Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN KOMITE TENAGA

KESEHATAN LAINNYA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


DEFINA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Panduan Komite Tenaga Kesehatan Lainnya di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Defina Kab Parigi Moutong.

Segala upaya penulis tidak akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dari orang-
orang yang ada disekitar. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
banyak berkontribusi dan membantu dalam penyusunan panduan ini

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan ini masih sangat jauh dari sempurna,
karena keterbatasan yang ada pada penulis baik waktu maupun kemampuan. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang positif
dari semua pihak demi kesempurnaan panduan ini.

Parigi ,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

BAB II GAMBARAN UMUM KOMITE NAKES LAINNYA....................................... 2

BAB III VISI MISI KOMITE NAKES LAINNYA............................................................3

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI.............................................................................. 4

BAB V URAIAN JABATAN........................................................................................... 6

iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Penunjang medis yaitu Instalasi Gizi,
Laboratorium, Radiologi, Farmasi,Asisten Apoteker dan Sanitarian berperan penting dalam
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya
Manusia yang kompeten dibidangnya.Maka Rumah Sakit membentuk Tim Kredensial Nakes
Lainnya lain untuk menjaga profesionalismenya. Pedoman organisasi diharapkan dapat menjadi
acuan bagi Tim Komite Tenaga Kesehatan lain dalam melaksanakan tugasnya.

B. Tujuan
Meningkatkan mutu layanan penunjang medis melalui peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan (Nakes Lainnyai lain sesuai bidangnya.

C. Ruang Lingkup
Komite Nakes Lainnyalainnya meliputi Instalasi Gizi, , Laboratorium, Radiologi, Farmasi,
Rekam Medis, Teknik Elektromedik, Sanitarian.

D. Landasan Hukum
1. Undang – undang no.44 tahun 2009 Pasal 46 tentang RS
2. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 20154 tentang TenagaKesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor : 375 Tahun 2007 tentang Standar
Profesi Radiografer
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneasia Nomor : 26 tahun 2013 tentang
penyelenggaraan pekerjaan & praktek tenaga Gizi
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 55 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Tenaga Perekam Medis
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 58 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor : 370 tahun 2007 Tentang Standar
Profesi ahli teknologi laboratorium kesehatan Menteri kesehatan Republik Indonesia
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 20 tahun 2015 tentang Standar
Kompetensi Manajerial Jabatan Fungsional Sanitarian

1
BAB II
GAMBARAN UMUM KOMITE NAKES LAINNYA

A. Tugas Pokok
1. Melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa tenaga kesehatan lain yang akan
melakukan pelayanan di rumah sakit kredibel
2. Mendapatkan dan memastikan tenaga kesehatan lainnya yang profesional dan akuntabel bagi
pelayanan di rumah sakit.
3. Menyusun jenis-jenis kewenangan kerja klinis bagi tenaga kesehatan lain yang
melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu yang ditetapkan oleh
Kolegium tenaga kesehatan lainnya di Indonesia.
4. Menetapkan dasar untuk menerbitkan penugasan kerja klinis bagi setiap tenaga
kesehatan lainnya untuk melakukan pelayanan di rumah sakit.
5. Menjaga reputasi dan kredibilitas para tenaga kesehatan dan institusi rumah sakit di
hadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku kepentingan (stakeholders) rumah
sakit lainnya.

B. Fungsi
1. Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme pelayanan yang diberikan oleh tenaga
yang kompeten sesuai kewenangannya.
2. Meningkatkan mutu profesi penunjang medis
3. Menegakkan etika dan disiplin profesi penunjang medis
4. Melaksanakan kredensial tenaga penunjang medis di rumah sakit

2
BAB III
VISI MISI KOMITE NAKES LAINNYA

A. Visi
Menjadikan tenaga kesehatan lain yang berkompeten dan profesional sesuai dengan bidangnya
sehingga dapat memberikan pelayanan yang seutuhnya.

B. Misi
1. Menjamin tersedianya tenaga Nakes Lainnya yang kompeten dan etis sesuai kewenangannya,
2. Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi tenaga kesehatan melalui kegiatan
yang terorganisir
3. Mempertahankan pelayanan Nakes Lainnya berkualitas dan aman bagi pasien melalui praktik
oleh Nakes Lainnya yang kompeten.

3
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE TENAGA KESEHATAN
LAINNYA
RSIA DEFINA PARIGI

Struktur Organisasi Komite Tenaga Kesehatan Lainnya

Ketua Komite : Via Oktaviani, SKM

Sekretaris : Rahayu Wahyu Ningsih, Amd.Keb

Sub Komite Kredensial :

Ketua : Gede Toni Gunawan, AMAK

Anggota : 1. Mohammad Arifin, S.Farm, Apt

2. Ni Made Winda Swarni Putri, Amd. Gz

Sub Komite Mutu :

Ketua : Niluh Sukarini, S.Farm

Anggota : 1. Olfi Anggraeni, S.Farm

2. Hasrikani Musfira, AMAK

Sub Komite Etik Dan Disiplin :

Ketua : I Made Sutrisno, SKM

Anggota : 1. Dodi Ruruk, Amd.Farm

2. Efrem Ni Luh Sukmayanti, AMAK

Bagan Struktur Tenaga Kesehatan Lainnya

4
DIREKTUR

KETUA

SEKRETARIS

SUB KOMITE SUB KOMITE MUTU SUB KOMITE ETIK


KREDENSIAL DAN DISIPLIN

BAB V

5
URAIAN JABATAN

A. KETUA KOMITE NAKES LAINNYALAINNYA


1. Ketua Komite Nakes Lainnya dipilih oleh tim Manajemen dan disetujui oleh Direktur.
2. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan ketua sebelum masa jabatannya berakhir, masa
kekosongan tesebut di isi oleh sekretaris.
3. Tugas Ketua Komite Nakes Lainnya Lainnya adalah :
a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat kebijakan, laporan,
kebutuhan, dan kelompok serta bertanggung jawab kepada seluruh Staf Nakes Lainnya.
b. Menyelenggarkan dan bertanggung jawab atas semua risalah rapat yang diselenggarakan
ketua Komite Nakes Lainnya.
c. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh direktur dan Sub Komite lainnya.
d. Menentukan agenda rapat Komite Nakes Lainnya.

B. SEKRETARIS KOMITE NAKES LAINNYA LAINNYA


1. Sekretaris Komite Nakes Lainnya ditetapkan oleh Ketua Komite Nakes Lainnya lainnya
2. Sekretaris Komite Nakes Lainnyalainnya bertanggung jawab untuk mengkordinasikan tugas -
tugas kesekretariatan Komite Nakes Lainnya Lainnya.
3. Mewakili Komite Nakes Lainnya dalam hal Ketua Komite Nakes Lainnya berhalangan.
4. Pada sekretaris Komite Nakes Lainnya diperbantukan petugas sekretariat dan segala
prasarana lain yang di sediakan oleh rumah sakit.\
5. Tugas Sekertaris Komite Nakes Lainnya adalah :
a. Melakukan pemberitahuan kepada semua anggota yang berhak untuk menghadiri rapat-
rapat Komite Nakes Lainnya.
b. Mempersiapkan dan mengedarkan risalah rapat yang lengkap kepada hadirin yang berhak
menghadiri rapat.
c. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite Nakes Lainnya.

C. SUB KOMITE KREDENSIAL NAKES LAINNYA LAINNYA

Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang Nakes Lainnya yang selanjutnya
ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan sesuai dengan
lingkup prakteknya. Rumah sakit wajib menetapkan kewenangan klinis tenaga kesehatan yang
memperoleh izin praktek dalam rangka melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical
governance). Kewenangan klinis harus dirumuskan dalam peraturan internal Nakes Lainnya

1. Tujuan
Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga Nakes Lainnya yang
memberikan asuhan/ pelayanan benar kompeten dan etis.
2. Tugas dan wewenang Tugas sub komite kredensial adalah :
a. Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis berdasarkan masukan dari
kelompok staf Nakes Lainnya lainnya
b. Melakukan assesmen dan pemeriksaan :
a) Kompetensi
b) Status kesehatan
c) Perilaku
d) Etika profesi

