Anda di halaman 1dari 12

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTURRUMAH SAKIT PURI MEDIKA


NOMOR :046/SK/DIR-RSPM/IX/18

TENTANG
SUMBER DAYA MANUSIA
DI RUMAH SAKIT PURI MEDIKA

Menimbang 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pelayanan Rumah Sakit Puri
Medika maka diperlukan kebijakan tentang Sumber Daya Manusia
yang baik dan bermutu.
2. Bahwa agar pengelolaan penyelenggaraan Sumber Daya Manusia di
Rumah Sakit Puri Medika dapat terlaksana dengan baik, maka perlu
adanya beberapa panduan sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Puri Medika.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam (1) dan (2) Perlu
ditetapkan dengan keputusan Direktur RumahSakit Puri Medika.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, Tentang


Rumah Sakit
2. Undang - Undang No 29 Tahun 2004, Tentang Praktik Kedokteran
3. Undang- Undangnomor 36 Tahun 2014, Tentang Tenaga Kesehatan
4. Undang - Undang nomor 38 Tahun 2015, Tentang Keperawatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56Tahun 2014, tentang
Kualifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755 Tahun 2010, Tentang
Penyelenggaraan Komite Medis
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1438 Tahun 2010, Tentang
Standar Pelayanan Dokter
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1087 tahun 2010 tentang Standar
K3 di Rumah Sakit
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796 tahun 2011, Tentang
Regristasi Tenaga Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013, Tentang Komite
Keperawatan

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PURI MEDIKA
TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI RUMAH SAKIT
PURI MEDIKA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Bagian Sumber Daya Manusia adalah bagian di RumahSakit yang
menanganiperihal Kepegawaian dan di kepalai oleh seorang kepala bagian
dengan kompetensi seorang Sarjana Hukum atau seorang Psikolog

Pasal 2
Manajemen SDM meliputi perencanaan, rekuitmen, seleksi dan
penempatan Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan sesuai dengan standar
kompetensi yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI dan Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Puri Medika.
Selain itu lingkup manajemen SDM termasuk melakukan motivasi,
pembinaan dan pengembangan serta Merit System ( Prestasi Kerja /
Kinerja ) tenagakerja melaksanakan Pay Roll ( Penggajian ) dan
tenaga keamanan ( Security ) denganmaksud mendukung dan
melaksanakan program – program Rumah Sakit guna mencapai Visi dan
Misi Rumah Sakit.
Untuk rekuitmen staf medik kepala SDM dibantu oleh Komite Medik,
Komite Keperawatn dan Tim Kredensial Tenaga kesehatan Lainnya.

Pasal 3
Yang dimaksuddengantenagakerjaadalah : tegana kerja professional
meliputi Dokter Spesialis, Dokter Umum, Doktergigi, Perawat, Bidan,
Tenagakesehatanlainnya, dantenaga administrasi tertentu sesuai dengan
bidang professional masing – masing.

BAB II
POLA KETENAGAAN
Bagian Pertama
Penetapan Perencanaan Kebituhan Staf
Pasal 4
(1) Penetapan perencanaan kebutuhan staf berdasar Rencana Srategis
(Renstra ) jangka pendek tahunan dan jangka menengah setiap 3
tahun sampai dengan 5 tahun sesuaikebutuhan pengembangan RS
(2) Penetapan jumlah staf mempertimbang kan misi RumahSakit, jenis
layanan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologidalam
bidang kedokteran.
(3) Pemilihan metode perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di
dasarkan pada kesesuaian metode yang diberikan oleh Depkes dan
disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan RS.Puri Medika.
(4) Metode yang dimaksud pada ayat (3) adalah Metode WISN ( Work
Load Indikator Staff Need ) dimana metode ini dapat menunjukan
besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban
kerja, sehingga alokasi/relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional.
(5) Evaluasi dan pemutakhiran pola ketenagaan dilakukan secara
berkesinambungan satu tahun sekali.
Pasal 5
Rumah Sakit menetapkan penempatan tenaga SDM sesuai dengan fungsi
kerja sesuai kompetensi, keterampilan, serta pengalaman tenaga kerja di
bidan pekerjaan.
Agar didapatkan hasil atau kinerja kerja yang baik maka setuap fungsi
kerja diberikan uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang kepada
setiap pekerja sesuai dengan peraturan perundang - undangan dan
kebijakan Direktur Rumah Sakit.

Bagian Kedua
Penempatan Dan Penempatan Kembali
Pasal 6

Penempatan tenaga kerja pada suatu unit kerja diupayakan semaksimal


mungkin agar memenuhi persyaratan standar fungsi kerja dimasing –
masing jenis pekerjaan agar tenaga kerja tersebut dapat berfungsi /
melayani secara efisien dan efektif.
Oleh karenanya dalam proses penempatan tenaga kerja dilakukan telaah
kesesuaian antara persyaratan fungsi kerja diunit kerja dengan kompetensi
keterampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh pekerja
Penempatan kembali staf dengan pertimbangan kompetensi, kebutuhan
pasien / kekurangan, agama, keyakinan dan nilai – nilai pribadi

Pasal 7

Pengaturan penempatan kembali terhadap tenaga kerja yang terkena


rotasi, mutasi, demosi dan promosi dilaksanakan dengan alasan untuk
mendapatkan kesesuaian tempat kerja atau peningkatan, pengetahuan atau
hukuman dan pengahargaan terhadap seseorang tenaga kerja setelah
dilakukan penilaian yang sesama dan mempertimbangkan kompetensi
yang bersangkutan.
Bagian Ketiga
Monitoring, Evaluasi dan Pemutakhiran
Pasal 8
Rumah Sakit melakukan monitoring dan evaluasi terhadap semua staf

Pasal 9
Staf Medik

1. Monitoring dan evaluasi mutu praktik rofessional berkelanjutan, etik


dan disiplin dilakukan terhadap staf medis untuk peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Data dan informasi hasil pelayanan klinis dari staf klinis direview
secara obyektif dan berdasar bukti jika ada, dilakukan benchmarking
dengan pihak eksternal rumah sakit
3. Proses monitoring dikaji sekurang kurangnya setiap 12 bulan oleh sub
komite mutu.Hasil, kesimpulandan tindakan yang dilakukan
didokumentasikan di dalam file kredensial staf medis
4. Bila ada temuan yang berdampak terhadap pemberian kewenangan staf
klinis, ada proses untuk tindak lanjut terhadap temuan dan tindakan
tersebut didokumentasi dalam file staf medis dan disampaikan ke
tempat staf medis memberikan pelayanan

Pasal 10
Staf Perawat, Bidan, Tenaga Kesehatan Lain dan Non Medik

1. Rumah Sakit melakukan penilaian staf keperawatan, Bidan, Tenaga


kesehatan lainnya dan tenaga Non Medik yang berpatisipasi di dalam
program peningkatan mutu Rumah Sakit
2. Kinerja individual staf dikaji bila ada temuan dalam aktivitas
peningkatan mutu
Bagian Keempat
Persyaratan Jabatan, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Pasal 11

1. Jabatan struktural yaitu jabatan unit tertentu secara tegas ada dalam
struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat
dari tingkat yang terrendah hingga tingkat yang tertinggi
2. Jabatabn non Struktural yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum
dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat
diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas pokok organisasi.
3. Pejabat sementara baik untuk jabatan struktural maupun jabatan non
struktural dapat diberikan kepada pegawai
4. Masa jabatan pejabat sementara masih belum ditentukan
5. Tunjangan jabatan Direktur ditetapkan oleh Direktur.
6. Kebutuhan akan jabatan struktural harus sesuai dengan struktur
organisasi Rumah Sakit Puri Medika
7. Pemilihan SDM untuk menduduki jabatan Struktural maupun non
struktural melalui mekanisme rapat dengan mempertimbangkan
penilaian kinerja dan prestasi pegawai yang akan dipilih
8. Penetapan jabatan struktural maupun non struktural Rumah Sakit Puri
Medika ditetapkan dalam surat keputusan Direktur
9. Setiap tahun pejabat struktural maupun non struktural akan dievaluasi
dengan konsekwensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya
akan diganti sesuai dengan hasil penilaian
10. Penilaian untuk kinerja jabatan struktural maupun non struktural
dilakukan dengan instrumen penilaian kusus jabatan struktural maupun
non struktural
BAB III
PROSES REKRUITMEN STAF

