Anda di halaman 1dari 81

KETETAPAN DIREKTUR

NOMOR: 008/SKD-RSUBKM/KPS/VII/2022
TENTANG
PEDOMAN KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF
RSU BHAKTI KESEHATAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RSU BHAKTI KESEHATAN MASYARAKAT

Menimbang : a. bahwa dalam kegiatan operasionalnya RSU Bhakti Kesehatan


Masyarakat harus memperhatikan dan memenuhi ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.
b. bahwa sesuai dengan perkembangan RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat
dituntut untuk lebih meningkatkan efisiensi dan fungsi koordinasi kerja
serta layanan.
c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan fungsi koordinasi kerja serta
layanan diperlukan Pedoman Kualifikasi dan Pendidikan Staf.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b dan
c perlu ditetapkan dengan Ketetapan Direktur RSU Bhakti Kesehatan
Masyarakat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.
2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemenrintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/MENKES/SK/VI/1993
tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan.
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755 Tahun
2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistim Informasi Rumah Sakit.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Bidan.
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 370/MENKES/SK/III/2007
tentang Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan.
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 373/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Sanitarian.
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Gizi.
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Radiografer.
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 376/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Fisioterapi.
18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 377/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan.
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun
2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi
dan perizinan Rumah Sakit.
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi
Rumah Sakit.
23. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis risiko Sektor Kesehatan.
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/1128/2022
Tahun 2022 tentan Standar Akreditasi Rumah sakit.
LAMPIRAN
KETETAPAN DIREKTUR RSU BKM
NOMOR: 008/SKD-RSUBKM/KPS/VII/2022
TENTANG PEDOMAN KUALIFIKASI DAN
PENDIDIKAN STAF DI RSU BHAKTI KESEHATAN
MASYARAKAT

PEDOMAN KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF


DI RSU BHAKTI KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit membutuhkan staf yang memiliki keterampilan dan kualifikasi untuk
mencapai misinya dan memenuhi kebutuhan pasien, para pimpinan rumah sakit
mengindentifikasi jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari
unit.
Menurut Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (promotif, kuratif,
dan rehabilitatif) yang bermutu dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan berbagai profesi yang harus mengelola
sebuah Rumah Sakit, mulai dari profesi kedokteran, keperawatan/kebidanan, tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan yang efektif dan efisien
sebagai sumber daya manusia.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset Rumah Sakit yang menjadi perhatian
utama. SDM Rumah Sakit menentukan salah satu penentu kualitas produk Rumah Sakit
baik dalam hal medis maupun non medis. Kualitas dan kuantitas SDM Rumah Sakit
mempunyai peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang ada
di Rumah Sakit. Untuk itu perlu adanya perencanaan perhitungan tenaga kerja yang ada
dalam unit-unit tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan staf karyawan di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat
2. Tujuan Khusus

1
a. Adanya Standar Kebutuhan staf karyawan.
b. Adanya pedoman pengembangan staf karyawan.

B. Ruang Lingkup Pelayanan


Perencanaan SDM adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk memprediksi
permintaan dan penyediaan SDM di masa datang. Melalui program perencanaan SDM
yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada
setiap periode tertentu sehingga dapat membantu bagian SDM dalam perencanaan
rekrutmen, seleksi, serta pendidikan dan pelatihan.
Program ini bersifat dinamis, proaktif dan mencakup hal-hal yang mempengaruhi
kesehatan dan kesejahteraan staf seperti pemeriksaan kesehatan kerja saat rekrutmen,
pengendalian pajanan kerja yang berbahaya, vaksinasi-kondisi umum terkait kerja. Dan
fokus pada standar ini adalah :
1. Perencanaan dan pengelolaan staf
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Kesehatan dan keselamatan kerja staf
4. Tenaga medis
5. Tenaga keperawatan dan
6. Tenaga kesehatan lainnya
Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah tersedianya
SDM yang cukup dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan fungsi dan tugas
setiap personel. Ketersediaan SDM rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan rumah
sakit berdasarkan Tipe rumah sakit dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satu upaya penting yang harus dilakukan rumah sakit adalah merencanakan
kebutuhan SDM secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit, bagian dan
instalasi rumah sakit.
Metode perencanaan kebutuhan tenaga yang digunakan oleh RSU Bhakti Kesehatan
Masyarakat adalah metode WISN ( Workload Indicatorof Staffing Need ), yaitu metode
perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan pada beban pekerjaan yang dilaksanakan oleh
tiap kategori SDM pada tiap unit kerja.

2
C. Batasan Operasional
SDM Kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif dibidang kesehatan baik
yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
1. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan professional
dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar profesinya dan kewenangan dalam
melakukan upayakesehatan.
2. Kegiatan standar adalah satu- satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar
profesinya.
3. Standar beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh
seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar
professional dan telah memperhitungkan waktu libur,sakit dll.
4. Daftar susunan karyawan adalah jumlah karyawan yang tersusun dalam jabatan dan
pangkat dalam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk
melaksanakanfungsinya.
5. Penerimaan staf/karyawan adalah proses kegiatan seleksi/pemilihan calon karyawan
yang memenuhi persyaratan untuk mengisi formasi yang telah ditetapkan.
6. Orientasi adalah bekal yang diberikan terhadap pegawai baru untuk mengenal
STruktur Organisasi dan tugas-tugas yang dilakukan oleh instalasi dan unit kerja di
RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat.
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemenrintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/MENKES/SK/VI/1993 tentang
Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.

3
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang
Sistim Informasi Rumah Sakit.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Bidan.
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 370/MENKES/SK/III/2007 tentang Profesi
Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan.
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 373/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Sanitarian.
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Gizi.
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Radiografer.
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 376/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Fisioterapi.
18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 377/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan.
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan perizinan
Rumah Sakit.
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit.
23. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis risiko Sektor
Kesehatan.
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/1128/2022 Tahun 2022
tentan Standar Akreditasi Rumah sakit.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 dan
PP nomor 47 tahun 2021 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit dan Bidang
Perumah Sakitan, Rumah Sakit Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik. Kriteria fasilitas dan kemapuan rumah sakit sebagaimana tersebut
meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik.
Berdasarkan hal tersebut maka kualifikasi Sumber Daya Manusia yang harus ada di RSU
Bhakti Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Medik Dasar, masing masing terdiri dari 8 Dokter Umum & 1 Dokter gigi
2. Pelayanan Medik Spesialis dasar 4 (empat) macam yaitu Bedah, Obgyn, Penyakit
Dalam dan Anak.
3. Tenaga Keperawatan (Perawat dan Bidan)
4. Tenaga Kefarmasian
5. Tenaga Gizi
6. Tenaga Keterapian fisik (fisioterapi)
7. Tenaga Keteknisian Medis (ATEM)
8. Tenaga Petugas Rekam Medis
9. Tenaga Petugas IPSRS
10. Tenaga Petugas Pengelola Limbah
11. Tenaga Administrasi
12. Tenaga Non Kesehatan
B. Distribusi Ketenagaan
Upaya-upaya yang dilakukan bagian organisasi dan kepegawaian tidak bisa lepas dari
dukungan, peran Direksi dan Jajaran Manajerial serta partisipasi unit kerja lain, terutama
dalam hal penyediaan sarana dan prasarana serta alat penunjang lainnya.

Sejalan dengan upaya menciptakan administrasi kepegawaian yang tertib dan teratur,
perlu didukung dengan pendayagunaan tenaga yang sesuai dengan analisis jabatan dan
beban kerja yang di tempatkan di masing-masing unit terkait dengan masing-masing

5
tugas dan kewenangan yang dijelaskan lebih lanjut dalam Rincian Kewenangan Klinis
(RKK) petugas.
1. Pola Ketenagaan Pejabat Struktural RSU BKM
Nama Kualifikasi Tenaga yang Tersedia Kurang
Jabatan Formal Informal dibutuhkan
Direktur Lulusan Profesi Pelatihan 1 orang I orang -
Dokter (Terlampir
pada Uraian
Jab)
Ketua Komite Dokter Spesialis/ (Terlampir 1 orang 1 orang -
Medik Dokter Umum pada Uraian
Jab)
Komite Dokter Spesialis/ (Terlampir 1 orang 1 orang -
Farmasi dan Dokter Umum pada Uraian
Terapi (KFT) Jab)
Ketua Komite S1 Keperawatan / (Terlampir 1 orang 1 orang -
Keperawatan D3 Keperawatan pada Uraian
Jab)
Ketua Komite Apoteker / S1 (Terlampir 1 orang 1 orang -
Nakes Lainnya Gizi pada Uraian
Jab)
Ketua Komite Dokter Spesialis/ (Terlampir 1 orang 1 orang -
Etik dan Dokter Umum pada Uraian
Hukum Jab)
Kepala Bidang Lulusan Profesi (Terlampir 1 orang 1 orang -
Pelayanan Dokter/Dokter pada Uraian
Medik dan Gigi Jab)
Keperawatan
Kepala Seksi SKM / D3 (Terlampir 1 orang 1 orang -
Monitoring Keperawatan pada Uraian
dan Evaluasi Jab)
Pelayanan
Medik dan
Keperawatan
Kepala Bagian S1 Akuntansi / (Terlampir 1 orang 1 orang -
Umum, SDM Manajemen pada Uraian
dan Keuangan Jab)
Kepala BIdang SKM / S.Tr. (Terlampir 1 orang 1 orang -
Penunjang Kesling pada Uraian
Medik Jab)
Kepala D3 Keperawatan (Terlampir 1 orang 1 orang -
Instalasi / Kebidanan pada Uraian
Rawat Inap Jab)
Kepala D3 Keperawatan (Terlampir 1 orang 1 orang -
Ruangan / Kebidanan pada Uraian
Rawat Inap Jab)
Kebidanan
Kepala D3 Keperawatan (Terlampir 1 orang 1 orang -
Ruangan / Kebidanan pada Uraian

6
Rawat Inap Jab)
Bedah
Kepala D3 Keperawatan (Terlampir 1 orang 1 orang -
Ruangan / Kebidanan pada Uraian
Rawat Inap Jab)
Penyakit
Da1am
Kepala D3 Keperawatan (Terlampir 1 orang 1 orang -
Ruangan / Kebidanan pada Uraian
Rawat Inap Jab)
Anak dan
Perinatologi
Kepala D3 Keperawatan (Terlampir 1 orang 1 orang -
Instalasi / Kebidanan pada Uraian
Rawat JaLan Jab)
dan IGD
Kepala Lulusan Sarjana (Terlampir 1 orang 1 orang -
Instalasi RM, Kesehatan pada Uraian
SIM RS, dan Jab)
Promkes
Kepala Profesi Apoteker (Terlampir 1 orang 1 orang -
Instalasi pada Uraian
Farmasi Jab)
Koordinator D3 (Terlampir 1 orang 1 orang -
Penunjang Analis/Radiologi pada Uraian
Medik Jab)
Kepala D3/SI Gizi (Terlampir 1 orang 1 orang -
Instalasi Gizi pada Uraian
Jab)
Kepala D3 Keperawatan (Terlampir 1 orang 1 orang -
Instalasi OK / Kebidanan pada Uraian
dan Anatesi Jab)

2. Pola Ketenagaan Profesi Dokter


Nama Kualifikasi Tenaga Tersedia Kurang
Jabatan Formal Informal yang
dibutuhkan
Dokter Profesi Dokter Pelatihan 2 orang 2 orang -
Spesialis Obstetric/Ginekologi (Terlampir
Kandungan pada Uraian
Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 2 orang 1 orang 1 orang
Spesialis Spesialis Anak pada Uraian
Anak Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 2 orang -
Spesialis Spesialis Mata pada Uraian
Mata Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 2 orang -
Spesialis Spesialis Syaraf pada Uraian
Syaraf Jab)

7
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 1 orang -
Spesialis Spesialis Paru pada Uraian
Paru Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 2 orang 2 orang -
Spesialis Spesialis Pneyakit pada Uraian
Penyakit Dalam Jab)
Dalam
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 2 orang 2 orang -
Spesialias Spesialias Bedah pada Uraian
Bedah Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 2 orang -
Spesialis Spesialis Anastesi pada Uraian
Anastesi Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang - 1 orang
Spesialis Spesialis Gigi pada Uraian
Gigi Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 1 orang -
Spesialis Spesialis THT-KL pada Uraian
THT -KL Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 1 orang -
Spesialis Spesialis Kejiawaan pada Uraian
Jiwa Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 1 orang -
Spesialis Spesialis Jantung pada Uraian
Jantung Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 1 orang -
Spesialis Spesialis Patologi pada Uraian
Patologi Klinik Jab)
Klinik
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 1 orang -
Spesialis Spesialis JPatologi pada Uraian
Patologi Anatomi Jab)
Anatomi
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 1 orang 1 orang -
Spesialis Spesialis Radiologi pada Uraian
Radilogi Jab)
Dokter Gigi Profesi Dokter Gigi (Terlampir 2 orang 1 orang 1 orang
pada Uraian
Jab)
Dokter Profesi Dokter (Terlampir 9 orang 8 orang 1 orang
Umum pada Uraian
Jab)

3. Pola Ketenagaan Tenaga Kefarmasian


Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga yang Tersedia Kurang
Formal Informal dibutuhkan
Apoteke Profesi (Terlampir 1 orang 1 orang -
Penanggung Apoteker pada Uraian
Jawab Jab)
Apoteker Profesi (Terlampir 7 orang 4 orang 3 orang
8
Pendamping Apoteker pada Uraian
Jab)
Teknis Lulusan (Terlampir 12 orang 7 orang 5 orang
Kefarmasian Farmasi pada Uraian
Jab)

4. Pola Ketenagaan Tenaga Keperawatan


Nama Kualifikasi Tenaga yang Tersedia Kurang
Jabatan Formal Informal dibutuhkan
Perawat Profesi Ners /D3 Pelatihan 50 orang 40 orang 10 orang
Umum Keperawatan (Terlampir
pada Uraian
Jab)
Perawat Profesi Ners /D3 (Terlampir 1 orang - 1 orang
Khusus Keperawatan pada Uraian
Jab)
Perawat IPCN Profesi Ners dan Pelatihan 1 orang 1 orang -
Memiliki STR (Terlampir
pada Uraian
Jab)
Perawat OK Profesi Ners /D3 Pelatihan 3 orang 3 orang -
Keperawatan (Terlampir
pada Uraian
Jab)
Penata Profesi Ners /D3 Pelatihan 3 orang - 3 orang
Anastesi Keperawatan (Terlampir
pada Uraian
Jab)

5. Pola Ketenagaan Tenaga Kebidanan


Nama Kualifikasi Tenaga yang Tersedia Kurang
Jabatan Formal Informal dibutuhkan
Katim Rawat D4/D3 (Terlampir 4 orang 4 orang -
Inap Kebidanan pada Uraian
Kebidanan Jab)
Kebidanan D4/D3 (Terlampir 25 orang 41 orang -
Kebidanan pada Uraian
Jab)

6. Pola Ketenagaan Tenaga Gizi


Nama Kualifikasi Tenaga yang Tersedia Kurang
Jabatan Formal Informal dibutuhkan
Penata Gizi SI Gizi , D3 Gizi (Terlampir 4 orang 5 orang -
pada Uraian
Jab)
Pelaksana Gizi SMA/SMK (Terlampir 8 orang 7 orang -
pada Uraian
Jab)
9
7. Pola Ketenagaan Tenaga Medis Penunjang
Nama Kualifikasi Tersedia Kurang
Jabatan Formal Informal
Rekam Medis D3 Rekam (Terlampir 3 orang 2 orang
Medis pada Uraian
Jab)
Analis D3 Analis (Terlampir 7 orang -
pada Uraian
Jab)
Radiografer D3 Radiografer (Terlampir 2 orang -
pada Uraian
Jab)
Sanitarian D3 Kesling (Terlampir 2 orang -
pada Uraian
Jab)

