Anda di halaman 1dari 16

ETIKA PROFESI DAN KOMUNIKASI

(HIM 434)

MODUL 5
STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

DISUSUN OLEH
SISWATI, A.MdPerKes, SKM, MKM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2021

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 16
PENGANTAR

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini yang berisi tentang standar profesi Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) dengan mengerjakan kuis dan tugas
sebagai latihan mandiri, diharapkan mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian standar profesi PMIK


2. Menjelaskan tentang standar kompetensi PMIK

B. Uraian
1. Standar Profesi
Setiap tenaga kesehatan yang tercantum dalam Undang-Undang Tenaga
Kesehatan wajib memiliki standar profesi. Sebagai tenaga kesehatan,
profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam menjalankan
tugas keprofesiannya wajib bekerja sesuai dengan standar profesi.
Standar Profesi adalah batasan-batasan yang harus diikuti oleh tenaga
kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada klien/
pasien secara profesional.
Mengacu pada Undang-Undang tentang Rumah Sakit Tahun 2009
ditetapkan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit
wajib bekerja sesuai dengan:
a. Standar profesi
b. Standar pelayanan
c. Standar prosedur Operasional
d. Etika profesi
e. Menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.

Dalam UU Tenaga Kesehatan tahun 2014 ditetapkan bahwa Standar


Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku profesional yang harus dikuasai dan dimiliki
oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya
pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi
bidang kesehatan. Dalam Undang-Undang tersebut juga ditetapkan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 16
standar pelayanan profesi yang merupakan pedoman yang diikuti oleh
tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Oleh sebab itu, jelas dikatakan bahwa setiap tenaga kesehatan dalam
menjalankan tugas keprofesiannya harus sesuai dengan standar profesi.
Standar profesi menjadi pedoman dan acuan bagi profesi dalam
melaksanakan tugas keprofesiannya. Seperti yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien pada Pasal 2 bahwa Rumah Sakit
wajib menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar
profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan. Pada Pasal 22
Kewajiban Rumah Sakit dalam menolak keinginan pasien yang
bertentangan dengan standar profesi dan etika serta ketentuan peraturan
perundang-undangan dilakukan dengan cara:
a. melakukan komunikasi, informasi dan edukasi
b. membuat peraturan internal Rumah Sakit
c. memberdayakan komite etik dan hukum di Rumah Sakit.
Keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain:
a. permintaan untuk melakukan aborsi illegal
b. permintaan untuk eutanasia dan physician assisted suicide
c. pemberian keterangan palsu
d. melakukan fraud.
Penolakan keinginan pasien dilakukan setelah diberikan penjelasan
mengenai alasan penolakan tersebut dan dicatat dalam dokumen tertulis
yang berupa rekam medis atau dokumen tersendiri.
Sejalan dengan ketetapan di atas tertuang dalam Pasal 24 bahwa pasien
berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
Dari uraian di atas jelas bahwa setiap tenaga kesehatan termasuk
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib melaksanakan tugasnya
sesuai standar profesi. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis, 2013 disebut bahwa
Perekam Medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam Medis

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 16
dan Informasi Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Menurut Peraturan Bersama MenKes-Ka BKN RI Nomor.48 Tahun 2014
dan Nomor 22 Tahun 2014 ditetapkan bahwa Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi
kesehatan pada sarana kesehatan. Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan adalah seorang yang telah lulus pendidikan rekam medis dan
informasi kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak secara penuh untuk melakukan kegiatan pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Standar Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan


Dengan terbiitnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
HK.01.07/MENKES/312/2020 Tentang Standar Profesi Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan tertanggal 15 Mei 2020 yang menetapkan
bahwa Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan terdiri
atas: Standar Kompetensi Dan Kode Etik Profesi. Keputusan ini sebagai
pengganti Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
377/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan. Standar kompetensi Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan sebagai lampiran dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
HK.01.07/MENKES/312/2020 sebagai berikut:

