PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Claire Medika yang perlu
diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses/siklus yang ada. Untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang
perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen,
penempatan dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan
manfaat, serta terminasi pegawai.
Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut diperlukan
pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai sebagai
acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya manusia
yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman Manajemen
Sumber Daya Manusia RS Claire Medika.
B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang berkualitas.
2) Tujuan Khusus
a. Menentukan ruang lingkup pedoman
b. Menentukan Batasan Operasional
c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukum
d. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab.
D. Landasan Hukum
Landasan Hukum
1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5) Permenkes RI No. 1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
6) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
7) Kepmenkes No 1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah sakit.
BAB II
KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
b. Kontrak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat diperpanjang maksimal
2 tahun.
11. Bagian SDM memanggil kandidat untuk tes kesehatan, kandidat pegawai
diberitahu tentang biaya tes kesehatan yang akan dilakukan
12. Bila ada masalah kesehatan, maka hasil tes kesehatan dikonsultasikan lagi kepada
tim.
13. Bila tidak diterima maka diberi surat penolakan, bila kandidat diterima maka
akan dihubungi untuk proses orientasi.
C. Proses Penetapan Staf
1. Masukan dari hasil penetapan kandidat diterima sebagai pegawai.
2. Bagian SDM memeriksa berkas lamaran.
3. Merekap dalam rencana penetapan status kepegawaian meliputi:
a) Digunakan untuk apa: pegawai baru atau mutasi.
b) Nama dan gelar
c) Jenis kelamin
d) Tempat tanggal lahir
e) Asal Pendidikan
f) Pendidikan yang diakui untuk pekerjaan kandidat
g) Pengalaman kerja direkap dalam tahun dan/atau bulan. Pengalaman kerja yang
tidak ada surat pengalaman kerja tidak dapat dijadikan acuan untuk pengakuan
masa kerja.
h) Tanggal mulai orientasi
i) Tanggal mulai kontrak kerja
j) Masa kerja yang diakui
k) Status kelompok pekerjaan dan pekerjaan
l) Grade yang direncanakan
m) Golongan yang direncanakan
n) Tingkat kompetensi yang ditetapkan.
4. Dicetak dalam kertas HVS ukuran A4
5. Dimintakan persetujuan Direktur.
BAB V
KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN
A. Ketentuan Umum
1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di Lingkungan RS.
Claire Medika wajib dimasukkan dalam program orientasi pegawai baru.
2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara umum oleh
rumah sakit dan pembekalan khusus di unit kerja masing-masing sesuai dengan
profesinya.
3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja, melainkan
program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru.
4. Program orientasi dilakukan maksimal selama 2 minggu.
B. Ketentuan Khusus
1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum rumah sakit dikoordinir oleh
Bagian Sumber Daya Manusia, sedangkan orientasi di unit kerja dikoordinir oleh
Kepala Unit Kerja masing-masing.
2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi:
a. Visi, Misi, Nilai RS. Claire Medika
b. Struktur Organisasi RS. Claire Medika
c. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
d. Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
e. Etika dalam bekerja.
f. Pelayanan Prima.
g. Basic Life Support.
h. Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Kebakaran
(APAR).
i. Kompetensi Spiritual.
3. Pegawai mendapatkan orientasi melalui pembekalan khusus di unit kerja masing-
masing.
4. Peraturan selama program orientasi:
a. Pegawai menandatangani pernyataan program orientasi.
b. Program orientasi dilakukan selama 2 minggu.
c. Selama program orientasi tidak diperhitungkan sebagai gaji.
d. Pegawai mendapatkan 1 kali makan sesuai dengan peraturan tentang
makan pegawai.
e. Selama program orientasi pegawai belum mendapatkan tunjangan kesehatan.
A. Ketentuan Umum
1. Seluruh Pegawai RS. Claire Medika ditetapkan status kepegawaiannya melalui
Sistem Kepegawaian RS. Claire Medika.
2. Sistem Kepegawaian RS. Claire Medika berdasarkan pada Tingkat Pendidikan,
Masa Kerja, serta Tingkat Kompetensi.
3. Penetapan status kepegawaian berdasarkan sistem kepegawaian di RS. Claire
Medika diperlukan untuk proses-proses kepegawaian seperti: pegawai kontrak,
kenaikan status menjadi calon pegawai, pegawai tetap, kenaikan golongan, kenaikan
grade/golongan karena perubahan tingkat pendidikan, mutasi, rotasi, promosi,
demosi, dsb.
4. Promosi adalah perpindahan pegawai ke tingkat status kepegawaian yang lebih
tinggi sesuai kebutuhan perusahaan. Sebaliknya demosi perpindahan pegawai ke
tingkat status kepegawaian yang lebih rendah karena kompetensi yang tidak
mencapai standar atau karena sanksi yang ditetapkan oleh perusahaan karena
pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan perusahaan.
5. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status
kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.
Sedangkan Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan
(job family) yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status
kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dapat berubah
atau tetap.
6. Pegawai yang dimutasikan menjalani masa percobaan 6 bulan kemudian dilakukan
evaluasi penilaian kinerja, bila memenuhi standar maka ditetapkan mutasi penuh.
Sebaliknya bila tidak memenuhi standar maka dapat dikembalikan ke posisi
semula.
7. Penetapan perubahan status kepegawaian dilakukan melalui mekanisme/proses
penetapan sesuai dengan kebijakan/SPO yang ada pada proses-proses
kepegawaian mulai dari seleksi pegawai, kontrak, calon pegawai, kenaikan
golongan, mutasi, dsb.
B. Ketentuan Khusus
1. Selama belum ada sistem yang mengatur dan menetapkan tingkat kompetensi,
maka pada perpindahan dari sistem kepegawaian yang lama kepada sistem
kepegawaian yang baru: penetapan tingkat kompetensi melalui rentang waktu
masa kerja sbb :
a) Masa kerja 0 – 4 tahun = tingkat kompetensi 75% - 85%
b) Masa kerja 5 – 9 tahun = tingkat kompetansi 86 – 95%
c) Masa kerja 10 – 14 tahun = tingkat kompetensi 96 – 105%
d) Masa kerja 15 – 19 tahun = tingkat kompetensi 106 – 115%
e) Masa kerja 20 tahun atau lebih = tingkat kompetensi >115%
2. Dengan bertambahnya masa kerja, tidak serta merta bertambah tingkat
kompetensinya, melainkan tetap menduduki tingkat kompetensi yang dimilikinya
sampai instrumen sistem jenjang karir untuk menetapkan tingkat kompetensi
pegawai ada.
a. Pegawai baru menduduki tingkat kompetensi 75% -85% meskipun memiliki
pengalaman kerja yang diakui.
C. Sistem Kepegawaian
1. Job Family
Edis
a. Job Family Medis
Job Family Administrasi – SDM terdiri dari bagian : Personalia, SDM, Diklat.
1) Kelompok Adm. SDM 1 & 2
Staf Adm. Personalia / SDM / Diklat lulusan min. D 3 Admin /
Ekonomi – Manaj. / Sekretaris. Masuk grade III – IV.