6
c. Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi
kewenangan klinik kepada komite Nakes Lainnya Lainnya
d. Melakukan proses kredensial dan rekeredensial pada saat masa berlaku surat
penugasan klinis habis, adanya permintaan khusus dari komite Nakes Lainnya, atau
permohonan dari Ybs.
Sub komite kredensial mempunyai kewenangan menilai dan memutuskan
kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki setiap Nakes Lainnya
3. Keanggotaan
Keanggotaan sub komite kredensial sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, serta
beberapa anggota.
4. Mekanisme
a. Mempersiapkan kewenangan sesuai kompetensi
b. Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria : pendidikan, lisensi, prestasi penjagaan
dan peningkatan mutu pelayanan Nakes Lainnya, status personal, status kesehatan serta
tidak pernah terlihat dalam tindak kriminal dan kekerasan jika melakukan praktik
mandiri, jelaskan pola praktik dan implementasinya.
c. Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan dengan memberikan rekomendasi
kepada komite Nakes Lainnya
d. Melakukan pembinaan dan penilaian kewenangan secara berkala
e. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan.

D. SUB KOMITE MUTU


Dalam rangka menjamin pasien untuk memperoleh pelayanan asuhan Nakes Lainnya
berkualitas, maka Nakes Lainnya sebagai pemberi pelayanan harus bermutu, kompeten, etis dan
profesional.Perlu dilakukan upaya-upaya yang terencana dan terarah agar kompetensi
dipertahankan dan dikembangkan.Nakes Lainnya harus memberikan pelayanan asuhan dengan
standar praktik, standar pelayanan dan standar prosedur operasional yang ditetapkan oleh rumah
sakit.
Mutu pelayanan Nakes Lainnya harus selalu dipantau dievaluasi serta diperbaharui dan
ditingkatkan agar pasien dan keluarga memperoleh kepuasan
1. Tujuan
a. Memastikan kualitas asuhan yang diberikan oleh tenaga Nakes Lainnya, benar-benar
sesuai standar melalui penggunaan sumber-sumber dan evaluasi yang berkesinambungan.
2. Tugas dan Kewenangan
Tugas sub komite mutu profesi adalah :
a. Mempersiapkan bahan standar pelayanan Nakes Lainnya dan standar prosedur
operasional yang telah disusun oleh rumah sakit.
b. Menyususun data dasar profile Nakes Lainnya sesuai area praktik.
c. Pendataan kompetensi Nakes Lainnya sesuai pada setiap area praktik Nakes Lainnya.
d. Mengidentifikasikan dan mengevaluasi data tenaga kesehatan
e. Melakukan audit Nakes Lainnya.
f. Melakukan koordinasi dengan unit mutu RS, untuk telaah temuan kualitas sehingga
dapat dilakukan tindak lanjut perubahan mutu.
g. Mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, pelatihan internal RS, untuk berdasarkan hasil
assesmen kompetensi dan kemajuan IPTEK.
h. Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah, pelatihan di luar RS bagi Nakes Lainnya sesuai
area praktik

7
i. Memfasilitasi proses pendampingan couch (preceptorship/ mentorship) selama
melaksanankan praktik Nakes Lainnya.
j. Mengidentifikasi perubahan-perubahan kompetensi berdasarkan fakta melalui kaji ulang

3. Kewenangan sub komite mutu profesi adalah; assesmen, mempertahankan dan


mengembangkan mutu profesi setiap tenaga Nakes Lainnya.

4. Keanggotaan Sub komite mutu profesi terdiri dari sekurang-kurangnya dua orang, sebagai
ketua, anggota. Dibantu oleh Nakes Lainnya Lainnyayang di beri wewenang untuk
melakukan assesmen, Kompetensi dan Kelompok Staf Nakes Lainnya Lainnya.

