Anda di halaman 1dari 29

PANDUAN KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL

TENAGA KEPERAWATAN
RS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

KOMITE KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jl. Jend A.Yani 13 Ulu Telp (0711) 511446 Fax. (0711)
519988
e-mail : rsmuh_plg@yahoo.co.id Palembang 30263
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi dalam dunia kesehatan telah memberikan
pengenalan terhadap teknik baru dan prosedur baru. Sehingga diperlukan
pengetahuan dan pelatihan yang memadai untuk menjawab tantangan terebut.
Dengan pengetahuan masyarakat yang semakin baik tentang informasi
kesehatan membuat manajemen rumah sakit berusqahan untuk memastikan
bahwa penyelenggara pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk tenaga
kesehatan memiliki kompetensi dankewenangan yang sesuai.
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, dan mampu
mengedukasi masyarakt untuk meningkatkan perilaku sadar, kemauan dam
kemampuan untuk hidup sehat. Pleayanan kesehatan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan harus dilakukan dengan tanggungjawab yang tinggi dengan
senantiaasa menjunjung etik, moral, dan keahlihan serta kewenamgan yang
terus menerus ditingkatkan mutunya.
Komite tenaga kesehatan lainya adalah perangkat rumah sakit untuk
menerapkan tatakelola klinis (clinical governance) agat tenaga kesehatan
terjaga profesionalisme, mutu profesi dan pemeliharaan etik dan disiplin
profesi dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit
Muhammadiyah palembang. Tujuan komite kesehatan lainnya adalah untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan lainya agar mutu pelayanan
tenaga kesehatan dan keselamatan pasie rumah sakit lebiih terjamin dan
terlindungi. Tenaga kesehatan yang tercamgkuop dalam kelompok ,7
kelompok adalah tenaga keteknisian medik,keteraoian fisik,teknik
biomedik,tenaga gizi,tenaga kefarmasian, kesehatan lingkungan, psikologis
klinis dan kekhususan tenaga biologi.
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam pelayanan
kesehatan demi menjaga keselamatan pasien diperlukan kewenanganklinis
setiap tenaga kesehatan melalui mekanisme kredensial yang dilakukan oleh
komite tenaga kesehatan lainnya. Beberapa pihak yang terkait dengan upaya
ini adalah 11 profesi tenga kesehatan lalinnya yang terdapat di Rumah Sakit
Muhammadiyah palembang. Standar profesi tenga kesehatan lainnya dapat
menjadi acuan untuk menentukan lingkup dan rincian kewenagan klinis bagi
setiap profesi tenaga kesehatan lainnya. Dengan terkendalinya pelayanaan
kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang maka diharapkan
pasien lebih terlindungi dari pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang
tidak berkompeten.
Proses kredensial tenaga kesehatan lainnya merupakan mekanisme
penetuan rincian kewenangan klinis dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu, rincian kewenanagan klunis tenaga kesehatan lainnya dibuat secara
detail, dan terstuktur diberikan berdasarkan kewenanagan. Buku pedoman
kredensial ini diharapkan dapat menjadi pNDUAN Bgi tenaga kesehatan
lainnya di Rumah Sakit MUhammadiyah Palembang dalam pelaksanaan
kredenssial /re-kredensial bagi tenaga kesehatan secara baik, benar dan dapat
dipertanggung jawabkan. Pedoman ini meliputi persyaratan, prosedur
kredensial/ re-kredensial dan kebijakan terhadap kewengan klinis untuk 11
profesi tenaga kesehatan.

2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pedoman ini ditertibkan untuk meningkatkn profesionalisme tengan
kesehatan dalam pelayanan kesehatan demi keselamatan pasien melalui
mekanisme kredensial tenaga kesehatan.
2. Tujuan Khusus
A. Memberikan panduanmekanisme kredensial dan re-kredensial bagi
tenaga kesehatan di Rumah Sakit MUhammadiyah Palembang
B. Memberikan panduan bagi rumah sakit untuk menertibkan surat
penugasan klinis tenaga kesehatan
C. Meningkatkan kredibilitas rumah sakit dalam pelayanan kesehatan
terhadap pasien dan stakeholder rumah sakit.