8. Pola Ketenagaan Tenaga Lainnya


Nama Kualifikasi Tenaga yang Tersedia Kurang
Jabatan Formal Informal dibutuhkan
Kasir SMA/SMK (Terlampir 4 orang 4 orang -
pada Uraian
Jab)
Informasi SMA/SMK (Terlampir 11 orang 10 orang 1 orang
pada Uraian
Jab)
Runner SMA/SMK (Terlampir 2 orang 2 orang -
pada Uraian
Jab)
Administratif SMA/SMK (Terlampir 3 orang 3 orang -
pada Uraian
Jab)
Staff Logistik SMA/SMK (Terlampir 2 orang 1 orang 1 orang
pada Uraian
Jab)
Cleaning SD/ bisa baca (Terlampir 12 orang 10 orang 2 orang
Service tulis pada Uraian
Jab)
Laundry SD/ bisa baca (Terlampir 3 orang 2 orang 1 orang
tulis pada Uraian
Jab)

C. Pengaturan Jaga
Pola pengaturan jaga sesuai dengan prinsip pengelolaan yang efektif dan efisien.
Pemberian informasi dan edukasi terkait dengan dilakukan di rawat jalan, rawat inap, dan
semua unit terkait pada waktu tertentu disesuaikan dengan waktu pelayanan, dalam

10
rangka peningkatan cakupan edukasi kepada pasien dan keluarga yang berada di
lingkungan RS. Untuk pemberian informasi dan edukasi di luar gedung RS pengaturan
jaga juga disesuaikan dengan jam pelayanan masing-masing penanggung jawab yang
ditunjuk.
Daftar dinas Shif dan Non Shif
1. Dinas Shif
a. Dokter/Keperawatan/Kebidanan
1) Shif Pagi : 07.00 s/d 14.00
2) Shif Siang : 14.00 s/d 21.00
3) Shif Malam : 20.00 s/d 07.00
b. Penunjang Medis
1) Shif Pagi : 07.00 s/d 15.00
2) Shif Siang : 13.00 s/d 21.00
3) Shif Malam : 20.00 s/d 07.00

2. Non Shif
a. Pagi : 07.45 s/d 15.30
b. Siang-Sore : 10.00 s/d 18.00

11
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Perencanaan Kebutuhan Dan Pola Ketenagaan


Dalam melalukan perencanaan dan pengaturan tenaga, RSU Bhakti Kesehatan
Masyarakat memperhatikan :
1. Misi Rumah Sakit
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat
b. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang profesional .
c. Menjadi tempat kerja yang aman, nyaman dan menyenangkan
d. Menciptakan rumah sakit yang ramah lingkungan
e. Manajemen rumah sakit yang profesional
2. Populasi pasien yang harus dilayani, kompleksitas dan intensitas kebutuhan pasien
3. Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit
Pelayanan di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat harus dilakukan oleh tenaga yang
profesional bisa dari rekruitmen baru atau peningkatan kemampuan dari tenaga yang
sudah ada / pengembangan SDM.
4. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan. Dalam permintaan pemenuhan tenaga yang
dibutuhkan diperlukan juga rasio jumlah pasien yang berkungjung baik dirawat inap
maupun rawat jalan
5. Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien harus didukung oleh operator
yang handal, sehingga untuk keperluan rekrutmen maupun pengembangan dengan
memperhatikan hal ini.
Proses perencanaan menggunakan metode-metode yang diakui sesuai peraturan
perundang-undangan. Perencanaan kebutuhan di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat
mempertimbangkan hal-hal dibawah ini:
1. Terjadi peningkatan jumlah pasien atau kekurangan staf di satu unit sehingga
dibutuhkan rotasi staf dari satu unit ke unit lain.
2. Pertimbangan permintaan staf untuk rotasi tugas berdasarkan nilai-nilai budaya atau
agama dan kepercayaan.
3. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan.
Rencana kebutuhan SDM disesuaikan di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat dengan
kebutuhan dan kemampuan. Harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap

12
kemampuan SDM untuk bekerja secara profesional, efektif dan efisien, maka diperlukan
pemetaan yang lengkap dan menyeluruh atas seluruh infomasi jabatan dalam organisasi
yang dikenal dengan Analisis Jabatan. Melalui pemetaan tersebut akan diperoleh
informasi yang akurat untuk menyusun program dan kegiatan penataan manajemen
sumber daya, serta perencanaan pendidikan dan pelatihan.
RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat membutuhkan staf yang memiliki keterampilan dan
kualifikasi untuk mencapai misinya dan memenuhi kebutuhan pasien.
1. Kualifikasi Staf
a. Semua pegawai harus memilki kemampuan knowledge, skill dan attitude sesuai
dengan bidang pekerjaannya.
b. Memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan rumah
sakit.
c. Mempunyai pendidikan tambahan / sertifikat yang mendukung pelayanan
kesehatan sesuai dengan bidangnya.
d. Mampu mengoperasikan alat kesehatan sesuai dengan keahliannya.
e. Unit Pendidikan dan Pelatihan membuat rencana pendidikan dan pelatihan
pegawai setiap 1 tahun sekali sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
f. Unit kepegawaian membuat pola ketenagaan setiap 1 tahun sekali mengacu
kebutuhan unit pelayanan.
2. Metode Perencanaan
Metode perencanaan kebutuhan tenaga yang digunakan oleh RSU Bhakti Kesehatan
Masyarakat adalah metode WISN ( Workload Indicatorof Staffing Need ), yaitu
metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan pada beban pekerjaan yang
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada tiap unit kerja.
3. Mutasi
Mutasi pegawai secara internal di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat dapat
dilakukan terhadap semua pegawai. Mutasi dilakukan antar jabatan atau tugas dalam
1 (satu) Bagian / Bidang, antar ruang dan atau antar Instalasi / unit kerja di RSU
Bhakti Kesehatan Masyarakat.
Mutasi pegawai di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat dapat dilakukan atas dasar
sebagai berikut :
a. Atas Permintaan Sendiri
b. Usulan dari unit kerjanya
c. Kebijakan langsung Direktur

13
d. Pendayagunaan tenaga karena pengembangan kompetensi jabatan
Mutasi tersebut dapat dilakukan pula secara periodik 3 (tiga) tahun sekali antar sub
bagian atau bila memang diperlukan atau untuk mencegah konflik kepentingan
pegawai yang memiliki hubungan tali perkawinan dan hubungan darah secara
langsung dalam satu unit kerja dapat dimutasi pada unit yang berbeda.
4. Pemantauan Efektifitas Perencanaan
Pemantauan efektifitas perencanaan di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat dilakukan
dengan rapat evaluasi bersama kepala bagian, kepala bidang dan ka.Instalasi unit-
unit terkait.
5. Uraian Tugas Staf
Uraian tugas staf di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat meliputi (daftar Lampiran 1):
a. Nama Jabatan
b. Definisi
c. Fungsi Utama Jabatan
d. Kedudukan dalam Organisasi
e. Target Pekerjaan
f. Tugas Rutin
g. Tanggung Jawab

6. Proses Rekrutmen, Evaluasi dan Pengangkatan Staf


a. Rumah Sakit RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat mengadakan proses untuk
penerimaan / rekrutmen staf melalui informasi lowongan pekerjaan di sosmed
dan website.
b. Rumah Sakit RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat mengadakan proses untuk
mengevaluasi kualifikasi staf baru.
c. Rumah Sakit RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat mengadakan proses
pengangkatan / penempatan (appoint) seseorang menjadi staf.
d. Setelah pegawai selesai di interview / wawancara, pegawai akan diberikan
orientasi oleh bagian SDM.
Seluruh pegawai yang sudah diterima secara sah sebagai pegawai RSU Bhakti
Kesehatan Masyarakat akan ditugaskan di unit kerja sesuai dengan
kompetensinya. Penugasan tersebut didasarkan atas hasil kredensial atau hasil
penilaian kompetensi. Bagi tenaga medis dan keperawatan akan mendapatkan
penugasan klinis dan kewenangan klinis. Sedangkan bagi praktisi pelayanan

14
kesehatan lainnya diterbitkan surat penugasan sesuai kompetensinya dnegan
ketentuan dapat memberikan pelayanan yang aman dan efektif untuk pasien dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berkas yang harus ada dalam
penempatan dan penugasan adalah :
1) Surat Tugas
2) Uraian Tugas
3) Surat Tanda Register yang masih berlaku
4) Hasil Verifikasi Ijazah
5) Hasil kredensial bagi tenaga kesehatan
6) Surat Ijin Praktek yang masih berlaku
7) Surat Penugasan klinis dan Kewenangan Klinis
8) Bukti Pendidikan dan Pelatihan
9) Bukti lisensi atau sertifikat yang berlaku
e. Proses tersebut seragam untuk seluruh unit di RSU Bhakti Kesehatan
Masyarakat.
f. Proses tersebut diimplementasikan
7. Kompetensi dan Kewenangan PPA dalam SPK dan RKK
Dalam melaksanakan pelayanan, RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat memiliki
dokter, perawat dan bidan terlatih yang di tempatkan di masing-masing unit terkait
dengan masing-masing tugas dan kewenangan yang dijelaskan lebih lanjut dalam
Rincian Kewenangan Klinis (RKK) petugas. (Daftar Lampiran 2)

8. Penetapan dan Kompetensi Staf Klinis


a. RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat menggunakan proses yang ditetapkan untuk
mencocokkan pengetahuan dan keterampilan staf klinis dengan kebutuhan
pasien.
b. Anggota staf klinis baru di evaluasi saat mereka mulai menjalankan tanggung
jawab pekerjaannya.
c. Instalasi / unit kerja atau pelayanan, dimana individu ditempatkan, melakukan
evaluasi.
d. RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat menetapkan frekuensi evaluasi berkelanjutan
terhadap staf klinis setiap 3 bulan sekali bagi pegawai baru, selanjutnya setiap
setahun sekali.

15
e. Sekurang -kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan terhadap setiap
staf klinis yang bekerja berdasarkan uraian tugas, atau lebih sering sebagaimana
ditetapkan RSU Bhakti Kesehatan masyarakat.
9. Penetepan dan Kompetensi Staf Non Klinis
a. RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat menggunakan proses yang ditetapkan untuk
mencocokkan pengetahuan dan keterampilan staf non klinis dan kebutuhan
pasien.
b. Anggota staf non klinis baru dievaluasi saat mereka mulai menjalankan
tanggung jawab pekerjaannya.
c. Instalasi / unit kerja atau pelayanan, dimana individu ditempatkan, melakukan
evaluasi.
d. RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat menetapkan frekuensi evaluasi berkelanjutan
terhadap staf klinis setiap 3 bulan sekali bagi pegawai baru, selanjutnya setiap
tahun sekali.
e. Sekurang-kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan terhadap setiap
staf non klinis yang bekerja berdasarkan uraian tugas, atau lebih sering
sebagaimana ditetapkan RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat.
10. Pemutakhiran Staf
a. Perencanaan staf yang efektif dan selalu di evaluasi berdasarkan kebutuhan
b. Ada revisi dan pembaharuan perencanaan staf bila dibutuhkan minimal 1 (satu)
tahun sekali.
c. Kebutuhan staf dari masing - masing unit kerja.
d. Perencanaan jumlah staf juga mempertimbangkan rencana pengembangan
pelayanan.
e. Setiap nama jabatan ada persyaratan pendidikan keterampilan dan pengetahuan
f. Staf rumah sakit memiliki uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
termasuk satf klinis yang melaksanakan tugas manajemen dan yang tidak
diizinkan melakukan praktik mandiri.
g. Penempatan dan penempatan kembali staf di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat
berdasarkan kebutuhan, evaluasi, pertimbangan nilai kepercayaan dan agama.
h. Ada rencana tertulis untuk penempatan staf/susunan kepegawaian di Rumah
Sakit.
i. Pimpinan mengembangan rencana tersebut secara kolaboratif.

16
11. Dokumentasi Informasi untuk Setiap Staf Kepegawaian
File kepegawaian yang terkini berisikan dokumentasi setiap staf rumah sakit yang
mengandung informasi sensitif yang harus dijaga kerahasiaannya. File kepegawaian
memuat:
a. CV (Curriculum Vitae)
b. Pendidikan, kualifikasi, keterampilan, kompetensi, staf.
c. Bukti orientasi.
d. Uraian tugas staf.
e. Riwayat pekerjaan staf.
f. Penilaian kinerja staf.
g. Salinan sertifikat pelatihan di dalam maupun di luar rumah sakit yang telah
diikuti.
h. Informasi kesehatan yang dipersyaratkan, seperti vaksinasi/imunisasi, hasil.
i. Medical check Up.
j. SPK dan RKK
File kepegawaian tersebut distandardisasi dan terus diperbarui sesuai dengan
kebijakan rumah sakit.
12. Orientasi Umum Dan Khusus
a. Orientasi Umum
Pelaksanaan orientasi umum adalah 1 ( satu ) hari yang akan diberikan oleh
bagian SDM berupa pengarahan dengan materi:
1)Pre test tentang pengenalan umum RSU BKM
2)Perkenalan Personal
3)Sosialisasi Visi, Misi dan struktur Organisasi
4)Sosialisasi peraturan rumah sakit
5)Sosialisasi Company Profile
6)Sosialisasi Service Excellent
7)Post Test
8)Perkenalan dengan Struktural

17
Waktu Materi Metode Penanggung
jawab
HARI I
Orientasi Umum
HARI I  Company Profile Ceramah SDM
 Struktur Organisasi RSU BKM Ceramah SDM
 Peraturan Perusahaan Ceramah SDM

 Perkenalan Lingkungan RS Hospital Tour SDM

 Keselamatan pasien Ceramah TIM SKP

 Pencegahan dan Pengendalian Ceramah PPI

Infeksi (PPI) Ceramah

 Mutu Tim PMKP

b. Orientasi Khusus di unit kerja


Sebelum karyawan baru menjalankan tugasnya, maka dilakukan oerientasi di
unit kerja selama 1 ( satu ) minggu. Orientasi khusus di unit kerja berbeda-
beda tergantung ruang lingkup pekerjaan yang harus diketahui dan dikuasai,
antara meliputi :
1) Sosialisasi uraian jabatan dan tata hubungan
2) Sosialisasi pedoman kerja
3) Entry data ke dalam komputer
4) Pencatatan dan pelaporan
Orientasi kepada karyawan baru pelaksanaannya biasanya dilakukan melalui teori
dan praktek yang pelaksanaannya dibawah kepala ruangan dan kepala unit.

