam Medis


Perekam medis harus mampu melakukan perencanaan, melaksanakan, melakukan
evaluasi dan menilai mutu dari rekam medis. Termasuk beberapa tugas antara lain
melaksanakan program kegiatan menjaga mutu (QA) rekam medis, melakukan pemeriksaan
ulang (quality review) rekam medis, dan lainnya.

5. Statistik Kesehatan
Statistik kesehatan digunakan untuk menghasilkan informasi dan perkiraan (forecasting) yang
bermutu dan profesional sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan di bidang
pelayanan kesehatan. Sebagai tenaga perekam informasi kesehatan, harus mampu
menggunakan statistik kesehatan dengan baik. Termasuk di dalamnya antara lain
mengumpulkan data untuk manajemen mutu, manajemen penggunaan, menajemen risiko, dan
penelitian lain yang berhubungan dengan asuhan pasien.

6. Manajemen Unit KerjaTermasuk dalam kompetensi pendukung yang perlu dimiliki


petugas perekam medis sebagai pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar. Mereka
harus mampu mengelola unit rekam medis yang berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penataan, dan pengontrolan unit kerja rekam medis di sarana pelayanan
kesehatan.

7. Kemitraan Profesi Perekam Informasi KesehatanDalam layanan kesehatan, satu jenis


profesi tidak bisa berdiri sendiri. Mereka pastinya membutuhkan kerjasama dari beberapa
bidang dalam merumuskan masalah kesehatan. Begitu juga tugas dari perekam informasi
kesehatan. Mereka dituntut untuk mampu berkolaborasi dengan profesi lain yang terkait
dalam pelayanan kesehatan.

Misalnya, mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi antar profesi kesehatan, non-kesehatan dan
antar organisasi yang berkaitan dengan profesi.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis
(Permenkes 24/2022) merupakan peraturan terbaru yang mengatur tentang rekam medis di Indonesia.
Permenkes ini mencabut dan menggantikan Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis.
Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 memuat berbagai ketentuan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
efisiensi penggunaan rekam medis di Indonesia, antara lain:

1. Kewajiban Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)


Permenkes 24/2022 mewajibkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk klinik dan tempat praktik
mandiri) untuk menyelenggarakan rekam medis elektronik paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023.
Sistem elektronik pada penyelenggaraan rekam medis elektronik dapat berupa sistem elektronik yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan sendiri, atau penyelenggara atau
penyedia sistem elektronik melalui kerja sama.

2. Peningkatan Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis


Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 mengatur secara lebih rinci tentang keamanan dan kerahasiaan rekam medis,
antara lain dengan:
 Mewajibkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan sistem keamanan informasi kesehatan
yang memenuhi standar keamanan informasi kesehatan.
 Melarang akses ke rekam medis elektronik oleh pihak yang tidak berwenang.
 Mewajibkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan pemusnahan rekam medis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Peningkatan Perlindungan Hak Pasien


Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 mengatur secara lebih rinci tentang perlindungan hak pasien dalam hal rekam
medis, antara lain dengan:
 Memberikan hak kepada pasien untuk memperoleh informasi tentang rekam medisnya.
 Memberikan hak kepada pasien untuk memperoleh salinan rekam medisnya.
 Memberikan hak kepada pasien untuk menolak pemberian informasi rekam medisnya kepada pihak
lain.

4. Peningkatan Akuntabilitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 juga mengatur secara lebih rinci tentang akuntabilitas fasilitas pelayanan
kesehatan dalam hal rekam medis, antara lain dengan:
 Mewajibkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan rekam
medis secara berkala.
 Mewajibkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melaporkan penyelenggaraan rekam medis kepada
Menteri.
Secara umum, Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 merupakan peraturan yang progresif dan modern yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas rekam medis di Indonesia.

5. Kaitan Permenkes 24/2022 dengan Platform SATUSEHAT


Peluncuran SATUSEHAT oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mendapat sambutan
positif dari masyarakat. SATUSEHAT merupakan sistem integrasi data kesehatan yang dapat menghubungkan
berbagai platform aplikasi di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia, seperti rumah
sakit swasta, rumah sakit pemerintah, puskesmas, klinik, apotek, laboratorium, dan pelaku industri kesehatan.
Melalui SATUSEHAT, pertukaran data kesehatan, terutama rekam medis pasien, akan menjadi lebih efektif,
efisien, dan lebih menguntungkan bagi pasien maupun fasyankes.
Berdasarkan Permenkes Nomor 24 tahun 2022, setiap fasilitas pelayanan kesehatan—termasuk klinik—wajib
mendukung dan menyelenggarakan rekam medis elektronik. Pencatatan rekam medis elektronik ini selanjutnya
akan terdaftar dalam platform SATUSEHAT sehingga memungkinkan rekam medis untuk diakses dari satu
fasilitas kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya.
KESIMPULAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai