Nim : 20101MM0032
Mata kuliah : Statistik Bisnis
Dosen : Widiana Indah Permata, S.Tr.Keu, MM
PERTANYAAN 1
JAWAB :
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. Ramli, 2011
1. Skala nominal
Skala nominal merupakan jenis skala pengukuran yang termasuk kedalam kategori atau
kelompok dari suatu subyek. Misalnya, dapat anda lihat pada variabel jenis kelamin,
dimana pengelompokan umumnya hanya menjadi dua, yaitu laki-laki (L) dan
perempuan(P) yang masing-masing diberi kode 1 dan 2.
Angka tersebut hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai numerik
seperti angka sejati. Angka tersebut tidak memiliki sifat sebagaimana angka pada
umumnya, sehingga pada variabel dengan skala nominal tidak dapat diterapkan
operasi matematika seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dll.
Uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji yang mendasarkan pada
jumlah seperti modus dan distribusi frekuensi.
2. Skala ordinal
Skala ordinal merupakan salah satu jenis skala pengukuran dimana lambang-lambang
bilangan hasil pengukurannya berupa urutan atau tingkatan. Uji statistik yang sesuai
adalah modus, median, distribusi frekuensi dan statistik non-parametrik seperti rank
order correlation.
Adapun contoh skala ordinal yang dikemas menggunakan tampilan lebih menarik,
contohnya sebagai berikut.
3. Skala Interval
Skala rasio adalah jenis skala pengukuran yang menghasilkan data dengan mutu yang
paling tinggi. Perbedaan skala rasio dengan skala interval terletak pada keberadaan nilai
nol (based value). Pada skala rasio, nilai nol bersifat mutlak, tidak seperti pada
skala interval. Data yang dihasilkan oleh skala rasio adalah data rasio. Tidak
ada pembatasan terhadap alat uji statistik yag sesuai.
Daftar Pustaka
Stevens, S. S. (1946). “On the Theory of Scales of Measurement”
PERTANYAAN 2
DATA RESPONDEN
50 52 53 54 55
57 59 60 61 62
63 64 64 65 65
66 67 68 68 69
70 71 72 73 74
75 75 76 77 78
79 80 80 81 82
83 84 85 86 87
88 88 89 90 91
92 93 94 94 95
Dari data responden diatas
JAWAB
50 52 53 54 55
57 59 60 61 62
63 64 64 65 65
66 67 68 68 69
70 71 72 73 74
75 75 76 77 78
79 80 80 81 82
83 84 85 86 87
88 88 89 90 91
92 93 94 94 95
Range = 95 - 50
= 45
Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 Log n
n = 45
K = 1 + 3,3 Log 45
K = 1 + 3,3 x 6,45
= 1 + 21,3
= 22,30
K = 23
Batas kelas
50 + (2+1) = 51
52 + (2+1) = 53
54 + (2+1) = 55
56 + (2+1) = 57
58 + (2+1) = 59
60 + (2+1) = 61
62 + (2+1) = 63
64 + (2+1) = 65
66 + (2+1) = 67
68 + (2+1) = 69
70 + (2+1) = 71
72 + (2+1) = 73
74 + (2+1) = 75
76 + (2+1) = 77
78 + (2+1) = 79
80 + (2+1) = 81
82 + (2+1) = 83
84 + (2+1) = 85
86 + (2+1) = 87
88 + (2+1) = 89
90 + (2+1) = 91
92 + (2+1) = 93
94 + (2+1) = 95
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Kela
s Interval Kelas Frekuensi
1 50 - 51 1
2 52 - 53 2
3 54 - 55 2
4 56 - 57 1
5 58 - 59 1
6 60 - 61 2
7 62 - 63 2
8 64 - 65 4
9 66 - 67 2
10 68 - 69 3
11 70 - 71 2
12 72 - 73 2
13 74 - 75 3
14 76 - 77 2
15 78 - 79 2
16 80 - 81 3
17 82 - 83 2
18 84 - 85 2
19 86 - 87 2
20 88 - 89 3
21 90 - 91 2
22 92 - 93 2
23 94 - 95 3
PERTANYAAN 3
Jelaskan perbedaan antara penyajian tabel dan grafik untuk data kualitatif dan kuantitatif!
JAWAB
Metode penelitian ada dua yaitu kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kuantitatif
merupakan jenis penelitian yang melibatkan pengambilan data secara statistik sehingga dapat
dilakukan perhitungan dan intrepretasi yang dapat disajikan dalam bentuk grafik, diagram, tabel
dan pengujian hipotesis. Sedangkan untuk penelitian kualitatif merupakan penelitian social yang
menggunakan informasi-informasi terkait dalam mengintrepertasikan hasil. Penelitian jenis ini
biasa menggunakan dokumentasi dan wawancara dalam menarik kesimpulan pada penelitian.
Perpaduan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif juga banyak digunakan. Alasannya
adalah jika hanya menggunakan satu metode hasil yang diperoleh kurang kuat dalam menarik
kesimpulan.