Anda di halaman 1dari 6

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA UTARA


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK II MEDAN

ANALISA PERHITUNGAN RATIO PESERTA


PENDIDIKAN KLINIS

DIKLAT RS BHAYANGKARA TK II MEDAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH SUMATERA UTARA
RUMAH SAKIT KEPOLISIAN
BHAYANGKARANEGARA TK REPUBLIK
II MEDAN INDONESIA
DAERAH SUMATERA UTARA
Jln. K.H Wahid Hasyim No. 1 Medan Telp. (061) 8215990
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK II MEDAN
Email : subbagpers_rsbm@yahoo.com
Jln. K.H Wahid
Fax (061)Hasyim
8220812No. 1 Medan Telp. (061) 8215990
Email : subbagpers_rsbm@yahoo.com
Fax (061) 8220812
ANALISA PERHITUNGAN RATIO PESERTA PENDIDIKAN KLINIS

I. PERHITUNGAN RATIO PESERTA PENDIDIKAN KLINIS


Pendidikan bidang kedokteran dan kesehatan lain berperan dalam
menghasilkan tenaga kesehatan yang cukup secara kuantitas dan baik secara
kualitas. Kondisi ini hanya dapat dihasilkan dari system pendidikan yang baik.
Sistim pendidikan diharapkan dapat menjawab tuntutan kompetensi tenaga
kesehatan.

Tujuan dan sasaran program pendidikan klinis di rumah sakit disesuaikan


dengan jumlah staf yang memberikan pendidikan klinis, variasi dan jumlah
pasien, teknologi serta fasilitas rumah sakit.

Pendidikan klinis di rumah sakit harus mengutamakan keselamatan pasien


serta memperhatikan kebutuhan pelayanan sehingga pelayanan rumah sakit
tidak terganggu, akan tetapi justru menjadi lebih baik dengan terdapat
program pendidikan klinis ini. Pendidikan harus dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka memperkaya pengalaman dan
kompetensi peserta didik, termasuk juga pengalaman dan kompetensi peserta
didik, termasuk juga pengalaman pendidik klinis untuk selalu memperhatikan
prinsip pelayanan berfokus pada pasien

Variasi dan jumlah pasien harus selaras dengan kebutuhan untuk berjalannya
program, demikian juga fasilitas pendukung pembelajaran harus disesuaikan
dengan teknologi berbasis bukti yang harus tersedia.

Jumlah peserta pendidikan klinis di rumah sakit harus memperhatikan jumlah


staf pendidik klinis serta ketersediaan sarana dan prasaran

Dalam pelaksanaannya sistim pendidikan bidang kesehatan memerlukan


rumah sakit sebagai tempat pendidikan.
KEPOLISIAN Oleh karena
NEGARA itu perlunya
REPUBLIK dianalisa
INDONESIA
perhitungan antara tenaga pendidikDAERAH SUMATERA
dan peserta pendidik. UTARA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK II MEDAN
Rasio perbandingan Jln.
jumlah
K.Htenaga
Wahidpendidik
Hasyimdengan pesertaTelp.
No. 1 Medan didik,(061) 8215990
Email : subbagpers_rsbm@yahoo.com
Fax (061) 8220812
Sesuai ketentuan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 93 tahun 2015
tentang Rumah Sakit dan Permenkes 2052 tentang Penyelenggaraan Praktek
Kedokteran, perhitungan rasio peserta pendidikan klinis dengan staf yang
memberikan pendidikan klinis adalah :
a. Koas / Dokter muda :1:5
( satu dosen pembimbing akan membimbing maksimal 5 dokter muda )
b. Perawat :1:7
( satu orang pembimbing akan membimbing maksimal 7 mahasiswa
perawat)

Perhitungan tersebut sudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi lahan /


rumah sakit yang menjadi tempat/lahan pendidikan klinis, dengan
mempertimbangkan jumlah pasien dan jumlah kasus yang ditangani yang ada
di Rumah Sakit

Untuk perhitungan rasio penerimaan peserta didik di RS Bhayangkara TK II


Medan, dibuat ketentuan sebagai berikut :

Ada tiga faktor yang menjadi beban pembimbing klinis :


a. Beban sebagai dosen pembimbing adalah beban melakukan bimbingan,
dampingan dan penilaian kepada peserta pendidikan klinik merupakan
tugas tambahan selain tugas utama sebagai dokter yang professional
dalam tugas fungsional di Rumah Sakit
b. Bobot adalah suatu nilai tertentu dipengaruhi faktor waktu dalam
membimbing dan menguji beban ilmiah peserta pendidikan klinik
c. Kapasitas adalah kemampuan Dosen pembimbing dalam membimbing
dan mendampingi peserta pendidikan klinis selama di RS Bhayangkara TK
II Medan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembobotan dalam perhitungan kebutuhan


pembimbing klinis dalam penyelenggaraan pendidikan klinis di RS
Bhayangkara TK II Medan. adalah :

a. Jumlah peserta pendidikan klinis yang dibimbing :


Dengan menggunakan data tahun 2017 adalah 48 peserta pendidikan
klinik / dokter muda untuk satu stase (rata-rata peserta pendidikan klinis
adalah 5 orang / stase / bulan)
b. Jumlah Dokter Pembimbing yang tersedia :
Saat ini jumlah dokter pembimbing sesuai stase yang dilakukan
pendidikan klinis di RS Bhayangkara TK II Medan masing masing
berjumlah 1 (satu) orang dokter profesional / spesialis
c. Jumlah Perawat pembimbing, yang tersedia :
Saat ini jumlah perawat pembimbing yang tersedia di RS Bhayangkara TK
II Medan sejumlah 8 perawat kepala ruang, dan perawat pembimbing
klinis bertanggung jawab dalam proses pencapaian kompetensi peserta
didiknya
d. Sistem bimbingan yang dilakukan :
Peserta pendidikan klinis untuk dokter muda selalu mengikuti dosen
pembimbing dalam melakukan pemeriksaan pasien dalam pelayanan di
rawat jalan dan saat visitasi pasien di rawat inap, peserta pendidikan
dalam melakukan pelayanan di Rumah Sakit harus sesuai dengan arahan
dan petunjuk dari Dosen pembimbing.
e. Fasilitas. Sarana fisik yang tersedia :
RS Bhayangkara TK II Medan mempunyai fasilitas, sarana fisik, peralatan
serta pasien yang diperlukan dalam pelaksanaan pendidikan klinis sesuai
stase yang dibutuhkan.

II. Rumus Dasar :


Dalam menentukan rasio perbandingan antara dokter pendidik klinis dengan
peserta pendidik, dilihat dari kapasitas tempat pendidikan, kasus pasien dan
kemampuan pendidik / pembimbing, hal tersebut bisa disimpulkan :

Kemampuan Pembimbing = Kapasitas Jumlah pasien Rawat jalan / hari


-------------------------------------------------
Jumlah Kasus / Tindakan minimal

Cara menggunakan rumus tersebut :


1. Menetapkan Jumlah kapasitas pasien rawat jalan minimal per hari
2. Jumlah Kasus / tindakan minimal yang ditangani dalam satu hari
3. Kemampuan 1 (satu) dosen pembimbing dalam membimbing peserta
pendidikan klinik

Berdasarkan Indikator kebutuhan pembimbing, maka perhitungan kebutuhan


peserta pendidikan klinis untuk dokter muda di Rumah Sakit setiap stase adalah
sbb :
a. Perhitungan rasio untuk penerimaan peserta pendidikan klinis untuk dokter
muda / koas :
Seorang dokter pembimbing (setiap stase) = 30 pasien = 3 peserta / koas
10 kasus

Jadi Setiap dokter pembimbing dalam setiap stase mampu membimbing


peserta didik sebanyak maksimal 3 orang.
Perhitungan jumlah pasien diatas menggunakan data minimal jumlah pasien
per hari di klinik penyakit dalam RS Bhayangkara TK II Medan, pada
kenyataannya pasien di klinik penyakit dalam per hari bisa mencapai 50
pasien, jadi kemampuan menerima peserta pendidikan klinis / dokter muda
bisa menerima sebanyak 3 – 5 dokter muda, tetapi dengan
mempertimbangkan ruangan klinik yang tidak terlalu luas, RS Bhayangkara
TK II Medan, mampu menerima maksimal sebanyak 5 peserta pendidikan
klinis / dokter muda setiap stase.

b. Perhitungan rasio untuk penerimaan peserta pendidikan klinis untuk perawat :


Kemampuan Pembimbing = Kapasitas Jumlah pasien Rawat Inap
-------------------------------------------------
Jumlah Kasus / Tindakan minimal

Cara menggunakan rumus tersebut :


1. Menetapkan Jumlah kapasitas pasien di bangsal / ruangan rawat inap
2. Jumlah Kasus penyakit / tindakan minimal yang ditangani dalam satu hari
3. Kemampuan 1 (satu) pembimbing Klinik dalam membimbing peserta
pendidikan klinik

Seorang perawat pembimbing = 15 pasien = 5 peserta


3 kasus

Jadi Setiap perawat pembimbing dalam setiap praktek kerja lapangan mampu
membimbing mahasiswa keperawatan peserta didik sebanyak maksimal 5
orang mahasiswa keperawatan
Perhitungan jumlah pasien diatas menggunakan data jumlah minimal tempat
tidur pasien di ruang / bangsal per hari di Instalasi Rawat Inap RS
Bhayangkara TK II Medan..

Demikian perhitungan rasio peserta pendidikan klinis di RS Bhayangkara TK II


Medan.

Medan, Januari 2021

KETUA TIM KORDIK

dr. DUMARIA SITUMORANG


PEMBINA NIP 196408142002122001

Anda mungkin juga menyukai