2) Kelompok Adm. SDM 3
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S1 Hukum / S1 Psikologi / S1. Ekonomi
Manajemen / S1 Keperawatan / S1 Kependidikan. Masuk grade IV – V.
3) Kelompok Adm. SDM 5
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S2 Psikologi / Hukum /
Manajemen SDM / Kesehatan. Masuk grade VI.
4) Kelompok Pembantu Adm SDM
Pembantu Staf Personalia / SDM / Diklat : Lulusan SMU
Catatan :
– Kelompok Pembantu Adm SDM dengan minimal lulusan SMU untuk
selanjutnya penerimaan pegawai di Bagian SDM tidak dipakai lagi,
minimal staf di bagian SDM adalah lulusan D3
36
5. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.
6. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.
7. Pegawai dilakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila kurang dari standar yang ditetapkan
dapat dihentikan kontraknya tanpa syarat apapun.
8. Pegawai menyerahkan ijazah asli sebagai bukti komitmen salama 1 tahun kontrak
kerja. Ijazah akan diberikan sesuai tanggal berakhirnya PKWT, atau bila PKWT
dihentikan karena pegawai tidak memenuhi standar penilaian.
11. Satu bulan sebelum berakhir masa kontrak, pegawai dinilai kembali.
12. Gaji pegawai kontrak terdiri atas gaji pokok, tunjangan beras untuk diri sendiri,
insentif, tunjangan transport, dan lembur bila ada jam lembur.
13. Gaji dokter menurut peraturan sendiri dalam peraturan gaji dokter.
14. Gaji pokok pegawai kontrak adalah sebesar 80% dari besar gaji pokok pegawai tetap
yang 20% akan diterimakan di akhir kontrak, bila pegawai tidak menyelesaikan
kontraknya maka tidak akan diterimakan. Peraturan ini tidak untuk dokter dan dokter
gigi sesuai dengan sistem penggajian dokter dan dokter gigi.
15. Pegawai kontrak tidak diikutkan program asuransi kesehatan pegawai maupun
Jamsostek.
16. Bila pegawai selesai kontrak dan tidak diperpanjang lagi atau PHK, maka RS Baptis
Batu tidak memiliki kewajiban untuk memberikan pesangon dalam bentuk apapun.
17. Pegawai kontrak yang setelah dinilai tetapi tidak memenuhi standar penilaian
kinerja, maka dapat diperpanjang kontraknya maksimal satu kali.
37
BAB 9
JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL
38
11. Setiap tahun, pejabat struktural maupun non-struktural akan dievaluasi, dengan
konsekuensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya akan diganti sesuai
dengan hasil penilaian.
12. Penilaian untuk kinerja Jabatan struktural maupun non-struktural dilakukan dengan
instrumen penilaian khusus jabatan struktural maupun non-struktural.
BAB 10
ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan
(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.
3. Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (job
family) yang brebeda untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi
grade, golongan, maupun tingkat kompetensi berubah.
4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada pegawai
yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan Surat Keputusan Direktur.
5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang diatur
secara khusus pada kebijakan tentang sistem kepegawaian.
6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih tanggung jawab
tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung jawab tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang, sehingga dalam pelaksanaannya perlu
mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
39
BAB 11
STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI
40
3. Dokter Pegawai Tetap
a. Dokter yang bekerja di RS. Mardi Waluyo telah melalui prosedur penerimaan tenaga
medis untuk Dokter Pegawai Tetap.
b. Sudah melalui masa sebagai Dokter Calon Pegawai atau telah bekerja di RS. MARDI
WALUYO minimal selama 2 tahun.
c. Pengalaman kerja di Rumah Sakit di bawah YAKKUM akan dihargai penuh sedangkan di luar
YAKKUM dihargai setengah masa kerja. Masa kerja akan diperhitungkan pada penentuan
masa kerja sesuai dengan Sistem Golongan Pegawai RS. MARDI WALUYO .
d. Mendapatkan Gaji Pokok sesuai dengan Sistem Kepegawaian RS. Mardi Waluyo Metro dan
jasa Medis Tetap bulanan sesuai dengan ketentuan Gaji Dokter, demikian juga mendapatkan
honor pelayanan (Fee for Service).
e. Diikutkan dalam program dana pensiun, Jamsostek, serta Asuransi Kesehatan.
41
8. Dokter kontrak dan dokter calon pegawai belum diikutkan program dana pensiun,
asuransi kesehatan maupun Jamsostek.
9. Gaji Dokter
A. Gaji
Tetap
Gaji tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan medis tetap. Besar gaji pokok sesuai dengan table
grade, golongan ,serta tingkat kompetensi dalam Sistem Kepegawaian RS. Mardi Waluyo Metro.
Sedangkan tunjangan medis tetap adalah gaji tetap dokter dikurangi gaji pokok pada sistem
kepegawaian. Dokter Pegawai Paruh Waktu (DPPaW) dan Dokter yang sedang tugas belajar (PPDS)
tidak mendapatkan Tunjangan Medis Tetap melainkan hanya Gaji Pokok sesuai Sistem Kepegawaian.
B. HONOR
Honor diterimakan kepada dokter baik untuk jasa pelayanan mereka.
Untuk dokter tamu yang diterimakan adalah 70% dari tarif rumah sakit yang diberlakukan kepada pasien
meliputi : tarif visite dokter dan tindakan medis yang dilakukan. Sedangkan honor untuk dokter tetap
berlaku sesuai rincian di bawah ini :
42
BAB 12
PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA
43
12.1.3 Libur dan Cuti
Yang dimaksud hari libur adalah hari Minggu atau hari ke 7 (tujuh) dalam enam hari kerja
terus-menerus atau hari ke 6 (enam) dalam 5 hari kerja secara terus-menerus, atau setelah
shift yang telah ditetapkan, hari-hari libur nasional yang ditetapkan secara resmi oleh
Pemerintah pada setiap tahun dan hari-hari lain yang dinyatakan sebagai hari libur oleh
Pemerintah
Hari libur nasional yang bertepatan dengan hari minggu, tidak mendapat penggantian libur di
hari lain
Pegawai yang bekerja pada hari libur sesuai dengan jadwal kerja akan mendapat penggantian
satu kali off/ luaran
Pegawai yang menjalankan shift malam 3 (tiga) hari berturut-turut dalam seminggu mendapat
1 (satu) kali off luaran selain hari libur mingguan
1) Dalam satu tahun pegawai tetap berhak mendapatkan cuti selama 13 (tiga belas) hari
kerja dalam 1 (satu) tahun
2) Pegawai dengan status calon pegawai berhak mendapat cuti 13 (tiga belas) hari kerja
dalam 1 (satu) tahun
3) Hari libur selain hari Minggu yang jatuh pada waktu cuti tidak dihitung sebagai hari
cuti.
1) Pegawai dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun mendapat cuti 10 (Sepuluh) hari
kerja di luar cuti tahunan.
2) Pegawai dengan masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapat cuti 10 (Sepuluh) hari
kerja di luar cuti tahunan.
4) Pegawai dengan masa kerja 30 (tiga puluh) tahun mendapat cuti 10 (Sepuluh) hari
kerja di luar cuti tahunan.
