Anda di halaman 1dari 83

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Globalisasi mempertinggi arus kompetensi disegala bidang termasuk bidang

kesehatan dimana petugas kesehatan terlibat didalamnya. Untuk dapat

mempertahankan ekstensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen-elemen

dalam organisasi harus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya secara terus-

menerus. Kecendrungan masa kini dan masa depan menunjukan bahwa

masyarakat semakin menyadari pentingnya peningkatan dan mempertahankan

kualitas hidup. Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang bermutu semakin dicari

untuk memperoleh jaminan kepastian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang

diterima. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya

kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup, maka customer akan semakin

kritis dalam menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan dan kesehatan, oleh

karena itu peningkatan mutu kinerja setiap petugas kesehatan perlu dilakukan

terus-menerus.

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang

bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa

Indonesia baik masyarakat swasta maupun pemerintah. Kesehatan adalah

tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta.

Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan


2

pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan

pembangunan kesehatan.

Pendidikan Kesehatan Masyarakat didisain untuk menjadi program

pendidikan yang menghasilkan Sarjana berkualitas dalam bidang Kesehatan

Masyarakat. Dengan dasar pemikiran demikian, diharapkan terjadi percepatan

peningkatan mutu dan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Terkait dengan hal diatas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara

yakni Program Studi Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu institusi

pendidikan kesehatan menerapkan suatu kegiatan berupa Latihan Kerja Peminatan

(LKP) yang diartikan sebagai proses belajar bagi mahasiswa calon sarjana

kesehatan masyarakat yang profesional dan keterampilan teknis dengan cara

melibatkan mahasiswa dalam dunia kerja sesuai dengan peminatannya dengan

bimbingan dosen dan para ahli instansi LKP.

Latihan kerja Peminatan (LKP) merupakan perpaduan antara teori dan

praktek yang diaplikasikan dilapangan, dengan demikian melalui LKP ini

Mahasiswa di tuntut mampu untuk menganalisis situasi umum, menganalisis

struktur organisasi, analisa pengambilan keputusan, menganalisis Sumber Daya

Manusia (SDM), analisis finansial, menganalisis program dan pelayanan

kesehatan, mendeskripsikan masalah kesehatan yang terjadi. Rumah sakit adalah

bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi

menyediakan pelayanan paripurna, penyembuhan penyakit dan pencegahan

penyakit kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi

kesehatan dan pusat penelitian medik.


3

Orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat menekankan upaya

kuratif dan rehabilitative diubah menjadi upaya kesehatan terintegrasi menuju

kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas

salah satu instansi tempat dilaksanakannya Latihan Kerja Peminatan (LKP) adalah

di RSUP H. Adam Malik.

1.2. Tujuan Latihan Kerja Peminatan

1.2.1. Tujuan Umum

Mampu memperoleh wawasan, pemahaman dan keterampilan profesional

dalam kompetensi bidang kesehatan, serta gambaran nyata tentang masalah yang

ada di RSUP H. Adam Malik.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisis Program Pelayanan Kesehatan Dalam Bidang Kesehatan

Lingkungan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2018.

2. Untuk menganalisis Situasi Umum di RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2018.

3. Untuk menganalisa struktur organisasi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2018.

4. Untuk menganalisa pengambilan keputusan di RSUP H. Adam Malik Medan

tahun 2018.

5. Untuk menganalisa sumber daya manusia di RSUP H. Adam Malik Medan

tahun 2018.

6. Untuk menganalisa finansial di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2018.


4

7. Untuk mendeskripsikan masalah kesehatan di RSUP H. Adam Malik Medan

tahun 2018.

8. Untuk menyusun rencana intervensi sebagai strategi pemecahan masalah

pelayanan kesehatan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2018.

1.3. Manfaat Latihan Kerja Peminatan

1. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa dapat menimbah pelajaran dari lapangan dan

membandingkan ilmu yang diperoleh dengan dunia kerja yang

sesungguhnya. Sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi

dunia kerja.

2. Bagi Rumah Sakit

Bagi instansi setempat dalam hal ini RSUP H. Adam Malik Medan sebagai

sumbangan pemikiran untuk dapat meningkatkan pelayanannya kepada

masyarakat.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi Perguruan Tinggi dalam hal ini Stikes Sumatera Utara dapat

memperkaya khazanah dunia kerja melalui informasi yang didapat di

lapangan. Sehingga dapat melakukan penyesuaian materi perkulihan

terhadap dunia kerja yang pada akhirnya menghasilkan lulusan yang

kompetitif.
5

BAB II
JENIS DAN PROSES KEGIATAN LKP

2.1. Jenis Kegiatan LKP

Adapun jenis kegiatan LKP yang dilakukan selama 6 (enam) minggu

di RSUP H. Adam Malik Medan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Program Kerja Kesehatan Lingkungan

Analisis program kerja kesehatan lingkungan adalah analisis mengenai

keberhasilan cakupan dari program pelayanan kesehatan tertentu, dapat

dilihat dari angka capaian dari target yang telah ditentukan. Analisis

program pelayanan kesehatan pada LKP ini dilakukan dengan

menggunakan data primer (wawancara) dan data sekunder.

2. Analisis Situasi Umum

Analisis situasi umum atau analisis situasional adalah langkah

pengamatan awal melihat kondisi lingkungan sesuai dengan kondisi

yang ada di tempat LKP. Adapun pengamatan ini meliputi pengamatan

karakteristik populasi, karakteristik area dan infrastruktur, situasi

lingkungan politik dan kebijakan-kebijakan yang ada, kebutuhan akan

kesehatan, pelayanan dari sektor lain, sumber daya yang mendukung,

dan performance dari service yang terbaru. Analisis ini menggunakan

data sekunder.

3. Analisis Struktur Organisasi


6

Analisis struktur organisasi meliputi analisis visi dan misi dari rumah

sakit, struktur organisasi dan bentuk dari struktur organisasi tersebut

dalam hal ini RSUP H. Adam Malik Medan. Analisi ini menggunakan

data sekunder.

4. Analisis Proses Pengambilan Kebijakan/Keputusan dan Gaya

Kepemimpinan

Analisis ini meliputi beberapa langkah yaitu analisis fungsi dan tujuan

pengambilan keputusan, langkah dalam pengambilan keputusan, dasar-

dasar pendekatan pengambilan keputusan, faktor-faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan, model perilaku pengambilan

keputusan, gaya pengambilan keputusan, dan teknik pengambilan

keputusan parisipatif. Analisis ini dilakukan dengan metode

wawancara.

5. Analisis kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)

Analisis kebutuhan sumber daya manusia kesehatan ini meliputi

jumlah/rasio, jenis, mutu, penyebaran tenaga kesehatan,

pendayagunaan, pengembangan, serta pembinaan dan pengawasan

tenaga kesehatan. Analisis ini menggunakan data sekunder.

6. Analisis Finansial

Analisis ini meliputi beberapa hal yaitu kesesuaian distibusi dana

dengan program kerja, penurunan dan peningkatan dana yang

terdistribusi atau yang tidak teralokasi, kinerja keuangan, serta

anggaran dan pengelolaan keuangan dari rumah sakit dalam hal ini di
7

Instalasi Kesehatan Lingkungan. Analisis ini menggunakan data

primer (wawancara) dan data sekunder.

2.2. Proses Kegiatan LKP

Kegiatan LKP (Latihan Kerja Peminatan) dimulai mulai tanggal 8

April sampai dengan 14 Mei 2018 atau selama 5 Minggu adapun kegiatan

yang dilakukan adalah :

Minggu Pertama

No Kegiatan

1. 09 April 2018 : Melapor ke RSUP H. Adam Malik

Minggu Ketiga

No Kegiatan

1. 23 April 2018 : Pembekalan LKP di Instalasi Kesehatan

Lingkungan RSUP H. Adam Malik

2. 23 April 2018 : Perkenalan dengan staff dan Kepala Instalasi

Kesehatan Lingkungan RSUP H. Adam Malik

3. 23 April 2018 : Wawancara dengan Pokja Pengelolaan Limbah

Padat dan Cair

4. 24 April 2018 : Tinjauan Lapangan ke Proses Pengolahan

Limbah Padat (Incinerator)

5. 25 April 2018 : Tinjauan Lapangan ke Instalasi Pengolahan


8

Limbah Cair (IPAL)

Minggu keempat

No Kegiatan

1. 26 April 2018 : Melakukan pengambilan data di tata usaha

2. 27 April 2018 : Analisis situasi umum

3. 27 April 2018 : Wawancara dengan Pokja Pengelolaan

Laboratorium Lingkungan

4. 30 April 2018 :Tinjauan Lapangan ke Laboratorium

Lingkungan

Minggu Kelima

No Kegiatan

1. 2 Mei 2018 : Mengambil data Visi dan Misi RSUP H. Adam

Malik serta struktur organisasinya

2. 2 Mei 2018 : Analisis Struktur Organisasi

3. 3 Mei 2018 : Wawancara dengan Pokja Administrasi,

Logistik, dan Litbang

4. 3 Mei 2018 : Wawancara Kepala Instalasi Kesehatan

Lingkungan untuk data proses pengambilan

kebijakan dan gaya kepemimpinan


9

Minggu Keempat

No Kegiatan

1. 4 Mei 2018 : Wawancara dengan Pokja Pengelolaan

Sanitasi Rumah Sakit

2. 7 Mei 2018 : Tinjauan Sanitasi Rumah Sakit ke Gedung CMU

3. 7 Mei 2018 : Tinjauan Sanitasi ke Instalasi Rawat Inap

Rindu A dan B

4. 08 Mei 2018 : Tinjauan Sanitasi ke Instalasi Rawat Jalan

5. 08 Mei 2018 : Mengambil data kepegawaian Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Minggu Kelima

No Kegiatan

1. 9 Mei 2018 : Analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM)

2. 09 Mei 2018 : Mengambil data Program Kerja Instalasi

Kesehatan Lingkungan

3. 11 Mei 2018 : Analisis Program Kerja Kesehatan Lingkungan

4. 14 Mei 2018 : Mengambil data kebutuhan financial

Minggu Keenam

No Kegiatan

1. 15 Mei 2018 : Membuat deskripsi masalah sesuai dengan


10

peminatan dalam hal ini kasus Pengendalian

Vektor

2. 16 Mei 2018 : Menyusun 3 (tiga) rencana program (POA)

untuk mengatasi masalah Vektor di

RSUP H. Adam Malik

3. 17 Mei 2018 : Melengkapi laporan

2.3. Matriks Kegiatan LKP

Tabel 1. Matriks kegiatan LKP di RSUP H. Adam Malik Medan

Minggu
No Kegiatan Ket
I II III IV V VI
1 Pembekalan LKP di STIKesSU
Analisa Program Kerja
2
Kesehatan Lingkungan
Analisa Situasi Umum di RSUP
3
H. Adam Malik
4 Analisa Struktur Organisasi
5 Analisa Pengambilan Keputusan
6 Analisa Sumber Daya Manusia
7 Analisa Finansial
Deskripsi Masalah dan Rencana
8
Program
9 Bimbingan Laporan
11

BAB III
HASIL DAN KEGIATAN LKP

3.1. Analisis Program Pelayanan Kesehatan

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU

No.44 tentang rumah sakit tahun 2009). Pelayanan rumah sakit pada

hakikatnya merupakan sistem proses yang aktivitasnya dalam mendukung

terciptanya pelayanan prima adalah sumber daya manusia (medis,

paramedic, dan nonmedis), sarana dan prasarana, peralatan, obat-obatan,

bahan pendukung dan lingkungan.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

335/Menkes/SK/VII/1990 tanggal 11 Juli 1990: RSUP Haji Adam Malik

ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A berdasarkan keputusan Menteri

Kesehatan RI No.502/Menkes/SK/IX/1991 tanggal 6 September 1991.

RSUP Haji Adam Malik menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam hal

berikut ini :

1. Pelayanan kesehatan preventif, promotif kuratif, maupun rehabilitatif

secara paripurna terhadap pasien.

2. Fungsi pendidikan tenaga kesehatan & non kesehatan meliputi jenis

tenaga dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis & dokter gigi spesialis,

tenaga keperawatan/bidang, tenaga farmasi, tenaga kesehatan


12

masyarakat, tenaga gizi, tenaga fisioterapi, tenaga radioterapi. Kegiatan

penilitian dan pengembangan meliputi bagian.

