TENAGA KEPERAWATAN
RS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
KOMITE KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jl. Jend A.Yani 13 Ulu Telp (0711) 511446 Fax. (0711)
519988
e-mail : rsmuh_plg@yahoo.co.id Palembang 30263
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi dalam dunia kesehatan telah memberikan
pengenalan terhadap teknik baru dan prosedur baru. Sehingga diperlukan
pengetahuan dan pelatihan yang memadai untuk menjawab tantangan terebut.
Dengan pengetahuan masyarakat yang semakin baik tentang informasi
kesehatan membuat manajemen rumah sakit berusqahan untuk memastikan
bahwa penyelenggara pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk tenaga
kesehatan memiliki kompetensi dankewenangan yang sesuai.
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, dan mampu
mengedukasi masyarakt untuk meningkatkan perilaku sadar, kemauan dam
kemampuan untuk hidup sehat. Pleayanan kesehatan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan harus dilakukan dengan tanggungjawab yang tinggi dengan
senantiaasa menjunjung etik, moral, dan keahlihan serta kewenamgan yang
terus menerus ditingkatkan mutunya.
Komite tenaga kesehatan lainya adalah perangkat rumah sakit untuk
menerapkan tatakelola klinis (clinical governance) agat tenaga kesehatan
terjaga profesionalisme, mutu profesi dan pemeliharaan etik dan disiplin
profesi dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit
Muhammadiyah palembang. Tujuan komite kesehatan lainnya adalah untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan lainya agar mutu pelayanan
tenaga kesehatan dan keselamatan pasie rumah sakit lebiih terjamin dan
terlindungi. Tenaga kesehatan yang tercamgkuop dalam kelompok ,7
kelompok adalah tenaga keteknisian medik,keteraoian fisik,teknik
biomedik,tenaga gizi,tenaga kefarmasian, kesehatan lingkungan, psikologis
klinis dan kekhususan tenaga biologi.
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam pelayanan
kesehatan demi menjaga keselamatan pasien diperlukan kewenanganklinis
setiap tenaga kesehatan melalui mekanisme kredensial yang dilakukan oleh
komite tenaga kesehatan lainnya. Beberapa pihak yang terkait dengan upaya
ini adalah 11 profesi tenga kesehatan lalinnya yang terdapat di Rumah Sakit
Muhammadiyah palembang. Standar profesi tenga kesehatan lainnya dapat
menjadi acuan untuk menentukan lingkup dan rincian kewenagan klinis bagi
setiap profesi tenaga kesehatan lainnya. Dengan terkendalinya pelayanaan
kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang maka diharapkan
pasien lebih terlindungi dari pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang
tidak berkompeten.
Proses kredensial tenaga kesehatan lainnya merupakan mekanisme
penetuan rincian kewenangan klinis dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu, rincian kewenanagan klunis tenaga kesehatan lainnya dibuat secara
detail, dan terstuktur diberikan berdasarkan kewenanagan. Buku pedoman
kredensial ini diharapkan dapat menjadi pNDUAN Bgi tenaga kesehatan
lainnya di Rumah Sakit MUhammadiyah Palembang dalam pelaksanaan
kredenssial /re-kredensial bagi tenaga kesehatan secara baik, benar dan dapat
dipertanggung jawabkan. Pedoman ini meliputi persyaratan, prosedur
kredensial/ re-kredensial dan kebijakan terhadap kewengan klinis untuk 11
profesi tenaga kesehatan.
2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pedoman ini ditertibkan untuk meningkatkn profesionalisme tengan
kesehatan dalam pelayanan kesehatan demi keselamatan pasien melalui
mekanisme kredensial tenaga kesehatan.
2. Tujuan Khusus
A. Memberikan panduanmekanisme kredensial dan re-kredensial bagi
tenaga kesehatan di Rumah Sakit MUhammadiyah Palembang
B. Memberikan panduan bagi rumah sakit untuk menertibkan surat
penugasan klinis tenaga kesehatan
C. Meningkatkan kredibilitas rumah sakit dalam pelayanan kesehatan
terhadap pasien dan stakeholder rumah sakit.