B. Pendidikan dan Pelatihan Staf


Rumah sakit mengumpulkan data dari berbagai sumber dalam penyusunan Program
pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan/atau memenuhi
persyaratan pendidikan berkelanjutan. Sumber informasi untuk menentukan kebutuhan
pendidikan staf mencakup
1. Hasil kegiatan pengukuran data mutu dan keselamatan pasien
2. Hasil analisa laporan insiden keselamatan pasien
3. Hasil survei budaya keselamatan pasien
4. Hasil pemantauan program manajemen fasilitas dan keselamatan

18
5. Pengenalan teknologi termasuk penambahan peralatan medis baru, keterampilan dan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penilaian kinerja
6. Prosedur klinis baru
7. Rencana untuk menyediakan layanan baru di masa yang akan datang
8. Kebutuhan dan usulan dari setiap unit
Rumah sakit memiliki suatu proses untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari
berbagai sumber untuk merencanakan program pendidikan dan pelatihan staf.
1. Pendidikan dan Pelatihan Staf
Pendidikan dan pelatihan (training) adalah proses kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan atas dasar kompetensi jabatan dan individu yang sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit pada saat ini dan masa yang akan datang.
Peningkatan kompetensi motivasi dan produktifitas berdasarkan pada :
a. Visi, misi, dan strategi Rumah sakit
b. Kodrat manusia yang selalu ingin pengembangan diri dan karir karyawan.
Lingkup Pembinaan dan pengembangan Karyawan meliputi :
a. Perilaku, tata tertib, etika dan disiplin
b. Pembinaan jasmani dan rohani
c. Pengetahuan, keterampilan dan keahlian
Pembinaan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk :
a. Membentuk karyawan yang profesional.
b. Memelihara dan meningkatkan motivasi serta ketenangan kerja.
c. Memelihara dan meningkatkan produktifitas kerja
d. Memelihara dan mengembangkan sikap, disiplin kerja serta kesetiaan kepada
Rumah sakit.
e. Memberikan kepastian adanya jenjang karir karyawan.
Dalam pelaksanaan pengembangan SDM hal– hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
b. Menentukan sasaran pendidikan dan pelatihan yang memenuhi kebutuhan
organisasi.
c. Menentukan isi program pendidikan dan pelatihan.
d. Penerapan program pendidikandanpelatihan.
e. Evaluasi efektivitas pendidikan dan pelatihan.

19
2. Pelatihan Tenik Bantuan Hidup Dasar Dan Resusitasi Untuk Staf
a. Seluruh staf yang memberikan asuhan pasien, diidentifikasi oleh rumah sakit
untuk diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang ditetapkan.
b. Tim code blue memberikan asuhan pasien, diidentifikasi oleh rumah sakit untuk
diberikan pelatihan cardiac life support lanjutan yang ditetapkan.
c. Tingkat pelatihan yang diberikan dengan frekuensi yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan staf.
d. Ada bukti (sertifikat) yang menunjukkan bahwa seseorang staf lulus pelatihan.
e. Tingkat pelatihan yang diinginkan untuk setiap individu diulang berdasarkan
persyaratan dan / atau kerangka waktu yang ditetapkan oleh program pelatihan
yang diakui, atau setiap dua tahun bila program pelatihan yang diakui itu tidak
digunakan.
f. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di RSU Bhakti Kesehatan, diberikan oleh
dokter spesialis anestesi RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh bagian SDM.
3. Fasilitas Untuk Pendidikan Dan Pelatihan
a. RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat menyediakan fasilitas dan peralatan untuk
pendidikan dan pelatihan staf yang in -service / in-house training.
b. Rumah sakit menyediakan waktu yang cukup bagi semua staf untuk
berpartisipasi dalam kesempatan pendidikan dan pelatihan yang relevan.
c. Penyusunan program pendidikan dan latihan didalam rumah sakit secara berkala
dilakukan oleh bagian SDM dan Diklat, disetujui oleh direktur rumah sakit.
d. Unit terkait mengajukan proposal dan usulan kepada bagian SDM dan Diklat
rumah sakit.
e. SDM dan Diklat mengajukan proposal kepada direktur rumah sakit.
f. Dalam pelaksanaannya, SDM dan Diklat dapat menggunakan narasumber dari
dalam maupun dari luar RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat.
g. SDM dan Diklat wajib memberikan piagam/sertifikat kepada
pembicara/narasumber/ peserta pendidikan dan latihan.
h. SDM dan Diklat bertanggung jawab pada direktur RSU Bhakti Kesehatan
Masyarakat.

20
C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Staf
Karyawan rumah sakit mempunyai risiko terpapar infeksi karena pekerjaannya yang
berhubungan baik secara langsung dan maupun tidak langsung dengan pasien. Karyawan
rumah sakit juga dapat mengalami kekerasan di tempat kerja. Untuk menentukan
kesehatan dan kesejahteraan staf rumah sakit melakukan orientasi dan pelatihan staf,
penyediaan lingkungan kerja yang aman, pemeliharaan peralatan dan teknologi medis,
pencegahan atau pengendalian infeksi terkait perawatan kesehatan (Health care-
Associated Infections), dan Medical Check Up Karyawan pada unit resiko tinggi.
Kesehatan kerja karyawan memiliki ruang lingkup di ruangan, rawat inap maupun rawat
jalan. Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa pasien yang di
rawat memiliki resiko terkena infeksi dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk
mencegah infeksi.
Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf meliputi :
1. Skrining Kesehatan Awal
2. Merencanakan program kesehatan dan keselamatan.
3. Merespon kebutuhan staf yang urgen maupun non urgen melalui pengobatan
langsung dan rujukan.
4. Pemberian vaksinasi dan imunisasi bagi staf
5. Evaluasi, konseling dan tindak lanjut terhadap staf yang terpapar penyakit infeksius,
yang dikoordinasikan dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
6. Pengelolaan kesehatan mental staf, seperti pada saat kondisi kedaruratan penyakit
infeksi/pandemi
7. Menginformasikan program mutu dan keselamatan rumah sakit (lebih jelasnya
dibahas dalam pedoman Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan rumah sakit.
8. Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terkait cara pemberian asuhan pasien yang
aman.
9. Tindakan-tindakan untuk mengendalikan pajanan kerja yang berbahaya, seperti
pajanan terhadap obat-obatan beracun dan tingkat kebisingan yang berbahaya.
10. Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terkait pengelolaan kekerasan di tempat kerja
11. Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terhadap staf yang berpotensi melakukan
kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian sentinel.
12. Tata laksana kondisi terkait pekerjaan yang umum dijumpai seperti cedera punggung
atau cedera lain yang lebih darurat

21
D. Tenaga Medis
1. Proses Kredensial
Direktur RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat menetapkan berbagai kebijakan dan
prosedur bagi staf medis untuk memperoleh kewenangan klinis dengan berpedoman
pada peraturan internal staf medis (medical staf by laws). Selain itu, direktur rumah
sakit bertanggung jawab atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan
agar kegiatan ini dapat terselenggara. Untuk melaksanakan kredensial dibutuhkan
beberapa instrument, antara lain daftar rincian kewenangan klinis untuk setiap
spesialisasi medis, daftar mitra bestari yang mempresentasikan tiap spesialisasi
medis dan buku putih (white paper) untuk setiap pelayanan medis. Setiap rumah
sakit mengembangkan instrument tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Staf medis yaitu dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis
yang akan bergabung di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat. Staf medis yang sudah
bekerja di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat yang masa kewenangan klinisnya
berakhir sesuai kebijakan divisi medis yaitu setiap 3 (tiga) tahun sekali.

Secara garis besar proses kredensial di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat yaitu
sebagai berikut :
a. Staf medis yang telah dinyatakan baik hasil MCU dan Interview oleh SDM
diajukan kepada direktur untuk dilakukan kredensial.
b. Direktur membuat surat kepada Komite Medik dan diteruskan ke Sub Komite
Kredensial perihal permohonan untuk mengkredensial staf medis.
c. Berkas permohonan staf medis yang telah lengkap disampaikan oleh Direktur
Rumah Sakit kepada komite medik melalui sekretariat komite medik.
d. Sekretariat komite medik melakukan pengecekan berkas verifikasi berkas staf
medis yang terdiri dari :
1) Ijazah pendidikan dokter umum atau dokter spesialis.
2) Surat Tanda Registrasi (STR) staf medis.
3) Sertifikat ACLS/ATLS/Resusitasi Neonatus/Hiperkes (untuk dokter umum).
4) Sertifikat kompetensi kolegium atau sertifikat pendukung lainnya.
e. Sebelum kredensial dimulai, staf medis mengajukan permohonan kewenangan
klinis kepada direktur dengan mengisi form daftar kewenangan klinis yang telah
disediakan RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat.

22
f. Pada saat kredensial, sub komite kredensial membentuk panel atau panitia ad-
hoc dengan melibatkan mitra bestari dari berbagai disiplin yang sesuai dengan
kewenangan klinis yang diminta.
g. Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh staf medis tersebut dikaji
oleh sub komite kredensial dan mitra bestari tersebut yang meliputi cakupan
derajat kompetensi dan praktik.
h. Sub komite kredensial mengajukan rekomendasi kewenangan klinis staf medis
kepada komite medis.
i. Komite medis merekomendasikan kewenangan klinis staf medis kepada direktur.
j. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada staf
medis tersebut jika staf medis tersebut sudah bergabung dengan RSU Bhakti
Kesehatan Masyarakat.
k. Berkas kredensial dan rekredensial dokter umum dan spesialis akan diserahkan
kepada staf SDM untuk dimasukan ke dalam file karyawan.

2. Proses Rekredensial
Rekredensial adalah re-evaluasi terhadap staf medis (dokter umum, dokter gigi umum,
dokter spesialis dan dokter gigi spesialis) yang telah memiliki kewenangan klinis
(clinical privilege) dan surat penugasan klinis (clinical appointment) untuk
menentukan kelayakan kembali pemberian kewenangan klinis tersebut.

Walaupun seorang dokter telah mendapatkan surat penugasan (clinical appointment)


dari direktur namun surat penugasan tersebut mempunyai masa berlaku. Masa berlaku
surat penugasan dari Direktur Rumah Sakit Umum BKM yaitu selama 3 tahun, hal
tersebut sesuai dengan kebijakan divisi pelayanan medis. Selain itu, surat penugasan
dapat berakhir setiap saat bila tenaga medis tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk
melakukan tindakan medis tertentu, jika dokter spesialis mengikuti fellow / pelatihan
yang menambah kompetensi dan bisa dilakukan rekredensial ulang.

Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut, rumah sakit harus melakukan
rekredensial terhadap tenaga medis. Proses rekredensial ini lebih sederhana
dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan diatas karena
rumah sakit telah memiliki informasi setiap dokter yang melakukan tindakan medis di
rumah sakit tersebut.

23
Proses Rekredensial mempertimbangkan, berdasarkan hasil kesepakatan dari Komite
Medis dan Sub komite Kredensial, secara garis besar proses rekredensial di Rumah
Sakit Umum BKM yaitu sebagai berikut :
a. Direktur RS mengajukan permohonan kepada Komite Medik dan dilanjutkan
kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan rekredensial kepada staf medis.
b. Sub Komite Kredensial dan sekretariat komite medik mengumpulkan berkas para
kanmdidat kredensial yaitu :
1) STR yang masih berlaku
2) Surat sehat atau hasil MCU
3) Surat Rekomendasi dari Sub Komite Etik
4) Sertifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir
5) Kandidat rekredensial mengajukan permohonan kewenangan klinis kembali
kepada direktur utama dan mengisi formulir daftar kewenangan klinis yang
telah disediakan Rumah Sakit Umum BKM.
c. Berkas di evaluasi oleh Sub Komite Kredensial
d. Tim kredensial mengajukan rekomendasi penambahan atau pengurangan
kewenangan klinis staf tersebut kepada Ketua Komite Medik.
e. Ketua Komite Medik meneruskan dan merekomendasikan kewenangan klinis
tersebut kepada Direktur Rumah Sakit Umum BKM untuk dijadikan penugasan
klinis.
f. Direktur Rumah Sakit Umum BKM menetapkan dan menerbitkan kembali surat
penuigasan klinis (clinical appointment) kepada staf medis tersebut.
Rumah sakit menerapkan evaluasi praktik profesional berkelanjutan (OPPE) tenaga
medis secara seragam untuk menilai mutu dan keselamatan serta pelayanan pasien yang
diberikan oleh setiap tenaga medis.

E. Tenaga Keperawatan
1. Proses Kredensial
a. Perawat / Bidan mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan
untuk memperoleh kewenangan klinis.
b. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensial.

24
c. Subkomite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan metode yang telah disepakati.
d. Subkomite memberikan laporan kepada Ketua Komite Keperawatan hasil
kredensial sebagai bahan rapat menentukan kewenangan klinis.
e. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis
selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan
rekomendasi kepada direktur.
f. Direktur mengeluarkan Penugasan Klinis terhadap perawat/bidan bersangkutan.
2. Kewenangan Klinis Perawat Berdasarkan Kategori/ Jenjang Kompetensi.
a. Keperawatan Medikal – Bedah : Umum
1) Perawat Klinik I – General
Intervensi keperawatan untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau
masalah keperawatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko rendah. Dapat
ditangani oleh Perawat PK I (General) dengan pelatihan singkat/tanpa
pelatihan, namun sudah cukup berpengalaman)
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Memasang infus
b. Mengukur balance cairan
c. Memberikan minum peroral
d. Monitor elektrolit
e. Manajemen asam basa
f. Resusitasi cairan
2. a. Melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan secara
sistematis
b. Melakukan pengkajian fisik
c. Melakukan pengkajian keperawatan
3. d. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
e. Melakukan pengkajian keperawatan
f. Membuat rencana asuhan keperawatan
g. Pencatatan setiap tindakan dalam rekam medis
h. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
i. Melengkapi resume pasien pulang
j. Melakukan discharge planing
4. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
a. Komunikasi terapeutik
b. Komunikasi pada pasien dengan gangguan bicara
c. Komunikasi pada pasien dengan gangguan pendengaran
5. Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan
1. Kepatuhan menggunakan seragam
2. Etika bertelepon
25
3. Hubungan interpersonal
6. Mengatur tanda-tanda vital
1. Mengukur suhu axilla
2. Mengukur tekanan darah
3. Mengukur respirasi rate
4. Melakukan pengkajian nyeri
7. Melakukan evaluasi hasil implementasi hasil asuhan keperawatan
8. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi nosokomial
1. Melakukan dekontaminasi alat
2. Melakukan tekhnik isolasi sesuai kasus dan cara penularannya
3. Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
4. Pengelolaan benda tajam
9. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
10. Memberikan obat secara aman
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat subcutan
c. Memberikan obat intracutan
d. Memberikan obat intramuskular
e. Memberikan obat intravena
f. Memberikan obat topikal
g. Memberikan obat inhalasi
h. Memberikan obat tetes mata
i. Memberikan obat tetes telinga
j. Memberikan obat tetes hidung
k. Memberikan obat sublingual
l. Memberikan obat melalui vagina
m. Memberikan obat melalui anal
11. Memenuhi kebutuhan darah dan produk darah secara aman
a. Memberikan transfusi trombosit
b. Memberikan transfusi WB
c. Memberikan transfusi PRC
12. Melakukan perawatan luka
a. Melakukan pengkajian luka
b. Perawatan luka insisi
c. Perawatan luka
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
a. Melatih nafas dalam
b. Melatih batuk efektif
c. Memberikan oksigen dalam nasal kanul
d. Melakukan capping vibrasi
e. Melakukan resusitasi jantung paru
f. Monitoring respirasi
g. Penghisapan lendir
h. Pencegahan aspirasi
i. Mengatur posisi semi fowler
j. Mengatur posisi fowler
14. Mengidentifikasi resiko keamanan/ keselamatan yang nyata dan

