Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Permenkes No 44, tentang Pedoman Manajemen Rumah Sakit,
bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dibutuhkan
manajemen Rumah Sakit yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan agar
menghasilkan kinerja Rumah Sakit yang efektif dan efisien untuk meningkatkan mutu
pelayanannya. Salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit adalah
dengan mengusahakan terciptanya tertib administrasi mencakup di dalamnya dari segi
Manajemen Informasi Kesehatan yang dinilai dari pasien yang berobat di rumah
sakit. Alur dan prosedur pelayanan berawal dari proses pendaftaran pasien,
penomoran berkas, sistem penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis,
hingga keseluruhan aspek media dokumen rekam medis.
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
identitas pasien hasil pemeriksaan pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan–
tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang
dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. Isi rekam medis untuk
rawat jalan adalah identitas pasien, tanggal dan waktu, hasil anamnesis (mencakup
sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit), hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang medis, diagnosis, rencana penatalaksanaan pengobatan atau tindakan,
untuk pasien gigi dilengkapi odontogram klinik, persetujuan tindakan bila perlu, serta
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien (Permenkes,2008).

1
2

Tujuan dari rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib


admistrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak
akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan.
Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam
upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Dirjen Yanmed, 2006).
Kualitas data dan informasi pelayanan kesehatan membutuhkan
keakuratan dan kekonsistenan data yang dikode. Kualitas dari data yang
dikode sangat penting bagi fasilitas pelayanan kesehatan. Keakuratan
pengkodean sangat penting dalam manajemen data, pembayaran, dan lainnya.
Kualitas data pengkodean harus dapat di
pertanggungjawabkan, valid, lengkap, dan tepat waktu, dapat dipertanggungjawabkan
berarti hasil pengkodean dengan rekam medis oleh beberapa petugas pengkodean
akan menghasilkan kode yang sama, begitu juga apabila seorang petugas pengkodean
melakukan pengkodean diagnosis yang sama hasil pengkodean harus mencerminkan
keadaan pasien dan tindakan atau prosedur yang diterima pasien (valid). Selain itu,
pengkodean harus lengkap dalam artian harus mencerminkan semua diagnosis dan
semua prosedur yang diterima oleh pasien. Rekam medis dapat dikode dengan hasil
yang dapat dipercaya, benar, dan lengkap serta dilakukan dengan tepat waktu
sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan rekam medis (Skurka,2003).
Berdasarkan observasi di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin
kepadatan penduduk di setiap wilayah menjadi tolak ukur besarnya pengeluaran
disetiap rumah sakit. Pencatatan data pasien juga berperan dalam pendataan
banyaknya jumlah pasien yang dilayani oleh rumah sakit dalam perharinya. Semakin
banyaknya pasien yang berobat maka semakin banyak pula beban petugas rekam
medis dalam melakukan pelayanan. Sistem penamaan, penomoran hingga metode
penyimpanan akan berimbas pada cepat dan lambatnya suatu pelayanan kesehatan.
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, penyederhanaan dokumen
3

rekam medis akan meringankan beban petugas dalam memberikan pelayanan


kesehatan.
Berkaitan dengan hal ini, Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan menjadi sangat penting dilaksanakan. Dengan
adanya PKL ini, mahasiswa dapat mengamati secara langsung dan mencoba
mengaplikasikan teori dan praktik tentang (Manajemen Rekam Medis, Kodefikasi
Sistem Muskuloskeletal, Respirasi, Kardiovaskuler, Pencernaan, Endokrin, Aplikasi
Komputer Dasar, dan Aplikasi Perangkat Lunak Rekam Medis di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan) di rumah sakit secara nyata dan untuk menjadi bekal utama terjun ke
dunia kerja menjadi tenaga rekam medis yang handal dan profesional, untuk
membantu mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada laporan ini adalah “Memberikan pedoman bagi insitusi
pendidikan dalam menyusun praktik Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
sesuai dengan kompetensi yang diisyaratkan dalam kurikulum”.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di Rumah
Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin.
b. Mengetahui Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Masalah - masalah Yang
Berkaitan dengan Kesehatan dan Tindakan Medis (KKPMT) di Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Banjarmasin.
c. Memahami dasar - dasar pengelolaan unit Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis, administrasi, dan
informasi kesehatan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
d. Memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa/i D-III Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan tentang kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Banjarmasin.
4

C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan dan pengetahuan sebagai sarana untuk melatih diri
melakukan dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan.
b. Hasil Praktek Kerja Lapangan ini dapat menjadi bahan acuan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa.
c. Memperoleh pengalaman dan wawasan baru tentang dunia kerja di Rumah
Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin.
2. Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
mengetahui seberapa besar kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang
telah diperoleh selama pembelajaran, sehingga dapat digunakan sebagai dasar
penilaian dalam penentuan mutu.
3. Rumah Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin dan Pihak yang Terlibat
a. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga rekam medis
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian profesi dalam
pelayanan kesehatan sebagai aplikasi dari mahasiswa yang berpraktek.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan ini diantaranya :
1. Lingkup Materi
Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) semester III prodi D-III Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan dengan menerapkan pembelajaran selama perkuliahan
dengan tema “Gambaran Umum Manajemen Pelayanan Unit Rekam Medis di
Rumah Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin”.
5

2. Lingkup Objek
Objek dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah mencakup semua kegiatan
unit Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin. Mulai dari
pengumpulan data Rekam Medis pasien sehingga menghasilkan informasi untuk
pasien dan semua pihak.
3. Lingkup waktu
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan dari tanggal 06 Mei 2019
sampai dengan 31 Mei 2019. Dan jadwal yang telah ditetapkan di Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Banjarmasin.
4. Lingkup Tempat
Praktek kerja lapangan (PKL) bertempat di Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Banjarmasin dengan pembagian tugas yaitu di pendaftaran Umum, Filing,
Assembling, dan coding.
6

Anda mungkin juga menyukai