Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN

PELAYANAN
KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN

Rumah Sakit RK. Charitas


Palembang
Tahun 2016

oc-RsCh
RUMAH SAKIT RK. CHARITAS
JL JENDERAL SUDIRMAN NO. 1054
PALEMBANG - 30129

Telp. 0711 : 350426, 3533'1 4, 35337 5 Websrte: http://n'n'w.rscharitas.com


FD. O7l1 - 362205 E-mail : charitas@rsclaritas. com

KEPUTUSAN DIRI,KTT]R UTAMA RUMAH SAKIT RI' CHARITAS


NOMOR. /Ch-Dir/KPTS-L/Vl-16
TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN


KOMITE TENAGA Kf,SEHATAN LAIN
RUMAH SAKIT RK. CHARITAS
DIREKTTiR TiTAMA RTIMAH SAKIT RK. CHARITAS
Menimbang a. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan
mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi di Komite Tenaga Kesehatan
Lain Rumah Sakit RK Charitas, diperlukan satu pedoman pelayanan sebagai
dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
b. Bahwa sehubungan dangan butir a tersebut diatas perlu ditetapkan
pemberlakuannya dengan Surat Keputusan Direktur Utarna.

Mengingat l. UU No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


2. UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes No. 370 tahun 2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan
4. Kepmenkes No. 375 tahun 2007 tentang Standar Profesi Radrografer
5. Kepmenkes No.HK. 03.05/III 102104.212012 tentang Standar Lahan Praktik
Tenaga Kesehatan Untuk DUI Teknik Gigi
6. Kepmenkes No. 573 Tahun 2008 tsntang Standar Profesi Asisten Apoteker
7. KepmenkesNo.371 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Elektomedik
8. Kepmenkes No. 547 Tahun 2008 tentang Standar Profesi Terapis Wicara
9. Permenkes No. 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah Bank Darah
Rumal Sakit dan Jejanng Pelayanan Transfirsi Darah
10. Permentes No. 3l Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat
Anastesi
I l. Glzi
Permenkes No. 26 tentang Pekerjaan dan Praktek Tenaga
12. Peratuan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefannasian
13- Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) No. 58
Tahun 201 1 tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia.
14. Permenpan No, 11 Tahun 2008 tentang Psikolog tentang Jabatan Fungsional
Psikolog Klinis dan Angla Kreditnya
15. Permenkes No. 55 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Rekam Medis
16. Permenkes No. 269 tahun Tahun 2008 tentang Rekam Medis
17. Permenkes No 32 TAhun 2013 tentang Pekedaan Tenaga Sanitanan

oc-RSCh
RUMAH SAKIT RK. CHARITAS
JL. JENDERAL SUDIRMAN NO. 1054
PALEMBANG - 30129
Telp. 071 1 : 350426. 3533'14, 35337 5 Website: hup://wlvw.rscharitas.csm
Fax 0711 - 362205 E-nnil : cbaritas@rscharitas.com

18. Keputusan Yayasan RS. Charitas No. 0444(ay-RSCh/V/16 tanggal 2 Mei


2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kelola Rumah Sakit RK.
Charitas Palembang.
19. Keputusan Direktur Utama RS. RK. Charitas No. 098/Ch-Dir/KPTS-L/V-16
tanggal 2 Mei 2016 tentang Stnrktur Organisasi Direktorat-Direktorat di
Rumah Sakit RK. Charitas Palernbang.

MEJ}TUTTISKAN
Menetapkan :
Kcsatu : PEMBf,RLAKUAN PEDOMAI\ PELAYANAN KOMITE TENAGA
KESEIIATAN LAIN RUMAH SAKIT RIC CHARITAS;
Kedua Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain Rumah Sakit RK. Charitas
sebagaimana dimaksud pada ayat ke satu terlampir dalam Surat Keputusan ini;
Xetiga Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diubah
sebagaimana mestinya bila terdapat kekeliruan dan atau perubahan dalam
penetapannya.