26
potensial terhadap klien/ pasien
a. Melaksanakan 5 momen cuci tangan
b. Mencuci tangan dengan air mengalir
c. Mencuci tangan dengan handsrub
d. Memasang dan melepas APD
e. Restrain
f. Identifikasi pasien resiko jatuh
g. Pencegahan jatuh
h. Posisioning neurologik
i. Mengatur posisi trendelenburg
j. Melatih ROM
k. Menejemen sensasi perifer
l. Menejemen syok: cardiac
m. Pencegahan syok
n. Pencegahan perdarahan sun arachnoid
15. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani preoperatif
a. Melakukan persiapan pre operasi
16. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
a. Membantu pasien BAK ditempat tidur
b. Melepas kateter
c. Memonitor urine output
d. Perawatan inkontinensia urine
e. Perawatan retensi urine
17. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
a. Membantu pasien BAB ditempat tidur
b. Melakukan bowel irigasi
c. Mengeluarkan fekal secara manual
18. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Menejemen nyeri
b. Distraksi
c. Relaksasi otot progresif
d. Simple massage
e. Memberikan kompres hangat
f. Memberikan kompres dingin
g. Mengganti linen dengan pasien diatas tempat tidur
h. Menejemen lingkungan
i. Membantu oral hygiene
j. Membantu berpakaian
k. Membantu memotong kuku
l. Peningkatan tidur
m. Memfasilitasi pasien beribadah
n. Perawatan menjelang kematian
o. Perawatan jenazah
19. Mempersiapkan klien/pasien untuk prosedur diagnostik obat
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengatur posisi litotomi
b. Mengatur posisi dorsal recumbent
c. Mengatur posisi genu pectoral
d. Mengambil sampel darah vena

27
e. Mengambil sampel darah perifer
f. Mengambil sampel feses
g. Mengelola materi PA
h. Mengambil sampel dahak
i. Transport pasien
j. Melakukan EKG 12 lead
k. Melakukan pemeriksaan GDS
20 Memindahkan pasien/klien dari tempat tidur ke brankart atau
sebaliknya
21 Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan, dan berbaring
22 Melakukan personal hygiene kepada kline/pasien
a. Memandikan
b. Perawatan rambut
c. Perinela hygiene
d. Perawatan bed rest
e. Mengatur posisi sim
f. Mengatur posisi supine
23 Memenuhi kebutuhan nutrisi peroral
a. Mengkaji kebutuhan nutrisi
b. Menyuapi pasien
c. Monitoring nutrisi
d. Menimbang BB dan mengukur TB
24 Memenuhi kebutuhan nutrisi parental
a. Melepas NGT
b. Memberikan nutrisi melalui NGT
25. Mengajarkan strategi pengurangan stress
a. Pengurangan cemas
b. Dukungan spiritual

2) Perawat Klinik II
Termasuk kewenangan klinis kategori I, Intervensi keperawatan untuk
mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus
medikal-bedah yang kompleks namun tidak mengancam jiwa.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Mengukur balance cairan
b. Menejemen syok hipovolemik
c. Menejemen elektrolit
d. Menejemen asam basa
2. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi nosokomial
a. Melakukan surveilans infeksi

3. Memberikan obat secara aman


a. Menejemen kemoterapi
4. Memenuhi kebutuhan darah dan produk darah secara aman
a. Memberikan transfusi wash red cell
5. Melakukan perawatan luka
a. Perawatan luka bakar

28
b. Perawatan ostomi
c. Perawatan gips
d. Perawatan amputasi
e. Irigasi luka
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigenasi
a. Memberikan oksigen dengan masker sederhana
b. Memberikan masker dengan non rebreathing
c. Memberikan oksigen dengan masker breathing
d. Melakukan clapping vibrasi
e. Menejemen asam basa
f. Menejemen jalan nafas
7. Mengidentifikasi resiko keamanan/ keselematan yang nyata dan
potensial terhadap klien/ pasien
a. Menejemen alergi
b. Menejemen hipoglikemi
c. Menejemen hiperglikemi
d. Menejemen sedasi
e. Menejemen jantung akut
f. Perawatan jantung rehabilitatif
g. Menejemen energi
h. Pengurangan perdarahan gastrointestinal
i. Pengurangan perdarahan nasal
j. Pencegahan perdarahan
k. Pencegahan embolus
l. Menejemen syok: Cardiac
8. Memberikan asuhan kepada klien/ pasiem selama menjalani pre
operatif
a. Pendidikan kesehatan tentang pre operatif
9. Memberikan asuhan kepada klien/ pasien selama menjalani post
operatif
a. Melakukan pemantauan pasca operasi
b. Perawatan post anastesi
10. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
a. Memasang kateter
b. Bladder Trainning
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
a. Perawatan inkontinenasia alvi
b. Menejemen diare
c. Bowel training
12. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Terapi musik
b. Menejemen mual
c. Menejemen hipertermia
d. Menejemen hipotermia
e. Perawatan menjelang kematian
13. Mempersiapkan klien/ pasien untuk prosedur diagnostik dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang sesuai/
tepat
a. Mengambil sampel darah
b. Mengambil sampel urine
c. Mengambil sampel pus

29
d. Melakukan EKG 20 lead
e. Menyiapkan pasien
14. Melakukan personal hygiene kepadaklien/pasien
a. Skin surveilans
b. Manajemen pressure
15. Memenuhi kebutuhan nutrisi per oral
a. Terapi menelan
b. Melakukan pendidikan kesehatant entang diet
16. Memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral
a. Memasang NGT
b. Memberikan total parenteral nutrisi
17. Mengajarkan strategi pengurangi stress
a. Stimulasi kognitif
b. Peningkatkan koping
c. Manajemen mood
d. Manajemen dimensia
e. Dukung perlindungan terhadap tindak kekerasan
f. Peningkatan body image
18. Meningkatkan harga diri menyusun rencana pembelajaran bersama
klien/pasien
a. Penkes : proses penyakit
b. Penkes : latihan
c. Penkes : pengobatan yang diresepkan
d. Penkes : rosedur
e. Konseling
f. Terapi keluarga

3) Perawat Klinik III


Termasuk kewengangan klinis kategori I dan II, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus medikal yang kompleks dan potensial mengancam jiwa.

No. KEWENANGAN KLINIS

1. Memberikan asuhan kepada klien/ pasien selama menjalani intra


operatif
a. Asistensi operasi sedang
b. Asistensi operasi besar
c. Asistensi operasi besar khusus
d. Asistensi operasi canggih
e. Asistensi operasi konsultan
2. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Simple guided imagery
b. Touch terapi
c. Hipnosis
d. Akupresure

30
4) Perawat Klinik IV
Termasuk kewenangan klinik kategori I, II, dan III, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus medikal atau bedah yang kompleks dan potensial mengancam nyawa
di area kekhususan medikal atau bedah. Telah menjalani pelatihan medikal-
bedah.
No. KEWENANGAN KLINIS

1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan


2. Mendesiminasikan tekhnologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
3. Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan medikal-bedah
4. Memecahkan masalah dengan metode PDCA
5. Pengabdian masyarakat
6. Konseling lanjutan

b. Keperawatan Materitas
1) Keperawatan Matheritas Umum
Perawat Klinik I – General :
Intervensi perawatan untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah
keperawatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko rendah. Dapat ditangani
oleh Perawat PK I (General) dengan pelatihan singkat/tanpa pelatihan,
namun sudah cukup pengalaman.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Memesang infuse
b. Memberikan minuman peroral
c. Monitor elektrolit
d. Resusitasi cairan
2. Melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan secara sistematis
a. Melakukan pengkajian fisik
b. Melakukan pengkajian keperawatan
3. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
a. Melakukan pengkajian keperawatan
b. Pencatatan setiap tindakan dalam rekam medis
c. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
d. Melengkapi resume pasien pulang
4. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
a. Komunikasi teraupetik
b. Komunikasi pada pasien dengan gangguan bicara

31
c. Komunikasi pada pasien dengan gangguan pendengaran
5. Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan
a. Kepatuhan menggunakan seragam
b. Etika bertelfon
c. Hubungan interpersonal
6. Mengukur tanda – tanda vital
a. Mengukur suhu axial
b. Mengukur tekanan darah
c. Mengukur respirasi rate
d. Mengukur suhu dengan thermometer forehead
e. Melakukan pengkajian nyeri
7. Menerapkan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi Nosokomial
a. Melekukan dekontaminasi alat
b. Melakukan teknik isolasi sesuai kasus dan cara penularannya
c. Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
d. Pengelolaan benda tajam
e. Melakukan surveilans infeksi
8. Mendokumentasikan rencana Asukan Keperawatan
9. Memberikan obat secara aman
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat subcutan
c. Memberikan obat intra kutan
d. Memberikan obat intramuscular
e. Memberikan obat intravena
f. Memberikan obat topical
g. Memberikan obat inhalasi
h. Memberikan obat tetes mata
i. Memberikan obat tetes telinga
j. Memberikan obat tetes hidung
k. Memberikan obat sublingual
l. Memberikan obat melalui vaginal
m. Memberikan obat melalui anal
n. Manajemen kemoterapi
10 Memenuhi kebutuhan darah dan prodak darah secara aman
a. Memberikan tranfusi darah WB
b. Memberkan tranfusi darah PRC
11. Melakukan perawatan luka
a. Melakukan pengkajian luka
b. Perawatan luka insisi
c. Perawata luka
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Oksigenisasi
a. Melatih nafas dalam
b. Melatih batuk efektif
c. Memberikan oksigen dengan nasal kanul
d. Melakukan resusitasi jantung paru
e. Monitoring respirasi
f. Penghisapan lendir
g. Pencegahan aspirasi
h. Mengatur posisi semifowler
i. Mengatur posisi fowler

32
13. Mengindetifikasi resiko keamanan/keelamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Melaksanakan 5 momen cuci tangan
b. Mencuci tangan dengan air mengalir
c. Mencusi tangan dengan handscrub
d. Memasang dan melepas APD
e. Post partume care
14. Mengetahui kebutuhan keamanan
a. Restrain
b. Identifikasi resiko pasien jatuh
c. Pencegahan jatuh
d. Menyiapkan alat tindakan
15. Memenuhi sirkulasi dan peredaran darah
a. Posisioning neurologic
b. Mengatur posisi trendelendburg
c. Melatih ROM
d. Manajemen sesnsasi perifer
e. Pencegahan syok
f. Pencegahan perdarahan sub arachnoid
16. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre
operatif
a. Melakukan persiapan pasien operasi
17. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama manjalani post
operatif
a. Section secaria care
18. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
a. Membantu pasien BAK di tempat tidur
b. Melepas kateter
c. Monitoring out put urine
d. Perawatan kontinensia urine
e. Perawataa retensi urine
19. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
a. Membantu pasien BAB di tempat tidur
b. Melakukan bowel irigasi
c. Mengeluarka fekal secara manual
20. Pemenuhan kebutuhan rasa nyama
a. Manajemen nyeri
b. Distraksi
c. Relaksasi otot progresif
d. Simple massage
e. Memberikan kopres hangat
f. Memberikan kompres dingin
g. Kanguru mother care
h. Mengganti linen dengan pasien di atas tempat tidur
i. Manajemen lingkungan
j. Membantu oral hygiene
k. Membatu berpakaian
l. Membantu memotong kuku
m. Peningkatan tempat tidur
21. Memenuhi kebutuhan spiritual
a. Memfasilitasi pasien beribadah

33
b. Perawatan jenazah
22. Mempersiapkan klien/pasien untuk prosedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengatur posisis litotomi
b. Melakukan posisi dorsal recumbent
c. Melkukan posisi genu pectoral
d. Mengambil sampel darah vena
e. Mengambil sampel darah perifer
f. Mengambil sampel darah feses
g. Mengelola materi PA
h. Mengambil sempel dahak
i. Transport pasien
j. Melakukan EKG 12 lead
k. Melakukan pemeriksaan GDS
23. Melakukan perawatan pirenium (perineal care)
24. Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard atau
sebaliknya
25. Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan berbaring
26. Memenuhi pemeriharaan kulit/Melakukan personal hygiene kepada
klien/pasien
a. Memandikan
b. Perawatan rambut
c. Perineal care
d. Perawatan bed rest
e. Mengatur posisi sim
f. Mengatur posisi supine
27. Memenuhi kebutuhn nutrisi peroral
a. Mengkaji kebutuhan nutrisi
b. Menyuapi pasien
c. Monitoring nutrisi
d. Menimbang BB dan mengukur TB
e. Memberikan susu dengan botol
f. Bantuan menyusui
28. Membantu nutrisi parenteral
a. Melepas NGT
b. Memberikan makanan melalui NGT
29. Mengajarkn strategi penguramgi stress
a. Pengurangan cemas
b. Dukunga spiritual
30. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien
a. Penkes orang tua : infant

2) Perawat Klinik II
Termasuk kewenangan klinis kategori I, Intervensi keperwatn untuk
mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus
Maternitas yag kompleks namun tidak mengancam nyawa.

34
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Mengukur balance cairan
b. Manajemen syok hipovolemik
c. Manajeme elektrolit
d. Manajemen asam basa
2. Mendokumentsikan rencana asuhan keperawatan
a. Membuat rancana asuhan keperawatan
3. Melakuka evaluasi hasil implentasi asuhan keperawatan
4. Memberikan obat secara aman
a. Manajemen kemoterapi
5. Memenuhi kebutuhan Darah dan Prodak Darah secara aman
a. Memberikan tranfusi trombosit
b. Memberikan tranfusi Wash Read Cell
6. Melakukan perawatan luka
a. Irigasi luka
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn oksigen
a. Memberikan ventilasi dengan ambubag
b. Memberikan oksigen dengan masker sederhana
c. Memberikan oksigen dengan maker nonbreating
d. Memberikan oksigen dengan masker breating
e. Melakukan oksigen dengan head box
f. Penyapihan ventilator mekanik
g. Manajemen asam basa
h. Manajemen jalan nafas
8. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Prenatal care
b. Prenatal high care
c. Intrapartal care
d. Intrapartal high care
e. Induksi persalinan
9. Emenuhi kebutuhan ke amanan
a. Manajemen alergi
b. Monitoring fetus secara elektronik : antrepartum
c. Monitoring fetus secara elektronik : intrapartum
d. Manajemen hipoglikemi
e. Manajemen hiperglikemnia
f. Memasang AKDR
10. Memenuhi sirkulasi dan peredaran darah
a. Manajemen energy
b. Pengurangan perdarahan antepartum
c. Pengurangan perdarahan postpartum
d. Pengurangan perdarahan gastrointestinal
e. Pengurangan perdarahan nasal
f. Pencegahan perdarahan
g. Pencegaha embolus
h. Manajemen syok : cardiac
i. Resuitasi fetus
j. Resusitasi neonates

35
k. Monitoring bayi baru lahir
11. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre
operatif
a. Pendidikan kesehatan tentang pre operatif
12. Memberikan asuhan kepada klien/pasien elama menjalani post
operatif
a. Melakukan peantauan pasca operasi
b. Perawatan post anastesi
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
a. Badder training
14. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi fekal
a. Perawatan inkotinensia alvi
b. Managemen diare
c. Bowel training
d. Pedidikan kesehatan tentang toilet training
15. Pemenuhan kebutuhn rasa nyaman
a. Terapi music
b. Manajemen mual
c. Manajemen hiperteri
d. Manajemen hipotermi
16. Memenuhi kebutuhan spiritual
a. Perawatan menjelang kematian
17. Mempersiapkan klie/pasien untuk proedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengambil sempel darah arteri
b. Mengambil sampel urine
c. Mengambil sempel pus
d. Menyiapkan pasien pemeriksaan radiodiagnostik
18. Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard atau
sebalikya
19. Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien
a. Skin survelians
b. Manajemen pressure
20. Memenuhi kebutuhan nutrisi per oral
a. Melakukan pendidikan kesehatan tentang diet
21. Memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral
a. Memasang NGT
22. Eenuhi kebutuhan nutrisi parenteral
a. Memberikan total parenteral nutrisi
23. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien
a. Penkes : proses penyakit
b. Penkes : nutrisi bayi
c. Penkes : keselamatan bayi
d. Penkes : latihan
e. Penkes : pengobatan yang diresepkan
f. Penkes : prosedur
g. Peningkatan peran orang tua

36
3) Perawat Klinik III
Termasuk kewenangan klinis kategori I, dan II, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus Maternitas yang kompleks dan potensial mengancam nyawa.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Simple Guided Imagery
b. Touch Terapi
c. Hipnotis
d. Akupresure
2. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien
a. Konseling
b. Keluarga berancana : infertility
c. Terapi keluarga
d. Konseling prekonsepsi

4) Perawatan Klinik IV
Termasuk kewenangan klinis kategori I , II dan III, Intervensi keperwatn
untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus Maternitas yang kompleks dan potensial mengancam nyawa di area
kekhususan Mathernitas. Telah mengalami pelatihan Mathernitas.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
2. Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk meningktk
kualitas asuhan keperawatan
3. Mengelola pendidikan keperawatan Mathernitas
4. Mengelola penelitian keperawatan Mathernitas
5. Memecahkan masalah dengan metode PDSA
6. Pengabdian masyarakat
7. Konseling lanjutan

c. Keperawatan Matheritas Di Kamar Bersalin


1) Perawat Klinik I – General
Intervensi perawatan untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah
keperawatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko rendah. Dapat ditangani
oleh Perawat PK I (General) dengan pelatihan singkat/tanpa pelatihan,
namun sudah cukup pengalaman.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Mepersiapkan pelayanan kebidanan
2. Melakukan penilaian masa gestasi

37
3. Mempersiapkan pelayanan kebidanan pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan
4. Anamnesa pada pasien fisiologis
5. Anamnesa pada pasien patologis/kegawatdaruratan kebidanan
6. Melakukan pemeriksaan fisik pasien fisiologis
7. Melakukan pemeriksaan fisik pasien kegawatdaruratan kebidanan
8. Membuat diagnose kebidanan
9. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan
10. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
tanpa masalah pada persalinan kala I
11. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
tanpa masalah pada persalinan kala II
12. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
tanpa masalah pada persalinan kala III
13. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
tanpa masalah pada persalinan kala IV
14. Mempersiapkan tindaka operatif ginikologi/obstetric pada kasus
sederhana
15. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai instrumentator
tidakan bedah/operasi
16. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai on loop tidakan
bedah/operasi
17. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai asisten dokter
dalam tidakan bedah/operasi
18. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
tanpa masalah pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, KB
sederhana, hormonal dan suntik
19. Menilai kesejahteraan janin da ibu
20. Pertolongan persalinan fisiologis
21. Heacting perineum derajat 1
22. Heacting perineum derajat 2
23. Monitor induksi/stimulasi
24. Perawatan bayi baru lahir
25. Asisten pemeriksaan : douglas pungsi, ginekologi, USG
26. Asisten intra operatif : tindakan kuret, marsupialisasi, biopsy
27. Melakukan KIE klien/pasien secara individual
28. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasusu fisiologis
kesehatan reproduksi remaja dan menoupose, klimakterium, bayi,
anak dan AK AKDR
29. Melakukan rujukan klien/pasien fisiologis
30. Melkukan pemasangan AKDR
31. Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal
32. Melakukan pemasangan AKBK
33. Melakukan pecabutan AKBK degan letak normal
34. Imunisasi dapa bayi dan ibu hamil
35. Episiotomi

38
2) Perawat Klinik II
Termasuk kewenangan klinis kategori I, Intervensi keperwatan untuk
mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus
Mathernitas yag kompleks namun tidak mengancam nyawa. Telah
menjalani pelatihan kandungan dan kebidanan.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan pada klien/pasien pada
kasus kegawatdaruratan kebidanan
2. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan/kebidanan pada
klien/pasien pada kasus kegawatdaruratan kebidanan
3. Melaksanakan dokumentasi pada asuhan keperawatan/kebidanan pada
klien/pasien pada kasus kegawatdaruratan kebidanan
4. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan
5. Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium degan melakukan
pegambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan
pengambila darah air ketuban
6. Melaksanakan tugas pengelola di Rumah Sakit sebagai penanggung
jawab shift tugas sore dan malam hari
7. Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang
panggul
8. Asistensi tindakan persalinan VE
9. Asistensi tindakan persalinan manual aid
10. Mempersiapkan tindakan operatif ringan pada kasus ginekologi dan
obstetric
11. Heacting perineum derajat 3
12. Eksplorasi digital manual
13. Manual plasenta
14. Pengelolaan perdarahan
15. Asistensi repair genetalia berat
16. Melakukan tindakan pertolongan kegawat daruratan pada bayi baru
lahir
17. Melakukan rujukan klien/pasien patologis

3) Perawat Klinik IV
Termasuk kewenangan klinis kategori I, II dan III, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnostik keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus Kandungan dan kebidanan yang kompleks dan potensial mengancam
nyawa di area kekhususan kanndungan dan kebidanan. Telah menjalani
pelatihan kandungan dan kebidanan advance.

39
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Melaksanakan tugas pengelola Rumah Sakit sebagai pengaas keliling
2. Mempersiapkan tindakan operatif ginekologi dan obstetric pada kasus
berat
3. Mempersiapkan tindakan operatif khusus pada kasus ginekologi dan
obstetric
4. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan
keperawatan/kebidanan
5. Mendesiminasikan teknologi keperaatan/kebidanan untuk penelitian
kualitas asuhan keperawatan/kebidanan
6. Mengelola pendidikan keperaatan Mathernitas
7. Mengelola penelitian keperaatan Mathernita

d. Keperawatan Anak
1) Perawatan Klinik I : General
Intervensi perawatan untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah
keperawatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko rendah. Dapat ditangani
oleh Perawat PK I (General) dengan pelatihan singkat/tanpa pelatihan,
namun sudah cukup pengalaman.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Memesang infuse
b. Memberikan minuman peroral
c. Monitor elektrolit
d. Resusitasi cairan
2. Melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan secara sistematis
a. Melakukan pengkajian fisik
b. Melakukan pengkajian keperawatan
3. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
a. Melakukan pengkajian keperawatan
b. Pencatatan setiap tindakan dalam rekam medis
c. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
d. Melengkapi resume pasien pulang
4. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
a. Komunikasi teraupetik
b. Komunikasi pada pasien dengan gangguan bicara
c. Komunikasi pada pasien dengan gangguan pendengaran
5. Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan
a. Kepatuhan menggunakan seragam
b. Etika bertelfon
c. Hubungan interpersonal
6. Mengukur tanda – tanda vital
a. Mengukur suhu axial
b. Mengukur tekanan darah
c. Mengukur respirasi rate
d. Mengukur suhu dengan thermometer forehead

40
e. Melakukan pengkajian nyeri
7. Menerapkan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi Nosokomial
a. Melekukan dekontaminasi alat
b. Melakukan teknik isolasi sesuai kasus dan cara penularannya
c. Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
d. Pengelolaan benda tajam
8. Mendokumentasikan rencana Asukan Keperawatan
9. Memberikan obat secara aman
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat subcutan
c. Memberikan obat intra kutan
d. Memberikan obat intramuscular
e. Memberikan obat intravena
f. Memberikan obat topical
g. Memberikan obat inhalasi
h. Memberikan obat tetes mata
i. Memberikan obat tetes telinga
j. Memberikan obat tetes hidung
k. Memberikan obat sublingual
l. Memberikan obat melalui anal
10. Memenuhi kebutuhan darah dan prodak darah secara aman
a. Memberikan tranfusi darah WB
b. Memberikan tranfusi darah PRC
11. Melakukan perawatan luka
a. Melakukan pengkajian luka
b. Perawatan luka insisi
c. Perawata luka
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Oksigenisasi
a. Melatih nafas dalam
b. Melatih batuk efektif
c. Memberikan oksigen dengan nasal kanul
d. Melakukan resusitasi jantung paru
e. Monitoring respirasi
f. Penghisapan lender
g. Pencegahan aspirasi
h. Mengatur posisi semifowler
i. Mengatur posisi fowler
13. Mengindetifikasi resiko keamanan/keelamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Melaksanakan 5 momen cuci tangan
b. Mencuci tangan dengan air mengalir
c. Mencusi tangan dengan handscrub
d. Memasang dan melepas APD
e. Restrain
f. Identifikasi resiko pasin jatuh
g. Pencegahan jatuh
h. Posisioning neurologic
i. Mengatur posisi trendelendburg
j. Melatih ROM
k. Pencegahan syok
14. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre

41
operatif
a. Melakukan persiapan pasien operasi
15. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
a. Membantu pasien BAK di tempat tidur
b. Melepas kateter
c. Monitoring out put urine
d. Perawatan kontinensia urine
e. Perawataa retensi urine
16. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
a. Membantu pasien BAB di tempat tidur
b. Melakukan bowel irigasi
c. Mengeluarkan fekal secara manual
17. Pemenuhan kebutuhan rasa nyama
a. Manajemen nyeri
b. Mengatur penggunaan nesting
c. Kmc (kangguru modher care)
d. Mengatur posisi supinasi
e. Mengatur posisi prone
f. Mengatur posisi sim
g. Perawatan tali pusar
h. Distraksi
i. Pijat bayi
j. Simple massage
k. Emberikan kopres hangat
l. Memberikan kompres dingin
m. Engganti linen dengan pasien di atas tempat tidur
n. Manajemen lingkungan
o. Membantu oral hygiene
p. Membatu berpakaian
q. Membantu memotong kuku
r. Peningkatan tempat tidur
s. Akupresure
t. Memfasilitasi pasien beribadah
u. Perawatan jenazah
18. Mempersiapkan klien/pasien untuk prosedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengatur posisis litotomi
b. Melakukan posisi dorsal recumbent
c. Melkukan poisi genu pectoral
d. Mengambil sampel darah vena
e. Mengambil sampel darah perifer
f. Mengambil sampel darah feses
g. Mengelola materi PA
h. Mengambil sempel dahak
i. Transport pasien
j. Melakukan EKG 12 lead
k. Melakukan pemeriksaan GDS
19. Melakukan perawatan pirenium (perineal care)
20. Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard atau
sebaliknya

42
21. Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan berbaring
22. Melakuka personal hygiene kepada klien/pasien
a. Memandikan
b. Perawatan rambut
c. Perineal care
d. Perawatan bed rest
23. Memenuhi kebutuhn nutrisi peroral
a. Mengkaji kebutuhan nutrisi
b. Menyuapi pasien
c. Monitoring nutrisi
d. Menimbang BB dan mengukur TB
e. Memberikan susu dengan botol
f. Membantu menyusui
24. Membantu nutrisi parenteral
a. Melepas NGT
b. Memberikan makanan melalui NGT
25. Mengajarkan strategi penguramgi stres
a. Pengurangan cemas
b. Dukungan spiritual

2) Perawat Klinik II
Termasuk kewenangan klinis kategori I, Intervensi keperwatn untuk
mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus
Anak yang kompleks namun tidak mengancam nyawa.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn cairn dan elektrolit
a. Mengukur balance cairan
b. Manajemen syok hipovolemik
c. Manajemen elektrolit
d. Manajemen asam basa
2. Mendokumentsikan rencana asuhan keperawatan
a. Membuat rancana asuhan keperawatan
b. Melakukan dischage planing
3. Melakukan evaluasi hasil implentasi asuhan keperawatan
4. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeki nosokomial
a. Melakukan surveilans infeksi
5. Memenuhi kebutuhan Darah dan Prodak Darah secara aman
a. Memberikan tranfusi trombosit
b. Memberikan tranfusi Wash Read Cell
6. Melakukan perawatan luka
a. Perawatan luka bakar
b. Perawatan ostomi
c. Irigasi luka
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn oksigen
a. Memberikan oksigen dengan masker sederhana
b. Memberikan oksigen dengan maker nonbreating (ANAK)
c. Memberikan oksigen dengan masker breating (ANAK)
d. Melakukan clapping vibrasi

43
e. Melakukan oksigen dengan head box
f. Menyiapkan pemasangan ventilator
g. Manjemen ventilsi meknik : invasi
h. Manajement ventilasi mekanik : non invasi
i. Penggunaan kontrol pressure airway positif
j. Penyapihan ventilator mekanik
k. NASAL
l. ETT
m. Manajemen asam basa
n. Manajemen jalan nafas
8. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Manajemen alergi
b. Manajemen hipoglikemi
c. Manajemen hiperglikemnia
d. Manajemen sedasi
e. Perawatan jantung akut
f. Perawatan jantung rehabilitatif
g. Manajemen energy
h. Pengurangan perdarahan gastrointestinal
i. Pengurangan perdarahan nasal
j. Pencegahan perdarahan
k. Manajemen syok : cardiac
l. Terapi hemodialisis
m. Resusitasi neonates (PERINA)
9. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre
operatif
a. Pendidikan kesehatan tentang pre operatif
10. Memberikan asuhan kepada klien/pasien elama menjalani post
operatif
a. Melakukan pemantauan pasca operasi
b. Perawatan post anastesi
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi urine
a. Memasang kateter
b. Badder training
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi fekal
a. Perawata inkotinensia alvi
b. Managemen diare
c. Bowel training
d. Pendidikan kesehatan tentng toilet training
13. Pemenuhan kebutuhn rasa nyaman
a. Terapi music
b. Manajemen mual
c. Manajemen hiperteri
d. Manajemen hipotermi
e. Perawatan menjelang kematian
14. Mempersiapkan klie/pasien untuk proedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengambil sempel darah arteri
b. Mengambil sampel urine

44
c. Mengambil sempel pus
d. Menyiapkan pasien pemerikaa radiodiagnostik
e. Menyiapkan pelaksanaan phugsi pleura
f. Menyiapkan pelaksanaan lumbal phungsi
15. Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien
a. Skin survelians
16. Memenuhi kebutuhan nutrisi per oral
a. Terapi menelan
b. Melakukan pendidikan kesehata tentang diet
17. Memenuhi kebutuhan nutrisi pareteral
a. Memasang NGT
b. Memberikan total parenteral nutrisi
c. Memberikan makanan melalui gastrostomi
d. Memberikan makanan melalui jejenustomi
18. Mengjarkan strategi pengurngn stress
a. Stimulasi kognitif
b. Meningkatkan koping
c. Teknik penenangan
d. Dukung perlindungan terhadap tindak kekerasan
e. Terapi trauma : anak
f. Terapi aktifitas kelompok
19. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien
a. Penkes : proses penyakit
b. Penkes : nutrisi bayi
c. Penkes : keselamatan bayi
d. Penkes : latihan
e. Penkes : pengobatan yang diresepkan
f. Penkes : prosedur
20. Foto therapi
a. Mempersiapkan alat foto therapi
b. Monitor pasien dengan foto therapi
c. Melakukan pemeriksaan tcb (transcutaneus billirubin)
d. Mempersiapkan alat tcb (transcutaneus billirubin)

3) Perawat Klinik III


Termasuk Kewenangan klinis kategori I dan II, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus anak yang kompleks dan potensial mengancam nyawa.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Simple guided imagery
b. Touch terapi
c. Hipnosis
d. Akupresure

