Anda di halaman 1dari 12

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

NOMOR 8 TAHUN 2018


TENTANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

DIREKTUR RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

Menimbang : a. bahwa dalam upaya pencapaian visi dan misi RS Petrokimia Gresik
diperlukan Sumber Daya Manusia yang unggul;
b. bahwa untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul tersebut
diperlukan serangkaian aktifitas pengelolaan/ manajerial;
c. bahwa untuk menunjang manajemen sumber daya manusia yang baik,
maka perlu ditetapkan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia
Rumah Sakit Petrokimia Gresik;
d. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam peraturan direktur Rumah Sakit
Petrokimia Gresik.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;


2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehata RI Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009
tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 755/Menkes/Per/IV/2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomar 1796/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 53 tahun 2012 tentang
pedoman pelaksanaan analisis beban kerja di lingkungan kementrian
kesehatan;

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 49 tahun 2013 tentang Komite


Keperawatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit;

Paraf
Paraf
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 33 tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan

MEMUTUSKAN :

Mencabut : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Petrokimia Gresik Nomor :


069/07/TU.04.02/SK/RSPG/2015 tanggal 01 Juli 2015 tentang kebijakan
Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah sakit Petrokimia Gresik.

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK


TENTANG KEBIJAKAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan direktur ini yang dimaksud dengan :
1. PT. Petro Graha Medika adalah Pemilik dari Rumah Sakit Petrokimia Gresik.
2. Rumah Sakit Petrokimia Gresik adalah institusi pelayanan kesehatan yang terletak di
Jln Jendral Ahmad No 69 Gresik.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi perencanaan ketenagaan, rekruitmen,
kredensial, program orientasi, uraian tugas, Peraturan dan tata tertib kerja, jenjang
karir dan penggajian, pengembangan melalui penilaian kinerja serta diklat,
pemeliharaan kesehatan karyawan, mutasi, file kepegawaian, terminasi, program
pensiun.
4. Perencanaan Pola Ketenagaan adalah suatu proses penyediaan tenaga kerja dalam
kuantitas dan kualitas yang diperlukan rumah sakit pada waktu yang tepat agar
tujuannya secara daya guna dapat terlaksana.
5. Persyaratan jabatan adalah suatu klasifikasi yang terdiri dari beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk memangku sebuah jabatan/job pekerjaan
dalam suatu organisasi perusahaan.
6. Rekruitmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja
dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna
menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

Paraf
Paraf
7. Tenaga klinis adalah Dokter, Perawat dan kesehatan/klinis lain ( Bidan, Analis Medis,
Rekam medis, Radiologafer, Fisioteapis, Terapis Gigi, Ahli Gizi, Sanitarian,
Elektromedik Apoteker dan Asisten Apoteker.
8. Tenaga Non Klinis adalah Tenaga kerja yang selain Dokter, Perawat dan Kesehatan
lain, yang bekerja di Rumah sakit Petrokimia Gresik, seperti bagian administrasi
keuangan, bagian Umum, pengadaan, Sekertariat, bagian SDM dan Bagian
pemasaran.
9. Orientasi adalah suatu program kerja yang dibuat dalam perusahaan yang bertujuan
untuk memperkenalkan karyawan baru pada pekerjaan dan perusahaan tempatnya ia
bekerja.bagaimana kedudukan/ peranan karyawan, organisasi dan karyawan
lain,kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan disekitar tempat kerja.
10. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan ( Dokter, Perawatan
dan kesehatan lain untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis.
Sedangkan re-kredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga kesehatan yang
telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan pemberian
kewenangan klinis tersebut..
11. Penilaian kinerja adalah proses evaluasi terhadap karyawan dalam melakukan
pekerjaan yang dikomparasikan dengan standar yang dilanjutkan dengan memberi
informasi tersebut pada karyawan.
12. Diklat atau pelatihan adalah usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya
kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki organisasi.
Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki
karyawan dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilan serta mengubah
sikap.
13. Mutasi adalah perpindahan pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi yang
memiliki tingkat level yang sama dari posisi perkerjaan sebelum mengalami pindah
kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang baru umumnya adalah sama
seperti sedia kala. Mutasi atau rotasi kerja dilakukan untuk menghindari kejenuhan
karyawan atau pegawai pada rutinitas pekerjaan yang terkadang membosankan serta
memiliki fungsi tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan mendalami
pekerjaan lain di bidang yang berbeda pada suatu perusahaan.
14. Tenaga Kesehatan adalah seorang yang bekerja secara aktif dibidang kesehatan,
baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan, maupun tidak yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan

Paraf
Paraf
BAB II
PENGATURAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 2
(1) Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Petrokimia Gresik mengacu kepada Visi,
Misi, serta Nilai-Nilai RS Petrokimia Gresik;
(2) Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) memperhatikan Rencana Strategis (Renstra)
RS Petrokimia Gresik;
(3) Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Petokimia Gresik memperhatikan dengan
baik setiap keputusan PT Petro Graha Medika (PT PGM);
(4) Pengaturan Sumber Daya Manusia RS Petrokimia Gresik memperhatikan setiap klausul
dalam Peraturan perusahaan yang berlaku;
(5) Pengaturan Sumber Daya Manusia RS Petrokimia Gresik mengacu kepada mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.

BAB III
PERENCANAAN

Pasal 3
(1) RS membuat penetapan perencanaan kebutuhan staf berdasarkan atas
perencanaan strategis dan perencanaan tahunan sesuai kebutuhan dari masing
– masing unit kerja khususnya unit kerja pelayanan.
(2) Rencana susunan ketenagaan rumah sakit setiap tahun dikembangkan bersama
oleh para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi
(pendidikan, keterampilan, dan pengetahuan) yang diperlukan untuk semua staf.
(3) Dalam penghitungan jumlah staf yang dibutuhkan RS perlu memperhatikan hal berikut :
a. Misi rumah sakit, keragaman pasien, pelayanan, dan teknologi yang ada di
RS digunakan dalam pertimbangan perencanaan.
b. Keragaman pasien yang harus dilayani, kompleksitas, dan intensitas
kebutuhan pasien;
c. Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan Rumah Sakit;
d. Volume pasien rawat inap dan rawat jalan;
e. Teknologi medis yang digunakan pada pasien.

Paraf
Paraf
Pasal 4
(1) Perencanaan kebutuhan staf terus menerus di mutakhirkan oleh pimpinan RS dengan
menetapkan jumlah, jenis, kualifikasi yang meliputi pendidikan, kompetensi, pelatihan
dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai peraturan perundang-undangan,
(2) Pimpinan unit layanan membuat perencanaan pola ketenagaan dengan menggunakan
proses yang sudah diakui untuk menentukan jenjang kepegawaian
(3) Perencanaan kepegawaian meliputi hal – hal sebagai berikut :
a. Penempatan kembali dari satu unit layanan ke lain unit layanan karena alasan
kompetensi, kebutuhan pasien atau kekurangan staf.
b. Mempertimbangkan keinginan staf untuk ditempatkan kembali karena alasan nilai-
nilai, kepercayaan dan agama.
c. Memenuhi peraturan peundang-undangan
(4) Rumah sakit melaksanakan evaluasi dan pemutakhiran terus menerus perencanaan
kebutuhan staf rumah sakit.
(5) Rumah Sakit menetapkan jumlah staf Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan masing-
masing unit termasuk pengembangannya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(6) Dalam perencanaan kebutuhan staf, Rumah Sakit menetapkan persyaratan pendidikan,
keterampilan, pengetahuan serta persyaratan lain disesuaikan dengan kebutuhan
layanan di Rumah Sakit
(7) Setiap staf rumah sakit mempunyai uraian tugas,tanggung jawab dan wewenang.
(8) Perencanaan kebutuhan staf rumah sakit juga mempertimbangkan penempatan atau
penempatan kembali harus memperhatikan faktor kompetensi.
(9) Melaksanakan rapat koordinasi bersama pimpinan unit kerja untuk pembaharuan
(update) perencanaan staf.

BAB IV
REKRUTMEN

Pasal 5
(1) Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses rekrutmen terpusat, efisien dan
terkoordinir, agar terlaksana proses yang seragam diseluruh RS. Kebutuhan rekruitmen
atas rekomendasi jumlah dan kualifikasi staf yang dibutuhkan dari pimpinan unit;
(2) Rumah sakit menetapkan proses seleksi untuk menjamin pengetahuan dan
keterampilan staf klinis sesuai dengan kebutuhan pasien;
(3) Rumah sakit menetapkan proses seleksi untuk mengetahui pengetahuan dan
keterampilan staf klinis serta non klinis sesuai persyaratan yang ditetapkan;

Paraf
Paraf
(4) File kepegawaian disediakan dan dipelihara oleh Bagian Sumber Daya Manusia yang
selalu diperbarui setiap tahun
File kepegawaian berisi antara lain :
a. Kualifikasi , pendidikan, pelatihan dan kompetensi staf;
b. Uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenang staf;
c. Proses rekrutmen staf;
d. Riwayat pekerjaan staf;
e. Hasil evaluasi dan penilaian kinerja staf;
f. Salinan sertifikat pelatihan internal dan eksternal staf.
(5) Rekruitmen dilakukan berdasarkan permintaan dari Bagian/bidang/instalasi dan
dicocokkan dengan perencanaan ketenagaan masing masing bagian/bidang/instalasi;
(6) Rumah sakit melakukan verifikasi ijazah langsung dari instansi yang menerbitkan.