Standar profesi ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Perekam Medis


dan Informasi Kesehatan dalam memberikan pelayanan Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan yang terukur, terstandar dan berkualitas di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Adapun tujuan dari standar profesi Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
sesuai dengan standar kompetensi dan etika profesi dalam

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 16
manajemen informasi yang handal di fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia.
2. Meningkatkan kemampuan profesi dalam melakukan klasifikasi dan
kodifikasi penyakit.
3. Tersedianya manajemen informasi kesehatan yang efisien dan efektif.
4. Meningkatnya kemampuan profesi dalam menjaga mutu pelayanan
manajemen informasi kesehatan.
5. Meningkatnya kemampuan profesi dalam menganalisis data dan
menyajikan statistik kesehatan.
6. Meningkatnya kemampuan profesi dalam pengelolaan unit kerja
manajemen informasi kesehatan dengan mendayagunakan sumber
daya yang tersedia.
7. Tersedianya pola kemitraan dan kerja sama tim dalam pelayanan
manajemen informasi kesehatan.
8. Tersedianya sistem pengembangan karir tenaga Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan/Administrator Informasi Kesehatan.
9. Tersedianya perlindungan hukum bagi tenaga Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan/Administrator Informasi Kesehatan dan
masyarakat dalam pelayanan manajemen informasi kesehatan.

Manfaat standar profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan antara


lain:
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai acuan dalam menyusun kurikulum sehingga terjadi
kesesuaian antara proses pembelajaran dengan kebutuhan
masyarakat. Dengan demikian meskipun kurikulum antara perguruan
tinggi memiliki perbedaan, tetapi Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan yang dihasilkan dari berbagai program studi diharapkan
memiliki kesetaraan dalam penguasaan kompetensi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 16
2. Bagi Pemerintah/Pengguna
a. Sebagai acuan bagi institusi yang berwenang untuk menyusun
pengaturan kewenangan profesi Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan, dengan memperhatikan kompetensi.
b. Sebagai acuan dalam perencanaan pelatihan, karena dapat
diketahui kompetensi apa yang telah dikuasai seorang Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan dan kompetensi apa yang perlu
ditambah, sesuai dengan kebutuhan spesifik di tempat kerja.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui secara jelas kompetensi yang akan
dikuasai oleh Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
4. Bagi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
a. Pedoman dalam pelaksanaan praktik Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan
b. Alat ukur kemampuan diri.
5. Bagi Organisasi Profesi
a. Sebagai acuan dalam menyelenggarakan program pengembangan
Kompetensi secara berkelanjutan.
b. Sebagai acuan untuk menilai kompetensi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan lulusan luar negeri.

Walaupun telah diuraikan di atas tentang beberapa pengertian terkait


standar profesi Perekam medis dan Informasi Kesehatan, beberapa
pengertian yang tentunya terkait dengan isi standar profesi sebagai
berikut:

1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yang selanjutnya disebut


PMIK adalah seorang yang telah lulus Pendidikan Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan (RMIK) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2. Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang selanjutnya disebut RMIK


adalah dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas pelayanan
kesehatan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 16
3. Manajemen Pelayanan RMIK adalah kegiatan menjaga, memelihara
dan melayani rekam medis baik non elektronik maupun elektronik
sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter
klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman.

4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang


digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

5. Organisasi Profesi PMIK yang selanjutnya disebut Organisasi Profesi


adalah wadah untuk berhimpun para PMIK.

6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan


di bidang kesehatan.

Standar kompetensi PMIK terdiri atas :


1. Area kompetensi
2. Kompetensi inti
3. Komponen kompetensi
4. Kemampuan yang harus dicapai di akhir pendidikan
serta dilengkapi dengan daftar pokok bahasan, daftar masalah, daftar
keterampilan. Secara skematis susunan standar kompetensi PMIK dapat
digambarkan seperti di bawah ini.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 16
Gambar 1:
Susunan Struktur Standar Kompetensi Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan

Sumber: KepMenKes Nomor: HK.01.07/MENKES/312/2020

Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dibangun dari akar


yaitu profesionalisme yang luhur, etik dan legal, mawas diri dan
pengembangan diri serta komunikasi efektif yang akan mendukung
kompetensi manajemen data dan informasi kesehatan, keterampilan
klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit dan masalah kesehatan lainnya serta

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 16
prosedur klinis, aplikasi statistik kesehatan, epidemiologi dasar dan
biomedik serta manajemen pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan. Dengan urutan sebagai berikut:
1. Profesionalisme yang Luhur, Etika dan Legal.

2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri.

3. Komunikasi Efektif.

4. Manajemen Data dan Informasi Kesehatan.

5. Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah


Kesehatan Lainnya, serta Prosedur Klinis.

6. Aplikasi Statistik Kesehatan, Epidemiologi Dasar, dan Biomedik.

7. Manajemen Pelayanan RMIK.

Jika digambarkan terlihat pohon yang sangat kuat dengan akar akarnya
yang kokoh menopang dahan dahan di atasnya. Dengan 3(tiga)
kompetensi sebagai akar profesi yang kuat yang menunjang 4(empat)
kompetensi yaitu: manajemen data dan informasi kesehatan;
keterampilan klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit dan masalah kesehatan
lainnya, serta prosedur klinis; aplikasi statistik kesehatan; epidemiologi
dasar, dan biomedik; manajemen pelayanan RMIK. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 16
Gambar 2:
Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Sumber: KepMenKes Nomor: HK.01.07/MENKES/312/2020

Dari setiap kompetensi terdiri dari komponen kompetensi sebagai berikut:

1. Area Profesionalisme yang Luhur, Etika dan Legal

a. Percaya dan mengamalkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

b. Memiliki standar moral, etika, dan disiplin.

c. Mematuhi hukum dan perundangan.

d. Memiliki wawasan sosial budaya.

e. Menunjukkan sikap dan perilaku sesuai standar profesi.

2. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

a. Memahami batas kemampuan dan kewenangan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 16
b. Bertindak penuh kehati-hatian, dan selalu waspada.

c. Mempertahankan dan memelihara kompetensi dengan penerapan


belajar sepanjang hayat.

d. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan baru.

3. Area Komunikasi Efektif

a. Komunikasi lisan dan tertulis yang dapat dipahami oleh


penggunajasa PMIK.

b. Komunikasi lisan dan tertulis dalam rangka kolaborasi dengan mitra


kerja.

c. Komunikasi dengan masyarakat.

d. Komunikasi verbal dan non verbal.

e. Penerapan ilmu komunikasi untuk pengumpulan, pengolahan,


penyajian data beserta informasi kesehatan.

4. Area Manajemen Data dan Informasi Kesehatan

a. Perancangan standar data kesehatan.

b. Pengelolaan data dan informasi kesehatan.

c. Pemanfaatan data data dan informasi untuk menunjang pelayanan


kesehatan.

d. Penggunaan sistem informasi kesehatan dalam pengelolaan data


kesehatan.

5. Area Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah


Kesehatan Lainnya, serta Prosedur Klinis

a. Pemahaman konsep klasifikasi klinis dan kodifikasi penyakit dan


masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis.

b. Penggunaan berbagai jenis klasifikasi klinis, penyakit dan masalah


kesehatan lainnya, serta prosedur klinis.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 16
c. Pemahaman, Penggunaan sistem pembiayaan pelayanan
kesehatan yang menggunakan dasar klasifikasi klinis, kodifikasi
penyakit dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis.

d. Pemahaman, pembuatan, penyajian statistik klasifikasi penyakit


dan masalah kesehatan, serta prosedur klinis.

6. Area Aplikasi Statistik Kesehatan, Epidemiologi Dasar, dan Biomedik

a. Penerapan statistik dalam pengolahan, penyajian data daninformasi


kesehatan.

b. Penerapan epidemiologi dasar dalam perancangan program dan


analisis data kesehatan.

c. Penerapan biomedik dalam pemahaman karakteristik dan makna


data kesehatan.

7. Area Manajemen Pelayanan RMIK


a. Pengumpulan data pelayanan dan program kesehatan secara
manual dan elektronik.
b. Pengolahan data pelayanan dan program kesehatan secara
manual dan elektronik.

c. Penyajian data pelayanan dan program kesehatan secara manual


dan elektronik.

d. Analisis data pelayanan dan program kesehatan secara manual


dan elektronik.

e. Pemanfaatan data pelayanan dan program kesehatan sebagai


informasi/masukan untuk pengambilan keputusan.

f. Pengelolaan pelayanan RMIK di fasilitas pelayanan kesehatan.

g. Pengelolaan pelayanan RMIK di seluruh fasilitas kesehatan.

h. Pengelolaan mutu pelayanan RMIK.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 16
C. Tugas

1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan standar profesi


Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ?

2. Jelaskan apa tujuan dan manfaat standar profesi yang saudara ketahui.

3. Jelaskan mengapa profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan wajib


bekerja sesuai standar profesi ?

4. Sebutkan perbuatan yang melanggar standar profesi Perekam Medis dan


Informasi Kesehatan ? Berikan 2(dua) contoh.

D. Kuis
1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan harus selalu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan melalui praktik berkesinambungan dan
menjaga sikap profesinya. Termasuk dalam kompetensi berapakah upaya
tersebut di atas ?

A. Kompetensi 1
B. Kompetensi 2
C. Kompetensi 3

2. Setiap PMIK harus menolak menerima ajakan kerjasama individu atau


kelompok untuk melakukan perbuatan melanggar standar profesi.
Peraturan manakah yang menetapkan hal tersebut ?

A. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2009


B. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2012
C. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014

3. Setiap profesi memiliki standar profesi yang merupakan pedoman dan


acuan bagi anggotanya dalam menjalankan pekerjaan profesinya.
Siapakah yang menyusun standar profesi ?

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 16
A. Rumah sakit
B. Organisasi profesi
C. Kementerian Kesehatan

4. Standar profesi sebagai pedoman untuk meningkatkan kemampuan


profesi dalam menjaga mutu pelayanan manajemen informasi kesehatan.
Termasuk dalam fungsi apakah kalimat tersebut ?

A. Tujuan standar profesi


B. Manfaat standar profesi
C. Prinsip standar profesi

5. Seorang Perekam Medis dan Informasi Kesehatan harus mampu


membuat, menyajikan statistik klasifikasi penyakit dan masalah
kesehatan, serta prosedur klinis. Kompetensi berapakah kemampuan
tersebut ?

A. Kompetensi 4
B. Kompetensi 5
C. Kompetensi 6

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 16
E. Daftar Pustaka

1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI No. 34 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.07/MENKES/312/2020


Tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
tertanggal 15 Mei 2020

5. Gerardus Gegen dan Aris prio Agus. 2019. Etika profesi Keperawatan dan
Hukum Kesehatan. Jakarta: CV.Trans Info Media.

6. Indriyanti Dewi, Alexandra. 2008.Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta:


Pustaka Book Publisher.

7. Masrudi Muchtar. 2016. Etika profesi dan Hukum Kesehatan Perspektif


Profesi Bidan Dalam Pelayanan kebidanan di Indonesia.Yogyakarta.
Pustaka Baru Press

8. Mardani. 2017. Etika Profesi Hukum. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

9. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

10. Sadi Is, Muhamad. 2015.Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Kencana.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 16
Link:
https://budi399.wordpress.com/2010/11/22/standar-profesi/

https://pormiki.or.id/kmk-no-312-tanhun-2020-tentang-standar-profesi-perekam-
medis-dan-informasi-kesehatan/

Forum:
Bagaimana sikap Saudara apabila ada pihak-pihak yang meminta Saudara
melakukan perbuatan melanggar standar profesi Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan ?

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 16

Anda mungkin juga menyukai