45
4) Perawat Klinik IV
Termasuk Kewenangan klinis kategori I, II dan III, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus anak yang kompleks dan potensial mengancam nyawa si area
kekhususan anak.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
2. Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk meningktk
kualitas asuhan keperawatan
3. Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan Anak
4. Memecahkan masalah dengan metode PDSA
5. Mengelola penelitian keperawatan anak
6. Pengabdian masyarakat
7. Konseling lanjutan

e. Keperawatan Gawat Darurat


1) Perawat Klinik I - - General
Intervensi perawatan untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah
keperawatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko rendah. Dapat ditangani
oleh Perawat PK I (General) dengan pelatihan singkat/tanpa pelatihan,
namun sudah cukup pengalaman.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Memesang infuse
b. Memberikan minuman peroral
c. Monitor elektrolit
d. Resusitasi cairan
2. Melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan secara sistematis
a. Melakukan pengkajian fisik
b. Melakukan pengkajian keperawatan
3. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
a. Melakukan pengkajian keperawatan
b. Pencatatan setiap tindakan dalam rekam medis
c. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
d. Melengkapi resume pasien pulang
4. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
a. Komunikasi teraupetik
b. Komunikasi pada pasien dengan gangguan bicara
c. Komunikasi pada pasien dengan gangguan pendengaran
5. Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan
a. Kepatuhan menggunakan seragam
b. Etika bertelfon
c. Hubungan interpersonal
6. Mengukur tanda – tanda vital

46
a. Mengukur suhu axial
b. Mengukur tekanan darah
c. Mengukur respirasi rate
d. Mengukur suhu dengan thermometer forehead
e. Melakukan pengkajian nyeri
7. Melakukan Evaluasi hasil Implementasi asuhan keperawatan
8. Menerapkan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi Nosokomial
a. Melekukan dekontaminasi alat
b. Melakukan teknik isolasi sesuai kasus dan cara penularannya
c. Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
d. Pengelolaan benda tajam
9. Mendokumentasikan rencana Asukan Keperawatan
10. Memberikan obat secara aman
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat subcutan
c. Memberikan obat intra kutan
d. Memberikan obat intramuscular
e. Memberikan obat intravena
f. Memberikan obat topical
g. Memberikan obat inhalasi
h. Memberikan obat tetes mata
i. Memberikan obat tetes telinga
j. Memberikan obat tetes hidung
k. Memberikan obat sublingual
l. Memberikan obat melalui vaginal
m. Memberikan obat melalui anal
11. Memenuhi kebutuhan darah dan prodak darah secara aman
a. Memberikan tranfusi darah WB
b. Memberikan tranfusi darah PRC
12. Melakukan perawatan luka
a. Melakukan pengkajian luka
b. Perawatan luka insisi
c. Perawata luka
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Oksigenisasi
a. Melatih nafas dalam
b. Melatih batuk efektif
c. Memberikan oksigen dengan nasal kanul
d. Melakukan resusitasi jantung paru
e. Monitoring respirasi
f. Penghisapan lendir
g. Pencegahan aspirasi
h. Mengatur posisi semifowler
i. Mengatur posisi fowler
14. Mengindetifikasi resiko keamanan/keelamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Melaksanakan 5 momen cuci tangan
b. Mencuci tangan dengan air mengalir
c. Mencusi tangan dengan handscrub
d. Memasang dan melepas APD
e. Restrain
f. Identifikasi resiko pasien jatuh

47
g. Pencegahan jatuh
h. Posisioning neurologic
i. Mengatur posisi trendelendburg
j. Melatih ROM
k. Manajemen sensasi perifer
l. Pencegahan syok
m. Pencegahan perdarahan sub arachnoid
15. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre
operatif
a. Melakukan persiapan pasien operasi
16. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
a. Membantu pasien BAK di tempat tidur
b. Melepas kateter
c. Monitoring out put urine
d. Perawatan kontinensia urine
e. Perawataa retensi urine
17. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
a. Membantu pasien BAB di tempat tidur
b. Melakukan bowel irigasi
c. Mengeluarka fekal secara manual
18. Pemenuhan kebutuhan rasa nyama
a. Manajemen nyeri
b. Distraksi
c. Relaksasi otot progresif
d. Simple massage
e. Memberikan kopres hangat
f. Memberikan kompres dingin
g. Mengganti linen dengan pasien di atas tempat tidur
h. Manajemen lingkungan
i. Membantu oral hygiene
j. Membatu berpakaian
k. Membantu memotong kuku
l. Peningkatan tempat tidur
m. Akupresure
n. Memfasilitasi pasien beribadah
o. Perawatan jenazah
19. Mempersiapkan klien/pasien untuk prosedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengatur posisis litotomi
b. Melakukan posisi dorsal recumbent
c. Melkukan posisi genu pectoral
d. Mengambil sampel darah arteri
e. Mengambil sampel darah vena
f. Mengambil sampel darah perifer
g. Mengambil sampel darah feses
h. Mengelola materi PA
i. Mengambil sempel dahak
j. Transport pasien
k. Melakukan EKG 12 lead
l. Melakukan pemeriksaan GDS

48
20. Melakukan perawatan pirenium (perineal care)
21. Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard atau
sebaliknya
22. Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan terlentang
23. Melakuka personal hygiene kepada klien/pasien
a. Memandikan
b. Perawatan rambut
c. Perineal care
d. Perawatan bed rest
e. Mengatur posisi sim
f. Mengatur posisi supine
24. Memenuhi kebutuhn nutrisi peroral
a. Mengkaji kebutuhan nutrisi
b. Menyuapi pasien
c. Monitoring nutrisi
d. Menimbang BB dan mengukur TB
e. Memberikan susu dengan botol
f. Membantu menyusui
25. Membantu nutrisi parenteral
a. Melepas NGT
b. Memberikan makanan melalui NGT
26. Mengajarkn strategi pengurangi stress
a. Pengurangan cemas
b. Dukunga spiritual

2) Perawatan Klinik II
Termasuk kewenangan klinis kategori I, Intervensi keperwatn untuk
mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus
Gadar yang kompleks namun tidak mengancam nyawa. Telah menjalani
pelatihan PPGD maupun BTCLS.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn cairn dan elektrolit
a. Mengukur balance cairan
b. Manajemen syok hipovolemik
c. Manajemen elektrolit
d. Manajemen asam basa
e. Melakukan intervensi AGD
2. Mendokumentsikan rencana asuhan keperawatan
a. Membuat rancana asuhan keperawatan
3. Melakukan evaluasi hasil implentasi asuhan keperawatan
4. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeki nosokomial
a. Melakukan surveilans infeksi
5. Memberikan obat secara aman
a. Manajemen kemoterapi
6. Memenuhi kebutuhan Darah dan Prodak Darah secara aman
a. Memberikan tranfusi trombosit
b. Memberikan tranfusi Wash Read Cell
7. Melakukan perawatan luka

49
a. Perawatan luka bakar
b. Perawatan ostomi
c. Perawatan gips
d. Perawatn amputasi
e. Irigasi luka
8. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn oksigen
a. Memberikan ventilasi dengan amubag
b. Memberikan oksigen dengan masker sederhana
c. Memberikan oksigen dengan maker nonbreating
d. Memberikan oksigen dengan masker breating
e. Melakukan clapping vibrasi
f. Melakukan oksigen dengan head box
g. Menyiapkan pemasangan ventilator
1) Seting sirkuit dewasa
2) Seting sirkuit pediatric
3) Seting sirkuit neonates
h. Manjemen ventilsi meknik : invasi
1) Seting mode control penuh (IPPV, P-CMP, PCV)
2) Seting mode control penuh (IPPV, P-CMP, PCV)
3) Seting mode Assist control
4) Seting mode CPAP
5) Seting Pressure support
i. Manajement ventilasi mekanik : non invasi
j. Penyapihan ventilator mekanik
k. Manajemen asam basa
l. Manajemen jalan nafas
m. Melakukan saction lewat mulut
n. Melakukan saction lewat hidung
o. Melakukan saction lewat endi tracheal tube
p. Memasang oropharingeal
q. Memfasilitasi pemasangan endi tracheal tube
r. Melakukan jaw thrust, head tilt chin lifh
9. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Manajemen alergi
b. Monitoring fetus secara elektronik : antrepartum
c. Monitoring fetus secara elektronik : intrapartum
d. Manajemen hipoglikemi
e. Manajemen hiperglikemnia
f. Manajemen sedasi
g. Perawatan jantung akut
h. Perawatan jantung rehabilitatif
i. Manajemen energi
j. Monitor hemodinamik invasive
k. Monitor hemodinamik non invasive (bed side monitor)
l. Manajemen syok : cardiac
m. Memberikan obat inotropatic dengan syringe pump
n. Terapi hemodialisis
o. Resuitasi fetus
p. Resusitasi neonatus
10. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre operatif

50
a. Pendidikan kesehatan tentang pre operatif
11. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani intra
operatif
a. Mengatur posisi intra operasi
b. Melakukan sign in
c. Melakukan time out
d. Melakukan sign out
12. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani post
operatif
a. Melakukan pemantauan pasca operasi
b. Perawatan post anastesi
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi urine
a. Memasang kateter
b. Badder training
14. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi fekal
a. Perawatan inkotinensia alvi
b. Managemen diare
c. Bowel training
d. Pendidikan kesehatan tentng toilet training
15. Pemenuhan kebutuhn rasa nyaman
a. Terapi music
b. Manajemen mual
c. Manajemen hiperteri
d. Manajemen hipotermi
e. Akupresure
f. Perawatan menjelang kematian
16. Mempersiapkan klie/pasien untuk proedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengambil sempel darah arteri
b. Mengambil sampel urine
c. Mengambil sempel pus
d. Menyiapkan pasien pemerikaa radiodiagnostik
e. Menyiapkan pelaksanaan pungsi pleura
f. Menyiapkan pelaksanaan lumbal phungsi
17. Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien
a. Skin survelians
18. Memenuhi kebutuhan nutrisi per oral
a. Terapi menelan
b. Melakukan pendidikan kesehata tentang diet
19. Memenuhi kebutuhan nutrisi pareteral
a. Memasang NGT
b. Memberikan total parenteral nutrisi
20. Mengjarkan strategi pengurngn stress
a. Intervensi krisis
b. Restrain fisik
c. Bantu kontrol marah
d. Dukung perlindungan terhadap tidak kekerasan
21. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien
a. Penkes : proses penyakit
b. Penkes : prosedur

51
3) Perawat Klinik III
Termasuk kewenangan klinis kategori I dan II, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus Gadar yang komples dan potensial mengancam nyawa. Telah
menjalani peltihan kegawatdaruratan.
NO KEWENANGN KLINIS
1. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Simple Guided Imagery
b. Touch Terapi
c. Hipnotis
d. Akupresure
2. Mempersiapkan klien/psien untuk prosedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesui/tepat
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral
a. Memasag NGT dengan penyulit
4. Mengajarkan strategi pengurangan stres

4) Perawat Klinik IV
Termasuk kewenangan klinis kategori I, II dan III, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnostik keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus Gadar yang kompleks dan potensial menganca nyawa.Telah
menjalani pelatihan kegawatdaruratan.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Melakukan triage
2. Asistensi pasang chast tube
3. Asistensi vena sectie
4. Asistensi Dc Shock
5. Melakukan penilaian kesadaran (GCS/APVU)
6. Asistensi pasang CVC/ PICC
7. Asistensi pemasangan tracheostomy
8. Asistensi open sistostomy
9. Memasang inta oseus cateter
10. Melakukan evakuasi dan transfortasi pasien dengan terpasang alat
khusus (ETT, collar neck)
11. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
12. Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk meningktk
kualitas asuhan keperawatan
13. Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan kritis
14. Memecahkan masalah dengan metode PDSA
15. Pengabdian masyarakat
16. Konseling lanjutan

52
f. Keperawatan Kritis
1) Perawatan Klinik I : General
Intervensi perawatan untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah
keperawatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko rendah. Dapat ditangani
oleh Perawat PK I (General) dengan pelatihan singkat/tanpa pelatihan,
namun sudah cukup pengalaman.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Memesang infuse
b. Memberikan minuman peroral
c. Monitor elektrolit
d. Resusitasi cairan
2. Melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan secara sistematis
a. Melakukan pengkajian fisik
b. Melakukan pengkajian keperawatan
3. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
a. Melakukan pengkajian keperawatan
b. Pencatatan setiap tindakan dalam rekam medis
c. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
d. Melengkapi resume pasien pulang
4. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
a. Komunikasi teraupetik
b. Komunikasi pada pasien dengan gangguan bicara
c. Komunikasi pada pasien dengan gangguan pendengaran
5. Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan
a. Kepatuhan menggunakan seragam
b. Etika bertelfon
c. Hubungan interpersonal
6. Mengukur tanda – tanda vital
a. Mengukur suhu axial
b. Mengukur tekanan darah
c. Mengukur respirasi rate
d. Mengukur suhu dengan thermometer forehead
e. Melakukan pengkajian nyeri
7. Melakukan Evaluasi hasil Implementasi asuhan keperawatan
8. Menerapkan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi Nosokomial
a. Melekukan dekontaminasi alat
b. Melakukan teknik isolasi sesuai kasus dan cara penularannya
c. Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
d. Pengelolaan benda tajam
9. Mendokumentasikan rencana Asukan Keperawatan
10. Memberikan obat secara aman
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat subcutan
c. Memberikan obat intra kutan
d. Memberikan obat intramuscular
e. Memberikan obat intravena

53
f. Memberikan obat topical
g. Memberikan obat inhalasi
h. Memberikan obat tetes mata
i. Memberikan obat tetes telinga
j. Memberikan obat tetes hidung
k. Memberikan obat sublingual
l. Memberikan obat melalui vaginal
m. Memberikan obat melalui anal
11. Memenuhi kebutuhan darah dan prodak darah secara aman
a. Memberikan tranfusi darah WB
b. Memberikan tranfusi darah PRC
12. Melakukan perawatan luka
a. Melakukan pengkajian luka
b. Perawatan luka insisi
c. Perawata luka
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Oksigenisasi
a. Melatih nafas dalam
b. Melatih batuk efektif
c. Memberikan oksigen dengan nasal kanul
d. Melakukan resusitasi jantung paru
e. Monitoring respirasi
f. Penghisapan lendir
g. Pencegahan aspirasi
h. Mengatur posisi semifowler
i. Mengatur posisi fowler
14. Mengindetifikasi resiko keamanan/keelamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Melaksanakan 5 momen cuci tangan
b. Mencuci tangan dengan air mengalir
c. Mencusi tangan dengan handscrub
d. Memasang dan melepas APD
e. Restrain
f. Identifikasi resiko pasin jatuh
g. Pencegahan jatuh
h. Posisioning neurologic
i. Mengatur posisi trendelendburg
j. Melatih ROM
k. Manajemen sesnsasi perifer
l. Pencegahan syok
m. Pencegahan perdarahan sub arachnoid
15. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre operatif
a. Melakukan persiapan pasien operasi
16. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
a. Membantu pasien BAK di tempat tidur
b. Melepas kateter
c. Monitoring out put urine
d. Perawatan kontinensia urine
e. Perawataa retensi urine
17. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
a. Membantu pasien BAB di tempat tidur
b. Melakukan bowel irigasi

