Anda di halaman 1dari 93

SURAT PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BALIKPAPAN BARU

NOMOR: …./SK-KPS/RSBB/V/2019
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN
RUMAH SAKIT BALIKPAPAN BARU

DIREKTUR RUMAH SAKIT BALIKPAPAN BARU


Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien dalam
rangka meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan agar mutu
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien
Rumah Sakit lebih terjamin dan lebih terlindungi maka di Rumah
Sakit Balikpapan Baru perlu dibentuk Komite Tenaga Kesehatan;
b. bahwa untuk keperluan itu perlu ditetapkan dengan diterbitkan suatu
Surat Keputusan oleh Direktur Rumah Sakit Balikpapan Baru.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Permenkes No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
4. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 375
tahun 2007 tentang Standar Profesi Radiografer
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65
tahun 2015 tentang Standar Profesi Fisioterapi
7. Peraturan Menteri Kesehatab Republik Indonesia Nomor 26
tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan & praktek tenaga
Gizi
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55
tahun 2013 tentang penyelenggaraan Tenaga Perekam Medis
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58
tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
370 tahun tentang Standar Profesi ahli teknologi laboratorium
11. Peraturan Menteri Kesehatab Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Fungsional SanitarianPeraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEMBENTUKAN KOMITE TENAGA KESEHATAN RUMAH


SAKIT BALIKPAPAN BARU
KESATU : Membentuk Komite Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Balikpapan Baru
dengan susunan personalia sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1
Surat Keputusan ini.
KEDUA : Membentuk Komite Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Balikpapan Baru
dengan susunan personalia sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1
Surat Keputusan ini.
KETIGA : Biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya keputusan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit Balikpapan Baru.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan akan
diperbaiki dan diubah sebagaimana mestinya jika dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan di dalam penetapannya.
Ditetapkan Di : Balikpapan
Pada Tanggal : September 2019
Direktur RS. Balikpapan Baru

dr. Listiyono Wahid Rhomadani


Tembusan disampaikan kepada:
1. Ketua Komite Tenaga Kesehatan
2. Manager Medis
3. Manager SDM dan Umum
BAB I
Pendahuluan
Komite tenaga kesehatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan
penunjang asuhan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi. Komite tenaga kesehatan lain bertugas membantu kepala/direktur
rumah sakit dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi darisetiap
tenaga kesehatan serta pengembangan profesional berkelanjutan termasuk memberi masukan
guna pengembangan standar pelayanan dan standar asuhan pelayanan.
Tenaga kesehatan penunjangasuhan di rumah sakit merupakan jenis tenaga kesehatan
lain yang terdiri dari tenaga Fisioterapi, Ahli Gizi, Sanitarian, Farmasi, Rekam Medis dan
Radiologi memiliki jam kerja yang beragam melalui penugasan shift maupun bukan, serta
merupakan tenaga kesehatan lain yang melakukan pekerjaanya melalui hubungan profesional.
Tenaga kesehatan penunjang asuhan memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat sesuai
kewenangan dalam memberikan pelyanan kesehatan kepada pasien.
Dalam pelaksanaannya di rumah sakit, diperlukan tenaga kesehatan pelayanan
penunjang asuhan yang kompeten, mampu berpikir kritis, selalu berkembang serta memiliki
etika profesi sehingga pelayanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi
pasien dan keluarganya. Agar profesionalisme dan pertumbuhan profesi tenaga kesehatan lain
dapat terjadi dan terus berkembang, maka diperlukan suatu mekanisme dan sistem
pengorganisasian yang terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah keprofesian yang
sarat dengan aturan dan tata norma profesi sehingga dapat menjamin bahwa sistem pemberian
pelayanan dan asuhan kesehatan yang diterima oleh pasien, diberikan oleh tenaga kesehatan
lain dari berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan benar (scientific) dan baik
(ethical) serta dituntun oleh etika profesi yang kuat. Mekanisme dan sistem pengorganisasian
tersebut adalah komite tenaga kesehatan lain.
Pada saat ini, rumah sakit merasakan perlu adanya Komite Tenaga Kesehatan, sehingga
dibentuklah komite Tenaga Kesehatan lain sesuai dengan peraturan yang ada. Dalam
melaksanakan fungsi dan tugasnya, diperlukan dukungan, kebijakan internal staf, serta
dukungan sumber daya dari rumah sakit.
A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari pedoman pengorganisasian Komite Tenaga Kesehatan lain berupa
struktur organisasi dan uraian jabatan dari Komite Tenaga Kesehatan Lain.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor : 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 375 tahun 2007
tentang Standar Profesi Radiografer
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 65 tahun 2015
tentang Standar Profesi Fisioterapi
4. Peraturan Menteri Kesehatab Republik Indonesia Nomor : 26 tahun 2013
tentang penyelenggaraan pekerjaan & praktek tenaga Gizi
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 55 tahun 2013
tentang penyelenggaraan Tenaga Perekam Medis
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 58 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 370 tahun tentang
Standar Profesi ahli teknologi laboratorium
8. Peraturan Menteri Kesehatab Republik Indonesia Nomor : 20 tahun 2015
tentang Standar Kompetensi Manajerial Jabatan Fungsional Sanitarian
BAB II
Gambaran Umum RS Balikpapan Baru
A. Sejarah Rumah Sakit

Rumah Sakit Balikpapan Baru merupakan pengembangan dari Klinik Spesialis


Khusus Bedah Kesehatan Kerja. Mengingat kebutuhan masyarakat akan tempat
pelayanan kesehatan serta terbukti dengan banyaknya jenis penyakit yang harus
ditangani, maka Rumah Sakit Khusus Bedah Balikpapan Baru dikembangkan kearah
Rumah Sakit Umum.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka didirikanlah Rumah Sakit Umum
Balikpapan Baru, pada Bulan November Tahun 2003 diresmikan oleh Walikota
Balikpapan. Rumah Sakit Balikpapan Baru diresmikan berdasarkan dengan SK Menteri
Kesehatan No.0360 / Yanmed / RS / SK/IV/1991 menjadi Rumah Sakit Umum
Balikpapan Baru. Masyarakat mulai mengetahui keberadaan RS. Balikpapan Baru dan
dengan semakin berkembangnya pelayanan di bidang kesehatan yang semakin banyak
bermunculan pelayanan dasar kesehatan yang dituntut pelayanan yang bermutu dan
profesional, maka pada :
17 Februari 1999 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RS. Balikpapan Baru
terakreditasi penuh 5 bidang pelayanan dengan type / kelas Pratama.
Mei 2005 untuk kedua RS. Balikpapan Baru telah terakreditasi penuh 5
bidang pelayanan.
13 September 2011 untuk yang ketiga kalinya RS. Balikpapan Baru telah
terakreditasi penuh 5 bidang pelayanan
Rumah Sakit Balikpapan Baru merupakan salah satu badan usaha PT.Medikal Helt
Centera yang beralamatkan di Jalan MT. Haryono Kompleks Balikpapan Baru Blok A-
3A No.7-9 Balikpapan.

B. Profil RS Balikpapan Baru


Rumah Sakit Balikpapan Baru Balikpapan merupakan salah satu badan usaha dari
PT. Medikal Helt Centera, yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dan kegiatan
sosial. Segala aktivitas dan kegiatan RS. Balikpapan Baru dipertanggung jawabkan
kepada PT. Medikal Helt Centera melalui Badan Pelaksana Pelayanan Kesehatan
( BPPK ).
Status Rumah Sakit Balikpapan Baru Balikpapan adalah Rumah Sakit Umum
Swasta dengan Tipe Pratama / rumah sakit tipe D yang menempati area 6577 m 2, dengan
luas bangunan 3343.6 m2. Terletak di jalan MT. Haryono Balikpapan. Pelayanan RS
Balikpapan Baru terdiri dari :
 Rawat Inap
terdiri dari 59 tempat tidur dengan komposisi kelas kamar sebagai berikut :

NO KELAS JUMLAH
1 Super VIP 6
2 VIP 2
3 I 8
4 II 7
5 III 18
6 Isolasi 2
7 Observasi 2
8 ICU 3
9 Inkubator 3
10 Catleya (bayi) 8
 Rawat Jalan
- Poliklinik umum & gigi
- Poliklinik Spesialis, untuk semua disiplin ilmu
Poliklinik Obsgyn, Poliklinik Anak, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik
Bedah, Poliklinik Syaraf, Poliklinik Kulit dan Kelamin, Poliklinik THT,
poliklinik Mata, Poliklinik Gigi & Mulut, Poliklinik Ortopedi, Poliklinik
Jantung dan Pembuluh Darah, Poliklinik Paru dan Saluran Pernapasan,
Poliklinik Bedah , Poliklinik bedah Urologi, Poliklinik Tumbuh Kembang

- Layanan MCU
- Layanan Rehabilitasi Medik
- Layanan Fisioterapi, Okupasi terapi, Terapi Wicara
 Pelayanan Penunjang
- Laboratorium, melayani pemeriksaan patologi klinik, Microbiologi
klinik
- Radiologi, meliputi pelayanan Rontgen
- Farmasi
- Layanan Hemodialisa

 SDM
Sumber daya insani di rumah sakit Balikpapan Baru ada dua kategori yaitu
karyawan medis terdiri dari dokter, perawat, bidan dan karyawan non medis terdiri
tenaga penunjang medis, administrasi dan bagian umum dengan jumlah 210 orang
seperti pada tabel berikut:
No Nama Jumlah
1 Dokter Umum 16 orang
2 Dokter Spesialis 30 orang
3 Dokter Gigi 1 orang
4 Perawat 45 orang
5 Pembantu Perawat 6 orang
6 Bidan 13 orang
7 Penunjang Medis 31 orang
8 Non Medis 68 orang
Jumlah 210 orang
Jenis pelayanan kesehatan menjadi bertambah dengan adanya pelayanan poliklinik
kandungan, poliklinik mata, jiwa (psikiatri), syaraf, konsultasi psikologi, THT,
anak (pediatric), jantung, paru, orthopedic (bedah tulang), ICU (Intensive Care
Unit). Saat ini RS Balikpapan Baru telah memiliki unit – unit layanan kesehatan
seperti poliklinik penunjang medic dan unit – unit pelayanan non medic. Untuk
rawat inap terbagi beberapa kelas (VVIP, VIP, kelas I, kelas II, kelas III). Kapasitas
tempat tidur yang tersedia di RS Balikpapan Baru sebanyak 59 tempat tidur.
Sedangkan sarana pelayanan penunjang yang tersedia adalah laboratorium USG,
ECG, TUR, konsultasi gizi, farmasi, kamar bedah, dan yang terbaru adalah
pelayanan hemodialisa.

C. Manajemen
 Operasional pelayanan rumah sakit sepenuhnya dijalankan oleh direksi yang
telah ditetapkan oleh Pimpinan PT. Medikal Helt Centera.
 Pengelolaan manajemen keuangan dikelola secara sentralisasi pada Bagian
keuangan RS. Balikpapan Baru.
 Manajemen personalia, perekrutan dilakukan bersama-sama dengan tim yang
terdiri dari PPSDM RS Balikpapan Baru, untuk menilai administratif dan
pengujian psikotes sedangkan pengujian profesi dilakukan direksi beserta
manager dan Kepala Unit. Pengangkatan pegawai tetap ditetapkan oleh PPSDM
atas usulan direksi, Manager dan Kepala Unit sesuai peraturan yang berlaku.
 Manajemen pelayanan mengacu pada manajemen pelayanan rumah sakit tipe
D, sesuai Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Tipe D yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia

BAB III
Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan

A. Visi
“Menjamin Profesionalisme untuk Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Terpadu,
Bermutu dan Mandiri”

B. Misi
1. Menjamin tersedianya tenaga kesehatan lain yang kompeten dan etis sesuai
kewenangannya.
2. Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi tenaga kesehatan melalui
kegiatan yang terorganisir.
3. Mempertahankam pelayanan tenaga kesehatan berkualitas dan aman bagi pasien
melalui praktik tenaga kesehatan yang kompeten.
C. Falsafah
Falsafah Komite Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Balikpapan Baru adalah perwujudan
dari nilai ketundukan dan ketaatan terhadap ajaran agama serta pengabdian terhadap
bangsa dan negara, melalui perjuangan bidang kemanusiaan dengan seluruh gerak
nafas aktifitas senantiasa diniatkan untuk mendapat Ridho Allah SWT.

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terorganisirnya pelaksanaan komite tenaga kesehatan di rumah sakit sehingga
tercapai peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan menjamin kualitas tenaga
kesehatan serta pembinaan etik dan disiplin tenaga kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu profesi tenaga kesehatan berbagai profesi melalui mekanisme
kredensial
b. Menjamin kualitas tenaga kesehatan
c.Melakukan pembinaan etik dan disiplin tenaga kesehatan.
BAB IV
Struktur Organisasi Rumah Sakit Balikpapan Baru
PT. MHC

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR
Wakil Direktur Keuangan & Administrasi

Tim Humas & Manajer


PKRS PPSDM dan Umum
Manajer Keuangan

Kepala Bagian Keuangan


Kepala Bagian PPSDM
Tim Kerohanian
Wakil Direktur Medis Kepala Bagian Akuntansi
Kepala Bagian Sarana Prasarana & Umum
Tim Electronic Data Processing
Komite Medis

Manajer Keperawatan Kasubag


Komite Keperawatan
Rumah Tangga & Kebersihan
Komite tenaga Manajer Pelayanan Manajer Penunjang
Kesehatan
Kepala Bagian Perawat Medis Medis Kasubag Kesling & Pemeliharaan Sarpras

Kepala Bagian Bidan


Kepala Bagian Keamanan
Komite Etik
Kepala Instalasi Gawat Kepala Instalasi
Rumah Sakit Darurat Farmasi
Komite Pencegahan &
Kepala Unit Rawat Kepala Unit
Pengendalian Infeksi Inap Laboratorium
Tim Pencegahan &
Kepala Unit Rawat Kepala Unit
Pengendaian Infeksi
Jalan Radiologi
Panitia Pembina
Kesehatan &
Keselamatan Kerja
Kepala Unit Kepala Unit
Kamar Bersalin & Rekam Medis &
Kamar Bayi Pendaftaran
BAB V
Tim Kode Merah Struktur Organisasi Unit Kerja Komite Tenaga Kesehatan
Kepala Unit Kepala Unit Lain
Perawatan Intensif Kepala Unit Gizi
Tim Kode Biru
Kepala
Direktur Unit Ruang
Utama
Satuan Pengawas Operasi
Kepala Unit
Internal Fisioterapi

Kelompok Staf Medis Kepala Unit


Ketua Komite Tenaga Kesehatan
Umum Sanitasi
Lain
Sekretaris Komite
Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Sub Komite Etik Disiplin

Anggota Anggota Anggota

A. Struktur Organisasi Komite Tenaga Kesehatan


Ketua Komite : Wan Nina Dwinta Adetya, S. St. Ft
Sekretaris :
a. Sub Komite Kredensial
Anggota :

b. Sub Komite Mutu


Anggota :
c. Sub Komite Etik dan Disiplin
Anggota :
BAB VI
Uraian Jabatan Komite Tenaga Kesehatan Lain

A. Ketua Komite Tenaga Kesehatan lain


1. Nama Jabatan : Ketua Komite Tenaga Kesehatan lain
2. Atasan Langsung : Direktur Utama Rumah Sakit Balikpapan Baru
3. Bawahan Langsung : Sekretaris Komite, Sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu
Profesi dan Sub Komite Etik dan Disiplin.
4. Persyaratan Jabatan :
a) Status karyawan : Karyawan tetap
b) Kemampuan Umum : mampu membina hubungan antar manusia (human relation),
kemampuan untuk menjadi role model bagi staf, mengawasi, merencanakan dan
mengevaluasi kemampuan verbal, kemampuan analitis, mengerti tentang Akreditasi
Rumah Sakit, mampu melakukan Audit internal, mampu bekerja dibawah tekanan.
c) Kemampuan Khusus : mampu mengoperasikan komputer
d) Karakter Personal : Jujur, amanah, disiplin, energik, inovatif, kreatif, memiliki motivasi
kerja yang tinggi.
e) Status Kesehatan : Sehat jasmani dan rohani
5. Tanggungjawab : Ketua Komite Tenaga Kesehatan lain bertanggung jawab atas
terimplementasinya komite Tenagan Kesehatan lain di Rumah SakitBalikpapan Baru.
6. Tugas Pokok : Memimpin penyelenggaraan tugas Komite Tenaga Kesehatan lain,
pelaksanaan kredensial, pelaksanaan audit mutu profesi serta pelaksanaan pembinaan etik dan
disiplin tenaga kesehatan lain.
7. Uraian Tugas:
a) Menerapkan konsep profesi dan profesionalisme dalam profesi sesuai bidang masing -
masing
b) Memimpin pelaksanaan kredensial bagi seluruh tenaga kesehatan yang akan melakukan
asuhan/pelayanan kesehatan di rumah sakit
c) Memimpin pelaksanaan audit pelayanan
d) Melaksanakan pendampingan dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan
kesehatan
e) Memimpin penyelesaian masalah etik profesional di rumah sakit
f) Menyusun program kerja Komite tenaga kesehatan lain
g) Membantu direktur dalam hal menyusun, menetapkan Standar Asuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
h) Memantau pelaksanaan pelayanan penunjang medis
i) Memantau dan membina perilaku etik dan profesional
j) Meningkatkan profesionalisme kerja melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan
k) Bekerja sama dengan bidang medis terkait dalam merencanakan program untuk
mengatur kewenangan profesi tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan
l) Memberi rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan profesi bagi tenaga
kesehatan yang akan melakukan pelayanan sesuai profesi
m) Menyampaikan laporan kegiatan Komite tenaga kesehatan secara berkala (setahun
sekali) kepada seluruh tenaga kesehatan lain dalam rumah sakit
8. Wewenang
a) Memberikan masukan kepada manajer penunjang medis dalam melakukan pembinaan
norma dan etika profesi
b) Meminta rekapan laporan pembinaan rutin terhadap staf fungsional tenaga kesehatan
kepada Manajer penunjang medis
c) Atas persetujuan Direktur menyelenggarakan rapat koordinasi dengan seluruh manajer
penunjang medis dalam rangka menata sistem pelayanan peunjang asuhan
d) Menyusun dan mengajukan konsep yang mengatur wewenang profesi tenaga kesehatan
kepada direktur
f) Memantau dan memberi masukan kepada manajer penunjang medis tentang proses
pelaksanaan kredesial
g) Mengajukan pengembangan program Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian dan
pengembangan sesai kebutuhan profesi bidang tenaga kesehatan masing - masing
h) Melakukan sertifikasi dan mengusulkan lisensi profesi
i) Mendelegasikan perwakilan (sekretaris/ angota sub komite)untuk menghadiri rapat
disaat ketua komite berhalangan hadir dalam rapat
B. Sekretaris Komite
1. Nama Jabatan : Sekertaris Komite Tenaga Kesehatan lain
2. Atasan Langsung : Ketua Komite Tenaga Kesehatan lain
3.Bawahan Langsung : Sub Komite Kredensial. Sub Komite Mutu Profesi serta Sub
Komite Etik dan Disiplin
4. Persyaratan Jabatan :
a) Status Karyawan : Karyawan tetap, Pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT)
b) Kepribadian : Jujur, tepat waktu, mengutamakan logika, memiliki attitude yang baik
d) Ketrampilan Umum : Microsoft Office (Word, Excel), komunikasi via email, surat
menyurat.
e) Ketrampilan khusus : Mampu berbicara didepan banyak orang.
f) Status kesehatan : Sehat jasmani dan rohani
5. Tanggungjawab: Sekretaris Komite Tenaga Kesehatan lain bertanggung jawab kepada
Ketua Komite Tenaga Kesehatan lain dalam pelaksanaan tugas kesekretariatan Komite
Tenaga Kesehatan lain.
6. Tugas Pokok: Membantu ketua Komite Tenaga Kesehatan lain dalam melaksanakan tugas.
7. Uraian Tugas:
a) Membantu ketua komite dalam pelaksanaan kredensial bagi seluruh tenaga kesehatan
lain yang akan melakukan asuhan/pelayanan kesehatan di rumah sakit
b) Membantu ketua komite dalam pelaksanaan audit pelayanan kesehatan
c) Membantu ketua komite dalam pelaksanakan pendampingan dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan
d) Membantu ketua komite dalam penyelesaian masalah etik tenaga kesehatan lain di
rumah sakit
e) Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan kerumahtanggaan komite tenaga kesehatan
lain
f) Membuat agenda kerja bersama ketua komite dan sub komite tenaga kesehatan lain
g) Menyusun dan memfasilitasi proses pelaksanaan program komite tenaga kesehatan lain
h) Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan kegiatan komite tenaga kesehatan lain
i) Membuat dan mengedarkan undangan rapat-rapat yang terkait dengan komite tenaga
kesehatan lain
j) Membuat notulen rapat dan membuat laporan kepada pihak terkait
k) Mengendalikan surat masuk dan keluar komite tenaga kesehatan lain
l) Mengorganisir kebutuhan logistik Komite tenaga kesehatan lain
m) Melaksanakan tugas pencatatan ide-ide atau masukan dari anggota komite tenaga
kesehatan lain untuk ditindaklanjuti dalam rapat komite tenaga kesehatan lain
n) Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh ketua/wakil ketua komite tenaga kesehatan
lain yang berkaitan dengan lingkup tanggung jawab sebagai sekretaris komite
8. Wewenang : Hadir untuk menggantikan ketua komite tenaga kesehatan apabila ketua
komite behalangan hadir dan mewakili suara dari komite tenaga kesehatan