3. Pengembangan pelayanan kesehatan yang akan dilakukan di RSUP H.

Adam Malik terdiri dari pelayanan medis spesialistik dan sub

spesialistik, pelayanan penunjang medis dan diagnostik serta pelayanan

lain.

Kegiatan pelayanan medis di instalasi rawat jalan:

a. Poliklinik obsteri dan ginekologi

b. Poliklinik gigi

c. Poliklinik jiwa

d. Poliklinik THT

e. Poliklinik anak

f. Poliklinik kardiologi

g. Poliklinik paru

h. Poliklinik syaraf

i. Poliklinik penyakit dalam

j. Poliklinik bedah

k. Poliklinik bedah syaraf

l. Poliklinik mata

m. Poliklinik kulit kelamin

n. Pelayanan medical check up

o. Breast clinic

p. Unit radioterapi
13

q. Pelayanan rumatan metadon

r. Klinik kecantikan

s. Pelayanan rehabilitasi medic

t. Pelayanan posyansus / VCT

Pelayanan penunjang medis :

a. Instalasi patologi klinik

b. Instalasi patologi anatomi

c. Instalasi diagnostik terpadu

d. Instalasi bank darah (unit transfusi darah)

e. Instalasi radiologi

f. Instalasi mikrobiologi klinik

g. Instalasi kardiovaskular

h. Instalasi farmasi

i. Instalasi haemodialisa

j. Instalasi rehabilitasi medis

k. Instalasi jenazah

Pelayanan penunjang non medis :

a. Instalasi CSSD

b. Instalasi laundry

c. Instalasi gizi

d. Penggunaan incinerator

e. Apotek

f. Instalasi diklat & litbang


14

Dalam pembangunan rumah sakit harus mempertimbangkan semua

aspek, mulai dari aspek fisiologi, psikologi dan utamanya pada

pembahasan kali ini adalah tentang aspek kesehatan (sanitasi). Sanitasi

tidak hanya berbicara tentang kesehatan saja namun sesuai dengan definisi

sanitasi secara luas, yaitu mencakup pengendalian terhadap faktor yang

memungkinkan terjadinya bahaya atau kecelakaan. Secara umum,

pembangunan dan sanitasi rumah sakit diatur dalam Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1204/MENKES/SK/X/2004

tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit yang dirangkum

sebagai berikut :

1. Pelayanan Radiologi

- Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1997 tentang

Ketenaganukliran.

- Peraturan Pemerintah RI No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan

Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.

- Prosedur Penanganan Limbah Instalasi Radiologi berdasarkan

Peraturan Pemerintah RI No. 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan

Limbah Radioaktif serta berdasarakan Keputusan Kepala Badan

Pengawas Tenaga Nuklir No. 01-P/Ka-Bapetan/I-03 tentang

Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik.

- Limbah pelayanan dan tata cara pengangkutan :

Limbah radioaktif dari Instalasi Radiologi dikumpulkan dan

ditempatkan pada wadah pengumpul yang memiliki karakter dan


15

label keterangan yang sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004

tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Lampiran

1 (satu) Limbah radioaktif diangkat untuk dikelola oleh pihak

instansi yang berwenang. Pengangkutan dilakukan dengan tata cara

yang telah ditentukan pada Peraturan Pemerintah RI No. 26 tahun

2002 tentang Keselamatan Pengangkutan Zat Radioaktif.

2. Pelayanan sanitasi pengelolaan linen/laundry

- Pedoman Pelayanan Sanitasi Pengelolaan Linen berdasarkan pada

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu).

- Kegiatan sanitasi linen meliputi penanganan dan pengangkutan

linen, pencucian linen kotor, penanganan linen bersih serta

pemeriksaan sanitasi pengelolaan linen.

- Monitoring pelayanan linen meliputi faktor lingkungan (suhu,

kelembaban, kebisingan, angka kuman udara ruang, dan lain-lain),

kualitas air bersih dan kualitas air limbah.

3. Dokontaminasi melalui sterilisasi dan disinfeksi

- Pedoman dekontaminasi melalui disinfeksi dan sterilisasi disusun

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu).


16

- Sterilisasi merupakan suatu proses perlakuan terhadap bahan atau

barang dimana pada akhir proses tidak dapat ditunjukan adanya

mikroorganisme hidup pada batang tersebut.

- Disinfeksi adalah proses menurunkan jumlah mikroorganisme

penyebab penyakit atau yang berpotensi potongan dengan cara

fisika atau kimiawi. Kegiatan desinfeksi meliputi desinfeksi

ruangan, desinfeksi permukaan alat-alat medis dan non medis serta

pemeriksaan sanitasi. Pelaksanaan program dilakukan setiap

harian, mingguan, bulanan dan triwulan sesuai dengan kebutuhan.

- Monitoring disinfeksi dan sterilisasi dilakukan secara berkala

minimal 3 bulan sekali.

4. Higiene dan Saniatsi Makanan Minuman

- Peraturan Menteri Kesehatan No. 712/Menkes/Per/XI/1992 tentang

Persyaratan Kesehatan Jasa Boga.

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu).

- Pengelolaan yang dilakukan adalah sanitasi kualitas air dan

penanganan limbah, sanitasi ruangan pengolahan makanan

(kontruksi dapur dan tata letak), sanitasi bahan makanan, alat,

pencucian alat, penyimpanan bahan makanan, makanan jadi,

pemasakan, penyajian makanan serta kontaminasi makanan.

5. Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman Rumah Sakit


17

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu).

- Pelaksanaan penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit

meliputi pengukuran kualitas udara (suhu, kelembaban, debu,

kebisingan dan bakteriologi udara) dan pengawasan fisik ruang

(pencahayaan, ventilasi dan disinfeksi ruang).

6. Pengendalian serangga tikus dan binatang pengganggu lainnya.

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu).

- Menekan populasi serangga dan binatang pengganggu lainnya yang

terdapat di lingkungan rumah sakit yang keberadaannya dapat

menimbulkan gangguan kesehatan. Lingkup kegiatan adalah

pengendalian kecoak, rayap, nyamuk, lalat, kutu busuk, dan tikus.

7. Pengelolaan Limbah Cair

- Pedoman pengelolaan dan pemantauan limbah cair disusun

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu) dan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No. 58/MenLH/XII/1995 tentang Baku Mutu

Limbah Cair Rumah Sakit.


18

- Proses pengolahan limbah cair mengalami beberapa tahap

perlakukan :

a. Pengumpulan limbah cair dari sumbernya

b. Pre-treatment pada ruang tertentu untuk limbah yang berasal

dari Instalasi Gizi, Laundry, Laboratorium dan Radiologi.

c. Monitoring bak control, bak penampungan dan jaringan

perpipaan limbah cair.

d. Proses pengolahan limbah cair di unit pengolahan

e. Hasil proses pengolahan limbah cair harus sesuai baku mutu

limbah cair rumah sakit berdasarkan Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup No. 58/MenLH/XII/1995

f. Pembuangan hasil pengolahan dialirkan ke badan air.

8. Pengelolaan Limbah Padat

- Pedoman pengelolaan dan pemantauan limbah padat disusun

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu).

- Penanganan sampah medis di ruangan/unit penghasil harus sesuai

dengan protap dimana sampah medis sebelum dibawa ke tempat

pengolahan harus ditempatkan sesuai dengan standar antara lain :

a. Sampah Medis Non Tajam (kasa, kapas, perban, kateter, selang

infuse, plester, masker, jaringan tubuh) ditempatkan/dimasukan

di tong sampah dan dilapisi kantong plastik warna kuning.


19

b. Sampah Medis Tajam (jarum suntik, ampul, lancet, mes, pisau,

gunting) dimasukkan ke tempat khusus jarum warna kuning

yang diberi larutan clorin serta dilapisi kantong plastik.

c. Sampah Bahaya Beracun (citotoxis, chemotherapy, bahan

kimia) dimasukkan ke dalam bak sampah kuning dilapisi

kantong plastik ungu.

d. Sampah Medis Radioaktif dimasukkan dalam bak sampah

dengan lapis kantong plastik warna merah.

e. Sampah Medis dari Farmasi yang meliputi obat-obatan dan

reagen kadaluwarsa bila mungkin dikembalikan kea gen dan

bila tidak memungkinkan dibakar di Insinerator.

f. Sampah Medis Khusus (HIV, SARS, dll) dimasukan ke bak

sampah dilapisi kantong plastik, diikat dan diisi label.

g. Semua limbah B3 dilakukan pencatatan dan pelaporan dengan

mengacu pada KepMenLH No. 18 tahun 1999 tentang

pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

- Kereta pengangkut sampah diberi label sampah medis dan non

medis serta sampah medis tidak boleh campur dengan sampah non

medis. Petugas pengangkut harus memakai Alat Perlindungan Diri

(APD) seperti pakaian khusus, sarung tangan, sepatu boot dan

masker. Begitu pula operator Insinerator.

9. Pengelolaan laboratorium mikrobiologi dan biomedis


20

- Pengelolaan laboratorium mikrobiologi dan biomedis mengacu

pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No

1244/Menkes/SK/XII/1994 tentang Pedoman Keamanan

Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis

10. Pengendalian infeksi nosokomial

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit lampiran 1 (satu).

- Pencegahan yang dilakukan adalah :

a. Pencucian tangan

b. Dekontaminasi terhadap peralatan yang tercemar atau telah

dipergunakan sebelum peralatan tersebut menjalani proses

lebih lanjut.

c. Pembersihan/pencucian semua alat yang akan didisinfeksi atau

disterilkan untuk menghilangkan semua bahan organic (darah

dan jaringan) dan sisa lainnya.

d. Disinfeksi adalah menghilangkan semua mikroba tetapi spora

mungkin masih ada.

e. Sterilisasi merupakan upaya menghancurkan mikroba termasuk

spora bakteri (Bacillus subtilus, Clostridium tetami dan lain-

lain)

Rumah sakit sebagai sarana pelayanan umum tempat

berkumpulnya orang sakit dan orang sehat yang memungkinkan terjadinya


21

pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan perlu menyelenggarakan

kesehatan lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan sanitasi

agar menjamin dan dapat menekan terjadinya infeksi nosokomial dan

memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan rumah sakit. Salah

satu cara mengetahui tingkat sanitasi rumah sakit adalah dengan

mengadakan inspeksi yaitu pengawasan dan pemantauan agar sarana

kesehatan mantaati semua ketentuan perundang-undangan lingkungan

hidup dan kesehatan. Prosedur dalam melakukan inspeksi sanitasi dimulai

dengan membuat lembar penilaian yang mengacu pada Permenkes

1204/Menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah

sakit kemudian menghitung hasil penilaian lembar instrument dengan

rumus :

Nilai = bobot x skore

Persentase nilai sanitasi RS hasil observasi :

Skor per variabel x 100% (bobot x 100)

𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐫 𝐯𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥


𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐞 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

Setelah hasil penilaian didapat maka selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan. Caranya dengan menjumlahkan semua skore yang sudah

diberikan pada masing-masing variabel yang dinilai, kemudian dibagi

dengan total nilai maksimum dan dikalikan 100%


22

Kriteria :

- < 30 % : Sanitasi buruk

- 31 % - 60 % : Sanitasi cukup baik

- > 60 % : Sanitasi Baik

Berikut hasil penilaian pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi

Sanitasi) Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Tahun 2017.

Tabel 2. Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan RSUP H.


Adam Malik Medan

1. Nama Rumah Sakit : Rsup H. Adam Malik


2. Alamat Rumah Sakit : Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan
3. Kelas Rumah Sakit : Rumah Sakit Pemerintah Tipe A
4. Jumlah Tempat Tidur : 723 (Buah)
5. Tanggal Pemeriksaan : 23 Mei s/d 12 Juni 2018
6. Kriteria Pemberian Nilai : sesuai = 1 ; tidak sesuai = 0

Variabel
No. Bobot Komponen Yang Dinilai Nilai Skore
Upaya Kesling
1 2 3 4 5 6
1 KESEHATAN
LINGKUNGAN
5
RUMAH SAKIT

1. Lantai a. Kuat/Utuh 1 5
b. Bersih 1 5
c. Pertemuan lantai dan dinding 0 0
berbentuk konus/lengkung
d. Kedap air 1 5
e. Rata 1 5
f. Tidak licin 0 0
g. Mudah dibersihkan 1 5
2. Dinding a. Rata 1 5
b. Bersih 1 5
c. Berwarna terang 1 5
d. Mudah dibersihkan 1 5
3. Ventilasi **)
3.1. Ventilasi a. Ventilasi alam, lubang 1 5
23

Gabungan ventilasi minimum 15% x


luas lantai
b. Ventilasi mekanis (Fan, AC,
1 5
Exhauster)
3.2. Ventilasi Alam Lubang ventilasi minimal
0 0
15% x luas lantai
3.3. Ventilasi Fan, AC, Exhauster
0 0
Mekanis
1 2 3 4 5 6
4. Atap a. Bebas serangga dan tikus 0 0
b. Tidak bocor 0 0
c. Berwarna terang 1 5
d. Mudah dibersihkan 1 5
5. Langit-langit a. Tinggi langit-langit minimal 1
5
2,7 m dari lantai
b. Kuat 1 5
c. Berwarna terang 1 5
d. Mudah dibersihkan 1 5
6. Kontruksi a. Tidak ada genangan air 1 5
Balkon, b. Tidak ada jentik 1 5
Beranda, Dan c. Mudah dibersihkan
1 5
Talang
7. Pintu a. Dapat mencegah masuknya
1 5
serangga dan tikus
b. Kuat 1 5
8. Pagar a. Aman 0 0
b. Kuat 1 5
9. Halaman taman a. Bersih 1 5
dan tempat b. Mampu menampung mobil
1 5
parker karyawan dan pengunjung
c. Tidak berdebu/becek 0 0
d. Tersedia tempat sampah
0 0
yang cukup
10. Jaringan a. Aman (bebas cross
1 5
instalasi connection)
b. Terlindung 1 5
11. Saluran Air a. Tertutup 1 5
Limbah b. Aliran air lancar 1 5
II RUANG 5
BANGUNAN

1. Ruang a. Rasio luas lantai dengan


perawatan tempat tidur :
- Dewasa : 4,5 m2/tt 1 5
- Anak/bayi : 2 m2/tt
-
b. Rasio tempat tidur dengan
kamar mandi 1-10 tt/km 1 5
mandi dan toilet
24

c. Angka kuman maksimal


0 0
200-500 CFU/m3 udara
d. Bebas serangga/tikus 1 5
e. Kadar debu maksimal 150
0 0
ug/m3 udara
f. Tidak berbau (termasuk H2S
1 5
dan atau NH3
g. Pencahayaan 100-200 lux 1 5
h. Suhu 220C – 240C (dengan
AC), apabila menggunakan
AC sentral cooling tower nya
0 0
tidak menjadi perindukan
bakteri ligionella atau suhu
kamar (tanpa AC).
i. Kelembaban 45%-60%
(dengan AC) kelembaban 1 5
udara ambient (tanpa AC)
j. Kebisingan <45 dBA 0 0
2. Lingkungan RS a. Kawasan bebas rokok 1 5
b. Penerangan dengan
1 5
intensitas cukup
c. Saluran air limbah tertutup 1 5
d. Saluran drainase aliran
1 5
lancar
3. Ruang operasi a. Bebas kuman patogen 0 0
b. Angka kuman 10 CFU/m3
0 0
udara
c. Dinding terbuat dari
1 5
porselin/vinyl
d. Pintu harus dalam keadaan
1 5
tertutup
e. Langit-langit tidak bercela 1 5
f. Ventilasi dengan AC
tersendiri dilengkapi filter 0 0
bakteri
g. Suhu 190C-250C 1 5
h. Kelembaban 45%-60% 1 5
i. Pencahayaan ruang 300 lux-
1 5
500 lux.
j. Pencahayaan meja operasi
1 5
10.000 lux – 20.000 lux
k. Tinggi langit-langit 2,7m-
1 5
3,3m dari lantai
4. Ruang a. Dinding terbuat dari
Laboratorium porselin/keramik setinggi 1 5
1,5m dari lantai
b. Lantai dan meja kerja tahan
terhadap bahan kimia dan 1 5
getaran
25

c. Dilengkapi dengan dapur


1 5
kamar mandi dan toilet
d. Tinggi langit-langit 2,7m-
1 5
3,3m dari lantai
e. Kebisingan <65dBA 0 0
5. Ruang a. Pintu masuk terpisah dengan
1 5
Sterilisasi pintu keluar
b. Tersedia ruangan khusus 1 5
1 2 3 4 5 6
c. Dinding terbuat dari
porselin/keramik setinggi 1,5 0 0
m dari lantai
6. Ruang a. Dinding dan daun pintu
1 5
Radiologi dilapisi timah hitam
b. Kaca jendela menggunakan
1 5
kaca timah hitam
c. Tinggi langit-langit 2,7m-
1 5
3,3m dari lantai
d. Hubungan dengan ruang
0 0
gelap harus dengan loket
7. Ruang a. Suhu -100C s/d +50C 1 5
Pendingin b. Bebas tikus dan kecoa 1 5
c. Dilengkapi rak untuk
menyimpan makanan dengan
1 5
tinggi 20 cm – 25 cm dari
lantai
8. Ruang Mayat a. Dinding dilapisi
0 0
porselin/keramik
b. Terletak dekat dengan
bagian 0 0
pathologi/laboratorium
c. Jauh dari poliklinik/ruang
1 5
pemeriksaan
d. Mudah dicapai dari ruang
perawatan, UGD, dan ruang 0 0
operasi
e. Dilengkapi dengan saluran
1 5
pembuangan air limbah
f. Dilengkapi dengan ruang
ganti pakaian petugas dan 1 5
toilet
g. Dilengkapi dengan
perlengkapan dan bahan
1 5
pemilisan jenazah termasuk
meja memandikan mayat
9. Toilet dan a. Rasio toilet/kamar mandi
1 5
Kamar Mandi dengan tempat tidur 1 : 10
b. Toilet tersedia pada setiap
1 5
unit/ruang khusus untuk unit
26

rawat inap dan karyawan


harus tersedia kamar mandi
c. Letak tidak berhubungan
langsung dengan dapur
1 5
kamar operasi dan ruang
khusus lainnya
d. Saluran pembuangan air
limbah dilengkapi dengan 0 0
penahan bau (water seal)
1 2 3 4 5 6
e. Lubang penghawaan harus
berhubungan langsung 0 0
dengan udara luar
f. Kamar mandi dan toilet
untuk pria, wanita, dan 0 0
karyawan terpisah
III PENYEHATAN
MAKANAN DAN
15
MINUMAN

1. Bahan makanan a. Kondisi bahan makanan dan


dan makanan makanan jadi secara fisik 1 15
jadi memenuhi syarat
b. Kondisi bahan makanan dan
makanan jadi secara
1 15
bakteriologis memenuhi
syarat
2. Tempat a. Makanan yang mudah
penyimpanan membusuk disimpan pada 1 15
bahan makanan suhu >56,50C atau < 40C
dan makanan b. Makanan yang akan
jadi disajikan > 6 jam disimpan 1 15
pada suhu -50C s/d -10C
c. Bersih 1 15
d. Terlindung dari debu 1 15
e. Bebas gangguan serangga
0 0
dan tikus
f. Bahan makanan dan
1 15
makanan jadi terpisah
3. Penyajian a. Menggunakan kereta dorong
0 0
Makanan tertutup
b. Tidak menyajikan makanan
1 15
jadi yang sudah menginap
c. Lalu lintas makanan jadi
0 0
menggunakan jalur khusus
4. Tempat a. Lantai dapur sebelum dan
Pengolahan sesudah kegiatan dibersihkan 1 15
Makanan dengan antiseptik
(dapur) b. Dilengkapi dengan sungkup
1 15
dan cerobong asap
27

c. Pencahayaan > 200 lux 1 15


5. Penjamah a. Memiliki surat keterangan
1 15
Makanan sehat yang berlaku
b. Tidak berkuku panjang,
1 15
koreng, dan sejenisnya
c. Menggunakan pakaian
pelindung pengolahan 0 0
makanan
1 2 3 4 5 6
d. Selalu menggunakan
peralatan dalam menjamah 1 15
makanan jadi
e. Berperilaku sehat selama
1 15
bekerja
6. Peralatan a. Sebelum digunakan dalam
1 15
kondisi bersih
b. Tahan karat dan tidak
1 15
mengandung bahan beracun
c. Utuh, tidak retak 1 15
d. Dicuci dengan desinfektan
atau dikeringkan dengan
sinar matahari/pemanas 1 15
buatan dan tidak dibersihkan
dengan kain
IV PENYEHATAN
AIR 10

1. Kuantitas a. Tersedia air bersih >500


lt/tt/hr dan tersedia air
1 10
minum sesuai dengan
kebutuhan
b. Air minum tersedia pada
0 0
setiap tempat kegiatan
2. Kualitas a. Bakteriologis 1 10
b. Kimia 1 10
c. Fisika 1 10
3. Sarana a. Sumber PDAM, air tanah
1 10
diolah
b. Distribusi tidak bocor 1 10
c. Penampungan tertutup 1 10
V PENGELOLAAN
LIMBAH 15

1. Pengelolaan a. Pemusnahan limbah padat


limbah padat infeksius, citotoksis, dan
farmasi dengan incinerator
1 15
(suhu >10000C) atau khusus
untuk sampah infeksius
dapat disterilkan dengan
28

auto clave atau radiasi


microwave sebelum dibuang
ke landfill
b. Bagi yang tidak punya
incinerator ada MoU antara
RS dan pihak yang 0 0
melakukan pemusnahan
limbah medis
c. Tempat limbah padat kuat,
tahan karat, kedap air,
dengan penutup, dan kantong
plastik dengan warna dan
1 15
lambang sesuai pedoman.
Minimal 1(satu) buah tiap
radius 20 pada ruang
tunggu/terbuka
d. Tempat pengumpulan dan
penampungan limbah
sementara segera 0 0
didesinfeksi setelah
dikosongkan
e. Diangkut ke TPS > 2
kali/hari dank e TPA > 1 1 15
kali/hari
f. Limbah domestik dibuang ke
TPA yang ditetapkan 1 15
PEMDA
g. Sampah radioaktif ditangani
sesuai peraturan yang 1 15
berlaku
2. Pengolahan a. Dilakukan pengolahan
Limbah Cair melalui instalasi pengolahan 1 15
limbah
b. Disalurkan melalui saluran
1 15
tertutup, kedap air dan lancar
3. Kualitas a. Memenuhi persyaratan
effluent yang Kepmen LH Nomor 58
dibuang ke Tahun 1995 atau Perda 1 15
dalam setempat
lingkungan
VI TEMPAT 10 a. Terdapat keran air bersih
PENCUCIAN dengan kapasitas, kualitas,
LINEN kuantitas, dan tekanan yang
1 10
memadai serta disediakan
keran air panas untuk
desinfeksi awal
b. Dilakukan pemilihan antara
linen infeksius dan non 1 10
infeksius
c. Tersedia ruang pemisah 1 10
29

antara barang bersih dan


kotor
d. Lokasi mudah dijangkau
oleh kegiatan yang
memerlukan dan jauh dari 0 0
pasien serta tidak berada di
jalan
e. Lantai terbuat dari
beton/plester yang kuat, rata,
1 10
tidak licin, dengan
kemiringan > 2-3%
f. Pencahayaan > 200 lux 0 0
g. Terdapat sarana pengering
1 10
untuk alat-alat sehabis dicuci
VII PENGENDALIAN 5 a. Fisik :
SERANGGA DAN Kontruksi bangunan, tempat
TIKUS penampungan air,
penampungan sampah tidak 0 0
memungkinkan sebagai
tempat berkembang-biaknya
serangga dan tikus
b. Kimia :
Insektisida yang dipakai
memiliki toksisitas rendah 1 5
terhadap manusia dan tidak
bersifat persisten
VIII DEKONTAMINA 15 a. Menggunakan peralatan
SI MELALUI sterilisasi uap (autoclave)/gas
DESINFEKSI dengan suhu sekitar 1340C
DAN atau peralatan radiasi
1 15
STERILISASI gelombang mikro
(microwave) atau dengan
cara lain yang memenuhi
syarat
b. Alat dan perlengkapan medis
yang sudah disterilkan
1 15
disimpan pada tempat khusus
yang steril pula
c. Alat dan perlengkapan medis
yang sudah disterilkan atau
didesinfeksi terlebih dahulu
1 15
dibersihkan dari darah,
jaringan tubuh, dan sisa
bahan lain
d. Peralatan sterilisasi
dikalibrasi minimal 0 0
sekali/tahun
e. Ruang operasi yang telah
dipakai harus dilakukan 1 15
desinfeksi sebelum operasi
30

berikutnya
IX PENGAMANAN 10 a. Ada izin mengoperasikan
RADIASI peralatan yang memancarkan 1 10
radiasi
b. Dosis radiasi pengion
terhadap pekerja dan
1 10
masyarakat tidak melebihi
NBD
c. Ada sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan
kerja pada pekerja dan
masyarakat terhadap radiasi 1 10
pengion, organisasi,
peralatan proteksi radiasi,
pemantauan dosis perorangan
d. Instalasi dan gudang
peralatan radiasi
ditempatkan pada lokasi yang
0 0
jauh dari tempat yang rawan
kebakaran, tempat berkumpul
orang banyak
e. Tebal bahan perlindungan
pada masing-masing ruangan
berdasarkan jenis dan energy
radiasi, aktifitas dan dimensi 1 10
sumber radiasi serta sifat
bahan pelindung sesuai
peraturan yang berlaku

1 2 3 4 5 6
X PENYULUHAN 5 Dilakukan penyuluhan kesehatan
KESEHATAN secara langsung maupun tidak
LINGKUNGAN langsung kepada :
a. Karyawan medis/non medis 1 5
b. Pasien 1 5
c. Pedagang makanan dalam
0 0
lingkungan RS
d. Pengunjung 0 0
XI UNIT/INSTANSI 5 a. Dipimpin oleh tenaga teknis
SANITASI RS yang sudah mengikuti 1 5
***) pelatihan sanitasi RS
b. Dipimpin oleh tenaga teknis
yang belum mengikuti 0 0
pelatihan sanitasi RS
c. Dipimpin oleh tenaga non
teknis yang sudah mengikuti 0 0
pelatihan sanitasi RS
JUMLAH 100 118 985
31

Tabel 3. Penilaian Kesehatan Lingkungan Pada Program Pengendalian


Serangga dan Tikus di RSUP. H Adam Malik Medan

No Variabel Pengendalian Komponen Yang Dinilai Keterangan


1 Pengendalian Fisik Langit-langit tidak bocor atau Tidak
serangga berlubang dan tidak terdapat Memenuhi
dan genangan air syarat
tikus Terpasang kawat kasa pada Tidak
saluran air yang keluar dari Memenuhi
ruang rumah sakit syarat
Menutup lubang-lubang atau
Tidak
celah-celah agar serangga dan
Memenuhi
tikus tidak masuk kedalam
syarat
ruangan.
Menyimpan bahan makanan Tidak
dan makanan jadi pada tempat- Memenuhi
tempat yang tertutup. syarat
Membuang sampah pada tempat
pembuangan sampah dan
mengangkut sampah dari Memenuhi
tempat pembuangan sampah syarat
setiap hari ke tempat
pembuangan akhir.
Tempat penampungan air Tidak
tertutup dan rutin dalam Memenuhi
pembersihannya syarat
Menggunakan bahan kimia
(insektisida) dengan formulasi
Memenuhi
Kimia spray (pengasapan), dust
syarat
(bubuk), aerosol (semprotan)
atau bait (umpan).
Tidak
Memelihara binatang pemangsa
Biologi Memenuhi
(predator), seperti kucing.
syarat
Skore sanitasi RSUP H. Adam Malik Tahun 2017 : ( 985 : 1220 ) x 100 % = 81%

Jadi, sanitasi yang ada di RSUP H. Adam Malik dikategorikan “Baik”

Hasil penilaian kesehatan lingkungan rumah sakit setelah dilakukan

observasi mendapatkan skore 81 % yang dapat dikatakan sanitasinya baik. Dari

variabel pengendalian serangga dan tikus pada tabel 2 diketahui bahwa masing -

masing penilaian didapatkan skore 0 pada pengendalian serangga dan tikus secara
32

fisik ini menunjukan bahwa pengendalian serangga dan tikus belum dilaksanakan

dengan baik, dan dilihat dari tabel 3 pada pengendalian serangga dan tikus secara

fisik banyak item yang tidak memenuhi syarat dikarenakan saat petugas kesehatan

lingkungan melakukan observasi masik ada dijumpai serangga dan tikus di rumah

sakit disebabkan karna tidak ada dipasangnya kawat kasa pada saluran air yang

keluar dari ruang rumah sakit dan sebagainya serta tidak ada pengawas yang rutin

untuk mengawasi dan mengendalikan serangga dan tikus. Mengingat rumah sakit

sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dan merupakan tempat

berkumpulnya orang-orang sakit dan sehat maka lingkungan rumah sakit harus

bebas serangga dan tikus agar tidak terjadi kontak antara manusia dengan vektor

penyakit atau makanan dengan vektor penyakit supaya infeksi Nosokomial yang

ditularkan melalui serangga dan tikus dapat ditekan serendah mungkin dan tidak

terjangkit penyakit lain yang disebarkan oleh serangga dan tikus.

3.2. Analisis Situasi Umum

RSUP Haji Adam Malik adalah rumah sakit umum milik pemerintah

pusat yang secara teknis berada dibawah Direktorat Jenderal Bina Upaya

Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, berlokasi di Jl. Bunga Lau No.17

Medan Tuntungan. RSUP Haji Adam Malik merupakan pusat rujukan

kesehatan regional untuk wilayah Sumatera bagian Utara dan Bagian

Tengah yang meliputi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi

Sumatera Utara, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat. RSUP Haji

Adam Malik dibangun secara bertahap dimana pembangunan tahap pertama

meliputi gedung poliklinik, gedung CMU (Central Medical Unit), rawat


33

inap dengan kapasitas 300 tempat tidur, gedung farmasi, dapur dan cuci,

kamar jenazah, ME utility dan asrama perawat. Pembangunan gedung

berikutnya dilaksanakan berlanjut setiap tahun yaitu:

1. Tahun1992/1993, pembangunan gedung instalasi gawat darurat 1000 m2.

2. Tahun 1993/1994, pembangunan gedung administrasi.

3. Tahun 1994/1995, pembangunan gedung rawat inap terpadu -B (150 TT) dan

selasar penghubung.

4. Tahun 1997/1998, pembangunan lanjutan gedung rawat inap terpadu – B (150

TT lagi) dalam bentuk rangka/konstruksi bangunan saja.

5. Tahun 1999/2000, pembangunan gedung administrasi lantai II dan III.

6. Tahun 2004, pembangunan lanjutan gedung rawat inap terpadu – B.

7. Tahun 2005, pembangunan gedung rawat inap terpadu – B untuk pelayanan

jantung, anak dan VIP, sehingga jumlah tempat tidur berjumlah 450 unit.

8. Tahun 2006 s/d 2009, jumlah tempat tidur bertambah sesuai dengan kebutuhan

pasien rawat inap menjadi 600 TT.

9. Tahun 2010 bulan Maret jumlah tempat tidur bertambah menjadi 650 TT

sesuai dengan SK Dirut No. YM.00.03/IV.2.1/3258a/2010 dan pembangunan

gedung gawat darurat dengan luas area 4000 m2 telah selesai dilaksanakan.

10. Tahun 2011, pembangunan gedung Cardiac Center dengan luas area 7000

m2/7 lantai termasuk basement telah selesai dilaksanakan dan dimulainya

pembangunan gedung rawat inap seluas 20.000 m2.

11. Tahun 2012, gedung rawat inap.


34

12. Tahun 2013, diharapkan pembangunan gedung rawat inap yang baru

dilanjutkan.

13. Tahun 2014, juga direncanakan dimulainya Operasional gedung Cardiac

Center 7 lantai, termasuk lantai basement dan direncanakan operasional

gedung gawat unit darurat 4 lantai akan dilaksanakan penggunaannya.

14. Tahun 2016, Gedung Pusat Jantung Terpadu sudah resmi beroperasional dan

membuka IGD Cardiac.

Untuk analisis situasi umum khususnya pada program kesehatan

lingkungan di RSUP H. Adam Malik masih tergolong baik sesuai dengan

Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 serta penyakit nosokomial di

lingkungan rumah sakit berdasarkan rekapulasi data dari Instalasi PPI rumah sakit

belum ada pelaporan tentang infeksi nosokomial yang disebabkan oleh serangga

dan tikus.

3.3. Analisis Struktur Organisasi

3.3.1. Visi dan Misi RSUP H. Adam Malik

RSUP H. Adam Malik Medan mempunyai tugas menyelenggarakan upaya

penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu

dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan,

melaksanakan upaya rujukan serta menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan

penelitian.

1. VISI

Visi Rumah Sakit adalah menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan

Nasional yang terbaik dan bermutu di Indonesia pada Tahun 2019.


35

2. MISI

Misi Rumah Sakit adalah :

1) Melaksanakan Pelayanan, Pendidikan, Penelitian dan Pelatihan di Bidang

Kesehatan yang Paripurna, Bermutu dan Terjangkau.

2) Melaksanakan Pengembangan Kompetensi SDM secara

berkesinambungan

3) Mangampu Rumah Sakit Jejaringan dan Rumah Sakit di Wilayah

Sumatera

3. BUDAYA RUMAH SAKIT

Wujudkan dan kembangkan pikiran, ucapan dan tindakan untuk membangun

budaya kerja berlandaskan pada tiga sendi, yaitu :

Profesional

Bekerja secara cermat, tertib, disiplin, dan semangat tinggi

Dengan kemampuan optimal melakukan tugas dengan pengetahuan dan

keterampilan terkini

Dengan perhitungan tepat, cepat dan matang serta berani mengambil resiko

Integritas

Berlandaskan Iman dan Taqwa

Jujur, Ikhlas, Setia, Tegar dan Bertanggungjawab

Berdasarkan pengabdian serta rela berkorban

Lapang hati dan Bijaksana

Kerjasama

Memupuk saling pengertian dengan sesame pegawai


36

Menghormati dan menghargai pendapat pegawai yang lain

Menghayati diri sebagai bahagian dari system dan kesatuan organisasi

Dengan melihat atau memperhatikan visi, misi dan budaya organisasi, maka

RSUP H. Adam Malik menetapkan motto sebagai berikut :

4. MOTTO :

P = Pelayanan Cepat

A = Akurat

T = Terjangkau

E = Efisien

N = Nyaman

5. TUJUAN RUMAH SAKIT

a. Terselenggaranya kegiatan jasa pelayanan dn usaha dibidang kesehatan

secara optimal untuk meningkatkan status kesehatan dan senantiasa

berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

b. Terselenggaranya pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu dengan

jumlah, jenis dan jenjang yang memenuhi kebutuhan.

6. NILAI – NILAI RUMAH SAKIT

a. Pasien merupakan anggota masyarakat yang memerlukan pelayanan

kesehatan maka pelayanan medis harus diberikan dengan cara benar dan

tanpa membedakan golongan, agama, suku dan kemampuan sesuai dengan

azas keadilan social.


37

b. Memegang teguh dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika profesi dan

norma-norma religious.

c. Seluruh keputusan dan tindakan akan diambil dengan peraturan dan

ketentuan yang berlaku melalui suatu musyawarah serta dapat

dipertanggungjawabkan

d. Pelayanan yang diberikan secara utuh, terpadu dan paripurna


38

3.3.2. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUP H. Adam Malik


39

STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN
RSUP H.ADAM MALIK MEDAN

DIREKTUR UTAMA

dr. Bambang Prabowo, M.Kes


NIP.196007071988021001

DIREKTUR UMUM & OPERASIONAL

Syamsudin Angkat, SH, SE, MM


NIP.195812211982031007

Ka.Inst.Kesehatan Lingkungan

Domdom Bakara, SP__


NIP.196502191986032002
Waka.Inst.Kesehatan Lingkungan

Indra Singarimbun, SKM


NIP.196007071988021001

Pokja Pokja Pokja Pokja


Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Administrasi,
Limbah Padat Laboratorium Sanitasi Logistik &
dan Cair Lingkungan Rumah Sakit Litbang

Gambar 2. Struktur Organisasi Instalasi Kesehatan Lingkungan

Dapat dilihat dari struktur organisasi kesehatan lingkungan bahwa Kepala

Instalasi Kesehatan Lingkungan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan

yang seharusnya, ini menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap pengawasan

dan pengendalian serangga dan tikus di rumah sakit.