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup tenaga kesehatan lainnya di lingkungan Rumah Sakit
Muhammadiyah yang dinaungi oleh Komite Tenaga Kesehatan Lainnya
adalah sebagai berikut :

No Nama
1 Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
2 Tenaga sanitasi lingkungan
3 Tenaga Gizi
4 Fisioterapis
5 Perekam Medis dan Informasi kesehatan
6 Teknisi Pelayanan darah
7 Teknisi Gigi
8 Radiografer
9 Elektromedis
10 Ahli teknologi laboratorium medik
Bidang Patologi Klinik
Bidang Patologi Anatomi
11 Tenaga kebidanan

A. KETENTUAN UMUM
1. Tenaga Kesehatan
Adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memilik pengetahuan dan / atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan serta mempunyai kewenangan untuk melakukan
pelayanan kesehatan.

2. Kredensial
Proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan dalam menentukan
kelayakan kewenangan klinis untuk melakukan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Muhammadiyah.
3. Re-Kredensial
Proses evaluasi ulang terhadap tenaga kesehatan yang sudah
dilakukan kredensial awal untuk memberikan kewenangan klinis
tambahan/ penentuan ulang dalam penugasan klinisnya.
4. Proses Kredensial/Re-kredensial
Sebuah proses evaluasiyang melibatkan mitra bestari dalam
menetapkan persyaratan dan ualifikasi tenaga kesehatan untuk diberikan
kewenagan klinis dalam menjalankan pelayanan kesehatah pada periode
tertentu.
5. Rincian kewenangan klinis
Adalah hak khusus seorang tenaga kesehaatan untuk melakukan
pelayanan kesehatan tertentu dalam lingkunaga rumah sakit.
6. Surat Penugasan Kliis (SPK)
Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan direktur
utama umah sakit kepada seorang tenaga kesehatan untuk melakukan
pelayanan kesehatan tertentu dirumah sakit berdasarkan rincian
kewenangan klinis yang telah ditetapkan untu suatu tertentu.
7. Mitra Bastari
Sekelompok orang yang memiliki perilaku bijak bestari, senior
dalam kesamaan profesi dari tenaga kesehatan, dapat menjadi role model
bagi tenaga kesehatan lainnya dan dianggap dapat menilai/mengevaluasi
kompetensi tenaga kesehatan tertentu untuk melakukan pelayanan
kesehatan.

8. Kompetensi
Kemampuan yang dimilik seseorang tenaga kesehatan berdasarkan
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan.
9. Pelayanan Kesehatan
Istilah yang digunakan dalam pedoman ini adalah istilah umum yng
digunakan untuk kegiatan dan / atau serangkai kegiatan pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif

BAB II
KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL
A. KONSEP DASAR KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL
Kredensial merupakan salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawab untuk menjaga keselamatan pasien dan berstandar
kompetensi profesi bagi tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Upaya ini dilakukan oleh tenaga kesehatan
RS.Muhammadiyah Palembang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten. Persyaratan kompetensi ini meliputi dua komponen, yaitu :
1. Komponen kompetensi keprofesian tenaga kesehatan
yang terdiri dari kognitif,afektif, dan psikomotor
2. Komponen mental yang dapat di nilai melalui pemeriksaan kesehatan/
Walaupun seorang tenagan kesehatan telah mendapat pendidikan formal
dan pelatihan kekhususan suatu profesinya dalam bidang kesehatn namun
rumah sakit tetap wajib melakukan verifikasi kembali kompetensi sseorang
tersebut terkait pelayanan kesehatan yang akan mereka lakukan di rumah
sakit.Tiga alasan penting dilakukan kredensial :
a. Sebagai verifikasi pendidikan formal tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan tertentu sesuai profesinya di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang.
b. Sebagai bahan evaluasi untuk pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
bagi tenaga kesehatan.
c. Mempersiapkan profesionalisme tenga kesehatan untuk memasuki
masyarakat ekonomi ASEAN
Kompetensi yang diperoleh tenaga kesehatan setelah menjalankan
pendidikan dan pelatihan akan dilakukan evaluasi dan dijelaskan dalam
bentuk Rincian Kewenangan Klinis (delineation clinical privilege ).
Berdasarkan rincian kewenanagan klinis yang diajukan oleh tenaga kesehatan
akan dilakukan proses kredensial untuk masing-maing profesi. Rincian
Kewenangan Klinis seorang tenaga kesehatan suatu profesi dapat berbeda
dengan tenaga kesehatan di profesi yang sama, tergantung pada spesifikasi
pelayanan kesehatan yang dilakukan.
Setip rumah sakit wajib melindungi pasienya dari segala pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Rumah sakit wajib
mengetahui dan menjaga keamanan setiap pelayanan kesehatan yang
dilakukan dalam lingkunagnnya demi keselamaatan semua pasien yang
dilayaninya (UU No.44 Tahun 2009).