BAB V
ORIENTASI

Pasal 6
(1) Setiap staf klinis dan non klinis diberikan orientasi tentang ruamh sakit, dan unit kerja
tempat staf bekerja/ditempatkan;
(2) Semua karyawan baru (klinis maupun non klinis) dan karyawan mutasi dari unit
(bagian/ bidang/instalasi) lain wajib diberikan orientasi sebelum mulai bekerja;
(3) Tenaga outsourcing, maupun trainee wajib diberikan orientasi sebelum bekerja;
(4) Orientasi meliputi orientasi umum Rumah Sakit, orientasi khusus di unit-unit kerja
terkait dan tentang tanggung jawab pekerjaan.

BAB VI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pasal 7
(1) Rumah sakit memfasilitasi pendidikan atau pelatihan didakam atau diluar Ruah Sakit
termasuk pendidikan profesi berkelanjutan;
(2) Dalam perumusan pendidikan dan pelatihan /TNA (Training Need Analysis)
berdasarkan atas sumber data sebagai berikut :
a. Hasil dari kegiatan pengukuran mutu dan keselamatan;
b. Monitor dari program manajemen fasilitas;
c. Penggunaan tehnologi medis baru;

Paraf
Paraf
d. Keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui evaluasi kinerja;
e. Prosedur klinis baru;
f. Rencana memberikan layanan baru dikemudian hari.
(3) Pendidikan dan pelatihan yang direncakanan Rumah Sakit terdiri dari :
a. Pelatihan internal
Pelatihan yang diadakan oleh internal Rumah Sakit yang relevan untuk
meningkatkan kemampuan karyawan;
b. Pelatihan Eksternal
Pelatihan yang diadakan diluar Rumah Sakit yang relevan untuk meningkatkan
kemampuan karyawan.
(4) Semua karyawan mempunyai kesempatan yang sama dalam hal memperoleh
pendidikan, pelatihan internal dan eksternal secara berkelanjutan, minimal 20 jam
per tahun.
(5) Rumah sakit memberikan pelatihan tehnik resusitasi jantung paru (BHD) tingkat
dasar untuk seluruh staf, dan tingkat lanjut untuk staf di kamar operasi, pelayanan
intensif dan gawat darurat;
(6) Pelatihan BHD dilakukan tiap dua (2) tahun sekali (sesuai program pelatihan) untuk
mencapai tingkt kompetensi yang ditentukan;
(7) Direktur Rumah Sakit menetapkan tim Code blue, yang telah mendapatkan pelatihan
tehnik resusitasi jantung paru tingkat lanjut.

BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN STAF

Pasal 8
(1) Rumah sakit merencanakan program kesehatan dan keselamatan bagi karyawan
yang terkoordinasi dengan tim K3RS.
(2) Pelayanan kesehatan semua karyawan dan keluarga dijamin oleh Rumah sakit
sesuai dengan layanan BPJS kesehatan, melalui pengobatan langsung maupun
rujukan;
(3) Pemeriksaan Kesehatan berkala dilakukan terhadap semua karyawan, setiap 2
(dua) tahun sekali dan 1 (satu) tahun sekali pada area kritis;
(4) Rumah sakit mempunyai program imunisasi, vaksinasi, dan profilaksis bagi seluruh
karyawan (sesuai jadwal);
(5) Evaluasi, konseling dan tindak lanjut terhadap staf yang terpapar penyakit infeksius
dikoordinasikan dengan komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi).

Paraf
Paraf
(6) Bagian SDM mendokumentasikan staf yang terpapar infeksi.

Pasal 9
(1) Direktur Rumah Sakit menetapkan program pencegahan kekerasan di Rumah Sakit;
(2) Direktur Rumah Sakit menetapkan sistem pelaporan kepada kepala Bagian Sumber
Daya Manusia/KPRS yang kemudian dilaporkan pada Direktur RS;
(3) Rumah Sakit pengidentifikasi area yang berpotensi terjadi kekerasan ditempat kerja
dan melaksanakan upaya yang terukur untuk mengurangi risiko;
(4) Rumah Sakit mengevaluasi, memberikan konseling dan melaksanakan tindak lanjut
terhadap staf yang mengalami cedera akibat kekerasan ditempat kerja;
(5) Bagian SDM mendokumentasikan staf yang mengalami kekerasan ditempat kerja.