Ditetapkan di : Palembang
Padatanggal : 28 Juni 2016

an. MPH&TM, FRSTM

ich
DAFTAR ISI

SK Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Komite


I

A. LATARBELAKANG I

B. TUJUANPEDOMAN 2

C. RUANGLINGKUPPELAYANAN 2

D. BATASANOPERASIONAL 4

E. LANDASANHUKI.IM 5

BABII STANDARKETENAGAAN 6

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA 6

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN 6

BABIII TATALAKSANAPELAYANAN 8

A. TATA LAKSANA PELAYANAN SUB KOMITE KREDENSIAL . 8

B. TATA LAKSANA PELAYANAN SUB KOMITE MUTU TENAGA

KESEHATAN LAIN................. 9

BAB IV LOGISTIK 12

BABV KESELAMATANPASIEN t3

BABVI KESELAMATANKERJA t4

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU l5

BAB VIII PENUTUP 2t

DC-RSCh
Lampiran Keputusan Direktur Utama
RSRK Charitas
No :762/Ch-Dr/KPTS-U/-16
Tanggal :30 Mei 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG
Perkembangan informasi yang semakin pesat kian membuka pengetahuan masyarakat

mengenai dunia kesehatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mulai

menyoroti kinerja tenaga kesehatan dan mengkitisi berbagai aspek yang terdapat dalam
pelayanan kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat, berpengaruh

terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, termasuk


pelayanan tenaga kesehatan lain. Oleh karena itu, citra seorang tenaga kesehatan kian

menjadi sorotan. Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi tenaga kesehatan
lain dalam mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan yang

berkualitas agar citra tenaga kesehatan lain senantiasa baik di mata masyarakat.
Tenaga kesehatan lain di rumah sakit merupakan jenis tenaga kesehatan merupakan
tenaga kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan terhadap pasien melalui
hubungan profesional. Tenaga kesehatan lain memiliki tanggung jawab dan tanggung
gugat sesuai kewenangan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya. Dengan demikian diperlukan tenaga kesehatan lain yang kompeten, mampu
berpikir kitis, selalu berkembang serta memilki etika profesi sehingga pelayanan tenaga
kesehatan lain dan kebidanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi

pasien dan keluarganya.

Untuk mencapai hal tersebut, perlu dibentuk Komite Tenaga Kesehatan Lain di
Rumah Sakit RK. Charitas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 36 tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan. Dengan demikian diharapkan Komite Tenaga

Kesehatan Lain dapat berjalan dengan baik dan berfungsi sesuai dengan tujuan di atas

maka perlu disusun suatu pedoman pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain.

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 1


B. TUJUAI{PEDOMAN:
l. Tujuan Umum
Sebagai dasar bagi Komite Tenaga kesehatan lain dalam menyelenggarakan tata
kelola klinis yang baik di lingkungan Rumah Sakit RK. Charitas Palembang.

2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya proses kredensial tenaga kesehatan lain.

b. Terselenggaranya upaya peningkatan mutu pelayanan tenaga kesehatan lain

c. Terselengaranya penyelesaikan dan pembinaan masalah-masalah terkait dengan


penerapan disiplin, moral dan etik tenaga kesehatan lain.

C. RUAIIG LINGKUP PELAYAI{A}I


Ruang lingkup pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain di RS. RK. Charitas, meliputi :

l. Pelayanan Sub Komite Kredensial Tenaga kesehatan lain

a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis;

b. Menyusun buku putih (white paper) dengan melibatkan Mitra Bestai (peer
group) dat', berbagai unsur organisasi profesi tenaga kesehatan lain
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM meliputi:

1) ijazah;
2) Surat Tanda Registrasi (STR);

3) Surat Ijin Praktik (SIP)


4) sertifikat kompetensi;
5) log book yang berisi uraian capaian kinerja;

6) surat pnyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau

orientasi di unit tertentu bagi tenaga kesehatan lain baru;


7) surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.

d. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial


l) Tenaga kesehatan lain mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan I(inis kepada Direktur Utama melalui Direktur SDM/Umum
dan meneruskan kepada Ketua Komite Tenaga kesehatan lain;

2) Ketua Komite Tenaga kesehatan lain menugaskan Subkomite Kredensial


untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau
kelompok);

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 2


3) Sub komite membennrk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan

evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi;


4) Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga kesehatan lain'
e. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga kesehatan
lain.
f. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
g. Membuat laporan selunrh proses Kredensial kepada Ketua Komite Tenaga
kesehatan lain untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah Sakit.

2. Pelayanan Sub Komite Mutu Tenaga kesehatan lain

a. Menyusun data dasar profil tenaga kesehatan lain sesuai area praktik;

b. Melakukan audit pelayanan kesehatan pada setiap profesi tenaga kesehatan lain;
dengan melakukan diskusi refleksi studi kasus pada masing-masing profesi, serta

merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan


melalui seminar/simposium dan pelatihan
c. Mengupayakan peningkatan mutu stiap profesi tenaga kesehatan lain dengan
memberikan rekomendasi peren&inaan pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga kesehatan lain

3. Pelayanan Sub Komite Etik dan Disiplin Tenaga kesehatan lain

a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga kesehatan lain;


b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga kesehatan lain;

c. Melakukan penegakan disiplin profesi tenaga kesehatan lain;


d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan etik

dalam kehidupan profesi dan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan lain;

e. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau surat Penugasan


Klints (c I i ni c al appo i ntme nt) ;

f. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam pelayanan


tenaga kesehatan lain.