5. Mekanisme Kerja
Untuk melaksanakan tugas sub komite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme sebagai
berikut :
a. Koordinasi dengan bidang Nakes Lainnya untuk memperoleh data dasar tentang profil
tenaga Nakes Lainnya di RS
b. Berdasarkan hasil assesmen kompetensi dan perkembangan IPTEK, diidentifikasikan gap,
kompetensi atau kompetensi baru sebagai materi pertemuan ilmiah, dan pelatihan baik
dilakukan di dalam maupun luar RS
c. Koordinasi dengan supervisor dan kelompok fungsional Nakes Lainnya melakukan
couch, bimbingan (perseptorship/ mentorship) selama melaksanakan praktik
d. Melakukan audit Nakes Lainnya dan pembahasan kasus bersama unit mutu
e. Mengidentifikasikan telaah kompetensi Nakes Lainnya sebagai bahan mengadakan
perubahan/ motivasi pelayanan dari Nakes Lainnya, standar pelayanan dan kompetensi
yang ada saat ini
f. Memberi masukan kepada kepala bidang Nakes Lainnya, bagaimana pengembangan
sumber daya manusia tentang prestasi atau kegagalan tenaga Nakes Lainnya sebagai
bahan penilaian kinerja Nakes Lainnya atau perubahan kewenangan klinik.

E. SUB KOMITE ETIK &DISIPLIN PROFESI


Setiap Nakes Lainnya harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan
asuhanNakes Lainnya dengan menerapkan standar pelayanan, prosedur operasional serta
menerapkanetika profesi dalam praktiknya.Profesialisme tenaga Nakes Lainnya dapat
ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-
nilai etik dalam kehidupan profesi. Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu
dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan Nakes
Lainnya yang diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
1. Tujuan
Sub komite etik &disiplin profesi bertujuan :
a. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga Nakes Lainnya yang tidak
layak.
b. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga Nakes Lainnya.
2. Tugas dan Kewenangan
a. Melakukan penegakan disiplin profesi Nakes Lainnya.
b. Melakukan pembinaan etika Nakes Lainnya.
c. Membantu menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran disiplin dan masalahmasalah
etik dalam pelayanan asuha Nakes Lainnya.

8
d. Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan Nakes
Lainnya.
3. Keanggotaan Sub komite etik &disiplin profesi Nakes Lainnya terdiri dari 1 (satu) orang
Nakes Lainnya Dalam penegakan disiplin profesi dilakukan oleh subkomite etik
4. Mekanisme kerja :
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
a) Identifikasi sumber lapran dari manajemen rumah sakti, Nakes Lainnya lain, dokter
atau tenaga kesehatan lain serta pasien dan keluarganya, juga dapat berasal dari
laporan hasil konferensi klinis dan kematian.
b) Pemeriksaan didahulukan oleh subkomite etik dan profesi melalui proses pembuktian.
Tim menggunakan keterangan saksi ahli sesuai kebutuhan. Seluruh pemeriksaan
dilakukan tertutup dan rahasia.
b. Membuat keputusan Keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan dan diskusi dengan
pihak terkait. Bila Nakes Lainnya merasa keberatan terhadap keputusan maka yang
bersangkutan dapat mengajukan bukti-bukti baru yang kemudian sub komite etik disiplin
membetuk tim baru. Akhirnya keputusan di laporkan kepada direksi rumah sakit melalui
komite Nakes Lainnya.
c. Memberikan tindakan disiplin profesi Nakes Lainnya berupa teguran, penugasan
peringatan tertulis, pembatasan sampai pencabutan wewenang klinis, sementara atau
selamanya, serta bekerja dibawah supervisi dari Nakes Lainnya yang memiliki
kewenangan.
d. Memberi keputusan tindakan disiplin untuk di laksanakan. Keputusan sub komite disiplin
profesi diserahkan kepada pemimpin rumah sakit dalam bentuk rekomendasi komite
Nakes Lainnya untuk selanjutnya disampaikan kepada Nakes Lainnya oleh pemimpin RS
untuk dilaksanakan.
e. Melakukan pembinaan profesionalisme Nakes Lainnya. Pembinaan profesionalisme
merupakan bagian penting dari tahapan sosialisasi profesionalisme tenaga Nakes Lainnya
untuk mencapai profesionalisme.
a) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan praktik
Nakes Lainnya sehari-hari.
b) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topic dan metode serta
evaluasi.
c) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya, symposium, bedside
teaching, refleksi diskusi kasus dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan
dan sumber yang tersedia.
f. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang Nakes Lainnya, diklat dan kelompok
fungsional Nakes Lainnya untuk melakukan pembinaan.

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai