Anda di halaman 1dari 14

Panduan IPKP

Integrasi Pendidikan Kesehatan Dalam


Pelayanan Rumah Sakit

TAHUN 2018

RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG


TERAKREDITASI PARIPURNA
Jalan Nusakambangan No. 56
Telp.( 0341 ) 362017. 366033. 361507, Fax. 354068
Malang- 65117
(email : rkz.sawahan@pantiwaluya.o
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN
NOMOR : 1618/1200/KEPDIR/Sekr.01/RSPW/X/2018

Tentang
Panduan IPKP (Integrasi Pendidikan Kesehatan Dalam
Pelayanan Rumah Sakit)

DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan kesehatan dalam
pelayanan di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang
b. bahwa agar integrasi pendidikan kesehatan dalam pelayanan Rumah
Sakit di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit sebagai
landasan bagi penyelenggaraan tugas IPKP
c. bahwa untuk maksud tersebut pada butir (a) dan (b) perlu ditetapkan
dengan Keputusan

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Fungsional
Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 Tahun 2017 Tentang
Akreditasi Rumah Sakit
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 725/Menkes/SK/V/2003
Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Di Bidang
Kesehatan
11. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Karya
Misericordia
12. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Karya Misericordia Nomor :
203/Dir./SK/YKM/V/2017 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit
13. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Karya Misericordia Nomor :
254/SK/YKM/VIII/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit

ii
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN
MALANG TENTANG PANDUAN IPKP (INTEGRASI PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT)

Kedua : Panduan IPKP (Integrasi Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan Rumah


Sakit) Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Panduan IPKP (Integrasi Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan Rumah


Sakit) Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang harus dibahas sekurang–
kurangnya tiga tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.

Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan IPKP (Integrasi Pendidikan


Kesehatan Dalam Pelayanan Rumah Sakit) di Rumah Sakit Panti Waluya
Sawahan Malang dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian PSDM

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 1 Oktober 2018
Direktur RS Panti Waluya Sawahan

dr. MARIA TRI IRAMA RDP., M.Kes

iii
Daftar Isi

Judul ………………………………………………………………………………….. i
SK Direktur…………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………… iii
Bab I Definisi ………………………………………………………………. 1
Bab II Fungsi dan Tugas Rumah Sakit ……………………………………… 2
Bab III Ruang Lingkup ………………………………………………………. 3
Bab IV Tata Laksana …………………………………………………………. 4
Bab V Dokumentasi …………………………………………………………. 10

iv
BAB I
DEFINISI

A. Rumah Sakit berdasarkan Permenkes No. 147 Tahun 2010 adalah:


Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
B. Rumah Sakit Umum adalah :
Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit.
C. Rumah Sakit Pendidikan adalah:
Rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan
pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan atau
kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara
multi profesi.
D. Institusi Pendidikan adalah:
Pengguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akdemik, profesi, dan atau vokasi
di bidang kedokteran, kedokteran gigi dan atau kesehatan lain.
E. Perjanjian kerja sama adalah :
Dokumen tertulis dalam hal penggunaan rumah sakit sebagai tempat pendidikan untuk
mencapai kompetensi sebagai tenaga kesehatan.
F. Pembimbing klinik / Clinical Instruktur (CI) adalah:
Seorang perawat yang ditugaskan untuk membimbing peserta didik keperawatan dengan
tujuan untuk memfasilitasi dalam pembelajaran klinis.
G. Peserta didik (Mahasiswa) adalah:
Peserta didik keperawatan sebagai peserta didik pada pendidikan akademik, profesi, dan
vokasi yang menjalankan pembelajaran klinik di rumah sakit Panti Waluya Sawahan
Malang.
H. Dosen Klinis adalah :
Staf dosen pengajar dari Akademi Keperawatan yang ditugaskan ke Rumah Sakit untuk
melaksanakan supervise pelaksanaan praktek klinik peserta didik.
I. Koordinasi Pendidikan (Kordik) adalah :
Petugas dibawah sub bag PSDM untuk mengkoordinasikan peserta didik yang praktek
klinik di RS Panti Waluya Sawahan Malang.