C. Sub Komite Kredensial


1. Nama Jabatan: Ketua Sub Komite Kredensial tenaga kesehatan lain
2. Atasan Langsung: Ketua Komite tenaga kesehatan lain
3. Bawahan Langsung: Sekretaris, Anggota Sub Komite Kredensial
4. Persyaratan Jabatan :
a) Status Karyawan : Karyawan tetap, Pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT)
b) Kepribadian : Jujur, tepat waktu, mengutamakan logika, memiliki attitude yang baik
d) Ketrampilan Umum : Microsoft Office (Word, Excel),
e) Ketrampilan khusus : Mampu berbicara didepan banyak orang.
f) Status kesehatan : Sehat jasmani dan rohani
5.Tanggungjawab: Sub Komite Kredensial bertanggung jawab untuk melaporkan hasil
pelaksanaan kredensialing kepada Ketua tenaga kesehatan lain serta mempublikasikan
laporan tersebut kepada seluruh staf rumah sakit.
6. Tugas Pokok : Melaksanakan kredensialing tenaga kesehatan lain.
7. Uraian Tugas:
a) Menyusun daftar Rincian Kewenangan profesi dari masing – masing tenaga kesehatan
sesuai dengan profesi
b) Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial
c) Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga tenaga kesehatan lain
d) Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis
e) Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan/dibutuhkan
f) Melaporkan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite tenaga kesehatan lain untuk
diteruskan kepada direktur rumah sakit
8. Wewenang : Menilai dan memutuskan kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi
yang dimiliki setiap tenaga kesehatan sesuai jenjang karir
D. Sub Komite Mutu Profesi
1. Nama Jabatan : Ketua Sub Komite Mutu Profesi
2. Atasan Langsung : Ketua Komite tenaga kesehatan lain
3. Bawahan Langsung : Anggota Sub Komite Mutu Profesi.
4. Persyaratan Jabatan :
a) Status Karyawan : Karyawan tetap, Pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT)
b) Kepribadian : Jujur, tepat waktu, mengutamakan logika, memiliki attitude yang baik
d) Ketrampilan Umum : Microsoft Office (Word, Excel)
e) Ketrampilan khusus : Mampu berbicara didepan banyak orang.
f) Status kesehatan : Sehat jasmani dan rohani
5. Tanggungjawab: Ketua Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua tenaga
kesehatan lain.
6. Tugas Pokok: Memelihara mutu profesi tenaga kesehatan lain.
7. Uraian Tugas:
a) Menyusun data dasar profil tenaga tenaga kesehatan lain sesuai area praktik
b) Menyusun OPPE (On going Professional Practice Evaluation)
c) Merekomendasikan perencanaan pengembangan professional berkelanjutan atau
continuous professional development (CPD) tenaga kesehatan lain
d) Melakukan audit tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensi mutu perawat
e) Memfasilitasi pelaksanaan presentasi kasus (case presentation)
f) Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan
8. Wewenang:
a) Melakukan assesmen dan evaluasi mutu kompetensi tenaga kesehatan.
b) Mengusulkan perbaikan mutu berdasarkan peraturan pe-merintah, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang nantinya perlu di bahas bersama dengan pimpinan
rumah sakit, komite mutu rumah sakit, komite rekan sejawat rumah sakit.
c) Mengusulkan profil baru tenaga kesehatan berdasarkan rapat komite tenaga
kesehatanlain .

E. Sub Komite Etik dan Disiplin


1. Nama Jabatan: Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin
2. Atasan Langsung: Ketua Komite Tenaga Kesehatan lain
3. Bawahan Langsung: Anggota Sub Komite Etik dan Disiplin
4. Persyaratan Jabatan :
a) Status Karyawan : Karyawan tetap, Pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT)
b) Kepribadian : Jujur, tepat waktu, mengutamakan logika, memiliki attitude yang baik
d) Ketrampilan Umum : Microsoft Office (Word, Excel),
e) Ketrampilan khusus : Mampu mengolah data excel.
f) Status kesehatan : Sehat jasmani dan rohani
5. Tanggungjawab : Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin bertanggung jawab kepada Ketua
Komite Tenaga Kesehatan lain
6. Tugas Pokok : Melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga kesehatan
lain.
7. Uraian Tugas:
a) Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga kesehatan lain
b) Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga tenaga kesehatan lain
c) Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik dalam
kehidupan profesi dan pelayanankesehatan
d) Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis
e) Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam pelayanan profesi
kesehatan
8. Wewenang :
a) Melakukan tindakan penegakan disiplin terhadap tenaga kesehatan sesuai dengan hasil
pertimbangan sub komite yang telah disetujui oleh pimpinan rumah sakit.
b) Mengusulkan tindakan dalam penyelesaian masalah terkait etika profesi dalam
pelayanan asuhan di rumah sakit.
c) Mengusulkan nasihat pertimbangan pada pimpnan rumah sakit untuk mengambil
keputusan etis dalam pelayanan asuhan di rumah sakit.
d) Mengusulkan pembinaan berkaitan dengan etika profesi sesuai dengan bidang kerja
tenaga kesehatan yang tergabung dalam komite tenaga kesehatan.
BAB VII
Tata Hubungan Kerja Komite Tenaga Kesehatan Lain

1. Hubungan dengan setiap unit pelayanan penunjang medis


Bentuk Hubungan dengan Komite Tenaga Kesehatan lain :
a. Berkoordinasi dalam penerapan pelayanan kesehatan terkini yang diterapkan di semua
unit penunjang medis
b. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar
c. Melakukan pendataan semua tenaga kesehatan
2. Hubungan dengan Instalasi Rawat Inap
Bentuk hubungan dengan Komite Tenaga Kesehatan lain :
a. Berkoordinasi dalam menerapkan pelayanan penunjang medis terkini yang diterapkan di
fasilitas rawat inap
b. Melakukan pendataan semua tenaga kesehatan yang terkait tentang standar kompetensi
yang harus dimiliki oleh setiap petugas terkait
c. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar
3. Hubungan dengan Instalasi Rawat Jalan
Bentuk hubungan dengan Komite Tenaga Kesehatan lain :
a. Berkoordinasi dalam penerapan pelayan kesehatan penunjang medis terkini yang
diterapkan di rawat jalan
b. Melakukan pendataan semua tenaga kesehatan terkait fasilitas rawat jalan tentang
standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap enaga kesehatan lain di unit rawat
jalan
c. Menetapkan pola ketenagan yang sesuai standar
4. Hubungan dengan Komite sejawat lain
Bentuk hubungan dengan Komite Tenaga Kesehatan lain :
a. Berkoordinasi dalam penerapan komunikasi efektif dalam melakukan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
b. Melakukan rapat untuk menyusun pola ketenagan yang sesuai standar
BAB VIII
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Komite Tenaga Kesehatan Lain

No. Nama Jabatan Status Pengalaman Kemampuan Jumlah


Ketenagakerjaan Kerja administratif kebutuhan
1. Ketua Komite Tenaga Karyawan tetap dan Minimal 3 Mampu 1 orang
Kesehatan lain pernah menduduki tahun mengoperasikan
jabatan struktural di komputer dan
rumah sakit microsoft office
2. Sekretaris Komite Karyawan tetap / Minimal 6 Mampu 1 orang
PKWT bulan mengoperasikan
komputer dan
microsoft
office, surat
menyurat.
3. Ketua Sub Komite Karyawan tetap Minimal 3 Mampu 1 orang
Kredensial tahun mengoperasikan
komputer dan
microsoft office
4. Anggota Sub Komite Karyawan tetap Minimal 6 Mampu 3 orang
Kredensial bulan mengoperasikan
komputer dan
microsoft office
5. Ketua Sub Komite Karyawan tetap Minimal 3 Mampu 1 orang
Mutu tahun mengoperasikan
komputer dan
microsoft office
6. Anggota Sub Komite Karyawan tetap Minimal 6 Mampu 3 orang
Mutu bulan mengoperasikan
komputer dan
microsoft office
7. Ketua Sub Komite Karyawan tetap Minimal 3 Mampu 1 orang
Etik dan Disiplin tahun mengoperasikan
komputer dan
microsoft office
8. Anggota Sub Komite Karyawan tetap Minimal 6 Mampu 3 orang
Etik dan Disiplin bulan mengoperasikan
komputer dan
microsoft office

Tabel pola ketenagaan dan kualifikasi personil

BAB IX
Kegiatan Orientasi Komite Tenaga Kesehatan Lain
Orientasi merupakan kegiatan pengenalan mengenai Komite tenaga kesehatan lain di
rumah sakit yang meliputi tentang kebijakan Komite tenaga keseatan lain, susunan organisasi,
tata kerja serta prosedur tetap di Komite tenaga kesehatan lain. Kegiatan orientasi tentang
Komite tenaga kesehatan lain :
1. Sasaran orientasi Komite tenaga kesehatan lain
a) Calon tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit Balikpapan Baru
b) Tenaga Kesehatan lain Magang/Baru di Rumah Sakit Balikpapan Baru
2. Tanggung Jawab
a) Direktur Rumah Sakit Balikpapan Baru bertanggung jawab untuk menyediakan sarana,
prasarana bagi program orientasi
b) Ketua Komite tenaga kesehatan lain bertanggung jawab untuk membuat usulan tentang
materi, waktu pelaksanaan, metode dan biaya yang berhubungan dengan program
orientasi
3. Tujuan
a) Agar calon tenaga kesehatan lain di rumah sakit mengetahui / memahami falsafah dan
tujuan serta kebijakan Komite tenaga kesehatan lain
b) Mengetahui Struktur Organisasi dan Tata Kerja di Komite tenaga kesehatan
c) Mengetahui dan memahami Prosedur Kerja di Komite tenaga kesehatan
4. Metode
a) Ceramah, Tanya jawab
b) Melihat langsung pelaksanaan kegiatan Komite tenaga kesehatan lain
5. Waktu
Waktu kegiatan orientasi disesuaikan dengan jadwal orientasi bagi pegawai baru di rumah
sakit dan jadwal tenaga praktik / magang di rumah sakit
6. Alokasi biaya
Biaya disesuaikan dan dibebankan pada anggaran tahunan Rumah Sakit Balikpapan Baru

BAB X
Pertemuan/Rapat Komite Tenaga Kesehatan Lain
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu. Dalam hal ini rapat bisa diikuti oleh semua Sub Komite tenaga kesehatan lain.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum : Dapat membantu terselenggaranya program kerja Komite tenaga
kesehatan lain
2. Tujuan Khusus
a. Untuk melakukan pembahasan segala permasalahan yang terkait dengan program kerja
komite tenaga kesehatan lain
b. Untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja komite tenaga kesehatan lain
c. Untuk mencarikan jalan keluar atau mencari pemecahan permasalahan yang terkait
dengan program kerja komite tenaga kesehatan lain
C. Kegiatan Rapat
Rapat diadakan oleh Komite Keperawatan yang dipimpin oleh Ketua Komite tenaga
kesehatan lain. Rapat yang diadakan ada 3 macam, antara lain :
1. Rapat Kerja, Rapat kerja diselenggarakan setiap satu tahun sekali, dengan materi
penyusunan program kerja Komite tenaga kesehatan lain
2. Rapat Rutin, Rapat rutin dilaksanakan setiap bulan, dengan materi :
a. Evaluasi kinerja setiap sub komite
b. Evaluasi terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan
c. Perencanaan dan upaya peningkatan mutu dan kinerja SDM
d. Rekomendasi dan usulan peningkatan mutu dan kinerja pelayanan
3. Rapat Insidentil, Rapat yang diselenggarakan setiap ada permasalahan yang perlu dibahas
lebih lanjut/membutuhkan solusi segera

BAB XI
Pelaporan Komite Tenaga Kesehatan Lain
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan Komite tenaga kesehatan lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas.
B. Jenis Pelaporan
1. Laporan kerja (Laporan Tahunan)
Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja tahunan Komite tenaga kesehatan
lain. Laporan tahunan yang dilaksanakan meliputi :
a. Laporan pelaksanaan program Komite tenaga kesehatan lain
b. Laporan pelaksanaan kredensial tenaga kesehatan lain
c. Laporan audit mutu profesi tenaga kesehatan lain
d. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya
2. Laporan Insidental
Adalah laporan yang diberikan setiap kali ada masalah/kasus tertentu yang membutuhkan
solusi segera. Laporan incidental dibuat segera setelah masalah yang terjadi sudah
diselesaikan sesuai dengan pedoman kerja
BAB X
Penutup
Demikian Pedoman Pengorganisasian Komite tenaga kesehatan lain ini disusun sebagai
acuan dalam penyelenggaraan Komite tenaga kesehatan lain dan untuk mendukung
pelaksanaan Good Corporate Governance. Pedoman pengorganisasian akan dilakukan
evaluasi setiap tahun dan dilakukan revisi setiap 3 (tiga) tahun sesuai dengan pengembangan
rumah sakit.
Dalam penyusunan Pedoman Pengorganisasian Komite tenaga kesehatan lain ini kami
menyadari masih banyak kekurangan sehingga kami sangat membutuhkan usulan perbaikan.
Kami juga mohon semua dukungan demi keberhasilan seluruh program dalam pedoman ini
demi tercapai visi, misi, moto dan tujuan Rumah Sakit Balikpapan Baru.
Ditetapkan Di : Balikpapan
Pada Tanggal : September 2019
Direktur RS. Balikpapan Baru

dr. Listiyono Wahid Rhomadani

Anda mungkin juga menyukai