54
c. Mengeluarka fekal secara manual
18. Pemenuhan kebutuhan rasa nyama
a. Manajemen nyeri
b. Distraksi
c. Relaksasi otot progresif
d. Simple massage
e. Emberikan kopres hangat
f. Memberikan kompres dingin
g. Engganti linen dengan pasien di atas tempat tidur
h. Manajemen lingkungan
i. Membantu oral hygiene
j. Membatu berpakaian
k. Membantu memotong kuku
l. Peningkatan tempat tidur
m. Akupresure
n. Memfasilitasi pasien beribadah
o. Perawatan jenazah
19. Mempersiapkan klien/pasien untuk prosedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengatur posisis litotomi
b. Melakukan posisi dorsal recumbent
c. Melkukan poisi genu pectoral
d. Mengambil sampel darah arteri
e. Mengambil sampel darah vena
f. Mengambil sampel darah perifer
g. Mengambil sampel darah feses
h. Mengelola materi PA
i. Mengambil sempel dahak
j. Transport pasien
k. Melakukan EKG 12 lead
l. Melakukan pemeriksaan GDS
20. Melakukan perawatan pirenium (perineal care)
21. Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard atau
sebaliknya
22. Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan terlentang
23. Melakuka personal hygiene kepada klien/pasien
a. Memandikan
b. Perawatan rambut
c. Perineal care
d. Perawatan bed rest
e. Mengatur posisi sim
f. Mengatur posisi supine
24. Memenuhi kebutuhn nutrisi peroral
a. Mengkaji kebutuhan nutrisi
b. Menyuapi pasien
c. Monitoring nutrisi
d. Menimbang BB dan mengukur TB
e. Memberikan susu dengan botol
f. Membantu menyusui
25. Membantu nutrisi parenteral

55
a. Melepas NGT
b. Memberikan makanan melalui NGT
26. Mengajarkn strategi penguramgi stress
a. Pengurangan cemas
b. Dukunga spiritual

2) Perawat Klinik II
Termasuk kewenangan klinis kategori I, Intervensi keperwatn untuk
mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus di
Area Kritis yang kompleks
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn cairn dan elektrolit
a. Mengukur balance cairan
b. Manajemen syok hipovolemik
c. Manajeme elektrolit
d. Manajemen asam basa
e. Melakukan intervensi AGD
2. Mendokumentsikan rencana asuhan keperawatan
a. Membuat rancana asuhan keperawatan
3. Melakuka evaluasi hasil implentasi asuhan keperawatan
4. Menerapkan prinsip-prinsip penceghn infeki nosokomial
a. Melakukan surveilans infeksi
5. Memberikan obat secara aman
a. Manajemen kemoterapi
6. Memenuhi kebutuhan Darah dan Prodak Darah secara aman
a. Memberikan tranfusi trombosit
b. Memberikan tranfusi Wash Read Cell
7. Melakukan perawatan luka
a. Perawatan luka bakar
b. Perawatan ostomi
c. Perawatan gips
d. Perawatn amputasi
e. Irigasi luka
8. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn oksigen
a. Memberikan ventilasi dengan amubag
b. Memberikan oksigen dengan masker sederhana
c. Memberikan oksigen dengan maker nonbreating
d. Memberikan oksigen dengan masker breating
e. Melakukan clapping vibrasi
f. Melakukan oksigen dengan head box
g. Menyiapkan pemasangan ventilator
1) Seting sirkuit dewasa
2) Seting sirkuit pediatric
3) Seting sirkuit neonates
h. Manjemen ventilsi meknik : invasi
1) Seting mode control penuh (IPPV, P-CMP, PCV)
2) Seting mode control penuh (IPPV, P-CMP, PCV)
3) Seting mode Assist control

56
4) Seting mode CPAP
5) Seting Pressure support
i. Manajement ventilasi mekanik : non invasi
j. Penyapihan ventilator mekanik
k. Manajemen asam basa
l. Manajemen jalan nafas
m. Melakukan saction lewat mulut
n. Melakukan saction lewat hidung
o. Melakukan saction lewat endi tracheal tube
p. Memasang oropharingeal
q. Memfasilitasi pemasangan endi tracheal tube
r. Melakukan jaw thrust, head tilt chin lifh
9. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Manajemen alergi
b. Monitoring fetus secara elektronik : antrepartum
c. Monitoring fetus secara elektronik : intrapartum
d. Manajemen hipoglikemi
e. Manajemen hiperglikemnia
f. Manajemen sedasi
g. Perawatan jantung akut
h. Perawatan jantung rehabilitatif
i. Manajemen energy
j. Pengurangan perdarahan antepartum
k. Pengurangan perdarahan postpartum
l. Pengurangan perdarahan gastrointestinal
m. Pengurangan perdarahan nasal
n. Pencegahan perdarahan
o. Pencegaha embolus
p. Monitor hemodinamik invasive
q. Monitor hemodinamik non invasive (bed side monitor)
r. Manajemen syok : cardiac
s. Memberikan obat inotropatic dengan syringe pump
t. Terapi hemodialisis
u. Resuitasi fetus
v. Resusitasi neonatus
10. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre operatif
a. Pendidikan kesehatan tentang pre operatif
11. Memberikan asuhan kepada klien/pasien elama menjalani post operatif
a. Melakukan peantauan pasca operasi
b. Perawatan post operasi
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi urine
a. Memasang kateter
b. Badder training
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi fekal
a. Perawata inkotinensia alvi
b. Managemen diare
c. Bowel training
14. Pemenuhan kebutuhn rasa nyaman
a. Terapi music
b. Manajemen mual

57
c. Manajemen hiperteri
d. Manajemen hipotermi
e. Akupresure
f. Perawatan menjelang kematian
15. mpersiapkan klie/pasien untuk proedur diagnostic dan penatalaksanaan
dengan menggunakan sumber-sumber yang sesuai/tepat
a. Mengambil sempel darah arteri
b. Mengambil sampel urine
c. Mengambil sempel pus
d. Menyiapkan pasien pemerikaa radiodiagnostik
e. Menyiapkan pelaksanaan phugsi pleura
f. Menyiapkan pelaksanaan lumbal phungsi
16. Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien
a. Skin survelians
17. Memenuhi kebutuhan nutrisi per oral
a. Terapi menelan
b. Melakukan pendidikan kesehata tentang diet
18. Memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral
a. Memasang NGT
b. Memberikan total parenteral nutrisi
19. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien
a. Penkes : proses penyakit
b. Penkes : prosedur

3) Perawat Klinik III


Termasuk kewenangan klinis kategori I dan II, Intervensi keperwatn untuk
mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus di
Area Kritis yang kompleks
NO KEWENANGN KLINIS
1. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Simple Guided Imagery
b. Touch Terapi
c. Hipnotis
d. Akupresure
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi parenteral
a. Memasag NGT dengan penyulit
3. Mengajarkan strategi pengurangan stres
4. Melakuka triage
5. Asistensi pasang chast tube
6. Asistensi vena sectie
7. Asistensi Dc Shock
8. Melakukan penilaian kesadaran (GCS/APVU)
9. Asistensi pasang CVC/ PICC
10. Asistensi pemasangan tracheostomy
11. Asistensi open sistostomy
12. Emasang inta oseus cateter
13. Melakukan evakuasi dan transfortasi pasien dengan terpasang alat
khusus (ETT, collar neck)

58
4) Perawat Klinik IV
Termasuk kewenangan klinis kategori I, II dan III, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnostik keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus Gadar Kritis yang kompleks dan potensial menganca nyawa diarea ke
khususan Gadar Kritis.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Melakuka triage
2. Asistensi pasang chast tube
3. Asistensi vena sectie
4. Asistensi Dc Shock
5. Melakukan penilaian kesadaran (GCS/APVU)
6. Asistensi pasang CVC/ PICC
7. Asistensi pemasangan tracheostomy
8. Asistensi open sistostomy
9. Memasang inta oseus cateter
10. Melakukan evakuasi dan transfortasi pasien dengan terpasang alat
khusus (ETT, collar neck)
11. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
12. Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan
13. Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan kritis
14. Memecahkan masalah dengan metode PDSA
15. Pengabdian masyarakat
16. Konseling lanjutan

g. Keperawatan Anak
1) Perawatan Klinik I : General
Intervensi perawatan untuk mengatasi diagnose keperawatan atau masalah
keperawatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko rendah. Dapat ditangani
oleh Perawat PK I (General) dengan pelatihan singkat/tanpa pelatihan,
namun sudah cukup pengalaman.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
a. Memesang infuse
b. Memberikan minuman peroral
c. Monitor elektrolit
d. Resusitasi cairan
2. Melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan secara sistematis
a. Melakukan pengkajian fisik
b. Melakukan pengkajian keperawatan
3. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
a. Melakukan pengkajian keperawatan
b. Pencatatan setiap tindakan dalam rekam medis

59
c. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
d. Melengkapi resume pasien pulang
4. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
a. Komunikasi teraupetik
b. Komunikasi pada pasien dengan gangguan bicara
c. Komunikasi pada pasien dengan gangguan pendengaran
5. Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan
a. Kepatuhan menggunakan seragam
b. Etika bertelfon
c. Hubungan interpersonal
6. Mengukur tanda – tanda vital
a. Mengukur suhu axial
b. Mengukur tekanan darah
c. Mengukur respirasi rate
d. Mengukur suhu dengan thermometer forehead
e. Melakukan pengkajian nyeri
7. Menerapkan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi Nosokomial
a. Melekukan dekontaminasi alat
b. Melakukan teknik isolasi sesuai kasus dan cara penularannya
c. Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius
d. Pengelolaan benda tajam
8. Mendokumentasikan rencana Asukan Keperawatan
9. Memberikan obat secara aman
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat subcutan
c. Memberikan obat intra kutan
d. Memberikan obat intramuscular
e. Memberikan obat intravena
f. Memberikan obat topical
g. Memberikan obat inhalasi
h. Memberikan obat tetes mata
i. Memberikan obat tetes telinga
j. Memberikan obat tetes hidung
k. Memberikan obat sublingual
l. Memberikan obat melalui anal
10. Memenuhi kebutuhan darah dan prodak darah secara aman
a. Memberikan tranfusi darah WB
b. Memberikan tranfusi darah PRC
11. Melakukan perawatan luka
a. Melakukan pengkajian luka
b. Perawatan luka insisi
c. Perawata luka
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Oksigenisasi
a. Melatih nafas dalam
b. Melatih batuk efektif
c. Memberikan oksigen dengan nasal kanul
d. Melakukan resusitasi jantung paru
e. Monitoring respirasi
f. Penghisapan lender
g. Pencegahan aspirasi

60
h. Mengatur posisi semifowler
i. Mengatur posisi fowler
13. Mengindetifikasi resiko keamanan/keelamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Melaksanakan 5 momen cuci tangan
b. Mencuci tangan dengan air mengalir
c. Mencusi tangan dengan handscrub
d. Memasang dan melepas APD
e. Restrain
f. Identifikasi resiko pasin jatuh
g. Pencegahan jatuh
h. Posisioning neurologic
i. Mengatur posisi trendelendburg
j. Melatih ROM
k. Pencegahan syok
14. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre operatif
a. Melakukan persiapan pasien operasi
15. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine
a. Membantu pasien BAK di tempat tidur
b. Melepas kateter
c. Monitoring out put urine
d. Perawatan kontinensia urine
e. Perawataa retensi urine
16. Mefasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
a. Membantu pasien BAB di tempat tidur
b. Melakukan bowel irigasi
c. Mengeluarka fekal secara manual
17. Pemenuhan kebutuhan rasa nyama
a. Manajemen nyeri
b. Mengatur penggunaan nesting
c. Kmc (kangguru modher care)
d. Mengatur posisi supinasi
e. Mengatur posisi prone
f. Mengatur posisi sim
g. Perawatan tali pusar
h. Distraksi
i. Pijat bayi
j. Simple massage
k. Emberikan kopres hangat
l. Memberikan kompres dingin
m. Engganti linen dengan pasien di atas tempat tidur
n. Manajemen lingkungan
o. Membantu oral hygiene
p. Membatu berpakaian
q. Membantu memotong kuku
r. Peningkatan tempat tidur
s. Akupresure
t. Memfasilitasi pasien beribadah
u. Perawatan jenazah
18. Mempersiapkan klien/pasien untuk prosedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang

61
sesuai/tepat
a. Mengatur posisis litotomi
b. Melakukan posisi dorsal recumbent
c. Melkukan poisi genu pectoral
d. Mengambil sampel darah vena
e. Mengambil sampel darah perifer
f. Mengambil sampel darah feses
g. Mengelola materi PA
h. Mengambil sempel dahak
i. Transport pasien
j. Melakukan EKG 12 lead
k. Melakukan pemeriksaan GDS
19. Melakukan perawatan pirenium (perineal care)
20. Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard atau
sebaliknya
21. Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan berbaring
22. Melakuka personal hygiene kepada klien/pasien
a. Memandikan
b. Perawatan rambut
c. Perineal care
d. Perawatan bed rest
23. Memenuhi kebutuhn nutrisi peroral
a. Mengkaji kebutuhan nutrisi
b. Menyuapi pasien
c. Monitoring nutrisi
d. Menimbang BB dan mengukur TB
e. Memberikan susu dengan botol
f. Membantu menyusui
24. Membantu nutrisi parenteral
a. Melepas NGT
b. Memberikan makanan melalui NGT
25. Mengajarkn strategi penguramgi stress
a. Pengurangan cemas
b. Dukunga spiritual

2) Perawat Klinik II
Termasuk kewenangan klinis kategori I, Intervensi keperwatn untuk
mengatasi diagnose keperawatan atau masalah keperawatan pada kasus
Anak yang kompleks namun tidak mengancam nyawa.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn cairn dan elektrolit
a. Mengukur balance cairan
b. Manajemen syok hipovolemik
c. Manajemen elektrolit
d. Manajemen asam basa
2. Mendokumentsikan rencana asuhan keperawatan
a. Membuat rancana asuhan keperawatan
b. Melakukan dischage planing

62
3. Melakukan evaluasi hasil implentasi asuhan keperawatan
4. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeki nosokomial
a. Melakukan surveilans infeksi
5. Memenuhi kebutuhan Darah dan Prodak Darah secara aman
a. Memberikan tranfusi trombosit
b. Memberikan tranfusi Wash Read Cell
6. Melakukan perawatan luka
a. Perawatan luka bakar
b. Perawatan ostomi
c. Irigasi luka
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn oksigen
a. Memberikan oksigen dengan masker sederhana
b. Memberikan oksigen dengan maker nonbreating (ANAK)
c. Memberikan oksigen dengan masker breating (ANAK)
d. Melakukan clapping vibrasi
e. Melakukan oksigen dengan head box
f. Menyiapkan pemasangan ventilator
g. Manjemen ventilsi meknik : invasi
h. Manajement ventilasi mekanik : non invasi
i. Penggunaan kontrol pressure airway positif
j. Penyapihan ventilator mekanik
k. NASAL
l. ETT
m. Manajemen asam basa
n. Manajemen jalan nafas
8. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan yang nyata dan
potensial terhadap klien/pasien
a. Manajemen alergi
b. Manajemen hipoglikemi
c. Manajemen hiperglikemnia
d. Manajemen sedasi
e. Perawatan jantung akut
f. Perawatan jantung rehabilitatif
g. Manajemen energy
h. Pengurangan perdarahan gastrointestinal
i. Pengurangan perdarahan nasal
j. Pencegahan perdarahan
k. Manajemen syok : cardiac
l. Terapi hemodialisis
m. Resusitasi neonates (PERINA)
9. Memberikan asuhan kepada klien/pasien selama menjalani pre
operatif
a. Pendidikan kesehatan tentang pre operatif
10. Memberikan asuhan kepada klien/pasien elama menjalani post
operatif
a. Melakukan pemantauan pasca operasi
b. Perawatan post anastesi
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi urine
a. Memasang kateter
b. Badder training
12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhn eliminasi fekal