44
12.1.6 Cuti di Luar Tanggungan
1) Pegawai dengan masa kerja minimal 5 (lima) tahun dapat mengajukan cuti di luar
tanggungan rumah sakit untuk jangka waktu cuti 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) tahun,
tidak dapat diambil secara bertahap.
2) Cuti di luar tanggungan rumah sakit harus disetujui oleh direktur.
45
12.1.8 Cuti Hamil dan Melahirkan
Pegawai tetap dengan status perkawinan yang sah yang hamil berhak mendapat cuti hamil
dan melahirkan dengan upah penuh.
Cuti hamil dan melahirkan diberikan untuk waktu selama 3 bulan. Dapat diambil sebelum
atau sesudah melahirkan, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kebutuhan rumah sakit.
Kehamilan yang mendapatkan hak cuti adalah kehamilan pertama sampai ketiga.
Hari-hari libur yang jatuh pada saat cuti hamil tidak dapat pengganti hari.
Cuti hamil yang diberikan atas persetujuan tertulis oleh dokter yang berwenang
46
Ijin istimewa dalam bentuk meninggalkan jam kerja dapat diberikan kepada pegawai karena
kepentingan atau keadaan sebagai berikut :
a. Pegawai wanita masih menyusui berhak mendapat ijin memberi ASI untuk anaknya
dalam waktu yang layak, maksimal 1 (satu) jam, termasuk jam istirahat sampai anak
berumur 6 (enam) bulan
b. Melayat pegawai, orang tua pegawai dan keluarga inti yang meninggal dengan lama
waktu paling lama 1 (satu) jam, sudah termasuk jam istirahat, bila lebih dari 1 jam
dengan persetujuan kepala unit kerja terkait.
c. Pengajuan ijin diajukan kepada Kepala Unit Kerja / Kepala Bidang masing-masing
1) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan oleh karena adanya keperluan dinas
yang sangat penting.
2) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan jika yang bersangkutan bermaksud
membatalkan cuti yang menjadi haknya, dengan persetujuan pihak yang berwenang.
3) Kelebihan waktu cuti dapat diperhitungkan sebagai hutang cuti di tahun berikutnya
atau sebagai cuti di luar tanggungan dengan persetujuan pihak yang berwenang.
47
12.2.2 Standar Penampilan Profesional
Standar penampilan pegawai RS. Mardi Waluyo Metro adalah seperangkat standar yang
dikembangkan oleh RS. Mardi Waluyo Metro untuk menciptakan perilaku spesifik yang
harus dilakukan pegawai pada saat bertugas.
Dengan menerapkan standar sebagai perangkat penampilan kerja, RS. Mardi Waluyo Metro
membuatnya sangat jelas bahwa semua pegawai diharapkan mematuhi dan
mempraktekkannya dalam bekerja.
48
3. Komunikasi
1) Dalam semua percakapan, selalu ucapkan “silakan” dan “terimakasih”,
“Bapak”dan “Ibu”
2) Berusaha mendengar aktif : nonverbal yang tepat dalam : kontak mata,
anggukan, hmm. Respon Verbal : jangan memutus pembicaraan, bila perlu ulangi
ungkapan klien untuk memperjelas/klarifikasi.
3) Usahakan memberi informasi, dimana Anda memandang itu diperlukan bagi
pelanggan.
4) Semua karyawan harus paham cara mengoperasikan telepon di bagian masing-
masing
5) Menghargai lawan bicara telephone, menerima telephone dengan salam,
menyebutkan nama dan apa yang bisa dibantu, bicara seperlunya dalam
telephone.
6) Saat mentransfer panggilan telepon, selalu sebutkan nomer extension yang seharusnya
kepada pelanggan, menjaga seandainya sambungan terputus.
7) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai ketika memberikan
informasi kepada pasien mengenai kesehatan, diet khusus, prosedur, obat-obatan, dan
seterusnya. Hindari istilah-istilah profesional atau teknis
8) Dilarang mendiskusikan informasi tentang pasien ataupun tentang RS. MARDI
WALUYO di area publik seperti di lift, lobby, kantin, atau ruang tunggu
4. Panggilan Pasien
1) Seluruh karyawan RS. Mardi Waluyo wajib menjawab panggilan pasien dan
membantu memberitahu petugas yang berkepentingan
2) Perawat ruangan, wajib segera mendatangi pasien yang memencet bel, menyebut
nama pasien tersebut dan tanyakan, “Bisa saya bantu?”
3) Cek pasien 1 jam sebelum pergantian shift untuk meminimalkan panggilan
pasien pada saat timbang terima
49
6. Pasien yang Menunggu
1) Ciptakan suasana yang nyaman bagi pasien yang menunggu
2) Waktu tunggu pasien dengan perjanjian adalah 10 menit; tanpa perjanjian, 1 jam.
Sampaikan permintaan maaf bila ada penundaan, dan selalu ucapkan pada
pelanggan tersebut“Terimakasih telah menunggu”
3) Ketika pasien sedang dilakukan tindakan, informasikan keadaannya kepada
keluarga pasien secara berkala, minimal setiap 1 jam
7. Etika di Lift
1) Gunakan kesempatan di lift untuk membuat kesan baik. Senyum dan sapalah
pelanggan yang berada dalam 1 lift
2) Ketika mentransport pasien dengan kursi roda, selalu hadapkan pasien ke arah
pintu dan hati-hati waktu keluar lift. Ketika mentransport pasien dengan brankart atau
bed, mintalah dengan sopan agar penumpang lain dapat menggunakan lift lainnya
3) Pada waktu Anda mengantar seseorang, tahanlah pintu lift dan persilakan tamu
tersebut masuk lebih dulu. Ketika meninggalkan lift, tahanlah pintu lift jika
memungkinkan
4) Dilarang menggunakan lift bila tidak membawa barang / peralatan yang berat.
8. Privasi
1) Bijaksanalah sewaktu bercakap-cakap di telepon dengan pelanggan
2) Tutuplah tirai atau pintu sewaktu dilakukan pemeriksaan, tindakan atau kapanpun
diperlukan
3) Sediakan baju pasien dengan ukuran yang sesuai, dan sediakan linen tambahan
sewaktu pasien di kursi roda atau berjalan
9. Kewaspadaan Keselamatan
1) Segera laporkan semua kecelakaan dan insiden secara lengkap
2) Lindungi punggung Anda sewaktu mengangkat pasien, mendorong, menarik atau
membawa barang. Mintalah bantuan bila perlu
3) Gunakan baju dan peralatan pelindung jika diperlukan, dan siap sedia selalu untuk
keadaan gawat darurat
50
10. Rasa Memiliki
1) Jagalah kebersihan dan keamanan area kerja dan lingkungan Anda
2) Pandanglah melebihi tugas Anda. Jika Anda dimintai tolong untuk melayani,
lakukanlah
3) Jangan katakan,”Ini bukan tugasku.” Jika Anda tidak dapat memenuhi suatu
permintaan, Anda wajib mempertemukan dengan Rekan Kerja yang dapat
memenuhinya.