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 3


D. BATASANOPERASIONAL
Beberapa batasan / definisi yang sering digunakan dalam lingkup Komite Tenaga
kesehatan lain, antara lain:

l. Kewenangan Klinis tenaga kesehatan lain adalah uraian intervensi/ tindakan


pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lain berdasarkan area
praktiknya.
2. Penugasan lCinis adalah penugasan kepala/direktur Rumah Sakit kepada tenaga

kesehatan lain untuk melakr.rkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tersebut


berdasarkan daftar Kewenangan Klinis.
3. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan lain untuk menenhrkan
kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
4. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga kesehatan lain yang telah
memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan
Klinis tersebut.
5. Audit Tenaga kesehatan lain adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu

pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lain kepada pasien dengan
menggunakan metode yang telah ditetapkan oleh komite tenaga kesehatan lain.
6. Mitra Bestari @eer group) adalah sekelompok tenaga kesehatan lain dengan reputasi
dan kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan tenaga
kesehatan lain.

7. Buku pttih (white paper) adalah dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus

dipenuhi oleh tenaga kesehatan lain yang digunakan untuk menentukan Kewenangan
Klinis.
8. Primary source verification adalah suatu proses untuk memastikan kebenaran atau
keaslian elemen kredensial (pendidikan, pelatihan, lisensi) tenaga kesehatan lain dari
organisasi/ institusi yang awalnya memberikan atau mengeluarkan ijazah, sertifikat
dan lisensi lainnya.

9. Peraturan Intemal Tenaga kesehatan lain adalah aturan yang mengatur tata kelola
pelayanan kesehatan untuk menjaga profesionalisme tenaga kesehatan lain di Rumah

Sakit.

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 4


E. LAI{DASAI\HT'KUM
Undang-undang/peraturan pemerintatr/permenkes, yang melandasasi secara hukum
pelayanan di Komite Tenaga kesehatan lain, antara lain:

1. UU No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


2. UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes No. 370 tahun 2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi

Laboratorium Kesehatan
4. Kepmenkes No. 375 tahun 2007 tentang Standar Profesi Radiografer

5. Kepmenkes No.HK. 03.05[1V02104.212012 tentang Standar Lahan Praktik Tenaga


Kesehatan Untuk DIII Teknik Gigi
6. Kepmenkes No. 573 Tahun 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
7. Kepmenkes No. 371 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Elektromedik

8. Kepmenkes No. 547 Tahun 2008 tentang Standar Profesi Terapis Wicara
9. Permenkes No. 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah
Sakit dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah

10. Permenkes No. 3l Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anastesi

11. Permenkes No. 26 tentang Pekerjaan dan Praktek Tenaga Gizi

12. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 5l Tahun 2009 tentang Pekedaan

Kefarmasian
13. Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (lAI) No. 58 Tahun 201I
tentang Standar Kompetensi Apoteker lndonesia.

14. Permenpan No. ll Tahun 2008 tentang Psikolog tentang Jabatan Fungsional
Psikolog Klinis dan Angka Kreditnya

15. Permenkes No. 55 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Rekam Medis


16. Permenkes No. 269 tahun Tahun 2008 tentang Rekam Medis

17. Permenkes No 32 TAhun 201 3 tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 5


BAB II
STAI\TDAR KETENAGAAI\

A. KUALIFIKASI SUMBERDAYA MANUSIA


Standar ketenag.urn yang harus ada di Komite Tenaga kesehatan lain sesuai dengan
Permenkes No.49 Tahun 2013 dan penghitungan beban kerja adalah seperti terlihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel. Kualifikasi Kebutuhen Sumber Daya Manusia

Kualifikasi
Nama Jml
No Masa
Jabatan Formal Status Kepegawaian
Kerja
1 Ketua D3 Tenaga 3 Thn Karyawan Tetap 1

kesehatan lain

2 Wakil D3 Tenaga 3 Thn Karyawan Tetap I


Ketua kesehatan lain

J Seketaris D3 Tenaga 3 Thn Karyawan Tetap 2


kesehatan lain

4 Ketua D3 Tenaga 3 Thn Karyawan Tetap J

Subkomite kesehatan lain

5 Anggota D3 Tenaga 3 Thn Karyawan Tetap 9


Subkomite kesehatan lain

6. Perwakilan D3 Tenaga 3 Thn Karyawan Tetap 12

Profesi kesehatan lain

Jumlah 28

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 6


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Distribusi Ketenagaan di Komite Tenaga Kesehatan Lain


l. Ketua Komite Tenaga kesehatan lain : I orang
2. Wakil Ketua Komite Tenaga kesehatan lain : I orang
3. Sekretaris :2 orang
4. Subkomite Kredensial
a. Ketua Subkomite Kredensial : I orang
b. Anggota :3 orang
5. Subkomite Mutu Profesi
a. Ketua Subkomite Kredensial : I orang

b. Anggota :3 orang
6. Subkomite Etik dan Disiplin
a. Ketua Subkomite Kredensial : I orang

b. Anggota :3 orang
7. Perwakilan masing-masing profesi : 2 orang

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 7


BAB III
TATA LAKSANA PELAYAI{AN

A. Tata Laksana Pelayanan Sub Komite Kredensial


l. Penanggung jawab

a. Ketua Subkomite Kredensial

b. Anggota Subkomite Krcdensial


c. Mitra bestari
2. Perangkat kerja

a. Panduan kredensial

b. Formulir-formulir kredensial dan rekredensial


c. Log Book
d. White Paper
3. Tata laksana pelayanan
Untuk melaksanakan tugas subkomite kedensial, maka ditetapkan mekanisme
sebagai berikut:

a. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai area praltik


yang ditetapkan oleh rumah sakit;

b. Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan persyaratan

Kredensial dimaksud;

c. Melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai metode yang


disepakati;
d. Memberikan laporan hasil kredensial sebagai bahan rekomendasi memperoleh
Penugasan Klinis dari Direktur Rumah Sakit;

e. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh Penugasan


Klinis dari Direktur Rumah Sakit dengan cara:
l) Tenaga kesehatan lain mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada DLktur Utama RS melalui Direktur SDM
(HRD) dan Umum untuk diteruskan kepada Ketua Komite Tenaga

Kesehatan Lain;

2) Ketua Komite Tenaga kesehatan lain menugaskan sub komite Kredensial


untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau
kelompok);
I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 8
3) Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai
metode: porto folio, asesmen kompetensi;
4) Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga kesehatan lain'
f. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara berkala;
g. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan.

B. Tata Laksana Pelayanan Subkomite Mutu Tenaga kesehatan lain

1. Penanggung jawab
a. Ketua Subkomite Mutu Tenaga kesehatan lain

b. Anggota Subkomite Mutu Tenaga kesehatan lain

c. Mitra bestari
2. Perangkat kerja

a. Data tenaga kesehatan lain

b. Standar atau kriteria audit tenaga kesehatan lain

3. Tata laksana pelayanan


a. Koordinasi dengan Direktorat SDM & Umum untuk memperoleh data dasar
tentang profil tenaga keshatan lain di RS sesuai area praktiknya berdasarkan
jenjang karir;

b. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data subkomite


Kredensial sesuai perkembangan iknu pengetahuan dan teknologi dan perubahan
standar profesi. Hal tersebut menjadi dasar perencanaan Continuing Professional

Development (CPD);
c. Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yang berwenang;
d. Koordinasi dengan praktisi tenaga kesehatan lain dalam melakukan

pendampingan sesuai kebuhrhan;

e. Melakukan audit tenaga kesehatan lain dengan cara:


I ) Pemilihan topik yang akan dilakukan Diskusi Refleksi Kasus;

2) Persiapan kasus yang akan dipaparkan;

3) Pemaparan kasus sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;

4) Melahrkan analisis kasus sesuai standar dan kriteria;


5) Merekomendasikan perbaikan

6) Menerapkanperbaikan.

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 9


f. Menlusun laporan kegiatan subkomite unhrk disampaikan kepada Ketua Komite
Tenaga kesehatan lain.

C. Tata Laksana Pelayenan Subkomite Etik dan Disiplin Tenaga kesehaten lain
1. Penanggung jawab
a. Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Tenaga kesehatan lain
b. Anggota Subkomite Etik dan Disiplin Tenaga kesehatan lain
c. Mitra Bestari
2. Perangkat kerja

a. Formulir Laporan dugaan pelanggaran etik dan disiplin tenaga kesehatan lain
b. Kode Etik Tenaga kesehatan lain
3. Tata laksana pelayanan
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
l) Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di
dalam rumah sakit;
2) Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin
profesi.

b. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi dilalrukan


dengan melibatkan pantia Adhoc.

c. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:


1) Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi tenaga
kesehatan lain di Rumah Sakit melalui Ketua Komite;

2) Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada direktur medik dan tenaga


kesehatan lain/direktu tenaga kesehatan lain melalui Ketua Komite Tenaga
kesehatan lain;

3) Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua


Komite Tenaga kesehatan lain untuk diteruskan kepada kepala/direktur
Rumah Sakit.

d. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga kesehatan lain, meliputi:
1) Pembinaan ini dilakukan secara terus menenn melekat dalam pelaksanaan

praktik tenaga kesehatan lain dan kebidanan sehari-hari.


2) Menlusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik dan metode
serta evaluasi-

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain r


3) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya "coaching",
seminar, diskusi refleksi kasus dan lainJain disesuaikan dengan lingkup
pembinaan dan sumber yang tersedia.

e. Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk disampaikan kepada Ketua Komite


Tenaga kesehatan lain.

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 11


BAB IV
LOGISTIK

togistik adalah segala sesuatu baik sarana dan pmsarana yang semuanya diperlukan untuk

menunjang pelaksanaan tugas Bagian Personalia/Sumber Daya Manusia (HRD).


l. Perencanaan

a- Petugas administrasi Komite Tenaga kesehatan lain menginventaris barang yang

habis di lemari logistik barang

b. Melihat kebutuhan yang sudah diajukan dalam rencana kebutuhan sarana dan
prasarana tabunan

2. Permintaan / Penyediaan
a. Petugas administrasi Komite Tenaga kesehatan lain membuat daftar nama barang /
alat yang dibutuhkan dengan spesifikasi dan jumtah yang akan diminta kemudian
diinput dalam komputer program logistik untuk permintaan barang
b. Surat permintaan barang yang telah diprint kemudian ditandatangani oleh Ketua
Komite Tenaga kesehatan lain
c. Sekretaris Komite Tenaga kesehatan lain mengirim surat permintaan barang ke
bagian logistik pada hari Senin, Selasa atau Rabu unhrk diproses.

d. Pada hari Ikmis, sekretaris Komite Tenaga kesehatan lain mengambil barang yang

diminta dan mengecek kembali apakah barang yang diminta telah sesuai dengan
pesanan. Apabila pada hari Kamis merupakan hari libur maka diganti hari
berikumya.
3. Penyimpanan
Barang yang telah diminta dan sesuai dengan permintaan maka disimpan di lemari

logistik Komite Tenaga kesehatan lain


4. Pendistribusian
Dalam pendistribusian barang-barang logistic di atur oleh sekretaris Komite Tenaga
kesehatan lain

5. Pengendalian
Pengendalian barang-barang logistik diawasi oleh sekretaris Komite Tenaga kesehatan
lain dan bila ada anggota Komite Tenaga kesehatan lain membutuhkan barang atau
persediaan habis langsung melaporkan kepada sekretaris Komite Tenaga kesehatan lain

untuk ditindaklanjuti.

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain t2


BAB V

KESELAMATAN PASIEN

Komite Tenaga kesehatan lain turut se(a di dalam menjaga keselamatan pasien dengan cara :

1. Melaktrkan kredensial pada stiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di RS. RK. Charitas
Palembang sehingga hanya tenaga kesehatan lain yang kompeten yang dapat memberikan
pelayanan pada pasien.

2. Melakukan pembinaan dan penegakan disiplin dan etik tenaga kesehatan lain sehingga
tenaga kesehatan lain senantiasa memberikan pelayanan sesuai dengan kode etik profesi'

3. Melakukan peningkatan mutu tenaga kesehatan lain melalui CPD dan audit tenaga
kesehatan lain yang memungkinkan tenaga kesehatan lain untuk memiliki pengetahuan
terkini pelayanan kesehatan tenaga kesehatan lain dan bekerja sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 13


BABVI
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja yang dilaksanakan oleh Komite Tenaga kesehatan lain sesuai dengan
program Komite Keselamatan dan Kesehatan Rumah Sakit (K3RS) antara lain :

1. Program enam langkah melakukan kebenihan tangan

2. Program Bantuan Hidup Dasar

3. Program penanggulangan kebakaran


4. Penggunaan APD dan Spill Kit

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain l4


BAB VII
PENGENDALIAI\ MUTU

Untuk meningkatkan mutu pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain, beberapa kegiatan yang
dilakukan antara lain:
1. Diskusi Refleksi Kasus (DRK)

1 Judul lndikator Diskusi Refleksi Kasus (DRK)

2. Unit Kerja Komite Tenaga kesehatan lain

3. Definisi Suafu cara peningkatan pongetahuan yang dilakukan oleh subkomite


mufu profesi bersama dengan tenaga kesehatan lain dengan cara
membahas kasus-kasus pelayanan/kasus pasien, seperti: kasus baru,
sulit dan atau langka sehingga didapatGn pembelaiaran untuk perbaikan
mutu pelayanan tenaga kesehatan lain.

4 Person /n Charye (PlC) Ketua Subkomite Mutu Tenaga kesehatan lain

5. Kebijakan Mutu

b. Alasan Pemilihan lndikator [,lembantu tenaga kesehatan lain untrk belaiar dan kasuekasus yang
terjadi sehingga meningkatGn mutu pelayanan tenaga kesehatan lain

7 Formula Untuk Kalkulasi


I
T Jumlah pelaksanaan DRK setiap 2 bulan

II
Numerator

Denominator Target pelaksanaan oRK tiap 2 bulan (6x/tahun)

8. Metode Pengumpulan Data Concunent

10.
Kiteria lnklusi

Kriteria Ekslusi
I
11 Target Kinerja 100 %

12. Tipe Dari Pengukuran Proses


(lndikator)

13. Sumber Data (Audit Tool Laporan Pelaksanaan DRK


Name / File )

14 Frekv,ensi Pengumpulan Per 2 Bulan


Data
'15 Waktu Pelaporan Per 2 Bulan

16 Sampel Siize (N)

17 Area Monibring Ruang Tenaga kesehatan lainan

18 Rencana Komunikasi Melalui moming bnefing masing-masing profesi


Pelaporan Hasil Ke Staff

19 References . Berdasarkan SK No. 1'l&Ch-Dir/KPTSW-16 teotang Ke[iiakan


Pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain Rev 1- Tahun 2016
. Undang-undang N0.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan lain
Rumah Sakit.

20 Formula Untuk Kalkulasi Jumlah Delaksanaan DRK l,aD tahun x 100 =


Target Pelaksanaan DRK tiap tahun (1x/2 bln)

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 15


2. Pertemuan Ilmiah Staf Tenaga kesehatan lain

1 Judul lndikator Pertemuan llmiah Tenaga kesehatan lain

2, Unit Kerla Komite Tenaga kesehatan lain

3. Definisi Suatu cara peflingkatan pengetahuan yang dilakukan oleh subkomite


mufu profesi beBama dengan tenaga kesehalan lain dengan cara
melakukan seminar maupun pelatihan untuk meningkatGn pengtahuan
tenaga kesehatan lain

4, Person ln Charye lPlC\ Ketua Subkomite Mutu Tenaga kesehatan lain

5. Kebijakan Mutu

6. Alasan Pemilihan lndikator Membantu tenaga kesehatan lain untuk meningkatn pengetahuan
tentang tenaga kesehatan lain dan kesehatan, sehingga meningkatGn
mutu pelayanan tenaga kesehatan lain.

7 Formula Untuk Kalkulasi

Numerator Jumlah pelaksanaan Pertemuan ilmiah (setahun)

Denominator Target pelaksanaan Pe(emuan ilmiah (1x/tahun)

8. iletode Pengumpulan Data Concunent

o Kriteria lnklusi

10. Kriteria Ekslusi

11 Target Kinerja 100 %

12 Tipe Dad Pengukuran Proses


(lndikatoo

IJ, Sumbor Data (Audit Tool Laporan Pelaksanaan pertemuan ilmiah


Name / File )

14. Frekwensi Pengumpulan Tahunan


Data

15. Waktu Pelaporan Tahunan

16. Sampel Sze (N)

17. Area Monitoring

18 Rencana Komunikasi
Pelaporan Hasil Ke Staff

19 References Berdasaftan SK No, lrlUCh-DirKPT$W-16 tentang Kebijakan


Pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain Rev 1- Tahun 20'16

Undang-undang N0.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan lain


Rumah Sakit.

20 Formula Untuk Kalkulasi Jmlpelaksanaan Pertemuan ilmiah (1 hn) x 100 =


Target Pelaksanaan Pertemuan ilmiah (1xlhn)

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 16


3. Pelaksanaan Pembinaan Profesionalisme Staf Tenaga kesehatan lain

\ Judul lndikator Pelaksanaan Pembinaan Profesiooalisme Tenaga kesehatan lain

2. Unit Kerja Komite Tenaga kesehatan lain

J. Definisi Pelaksanaan kegiatan pembinaan pmfesionalisme tenaga kesehatan lain


yang dilakukan oleh komite tenaga kesehatan lain dapat berupa
sosialisasi/pelatihan mengenai kode etlk dan disiplin tenaga kesehatan
lain

4 Person ln Owge (PlC) Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Tenaga kesehatan lain

5 Kebijakan Mutu

6 Alasan Pemilihan lndikator Mombantu tsnaga kesohatan lain untuk moningkatn pemahaman
mengenai kode etik Tonaga kosehatan lain.

7 Formula Untuk Kalkulasi

Numeralor Jumlah plaksanaan pembinaan profesionalisme tenaga kesehahn lain


(setahun)

Denominator Target plaksanaan psmbinaan profesionalismo tenaga kesehatan lain


(setahun)

8 Metode Pengumpulan Data Conqlnent

9 Kriteria lnklusi

'10 Kriteria Ekslusi

11 Target Kine4a 100 %

12. Tipe Dari Pengukuran Proses


(lndikato4

13 Srmbor Data (tudit Tml Laporan pelaksanaan pembtnaan p'rohsionalisme tenaga kesehatan lain
Name / File ) (setahun)

14 Frekvrensi Pengumpulan Tahunan


Data

15 Waktu Pelaporan Tahunan

16 Sampel Sze (N)

17 Area Monitoring

18 Rencana Komunikasi
Pelaporan Hasil Ke Stafi
'19 References Eerdasarkan SK No. 148/Ch-Di XPT9W-16 tenhng Kebijakan
Pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain Rev '1- Tahun 2016

Undang-undang N0.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan lain


Rumah Sakit.

20 Fomula t,ntuk Kalkulasi Jml pelaksanaan oembinaan profesionalisme (1 lhn) x 100 =


Target Pelaksanaan pembinaan probsionalisme (1x/fi n)

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain t7


4. Pelaksanaan Penyelesaian Masalah Etik dan Disiplin Tenaga kesehatan lain

1 Judul lndikator Pelaksanaan Penyelesaian Masalah Etlk dan Disiplin Tenaga kesehatan
lain

2 Unit Kerja Komite Tenaga kesehatan lain

3. Definisi Pelaksanaan kegiatan penyelssaian masalah etik yang dilakukan


subkomite etik dan disiplin betdasarkan laporan dugaaan planggaran
etik yang m6uk ke Komite Tenaga kesehatan lain,

4 Person ln Orarye (PlC) Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Tenaga kesehatan lain

5 Kebijakan Mutu

6 Alasan Pemilihan lndikator Mengukur kinerja subkomite etik dan disiplin dalam merespon prmintaan
tenaga kesehalan lain mengenai penyelesaian dugaan pelanggaran etik
dan disiplin tenaga kesehatan lain

7 Formula Untuk Kalkulasi

Numerator Jumlah pelakMnaan penyelesaian masalah etik & disiplin te0aga


kesehatan lain/bulan

Denominator Jml pemohonan ponyelesaian masalah etik & disiplin lenaga kesehatan
lain/bulan

8. Metode Pengumpulan Data

9. Kriteria lnklusi

10 rciteria Ekslusi

11 Target Kineda 100 %

12. I'ipo Dari Pengukuran Proses


(lndikatoo

Sumber oata (Audit Tool Laporan Pelaksanaan penyelesaian etik


Narne / File )

14 Frekwensi Pengumpulan Tahunan


Data

15. Waktu Pelaporan Tahunan

16. Sampel Size (N)

17 Area Monitonng

18. Rencana Komunikasi


Pelaporan Hasil Ke Staff

19 References Berdasarkan SK No.'148/Ch-Dir/KPT$W-16 tentang Kebi,akan


Pelayanan Komite Tenaga ksehatan lain Rev 1- Tahun 2016

Undang-undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan lain


Rumah Sakit.

20 Formula Untuk Kalkulasi Jmlpelaksanaan Denvelesalan masalah etik/bln x100 =


Jml permohonan penyelesaian masalah etik/bln

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 18


5. Pelaksanaan Pertimbangan Etik Tenaga kesehatan lain

1 Judul lndikator Pelaksanaan Peffmbangan etik tenaga kesehatan lain

2 Unit Kerja Komite Tenaga kesehatan lain

3 Definisi Pelaksanaan kegiatan penyelesaian pertimbangan etik yang dilakukan


subkomite etik dan disiplin dalam morspon permintaan tenaga kesehatan
lain akan Mmbangan etik tenaga kesehatan lain.

4 Person ln Clrarye (PlC) Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Tenaga kesehatan lain

5. KebiJakan Mutu

b. Alasan Pemilihan lndikator Mengukur kine4a subkomite etik dan disiplin dalam merospon permintaan
tenaga kesehatan lain mengenai prtimbangan stik

7 Formula Untuk Kalkul6i

. Numerator Jml pelaksanaan pertimbangan etik/bln

Denominator Jml pemohonan pertimbangan 6tik/tln

8. Metode Pengumpulan Data Concunent


o Kriteria lnklusi

10. Kriteria Ekslusi

11. Target Kinerja 100 %

12. 'lipe Dari Pengukuran Proses


(lndikatoo

13. Sumbor Data (Audit Tool Laporan pelaksanaan pertimbangan etik


Name / File )

14. Frekwensi Pengumpulan Tahunan


Data

15. Waktu Pelaporan Tahunan

16. Sampel tiize (N)

17 Area Monitoring

'18 Rencana Komunikasi


Pelaporan Hasil Ke Stafi

19 References Berdasarin SK No. 1,1&Ch-D|I/KPTSW-16 tentang Ketiiakan


Pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain Rev 1- Tahun 2016

Undang-undang N0,36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan lain


Rumah Sakit.

20 Formula Untuk Kalkulasi Jml oelaksanaan pertimbanoan etikbln x 100 =


Jml permohonan pertmbangan etiubln

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain L9


6. Pelaksanaan Kredensial Tenaga kesehatan lain

1 Judul lndikator Pelaksanaan Kredensial Tenaga kesehatan lain

2. Unit Kerja Komite Tenaga kesehatan lain

3. Defnisi Pelaksanaan kegiatan kredensial/rekredensial yang dilakukan oleh


subkomite kredensial bersama mitra bestari berdasarkan permohonan
tenaga kesehatan lain untuk mendapatGn surat penugasan klinis dari
Direktrr Utama RS. RK. Charitas.

4. Person In Ciarye (PlC) Ketua Subkomite Kredensial Tenaga kesehatan lain

5 Kebijakan irutu

6. Alasan Pemilihan lndikator Proses Kredensial/rekredensial akan menapis tenaga kesehatan lain yang
kompeten sala yang dapat memberikan pelayanan pada pasien.

7 Formula Untuk Kalkulasl

Numerator I pelaksanaan kredensiaurekredensial,bln


Denominator I permohonan kredensial/rekredensial/bln
L Metode Pengumpulan Data Conqlnent

L Kriteria lnklusi
't0 Kriteria Ekslusi

11. Target Kine4a 100 %

12. Tipe Dad Pengukuran Proses


(lndikato0

13. Sumber Dab (Audit Tool Laporan Pelaksanaan Kredensial dan Rekredensial
NarE / File )

14. Frekrrcnsi Pengumpulan Bulanan


Data

15. Waktu Pelaporan Bulanan

16. Sampel Size (N)

17. tuea Monitoring

18. Rencana Komunikasi


Pelaporan Hasil Ke Staff
'19 References Berdasarkan SK No.'14&Ch-Dir/KPT$W-16 tentang Kebijakan
Pelayanan Kdnite Tenaga kesehatan lain Rev 'l - Tahun 201 6

Undang-undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan lain


Rumah Sakit.

20 Formula Untuk Kalkulasi @x1oo=


: permohonan kredensiaUrekredensial/bln

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 20


BAB VIIT
PENUTUP

Demikian Pedoman Pelayanan Komite Tenaga kesehatan lain ini dibuat. Harapan kami
pedoman ini dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan Komite Tenaga kesehatan lain di RS.
RK. Charitas. Sehingga tujuan keberadaan Komite Tenaga kesehatan lain yaitu meningkatkan
profesionalisme tenaga kesehatan lain serta mengatur tata kelola klinis yang baik dapat
tercapai dengan maksimal.

Ditetapkan di : Palembang
Pada tanggal : 3lMei 2016

.J
B L'
-t
r,
D, MPH&TM, FRSTM

I Pedoman Pelayanan Komite Tenaga Kesehatan Lain 27

Anda mungkin juga menyukai