1
BAB II
FUNGSI DAN TUGAS RUMAH SAKIT

A. Fungsi Rumah Sakit :


Rumah sakit memiliki fungsi pelayanan, pendidikan, penelitian di bidang kedokteran,
kedokteran gigi, dan kesehatan lain.
B. Tugas Rumah Sakit :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terintegrasi dengan mengutamakan tata
kelola klinis yang baik, perkembangan ilmu dan tehnologi kedokteran, kedokteran
gigi, dan kesehatan lain berbasis bukti dengan memeperhatikan aspek etika profesi
dan hukum kesehatan.
2. Melaksanakan penelitian di bidang ilmu dan tehnologi kedokteran, kedokteran gigi
serta tehnologi kesehatan lainnya.
3. Menilai, menapis, dan atau mengadopsi tehnologi kedokteran, kedokteran gigi, serta
tehnologi kesehatan lainnya.
4. Mengembangkan penelitian dengan tujuan untuk kemajuan pelayanan kedokteran,
kedokteran gigi, dan kesehatan lainnya.

2
BAB III
RUANG LINGKUP

A. RS Panti Waluya Sawahan Malang merupakan rumah sakit umum swasta dibawah
Yayasan Karya Miscericordia yang digunakan praktek klimik oleh peserta didik D-III
Keperawatan dari Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang di bawah Yayasan
Pendidikan Misericordia, dan telah melakukan perjanjian kerjasama untuk memenuhi
kurikulum dalam rangka mencapai kompetensi peserta didik keperawatan.
B. Terdapat dokumen perjanjian kerja sama antara Direktur RS Panti Waluya Sawahan
Malang dan Direktur Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 yang memuat tujuan, ruang lingkup,
tanggung jawab bersama, hak dan kewajiban, pendanaan, penelitian, tanggung jawab
hukum, ketentuan pelaksanan kerja sama, jangka waktu kerja sama, dan penyelesaian
perselisihan.
C. Kesepakatan bersama tersebut harus bersifat saling mengikat dalam hal seluruh proses
bimbingan klinik di RS Panti Waluya Sawahan Malang.
D. RS Panti Waluya Sawahan Malang telah memenuhi persyaratan untuk menjadi lahan
praktek klinik peserta didik keperawatan, persyaratan tersebut meliputi:
1. Telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan mampu menyediakan pasien
dengan variasi kasus dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan praktek klinik.
2. Memiliki ijin operasional yang masih berlaku.
3. Terakrediatsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
4. Memiliki dokumen perjanjian kerja sama dengan Akper Panti Waluya Malang.
5. Memiliki sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi sebagai pembimbing
klinik untuk peserta didik D3 Keperawatan.
E. Institusi pendidikan yang bekerjasama dengan RS Panti Waluya Sawahan Malang harus
memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Ada surat perjanjian kerjasama antara institusi pendidikan dan rumah sakit.
2. Ada sertifikat akreditasi dari institusi pendidikan.
3. Ada surat pemberitahuan dari institusi pendidikan terkait adanya peserta didik yang
akan melakukan praktek klinik keperawatan.
4. Ada pertemuan antara pembimbing akademik dengan pembimbing klinik terkait
program pembelajaran praktek klinik keperawatan yang akan dilaksanakan.