B. MANFAAK KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL


Kredensial / Re-kredensial dilakukan untuk memberikan manfaat dalam
meningkatkan profesionalisme tenga kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan demi keselamatan pasien. Sedangkan manfaat khusus kredensial
dan re-kredensial bagi tenaga kesehatan adalah :
1. Meningkatkanmutu keahlihan /keterampilan tenaga kesehatan
2. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
3. Memberikan kepastian hukum terkait kewenangan klinis tenaga
kesehatan
4. Memberikan perlindungan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada pasien
5. Menjaga etika, disiplin dan perilaku budaya tenaga kesehatan Rumah
sakit Muhammadiyah Palembang.

C. PERAN KOMITE TENAGA KESEHATN DALAM MEKANISME


KREDENSIAL DANRE-KREDENSIAL
Direktur

Ketua

Sekretaris

Sub Komite Mutu Sub Komite Etika


Sub Komite Kredensial
Profesi Profesi

Komite tenaga kesehatan adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan


tata kelola klinis agar tenaga kesehatan di rumah sakit terjaga profesionalismenya
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi klinisdan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi klinis.
1. Visi dan Misi komite tenaga kesehatan lainya
Visi :
Memberikan pengalaman yang istimewah bagi semua tenaga kesehatan
yang ada di lingkungan Rumah Sakit MUhammadiyah Palembang
Misi :
a. Mewujudkan tenaga kesehatn yang berstandr dengan kompetensi terbaik,
bermental prima, bermutu, dan terintegrasi demi mengutamakan
keselamatan pasien.
b. Mewujudkan sistem manajemn mutu tenaga kesehatan secara efektif dan
efisien
c. Merekomendasikan program pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
yang berkelanjutan berbasis kompetensi yang berkualitas.
2. Tugas utama komite tenaga kesehatan lainnya adalah :
a. Melakukan verifikasi keahlihan tenaga kesehatan yang diperbolehkan
dalam melakukan pelayanan kesehatan melalui mekanisme proses
kredensial dan re-kredensial.
b. Memelihara mutu profesi dan memantau kualita kinerja profesi tenaga
kesehatan melalui evaluasi penilaian kinerja, audit klinis dan
pendampingan bagi tenaga kesehatan
c. Menjaga etika, disiplin, dan perilaku profesi tenaga kesehatan melalui
penerapan pedoman perilaku pegawai Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang

D. KUALIFIKASI TENAGA KESEHATAN


Kualifikasi tenaga kesehatan yang berada di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang harus memilik persyaratan sebagai berikut :
1. Mempunyai ijazah sesuai pendidikan profesi
2. Surat Tanda Registrasi (STR) profesi
3. Memilik izin Praktek (SIP)
4. Mempunyai pelatihan teknis terkait profesi
5. Telah lulus uji kompetensi profesi
6. Pengalaman,terdokumentasi dalam bentuk rekapitalusasi logbook
7. Mempunyai etika, disiplin dan perilaku profesi sesuai dengan budaya
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
8. Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dalam memberikan
pelayanankesehatan yang prima dengan menggutamakan keselamatan
pasien.

E. INSTRUMEN KREDENSIAL DAN RE-KREDENSIAL


Instrumen kredensial merupakan aplikasi yang digunakan dalam
mekanisme kredensial dan re-kredensial. tata cara dan pedoman kredensial/re-
kredensial diperlukan agar di peroleh persepsi yang sama agar proses dapat
berjalan dengan baik. Instrumen kredensial dan re-kredensial meliputi :
1. Pedoman dan prosedur kredensial/re-kredensial tenaga kesehatan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
2. Formulir pengajuan kredensial/ re-kredensial
3. Formulir Rincian Kewenangan klinis (RKK) bagi tenaga kesehatan di
Rumah sakit Muhammadiyah Palembang
4. Formulir penilaian/evaluasi proses kredensial/re-kredensial
5. Surat rekomendasi untuk surat penugasan klinis
6. Surat penugasan klinis (SPK) tenaga kesehatan

F. MEKANISME KREDENSIAL DAN RE- KREDENSIAL


Mekanisme proses kredensial dan re-kredensial tenaga kesehatan lainnya
dilakukan oleh komite tenaga kesehatan lainnya melalui subkomite
kredensial. Setelah dilakukan evaluasi proses kredensial.
1. Alur Kredensial
Untuk Tenaga Kesehatan lainnya baru yang telah selesai mengikuti
preceptorship (metode dan waktunya disesuaikan dengan Rumah Sakit
masing-masing ) melalui tahapan kredensial sebagai berikut :
a. Tenaga Kesehatan Lainnya mengajukan permohonan untuk
memperoleh kewenanagan klinis kepada Direktur
b. Direktur Rumah Sakit menugaskan Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya untuk melakukan proses kredensial ( dapat dilakukan secara
individu dan kelompok )
c. Sub Komite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan
review, verifikasi dan evaluasi dengan metode portofolio, assesmen
kompetensi. Dokumentasi yang akan di verifikasi meliputi :
a) Ijazah terakhir
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Surat perijinan (SIP/SIK/SIPP)
d) Setifikat kompetensi/surat keterangan lulus assesmen
kompetensi
e) Sertifikat Pelatihan
Keterangan : a s.d e sudah diverifikasi dari sumber primer oleh RS
f) Log book
g) Surat keterangan sehat
d. Sub Komite Kredensial bersama Mitra Bestari yang ditunjuk ( sesuai
dengan bidang keahlian yang akan dinilai ) untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluaasi terhadap dokumen untuk menetapkan
kewenagan klinis yang diminta berdasarkan buku putih
e. Mintra Bestari membuat rekomendasi :
f. Diberikan kewenangan penuh tanpa persyaratan atau Rekomendasi
dengan kewenangan penuh dengan persyaratan (dilakukan
wawancara).
g. Tidak diberi kewenangan
h. Kewenangan dengan supervisi
i. Sub Komite Kredensial memberikan laporan hasil kredensial kepada
Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya.
j. Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya merekomendasikan
kewenagan klinis kepada DirekturDirektur menertibkan surat
penugasan klinis

2. Alur Re-Kredensial
a. Tenaga Kesehatan Lainnya mengajukan permohonan untuk di re-
kredensial kepada Direktur Rumah Sakit
b. Direktur Rumah Sakit menugaskan Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya untuk melakukan proses re-kredensial ( dapat dilakukan
secara individu dan kelompok )
c. Sub Komite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan
review, verifikasi dan evaluasi dengan metode portofolio, assesmen
kompetensi.
Dokumentasi yang akan di verifikasi meliputi :
a) Ijazah terakhir
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Surat perijinan (SIP/SIK/SIPP)
d) Setifikat kompetensi/surat keterangan lulus assesmen
kompetensi
e) Sertifikat Pelatihan
Keterangan : a s.d e sudah diverifikasi dari sumber primer oleh
RS
f) Log book
g) Surat keterangan sehat

d. Sub Komite Kredensial bersama Mitra Bestari yang ditunjuk ( sesuai


dengan bidang keahlian yang akan dinilai ) untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluaasi terhadap dokumen untuk menetapkan
kewenagan klinis yang diminta berdasarkan buku putih
e. Mintra Bestari membuat rekomendasi :
a) Diberikan kewenangan penuh tanpa persyaratan atau
Rekomendasi dengan kewenangan penuh dengan persyaratan
(dilakukan wawancara).
b) Tidak diberi kewenangan
c) Kewenangan dengan supervisi
f. Sub Komite Kredensial memberikan laporan hasil kredensial kepada
Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya.
g. Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya merekomendasikan
kewenagan klinis kepada Direktur
h. Direktur menertibkan surat penugasan klinis
i. Apabila tidak direkomendasikan, pemohon akan dilakukan
pembinaan dan dirujuk ke sub komite Mutu Profesi atau Sub Komite
Etik dan Disiplin Profesi sesuai jenis rujuksn pembinaan.

G. RINCIAN KEWENAGAN KLINIS (RKK)


Rincian kewenagan klinis merupakan suatu rincian dari uraian pekerjaan
atau kewenagan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam melakukan
pelayanan kesehatan. Setisp perubahan dari kewenangan klinis tenaga
kesehatanlainnya harus memdapatkan persetujuan pada saat proses re-
kredensial.

BAB III
MITRA BESTARI

A. PERSYRATAN MITRA BESTARI (PEER GROUP)


Mitra bestari (peer group) adalah sekelompok orang dengan reputasi dan
kompetensi profesi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan
profesinya. Mitra bestari dapat berperan sebagai atasan atau seseorang yang
memiliki jabatan sebagai atasan langsung, supervior, atau seprofesi dengan
keahlian / kemampuan minimal sama.

Kriteria Bestari :
Kategori Syarat minimal
pendidikan DIII (dalam bidang kesehatan
pengalaman >5 Tahun dalam bidang profesional
kesehatan
Level kompetensi Level 3
Jabatan Pelaksana lanjutan
Kepribadian  Bijak
 Bestari dengan etika dan prilaku
yang baik
kesehatan Sehat pikiran dan sehat fisik
Kejiwaan Berakal dan beriman
Kriteria mitra bestari tersebut bukan merupakan syarat mutlakmenjadi
mitra keahlian, namun persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh mitra
yang menjadi bestari bagi yang lain (role mode) tenaga kesehatan. Sebagai
syarat tambahan, adalah mitra bestari diharapkan dalam satu area kerja, dan
memiliki pengalaman yang lebih lama (semior). para mitra bestari yang
bertugas tersebut dapat pula terdiri dari berbagai bidang keahlian sesuai
dengan kewenangan yang diminta pemohon

B. TUGAS MITRA BESTARI (PEER GROUP)


Apapun tugas mitra bestari adalah sebagai berikut :
1. Mitra bestari mengkaji setiap pelayanan yang diajukan oleh pemohon
dalam bentuk rincian kewenangan klinis. Pengkajian dilakukan dengan
metode wawancara dan secara objektif didasarkan pada penilaian suatu
pendidikan, pelatihan dan catatan kegiatan (logbook) serta keahlian
pemohon dalam kegiatan. Logbook yang dimaksud adalah catatan
kegiatan kesehatan pemohon. Semua dokumen disatukan dalam personil
fole tenaga kesehatan sehingga mitra bestari dapat mengkaji dan
mengevaluasi pemohon secara terperinci.
2. Menilai keahlian / kompetensi pemohon
3. Mitra bestari juga menilai kemampuan berdasarkan kesehatan fisik dan
mental dalam pelayanan kesehatan yang diberikan.
4. Kemudian dapat memberikan rekomendasi, saran dan usulan terhadap
tenaga kesehatan baik untuk pengembangan potensi diri dan etika tenaga
kesehatan.

C. KRITERIA PENILAIAN MITRA BESTARI


Penilaian terhadap pemohon dilakukan oleh mitra bestari melalui proses
kredensial dan re-kredensial. Mitra bestari bertugas untuk melakukan
pengkajian keahlian / kompetensi pemohon berdasarkan :
1. Pendidikan dan pelatihan teknik, logbook
Minimal pendidikan bagi pemohon adalah sekolah menengah
kejuruan khusus bidang kesehatan seperti sekolah menegah farmasi,
sekolah menengah analis kesehatan, dan sekolah menengah analisa
kimia. Pendidikan minimal sekolah menengah khusus yang diikutkan
kedalam profesi keahlian / kompetensi disebut sebagai asisten.
Logbook merupakan catatan kegiatan keseharian tenaga kesehatan
dalam pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan bukti pengalaman yang
dapat dinilai untuk suatu keahlian / kompetensi dari rutinitas kegiatan
pemohon beserta kuantitas pelayanan yang dilakukan setiap kegiatan.
Misalnya dalam logbook untuk setiap pelayanan harus menjalani
sejumlah kegiatan pelayanan telah ditentukan
2. Kompetensi
a. Kognitif
Aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis evaluasi dan penilaian.
b. Afektif
Aspek afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan (menerima
atau memperhatikan), minat (partisipasi aktif atau pasif), sikap (mnilai
kepedulian), emosi (mengatur atau mengorganisasikan), dan nilai
(karakter suatu nilai).
c. Psikomotorik
Aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Mitra bestari dapat memberikan penilaian terhadap keterampilan
dari kompetensi yang dimiliki pemohon malalui peamatan langsung dan
penilaian tingkah laku pemohon selama bertugas
d. Fisik
Penilaian fisik dapat dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan
tenaga kesehatan. Hasil pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu
penilaian mitra bestari dalam proses kredensial pemohon hasil dapat
berupa kesimpulan / resume ataupun keterangan sehat dari dokter penguji
kesehatan.

D. REKOMENDASI MITRA BESTARI


Rekomendasi pemberian kewenangan klinis dilakukan oleh komite
Tenaga Kesehatan berdasarkan masuk dari subkomite kredensial melalui
proses kredensial dan penilaian / evaluasi mitra bestari. Rekomendasi dapat
berupa :
1. Kewenangan klinis yang bersangkutan diberhentikan
2. Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah / dikurangi
3. Kewenangan klinis yang bersangkutan diberikan dengan supervisi
4. Kewenangan klinis yang bersangkutan diberikan sepenuhnya

BAB IV
SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK)

A. PERMOHONAN PENUGASAN KLINIS


Setiap tenaga kesehatan harus mengajukan permohonan kredensial dan
atau re-kredensial terhadap kewenangan klinis profesi tertentu untuk 20
profesi tenaga kesehatandi RSMP dalam formulir pengajuan yang telah
disiapkan oleh Komite Kesehatan, Proses kredensial dan re-kredensial akan
menghasilkan keputusan untuk pemberian rekomendasi surat penugasan
klinis profesi tertentu. Keputusan tersebut akan mempertimbangkan
permohonan yang telah dilengkapi dengan disertai bukti meliputi :
1. Pendidikan
2. Pelatihan
3. Kompetensi terkini
4. Pertimbangan kesehatan fisik dan kondisi mental tenaga kesehatan

B. DASAR PENETAPAN SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK)


Penetapan penugasan klinis seorang tenaga kesehatan RSMP didasarkan
atas masukan dan rekomendasi mitra bestari dan komite Tenaga Kesehatan
kepada Direktur utama Rumah Sakit Muhammadiyah. Komite Tenaga
Kesehatan akan melakukan proses melakukan proses kredensial dan atau re-
kredensial setiap permohonan tenaga kesehatan dengan melibatkan mitra
bestari sesuai prosedur yang ditetapkan.
Setaip tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
memproleh penugasan klinis yang diterbitkan oleh Direktur utama Rumah
Sakit Muhammadiyah. Rincian Kewenangan klinis (RKK) menjadi dasar
penetapan surat penugasan klinis oleh direktur utama. Selain itu, rincian
kewenangan klinis tenaga kesehatan menjadi dasar bagi tenaga kesehatan
dalam melakukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah

C. PENCABUTAN SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK)


Pertimbangan pencabutan suratpenugasan klinis (SPK) profesi tertentu
didasarkan pada kinerja profesi dilapangan, misalnya tenaga kesehatan yang
bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun mental. Selain itu,
pencabutan kewenangan juga dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan dalam
pelayanan kesehatan yang diduga karena tidak kompeten atau karena kurang
disiplin tenaga kesehatan yang bersangkutan
Kewenangan yang dicabut dapat diberikan kembali bila tenaga kesehatan
tersebut dianggap telah cakap secara fisik dan mental maupun kompetensinya.
Pemulihan dapat dilakukan setelah dilakukan pembinaan dari sub komite etik
dan disiplin untuk memperoleh kembali kompetensinya tersebut.

D. MASA BERLAKU SURAT PENUGASAN KLINIS (SPK)


Surat penugasan klinis (SPK) untuk setiap tenaga kesehatan diterbitkan
oleh direktur utama RSMP dan memiliki masa berlaku untuk periode 3 (tiga)
tahun sekali, terkecuali bagi tenaga kesehatan baru atau yang kurang satu
tahun bekerja di RSMP ditentukan sesuai dengan kewenangan yang
diberikan. Pada akhir masa berlaku Surat Penugasan Klinis (SPK), Komite
Tenaga Kesehatan menyelenggarakan re-kredensial terhadap tenaga
kesehatan yang bersangkutan. Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila
tenaga kesehatan tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan
pelayanan kesehatan tertentu berdasarkan penilaian dari Komite Tenaga
Kesehatan dan mitra bestari dengan pertimbangan.

