Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutusesuai dengan standar yang telah ditentukan.Penunjang medis
yaitu Instalasi Gizi, Rehab Medik, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, perekam medis,
elektromedisdan Sanitarian berperan penting dalam pemeriksaan dan pelayanan
kesehatan terhadap pasien. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang
kompeten dibidangnya.

1. Tujuan
Meningkatkan mutu layanan penunjang medis melalui peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan sesuai bidang nya.

2. Ruang Lingkup Komite tenaga kesehatan meliputi Instalasi Gizi, Rehab Medik,
Laboratorium, Radiologi, Farmasi, perekam medis, elektromedis dan Sanitarian.
3. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 20154 tentang Tenaga Kesehatan
b.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor:375 Tahun 2007 tentang
Standar Profesi Radiografer
c.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor : 65 tahun 2015 tentang
Standar Profesi Fisioterapi
d.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor : 26 tahun 2013 tentang
penyelenggaraan pekerjaan & praktek tenaga Gizi
e.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 55 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Tenaga Perekam Medis
f.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 58 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
g.Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor :370 tahun 2007 Tentang
Standar Profesi ahli teknologi laboratorium kesehatan Menteri kesehatan Republik
Indonesia
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 20 tahun 2015 tentang
Standar Kompetensi Manajerial Jabatan Fungsional Sanitarian

BAB II
GAMBARAN UMUM KOMITE TENAGA KESEHATAN
RS. BUDI KEMULIAAN BATAM
B. Tugas,Fungsi
1. Tugas Pokok
a. Melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa Tenaga kesehatanyang akan
melakukan pelayanan di rumah sakit kredibel.
b. Mendapatkan dan memastikan Tenaga kesehatanyang profesional dan akuntabel bagi
pelayanan di rumah sakit.
c. Menyusun jenis-jenis kewenangan kerja klinis bagi setiap Tenaga kesehatan yang
melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu yang ditetapkan
oleh Kolegium Tenaga kesehatandi Indonesia.
d. Menetapkan dasar untuk menerbitkan penugasan kerja klinis bagi setiap Tenaga
kesehatan untuk melakukan pelayanan di rumah sakit.
e. Menjaga reputasi dan kredibilitas para Tenaga kesehatandan institusi rumah sakit di
hadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku kepentingan (stakeholders) rumah
sakit lainnya.

2. Fungsi
a. Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme pelayanan yang diberikan oleh
tenaga yang kompeten sesuai kewenangannya.
b. Meningkatkanmutu profesi tenaga kesehatan,
c. Menegakkan etika dandisiplin profesi tenaga kesehatan
d. Melaksanakan kredensial tenaga kesehatan di rumah sakit.

BAB III
VISI MISI KOMITE TENAGA KESEHATAN
RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

3.1. Visi “.............................................”


3.2. Misi
1. Menjamin tersedianya tenaga kesehatan yang kompeten dan etis sesuai
kewenangannya,
2. Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi tenaga kesehatan melalui
kegiatan yang terorganisir
3. Mempertahankan pelayanan tenaga kesehatan berkualitas dan aman bagi pasien melalui
praktik tenaga kesehatan yang kompeten.

BAB IV
STRUKTUR
ORGANISASI KOMITE
TENAGA KESEHATAN

4.1.Struktur Organisasi Komite Tenaga Kesehatan


Ketua Komite :
SekretarisI :
Sub Komite Kredensial
Ketua :
Anggota :
Sub Komite Mutu
Ketua :
Anggota :
Sub Komite Etik & Disiplin
Ketua :
Anggota :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE TENAGA KESEHATAN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

DIREKTUR

KETUA KOMITE

Bendahara Sekretaris

SUB KOMITE MUTU SUB KOMITE KREDENSIAL SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN

Anggota

Anggota Anggota

BAB V
URAIAN JABATAN
A. KETUA KOMITE TENAGA KESEHATAN
1. Ketua Komite tenaga kesehatan dipilih pada pemilihan langsung oleh anggota secara
periodik yang diselenggarakan setiap 3 tahun selanjutnya diajukan dan disetujui oleh
Direktur.
2. Ketua tenaga kesehatan adalah karyawan tetap.
3. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan ketua sebelum masa jabatannya berakhir,
masa kekosongan tesebut di isi oleh sekretaris.
4. Tugas Ketua Komite Tenaga kesehatan adalah :
a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat kebijakan,
laporan, kebutuhan, dan kelompok serta bertanggung jawab kepada seluruh Staf tenaga
kesehatan.
b. Menyelenggarkan dan bertanggung jawab atas semua risalah rapat yang
diselenggarakan ketua Komite tenaga kesehatan.
c. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh direktur dan Sub Komite lainnya.
d. Menentukan agenda setiap rapat Komite tenaga kesehatan.

B. SEKRETARIS KOMITE TENAGA KESEHATANAN


1. Sekretaris Komite tenaga kesehatan ditetapkan oleh Ketua Komite tenaga kesehatan.
2. Sekretaris Komite tenaga kesehatan adalah seorang Staf Tenaga kesehatan karyawan
tetap.
3. Sekretaris Komite Tenaga kesehatan bertanggung jawab untuk mengkordinasikan tugas -
tugas kesekretariatan Komite Tenaga kesehatan.
4. Mewakili Komite tenaga kesehatan dalam hal Ketua Komite tenaga kesehatan
berhalangan.
5. Pada sekretaris Komite Tenaga kesehatan disediakan fasilitas kesekretariatan dan segala
prasarana lain oleh rumah sakit.
6. Tugas Sekertaris Komite Tenaga kesehatan adalah :
a. Melakukan pemberitahuan kepada semua anggota yang berhak untuk menghadiri
rapat-rapat Komite Tenaga kesehatan.
b. Mempersiapkan dan mengedarkan risalah rapat yang lengkap kepada hadirin yang
berhak menghadiri rapat.
c. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite tenaga kesehatan.

C. SUB KOMITE TENAGA KESEHATAN

1. SUB KOMITE KREDENSIAL


Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang tenaga kesehatan yang
selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan
tenaga kesehatan sesuai dengan lingkup prakteknya. Rumah sakit wajib menetapkan
kewenangan klinis tenaga kesehatan yang memperoleh izin praktek dalam rangka
melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance). Kewenangan klinis
harus dirumuskan dalam peraturan internal tenaga kesehatan

a. Tujuan
Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga tenaga kesehatan yang
memberikan asuhan tenaga kesehatan benar kompeten dan etis.
b. Tugas dan wewenang
Tugas sub komite kredensial adalah :
1) Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang karir,
berdasarkan masukan dari kelompok staf non keperawatan.
2) Melakukan assesmen dan pemeriksaan :
a) Kompetensi
b) Status kesehatan
c) Perilaku
d) Etika profesi
3) Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi
kewenangan klinik kepada komite non keperawatan.
4) Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan dan adanya
permintaan khusus dari komite tenaga kesehatan.
Sub komite kredensial mempunyai kewenangan menilai dan memutuskan
kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki setiap non tenaga
kesehatansesuai jenjang karir.
c. Keanggotaan
Keanggotaan sub komite kredensial sekurang-kurangnya terdiri dari ketua dan anggota serta
dibantu oleh kelompok staf fungsional tenaga kesehatan.
d. Mekanisme kerja
1) Mempersiapkan kewenangan sesuai kompetens
2) Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria : pendidikan, lisensi, prestasi
penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan tenaga kesehatan, status personal, status
kesehatan serta tidak pernah terlihat dalam tindak kriminal dan kekerasan jika
melakukan praktik mandiri, jelaskan pola praktik dan implementasinya.
3) Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan dengan memberikan
rekomendasi kepada komite tenaga kesehatan
4) Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan secara berkala
5) Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan.

2.SUB KOMITE MUTU Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan
tenaga kesehatanberkualitas, maka tenaga kesehatansebagai pemberi pelayanan
harus bermutu, kompeten, etis dan profesional. Perlu dilakukan upaya-upaya yang
terencana dan terarah agar kompetensi dipertahankan dan dikembangkan. Tenaga
kesehatanharus memberikan pelayanan-asuhan paramedis non ketenaga kesehatanan
sesuai dengan standar praktik, standar pelayanan dan standar prosedur operasional yang
ditetapkan oleh rumah sakit. Mutu pelayanan tenaga kesehatanharus selalu dipantau
dievaluasi serta diperbaharui dan ditingkatkan agar pasien dan keluarga memperoleh
kepuasana.Tujuan Memastikan kualitas asuhan tenaga kesehatanan yang diberikan oleh
tenaga tenaga kesehatan, benar-benar sesuai standar melalui penggunaan sumber-
sumber dan evaluasi yang berkesinambungan.b.Tugas dan KewenanganTugas sub komite
mutu profesi adalah :1)Mempersiapkan bahan standar pelayanan tenaga kesehatandan
standar prosedur operasional yang telah disusun oleh rumah sakit.2)Menyususun data dasar
profile tenaga kesehatansesuai area praktik.3)Pendataan kompetensi tenaga
kesehatansesuai jenjang karir pada setiap area praktik tenaga
kesehatan.4)Mengidentifikasikan dan mengevaluasi data tenaga kesehatan.5)Melakukan
audit tenaga kesehatan.6)Melakukan koordinasi dengan unit mutu RS, untuk telaah
temuan kualitas sehingga dapat dilakukan tindak lanjut perubahan mutu.7)Mengadakan
pertemuan-pertemuan ilmiah, pelatihan internal RS, untuk berdasarkan hasil
asesmen kompetensi dan kemajuan IPTEK.8)Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah,
pelatihan di luar RS bagi tenaga kesehatansesuai area praktik pada setiap level jenjang
karir.9)Memfasilitasi proses pendampingan “couch” (preceptorship/ mentorship) selama
melaksanankan praktik tenaga kesehatan.10)Mengidentifikasi perubahan-perubahan
kompetensi berdasarkan fakta melalui kaji ulang.Kewenangan sub komite mutu profesi
adalah; assesmen, mempertahankan dan mengembangkan mutu profesi setiap tenaga
tenaga kesehatan.c.KeanggotaanSub komite mutu profesi terdiri dari sekurang-kurangnya
ketua dan anggota. Dibantu oleh tenaga kesehatanyang di beri wewenang untuk melakukan
asesmen kompetensi tenaga kesehatan.d.Mekanisme KerjaUntuk melaksanakan tugas sub
komite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme sebagai berikut :1)Koordinasi dengan
bidang tenaga kesehatanuntuk memperoleh data dasar tentang profil tenaga tenaga
kesehatandi RS sesuai jenjang karirnya2)Berdasarkan hasil asesmen kompetensi
dan perkembangan IPTEK, diidentifikasikan gap, kompetensi atau kompetensi baru
sebagai materi pertemuan ilmiah, dan pelatihan baik dilakukan di dalam maupun luar
RS3)Koordinasi dengan supervisor, instruktur klinik dan kelompok fungsional tenaga
kesehatanmelakukan “couch”, bimbingan (perseptorship/ mentorship) selama
melaksanakan praktik4)Melakukan audit tenaga kesehatandan pembahasan kasus bersama
unit mutu5)Mengidentifikasikan telaah kompetensi tenaga kesehatansebagai bahan
mengadakan perubahan/ motivasi pelayanan penunjang medis, standar pelayanan dan
kompetensi yang ada saat ini.6)Memberi masukan kepada kepala bidang penunjang
medis, bagaimana pengembangan sumber daya manusia tentang prestasi atau
kegagalan tenaga tenaga kesehatansebagai bahan penilaian kinerja tenaga
kesehatanatau perubahan kewenangan klinik.3.SUB KOMITE ETIK & DISIPLIN PROFESISetiap
tenaga kesehatanharus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan
asuhandengan menerapkan standar pelayanan, prosedur operasional serta
menerapkanetika profesi dalam praktiknya. Profesialisme tenaga tenaga kesehatandapat
ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan
nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi.Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika
profesi perlu dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi
sehingga pelayanan tenaga kesehatanyang diberikan benar-benar menjamin pasien akan
aman dan mendapat kepuasan.a.Tujuan Sub komite etik & disiplin profesi
bertujuan :1)Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga tenaga
kesehatanyang tidak layak.2)Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga tenaga
kesehatan.b.Tugas dan Kewenangan1)Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga
kesehatan.2)Melakukan pembinaan etika tenaga kesehatan.3)Membantu menyelesaikan
masalah-masalah pelanggaran disiplin dan masalah-masalah etik dalam pelayanan
asuhan.4)Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan etis
dalam asuhan.c.KeanggotaanSub komite etik & disiplin profesi tenaga kesehatanterdiri dari
ketua dan anggota.Dalam penegakan disiplin profesi dilakukan oleh panel yang dibentuk
oleh ketua sub komite disiplin profesi. Panel terdiri dari 3 (tiga) orang tenaga
kesehatanatau lebih dengan jumlah yang ganjil, komposisinya disesuaikan dengan jenis
penegakan disiplinnya.d.Mekanisme kerja 1)Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi
dengan tahapan:a)Identifikasi sumber lapran dari manajemen rumah sakti, tenaga
kesehatanlain, dokter atau tenaga kesehatan lain serta pasien dan keluarganya, juga
dapat berasal dari laporan hasil konferensi klinis dan kematian.b)Pemeriksaan didahulukan
oleh panel disiplin profesi melalui proses pembuktian. Tim panel dapat menggunakan
keterangan saksi ahli sesuai kebutuhan. Seluruh pemeriksaan dilakukan tertutup dan
rahasia.2)Membuat keputusanKeputusan panel dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Bila tenaga kesehatanmerasa keberatan terhadap keputusan maka yang
bersangkutan dapatmengajukan bukti-bukti baru yang kemudian sub komite disiplin
membetuk panel baru. Akhirnya keputusan di laporkan kepada direksi rumah sakit
melalui komite tenaga kesehatan.3)Memberikan tindakan disiplin profesi tenaga
kesehatanberupa teguran, penugasan peringatan tertulis, pembatasan sampai
pencabutan wewenang klinis, sementara atau selamanya, serta bekerja dibawah
supervisi dari tenaga kesehatanyang memiliki kewenangan.4)Memberi keputusan
tindakan disiplin untuk di laksanakan. Keputusan sub komite disiplin profesi
diserahkan kepada pemimpin rumah sakit dalam bentuk rekomendasi komite tenaga
kesehatanuntuk selanjutnyadisampaikan kepada tenaga kesehatanoleh pemimpin RS untuk
dilaksanakan.5)Melakukan pembinaan profesionalisme tenaga kesehatan.Pembinaan
profesionalisme merupakan bagian penting dari tahapan sosialisasi profesionalisme
tenaga tenaga kesehatanuntuk mencapai profesionalisme.a)Pembinaan ini dilakukan
secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan praktik tenaga kesehatansehari-
hari.b)Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topic dan metode serta
evaluasi.c)Metode pembinaan dapat berupadiskusi, ceramah, lokakarya, symposium,
“bedside teaching”, refleksi diskusi kasus dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup
pembinaan dan sumber yang tersedia.d)Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan
bidang tenaga kesehatan, diklat dan kelompok fungsional tenaga kesehatanuntuk
melakukan pembinaan.

Anda mungkin juga menyukai