4) Tunaikan tugas Anda. Jika terinterupsi, segera kembali ke tugas Anda secepat
mungkin. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, temukan Rekan kerja
yang dapat menyelesaikannya.
51
12.3.2 Tugas Kedinasan
Pegawai yang melakukan tugas kedinasan yaitu tugas atas perintah dan untuk kepentingan
kedinasan mendapat hak dan fasilitas sebagai berikut :
Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapat fasilitas menggunakan telepon rumah sakit
Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat menerima inventaris dinas yaitu barang
yang bergerak/ tak bergerak milik rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai,
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang .
Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila :
• Dicabut haknya
• Tidak menjabat lagi
• Pensiun
• Meninggal dunia
52
12.4 Hak Dan Kewajiban
12.4.1 Hak Pegawai:
a. Memperoleh upah sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan
b. Memperoleh upah/ gaji lembur untuk kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang telah
ditetapkan dalam PKB
c. Memperoleh dan melaksanakan cuti
d. Memperoleh jaminan kesehatan, keselamatan kerja dan sosial
e. Memperoleh seluruh bentuk tunjangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam PKB
f. Mengemukakan pendapat, usul dan saran demi perbaikan kinerja pada khususnya dan
kemajuan rumah sakit pada umumnya
g. Memperoleh perlakuan yang bermartabat dan manusiawi
h. Memperoleh kesempatan untuk berkarya sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi
dalam rumah sakit
i. Mengadakan pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku
j. Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku kecuali bagi pegawai tidak tetap.
54
c. Berkali-kali mangkir tanpa alasan yang sah
d. Menolak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
e. Berulang-ulang mengabaikan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan
kebersihan
f. Menolak / tidak bersedia dimutasi, dirotasi, maupun demosi sesuai dengan kebutuhan
dinas
g. Menolak perintah atasan tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
12.5.3 Larangan-Larangan
Pegawai dilarang melakukan hal-hal di bawah ini :
a. Makan atau minum atau membawa makanan atau minuman ke dalam ruangan/ di
tempat tertentu lainnya yang akan membahayakan Rumah sakit atau lingkungan
kerjanya maupun diri pegawai itu sendiri kecuali pada tempat yang telah ditentukan
untuk keperluan tersebut
b. Merokok di seluruh lingkungan rumah sakit.
c. Membawa ke dalam lingkungan rumah sakit barang-barang / alat-alat/ bahan-bahan
dsb, dalam bentuk apapun, yang dapat membahayakan keamanan/ ketentraman dan
keselamatan lingkungan kerjanya
d. Membawa dokumen dan barang-barang/ alat-alat milik Rumah sakit keluar
lingkungan rumah sakit tanpa mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya/ pejabat
yang berwenang
e. Memasuki tempat-tempat dan terlibat dengan perbuatan yang dapat mencemarkan
nama baik, kehormatan atau martabat Rumah sakit dan pegawai.
55
f. Melakukan tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang
dilayani sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak yang dilayani maupun rumah
sakit.
g. Berlaku sebagai perantara bagi suatu rumah sakit atau golongan / pribadi untuk
mendapatkan jasa / fasilitas dari rumah sakit tersebut dengan menerima komisi atau
keuntungan pribadi lainnya.
h. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi
atau golongan.
i. Menjual atau memperdagangkan barang berupa apapun pada waktu kerja atau di
tempat kerja.
j. Melakukan / mempengaruhi pegawai lain tindakan yang melanggar hukum.
k. Melakukan kegiatan secara pribadi atau bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan menarik keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan rumah sakit.
l. Membuat dan mengedarkan surat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
m. Berjudi, minum-minuman keras dan menggunakan obat terlarang / narkotik.
n. Secara sengaja merusak barang milik rumah sakit.
o. Memberi keterangan palsu khususnya keterangan yang ada kaitannya dengan data
pegawai yang bersangkutan
p. Terbukti secara sah melanggar hukum pidana, perdata dan / atau TUN (Tata Usaha
Negara) yang sudah mendapatkan keputusan tetap oleh pengadilan.
12.5.4 Sanksi
Rumah Sakit berhak untuk memberikan sanksi kepada Pegawai jika :
a. Melakukan pelanggaran.
b. Lalai melaksanakan kewajiban dan larangan.
Jenis sanksi yang dapat diberikan oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Peringatan lisan.
b. Surat teguran.
c. Surat peringatan.
d. Skorsing.
e. Penundaan kenaikan grade / golongan.
f. Pelepasan jabatan.
61
g. Demosi/ penurunan pangkat/ golongan.
h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
62
BAB 13
GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF, DAN LEMBUR
13.2.2 Tunjangan
1) Tunjangan terdiri atas tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
2) Tunjangan tetap terdiri atas tunjangan beras dan tunjangan transport.
3) Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan insentif serta uang dinas bagi pegawai
yang melakukan tugas dinas luar kota. Staf medis tidak mendapatkan tunjangan
transport maupun insentif. Staf medis yang menjabat kepala unit kerja mendapatkan
tunjangan insentif.
4) Tunjangan jabatan diterimakan setelah 3 bulan menjabat sesuai dengan surat
keputusan yang ditetapkan.
63
2) Peraturan tentang uang lembur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dituangkan dalam panduan pemberian uang lembur.
Upah adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari Pihak Perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Setiap Pegawai berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak.
1) Pembayaran upah/ gaji dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang. Sedangkan cara
pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan.
2) Upah pegawai dibayarkan pada hari kerja, satu hari sebelum hari terakhir di setiap
bulan. Apabila hari itu jatuh pada hari libur/ Minggu maka pembayaran dilakukan
satu hari sebelumnya.
64
3) Perincian upah/ gaji yang diterima pegawai harus tertera di dalam bukti/ slip
penerimaan upah/ gaji
Kenaikan gaji bagi Pegawai baik grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dilakukan
sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku dan kebijakan tentang penilaian kinerja
pegawai yang ditetapkan oleh Direktur.
Diberikan sebagai tanda penghargaan kesetiaan berdasarkan masa kerja efektif (masa kerja
yang dijalankan dalam tugas kerja sebagai pegawai tetap di lingkungan RS. Mardi Waluyo
Metro) yaitu pada setiap peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Baptis dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Masa kerja 10 tahun mendapatkan 3 Gram Cincin dan cuti 10 (Sepuluh ) hari kerja
serta Piagam
b. Masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapatkan 5 Gram Cincin dan cuti 10 (Sepuluh)
hari kerja serta Piagam
c. Masa kerja 30 (tiga puluh tahun) mendapatkan 7 Gram cincin dan cuti 10
(Sepuluh) hari kerja
12.2.6 Pemotongan Gaji Pegawai
Pegawai dapat dikenakan pemotongan gaji karena berbagai hal misalnya :
1) Plafon pemeriksaan kesehatan yang telah terlampaui. Pemotongan dilakukan oleh
bagian keuangan.
2) Biaya-biaya khusus misalnya cicilan simpan-pinjam, potongan bank, dsb yang secara
rutin telah diijinkan oleh rumah sakit.
12.3 Insentif
Rumah Sakit memberikan insentif kepada Pegawai atas jasa atau produktivitas yang
ditunjukkan kepada pegawai Tetap dengan atauran tersendiri berdasarkan SHU yang didapat
tiap bulan.
65
12.4 Pengaturan Lembur dan Upah Lembur
Kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam 1 minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi
yang ditetapkan pemerintah.
Pada dasarnya kerja lembur merupakan kewajiban, yang ditetapkan oleh perusahaan guna
menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda.
Yang disebut gaji sebulan sebagaimana ayat 3 dan 4 adalah gaji pokok ditambah tunjangan
tetap setiap bulan.
Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas makanan dan minuman bila melewati jam
makan berikutnya, serta antar jemput untuk lembur di malam hari sesuai dengan kebijakan
yang berlaku. Sistem pemberian upah lembur diatur dalam Peraturan Waktu Kerja Lembur
di Lingkungan RS. Mardi Waluyo
66
BAB XIV
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Ketentuan Umum
1. Setiap pegawai memperolah pendidikan dan pelatihan baik di dalam (internal)
maupun di luar (eksternal) rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuannya.
2. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (basic life support)
mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan masa berlaku 2 tahun untuk pelatihan di
dalam, serta sesuai sertifikat untuk pelatihan diluar yang diakui
(penyelenggara dari rumah sakit tipe A).
3. Setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit.
4. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya
Manusia di RS. Mardi Waluyo Metro melalui peningkatan kompetensi pegawai.
5. Institusi pendidikan profesional kesehatan dapat mengajukan permohonan untuk
mengirimkan mahasiswanya melakukan pembelajaran praktek di RS. Mardi
Waluyo Metro.
6. RS. Mardi Waluyo Metro dapat juga dipakai sebagai lahan penelitian.
B. Ketentuan Khusus
1. Perencanaan diklat pegawai.
a. Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian
kebutuhan pelatihan (training need assesment).
b. Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
c. Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan di
dalam rencana kerja unit kerja setiap tahunnya.
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan Bagian
Sumber Daya manusia.
67
2. Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi
pegawai yang ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program orientasi
pegawai.
3. Pengajuan pelatihan
a. Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan,
laporan pelaksanaan, dan evaluasinya.
b. Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
c. Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.
d. Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat ke
dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di RS. Mardi Waluyo Metro.
68
5. Kebijakan tentang RS. Mardi Waluyo Metro sebagai lahan praktek mahasiswa
a. Institusi yang hendak mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RS.
Mardi Waluyo Metro wajib memiliki perjanjian kerjasama dengan RS. Mardi
Waluyo Metro, mengirimkan berkas permohonannya disertai kerangka acuan
praktik mahasiswa dan metode evaluasinya.
b. Rumah sakit menyediakan pembimbing mahasiswa yang berkualitas untuk
tetap menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien, serta
pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa.
c. Mahasiswa yang belajar praktek wajib mematuhi seluruh peraturan yang ada
tentang praktek mahasiswa di RS. Mardi Waluyo Metro.
d. Mahasiswa praktek mendapat pembekalan tentang keselamatan pasien,
pengendalian infeksi, serrta peningkatan mutu pelayanan di RS. Mardi Waluyo
Metro.
69
bersangkutan memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan yang
diberikan.
4. Tugas Belajar adalah penugasan dari pimpinan yang berwenang kepada Pegawai
RS. Mardi Waluyo Metro untuk melanjutkan pendidikan baik formal maupun
pelatihan oleh karena kebutuhan Rumah Sakit meningkatkan kompetensi pegawai.
Input / masukan pendidikan bisa dari Pegawai, kemudian bila Rumah Sakit
memandang penting pendidikan tersebut dapat diakomodasikan sebagai Tugas
Belajar. Biaya pendidikan dapat berasal dari Rumah Sakit berupa tunjangan
pendidikan, atau dari pegawai yang bersangkutan sebagaimana kesepakatan antara
Rumah Sakit dan Pegawai.
6. Keterangan Belajar adalah Surat Keterangan Belajar yang diberikan oleh pimpinan
yang berwenang kepada Pegawai RS. Mardi Waluyo Metro yang melanjutkan
pendidikan atau pelatihan karena kemauan sendiri, yang mana pendidikan dan
pelatihan tersebut tidak mengganggu sistem dan pelayanan unit kerja dimana
pegawai yang bersangkutan bekerja. Keterangan Belajar diberikan karena yang
bersangkutan akan menggunakannya untuk kebutuhan yang semestinya dari
pegawai tersebut.
7. Ikatan Dinas (ID) adalah kewajiban pegawai untuk tetap bekerja pada rentang
waktu tertentu di RS. Mardi Waluyo Metro setelah menyelesaikan pendidikan
atau pelatihan berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara pegawai yang
bersangkutan dengan RS. Mardi Waluyo Metro yang memberikan
70
bantuan dana pendidikan atau pelatihan. Ikatan dinas dihitung mulai setelah
pendidikan atau pelatihan selesai.
Jika dalam masa ikatan dinas pegawai yang sama dikirim untuk kembali
pelatihan, maka ikatan dinas tersebut dihitung dari pelatihan terakhir.
Ketentuan – ketentuan / aturan pada jenis Pendidikan dan Pelatihan diatur lebih
lanjut pada Ketentuan Sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan dan Pelatihan.
71
D. Ketentuan mengenai Biaya Pendidikan yang Dipinjami Rumah Sakit
Biaya pendidikan yang dipinjami oleh Rumah Sakit diatur sbb :
1. Pengembalian dana pinjaman dilakukan setelah masa pendidikan selesai / lulus
2. Selama masa pengembalian pinjaman pegawai tidak boleh keluar / mengundurkan
diri. Bila mengundurkan diri, maka dikenakan aturan pengembalian biaya bantuan
pendidikan Drop Out ID (Ikatan Dinas) sesuai jenis belajar yang sedang dijalani.
3. Bunga pinjaman ditetapkan melalui Rapat Direksi.
4. Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman sbb :
2. Perencanaan Pelatihan
Perencanaan Kebutuhan Pelatihan dilakukan melalui Training Need Assesment
(TNA) yang setiap tahun dilakukan oleh setiap unit kerja.
Pelatihan keluar wajib mendapatkan persetujuan dari Direktur sebelum
pelaksanaan.
3. Pelatihan Internal
Perencanaan meliputi persiapan-persiapan :
1) Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan.
2) Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi.
3) Membuat penjadwalan dan undangan peserta.
4) Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.
72
4. Pelatihan Eksternal
Persiapan-persiapan pelatihan eksternal meliputi :
1) Mendapatkan persetujuan dari Direktur.
2) Menghubungi peserta, menginformasikan terkait tugas pelatihan.
3) Mendaftarkan peserta kepada panitia.
4) Menyiapkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan panduan
5) Menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi peserta
6) Memberikan kepada peserta surat tugas dan copy brosur jadwal pelatihan.
5. Pelaksanaan Pelatihan
a. Pelatihan Internal
Pelaksanaan pelatihan: peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan.
Pembicara wajib mengisi form evaluasi pelatihan.
b. Pelatihan Eksternal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-
baiknya. Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang
lengkap baik hardcopy maupun softcopy
b. Syarat
Persyaratan untuk Belajar Praktik Mahasiswa di RS. Mardi Waluyo Metro sbb :
1) Institusi Pendidikan mengajukan permohonan dan proposal praktik Mahasiswa
di RS. Mardi Waluyo Metro paling tidak 1 bulan sebelum proses pelatihan.
2) Institusi Pendidikan menyertakan perangkat proposal lengkap dengan
kerangka acuan dan penilaian mahasiswa.
3) Institusi mengajukan MOU / Perjanjian Kerja Sama.
74
4) Institusi pendidikan wajib menyiapkan pembimbing klinik dari pendidikan,
dan membuat jadwal bimbingannya untuk mendapatkan perhatian dan kerja
sama yang baik dari Pembimbing Tempat Praktik di RS. Mardi Waluyo Metro.
5) Bagi peserta pelatihan perorangan mengajukan permohonan lengkap
disertakan copy ijazah yang legal, transkrip nilai, dan bukti legalitas lain
seperti tanda pengenal dan pas photo terbaru.
6) Proses belajar dapat dilakukan setelah ada jawaban tertulis dari Direktur RS
Mardi Waluyo Metro.
3. Pembiayaan
Pembiayaan pelatihan / praktik sbb. :
a. Pembiayaan ditanggung oleh Institusi Pendidikan atau peserta
pelatihan perorangan.
b. Pembiayaan yang dibayarkan terdiri atas
1) Biaya Administrasi/Institution fee
2) Biaya Proses Bimbingan
3) Lain-lain seperti akomodasi, pengadaan alat/bahan tambahan sesuai
kebutuhan
4) Besaran biaya Praktika ditentukan sesuai situasi dan kondisi pada saat
itu melalui SPO.
5) Biaya harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan proses belajar praktek.
c. Besar pembiasaan ditentukan melalui surat balasan resmi.
75
3) Proses bimbingan oleh pembimbing pendidikan maupun lahan praktek
4) Proses pelaporan dan presentasi hasil praktek.
5.2.2 Tata Tertib Peserta Belajar Praktik
Tata tertib Peserta Belajar Praktek sbb :
1) Peserta wajib hadir 15 menit sebelum jam dinas dimulai.
2) Peserta wajib mengenakan uniform dan berpenampilan sesuai dengan
kebijakan RS. Mardi Waluyo Metro sbb:
(1) Baju sesuai seragam institusi pendidikan, sepatu hitam pantofel.
(2) Untuk wanita : tidak memakai kerudung, rambut dijalin / diatur yang
rapi, telinga diperlihatkan. Bila mengenakan rok, tepi bawah setinggi
10 cm di bawah lutut ( pada posisi duduk ).
(3) Untuk laki-laki : rambut pendek, rapi, tidak menutup telinga dan krah
baju. Tidak diperkenankan memelihara jenggot & jambang. Kumis
dicukur rapi.
(4) Wajib memakai tanda pengenal di sebelah kiri.
3) Peserta wajib mematuhi kebijakan / tata tertib tempat praktek dimana
ditempatkan.
4) Peserta wajib mencari pembimbing dimana untuk tindakan tertentu belum
diperbolehkan melakukannya secara mandiri.
5) Peserta wajib menulis laporan pada buku laporan mahasiswa.
6) Apabila berhalangan hadir peserta wajib minta ijin kepada pembimbing
dan ruangan tempat praktek.
7) Apabila bertukar jam dinas dengan sesama teman, peserta wajib minta ijin
kepada pembimbing penanggung jawab praktik dan ruangan.
8) Selalu minta ijin bila akan keluar dari tempat praktek kepada pembimbing
ruangan.
76
2) Proses Bimbingan meliputi pre conference, bedside teaching, atau post
conference sesuai dengan kemampuan pembimbing dan unit kerja dimana
peserta belajar.
3) Pembimbing dari pendidikan dapat datang memberikan bimbingannya
dengan memberitahu terlebih dahulu jadwal bimbingannya dan bekerja
sama dengan pembimbing ruangan.
77
14.7.3 Hasil Pelatihan
Peserta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dari RS. Mardi Waluyo Metro.
Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang
diperlukan. Besar Biaya penelitian ditetapkan sendiri oleh Direktur.
78
BAB 15
PENILAIAN KINERJA
91
15.3 Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui
kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution
of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur
konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau
deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang
atau suatu kelompok”.
Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi
yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang
tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.
Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”.
15.4Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan
sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus
menyelesaikan :
1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian
digunakan sebagai staffing decision
3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan
yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil yang dicapai
individu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja. 3) Prestasi-
pestasi yang dikembangkan.
92
15.5 Manfaat Penilaian Kinerja
1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2) Perbaikan kinerja
15.6 Tahap-tahap yang perlu penilaian kinerja di RS. Mardi Waluyo Metro
meliputi :
1) Penilaian Percobaan Kontrak Kerja (3 bulan setelah penandatanganan Perjanjian
Kontrak Kerja Waktu Tertentu / PKWT)
2) Penilaian Masa Kontrak Kerja (1 tahun kontrak kerja )
3) Penilaian Masa Percobaan Calon Pegawai (3 bulan setelah SK Percobaan Calon
Pegawai)
4) Penilaian Masa Calon Pegawai (9 bulan kemudian dari masa percobaan calon
pegawai)
5) Penilaian Kenaikan Golongan : sesuai dengan waktu kenaikan golongan pada
sistem kepegawaian RS. Mardi Waluyo Metro.
6) Penilaian Percobaan Mutasi : setelah 6 bulan masa percobaan mutasi.
7) Penilaian Khusus Kepemimpinan untuk Manajer dan Kepala Unit Kerja (tiap
tahun sesuai dengan SK jabatan).
93
Berikutnya akan dikembangkan :
1) Penilaian kinerja bulanan untuk input bagi pembagian jasa service / insentif.
2) Penilaian kinerja tahunan : berdasarkan kumulasi dari penilaian bulanan
digunakan untuk memberi penghargaan kinerja output (bonus).
94
3) Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia, hanya
Bagian SDM yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai. Bila
diperlukan klarifikasi atau pembuktian keabsahan penilaian, maka dapat
dilakukan bersama dengan kepala unit kerja pegawai yang bersangkutan, dan
tetap bersifat rahasia.
4) Setelah penilaian selesai, dilakukan pencetakan dan ditandatangani oleh pegawai,
atasan pegawai.
5) Wakil Direktur menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai
hasil penilaian.
15.9 Hasil Penilaian
Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb :
Sangat Baik [ SB ] = nilai mendekati 100% total skor = > 87,5%
Baik [ B ] = nilai mendekati 75% total skor = 62,5% - 87,50%
Cukup [C ] = nilai mendekati 50% total skor = 37,5% - <62,5%
Kurang [ K ] = nilai mendekati 25% total skor = 12,5% - <37,5%
Sangat Kurang [ SK ] = nilai mendekati 0% = <12,5%
Ilustrasi sbb :
SK K C B SB
95
NO TUJUAN SYARAT WAKTU BILA PENILAIAN KE-1 TIDAK BILA PENILAIAN KE-2 TIDAK KETERANGAN
MINIMAL PENILAIA MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
HASIL N
(TOTAL DAN
PROFESI)
Menilai “Cukup” 3 bulan Stop Kontrak -
Percobaan setelah
Kontrak start
Kerja kontrak
Menilai “Baik” 1 tahun Kontrak Diperpanjang atau Stop Kontrak Dihentikan + Penilaian
Masa masa sesuai kebutuhan Rumah Sakit Laporan
Kontrak kontrak Bila diperpanjang, penilaian ke- Pegnalaman Kerja
Kerja kerja 2 setelah 6 bulan
Menilai “Baik” 3 bulan Masa Capeg dihentikan, Stop Masa Kontrak.
Masa masa pegawai dimasukkan kembali
Percobaan CaPeg masa kontrak atau Capeg tidak
Capeg dilanjutkan sesuai situasi RS.
Mardi Waluyo Metro.
Menilai “Baik” Sesuai Penilaian ke-2 diulang setelah 3 Penilaian ke-3 diulang setelah
untuk Sistem bulan 6 bulan,
Kenaikan Kepegawa
Golongan ian Jika tetap tidak memenuhi
syarat, diulang lagi 1 tahun
kemudian, Pegawai mulai
dimasukkan ke dalam
Program Pembinaan Pegawai
yang diatur dalam Kebijakan
Tersendiri.
96
KOMPETENSI NO INDIKATOR
Belas kasihan 1 Peduli pada kebutuhan klien dan memiliki hati untuk menolong.
2 Tetap setia/konsisten walau pertolongan yang akan dilakukan tidak mudah.
Asertif 3 Mengatakan pendapatnya dengan lugas.
4 Tidak ada tendensi untuk melukai lawan bicara.
Profesionalitas 5 Selalu belajar dengan lebih mendalam pada profesinya.
Tim kerja 6 Rela melepaskan ego untuk kepentingan bersama.
7 Dengan mudah rela menggantikan teman yang berhalangan dan dapat dipercaya
akan menolong kesulitan teman yang lain.
8 Aktif mengambil pekerjaan dan tanggung jawab tanpa harus diminta.
Integritas 9 Tidak mudah goyah mengikuti sesuatu yang negatip dan tidak akan berbohong (
bila berbicara sesuai dengan fakta yang ada).
10 Memiliki ketulusan hati dalam melayani.
11 Disiplin : datang tepat waktu, selau ijin saat meninggalkan ruang kerja.
Sejahtera 12 Bebas dari konflik pribadi dan orang lain saat bekerja.
13 Menampilkan kebahagiaan dalam bekerja, tidak mudah berkeluh kesah.
14 Aktif berperan dalam doa tiap shift kerja, renungan, dan kebaktian.
15 Selalu memiliki energi penuh ( antusias, gembira saat bekerja).
16 Mendapatkan energinya dari Tuhan, dan memiliki ketetapan hati yang kuat
bahwa pekerjaannya untuk Tuhan.
17 Terbuka dengan orang lain, mencari dukungan positip untuk hidupnya.
97
Instrumen untuk hardskill sesuai dengan ketrampilan psikomotor yang dilakukan sesuai
dengan profesi masing-masing
15.14 Instrumen Penilaian Laporan Pengalaman Kerja
Pegawai wajib memaparkan pengalaman kerjanya selama setahun bekerja di RS. Mardi Waluyo
Metro. Pegawai-pegawai ini meliputi pegawai kontrak yang akan memasuki masa calon
pegawai dan calon pegawai yang akan memasuki masa pegawai tetap.
Instrumen sbb :
1) Fokus
a. Apakah yang sebenarnya sedang Anda kerjakan pada posisi jabatan Anda sekarang,
jelaskan mengapa hal itu begitu penting?
b. Apa yang menjadi perhatian utama dari pekerjaan Anda. Hal-hal apa yang mengganggu
perhatian Anda dalam bekerja, sampai sejauh mana hal itu mengganggu Anda?
2) Nilai
a. Pada saat Anda bekerja, hal-hal apa saja yang Anda pegang teguh sehingga itu merupakan
sesuatu yang sangat sulit Anda abaikan.
b. Pada saat Anda mulai bekerja di RS. MARDI WALUYO , hal-hal apa saya yang Anda
dapatkan sehingga itu mempengaruhi Anda sebagai pribadi dan sebagai profesional.
3) Sikap
a. Dalam pekerjaan Anda, siapakah yang Anda layani?
b. Bagaimana Anda seharusnya melayani mereka, jelaskan dengan lengkap dalam segala
aspek yang mereka butuhkan.
4) Motivasi
a. Di dalam pekerjaan Anda, jelaskan hal-hal apa saya yang paling memotivasi Anda untuk
melakukan pekerjaan Anda dengan lebih giat.
b. Apabila faktor-faktor ini datang atau hadir ke dalam kehidupan Anda misalnya tentang
gaji / uang, jabatan, kedudukan, aktualisasi diri, pelayanan, pengembangan diri,
panggilan, keterpaksaan, masa depan, keyakinan, dsb bagaimanakah gambarannya itu
dalam diri Anda.
98
b. Sebutkan hal-hal apa saya yang dapat dikembangkan di Unit Kerja Anda, jelaskan
mengapa hal tersebut ada kemungkinan untuk dilakukan.
LEADERSHIP
NO ITEM ANALISIS
1 Memiliki visi yang jelas yang dapat diketahui oleh anak buah.
2 Memiliki rencana ke depan yang dapat diukur.
3 Komitmen menjadi sesuatu yang prioritas
4 Pribadi yang simpatik dan bersahabat terhadap anak buah.
5 Mampu menghargai dirinya secara positif di hadapan anak buah
6 Memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi anak buah
7 Membuka diri terhadap masukan dari anak buah
8 Keteladanan hidup melalui pikiran, perkataan dan tindakan
9 Rendah hati
10 Memberi inspitasi dalam meningkatkan produktifitas kerja anak buah
11 Mendorong dan memfasilitasi anak buah untuk terus belajar
12 Memberi perlakuan yang bijaksana terhadap anak buah
13 Memberi penghargaan yang positif terhadap ide anak buah
14 Memberi penghargaan dan teguran dengan tepat
15 Bersikap tenang saat menghadapi masalah
Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam menghadapi
16
masalah yang urgent
17 Mendelegasikan tugas-tugas dengan penuh kepercayaan kepada anak buah
KOMUNIKASI
NO ITEM ANALISIS
99
9 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah
10 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah
11 Selalu menggunakan perkataan yang membangun
12 Menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berbicara dengan anak buah
Karena kepemimpinannya, menyebabkan minimnya miskomunikasi dalam
13
tim kerja
14 Mampu mencari alternative “win win solution”
15 Selalu mencari data yang tepat untuk isu-isu yang datang
16 Rapat-rapat berjalan dengan efektif
TEAMWORK (KERJASAMA)
NO ITEM ANALISIS
102
EXELENT SERVICE
NO ITEM ANALISIS
103
LEARNING & DEVELOPMENT
NO ITEM ANALISIS
104
BAB 16
TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
B. Ketentuan Khusus
2. Pegawai harian tidak mendapatkan tunjangan kesehatan, namun bila periksa di RS.
Mardi Waluyo Metro mendapatkan discount obat 30% semua, jasa dokter tidak
dipungut biaya.
3. Bagi pensiunan : bagi pegawai yang memasuki pensiun normal (sesuai ketentuan
Dana Pensiun Baptis) diberikan fasilitas kesehatan bagi diri sendiri dan pasangannya
(suami / istri yang sah dan terdaftar saat yang bersangkutan pensiun) di RS Mardi
Waluyo tanpa fasilitas rujukan.
4. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang
pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat tetap
sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
105
5. Hal-hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan keluarga adalah :
a. Pemeliharaan kecantikan, bedah plastik dan sejenisnya
b. Pembetulan/ koreksi terhadap cacat bawaan atau kelainan yang telah ada sebelum
menjadi pegawai
c. Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan pengguguran kehamilan
d. Penyakit/ cedera/ cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja, misalnya usaha
bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit akibat merokok, tertular HIV/
AIDS oleh karena lalai menggunakan alat pelindung diri
e. Penyakit akibat perbuatan asusila
f. Pemeriksaan Laboratorium/ X-ray/ prosedur/ tindakan dan lain sebagainya yang
bukan perintah dokter/ staff
g. Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit
106
10. Kelas hak rawat pegawai RS. Mardi Waluyo Metro dan Keluarga
Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb :
NO JABATAN HAK KETERANGAN
RAWAT
Direktur VVIP
Wakil Direktur VIP
Manager VIP
Dokter / Dokter VIP
Gigi
Kepala Bagian / Kelas 1
Instalasi
Pegawai Tetap Kelas 2
Calon Pegawai Kelas 2
Pegawai Kontrak Kelas 2
Pensiunan Pegawai Kelas 2
107
16.2.3 Tunjangan Beras
Pemberian tunjangan beras untuk pegawai sbb :
Bagi seluruh karyawan yang telah memeasuki Masa kerja diatas 3 bulan mendapatkan
tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg setiap bulannya.
108
c. Program Jaminan Kematian Jamsostek
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program
Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.
16.2.9 Bantuan Kematian
Pegawai yang meninggal dunia yang tidak disebakan kecelakaan kerja, perusahaan
akan memberikan bantuan sebesar 2 (dua) bulan gaji sebagai bantuan biaya
pemakaman.
109
b. Batasan Usia Pensiun
Batasan usia pension untuk pegawai non dokter, dokter umum, dan dokter spesialis
sbb :
1) Pegawai non dokter : 57 tahun
2) Dokter umum : 57 tahun
3) Dokter spesialis: 60 tahun c.
Pensiun Dini
1) Ketentuan mengenai Pensiun Dini mengacu sesuai ketentuan Dana Pensiun
2) Bagi Pegawai yang mengajukan pension diri sudah tidak berhak lagi mendapat
pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang
pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat atau
cacat tetap sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
110
BAB 17
TERMINASI PEGAWAI
111
17.3 PHK Karena Pensiun
Karyawan yang memasuki masa pension diberhentikan kerjanya dengan hormat oleh
PengurusYAKKUM. Karyawan memasuki masa pension terhitung tanggal 1 bulan
berikutnya setelah hari ulang tahun yang ke-57 (lima puluh tujuh). Kepada karyawan
diberikan kesempatan menjalani masa persiapan pension (MPP) selama 3 bulan sebelum
tanggal ulang tahun yang ke-57. Selama menjalani masa persiapan pension (MPP)
karyawan tetap mendapatgaji sesuai dengan gaji terakhir.
112
17.7 Uang Pesangon
Pedoman Tentang uang pesangon adalah sbb :
1) Secara ringkas alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kompensasi
nilai uang menurut UUK No. 13 tahun 2003 sebagai berikut
No HAK-HAK PEKERJA
Uang Uang Uang Uang
ALASAN PHK Pesangon Penghargaan Penggantian Pisah
Hak
1 Pengunduran diri :
a. Secara baik-baik mendadak
b. Secara baik-baik mengikuti prosedur 1 kali 1 kali
30 hari sebelum tanggap 1 kali 1 kali
pengunduran diri.
2 Berakhirnya kesepakatan kerja waktu 1 kali
tertentu untuk pertama kali.
3 Mencapai usia pension 2 kali 1 kali 1 kali
4 Pekerja meninggal dunia 2 kali 1 kali 1 kali
5 Kesalahan berat
6 Kesalahan ringan 1 kali 1 kali 1 kali
7 Perusahaan tutup : 1 kali 1 kali 1 kali
a. Rugi terus – menerus
b. Efisiensi
8 Mangkir selama 5 hari berturut-turut 1 kali
9 Perubahan status, penggabungan, 1 kali 1 kali 1 kali
peleburan, perubahan kepemilikan :
a. pekerja tidak bersedia
melanjutkan hubungan kerja
b. perusahaan tidak bersedia
menerima pekerja bekerja di
perusahaan
10 Pekerja ditahan oleh pihak yang
berwajib.
11 Perusahaan pailit 1 kali 1 kali 1 kali
12 Pekerja sakit berkepanjangan dan cacat 2 kali 2 kali 2 kali
akibat kecelakaan kerja.
2. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan
uang
pesangon adalah sebagai berikut :
Masa Kerja Jumlah
< 1 tahun 1 bulan upah
1 tahun ≤ masa kerja < 2 tahun 2 bulan upah
2 tahun ≤ masa kerja < 3 tahun 3 bulan upah
3 tahun ≤ masa kerja < 5 tahun 4 bulan upah
4 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun 6 bulan upah
113
6 tahun ≤ masa kerja < 7 tahun 7 bulan upah
7 tahun ≤ masa kerja < 8 tahun 8 bulan upah
≥ 8 tahun 9 bulan upah
4. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan
uang pengganti hak adalah sebagai berikut :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan penghitungan :
b . Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari 1
(satu) bulan upah (gaji dan tunjangan tetap).
114
BAB 19
PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI
115
BAB 19
PENUTUP
20.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang
baik, terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan
manajemen sumber daya manusia RS. Mardi Waluyo Metro.
116
PANDUAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
RS. MARDI WALUYO METRO
Halaman Judul
Daftar Isi i
Surat Keputusan ii
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
BAB 2 : KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA 3
BAB 3 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 8
BAB 4 : REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF 10
BAB 5 : KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN 14
BAB 6 : ORIENTASI PEGAWAI 17
BAB 7 : SISTEM KEPEGAWAIAN 19
BAB 8 : KONTRAK KERJA 36
BAB 9 : JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL 38
BAB 10 : ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 40
BAB 11 : STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI 42
BAB 12 : PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA 48
BAB 13 : GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR 63
BAB 14 : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 71
BAB 15 : PENILAIAN KINERJA 91
BAB 16 : TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI 103
BAB 17 : TERMINASI PEGAWAI 111
BAB 18 : PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI 115
BAB 20 : PENUTUP 116
121