Disusun Oleh :
1. Gusmarinda Fauziah P17410181029
2. Azalia Asthi Pratiwi P17410184122
3. Anjasmoro Bagus Purnomo P17410184130
Mengesahkan,
Ainul Mutrofin
NIP : TTD dan Stampel
Supervisor,
Mengetahui,
Ketua Ketua Prodi
Jurusan Kesehatan Terapan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Malang Poltekkes Kemenkes Malang
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
yang berjudul Laporan Praktik Kerja Lapangan 2 Pengelolaan Manajemen Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan”
Kabupaten Malang. Sholawat serta salam tetap tercurah kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW.
Keberhasilan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tentu tidak lepas dari
bantuan, motivasi, bimbingan dan kerjasama yang baik dari beberapa pihak. Maka dari itu
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Budi Susatia, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program studi D3
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
2. Diniyah Kholidah, SST, S.Gz., MPH selaku Ketua Jurusan Kesehatan Terapan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
3. Ach. Zani Pitoyo, SSiT., M.Kes., MMRS selaku Ketua Program Studi D3 Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
4. Gunawan S.Kp., MMRS selaku supervisor.
5. Dr. Dian Soeprodjo, Sp.THT-KL, selaku Direktur RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten
Malang.
6. Seluruh Staff RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang yang telah membantu
kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini.
7. Seluruh staf pengajar, akademik Program Studi DIII Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
8. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca meskipun
di dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini terdapat banyak kekurangan. Untuk
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran sebagai perbaikan.
Malang, Februari
2021
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan:
------- : Garis koordinasi
: Garis komando
2.1.3 Visi, Misi, dan Moto Rumah Sakit
1. Visi
Menjadi rumah sakit pendidikan dengan pelayanan paripurna, mandiri
dan berdaya saing.
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas sumber daya rumah sakit yang mendukung mutu
pelayanan kesehatan.
b. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan rumah sakit untuk
pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan secara komprehensif dan
profesional.
d. Melaksanakan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah
secara efektif dan efisien.
e. Mewujudkan pelayanan kesehatan unggulan melalui inovasi yang
berbasis teknologi informasi.
3. Motto
Kepuasan anda adalah tujuan utama layanan kami.
2.2 Gambaran Umum Rekam Medis
2.2.1 Struktur Organisasi Rekam Medis
2.2.2 Tugas Pokok Rekam Medis
Unit rekam medis memiliki tugas pokok seperti:
a. Menentukan standart dan kebijaksanaan pelayanan.
b. Mengusulkan bentuk formulir rekam medis.
c. Mengusulkan upaya yang diperlukan dalam penanggulangan masalah pelayanan
rekam medis.
d. Menganalisis secara teratur isi rekam medis untuk menentukan apakah informasi
klinik sudah cukup dalam asuhan pasien.
e. Membuat laporan dan melaporkannya kapada pimpinan rumah sakit tepat waktu.
f. Melakukan rapat secara teratur.
Terdapat 7 kompetensi rekam medis yang harus tercapai antara lain:
1. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan tindakan medis.
2. Perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai
klasifikasi internasional tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan
manajemen kesehatan.
3. Aspek hukum dan etika profesi
Perekam medis mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam
medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperhatikan
perundangan dan etika profesi yang berlaku.
4. Manajemen rekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi
kesehatan sebagai bahan pengambilan keputusan dibidang kesehatan.
5. Menjaga mutu rekam medis
Perekam medis mampu mengelola, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan menilai mutu rekam medis.
6. Statistik kesehatan
Perekam medis mampu menggunakan statistik kesehatan untuk menghasilkan
informasi dan perkiraan yang bermutu tinggi sebagai dasar perencanaan dan
pengambilan keputusan di bidang pelayanan kesehatan.
7. Manajemen unit kerja rekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis mampu mengelola sumber daya yang tersedia di unit kerja rekam
medis untuk dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
informasi kesehatan.
8. Kemitraan profesi
Perekam medis mampu berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dalam
pelayanan kesehatan.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Rumah Sakit
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan diharapkan rumah sakit dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas[CITATION Ulf12 \l 14345 ].
Sedangkan Rekam medis mempunyai beberapa nilai manfaat yaitu sebagai alat
komunikasi, sumber ingatan, dasar perencanaan pengobatan atau perawatan, sebagai
alat bukti/penegakkan hukum, dasar pembayaran yayasan kesehatan, sebagai bahan
analisis penelitian dan evaluasi, diklat, data statistik kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, dan perencanaan sarana yayasan kesehatan secara keseluruhan[ CITATION
Agu18 \l 14345 ]
Data untuk pasien gawat darurat yang harus dimasukkan dalam rekam medis
sekurang-kurangnya antara lain:
a. Identitas Pasien.
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan.
c. Identitas pengantar pasien.
d. Tanggal dan waktu.
e. Hasil Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit).
f. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis.
g. Diagnosis.
h. Pengobatan dan/atau tindakan.
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut.
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan.
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain.
l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
2. Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
Data pasien rawat jalan yang dimasukkan dalam rekam medis sekurang-
kurangnya antara lain :
a. Identitas Pasien.
b. Tanggal dan waktu.
c. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit).
d. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.
e. Diagnosis.
f. Rencana penatalaksanaan.
g. Pengobatan dan atau tindakan.
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik dan
persetujuan tindakan bila perlu.
3. Rekam Medis Pasien Rawat Inap
Data pasien rawat inap yang dimasukkan dalam rekam medis sekurang-
kurangnya antara lain:
a. Identitas Pasien.
b. Tanggal dan waktu.
c. Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit).
d. Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis.
e. Diagnosis.
f. Rencana penatalaksanaan / TP (treatment planning).
g. Pengobatan dan atau tindakan.
h. Persetujuan tindakan bila perlu.
i. Catatan obsservasi klinis dan hasil pengobatan.
j. Ringkasan pulang (discharge summary).
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan.
l. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu.
m. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
3.7 Kepemilikan, Pemanfaatan dan Tanggung jawab
Huffman (1994) juga memaparkan tentang kepemilikan rekam medis
dalam Health Information Management bahwa rekam medis yang
dikembangkan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di bawah
pengawasannya dianggap sebagai properti fisik fasilitas tersebut. Informasi
yang terkandung didalam dokumen rekam medis adalah milik pasien dan
dengan demikian harus tersedia untuk pasien dan/atau perwakilan yang
ditunjuk secara hukum pasien atas permintaan yang sesuai”. Berdasarkan
PerMenKes No. 269/MENKES/PER/III/2008 bab V pasal 12 :
Isi rekam medis adalah milik pasien sedangkan berkas fisiknya adalah
milik pelayanan kesehatan yang dikunjungi. Seperti yang ada di PerMenKes
No. 749a pasal 10 menyatakan bahwa rekam medis itu merupakan milik sarana
pelayanan kesehatan, yang harus disimpan sekurang- kurangnya untuk jangka
waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien berobat.
2. Manfaat Formulir
1) Aspek Fisik
a.Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas HVS 70gram karena tidak
diabadikan
b. Bentuk
Bentuk yang umum tujuannya agar memudahkan pengisian dan
membaca isian formulir adalah persegi panjang.
c.Ukuran
Sesuai standar formulir yang digunakan pada dokumen rekam medis
yang telah disepakati oleh rumah sakit
d. Warna
Warna yang digunakan minimal menggunakan warna putih, kuning,
biru atau warna yang cukup nyaman ketika dibaca.
e.Kemasan
Kemasan formulir didesain menyesuaikan bentuk, ukuran dan beratnya
karena formulir yang akan diserahkan kepada pihak lain.
2) Aspek Anatomi
a. Heading
b. Introduction
c. Instruction
d. Body
1) Margins .
2) Spacing
3) Rules
4) Type Style .
5) Cara Pencatatan
e. Close
3) Aspek Isi
Rekam medis merupakan satu bagian penting di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang mengelola sistem rekam medis, pelepasan informasi,
dan penyediaan seluruh formulir yang ada di rumah sakit terkait pelayanan petugas
kesehatan kepada pasien. Penilaian akreditasi rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan bidang rekam medis tidak berdiri sendiri saling terkait dengan sIstem
yang ada di pelayanan kesehatan. Dalam akreditasi rumah sakit standar rekam
medis termasuk dalam standar Manajemen Komunikasi dan Informasi. Meskipun
sebagian besar standar ada pada penilaian MKI, rekam medis dalam hal ini terkait
juga dengan bidang-bidang lain yang akan kita bahas dalam buku ini. Pengaturan
Akreditasi bertujuan untuk :
Analisa Kuantitatif adalah review bagian tertentu dari isi Rekam Medis
dengan maksud menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan
pencatatan Rekam Medis. Tujuan Analisa Kuantitatif adalah sebagai
berikut :
B. Penyajian data
a) Pelajari tujuan dan penggunaan formulir dan buat desain formulir sesuai dengan apa
yang di kehendaki oleh pengguna.
b) Desain formulir sesederhana mungkin, buang data atau informasi yang tidak
diperlukan.
c) Gunakan istilah baku (standar) untuk setiap elemen data atau sediakan definisi jika
di perlukan.
d) Sediakan petunjuk atau pedoman yang di perlukan untuk memastikan konsistensi
pengumpulan data atau interpretasi data.
e) Urutkan item data secara logika, dalam kaitannya dengan dokumen sumber atau
sesuai kebiasaan yang ada
f) Sajikan informasi atau desain formulir semenarik mungkin agar menarik perhatian.
Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan di RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang didapatkan bentuk pengaplikasian formulir rekam medis dilakukan secara
hybrid, dimana informasi medis pasien telah tersimpan di dalam formulir dan
dilakukan penginputan ke dalam komputer yaitu dalam aplikasi SIMRS. Berikut
merupakan macam – macam formulir rawat jalan yang digunakan di RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang meliputi:
1. Formulir data riwayat pelayanan kesehatan
2. Formulir hak dan kewajiban pasien
3. Formulir identitas pasien.
4. Lembar pengkajian awal pasien datang ke rumah sakit
a. Analisis kuantitatif memeriksa pencatatan yang tidak lengkap dan yang tidak
dapat dibaca.
b. Memeriksa baris perbaris dan bila ada yang kosong diberi tanda/ digaris sehingga
tidak dapat diisi belakangan.
c. Tidak diperboleh menggunakan singkatan yang belum diatur dalam buku
Pedoman Pelayanan Rekam Medis.
d. Bila ada salah pencatatan maka bagian yang salah digaris dan catatan tersebut
masih terbaca, kemudian diberi keterangan disampingnya bahwa catatan tersebut
salah / salah menulis Rekam Medis pasien lain.
e. Tidak boleh distipo apabila salah dicoeret ada tgl pencoretannya ada ttd yang mencoret
dan ada nama terang pencoretnya
Menyiapkan dokumen rekam medis yang akan diteliti kelengkapan isiny haru
mempersiapkan ataraa lain :
1. Klinik Anak
6. Klinik KB
7. Klinik Bedah
8. Klinik Orthopedi
9. Klinik Saraf
12. Klinik TH
Dalam memenuhi standar akreditasi puskesmas, unit kerja rekam medis RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang membuat SOP-SOP sebagai standar pelayanan. Standar
operasional prosedur di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang yaitu standar operasional
pengembilan dokumen rekam medis, standar operasional pendistribusian dokumen
rekam medis, standar operasional pengembalian dokumen rekam medis, standar
operasional penyimpanan dokumen rekam medis, standar operasional kerahasiaan
dokumen rekam medis.
Tahapan Akreditasi
Agar rumah sakit terakreditasi, ada tahapan yang harus dilakukan diantarnya adalah
1. Persiapan
Persiapan dapat dilakukan dengan mensosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi
bertujuan untuk memberitahukan ke masyarakat sekitar bahwa rumah sakit tersebut
akan akreditasi, di harapkan dari sosialisasi tersebut masyarakat dapat mendukung
langkah rumah sakit agar terakreditasi sehingga pelayanan akan lebih maksimal.
Sosialisasi dapat di lakukan dengan mengumpulkan warga sekitar puskesmas,
berharap agar masyarakat mendukung dan tahu akan pentingnya akreditasi
puskesmas. Puskesmas juga dapat memasang spanduk di puskesmas agar masyarakat
tahu bahwa puskesmas akan akreditasi
2. Pendampingan
Pendampingan di lakukan oleh tim pendamping kabupaten atau kota. Pendampingan
dapat di lakukan dengan cara lokakarya penggalangan komitmen internal
puskesmas,L workshop teknis pemahaman akreditasi PKM, self assessment awal,
penyusunan dokumen akreditasi, penyusunan dokumen akreditasi, impementasi
akreditasi dan self assessment akhir.
3. Pengusulan
Pengusulan maksudnya adalah mengusulkan puskesmas yang akan di akreditasi ke
komisi akreditasi FKTP.
4. Penilaian
Penilaian akreditasi di nilai oleh tim survaior dari komisi akreditasi FKTP.
5. Pendampingan pasca survey
Pasca survey akreditasi, tim mutu akan melakukan monitoring dan evaluasi dan
sedangkan tim pendamping kabupaten atau kota akan melakukan pendampingan.
Akreditasi berdasar pada peraturan peundangan pedoman acuan standar.
Penyelenggaraan pelayanan di lakukan untuk mengukur, memonitor, mengendalikan,
memelihara, menyempurnakan dan mendokumentasikan kegiatan. Tujuan
penyelenggaraan pelayanan tersebut agar masyarakat merasa puas akan pelayanan
puskesmas.
SIMRS didesain Multi User artinya program aplikasi bisa digunakan oleh lebih
dari satu orang secara bersamaan dan saling terkait sehingga output dari bagian yang
satu menjadi input dari bagian yang lain.
Manfaat SIMRS :
Mempermudah dan Mempercepat Pelayanan
Merapikan pencatatan data pasien
Memudahkan pencarian data pasien
Memudahkan dan mempercepat pengolahan data untuk menjadi informasi
dalam mendukung pengambilan kebijakan.
Paperless
b. Statistik Kesehatan
Data kunjungan puskesmas bulan Januari
Grafik 4.1 Jumlah Kunjungan Pasien RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Bulan
Januari
Data kunjungan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang pasien rawat jalan pada
bulan Januari tahun 2021. Lalu data kunjungan pasien rawat jalan tersebut
dikelompokkan menjadi ..... Dengan total kunjungan pada minggu 1 sebanyak ...
pasien, minggu 2 sebanyak ... pasien, minggu 3 sebanyak ... pasien dan minggu 4
sebanyak ... pasien.
Grafik 4.2 Jenis Kunjungan Pasien BLUD Puskesmas Pulo Lor Bulan Januari
4.8 Klasifikasi Kodefikasi Penyakit Masalah Terkait (KKPMT) dengan Kesehatan dan
Tindakan
Klasifikasi Kodefikasi Penyakit.
No. Rekam Kode Kode
No Diagnosa Tindakan
Medis ICD ICD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktik kerja lapangan selama 1(satu) bulan di RSUD Kanjuruhan
Kabupaten Malang dapat kami simpulkan bahwa :
1. Desain formulir RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sesuai dengan SIMRS
meliputi formulir pengkajian awal rawat jalan dan formulir data riwayat pasien.
2. RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang menggunakan sistem penomoran UNS (Unit
Numbering System) dimana pasien hanya mendapatkan 1 nomor yang dapat
digunakan selamanya. Penyelenggaraan pendaftaran pasien dan penginputan data
pelayanan sudah dilaksanakan secara elektronik.
3. RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sudah melakukan analisis kelengkapan
dokumen rekam medis dan langsung dikembalikan apabila tidak lengkap dalam waktu
1X24 jam. RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang menggunakan sistem penjajaran
SNF (Straight Numbering Filling) yaitu mengurutkan sesuai nomor.
4. Standart pelayanan minimal di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sudah terdapat
hak dan kewajiban di setiap dokumen rekam medis. Standar operasional prosedur
sudah ada sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan.
5. Seluruh pelayanan kesehatan dimasukkan ke dalam SIMRS (Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit) sehingga bisa diperoleh data pemeriksaan pasien yang telah
dilakukan.
6. RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang melakukan pengkodean penyakit sesuai
dengan ICD 10.
5.2 Saran
1. Diharapkan untuk pembuatan laporan selanjutnya bisa lebih detail dan rinci mengenai
permasalahan yang terjadi di lahan.
2. Diharapkan terdapat lembar akumulasi kelengkapan dokumen rekam medis, sehingga
dapat diketahui dalam 1 bulan presentase dokumen rekam medis yang tidak lengkap.
3. Diharapkan terdapat standart operasional pengisian dokumen rekam medis sehingga
dapat mengurangi ketidaklengkapan dokumen rekam medis.