PROGRAM
KERJA
RS. JIWA PROF. HB. SAANIN PADANG
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesai disusunnya
Program Kerja Komite Nakes Lainnya RSUD Masohi. Pelayanan yang profesional
harus dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Lain yang kompeten agar pelayanan medis
dan pelayanan penunjang dapat dilaksanakan secara baik. Dalam pemberian
tindakan medis berupa pelayanan medis dan pelayanan penunjang Tenaga
Kesehatan Lain kompetensi dasar harus menjadi suatu kewenangan klinis yang
wajib dimiliki.
Program Kerja Komite Nakes Lainnya RSUD Masohi ini dibuat untuk dapat
digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan oleh Sub Komite Kredensial,
Sub Komite Mutu Profesi, Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi di RSUD Masohi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II LATAR BELAKANG............................................................................................................3
BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.................................................................6
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN......................................................8
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.......................................................................13
BAB VI SASARAN............................................................................................................................ 17
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.....................................................................18
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN...........................21
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.............................23
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
profesional berkelanjutan yang disusun secara sistematis, terarah dan
terpola>terstruktur.
Mutu dan pelaksanaan etik profesi tenaga kesehatan profesional lainnya
harus selalu ditingkatkan secara terus menerus sesuai perkembangan masalah
kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan standar profesi, standar
pelayanan serta hasil-hasil penelitian terbaru. Kemampuan dan keinginan untuk
meningkatkan mutu dan etik profesi tenaga kesehatan profesional lainnya di rumah
sakit terkadang masih belum maksimal dikarenakan tidak semua tenaga kesehatan
profesional lainnya terbiasa melatih berpikir kritis dan reflektif, beban kerja berat
sehingga tidak memiliki waktu, fasilitas-sarana terbatas, belum berkembangnya
sistem pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan profesional lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau timbulnya masalah
etik antara lain tingginya beban kerja tenaga kesehatan, ketidak jelasan
kewenangan klinis, menghadapi pasien dengan kompetensi yang rendah serta
pelayanan yang sudah mulai berorientasi pada bisnis. Berdasarkan hal tersebut,
penegakkan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara
terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan tenaga
kesehatan yang diberikan benar-benar menjamin keselamatan pasien.
Tenaga kesehatan profesional lain adalah tenaga kesehatan profesional non
medis dan non keperawatan yang sudah diterima sebagai mitra kerja RSUD Masohi
serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan serta mempunyai
kewenagan untuk melakukan pelayanan penunjang dalam upaya kesehatan.
Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara
terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan penunjang
medis yang diberikan menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
2
BAB II
LATAR BELAKANG
3
hal tersebut, RSUD Masohi melalui komite Tenaga Kesehatan Lain di Rumah Sakit
membentuk Subkomite Mutu Tenaga Kesehatan Lain di Rumah Sakit.
4
Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah etik antara lain:
a. Tingginya beban kerja tenaga tenaga kesehatan
b. Ketidakjelasan kewenangan klinis
c. Menghadapi keadaan pasien gawat-kritis dengan kompetensi yang rendah
d. Pelayanan yang sudah berorientasi pada bisnis
Kemampuan praktek yang etis hanya merupakan kemampuan yang
dipelajari pada saat masa pendidikan, belum merupakan hal yang penting dipelajari
dan diimplementasikan dalam praktek. Berdasarkan hal tersebut, penegakan
disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara terencana,
terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan tenaga kesehatan
yang diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan memberikan
kepuasan.
5
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
2. TUJUAN KHUSUS
a. Memberikan panduan mekanisme mutu Tenaga Kesehatan Lain di
Rumah Sakit
b. Memberikan panduan bagi subkomite mutu Tenaga Kesehatan Lain di
Rumah Sakit dalam upaya meningkatkan mutu profesi
c. Memberikan panduan bagi subkomite mutu Tenaga Kesehatan Lain di
Rumah Sakit untuk melakukan audit Tenaga Kesehatan Lain di Rumah
Sakit dan merekomendasikan kebutuhan pengembangan profesional
berkelanjutan bagi Tenaga Kesehatan Lain di Rumah Sakit
6
C. SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
7
C SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
TUJUAN UMUM
Merekomendasikan pembinaan etik dan disiplin profesi.
1. TUJUAN KHUSUS
• Melindungi pasien dari pelayanan yang tidak memenuhi syarat
(unqualified) dan tidak layak (unfit/unproper) untuk melakukan
pelayanan kepada pasien.
• Memelihara dan meningkatkan mutu profesionalisme staf medis di
rumah sakit.
8
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
9
Berdasarkan hasil audit yang telah di evaluasi, maka ditetapkan
perencanaan pengembangan profesi tenaga lainnya yang selanjutnya
dijadikan rekomendasi untuk perencanaan pengembangan profesi
dengan pendidikan atau pelatihan.
c. Melakukan audit asuhan Tenaga Kesehatan Lain di Rumah Sakit
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
10
dapat berasal dari laporan hasil konferensi atau audit klinis dan
kematian.
b. Melakukan pemeriksaan didahulukan oleh Tim/ Panel disiplin profesi
melalui proses pembuktian.
c. Bekerjasama dengan tim/ panel tertentu dapat menggunakan
keterangan saksi ahli sesuai kebutuhan, seluruh pemeriksaan
dilakukan tertutup dan rahasia.
d. Keputusan panel dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Bila tenaga
kesehatan merasa keberatan terhadap keputusan maka yang
bersangkutan dapat mengajukan bukti-bukti baru yang kemudian sub
komite disiplin membetuk panel baru. Akhirnya keputusan dilaporkan
kepada direktur rumah sakit melalui komite tenaga kesehatan lain dan
tenaga non medis.
e. Laporan dan evaluasi dari hasil kegiatan penegakkan disiplin etik
profesi tenaga kesehatan profesional lainnya.
11
4. Rekomendasi pencabutan kewenangan klinis dan memberikan
pertimbangan dalam mengambil keputusan etis
a. Memberikan tindakan disiplin etik profesi tenaga kesehatan lainnya
berupa :
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Pembatasan sampai pencabutan wewenang klinis sementara atau
selamanya, serta bekerja dibawah supervisi dari penunjang medis
yang memiliki kewenangan
12
b. Memberikan keputusan tindakan disiplin etik profesi untuk
dilaksanakan, keputusan sub komite etik profesi kemudian diserahkan
kepada pemimpin/ direktur rumah sakit dalam bentuk rekomendasi
komite tenaga kesehatan lainnya dan tenaga non medis untuk
selanjutnya disampaikan kepada bagian penunjang medis oleh
pemimpin/ direktur RS untuk dilaksanakan dan ditegakkan.
13
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
14
Kompeten, Kompeten dengan supervisi dan belum kompeten. Jika Tenaga
Kesehatan Lain yang mengajukan kredensial dinilai belum kompeten maka
tim kredensial harus memberikan masukan terhadap kekurangan dan
tindaklanjut pembinaan dan pengembangan agar Tenaga Kesehatan Lain
yang bersangkutan mendapatkan kewenangan klinis. Bagi staf yang belum
kompeten diberikan waktu untuk kembali memperbaiki ketrampilan
klinisnya dengan pembimbingan dan dapat mengajukan kredensial kembali
apabila kompetensinya sudah tercapai.
4. Rekomendasi Kewenangan Klinis
Rekomendasi kewenangan klinis merupakan rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Komite Tenaga Kesehatan lain sebagai hasil kesimpulan
dari asesmen tim dan mitra bestari. Rekomendasi kewenangan klinis
ditujukan kepada Direktur rumah sakit sebagai dasar pemberian Surat
Penugasan Klinis yang dikeluarkan oleh direktur rumah sakit kepada
Tenaga Kesehatan lain untuk melakukan Pelayanan Medis dan Pelayanan
Penunjang berdasarkan kewenangan klinis.
15
f) Menerapkan perbaikan
g) Rencana reaudit
6. Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk disampaikan kepada ketua
komite Tenaga Kesehatan Lain di rumah sakit.
16
Pencabutan penugasan klinis tenaga kesehatan untuk periode tertentu dan
atau pengakhiran penugasan klinis.
17
BAB VI
SASARAN
18
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mengisi permohonan memperoleh
X
kewenangan klinis
2 Pengumpulan berkas X X
3 Verifikasi berkas X X
4 Menyiapkan Mitra Bestari X X
5 Melakukan Kredensial X X
6 Rapat menentukan Rincian
Kewenangan Klinis bagi setiap X
Tenaga Kesehatan Lain
7 Laporan Hasil Kredensial
kepada direktur Rumah Sakit
X
oleh Komite Tenaga Kesehatan
Lain
8 Penerbitan Surat Penugasan
Klinis dan Rincian Kewenangan X
Klinis
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Memperoleh data dasar tentang
profil Tenaga Kesehatan Lain di X
Rumah Sakit
2 Merencanakan kegiatan
X
pengembangan professional
19
berkelanjutan untuk profesi Tenaga
Kesehatan Lain di rumah sakit
3 Merekomendasikan perencanaan
kegiatan pengembangan X X
professional berkelanjutan
4 Koordinasi dengan praktisi Tenaga
Kesehatan Lain di rumah sakit
X X X X X X X X X X X X
dalam memfasilitasi pendampingan
sesuai kebutuhan
5 Melakukan audit Tenaga Kesehatan
X X
Lain di rumah sakit
6 Menyusun laporan kegiatan
subkomite untuk disampaikan
X
kepada ketua komite Tenaga
Kesehatan Lain di rumah sakit
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan
sosialisasi kode etik
profesi tenaga-
tenaga kesehatan
profesional selain
dokter atau perawat
2 Melakukan
pembinaan etik dan
disiplin profesi
tenaga-tenaga
kesehatan
profesional selain
dokter dan perawat
20
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 Pemantauan etika
dan disiplin tenaga
kesehatan
4 Rekomendasi
penyelesaian
masalah
pelanggaran disiplin Jika terjadi pelanggaran
dan masalah etik etik dan disiplin
dalam kehidupan
profesi dan
pelayanan
21
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
B. Pelaporan
Hasil kredensial akan dipegang oleh Komite Tenaga Kesehatan
Lain, Surat Penugasan Klinis (SPK) dan Rincian Kewenangan Klinis
(RKK) akan dicopy 3 untuk pengarsipan yang akan disimpan dalam
personal file karyawan yang berada di SDM, Unit dan Komite.
22
C. SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan program Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya akan dieavaluasi. Hasil evaluasi dilaporkan kepada Direktur dan
diteruskan kepada Manajer Pelayanan Penunjang Medik :
No Kegiatan Evaluasi Waktu Yang Mengevaluasi Pelaporan
1 Form Telusur dari masing- Setiap PJ Profesi yang Ketua Sub
masing profesi bulan bertanggung jawab Komite
2 Laporan evaluasi dari sub 6 bulan Ketua Sub Komite Ketua komite
komite etika dan disiplin
23
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Sub Komite Kredensial dan Sub Komite Mutu Profesi melakukan pencatatan
dan pelaporan serta evaluasi hasil kegiatan.
B. Semua kegiatan Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi Tenaga Kesehatan Lain
dicatat dan didoku!entasikan untuk dijadikan bahan pelaporan. Untuk
pelaksanaan kegiatan sub komite etik didokumentasikan dalam bentuk :
1. Formulir Telusur Pemantauan Etika dan Disiplin tenaga non medis
2. RKA seminar, workshop, pelatihan tenaga kesehatan profesional lainnya
3. Laporan hasil seminar, workshop, pelatihan tenaga kesehatan profesional
lainnya
4. Rekap kritik dan saran untuk tenaga kesehatan profesional lainnya
C. Contoh bentuk serta isi laporan yang digunakan dalam pelaksanaan
pemantauan etika dan disiplin tenaga kesehatan dapat dilihat dalam lampiran.
24