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup tenaga kesehatan lainnya di lingkungan Rumah Sakit
Muhammadiyah yang dinaungi oleh Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
adalah sebagai berikut :
No Nama
1 Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
2 Tenaga sanitasi lingkungan
3 Tenaga Gizi
4 Fisioterapis
5 Perekam Medis dan Informasi kesehatan
6 Teknisi Pelayanan darah
7 Teknisi Gigi
8 Radiografer
9 Elektromedis
10 Ahli teknologi laboratorium medik
Bidang Patologi Klinik
Bidang Patologi Anatomi
11 Tenaga kebidanan
A. KETENTUAN UMUM
1. Tenaga Kesehatan
Adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memilik pengetahuan dan / atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan serta mempunyai kewenangan untuk melakukan
pelayanan kesehatan.
2. Kredensial
Proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan dalam menentukan
kelayakan kewenangan klinis untuk melakukan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Muhammadiyah.
3. Re-Kredensial
Proses evaluasi ulang terhadap tenaga kesehatan yang sudah
dilakukan kredensial awal untuk memberikan kewenangan klinis
tambahan/ penentuan ulang dalam penugasan klinisnya.
4. Proses Kredensial/Re-kredensial
Sebuah proses evaluasiyang melibatkan mitra bestari dalam
menetapkan persyaratan dan ualifikasi tenaga kesehatan untuk diberikan
kewenagan klinis dalam menjalankan pelayanan kesehatah pada periode
tertentu.
5. Rincian kewenangan klinis
Adalah hak khusus seorang tenaga kesehaatan untuk melakukan
pelayanan kesehatan tertentu dalam lingkunaga rumah sakit.
6. Surat Penugasan Kliis (SPK)
Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan direktur
utama umah sakit kepada seorang tenaga kesehatan untuk melakukan
pelayanan kesehatan tertentu dirumah sakit berdasarkan rincian
kewenangan klinis yang telah ditetapkan untu suatu tertentu.
7. Mitra Bastari
Sekelompok orang yang memiliki perilaku bijak bestari, senior
dalam kesamaan profesi dari tenaga kesehatan, dapat menjadi role model
bagi tenaga kesehatan lainnya dan dianggap dapat menilai/mengevaluasi
kompetensi tenaga kesehatan tertentu untuk melakukan pelayanan
kesehatan.
8. Kompetensi
Kemampuan yang dimilik seseorang tenaga kesehatan berdasarkan
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan.
9. Pelayanan Kesehatan
Istilah yang digunakan dalam pedoman ini adalah istilah umum yng
digunakan untuk kegiatan dan / atau serangkai kegiatan pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif
BAB II
KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL
A. KONSEP DASAR KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL
Kredensial merupakan salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawab untuk menjaga keselamatan pasien dan berstandar
kompetensi profesi bagi tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Upaya ini dilakukan oleh tenaga kesehatan
RS.Muhammadiyah Palembang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten. Persyaratan kompetensi ini meliputi dua komponen, yaitu :
1. Komponen kompetensi keprofesian tenaga kesehatan
yang terdiri dari kognitif,afektif, dan psikomotor
2. Komponen mental yang dapat di nilai melalui pemeriksaan kesehatan/
Walaupun seorang tenagan kesehatan telah mendapat pendidikan formal
dan pelatihan kekhususan suatu profesinya dalam bidang kesehatn namun
rumah sakit tetap wajib melakukan verifikasi kembali kompetensi sseorang
tersebut terkait pelayanan kesehatan yang akan mereka lakukan di rumah
sakit.Tiga alasan penting dilakukan kredensial :
a. Sebagai verifikasi pendidikan formal tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan tertentu sesuai profesinya di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang.
b. Sebagai bahan evaluasi untuk pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
bagi tenaga kesehatan.
c. Mempersiapkan profesionalisme tenga kesehatan untuk memasuki
masyarakat ekonomi ASEAN
Kompetensi yang diperoleh tenaga kesehatan setelah menjalankan
pendidikan dan pelatihan akan dilakukan evaluasi dan dijelaskan dalam
bentuk Rincian Kewenangan Klinis (delineation clinical privilege ).
Berdasarkan rincian kewenanagan klinis yang diajukan oleh tenaga kesehatan
akan dilakukan proses kredensial untuk masing-maing profesi. Rincian
Kewenangan Klinis seorang tenaga kesehatan suatu profesi dapat berbeda
dengan tenaga kesehatan di profesi yang sama, tergantung pada spesifikasi
pelayanan kesehatan yang dilakukan.
Setip rumah sakit wajib melindungi pasienya dari segala pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Rumah sakit wajib
mengetahui dan menjaga keamanan setiap pelayanan kesehatan yang
dilakukan dalam lingkunagnnya demi keselamaatan semua pasien yang
dilayaninya (UU No.44 Tahun 2009).
Ketua
Sekretaris
2. Alur Re-Kredensial
a. Tenaga Kesehatan Lainnya mengajukan permohonan untuk di re-
kredensial kepada Direktur Rumah Sakit
b. Direktur Rumah Sakit menugaskan Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya untuk melakukan proses re-kredensial ( dapat dilakukan
secara individu dan kelompok )
c. Sub Komite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan
review, verifikasi dan evaluasi dengan metode portofolio, assesmen
kompetensi.
Dokumentasi yang akan di verifikasi meliputi :
a) Ijazah terakhir
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Surat perijinan (SIP/SIK/SIPP)
d) Setifikat kompetensi/surat keterangan lulus assesmen
kompetensi
e) Sertifikat Pelatihan
Keterangan : a s.d e sudah diverifikasi dari sumber primer oleh
RS
f) Log book
g) Surat keterangan sehat
BAB III
MITRA BESTARI
Kriteria Bestari :
Kategori Syarat minimal
pendidikan DIII (dalam bidang kesehatan
pengalaman >5 Tahun dalam bidang profesional
kesehatan
Level kompetensi Level 3
Jabatan Pelaksana lanjutan
Kepribadian Bijak
Bestari dengan etika dan prilaku
yang baik
kesehatan Sehat pikiran dan sehat fisik
Kejiwaan Berakal dan beriman
Kriteria mitra bestari tersebut bukan merupakan syarat mutlakmenjadi
mitra keahlian, namun persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh mitra
yang menjadi bestari bagi yang lain (role mode) tenaga kesehatan. Sebagai
syarat tambahan, adalah mitra bestari diharapkan dalam satu area kerja, dan
memiliki pengalaman yang lebih lama (semior). para mitra bestari yang
bertugas tersebut dapat pula terdiri dari berbagai bidang keahlian sesuai
dengan kewenangan yang diminta pemohon
BAB IV
SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK)
BAB V
PENUTUP
Lampiran 1
APLIKASI KREDENSIALING NAKES
A. IDENTITAS NAKES
Nama Pemohont : .......................................................................................
Tempat / Tanggal Lahir
: .......................................................................................
Jenis Kelamin
: .......................................................................................
Alamat : .................................................................................
......
Telepon : ..................................... HP : .........................................
Email : .................................................................................
.......
Nomor NIRA : ................................ Tahun
Kadaluwarsa : ...................
Nomor STR : ................................ Tahun
Kadaluwarsa : ...................
B. DATA PENDIDIKAN
Institusi Pendidikan :
Jurusan / Program :
Nomor Ijazah :
Tanggal Lulus :
C. DATA PEKERJAAN
Unit Kerja :
Jabatan :
Level Kompetensi Saat ini :
H. PERTANYAAN
Saya menyatakan bahwa segala hal yang tertulis di dalam dokumen ini
adalah benar adanya. Apabila di kemudian hari terbukti ada hal yang tidak
benar maka saya bersedia menanggung segala konsekuensi sesuai dengan
aturan hukum yang berlaku.
Tanda Tangan : ................................................
Nama Jelas : ................................................ (Tulis dengan huruf
cetak)
Tanggal : ........./........../......... (Tanggal/Bulan/Tahun)
Lampiran 2
Rekomendasi Mitra Bestari
Nama :
Unit Kerja :
Lama Kerja :
Level Kompetensi Saat ini :
Nama Mitra
NO Level Kompetensi Sub Spesialisasi Tanda Tangan
Bestari
1 .....................
2 .....................
3 .....................
4 .....................
5 .....................
6 .....................
Kewenangan Asesmen Mandiri Rekomendasi
Klinik Yang
Diajukan Tidak
NO Belum Kewenangan Kewenangan
(Level Kompeten diberikan
Kompeten Penuh Supervisi
Kompetensi kewenangan
diatasnya)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Tanggal Pengajuan :
Mitra Bestari melakukan kredensial dengan telaah dokumen bukti untuk setiap
kewenangan klinis yang diminta. Jika dirasa perlu, bisa dilakukan : Wawancara,
uji tulis, atau uji praktik klinik.
Palembang, ......./........./........
Ketua Sub Komite Kredensial
(........................................)