Pasal 12
Proses rekrutmen dilakukan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang
telah direncanakan.
Kepala SDM selalu memantau kebutuhuan agar tenaga kerja yang akan
kososng dikarnakan oleh karyawan yang berhenti bekerja.
Proses rekuitmen dilaksanakan oleh kepala SDM setelah mendapatkan
persetujuan Ditektur dengan cara menyampaikan pemberutahuan
lowongan kerja kepada masyarakat pekerja lewat media cetak ( Koran )
maupun media elektronik( jobsdb ), melalui sekolah – sekolah yang
menghasilakan tamatan calon pekerja atau melalui pesan disampaikan
pekerja yang ada.

BAB IV
PROSES SELEKSI

Pasal 13
(1) Proses Seleksi terhadap tenaga kesehatan dan non keshatan dilakukan
setelah melalui proses rekuitmen dan memenuihi persyaratan
administrasi, kompetensi, psikotes, tes tertulis, wawancara dengan
kepala SDM, tes keterampilan ( khusus Perawat dan bidang – bidang
tertentu ) dan wawancara dengan direktur . untuk menentukan apakah
pekerja tersebut dapat diterima, tidak dapat diterima atau diterima
dengan persyaratan
(2) Direktur Rumah Sakit melakukan rekruitmen dan sekleksi dokter –
dokter sesuai dengan perencanaan dan pengembangan Rumah Sakit.
Rekruitmen dilakukan oleh kepala bagian SDM melalui media cetak
dan atau elektronik. Setelah didapatkan maka sekretaris komite medic
akan membuat panggilan kepada dokter pelamar untuk janji temu
wawancara dengan direktur Rumah Sakit meliputi kompetensi yang
dimiliki, kesediaan waktu untuk berpraktek kemudian jasa medik atau
kompensasi lain. Setelah terjadi kesepakatan awal proses selanjutnya
dokter tersebut diminta untuk di kredensial oleh komite medik Rumah
Sakit. Setelah melakukan kredensialing Komite Medik memberikan
rekomendasi terhadap dokter yang bersangkutan kepada direktur
Rumah Sakit. Direktur Ruamh Sakit menerima rekomendasi dari hasil
kredensial komite medik guna menetapkan dokter yang bersangkutan
dapat diterima atau tidak dapat diterima

BAB V
KEBIJAKAN KHUSUS

Pasal 14

(1) Direktur Rumah Sakit Puri Medika menetapkan kebijakan In – Job


Training / Magang selama 2 bulan bagi semua karyawan yang akan
diterima bekerja di Rumah Sakit Puri Medika dengan tujuan agar
selama In- Job Training / Magang karyawan dapat memahami
kebijakan standar oprasional prosedur, budaya kerja Rumah Sakit dan
bagi Rumah Sakit dapat memperolah keyakinan tentang kemampuan
kerja karyawan. Selama In- Job Training / Magang masing – masing
baik pihak Rumah Sakit maupun calon karyawan apabila tidak ada
kesesuaian boleh memutuskan untuk tidak melanjutkan secara sepihak
tanpa sangsi apapun bagi masing – masing pihak.
(2) Setelah calon karyawantelah mengikuti semua tahapan rekrutimen,
seleksi, dan penempatan maka sesuai dengan kebijakan Direktur
Rumah Sakit Karyawan tersebut sebelum mempunyai setatus
karyawan kontrak / tetap maka diperluakan In – Job Training /
Magang selama 2 bulan. Untuk hal tersebut maka calon karyawan
wajib membuat surat pernyataan bersedia melaksanakan In – Job
Training.
(3) Bagi Perawat, Bidan dan Tenaga Kesehatan Lainnya yang sudah
mendapatkan STR atau Sertifikat Uji Kompetensi dapat diterima dan
diberikan kesempatan dalam kurun waktu selama satu tahun untuk
mengurus SIK. Apabila dalam kurun waktu satu tahun tidak dapat
menyerahkan STR maka karyawan tersebut diberhentikan.
(4) Bagi tenaga Perawat, Bidan setelah melalui In – Job Training akan
dilakukan Kredensialing oleh Komite Keperawatan
(5) Bagi tenaga kesehatan lain dilakukan kredensialing oleh Tim
Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya.
(6) Tenaga Medis tidak memerlukan In – Job Training dan langsung dapat
berpraktek bila telah mempunyai Surat Ijin Praktek/SIP di Rumah
Sakit Puri Medika.

BAB VI
ORIENTASI STAF

Pasal 15

(1) Orientasi karyawan baru dilakukan selama enam hari kerja sejak
masuk hari pertama dan waktu orientasi ini sudah termasuk dalam
kurun waktu In – Job Training yakni 2 bulan.
a. Orientasi hari pertama :
 Perkenalan Kepada Komisaris dan Pejabat Struktural RSPM
(Direktur, Kabag. KA.Unit)
 Pemaparan tentang
 Visi & Misi Rumah Sakit
 Stuktur Organisasi
 Struktur Internal Bagian
 Pemaparan Peraturan Perusahaan, Tata Tertib & Disiplin Kerja
 Pemaparan Peraturan tentang Budaya Kerja Rumah Sakit
 Pemaparan tentang
 Motto Rumah Sakit : Mitra Anda Menuju Sehat
 Filosofi Pelayanan kepada Pasien / Keluarga pasien
Senyum, Peduli, Melayani Dalam Kasih dan Kebenaran
b. Orientasi Hari Kedua
 Kebijakan di bagian
 Panduan kerja
 Satandar Prosedur Operasional
c. Orientasi Hari Ketiga, Keempat, Kelima
 Bimbingan Pemakaian Alat-Alat Medik / Non Medik di
baguan unit kerja
 Uraian Tugas
d. Orientasi Hari Keenam
 Pelatihan Kerja
 Test Tertulis
 Test Keterampilan

BAB VII
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pasal 16

(1) Kepala SDM bersama Kepala Bagian Diklat Keperawatan membuat


perencanaan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan di bidang tenaga
kesehatan, perawat dan bidan dan non medis sesuai dengan rencana
pengembangan Rumah Sakit baik In - House maupun melalui center –
center pendidikan yang ada di luar Rumah Sakit.
(2) Pelatihan dan pendidikan In - House dibiayai oleh Rumah Sakit.
(3) Pelatihan, pendidikan, seminar, work shop, symposium diluar Rumah
Sakit dapat dibiayai oleh Rumah Sakit atau biaya sendiri
(4) Pelatihan – pelatihan wajib meliputi :
- Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
- Code Blue
di lakukan secara In – House
BAB VIII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pasal 17

Rumah Sakit menyelenggarakan Kesehatan dan keselamatan staf


terhaadapat resiko paparan Infeksi yang langsung baik tidak langsung
terhadap pasien guna mencegah penularan Infeksi melalui program –
program sebagai berikut :
- Pemeriksaan pra kerja
- Imunisasi Hepatitis B
- Pemeriksaan berkala 2 tahun sekali
- Melakukan tindakan pencegahan terhadap resiko penularan infeksi
saat menangani pasien dengan resiko tinggi dengan pemakaian Alat
Pelindung Diri ( APD )
- Melakukan pencatatan dan pelaporan tentang pengobatan karyawan
dan cedera akibat terpapar penyakit menular tertusuk jarum suntik
atau menghadapi kekerasan ditempat kerja.
- Melakukan konseling dan tindaklanjut kepada staf yang terpapar
penyakit infeksi dan dikoordinasikan dengan Komite PPI

BAB IX
PENGHARGAAN

Pasal 18
Rumah Sakit memberikan penghargaan terhadap dokter dan staf yang
memiliki prestasi dalam upaya peningkatan mutu seperti: sertifikat
penghargaandan tambahan poin pada remunerasi
BAB X
PENUTUP

Pasal 19
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta
PadaTanggal : 10 September 2018
\
DIREKTUR
RUMAH SAKIT PURI MEDIKA

Dr. Sanjay Singh, MM, MMRS

Anda mungkin juga menyukai