BAB VIII
KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL

Pasal 10
(1) Kredensial dilakukan terhadap semua tenaga kesehatan/staf klinis rumah sakit yang
terdiri dari staf medis (dokter dan dokter gigi), tenaga keperawatan, tenaga
kebidanan, tenaga kefarmasian (apoteker dan asisten apoteker), sanitarian,
nutrisionis, radiografer, analis kesehatan, fisioterapis, perekam medis, tenaga terapis
gigi, penata Anestesi dan teknisi elektromedik, untuk menentukan kelayakan
diberikan kewenangan klinis/ kewenangan kerja klinis sesuai dengan standar profesi
dan peraturan yang berlaku, sebelum menjalani penugasan klinis.
(2) Tenaga kesehatan/staf klinis yang dimaksud pada ayat 1 dilakukan verifikasi terkini
terhadap pendidikan, registrasi, izin, pengalaman dan lainnya dala kredensial;
(3) Rumah sakit menetapkan proses yang seragam, obyektif, berdasarkan bukti
(Evidensi Based) untuk memberikan kewenangan kepada staf klinis untuk
menerima,menangani, memberikan pelayanan pada pasien.
(4) Pengecekan keabsahan kredensial juga dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang
bukan karyawan RS Petrokimia Gresik yang mendampingi dokter praktik dan
memberikan pelayanan kepada pasien.
(5) Data lengkap kredensial tersimpan dalam file kredensial tersendiri yang dikelola oleh
komite medik (bagi staf medis), oleh komite keperawatan ( bagi perawat ) dan tenaga
kesehatan/ klinis lain ( bagi kesehatan lain ). File kredensial tersebut juga disimpan di
file kepegawaian yang dikelola oleh bagian SDM RS Petrokimia Gresik.

Paraf
Paraf
(6) Tenaga kesehatan/staf klinis sesuai ayat 1 wajib memiliki surat tanda registrasi, dan
surat ijin praktek (SIP)/ Surat ijin kerja (SIK) yang masih berlaku.
(7) Kredensial staf medis diselenggarakan oleh komite medik dan diatur dalam
kebijakan tersendiri.
(8) Kredensial tenaga keperawatan diselenggarakan oleh komite keperawatan yang
diatur dalam kebijakan tersendiri.
(9) Kredensial tenaga kesehatan lain diselenggarakan oleh komite Tenaga Kesehatan
(Nakes) lain.
(10) Semua Tenaga Kesehatan yang memberikan pelayanan klinis wajib memiliki surat
penugasan klinis/surat penugasan kerja klinis yang dikeluarkan oleh Direktur Rumah
Sakit dengan mempertimbangkan hasil kredensial.
(11) Kredensial ulang (rekredensial) dilakukan setidaknya setiap 3 tahun sekali atau lebih
awal apabila diperlukan (perubahan/pengurangan/penambahan) kewenangan klnis.
(12) Dokumentasi yang dibutuhkan sesuai ayat (11) sebagai berikut :
a. STR, izin praktek yang berlaku;
b. File pelanggaran etik atau disiplin (bila ada);
c. Rekomendasi mampu secara fisik maupun mental memberikan asuhan pada
pasien tanpa di supervisi;
d. Sertifikat pelatihan spesialisasi / alat canggih (bila ada).
(13) Setelah proses kredensial/rekredensial staf klinis yang dinyatakan lulus akan
diterbitkan surat penugasan klinis (SPK) beserta rincian kewenagan klinisnya (RKK)
yang ditanda tangani oleh Direktur Rumah Sakit;
(14) Surat penugasan klinis dan rincian kewenangan klinis tersedia dalam bentuk tercetak
maupun elektronik (softcopy) pada semua unit pelayanan untuk menjawab
pertanyaan dari berbagai pihak termasuk pasien.

BAB IX
PENILAIAN KINERJA

Pasal 11
(1) Rumah Sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik staf klinis
maupun non klinis;
(2) Penilaian kinerja bagi staf profesional dilakukan secara berkelanjutan. Pada
karyawan baru dilakukan evaluasi dalam masa 3 bulan pertama. Selanjutnya, setiap
karyawan dilakukan penilaian kinerja minimal 1 x dalam setahun, atau lebih sering
apabila diperlukan dan dikomunikasikan dengan karyawan yang bersangkutan.

Paraf
Paraf
(3) Penilaian kinerja didasarkan pada capaian pelaksanaan uraian tugas dan
kompetensinya di unit kerja dimana karyawan ditugaskan.
(4) Monitoring dan evaluasi berkelanjutan dari staf medis memuat 3 area umum, antara
lain :
a. Perilaku;
b. Pengembangan profesional; dan
c. Kinerja klinis.

BAB X
URAIAN PEKERJAAN

Pasal 12
(1) Masing masing karyawan yang tidak diizinkan praktik mandiri mempunyai tanggung
jawab yang ditentukan dalam uraian pekerjaan yang secara spesifik,
terbaru/mutakhir dan diketahui oleh karyawan yang bersangkutan.
(2) Terhadap karyawan yang mutasi atau kenaikan jenjang karir, maka akan dilakukan
revisi terhadap uraian pekerjaan sebelumnya.
(3) Uraian pekerjaan juga dibutuhkan bagi tenaga kesehatan ketika :
a. Seseorang yang utamanya menjalankan tugas manajerial, seperti manajer unit
kerja atau memiliki tugas ganda, dibidang klinis dan manajerial, dengan
tanggung jawab manajerial yang ditetapkan dalam uraian pekerjaan.
b. Seseorang yang memiliki beberapa tanggung jawab klinis, dimana dia tidak
diberi kewenangan untuk berpraktek mandiri, sama seperti seorang praktisi
mandiri yang sedang belajar tugas baru atau keterampilan baru. Atau sebagai
alternatif, seseorang tersebut diberi kewenangan tertentu
c. Seseorang yang sedang dalam program pendidikan dan dibawah supervisi, dan
program akademis menetapkan, untuk setiap tahap atau tingkat pelatihan, apa
yang dapat dilakukan secara mandiri dan apa yang harus dibawah supervisi.
Dalam hal ini, deskripsi program dapat berfungsi sebagai uraian pekerjaan.
d. Seseorang mendapat izin sementara untuk memberikan pelayanan di rumah
sakit. Atau sebagai alternatif, seseorang tersebut diberi kewenangan tertentu
(4) Uraian pekerjaan seorang tenaga kesehatan yang diizinkan praktik mandiri adalah
berupa rincian kewenangan klinis yang diperoleh melalui proses kredensial sesuai
aturan RS.
(5) Uraian pekerjaan tersebut harus tersimpan di file kepegawaian masing-masing
karyawan.

Paraf
Paraf
BAB XI
JENJANG KARIR DAN PENGGAJIAN

Pasal 13
(1) Rumah sakit mengembangkan sistem jenjang karir dan sistem penggajian berdasarkan
sistem remunerasi.
(2) Bagi karyawan yang bermasalah bisa mendapatkan demosi jabatan sesuai ketentuan
yang berlaku.

BAB XII
MUTASI KARYAWAN

Pasal 14
(1) Rumah Sakit mengatur perihal mutasi karyawan.
(2) Semua karyawan mempunyai kesempatan yang sama dalam hal memperoleh mutasi.
(3) Semua karyawan wajib bersedia dimutasikan di tempat mana saja sesuai dengan
penunjukkan.

BAB XIII
TERMINASI KARYAWAN

Pasal 15
(1) Terminasi karyawan adalah pengakhiran hubungan kerja karyawan atau sering disebut
dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara karyawan dengan Rumah Sakit, dapat
berasal dari pihak rumah sakit maupun dari pihak pegawai sesuai dengan Peraturan
Perusahaan.
(2) Permohonan pengunduran diri dari karyawan adalah minimal 2 bulan sebelum
berhentinya karyawan.
(3) Pemberian pengganti hak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BAB XIV
PROGRAM PENSIUN
Pasal 16
(1) Semua karyawan tetap mempunyai kesempatan yang sama dalam hal memperoleh
program pensiun.

Paraf
Paraf
(2) Program pensiun karyawan RS Petrokimia Gresik sesuai dengan Surat Keputusan
Direksi PT PGM Nomor 012/01/TU.04.02/SK/PGM.01/2012 tentang Peraturan Pensiun/
Purna Tugas Karyawan.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 17
Peraturan direktur ini mulai berlaku pada tanggal yang diundangkan, agar setiap orang yang
mengetahuinya, memerintahkan perundangan ini dijalankan dilingkungan Rumah Sakit
Petrokimia Gresik.

Ditetapkan : Di Gresik
Pada Tanggal : 25 Februari 2018
Rumah Sakit Petrokimia Gresik,

dr. Candra Ferdian Handriyanto


Direktur

Paraf
Paraf

Anda mungkin juga menyukai