BAB V
PENUTUP

Kredensial dan re-kredensial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan


merupakan proses yang sangat penting dilakukan untuk tenaga kesehatan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan demi menjaga keselamatan pasien sesuai
dengan standar akreditasi nasional maupun internasional bagi rumah sakit.
Komite Tenaga Kesehatan bekerjaama dengan mitra bestari tenaga kesehatan
untuk pelaksanaan proses kredensial / re-kredemsial dan penetapan rincian
kewenangan klinis (RKK) tenaga kesehatan, sebagai dasar untuk penerbitan Surat
Penugasan Klinis (SPK) oleh Direktur Utama.

Lampiran 1
APLIKASI KREDENSIALING NAKES

A. IDENTITAS NAKES
Nama Pemohont : .......................................................................................
Tempat / Tanggal Lahir
: .......................................................................................
Jenis Kelamin
: .......................................................................................
Alamat : .................................................................................
......
Telepon : ..................................... HP : .........................................
Email : .................................................................................
.......
Nomor NIRA : ................................ Tahun
Kadaluwarsa : ...................
Nomor STR : ................................ Tahun
Kadaluwarsa : ...................

B. DATA PENDIDIKAN
Institusi Pendidikan :
Jurusan / Program :
Nomor Ijazah :
Tanggal Lulus :

C. DATA PEKERJAAN
Unit Kerja :
Jabatan :
Level Kompetensi Saat ini :

D. STATUS KREDENSIALING YANG DIUSULKAN (Berikan cek list


pada salah satu kotak )
Kredensial Re Kredensial
Pemulihan Kewenangan
E. INFORMASI KREDENSIALING INDIVIDU
a. Apakah anda pernah dilakukan kredensialing sebelumnya? Jika Ya,
Tuliskan kapan
Ya Tidak
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
..............................
b. Apakah anda memiliki surat penugasan klinis yang menjelaskan
kewenangan klinis anda? Jika Ya, tuliskan tanggal penugasan klinis dan
nomor surat penugasan klinik.
Ya Tidak
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
..............................
c. Apakah Kewenangan klinis anda pernah :
 Dikurangi Ya Tidak
 Dibekukan Ya Tidak
 Dicabut Ya Tidak
Jika Ya, Tuliskan Kapan hal tersebut terjadi :
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
..............................
F. Tuliskan program pengembangan professional berkelanjutan ( CPD )
bagi perawat yang anda ikuti dalam 3 tahun terakhir, yang terkait
dengan kewenangan klinis yang diajukan
Bukti
Institusi
Jenis CPD Tahun (Nomor Sertifikat
Penyelenggara
/Surat Tugas /SK)
G. Kewenangan Klinis Yang Diajukan dan Assesmen Mandiri ( Level
Kompetensi Diatasnya )
Kemampuan
Kewenangan Klinis ( Mandiri &
NO saya saat ini * Bukti
Delegasi )
K BK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

H. PERTANYAAN
Saya menyatakan bahwa segala hal yang tertulis di dalam dokumen ini
adalah benar adanya. Apabila di kemudian hari terbukti ada hal yang tidak
benar maka saya bersedia menanggung segala konsekuensi sesuai dengan
aturan hukum yang berlaku.
Tanda Tangan : ................................................
Nama Jelas : ................................................ (Tulis dengan huruf
cetak)
Tanggal : ........./........../......... (Tanggal/Bulan/Tahun)

Lampiran 2
Rekomendasi Mitra Bestari
Nama :
Unit Kerja :
Lama Kerja :
Level Kompetensi Saat ini :
Nama Mitra
NO Level Kompetensi Sub Spesialisasi Tanda Tangan
Bestari
1 .....................
2 .....................
3 .....................
4 .....................
5 .....................
6 .....................
Kewenangan Asesmen Mandiri Rekomendasi
Klinik Yang
Diajukan Tidak
NO Belum Kewenangan Kewenangan
(Level Kompeten diberikan
Kompeten Penuh Supervisi
Kompetensi kewenangan
diatasnya)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Tanggal Pengajuan :
Mitra Bestari melakukan kredensial dengan telaah dokumen bukti untuk setiap
kewenangan klinis yang diminta. Jika dirasa perlu, bisa dilakukan : Wawancara,
uji tulis, atau uji praktik klinik.

Palembang, ......./........./........
Ketua Sub Komite Kredensial

(........................................)

Anda mungkin juga menyukai