BAB IV
3
TATA LAKSANA

A. Koordinasi Pendidikan (KORDIK )


1. Dalam rangka melaksanakan koordinasi terhadap seluruh proses pembelajaran
klinik di RS Panti Waluya Sawahan Malang dibentuk koordinasi pendidikan.
2. Koordinasi Pendidikan ditunjuk oleh KaSubBag PSDM.
3. Koordinasi Pendidikan merupakan unit fungsional dan berkedudukan di RS Panti
Waluya Sawahan Malang.
4. Tugas Koordinasi Pendidikan :
a. Bertanggung jawab kepada Ka Bag Administrasi RS Panti Waluya Sawahan
Malang melalui KaSubBag PSDM dan berkoordinasi dengan pimpinan institusi
pendidikan terkait dalam pelaksanaan tugasnya.
b. Memberikan usulan kepada pimpinan tentang persyaratan kerja sama dengan
institusi pendidikan.
c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses manajemen praktek klinik
peserta didik misalnya:
1) Mengatur kapasitas penerimaan perserta didik,
2) Mengatur kualifikasi Clinical Instructur (CI)
3) Meminta surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan
4) Menentukan kewenangan klinis peserta didik
5) Menghitung rasio peserta didik dengan CI
6) Mengatur pelaksanaan orientasi peserta didik baru
7) Mendokumentasikan pencapaian kompetensi peserta didik
d. Bertanggung jawab melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan praktek klinik
peserta didik D3 Keperawatan di RS Panti Waluya Sawahan Malang.
e. Berkoordinasi dengan Akademi Keperawatan Panti Waluya terkait dalam
membuat program kerja dan anggaran kebutuhan praktek klinik.
f. Bertanggung jawab melaporkan hasil kerja secara berkala kepada KaSubBag
PSDM

5. Wewenang Koordinasi Pendidikan :


a. Mengusulkan perubahan anggota kordik kepada KaSubBag PSDM RS Panti
Waluya Sawahan Malang, dan berkoordinasi dengan pihak institusi pendidikan
dalam menunjuk kepengurusan Kordik.
b. Mengusulkan nama pembimbing klinik yang kompeten sebagai pembimbing
praktek klinik peserta didik.
c. Membuat program kerja dan anggaran kebutuhan praktek klinik sehubungan
dengan kesinambungan pelaksanaan bimbingan praktek klinik.

6. Masa Tugas Koordinasi Pendidikan :

4
a. Masa tugas Kordik dimulai dari disahkan surat keputusan Direktur Panti
Waluya Sawahan Malang.
b. Tugas Kordik sesuai dengan uraian tugas dan wewenang

7. Keanggotaan Kordik sedikitnya terdiri atas :


a. Ketua merangkap anggota.
b. Sekretaris merangkap anggota
c. Anggota yang merupakan pembimbing klinik.

B. Pembimbing Klinik Keperawatan


1. Setiap unit pelayanan harus ada minimal satu pembimbing klinik
2. Kriteria pembimbing klinik keperawatan :
a. Perawat yang kompeten, berkelakuan baik, jenjang PK II keatas.
b. Mampu menjadi role model
c. IPK ≥ 3,0
d. Kualifikasi pendidikan:
- Untuk unit khusus minimal D3 Keperawatan / Kebidanan dengan
pengalaman kerja minimal 5 tahun.
- Untuk unit umum S1 Kep. Ns. dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun.
e. Memiliki Surat Tanda Registrasi ( STR ).
f. Memiliki sertifikat pelatihan CI / Preseptorship dan diperbaharui minimal tiap
5 tahun sekali.
g. Tidak merangkap sebagai manager.

3. Tugas dan Tanggung Jawab pembimbing klinik :


a. Memberikan orientasi peserta didik tentang ruang yang akan digunakan untuk
praktek klinik.
b. Merencanakan model bimbingan klinik yang sesuai bagi peserta didik.
c. Melakukan peran pengajaran dan sebagai role model bagi peserta didik.
d. Melakukan evaluasi pada peserta didik selama proses bimbingan klinik dan
menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada Kordik.

C. Peserta Didik
1. Jumlah peserta didik
a. RS Panti Waluya Sawahan Malang hanya dapat menerima peserta didik sesuai
dengan rasio jumlah pembimbing klinik dengan peserta didik dengan
perbandingan maximal adalah 1: 4
b. Rasio pasien dengan peserta didik adalah 1:1

c. Rasio jumlah serta variasi jenis kasus penyakit dengan peserta didik sesuai
ketentuan yang ditetapkan RS Panti Waluya Sawahan Malang untuk satu
5
periode per unit pelayanan berdasarkan rata – rata pasien per hari, maximal
sebagai berikut:

Tabel penghitungan rasio pasien, pembimbing dan peserta didik


No Ruang Rata2 Jenis Kasus ∑ ∑ Peserta Didik Maksimal
pasien / Pembimbing KMB Maternitas Anak
hari
1 YP 4 KMB 1 - - -
2 Mt.P 4 KMB 1 - - -
3 MMP 6 KMB 1 - - -
4 MP 12 KMB 2 4 - -
5 PP 15 KMB 2 4 - -
6 St.AA 8 KMB 2 4 - -
7 St.AB 12 KMB 2 4 - -
8 Isolasi 5 KMB 2 4 - -
9 KP 10 Anak Sakit 2 - - 4
10 AP 4 Maternitas 2 - 4 -
11 BKIA 10 Maternitas, Anak 2 - 4 4
12 Peri 2 Anak Sehat 2 - - 2
13 Picu 2 Resiko Tinggi 2 - - 2
14 ICU 4 Resiko Tinggi 2 4 - -
15 US 4 Stroke 2 4 - -
16 IGD 20 Gawat Darurat 2 4 - -
17 OK 5 KMB 2 4 - -
18 HD 20 KMB 2 4 - -
Jumlah 147 33 40 8 12

2. Peraturan bagi peserta didik sebelum praktek klinik


Sebelum melaksanakan praktek klinik, peserta didik wajib mengikuti satu kali
pembekalan / orientasi umum dan orientasi khusus dari rumah sakit.
a. Materi orientasi umum meliputi :
1) Visi Misi Rumah Sakit
2) Peraturan dan Tata Tertib di Rumah Sakit.
3) Sasaran Keselamatan Pasien
4) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6) Program Keselamatan Penggunaan Obat

b. Materi orientasi khusus di unit tempat praktek klinik meliputi :


1) Tata tertib unit pelayanan keperawatan

6
2) Jadwal praktek klinik
3) Supervise
4) Mutu unit pelayanan.

3. Peraturan bagi peserta didik selama melaksanakan praktek klinik :


a. Peserta didik tidak diijinkan mebaca / mengisi rekam medik pasien
b. Wajib mentaati tata tertib dan peraturan yang berlaku di RS Panti Waluya
Sawahan Malang.
c. Mengisi daftar hadir
d. Menggunakan atribut lengkap sesuai aturan Akademi Keperawatan Panti
Waluya Malang, dan menjaga kerapian penampilan.
e. Tidak menggunakan perhiasan selama praktek klinik.
f. Menunjukkan sikap yang baik, ramah, sopan, menjaga komunikasi yang baik
terhadap seluruh staf rumah sakit, pasien, keluarga serta antar peserta didik.
g. Mengikuti hand over di ruang tempat praktek.
h. Ruang yang boleh digunakan praktek klinik adalah ruang kelas VIP, I, II dan
III.
i. Wajib mengikuti pre conference, conference dan post conference.
j. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan kompetensinya, dengan
didampingi oleh CI atau perawat ruangan.
k. Wajib menjaga mutu rumah sakit dengan meningkatkan kepatuhan cuci tangan,
penggunaan alat pelindung diri dan memperhatikan keselamatan pasien.
l. Bila berhalangan dinas (sakit, ijin dll) wajib memberitau CI / Karu / Dosen dan
didukung dengan dokumen resmi.

4. Tanda Pengenal
Setiap peserta didik menggunakan tanda pengenal, untuk mengenali tingkat / semester
dalam pendidikannya.
a. Strip warna merah adalah peserta didik tingkat I, Semester I dan II
b. Strip warna Kuning adalah peserta didik tingkat II, Semester III dan IV
c. Strip warna Hijau adalah peserta didik tingkat III, Semester V dan VI.