63
a. Perawata inkotinensia alvi
b. Managemen diare
c. Bowel training
d. Pendidikan kesehatan tentng toilet training
13. Pemenuhan kebutuhn rasa nyaman
a. Terapi music
b. Manajemen mual
c. Manajemen hiperteri
d. Manajemen hipotermi
e. Perawatan menjelang kematian
14. Mempersiapkan klie/pasien untuk proedur diagnostic dan
penatalaksanaan dengan menggunakan sumber-sumber yang
sesuai/tepat
a. Mengambil sempel darah arteri
b. Mengambil sampel urine
c. Mengambil sempel pus
d. Menyiapkan pasien pemerikaa radiodiagnostik
e. Menyiapkan pelaksanaan phugsi pleura
f. Menyiapkan pelaksanaan lumbal phungsi
15. Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien
a. Skin survelians
16. Memenuhi kebutuhan nutrisi per oral
a. Terapi menelan
b. Melakukan pendidikan kesehata tentang diet
17. Memenuhi kebutuhan nutrisi pareteral
a. Memasang NGT
b. Memberikan total parenteral nutrisi
c. Memberikan makanan melalui gastrostomi
d. Memberikan makanan melalui jejenustomi
18. Mengjarkan strategi pengurngn stress
a. Stimulasi kognitif
b. Meningkatkan koping
c. Teknik penenangan
d. Dukung perlindungan terhadap tindak kekerasan
e. Terapi trauma : anak
f. Terapi aktifitas kelompok
19. Menyusun rencana pembelajaran bersama klien/pasien
a. Penkes : proses penyakit
b. Penkes : nutrisi bayi
c. Penkes : keselamatan bayi
d. Penkes : latihan
e. Penkes : pengobatan yang diresepkan
f. Penkes : prosedur
20. Foto therapi
a. Mempersiapkan alat foto therapi
b. Monitor pasien dengan foto therapi
c. Melakukan pemeriksaan tcb (transcutaneus billirubin)
d. Mempersiapkan alat tcb (transcutaneus billirubin)

64
3) Perawat Klinik III
Termasuk Kewenangan klinis kategori I dan II, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus anak yang kompleks dan potensial mengancam nyawa.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
a. Simple guided imagery
b. Touch terapi
c. Hipnosis
d. Akupresure

4) Perawat Klinik IV
Termasuk Kewenangan klinis kategori I, II dan III, Intervensi keperawatan
untuk mengatasi diagnosa keperawatan atau masalah keperawatan pada
kasus anak yang kompleks dan potensial mengancam nyawa si area
kekhususan anak.
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
2. Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk meningktk
kualitas asuhan keperawatan
3. Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan Anak
4. Memecahkan masalah dengan metode PDSA
5. Mengelola penelitian keperawatan anak
6. Pengabdian masyarakat
7. Konseling lanjutan

F. Tenaga Kesehatan Lain


1. Proses Kredensial Penerimaan Tenaga Kesehatan Lain
a. Tenaga kesehatan membuat permohonan surat penugasan klinis dan rincian
kewenangan klinis kepada Direktur Rumah Sakit melalui bagian SDM dan
Diklat.
b. SDM dan Diklat meneruskan surat permohonan tersebut kepada Direktur Rumah
Sakit
c. Direktur Rumah Sakit memberikan disposisi proses kredensial ke Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya.
d. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya melalui Sub Komite Kredensialnya
melakukan proses kredensial terhadap petugas tenaga kesehatan tersebut.
e. Ketua Sub Komite Kredensial Lainnya membuat surat rekomendasi untuk
dibuatkan Surat Penugasan Klinis (SPK) dari Direktur Rumah Sakit dengan

65
melampirkan Rincian Kewenangan Klinis (RKK) yang telah di asesment oleh
sub komite kredensial kepada Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya.
f. Ketua Komite Tenaga Kesehatan lainnya membuat surat rekomendasi kepada
Direktur Rumah Sakit untuk dibuatkan Surat Penugasan Klinis (SPK) dengan
melampirkan rekomendasi dari Sub Komite Kredensial dan Rincian
Kewenangan Klinis yang telah di asesment.
g. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinis (SPK) atau (clinical appointment)
untuk tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan proses kredensial dengan
rincian kewenangan sesuai rekomendasi dari Ketua Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya.

2. Persyaratan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya


a. Radiografer
1) Lisensi : STR Radiografer
2) Registrasi :
a) Fotokopi ijazah pendidikan :
(1) DIII Akademi Teknik Radioterapi yang dilegalisir
(2) DIV Penjurusan CT-Scan dan USG
3) Fotokopi surat tanda registrasi (STR) yang masih berlaku 5 tahun yang
dilegalisir
4) Sertifikasi : berupa sertifikat pendidikan berkelanjutan dan bersifat wajib
yaitu petugas Proteksi Radiologi
b. Rekam Medis
1) Lisensi : STR Rekam Medis
2) Registrasi :
a) Fotokopi ijazah pendidikan :
(1) DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang dilegalisir
(2) DIV Manajemen Informasi Kesehatan yang dilegalisir
(3) S1 Manajemen Informasi Kesehatan yang dilegalisir
3) Fotokopi surat tanda registrasi (STR) yang masih Berlaku 5 tahun yang
dilegalisir
4) Sertifikat : berupa sertifikat pendidikan berkelanjutan dan bersifat wajib
ICD-10 dan koding
c. Farmasi

66
1) Lisensi : STR
a) Surat izin Praktek Apoteker (SIPA) bagi apoteker
b) Surat izin kerja tenaga teknis kefarmasian (SIKTTK) bagi tenaga teknis
kefarmasian
2) Registrasi :
a) Fotokopi ijazah pendidikan dilegalisir
(1) Apoteker : S1 Farmasi dan profesi Apoteker
(2) Tenaga teknis kefarmasiaan :
(a) S1 FARMASI
(b) DIII FARMASI ( Ahli madya farmasi)
(3) Tenaga menengah Farmasi / Asisten Apoteker
(a) Sekolah menengah Farmasi
(b) Sekolah asisten apoteker
b) Fotokopi surat tanda registrasi Apoteker ( STRA) yang berlaku 5 tahun
dilegalisir
c) Fotokopi surat tanda registrasi tenaga teknik kefarmasian (STRTTK)
yang berlaku 5 tahun dan dilegalisir.
d) Sertifikat : berupa sertifikat pendidikan berkelanjutan dan bersifat wajib
d. Analisis Laboratorium
1) Lisensi : STR Analisis Laboratorium
a) DIII Akademi Analisis Kesehatan atau
b) DIII Akademi Analisis Medis atau
c) Pendidikan Ahli madya Kesehatan
2) Fotokopi surat tanda registrasi (STR) yang berlaku 5 tahun dilegalisir
3) Sertifikasi : berupa sertifikat pendidikan berkelanjutan dan bersifat tidak
wajib misal sertifikat phlebotomy
e. Fisioterapi
1) Lisensi : STR Fisioterapi
2) Registrasi :

a) Kopi ijazah pendidikan : DIII Akademi Fisio terapis atau DIV Sains
Terapan
b) Kopi surat tanda registrasi (STR) yang masih berlaku 5 tahun dilegalisir
oleh dinas kesehatan

67
f. Gizi
1) Lisensi : STR Ahli Gizi
2) Registrasi :
a) Kopi ijazah pendidikan: DIII Akademi Gizi
b) Kopi surat tanda registrasi (STR) yang masih berlaku 5 tahun dilegalisir
c) Sertifikasi : berupa sertifikat berkelanjutan dan bersifat wajib misal
sertifikat NCP (Nutritional care proses), food servis.
g. Kesehatan Lingkungaan
1) Lisensi : STR kesling
2) Registrasi :
a) Kopi ijazah pendidikan : DIII akademi kesehatan lingkungan
b) Kopi surat tanda registrasi (STR) yang berlaku 5 tahun yang dilegalisir
c) Sertifikasi : berupa sertifikat pendidikan K3 RS
h. Elektromedis
1) Lisensi : STR Elektromedik
2) Registrasi :
a) Kopi ijazah pendidikan : DIII Akademi Elektromedik
b) Kopi surat tanda Registrasi (STR) yang berlaku 5 tahun yang dilegalisir
3) Sertifikasi : berupa sertifikat pendidikan K3 RS

Tenaga kesehatan lain yang memenuhi persyaratan poin 1 akan diberikan surat
keputusan penerimaan sebagai karyawan magang dan akan diberiakan pembekalan
orientasi umum kemudian dilanjutkan orientasi khusus sesuai dengan penempatan
unuit tugas yang dibutuhkan.

Tenaga kesehatan lain yang lulus magang akan menandatangani surat perjanjian kerja
sebagau tenaga kontrak dan harus mampu member pelayanan klinis berdasarkan
kompetensi yang ditentukan secara mandiri.

3. Proses Rekredensial bagi tenaga kesehatan lain yang sudah bekerja dengan tujuan
untuk mengetahui kompetensi tenaga penunjang medis melalui :
a. Setiap kesehatan lain harus melakukan self assessment sesuai dengan yang
tercantum dalam formulir clinical previllege
b. Karyawan lama membuat surat permohonan kepada kepala bagian SDM untuk
melakukan proses rekredensial
c. Bagian SDM melakukan verifikasi mengacu pada lampiran SPO yang berlaku

68
d. Verifikasi data/dokumen meliputi dokumen terkait :
1) Lisensi legal yang diberikan oleh pemerintah yang telah diperpanjang
2) Registrasi berupa surat tanda registrasi yang dikeluarkan oleh organisasi
profesi yang telah diperpanjang
3) Sertifikasi (pengakuan dari organisasi profesi misal: sertifikasi kompetisi,
sertifikasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan) bila ada.
e. Hasil penilaian yang telah dilakukan ditindak lanjuti oleh Direktur Rumah Sakit
Umum BKM dengan menerbitkan surat penugasan kepada tenaga kesehatan
berdasarkan rekomendasi dari tim komite tenaga kesehatan lain

69
BAB V
LOGISTIK

Dalam menjalankan kegiatannya bagian unit Sumber Daya Manusia (SDM) memerlukan
beberapa peralatan berupa :
1. Komputer
2. Printer
3. Lemari penyimpan arsip
4. Meja
5. Box file
Proses yang berhubungan dengan unit SDM yang menunjang kegiatan kerja, dilakukan secara
terencana dan terstruktur dengan koordinasi dengan unit terkait yang ada di rumah sakit,
sperti bagian logistik, bagian umum dan keuangan. Koordinasi ini dilakukan sesuai kebutuhan
dalam melaksanakan tugas di bagian Sumber daya Manusia (SDM).

70
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Definisi
Keselamatan pasien merupakan hal yang utama dalam pelaksanaan setiap pelayanan di
rumah sakit termasuk kualifikasi pendidikan dan staf. Karena setiap staf profesionalyang
telah ditempatkan diunit pelayanan harus bisa memberikan pelayanan yang yang efektif
dan efesien bagi pasien dengan tetap memperhatikan keselataman pasien dan keselamatan
staf itu sendiri. Pelayanan yang berfokus pada keselamatan pasien sehingga tercapai
pelayanan kesehatan yang paripurna.
B. Tujuan
Agar tercapai pelayanan kesehatan yang paripurna dan adanya perubahan perilaku hidup
bersih dan sehat serta menghindari terjadinya kesalahan fatal akibat kesalahan pemberian
informasi yang tidak benar. Mendapatkan informasi yang benar dijamin oleh Undang-
Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa pasien berhak atas
informasi yang benar terhadap kesehatannya.
C. Standar Keselamatan Pasien
1. Adanya kebijakan mengenai pemberian informasi dan edukasi terintegrasi dari direksi
rumah sakit.
2. Adanya panduan mengenai pemberian informasi yang telah disetujui oleh direksi
rumah sakit.
3. Pelaksanaan pelatihan secara berkala kepada petugas terkait yang berperan dalam
pemberian informasi dan edukasi.
4. Pembuatan media yang sesuai standar dengan melibatkan petugas yang berkompeten di
bidangnya.

71
BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA STAF

A. Pengertian
1. Pengertian Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai
a. Program adalah kumpulan instruksi / perintah yang dirangkai sehingga
membentuk suatu proses.
b. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
c. Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara
fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis,
ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.
d. Staf/Pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan bekerja
dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan
kerja swasta.
e. Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja pegawai. Prosedur yang dilakukan bila terdapat staff rumah
sakit yang terpapar penyakit infeksius.
B. Tujuan
1. Pemeriksaan Kesehatan khusus bagi Calon Staf/pegawai
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
3. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja bagi staf/pegawai yang tertusuk
jarum, benda tajam dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
4. Pengobatan dan atau konseling
C. Tatalaksana
1. Pemeriksaaan kesehatan calon staf/pegawai dilakukan pemeriksaan seperti HbsAg.
Pemeriksaan berkala :
a. Unit Kamar Operasi : pemeriksaan HbsAg .
b. Unit perawatan : Pemeriksaan HbsAg
c. Unit Instalasi Gawat Darurat : Pemeriksaan HbsAg
d. Unit Instalasi Rawat Jalan : Pemeriksaan HbsAg

72
e. Unit Kamar Bersalin : Pemeriksaan HbsAg
f. Unit Laboratorium : Pemeriksaan HbsAg
g. Unit Radiologi : Pemeriksaan HbsAg
h. Bagian Umum : Pemeriksaan HbsAg
2. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja bagi staf/pegawai yang tertusuk
jarum, benda tajam dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
3. Pengobatan dan atau konseling bagi staf/pegawai yang terpapar penyakit
infeksius.

73
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Dalam organisasi rumah sakit upaya untuk menciptakan rumah sakit yang mempunyai citra
baik (berkualitas) di mata pesien yang sangat ditentukan oleh kualitas SDM terstandarisasi
yang dimilikinya. SDM Rumah Sakit pada dasarnya telah terspesilasasi secara jelas, karena
semua tenaga medis seperti perawat, bidan, dokter, dokter spesialis, farmasi dan lain-lain
seccara khusus telah mempunyai latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas yang
mereka kerjakan.

SDM terstandarisasi yang telah menguasai teknologi informasi dan komunikasi merupakan
unsur penting dalam faktor proses produksi yakni penyampaian jasa pelayanan kepada pasien
dan menciptakan keunggulan kompetitif.

Karakteristik kompetensi SDM berupa pengetahuan dan keterampilan merupakan kompetensi


yang mendasar yang harus dimiliki SDM untuk menuju kearah kompetensi yang lebih dalam,
yang artinya para karyawan mempunyai konsep diri, motof dan sifat untuk menjadi SDM
yang berkualitas dengan mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik.

74
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Kualifikasi dan Pendidikan Staf ini digunakan sebagai acuan untuk mencapai misi
dalam meningkatkan mutu pelayanan di RSU Bhakti Kesehatan Masyarakat.

Ditetapkan di : Sago, Painan


Pada tanggal : 4 Juli 2022

dr. Irmasari Lestari


DIREKTUR

75
Daftar lampiran 1

Daftar Lampiran 2 :

76
77

Anda mungkin juga menyukai