Anda di halaman 1dari 11

KESATUAN DAERAH MILITER XII / TANJUNGPURA

RUMAH SAKIT TK IV 12.07.01 SINGKAWANG


Jl. Perwira No H 15 , Telp. (0562) 635171, Fax (0562) 631427
E-mail: dktsingkawang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV 12.07.01 SINGKAWANG


NOMOR: KEP / / / 2016
TENTANG
PENDELEGASIAN WEWENANG APOTEKER KEPADA TENAGA
PARAMEDIS

Menimbang : a) bahwa demi keberlangsungan pelayanan klinis apoteker


perlu mendelegasikan wewenang
b) bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas perlu
dibentuk Komite Tenaga Kesehatan Lain dengan keputusan
Kepala Rumah Sakit.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara 3637);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
159.b/Menkes/Per/II/1998 tentang Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan
Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapka :
n
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV 12.07.01
SINGKAWANG TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE
TENAGA KESEHATAN LAIN RUMAH SAKIT TK IV 12.07.01
SINGKAWANG

Kedua : Komite Tenaga Kesehatan Lain Rumah Sakit Tk.IV


Singkawang dimaksud dalam dictum Pertama beserta fungsi,
tugas, wewenang, tanggung jawab dan kewajibannya
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Singkawang
Pada tanggal :

Kepala Rumah Sakit Tk.IV 12.07.01 Singkawang

dr. Anton Tri Prasetiyo, Sp.OG


Mayor Ckm NRP. 11030006240177
KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RUMKIT TK IV 12.07.01
SINGKAWANG

Ketua : Ratih Arieska, S.Far.Apt

Sekretaris : Mariyati, Amd.Gz

Sub Komite Kredensial

Ketua : Utin Eka Handayani, Amd.AK


Anggota : Lufti Hajri, Amd.Rad

Sub Komite Mutu

Ketua : Desi Feberti, Amd. RMIK

Anggota : Marhindri, Amd.AK

Sub Komite Etika dan Disiplin

Ketua : Heni Widayanti, S.Far.Apt


Anggota : Tanisa, Amd.Rad
KETUA KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya dipilih melalui rapat rumah sakit
yang selanjutnya diajukan dan disetujui oleh Karumkit.
2. Tugas Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya adalah :
a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat
kebijakan, laporan, kebutuhan, dan kelompok serta bertanggung jawab
kepada seluruh staf paramedis non keperawatan.
b. Menyelenggarkan dan bertanggung jawab atas semua risalah rapat
yang diselenggarakan Ketua Tenaga Kesehatan Lainnya.
c. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Karumkit dan Sub Komite
lainnya.
d. Menentukan agenda setiap rapat Tenaga Kesehatan Lainnya.

SEKRETARIS KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Sekretaris Komite Tenaga Kesehatan Lainnya ditetapkan oleh Ketua Komite


Tenaga Kesehatan Lainnya.
2. Sekretaris Komite Tenaga Kesehatan Lainnya bertanggung jawab untuk
mengkordinasikan tugas - tugas kesekretariatan Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya.
3. Tugas Sekertaris Komite Tenaga Kesehatan Lainnya adalah :
a. Melakukan pemberitahuan kepada semua anggota yang berhak untuk
menghadiri rapat-rapat Komite Tenaga Kesehatan Lainnya.
b. Mempersiapkan dan mengedarkan risalah rapat yang lengkap kepada
hadirin yang berhak menghadiri rapat.
c. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite Tenaga
Kesehatan Lainnya.

SUB KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA


1. SUB KOMITE KREDENSIAL
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang paramedis non
keperawatan yang selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical
privilege) untuk melakukan tindakan Tenaga Kesehatan Lainnya sesuai
dengan lingkup prakteknya. Rumah sakit wajib menetapkan kewenangan
klinis tenaga kesehatan yang memperoleh izin praktek dalam rangka
melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance).

a. Tujuan

Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga


kesehatan lainnya yang memberikan asuhan benar kompeten dan etis.

b. Tugas dan wewenang

Tugas sub komite kredensial adalah :

1) Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang


karir, berdasarkan masukan dari kelompok staf Tenaga Kesehatan
Lainnya.

2) Melakukan assesmen dan pemeriksaan :

a) Kompetensi

b) Status kesehatan

c) Perilaku

d) Etika profesi

3) Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan


rekomendasi kewenangan klinik kepada Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya.

4) Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan dan


adanya permintaan khusus dari Komite Tenaga Kesehatan Lainnya.
Sub komite kredensial mempunyai kewenangan menilai dan
memutuskan kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi
yang dimiliki setiap Tenaga Kesehatan Lainnya sesuai jenjang karir.

c. Keanggotaan

Keanggotaan sub komite kredensial terdiri dari ketua dan anggota serta
dibantu oleh kelompok staf fungsional paramedis non keperawatan.

d. Mekanisme
1) Mempersiapkan kewenangan sesuai kompetensi.

2) Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria : pendidikan, lisensi,


prestasi penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan paramedis
non keperawatan, status personal, status kesehatan serta tidak
pernah terlihat dalam tindak kriminal dan kekerasan jika melakukan
praktik mandiri, jelaskan pola praktik dan implementasinya.

3) Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan dengan


memberikan rekomendasi kepada komite paramedis non
keperawatan.

4) Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan secara berkala.

5) Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di


tetapkan.

2. SUB KOMITE MUTU

Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan tenaga


kesehatan lainnya berkualitas, maka tenaga kesehatan lainnya sebagai
pemberi pelayanan harus bermutu, kompeten, etis dan profesional. Perlu
dilakukan upaya-upaya yang terencana dan terarah agar kompetensi
dipertahankan dan dikembangkan. Tenaga kesehatan lainnya harus
memberikan pelayanan-asuhan paramedis non keperawatanan sesuai
dengan standar praktik, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional yang ditetapkan oleh rumah sakit. Mutu pelayanan paramedis
non keperawatan harus selalu dipantau dievaluasi serta diperbaharui dan
ditingkatkan agar pasien dan keluarga memperoleh kepuasan.

a. Tujuan

Memastikan kualitas asuhan paramedis non keperawatanan yang


diberikan oleh tenaga paramedis non keperawatan, benar-benar sesuai
standar melalui penggunaan sumber-sumber dan evaluasi yang
berkesinambungan.

b. Tugas dan Kewenangan


Tugas sub komite mutu profesi adalah :

1) Mempersiapkan bahan standar pelayanan tenaga kesehatan


lainnya dan standar prosedur operasional yang telah disusun oleh
rumah sakit.

2) Menyususun data dasar profile tenaga kesehatan lainnya sesuai


area praktik.

3) Pendataan kompetensi tenaga kesehatan lainnya sesuai jenjang


karir pada setiap area praktik paramedis non keperawatan.

4) Mengidentifikasikan dan mengevaluasi data tenaga paramedis non


keperawatan.

5) Melakukan audit paramedis non keperawatan.

6) Melakukan koordinasi dengan unit mutu RS, untuk telaah temuan


kualitas sehingga dapat dilakukan tindak lanjut perubahan mutu.

7) Mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, pelatihan internal RS,


untuk berdasarkan hasil assesmen kompetensi dan kemajuan
IPTEK.

8) Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah, pelatihan di luar RS bagi


tenaga kesehatan lainnya sesuai area praktik pada setiap level
jenjang karir.

9) Memfasilitasi proses pendampingan couch (preceptorship/


mentorship) selama melaksanankan praktik paramedis non
keperawatan.

10) Mengidentifikasi perubahan-perubahan kompetensi berdasarkan


fakta melalui kaji ulang.

Kewenangan sub komite mutu profesi adalah; assesmen,


mempertahankan dan mengembangkan mutu profesi setiap tenaga
paramedis non keperawatan.

c. Keanggotaan
Sub komite mutu profesi terdiri dari ketua dan anggota. Dibantu
oleh tenaga kesehatan lainnya yang di beri wewenang untuk
melakukan assesmen.

d. Kompetensi dan Kelompok Staf Paramedis non keperawatan

1) Mekanisme Kerja

Untuk melaksanakan tugas sub komite mutu profesi, maka


ditetapkan mekanisme sebagai berikut :

a) Koordinasi dengan bidang tenaga kesehatan lainnya untuk


memperoleh data dasar tentang profil tenaga kesehatan lainnya
di rumah sakit sesuai jenjang karirnya.

b) Berdasarkan hasil assesmen kompetensi dan perkembangan


IPTEK, diidentifikasikan gap, kompetensi atau kompetensi baru
sebagai materi pertemuan ilmiah, dan pelatihan baik dilakukan
di dalam maupun luar rumah sakit.

c) Koordinasi dengan supervisor, instruktur klinik dan kelompok


fungsional tenaga kesehatan lainnya melakukan couch,
bimbingan (perseptorship/ mentorship) selama melaksanakan
praktik.

d) Melakukan audit tenaga kesehatan lainnya dan pembahasan


kasus bersama unit mutu.

e) Mengidentifikasikan telaah kompetensi tenaga kesehatan


lainnya sebagai bahan mengadakan perubahan/ motivasi
pelayanan paramedic non keperawatan, standar pelayanan dan
kompetensi yang ada saat ini

f) Memberi masukan kepada kepala bidang paramedis non


keperawatan, bagaimana pengembangan sumber daya
manusia tentang prestasi atau kegagalan tenaga kesehatan
lainnya sebagai bahan penilaian kinerja tenaga kesehatan
lainnya atau perubahan kewenangan klinik.
3. SUB KOMITE ETIK &DISIPLIN PROFESI

Setiap tenaga kesehatan lainnya harus memiliki disiplin profesi yang


tinggi dalam memberikan asuhan tenaga kesehatan lainnya dengan
menerapkan standar pelayanan, prosedur operasional serta menerapkan
etika profesi dalam praktiknya. Profesionalisme tenaga kesehatan lainnya
dapat ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan penegakan disiplin
profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi.

Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan


secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga
pelayanan tenaga kesehatan lainnya yang diberikan benar-benar menjamin
pasien akan aman dan mendapat kepuasan.

a. Tujuan

Sub komite etik &disiplin profesi bertujuan :

1) Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga


kesehatan lainnya yang tidak layak.

2) Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga paramedis


non keperawatan.

b. Tugas dan Kewenangan

1) Melakukan penegakan disiplin profesi paramedis non keperawatan.

2) Melakukan pembinaan etika paramedis non keperawatan.

3) Membantu menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran disiplin


dan masalah-masalah etik dalam pelayanan asuhan paramedis non
keperawatan.

4) Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan


etis dalam asuhan paramedis non keperawatan.

c. Keanggotaan
Sub komite etik & disiplin profesi tenaga kesehatan lainnya terdiri
dari dua orang tenaga kesehatan lainnya sebagai ketua dan anggota.
Dalam penegakan disiplin profesi dilakukan oleh panel yang dibentuk
oleh ketua sub komite disiplin profesi. Panel terdiri dari 3 (tiga) orang
tenaga kesehatan lainnya atau lebih dengan jumlah yang ganjil,
komposisinya disesuaikan dengan jenis penegakan disiplinnya.

d. Mekanisme kerja

1) Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:

a) Identifikasi sumber laporan dari manajemen rumah sakti,


tenaga kesehatan lainnya, dokter atau tenaga kesehatan lain
serta pasien dan keluarganya, juga dapat berasal dari laporan
hasil konferensi klinis dan kematian.

b) Pemeriksaan didahulukan oleh panel disiplin profesi melalui


proses pembuktian. Tim panel dapat menggunakan keterangan
saksi ahli sesuai kebutuhan. Seluruh pemeriksaan dilakukan
tertutup dan rahasia.

2)Membuat keputusan

a) Keputusan panel dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Bila


tenaga kesehatan lainnya merasa keberatan terhadap
keputusan maka yang bersangkutan dapat mengajukan bukti
-bukti baru yang kemudian sub komite disiplin membetuk panel
baru. Akhirnya keputusan di laporkan kepada direksi rumah
sakit melalui komite paramedis non keperawatan.

b) Memberikan tindakan disiplin profesi tenaga kesehatan lainnya


berupa teguran, penugasan peringatan tertulis, pembatasan
sampai pencabutan wewenang klinis, sementara atau
selamanya, serta bekerja dibawah supervisi dari tenaga
kesehatan lainnya yang memiliki kewenangan.

c) Memberi keputusan tindakan disiplin untuk di laksanakan.


Keputusan sub komite disiplin profesi diserahkan kepada
pemimpin rumah sakit dalam bentuk rekomendasi komite
tenaga kesehatan lainnya untuk selanjutnya disampaikan
kepada tenaga kesehatan lainnya oleh pemimpin RS untuk
dilaksanakan.

d) Melakukan pembinaan profesionalisme paramedis non


keperawatan.

Pembinaan profesionalisme merupakan bagian penting dari


tahapan sosialisasi profesionalisme tenaga kesehatan
lainnya untuk mencapai profesionalisme.

Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat


dalam pelaksanaan praktik tenaga kesehatan lainnya sehari-
hari.

Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal,


materi/topik dan metode serta evaluasi.

Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah,


lokakarya, symposium, bedside teaching, refleksi diskusi
kasus dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan
dan sumber yang tersedia.

Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang


paramedis non keperawatan, diklat dan kelompok fungsional
tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan pembinaan.

Anda mungkin juga menyukai