40

3.3.3. Uraian Jabatan

1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan

Pengertian

Adalah seseorang yang diberi tanggungjawab dan wewenang bertugas

memimpin, menyelenggarakan, mengkoordinasikan, merencanakan, mengawasi,

mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan dan pengolalaan kesehatan lingkungan

di RSUP. H. Adam Malik dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Umum dan Operasional RSUP H. Adam Malik Medan.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal S-1 Kesehatan (Sarjana)

Kursus / Pelatihan : Manajemen Rumah Sakit

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 10 tahun sebagai tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di lingkungan Instalasi Kesehatan

Lingkungan

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan pelayanan Instalasi

Kesehatan Lingkungan

3. Kebenaran dan ketepatan dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan pelaksanaan Instalasi Kesehatan

Lingkungan

4. Kebenaran dan keobjektifan penelian kinerja staf


41

5. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan pimpinan

6. Kebenaran dan keterarahan dalam memotivasi tenaga di lingkungan

Instalasi Kesehatan Lingkungan

7. Kebenaran dan ketepatan dalam telaahan staf

8. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus Instalasi

Kesehatan Lingkungan

9. Kebenaran dan kehati-hatian dalam memberikan saran dan bahan

pertimbangan

10. Kebenaran dan ketepatan usulan kebutuhan tenaga di lingkungan Instalasi

Kesehatan Lingkungan

11. Kebenaran dan ketepatan koordinasi dengan unit/satuan kerja yang terkait

12. Ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan RSUP H. Adam

Malik

13. Keselamatan dan kesehatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas

Wewenang :

1. Mengusulkan hal-hal yang sifatnya meningkatkan kesehatan lingkungan

RSUP H. Adam Malik khususnya dan lingkungan masyarakat umumnya

2. Meminta data dan informasi yang dibutuhkan dari staf

3. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan kegiatan Kesehatan

Lingkungan kepada Staf

4. Menilai pekerjaan Pegawai Instalasi Kesehatan Lingkungan, yang dituang

dalam Sasaran Penilaian Kerja (SKP)

5. Member saran dan pertimbangan kepada atasan.


42

6. Mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi laporan kegiatan

Instalasi Kesehatan Lingkungan.

7. Mengkoordinasikan kegiatan program Instalasi Kesehatan Lingkungan

kepada masing-masing pokja atau seluruh pokja secara kolektif

8. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang

Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan

9. Mengoreksi usulan bila terjadi kekeliruan

10. Menegur secara lisan/tulisan kepada seluruh pegawai Instalasi Kesehatan

Lingkungan

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

a. Menyusun rencana kerja Instalasi Kesehatan Lingkungan, sesuai

dengan rencana strategi (Renstra) dan rencana Bisnis dan Anggaran

RSUP. H. Adam Malik

b. Menyusun tata kerja dilingkungan Instalasi Kesehatan Lingkungan,

yang meliputi cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas serta

bimbingan pelaksanaannya.

c. Menyiapkan data usulan kebutuhan tenaga pada Instalasi Kesehatan

Lingkungan

d. Menyiapkan data usulan kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas

instalasi Kesehatan Lingkungan

e. Menyiapkan data usulan kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana

serta fasilitas pada Instalasi Kesehatan Lingkungan


43

f. Menyiapkan data kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta penelitian

dan pembangunan Instalasi Kesehatan Lingkungan.

2) Aspek Penggerakan/Pelaksanaan :

a. Menyiapkan data Program dan Anggaran Instalasi Kesehatan

Lingkungan.

b. Menyusun Standar Operasional Prosedur ( SOP ) di Instalasi

Kesehatan Lingkungan

c. Melaksanakan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di

lingkungan Instalasi Kesehatan Lingkungan, dengan cara

mengkoordinasikan dan membimbing agar pelaksanaan ketatausahaan

dan kerumahtanggaan berjalan lancer dan tepat waktu

d. Menyusun laporan kegiatan berkala Instalasi Kesehatan Lingkungan

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas RSUP H. Adam Malik

3) Aspek Pengawasan :

a. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan kegiatan di lingkungan

Instalasi Kesehatan Lingkungan

b. Mengevaluasi kegiatan staf dengan menilai hasil pelaksanaan tugas

serta menilai prestasi kerja Pegawai dilingkungan instalasi Kesehatan

Lingkungan dan menuangkannya kedalam penilaian Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP).

c. Mengawasi segala kegiatan Instalasi Kesehatan Lingkungan


44

d. Melaksanakan pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Pengelolaan

Kesehatan Lingkungan.

e. Melaksanakan evaluasi seluruh kegiatan kesehatan lingkungan.

f. Mengawasi ketertiban, keamanan dan kebersihan dilingkungan RSUP

H. Adam Malik

g. Mengawasi dan minilai mekanisme kerja staf di Instalasi Kesehatan

Lingkungan melalui laporan atau memeriksa langsung hasil kerja

bawahan.

2. Nama Jabatan : Wakil Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan

Pengertian

Adalah seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang bertugas untuk

membantu kepala instalasi dalam memimpin, menyelenggarakan,

mengkoordinasikan, merencanakan, mengawasi, mengevaluasi seluruh kegiatan

pelayanan dan pengelolaan kesehatan lingkungan di RSUP H. Adam Malik dan

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dan Operasinal RSUP H.

Adam Malik serta menggantikan tugas kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan

bila berhalangan.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal S-1 Kesehatan (Sarjana)

Kursus/Pelatihan : Manajemen Rumah Sakit

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 4 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan
45

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan Instalasi Kesehatan

Lingkungan.

2. Kebenaran dan ketepatan dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan pelaksanaan Instalasi Kesehatan

Lingkungan.

3. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan pimpinan

4. Kebenaran dan keterarahan dalam memotivasi tenaga di lingkungan

Instalasi Kesehatan Lingkungan.

5. Kebenaran dan ketepatan dalam telaahan staf.

6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus Instalasi

Kesehatan Lingkungan.

7. Kebenaran dan ketepatan koordinasi dengan unit/satuan kerja yang terkait.

8. Ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan RSUP. H. Adam

Malik.

9. Keselamatan dan kesehatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas.

Wewenang :

a. Mengusulkan hal-hal yang sifatnya meningkatkan Kesehatan Lingkungan

RSUP H. Adam Malik

b. Mengawasi segala kegiatan Instalasi Kesehatan Lingkungan

c. Melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Pengelolaan

Kesehatan Lingkungan
46

d. Memberi saran dan pertimbangan mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan penggunaan fasilitas sesuai permasalahan, sebagai bahan masukan

bagi atasan dalam menentukan kebijakan.

e. Melaksanakan evaluasi seluruh kegiatan kesehatan lingkungan.

f. Melaksanakan tugas lain yang diberi oleh atasan.

g. Membuat laporan berkala dan laporan khusus

h. Mengawasi ketertiban, keamanan dan kebersihan dilingkungan RSUP H.

Adam Malik.

i. Mengawasi dan menilai mekanisme kerja staf di Instalasi Kesehatan

Lingkungan melalui laporan atau memeriksa langsung hasil kerja

bawahan.

j. Mengadakan rapat staf secara berkala untuk membahas permasalahan dan

mencari cara penyelesaian, secara efesien dan efektif.

k. Mengkonsultasikan kegiatan pengendalian mutu, perencanaan dan

pemantauan pengelolaan kesehatan lingkungan serta pengembangan

tenaga kepada atasan.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perancanaan :

a. Membantu menyusun misi dan tujuan pengelolaan kesehatan

lingkungan.

b. Membantu menyusun program pengorganisasian pengelolaan

kesehatan lingkungan berdasarkan organisasi dan tata kerja, susunan

jabatan serta uraian tugas.


47

c. Membantu menyusun tata kerja pengelolaan kesehatan lingkungan.

d. Membantu menyusun Rencana Anggaran Biaya pengelolaan kesehatan

lingkungan.

e. Membantu menyusun Rencana Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Instalasi Kesehatan Lingkungan.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Membantu menyusun program kesehatan lingkungan meliputi :

pengelolaan limbah, sanitasi umum, dan laboratorium lingkungan,

ketatausahaan dan kepegawaian.

b. Membantu membuat konsep peraturan dalam lingkup pengelolaan

kesehatan lingkungan.

c. Membantu melaksanakan kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan.

d. Membantu melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam

rangka peningkatan kebersihan.

3) Aspek Pengawasan :

a. Mengawasi segala kegiatan Instalasi Kesehatan Lingkungan.

b. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian Kegiatan Pengelolaan

Kesehatan Lingkungan.

c. Melaksanakan evaluasi seluruh kegiatan kesehatan lingkungan.

d. Mengawasi ketertiban, keamanan dan kebersihan dilingkungan RSUP.

H. Adam Malik
48

e. Mengawasi dan menilai mekanisme kerja staf di Instalasi Kesehatan

Lingkungan melalui laporan atau memeriksa langsung hasil kerja

bawahan.

3. Nama Jabatan : Ka. Pokja Pengelolaan Limbah

Pengertian :

Adalah seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang bertugas

merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi kegiatan pengelolaan

limbah padat dan cair, melaporkan dan bertanggung jawab langsung kepada

Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan RSUP H. Adam Malik.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal D-III

Kursus/Pelatihan : Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 10 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di lingkungan pengelolaan limbah

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan pengelolaan limbah

3. Kebenaran ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan di pengelolaan limbah.

4. Kebenaran dan keobjektifan penilaian kinerja staf.

5. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.


49

6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus

7. Keselamatan dan kesehatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas.

Wewenang :

a. Mengusulkan hal-hal yang sifatnya meningkatkan managemen

pengelolaan limbah.

b. Mengarahkan tanggung jawab kegiatan staf pengelolaan limbah

c. Menegur staf yang tidak melaksanakan prosedur pengelolaan limbah.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

a. Mencatat peralatan sistem yang tidak berfungsi (rusak).

b. Berkoordinasi dengan petugas laboratorium kesehatan lingkungan

dalam hal penstabilan proses pengolahan air limbah.

c. Berkoordinasi dengan petugas laboratorium kesehatan lingkungan

dalam pengenceran kaporit untuk kaporisasi air limbah.

d. Merencanakan kegiatan dan kebutuhan pengelolaan limbah.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Mengontrol proses system pengolahan air limbah.

b. Menservice alat, hal-hal yang dapat ditanggulangi.

c. Mengangkat mesin pompa sampit, life station untuk dibersihkan bila

mengalami penyumbatan.

d. Mengoperasikan mesin penyedot lumpur bila kepadatan lumpur telah >

400 ml/l.

e. Melaksanakan pengepresan lumpur.


50

f. Melaksanakan pengolahan limbah cair.

3) Aspek Pengawasan :

a. Melaksanakan evaluasi pengelolaan limbah cair.

b. Membuat laporan kegiatan pengelolaan limbah cair.

c. Mencatat kegiatan kerja harian.

d. Membuat laporan monitoring kegiatan setiap bulan.

4. Nama Jabatan : Ka.Pokja Pengelolaan Sanitasi Umum

Pengertian :

Adalah seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang bertugas

merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi kegiatan pengelolaan

sanitasi umum, melaporkan dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala

instalasi kesehatan lingkungan RSUP H. Adam Malik.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal Diploma III

Kursus/Pelatihan : Sanitasi Rumah Sakit

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 8 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di dalam pengawasan kebersihan.

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan pengawasan kebersihan.


51

3. Kebenaran ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

kebersihan lingkungan rumah sakit.

4. Kebenaran dan keobjektifan penilaian kinerja staf.

5. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.

6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus.

7. Keselamatan dan kesehatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas.

8. Kebenaran dan ketepatan kebersihan lingkungan rumah sakit.

9. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan sanitasi rumah sakit.

Wewenang :

a. Mengusulkan hal-hal yang sifatnya meningkatkan kebersihan dan

kesehatan Lingkungan RSUP H. Adam Malik.

b. Menegur masalah kebersihan pada mandor Cleaning Service.

c. Menegur/mengingatkan secara lisan pada petugas rumah sakit yang lalai

menjaga kebersihan / kesehatan lingkungan.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

a. Membantu membuat dan menyusun program pelaksanaan pengawasan

kebersihan di lingkungan rumah sakit.

b. Menyiapkan semua data yang dibutuhkan.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan Cleaning Service setiap hari kerja

Gedung Rindu A baik dalam gedung maupun di sekitar gedung.


52

b. Memonitor dan mengawasi Cleaning Service dalam penanggulangan dan

peningkatan kebersihan sesuai area kerja.

c. Memonitor dan mengawasi Cleaning Service dalam perawatan bunga

dalam pot.

d. Berkoordinasi dengan petugas di ruangan dalam peningkatan kebersihan.

3) Aspek Pengawasan :

a. Mencatat permasalahan kebersihan yang terdapat pada ruangan seperti :

lawa-lawa, sampah, debu, pada dinding, tong sampah, kamar mandi, dan

lain-lain.

b. Mengawasi pegawai/petugas dan Cleaning Service dalam pemisahan

sampah medis dengan sampah domestik diruangan yang menghasilkan

sampah medis.

c. Mengawasi alur pembuangan sampah medis mulai dari sumber sampah s/d

ketempat pemusnahan sampah medis (Incenerator).

d. Mengawasi alur pembuangan sampah domestik mulai dari sumber sampah

s/d ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS “Kontainer”)

e. Mengawasi pegawai/petugas Medis RS dalam pembuangan/penempatan

sampah medis tajam pada tempat yang telah disediakan diruang penghasil

sampah medis tajam.

f. Membuat laporan Monitoring kebersihan setiap bulan.

g. Membuat laporan Monitoring kebersihan setiap minggu.

h. Membuat laporan pengawasan kebersihan harian.


53

5. Nama Jabatan : Ka.Pokja Pengelolaan Laboratorium Lingkungan

Pengertian :

Adalah seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang bertugas

merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi kegiatan pengelolaan

laboratorium lingkungan, melaporkan dan bertanggung jawab langsung kepada

Kepala instalasi kesehatan lingkungan RSUP H. Adam Malik.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal Diploma III

Kursus/Pelatihan : Laboratorium

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 7 tahun Tenaga Instalasi Kesehatan

Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di lingkungan laboratorium

lingkungan.

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan laboratorium lingkungan.

3. Kebenaran ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan di laboratorium lingkungan.

4. Kebenaran dan keobjektifan penilaian kinerja staf.

5. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.

6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus.

7. Keselamatan dan kesehatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas.


54

Wewenang :

a. Mengusulkan hal-hal tertentu yang sifatnya meningkatkan managemen

pengelolaan laboratorium lingkungan.

b. Memantau kegiatan harian pelaksanaan laboratorium kesehatan

lingkungan.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

Merencanakan kegiatan dan kebutuhan laboratorium lingkungan.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Pemeriksaan kualitas air bersih dan air limbah.

b. Pemeriksaan kualitas fisik, udara, dan cahaya ruang.

c. Menyebarkan bakteri ke FBBR.

d. Melaksanakan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan bakteri

air limbah.

e. Melaksanakan pemeriksaan SV 30, PH, Suhu air limbah.

3) Aspek Pengawasan :

a. Mencatat Out let air limbah setiap hari.

b. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan

laboratorium lingkungan.

c. Melaksanakan evaluasi pengelolaan laboratorium lingkungan

d. Membuat laporan tentang pengelolaan laboratorium lingkungan.

e. Membuat kegiatan harian.

f. Membuat laporan monitoring kegiatan setiap bulan.


55

6. Nama Jabatan : Ka.Pokja Administrasi, Logistik, dan Litbang

Pengertian :

Adalah seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang bertugas

merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi kegiatan ketatausahaan,

kepegawaian, dan kerumahtanggaan, melaporkan dan bertanggung jawab

langsung kepada Kepala instalasi kesehatan lingkungan RSUP H. Adam Malik.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal S-1 Kesehatan (Sarjana)

Kursus/Pelatihan : Manajemen Administrasi

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 10 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di lingkungan Administrasi,

logistik dan litbang.

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan pelayanan Administrasi,

logistik dan litbang instalasi kesehatan lingkungan.

3. Kebenaran ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan pelaksanaan administrasi, logistik dan

litbang instalasi kesehatan lingkungan.

4. Kebenaran dan keobjektifan penilaian kinerja staf.

5. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.


56

6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus instalasi

kesehatan lingkungan.

7. Keselamatan dan kesehatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas.

Wewenang :

a. Mengusulkan hal-hal tertentu yang sifatnya meningkatkan managemen

administrasi ketatausahaan.

b. Mengusulkan hal-hal yang sifatnya meningkatkan kebersihan dan

kesehatan lingkungan RSUP H. Adam Malik.

c. Menegur masalah kebersihan pada mandor Cleaning Service.

d. Menegur/mengigatkan secara lisan pada petugas RS yang lalai menjaga

kebersihan/kesehatan lingkungan.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

a. Menyusun program kegiatan ketata usahaan :

- Status petugas Instalasi Kesehatan Lingkungan

- Pengusulan kenaikan pangkat

- Pengusulan kenaikan gaji berkala

- Pengaturan cuti pegawai

- Amprahan kebutuhan ATK.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian dan

kerumahtanggaan di lingkungan Instalasi Kesehatan Lingkungan.

b. Membuat laporan kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan.


57

c. Menyusun/menata pembukuan surat masuk dan keluar.

d. Menerima dan mengagendakan surat masuk kemudian melaporkan

kepada Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan.

e. Menganggendakan dan mengirim surat dari Instalasi Kesehatan

Lingkungan ke unit kerja yang lain.

f. Menyusun program kegiatan ketatausahaan :

- Status petugas Instalasi Kesehatan Lingkungan

- Pengusulan kenaikan pangkat

- Pengusulan kenaikan gaji berkala

- Pengaturan cuti pegawai

- Amprahan kebutuhan ATK.

g. Mencatat masuk dan keluar barang di Instalasi Kesehatan Lingkungan.

h. Melaksanakan Inventarisasi sarana dan prasarana Instalasi Kesehatan

Lingkungan.

i. Mencatat kegiatan harian.

j. Berkoordinasi dengan petugas di ruangan dalam peningkatan

kebersihan.

k. Membuat laporan monitoring kebersihan setiap bulan.

l. Membuat laporan monitoring kebersihan setiap minggu.

3) Aspek Pengawasan :

a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan Cleaning Service setiap hari kerja

Gedung Administrasi baik dalam gedung maupun di sekitar gedung.


58

b. Memonitor dan mengawasi Cleaning Service dalam penanggulangan

dan peningkatan kebersihan sesuai area kerja.

c. Memonitor dan mengawasi Cleaning Service dalam perawatan bunga

dalam pot.

d. Mencatat permasalahan kebersihan yang terdapat pada ruangan seperti

: lawa-lawa, sampah, debu, pada dinding, tong sampah, kamar mandi,

dan lain-lain.

e. Mengawasi alur pembuangan sampah domestic mulai drai sumber

sampah s/d ketempat Pembuangan Sementara (TPS “Kontainer”).

f. Membuat laporan pengawasan kebersihan harian.

7. Nama Jabatan : Staf Pengelolaan Limbah

Pengertian :

Petugas pengelolaan limbah rumah sakit adalah salah seorang pelaksana didalam

kelompok kerja pengelolaan limbah rumah sakit yang merupakan pembantu

ka.pokja pengelolaan limbah rumah sakit dan didalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab langsung kepada ka.pokja pengelolaan limbah rumah sakit.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal SLTA

Kursus/Pelatihan : Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 5 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani


59

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di lingkungan pengelolaan limbah

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan pengelolaan limbah

3. Kebenaran ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan di pengelolaan limbah.

4. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.

Wewenang :

Mengusulkan hal-hal sifatnya meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah padat.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

a. Menyiapkan semua data yang dibutuhkan.

b. Membantu dan menyusun program pelaksanaan pengolahan limbah

rumah sakit.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Membersihkan dan merapikan lokasi area TPS/TPA Infeksius.

b. Melaksanakan pemusnahan limbah padat.

c. Mengontrol datangnya wadah limbah tajam Infeksius.

d. Mengawasai pengangkutan sampah domestic.

e. Mencatat pengangkutan sampah Domestik oleh Dinas Kebersihan.

f. Melaporkan kegiatan dan permasalahan pemusnahan limbah padat.

g. Melaksanakan perawatan/service incidental bila ada kerusakan.

h. Mengontrol proses system pengolahan air limbah setiap hari.


60

i. Membersihkan Mainhole screen sebanyak 3 unit untuk mencegah

penyumbatan screen setiap hari.

j. Mengangkat mesin pompa sampit, life station, untuk dibersihkan bila

mengalami penyumbatan 1 kali 2 hari.

k. Mencatat peralatan system yang tidak berfungsi (rusak)

l. Bekerjasama dengan petugas Laboratorium Kesehatan Lingkungan

dalam pengambilan sampel pemeriksaan air limbah.

m. Berkoordinasi dengan petugas Laboratorium Kesehatan Lingkungan

tentang kepadatan lumpur (SV.30).

n. Mengoperasikan mesin penyedot lumpur bila kepadatan lumpur telah >

400 ml/liter.

o. Melaksanakan pengepresan lumpur limbah cair RS.

p. Membuang lumpur hasil pengepresan.

q. Menjaga kebersihan ruangan/area pengolahan air limbah.

r. Mengangkat sampah dari area IPAL ke Incenerator.

s. Membuat laporan kegiatan harian.

8. Nama Jabatan : Staf Sanitasi Umum

Pengertian :

Petugas sanitasi rumah sakit adalah salah seorang pelaksana di dalam kelompok

kerja pengelolaan sanitasi rumah sakit yang merupakan pembantu ka.pokja

sanitasi rumah sakit dan didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

langsung kepada ka.pokja sanitasi rumah sakit.


61

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal SLTA

Kursus/Pelatihan : Sanitasi Rumah Sakit

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 5 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di dalam pengawasan kebersihan.

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan pengawasan kebersihan.

3. Kebenaran/ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

kebersihan lingkungan rumah sakit.

4. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.

5. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan sanitasi rumah sakit.

Wewenang :

a. Mengusulkan hal-hal yang sifatnya meningkatkan kebersihan dan

kesehatan lingkungan RSUP H. Adam Malik.

b. Menegur masalah kebersihan pada mandor Cleaning Service.

c. Menegur/mengingatkan secara lisan pada petugas rumah sakit yang lalai

menjaga kebersihan/kesehatan lingkungan.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

a. Membantu dan menyusun program pelaksanan pengawasan kebersihan

di lingkungan rumah sakit.


62

b. Menyiapkan semua data yang dibutuhkan.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan Cleaning Service setiap hari kerja

baik dalam gedung maupun di sekitar gedung.

b. Memonitor dan mengawasai Cleaning Service dalam penanggulangan

dan peningkatan kebersihan sesuai area kerja.

c. Memonitor dan mengawasi Cleaning Service dalam perawatan bunga

dalam pot.

d. Berkoordinasi dengan petugas di ruangan dalam peningkatan

kebersihan.

3) Aspek Pengawasan :

a. Mencatat permasalahan kebersihan yang terdapat pada ruangan seperti

: lawa-lawa, sampah, debu, pada dinding, tong sampah, kamar mandi,

dan lain-lain.

b. Mengawasi pegawai/petugas dan Cleaning Service, dalam pemisahan

sampah medis dengan sampah domestic di ruangan yang menghasilkan

sampah medis.

c. Mengawasi alur pembuangan sampah medis mulai dari sumber sampah

s/d ke tempat pemusnahan sampah medis (Incenerator).

d. Mengawasi alur pembuangan sampah domestic mulai dari sumber

sampah s/d ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS “Kontainer”).


63

e. Mengawasi pegawai/petugas medis RS dalam pembuangan/

penempatan sampah medis tajam pada tempat yang telah disediakan

diruang penghasil sampah medis tajam.

f. Membuat laporan Monitoring kebersihan setiap minggu.

g. Membuat laporan pengawasan kebersihan harian.

9. Nama Jabatan : Staf Pengelolaan Laboratorium Lingkungan.

Pengertian :

Petugas Pengelolaan Laboratorium Lingkungan adalah salah seorang pelaksana di

dalam kelompok kerja Pengelolaan Laboratorium Lingkungan yang merupakan

pembantu ka.pokja Pengelolaan Laboratorium Lingkungan dan didalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada ka.pokja

Pengelolaan Laboratorium Lingkungan.

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal SLTA

Kursus/Pelatihan : Laboratorium

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 5 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di Pengelolaan Laboratorium

Lingkungan.

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan Laboratorium Lingkungan.


64

3. Kebenaran/ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan di laboratorium lingkungan.

4. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.

Wewenang :

a. Mengusulkan hal-hal yang sifatnya meningkatkan management

Pengelolaan Laboratorium Lingkungan.

b. Memantau kegiatan harian pelaksana laboratorium kesehatan lingkungan.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

Merencanakan kegiatan dan kebutuhan laboratorium lingkungan.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Pemeriksaan kualitas air bersih dan air limbah.

b. Pemeriksaan kualitas fisik, udara dan cahaya ruang.

c. Menyebarkan bakteri ke FBBR

d. Melaksanakan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan bakteri

air limbah.

e. Melaksanakan pemeriksaan SV.30, pH, Suhu air limbah.

3) Aspek Pengawasan :

a. Mencatat Outlet air limbah setiap hari.

b. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan

laboratorium lingkungan.

c. Melaksanakan evaluasi pengelolaan laboratorium lingkungan.

d. Membuat laporan tentang pengelolaan laboratorium lingkungan.


65

e. Membuat kegiatan harian.

10. Nama Jabatan : Staf Administrasi, Logistik dan Litbang

Pengertian :

Adalah seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang bertugas

melaksanakan kegiatan ketatausahan, kepegawaian, dan kerumahtanggaan,

melaporkan dan bertanggung jawab langsung kepada ka.pokja

Persyaratan Jabatan :

Pendidikan : Minimal SLTA

Kursus/Pelatihan : Administrasi

Pengalaman Kerja : Bekerja selama 5 tahun sebagai Tenaga Instalasi

Kesehatan Lingkungan

Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

Tanggung Jawab :

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja di lingkungan administrasi, logistic

dan litbang.

2. Kebenaran dan kelancaran tata kerja kegiatan pelayanan administrasi,

logistik dan litbang instalasi kesehatan lingkungan.

3. Kebenaran dan ketepatan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan

penggunaan fasilitas dan kegiatan pelaksanaan administrasi, logistik dan

litbang instalasi kesehatan lingkungan.

4. Kebenaran dan ketepatan berkonsultasi dengan atasan.


66

Wewenang :

Mengusulkan hal-hal tertentu yang sifatnya meningkatkan managemen

administrasi ketatausahan.

Uraian Tugas :

1) Aspek Perencanaan :

Membantu ka.pokja administrasi, logistic dan litbang menyusun program

kerja administrasi, logistik dan litbang di instalasi kesehatan lingkungan.

2) Aspek penggerakan/pelaksanaan :

a. Melaksanakan kegiatan ketatausahan, kepegawaian dan

kerumahtanggaan di lingkungan Instalasi Kesehatan Lingkungan.

b. Menerima dan mengagendakan surat masuk kemudian melaporkan

kepada Instalasi Kesehatan Lingkungan.

c. Mengagendakan dan mengirim surat dari Instalasi Kesehatan

Lingkungan ke unit kerja yang lain.

d. Mencatat masuk dan keluar barang di Instalasi Kesehatan Lingkungan.

e. Melaksanakan Inventarisasi sarana & prasarana Instalasi Kesehatan

Lingkungan.

f. Membuat laporan harian.

3.4. Analisis Pengambilan Keputusan

Agar dapat berjalannya program kerja yang sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya baik kegiatan pelayanan kesehatan di dalam gedung maupun pelayanan

kesehatan di luar gedung maka Instalasi Kesehatan Lingkungan RSUP H. Adam


67

Malik menyiapkan kebijakan. Dalam pengambilan kebijakan di Instalasi

Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara partisipatif yaitu para staf Instalasi

Kesehatan Lingkungan dilibatkan dalam mengambil keputusan, sedangkan

keputusan akhir terletak pada pimpinan melalui kegiatan laporan yang dilakukan

masing-masing kapokja untuk menyamakan persepsi melalui hasil kesepakatan

dan akan disampaikan lewat rapat bulanan yang dilakukan pada minggu pertama

tiap bulannya. Dengan demikian para staf Instalasi Kesehatan Lingkungan ikut

bertanggung jawab mewujudkan program yang direncanakan.

Gaya kepemimpinan yang diambil kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan

dapat di simpulkan menerapkan gaya analitik demokratis dimana dalam

mengambil keputusan bersifat menganalisis situasi dan mengevaluasi informasi

diwujudkan dalam setiap jenis jenjang dan didalam pokja masing-masing. Dengan

demikian dalam pelaksanaan setiap keputusan/kebijakan dilihat dari hasil laporan-

laporan yang dilakukan oleh staf Instalasi Kesehatan Lingkungan sebagai berikut :

1. Laporan Harian

Laporan harian instalasi kesehatan lingkungan meliputi :

a. Laporan pengelolaan limbah cair

b. Laporan pengelolaan sampah medis dan sampah non medis

c. Laporan pengelolaan sanitasi umum

d. Laporan pengelolaan laboratorium lingkungan

e. Laporan administrasi dan logistik

2. Laporan Mingguan

Laporan mingguan instalasi kesehatan lingkungan meliputi :


68

a. Laporan pengelolaan limbah cair

b. Laporan pengelolaan sampah medis dan sampah non medis

c. Laporan pengelolaan sanitasi umum

d. Laporan pengelolaan laboratorium lingkungan

e. Laporan administrasi dan logistik

3. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan terdiri dari laporan kinerja mutu pelayanan instalasi

kesehatan lingkungan meliputi :

a. Laporan pengelolaan limbah cair

b. Laporan pengelolaan sampah medis dan sampah non medis

c. Laporan pengelolaan sanitasi umum

d. Laporan pengelolaan laboratorium lingkungan

e. Laporan administrasi dan logistic

4. Laporan Tahunan

Instalasi kesehatan lingkungan membuat laporan tahunan terdiri dari laporan

kinerja dan mutu.

Berdasarkan analisa pengambilan keputusan tentang pengendalian serangga

dan tikus sudah masuk dalam pelaporan di mana pemimpin melakukan staff

untuk melaksanakan inspeksi lapangan agar dapat dibuat laporannya dan dapat

segera di masukan ke dalam agenda rapat dan diambil keputusan bersama

dalam pengendaliannya.
69

3.5. Analisis Sumber Daya Manusia

Dalam upaya mempersiapkan tenaga instalasi kesehatan lingkungan yang

terampil dan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, perlu kiranya

melakukan kegiatan pelatihan.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses

mengantisipasi dan menyiapkan tenaga. Tujuannya adalah mendayagunakan

sumber-sumber seefektif mungkin.

3.5.1. Pola Ketenagaan Instalasi Kesehatan Lingkungan

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi

kesehatan lingkungan RSUP H. Adam Malik adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Pola Ketenagaan Instalasi Kesehatan Lingkungan

No Nama Jabatan Pendidikan Jumlah


1 Ka. Instalasi S1 1
2 Wa.Ka. Instalasi S1 1
3 Ka.Pokja Pengelolaan
Limbah Padat dan STM 1
Cair
4 Ka.Pokja Pengelolaan
D3 1
Sanitasi Umum
5 Ka.Pokja Pengelolaan
Laboratorium S1 1
Lingkungan
6 Ka.Pokja Administrasi
S1 1
dan Logistik
7 Pelaksana S1/D3/D1/SLTA 10
8 Tenaga Honor D3/STM 7
70

3.5.2. Kebutuhan Tenaga

Kebutuhan tenaga di instalasi kesehatan lingkungan, jumlah dan

spesifikasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Kebutuhan Tenaga Instalasi Kesehatan Lingkungan

Jlh Jlh tenaga Jlh


No Uraian tenaga yang kekurangan Spesifikasi Ket
yang ada dibutuhkan tenaga
1 Pengawas 8 orang 11 orang 3 orang DIII/ Sanitarian
sanitasi Sanitarian yang ada
gedung 4 orang
2 Pengawas - 1 orang 1 orang DIII/
pengendalia Sanitarian
n vektor dan
binatang
pengganggu
3 Pengawas 2 orang 2 orang 2 orang DIII/
pengelolaan Sanitarian
limbah
padat dan
limbah cair
Jumlah 8 orang 14 orang 6 orang

Jumlah tenaga kesehatan di Instalasi Kesehatan Lingkungan tidak sesuai

dengan jumlah kebutuhan yang ada oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan

SDM yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan

organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.


71

Dari analisis sumber daya manusia berdasarkan penemuan di lapangan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Ka.Pokja Pengelolaan Limbah Padat dan Cair tidak sesuai dengan jurusan

yang diambil karena tamatan STM (Sekolah Teknik Mesin).

2. Pengawas sanitasi gedung tidak semua sanitarian.

3. Tidak ada petugas yang berfungsi sebagai pengawas pengendalian vektor dan

binatang pengganggu.

3.6. Analisis Finansial

Tidak didapatkan biaya finansial dari Instalasi Kesehatan Lingkungan oleh

peneliti, tapi berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Kepala

Instalasi Kesehatan Lingkungan bahwa anggaran untuk pengendalian serangga

dan tikus ada yaitu untuk memperkerjakan pihak ketiga dalam pengendalian

serangga dan tikus di RSUP H. Adam Malik.

Dapat dilihat dari RAB ( Rencana Anggaran Biaya ) di Instalasi Kesehatan

Lingkungan bahwa dalam pengendalian serangga dan tikus tidak terealisasi

dengan baik.
72

Tabel 6. Rencana Anggaran Biaya Instalasi Kesehatan Lingkungan Tahun 2016

KEGIATAN Target Terealisasi


No PROGRAM Ket.
URAIAN TUJUAN INDIKATOR KERJA (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pengadaan Tong Sampah Tempat penampungan sampah Agar tempat sampah Tersedia tempat 100 100
Medis dan Domestik 2016 Medis dan Domestik medis dan domestic di sampah
RS sesuai Kepmenkes
No.
1204/MENKES/SK/IX/
2004
2. Pengadaan Kantong Untuk melapisi wadah sampah Agar wadah Tersedia kantong 100 100
Plastik Medis dan Medis dan Domestik dengan penampungan sampah plastik
Domestik rincian : dilapisi dengan kantong
- Kuning besar : 4800 kg plastic sesuai
(100x90)cm, 1 kg = 9 lembar permenkes No.
- Hitam besar : 15.000 kg 1204/MENKES/SK/IX/
(100x90)cm, 1 kg = 8 lembar 2004
- Ungu besar : 600 kg
(100x90)cm, 1 kg = 8 lembar
- Kuning kecil : 4800 kg
(67x53)cm, 1 kg = 30 lembar
- Hitam kecil : 4800 kg
(67x53)cm, 1 kg = 25 lembar
- Ungu kecil : 600 kg
(67x53)cm, 1 kg = 25 lembar
- Kuning trolley : 4200 kg
(67x40)cm, 1 kg = 50 lembar
73

- Hitam trolley : 4800 kg


(67x40)cm, 1 kg = 50 lembar
3. Pengadaan stiker logo - Membuat stiker logo sampah, Agar penampungan Tersedia logo 100 100
sampah infeksius, non infeksius, non infeksius dan sampah infeksius, non
infeksius dan citotoksis citotoksis infekisus dan citotoksis
- Menempelkan logo sampah mempunyai logo
infeksius, non infeksius dan sampah infeksius, non
citotoksis pada tong sampah infeksius dan citotoksis
4. Pengadaan tali raffia Untuk mengikat kantong plastik Agar semua kantong Tersedia tali pengikat 100 100
hitam dan kuning sampah dari ruangan yang akan sampah yang akan
dibuang ke TPA dibuang ke TPA terikat
- Hitam : 24 kg dengan baik
- Kuning : 36 kg
5. Pengadaan alat pendukung Mengadakan alat pendukung Agar alat pendukung Pendukung kerja 100 100
kerja (tanggok garu, sikat kerja petugas IPAL kerja tersedia dan tersedia
kawat, skop) memperlancarkan kerja
petugas
6. Revisi izin operasional Mengadakan revisi izin Agar pengolahan air Adanya dokumen 100 100
pembuangan air limbah operasional pembuangan air limbah sesuai dengan
IPAL I limbah IPAL I peraturan
7. Revisi izin operasional Mengadakan revisi izin Agar pengolahan air Adanya dokumen 100 100
pembuangan air limbah operasional pembuangan air limbah sesuai dengan
IPAL II limbah IPAL II peraturan
8. Pengadaan Genset untuk Mengadakan Genset untuk IPAL Agar proses Proses pengolahan air 100 90
IPAL pengolahan air limbah limbah lancer
tidak terhambat apabila
listrik padam dari PLN
9. Mengadakan RS Green  Melaksanakan penataan Agar lingkungan RS RS yang bersih dan 100 100
74

Hospital tanaman dilingkungan RS bersih, sejuk dan indah indah


 Perawatan peralatan dan sarana
air mancur
10 Pengadaan Alat Pelindung Mengadakan APD (Alat Agar petugas Petugas nyaman 100 90
Diri : Pelindung Diri) untuk petugas terlindung dari infeks bekerja
 Sarung tangan karet IPAL dan Incenerator Nosokomial dan
tebal kecelakaan kerja
 Handscoon
 Sepatu Boat
 Masker Gas/N95
 Apron tahan panas
11. Penanggulangan serangga  Pelaksanaan fogging  Agar populasi Nyamuk, tikus dan 100 45
dan binatang pengganggu (pengasapan) untuk nyamuk dan jentik kucing berkurang
mengurangi populasi nyamuk nyamuk
dan penebaran bubuk abate dilingkungan RSUP
 Penebaran racun tikus untuk H. Adam Malik
membasmi tikus di lingkungan dapat diminimalisasi
RS  Agar populasi tikus
 Penangkapan kucing dilingkungan RSUP
H. Adam Malik
dapat diminimalisasi
 Agar populasi
kucing dapat
diminimalisasi
12. Pengukuran Uji Udara Melaksanakan Uji Udara  Agar mengetahui Ada data Hasil 100 100
Ambient RS Ambient RS tingkat pencemaran Pemeriksaan
udara di sekitar
75

RSUP H. Adam
Malik Medan
13. Pengukuran uji emisi Melaksanakan uji emisi Agar emisi Incenerator, Ada data hasil 100 85
Incenerator, Genset dan Incenerator, Genset dan Boiler Genset dan Boiler, pemeriksaan
Boiler ke Balai K3 terkontrol
14. Peningkatan kebersihan  Meningkatan  Agar lingkungan RS Lingkungan RS bersih 100 100
lingkungan RSUP. H. Pengawasan/Monitoring bersih dan nyaman dan nyaman
Adam Malik kebersihan RS  Agar petugas
 Meningkatkan pengawasan cleaning service
kinerja cleaning service dalam bekerja dengan baik
pembersihan lingkungan RS
15. Pengadaan BBM solar Sebagai bahan bakar operasional Agar pembakaran Pembakaran 100 100
untuk incenerator incenerator sampah Medis terlaksana dengan baik
terlaksana dengan baik
16. Mengadakan penyuluhan Melaksanakan penyuluhan  Agar kebersihan RS Lingkungan RS bersih 100 100
sanitasi RS sanitasi RS kepada pengunjung tetap terjaga
RS diruang rawat inap dan jalan  Agar sampah
dibuang pada
tempatnya
17. Pengelolaan limbah padat  Pengangkutan limbah padat Agar hasil pengolahan Rumah Sakit yang 100 100
dan cair Rumah Sakit Domestik dan Medis ke area air limbah dan limbah Ramah Lingkungan
Incenerator padat domestik dan
 Melaksanakan pembakaran medis ramah
pemusnahan limbah padat lingkungan
medis di Incenerator
 Pengumpulan limbah domestic
di container TPS
76

 Melaksanakan pengelolaan
limbah cair RS di IPAL
 Memantau sistem pengolahan
air limbah
 Membersihkan sampah pada
mainholescreen
 Mengangkat dan
membersihkan sampah pada
screen pompa
 Melaksanakan pengepresan
lumpur limbah
18. Pengelolaan laboratorium  Pemeriksaan SV.30 air limbah Agar proses Proses pengolahan air 100 90
kesehatan lingkungan  Pemeriksaan suhu sumber dan pengolahan air limbah limbah bagus
buangan limbah terpantau.
 Pemeriksaan pertumbuhan
bakteri air limbah
19. Pengukuran pencahayaan, Melaksanakan pengukuran Agar tercipta ruangan Sanitasi ruangan 100 100
kebisingan, suhu, pencahayaan, kebisingan, suhu dengan sanitasi yang sesuai standart
kelembaban ruangan dan kelembaban ruanngan sesuai standart
20. Pengelolaan kebersihan  Mengawasi, pengelolaan dan Agar taman indah dan Taman indah dan 100 100
taman parker pembersihan taman parkir bersih bersih
21. Pemeriksaan kualitas air  Mengambil sampel air limbah Agar kualitas air Adanya data 100 100
limbah dan air bersih ke dan air bersih bersih dan air limbah pemeriksaan
BTKL dan Sucofindo  Memeriksakan sampel air ke terpantau
- Kimia setiap enam BTKL dan sucofindo
bulan
- Microbiologi setiap
77

bulan
- Air limbah setiap bulan
22. Pemeliharaan dan Mengadakan pemeliharaan dan IPAL beroperasi setiap IPAL beroperasi 100 100
perawatan mesin IPAL perawatan mesin IPAL/Kontrak hari dengan baik dengan baik
service
23. Pelatihan SDM Mengadakan pelatihan Staf Agar SDM lebih Staf professional 100 100
Kesling professional dalam
melaksanakan tugas
24. Pengadaan incinerator  Pengadaan incinerator baru  Mengganti incinerator  Terbakarnya 100 100
baru dengan izin yang SMOKELESS lama karena sudah tua sampah medis
incinerator baru  Pengadaan izin incenerator  Menambah Volume setiap hari sesuai
baru yang dapat dibakar JCI
setiap hari  Adanya dokumen
 Agar izin incinerator
baru dapat terbit
25. Pengadaan kartu checklist Membuat kartu checklist APAR Untuk mengecek Kartu Checklist 100 100
APAR disetiap APAR keadaan dan tersedia
keberadaan APAR
26. Pengadaan Bahan Farmasi  Pemeriksaan pH  Agar kualitas air Kualitas air limbah 100 100
 Pemeriksaan Bakteri limbah IPAL RS sesuai Baku Mutu
 Pemeriksaan Amoniak dapat terpantau
 Pemeriksaan Phospat setiap hari
 Pengambilan sampel air bersih  Agar petugas IPAL,
 Pengambilan sampel air Incenerator dan
minum sanitasi terhindar
 Pengambilan sampel air limbah dari infeksi
 Pencegahan infeksi nosokomial nosokomial
78

27. Pengadaan bahan rumah Mengadakan bahan rumah Agar proses kerja di Proses kerja lancar 100 100
tangga (sabun mandi, tangga untuk mendukung kerja laboratorium, IPAL
sabun batangan, detergent, di Inst. Kesling dan Incenerator dapat
handsoap) berjalan lancar
28. Pengadaan ATK Mengadakan ATK untuk Agar proses Proses administrasi 100 100
mendukung kerja di Inst. administrasi di lancar
Kesling Instalasi kesehatan
lingkungan dapat
berjalan lancar
79

BAB IV
DESKRIPSI MASALAH DAN RENCANA PROGRAM

4.1. Deskripsi Masalah

Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan LKP di Instalasi

Kesehatan Lingkungan RSUP H. Adam Malik Medan adapun masalah yang

teridentifikasi di bidang program pengendalian serangga dan tikus dimana pada

kontruksi bangunan, tempat penampungan air, dan penampungan sampah masih

memungkinkan tempat berkembang-biaknya serangga dan tikus.

4.1.1. Analisis Situasi Umum

Berdasarkan analisis situasi umum pada program kesehatan lingkungan

RSUP H. Adam Malik yang menjadi prioritas masalah adalah kurangnya

pengendalian serangga dan tikus dimana masih ditemukannya vektor penyakit di

rumah sakit.

4.1.2. Analisis Struktur Organisasi

Berdasarkan analisis struktur organisasi yang menjadi prioritas masalah

adalah kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan dipimpin oleh latar belakang

pendidikan yang bukan dari lulusan kesehatan yaitu S1-Pertanian yang bukan

sesuai dengan persyaratan Kepmenkes dan pemegang program atau Kapala Pokok

Jabatan tidak sesuai dengan kompetensi yang ada.

4.1.3. Analisis Sumber Daya Manusia

Berdasarkan analisis SDM yang menjadi prioritas masalah adalah

kurangnya jumlah tenaga kesehatan yang ada di Instalasi Kesehatan Lingkungan

RSUP H. Adam Malik Medan.


80

4.2. Analisis Penyebab Masalah

Tidak berjalannya program


pengendalian serangga dan
tikus secara fisik di
rumah sakit

Analisis Situasi Analisis Analisis SDM


Umum Struktur
Organisasi
Kondisi kontruksi
Kepala Instalasi Kurangnya
bangunan dan tempat
dan pemegang tenaga Kesling
penampungan air
program tidak untuk menunjang
masih memungkinkan
bekerja pada kegiatan yang
tempat
bidangnya ada.
berkembangbiaknya
serangga dan tikus

Gambar 3. Analisis Penyebab Masalah

4.3. Rencana Program

Rencana program yang akan dilakukan di RSUP H. Adam Malik adalah :

1. Pengendalian serangga dan tikus

2. Peninjauan kembali Kepala Instalasi dan Pemegang Program

Kesehatan Lingkungan agar bekerja sesuai bidangnya.

3. Penambahan SDM
81

Tabel 7. Planning Of Action

Kegiatan Sasaran Target Kebutuhan Pelaksanaan PJ Sumber Dana


Pengendali Ka. Serangga dan Mengadakan Kesling Pemegang APBN
an Instalasi tikus dapat tenaga dan Rumah Sakit Program
Serangga ditekan pengawas Kesling
serendah
dan Tikus dalam
mungkin dan
pengendalianny
tidak terjangkit
a serta
penyakit lain
pelatihan
yang
pengendalian
disebarkan
vektor.
olehnya.
Peninjauan Direktur Kegiatan di RS Data SDM RS Kesling Direktur APBN
kembali Rumah dijalankan oleh Rumah Sakit SDM
Kepala Sakit tenaga
Instalasi kesehatan
dan yang sesuai
Pemegang kompetensinya
Program
Penambaha Sub Agar setiap Data SDM RS Kesling Kepala APBN
n SDM Bagian program Rumah Sakit Kepegawa
Kepega Kesling dapat ian
waian berjalan dengan Rumah
baik Sakit
82

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit pemerintah tipe A yang

terletak di Jl. Bunga Lau No.17 Medan Tuntungan. RSUP Haji Adam

Malik merupakan pusat rujukan kesehatan regional untuk wilayah

Sumatera bagian Utara dan Bagian Tengah yang meliputi Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau,

dan Provinsi Sumatera Barat.

2. Pada analisis program kesehatan lingkungan rumah sakit setiap unit

yang dilakukan penilaian sudah memenuhi standart Kepmenkes

kecuali variabel pengamanan radiasi yang mendapat persentase 90 %

belum memenuhi standart Kepmenkes No.1204 Tahun 2004 yaitu 100

% dikarenakan gedungnya berdekatan dengan ruang tunggu keluarga

pasien.

3. Pada program pengendalian serangga dan tikus penanggung jawab

program belum ada.

4. Pada Analisis struktur organisasi, Kepala Instalasi Kesehatan

Lingkungan latar belakang pendidikannya belum sesuai dengan

ketetapan Kepmenkes.

5. Gaya Pengambilan keputusan di Instalasi Kesling RSUP H. Adam

Malik adalah bersifat partisipatif.


83

6. Analisis SDM di Instalasi Kesehatan Lingkungan RSUP H. Adam

Malik kebutuhan tenaga kesehatan masih kurang dan tenaga kesehatan

masih ada yang tidak sesuai kompetensinya.

7. Dari semua analisis yang dilakukan maka masalah yang diambil adalah

pengendalian serangga dan tikus di rumah sakit.

8. Rencana Program yang dilakukan adalah pengadaan tenaga kesehatan

yang ahli dalam bidangnya dalam pengendalian serangga dan tikus.

5.2. Saran

1. Pegawai sub bagian kepegawaian meninjau kembali SDM Kesehatan

Lingkungan agar program dan kegiatan yang ada dijalankan oleh SDM

yang sesuai dengan kompetensinya.

2. Masing-masing program kerja agar diisi penanggung jawab program

agar pengendalian dan pengawasan dapat berjalan dengan baik.

3. Melaksanakan pelatihan-pelatihan kepada tenaga kesehatan lingkungan

yang ada di RSUP H. Adam Malik.

Anda mungkin juga menyukai