D. Supervise dan Evaluasi


1. Tingkatan supervise ditentukan sebagai berikut:
a. Supervise tingkat Tinggi : supervise ini dilakukan bagi peserta didik semester
II, dalam hal pengkajian keperawatan dasar.
b. Supervise tingkat moderat tinggi : supervise ini dilakukan bagi peserta didik
semester III dan semester IV, dalam hal asuhan keperawatan medical bedah,
keperawatan maternitas, keperawatan anak sehat.

7
c. Supervise moderat : supervise ini dilakukan bagi peserta didik semester V dan
VI dalam hal asuhan keperawatan medical bedah dan intensive, keperawatan
maternitas, keperawatan anak sakit.
d. Supervise rendah : supervise ini dilakukan bagi peserta didik yang telah selesai
pendidikan dan dalam program magang dalam hal ikut serta melaksanakan
asuhan keperawatan.

2. Cara supervise
Supervise dilakukan dengan cara bed site teaching, pendampingan, conference sesuai
dengan pencapaian kompetensi yang diinginkan.

3. Frekwensi supervise
a. Supervise oleh CI dilakukan setiap hari
b. Supervise oleh dosen klinik dilakukan minimal 2x dalam satu minggu.

4. Evaluasi praktek klinik peserta didik oleh CI dilakukan dengan cara:


a. Sebelum praktek klinik dilakukan skil test.
b. Selama proses praktek klinik dilakukan evaluasi pencapaian kompetensi.
c. Pasca praktek klinik dilakukan evaluasi hambatan proses praktek klinik.

5. Evaluasi terhadap instansi Akademi Keperawatan Panti Waluya


Evaluasi ini dilaksanakan setiap akhir tahun terhadap pelaksanaan kerja sama praktek
klinik mahasiswa di RS Panti Waluya Sawahan Malang dilaksanakan oleh Kordik.

E. Biaya Praktek Klinik


1. Biaya praktek klinik untuk setiap peserta didik dari Akademi Keperawatan Panti
Waluya Sbb:
No Kegiatan Bentuk Tarip
Administrasi Pembimbing
1 Serah Terima Konsumsi Rp. 15.000 -
2 Pembekalan Materi Rp. 50.000 -
3 Praktek Klinik Waktu ≤ 1 bulan Rp. 100.000 Rp. 25.000
4 Study Pendahuluan Data Rekam Medik Rp. 25.000 -
5 Penelitian Data / Pasien Rp. 100.000 Rp. 100.000

8
2. Biaya Praktek Klinik dari Institusi diluar Yayasan Karya Miscericordia (jika sudah ada) sbb:
Kategori Keterangan Biaya Pratikum / PKL / Magang Per Periode Per Orang Pengambilan Data Penelitian
≤ 1 Bulan 1 – 3 Bulan 3 – 6 Bulan > 6 Bulan Per Periode,
Per Kelompok
SMA / SMK Biaya Administrasi Rp. 100.000 Rp. 200.000 Rp. 300.000 Rp. 500.000
Biaya Pebimbing Rp. 50.000 Rp. 100.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000
DIII Biaya Administrasi Rp. 200.000 Rp. 300.000 Rp. 500.000 Rp. 750.000 Rp. 300.000
Biaya Pebimbing Rp. 100.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp. 250.000
DIV / SI Biaya Administrasi Rp. 300.000 Rp. 450.000 Rp. 600.000 Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
Biaya Pebimbing Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp. 250.000 Rp. 300.000
SII Rp. 1.000.000
SIII Rp. 1.500.000
Lain - Lain Institusi swasta, Institusi Pemerintah, Institusi Non Pendidikan Rp. 2.000.000

1
BAB V
DOKUMENTASI

Sebagai bahan evaluasi, maka sistem dokumentasi akan dilaksanakan setiap periode
praktek klinik. Pelaksana dokumentasi oleh CI dan dikoordinasikan oleh Timkordik. Dokumen
akan disimpan sebagai data evaluasi setiap akhir tahun. Adapun hal – hal yang didokumentasikan
adalah: 1. Proposal praktek klinik.
2. Daftar nama mahasiswa
3. Daftar penilaian oleh CI
4. Kepuasan pasien
5. Saran dari peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai