PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup
manusia.Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehariharinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal.
Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga
kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan pentingnya untuk menjaga
kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan pentingnya
promotif dan preventif. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan
masyarakat di Indonesia terutama masyarakat
Penyelenggaraan
Penanggungjawab
utama
adalah
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota,
sedangkan
Kecamatan
Sehat
Menuju
Indonesia
Sehat,
puskesmas
b.
c.
d.
e.
f.
Upaya Pengobatan
Kesehatan
Kabupaten/Kota.Apabila puskesmas
belum mampu
kebutuhan
masyarakat,
bertanggunjawab
dan
maka
wajib
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
menyelenggarakannya.Untuk
itu
Dinas
serta
pengawasan
manajemen
tersebut
harus
dan
pertanggungjawaban.Semua
dilaksanakan
secara
terkait
fungsi
dan
P2
Penggerakan
dan
pelaksanaan
serta
P3
Pengawasan,
dukungan
pembiayaan
dan
dukungan
politis.
Dalam
unsur supervisor, dan siapa yang menjadi unsur pelaksana dan perlu dibangun
komitmen serta koordinasi perlu dikembangkan di puskesmas melalui lokakarya
mini bulanan dan lokakarya mini tribulanan.Untuk mengukur kinerja program
atau pencapaian program maka harus dituangkan dalam dokumen penilaian
kinerja puskesmas dengan menghitung hasil capaian dari standar pelayanan
minimal dari enam upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan yang
diprioritaskan sesuai kebutuhan di wilayah kerjanya. Agar dicapai pelayanan yang
bermutu dan berkinerja tinggi, untuk itu prinsip dasar mutu dan peningkatan
kinerja perlu dipahami oleh manajer puskesmas dan staff, salah satu diantaranya
juga penyusunan standar prosedur operasional untuk tiap unit pelayanan.2,3,4
B.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyusun rencana kegiatan puskesmas secara sistematik berdasarkan
permasalahan yang ada
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya analisa masalah dan prioritas penyebab masalah yang ada
b. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun
berikutnya dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah
kesehatan masyarakat.
c. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya
alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan
C.
Metodologi
Adapun metode pengambilan data dalam laporan manajemen puskesmas
ini yaitu dengan metode wawancara dan pengolahan data sekunder puskesmas
Lepo-lepo Tahun 2015.
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA PUSKESMAS
A.
LINGKUNGAN
1.
: Kecamatan poasia
: Kecamatan konda (kab. konsel)
: Kecamatan ranomeeto (kab Konsel) dan
Kecamatan mandonga kota kendari
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Lepo-lepo pada tahun 2014
INPUT
1.
Status
Jumlah
PNS
Honor
Sukarela
Dokter Umum
3
3
Dokter Gigi
1
1
Sarjan Keperawatan
8
1
9
Sarjana Kesehatan Masyarakat
19
1
11
Sarjana Kebidanan
3
3
Sarjana Kesehatan lingkungan
1
1
Apoteker
2
2
Ahli Madya Keperawatan
17
1
18
Ahli Madya Kebidanan
16
9
25
Ahli Madya Gizi
3
3
6
Ahli Kesehatan Lingkungan
1
1
2
Ahli madya Analisi Kesehatan
1
4
5
Perawat
7
7
Perawat Gigi
2
2
Bidan
4
4
SPAG
1
1
SPPH
2
2
SMF
Tenaga Administrasi
1
1
2
Sopir
1
1
Petugas Kebersihan
1
1
Tukang Masak da Tukang Cuci
2
2
SMU
1
1
Jumlah
93
7
18
109
Berdasarkan tabel 2 ,terlihat bahwa pengawai yang berstatus sebagai
Jenis Tenaga
pengawai negri sipil (PNS) sebanyak 93 orang, tenaga honorer sebanyak 7 orang
dan tenaga sukarela sebanyak 18 orang , tenaga kebidanan dan analisis Kesahatan
yang berstatus sukarela sebagian besar ditempatkan pada pelayanan Unit Gawat
Daryrat dan Laboratorium, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dalam
wilayah baruga (20.363) maka rasio dokter umum 1: 61089 jiwa , dokter gigi 1 :
20363 jiwa rasio perawat dan jumlah penduduk adalah 1 : 702 jiwa dan rasio
perawat gigi 1: 1018 jiwa penduduk.
2.
Pendanaan
Definisi pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus
10
Perencanaan
tingkat
puskesmas
disusun
untuk
kesehatan
wajib,
upaya
lesehatan
pengembangan
secara
efektif,
jawabkan.Perencanaan
efisien
dan
tingkat
dapat
puskesmas
informasi
Puskesmas
yang
dapat
digunakan
untuk
melakukan
harus
rutin,
sarana
puskesmas.Rencana
dan
usulan
prasarana
kegiatan
serta
(RUK)
operasional
yang
disusun
dilaksanakan
dengan
memperhatikan
hal-hal
sebagai
berikut:
12
a. Menyusun
RUK
bertujuaan
untuk
mempertahankan
penunjang
maupun
upaya
kesehatan
inovasi
dilaksanakan secara bersama, terpadu dan terintegrasi. Langkahlangkah penyusunan RPK adalah:
a. Mempelajari
yang sudah
disetujui.
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang telah disetujui
dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang diusulkan
dan situasi pada saat oenyusunan RPK.
c. Menyusun rancangan awal rincian dan volume kegiatan
yang akan dilaksanakan serta sumber daya pendukung
mneurut bulan dan alokasi pelaksanaan.
d. Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk membahsa
kesepakatan RPK
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.
5. PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN (P2)
Sesuai dengan yang tersebut dalam Sistem Kesehatan
Nasional
(SKN)
2004
bahwa
puskesmas
merupakan
unit
13
kegiatan
yang
bekerja
secara
sinergik
yang
meliputi
daerah
binaan
dengan
targentnya
serta
tersusunnya
hasil
rapat
dari
kabupaten/kota,
hambatan/masalah
dalam
pelaksanaan
penggalangan
tim
pengorganisasian
diselenggarakan
untuk
dapat
dalam
terlaksananya
tugas
baru
termasuk
pembagian
15
untuk
memantau
dilakukan
setiap
pelaksanaan
bulan
POA
secara
puskesmas
teratur.
yang
Pelaksanaan
dan
tersusunnya
rencana
kerja
tribulanan
berikutnya.
2. Tujuan khusus
16
penggalangan
tim
diselenggarakan
dalam
untuk
satuan
wilayah
kerja.
Pelaksanaan
17
kerjasama
lintas
sektoral
yang
telah
dilakukan
oleh
camat
dibantu
hambatan
dan
masalah
pelaksanaan
program kesehatan
2) Analisis
hambatan
dan
masalah
dukungan
dari
masing-masing sector
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan
untuk tribulan baru
c. Keluaran
1) Rencana kerja tribulanan yang baru
2) Kesepakatan bersama
18
kesehatan
wajib
sesuai
dengan
kebijakan
kesehatan
penambahan
pengembangan
upaya
kesehatan
antara
atau
lain
penerapan
manajemen
puskesmas
dalam
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan
terhadap
standar
pelayanan
yang
telah
ditetapkan
c. Penilaian
kesehatan
out-put
yang
pelayanan
berdasarkan
diselenggarakan.
Dimana
upaya
masing-
19
tahun
anggaran
pada
saat
penyusunan
rencana
lainnya.
Adapun
pelaksanaan
penilain
kinerja
yang
antara
bersangkutan
dinas
berdasarkan
kesehatan
pembahasan
kabupaten/kota
dengan
puskesmas
beserta
jaringannya
yaitu
pustu,
masyarakat.Hasil
kegiatan
yang
20
tertentu.
Penetapan
periode
ini
ditentukan
oleh
dinas
21
BAB III
PEMBAHASAN
A.
PROGRAM KERJA
Upaya Kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992
atau
komunikasi
(telepon
genggam,
telpon
rumah),
kesehatan
diri
dan keluarganya
dengan
d. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3
kali, Polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai
tujuan program KIA.
f. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk
macam-macam penyakit ringan.
g. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama
periode neonatal (0-30 hari)
h. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para
dukun bayi serta kader-kader kesehatan
4. Sistem Kesiagaan di Bidang KIA di Tingkat Masyarakat
Sistem kesiagaan di bidang KIA di tingkat masyarakat terdiri atas :
a. Sistem pencatatan-pemantauan
b. Sistem transportasi-komunikasi
c. Sistem pendanaan
d. Sistem pendonor darah
e. Sistem Informasi KB
Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses
memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja,
tetapi juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya
perubahan perilaku, yaitu:
a. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi
gawat darurat, khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.
b. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan
angka kematian maternal.
c. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat
dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan.
d. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan
dibantu oleh tenaga kesehatan profesional.
24
25
peningkatan
kewaspadaan
dan
kesiapsiagaan
masyarakat
26
hidup sehat.
Memperhatikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan Desa Siaga
tersebut, maka Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) merupakan salah satu komponen yang penting dalam pencapaian
tujuan Desa Siaga dalam hal penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
5. Manajemen Kegiatan KIA
Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah
Setempat KIA(PWS-KIA) dengan batasan :
a. Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan
kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sektor
lain yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan program KIA
secara teknis maupun non teknis.
b. Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan
teknis dan non teknis, yaitu :
1)
27
ini
dipilih
cakupan
(coverage)
dalam
28
di
Kabupaten/Kota,
Permenkes
RI
No.
741/Menkes/PER/VII/2008, hal.5-6)
masyarakat
upaya
yang
dilakukan
penggerakakan
atau
petugas
Puskesmas
pengorganisasian
kelompok
masyarakat
mengenali
masalah-masalah
yang
30
pencegahan
yang
diperlukan
untuk
menjamin
lingkungan.
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam
Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu:
a) Penyehatan Air dan Udara
b) Pengamanan Limbah padat/sampah
c) Pengamanan Limbah cair
d) Pengamanan limbah gas
e) Pengamanan radiasi
f) Pengamanan kebisingan
g) Pengamanan vektor penyakit
h) Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
3. Sasaran Kesehatam Lingkungan
32
khusus
meningkatkan
program
cakupan
penyehatan
air
bersih
air
bersih
pada
bertujuan
masyarakat
dan
permukiman
yang
bebas
dari
risiko
yang
33
Pelayanan
klinik
sanitasi
dimaksudkan
untuk
34
(jumantik),
petugas
sanitasi
puskesmas
melakukan
dalam program
perbaikan gizi
2. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
Kegiatan ini meliputi :
a. Pemantauan dan promosi pertumbuhan
b. Intervensi
gizi
yang
meliputi
pemberian
makanan
e. Melakukan pendampingan
3. Penanggulangan Gizi Lebih
Kegiatan ini meliputi :
a. Penyusunan kebijakanpenanggulangan gizi lebih
b. Konseling gizi
c. Pengembangan teknologi pencegahan dan penanggulanganmasalah gizi
lebih
4.Peningkatan surveilens gizi
a. Melaksanakan danmengembangkan PSG, PKG, serta pemantauan status
b.
c.
d.
e.
gizilainnya
Meningkatkan sistem kewaspadaan dini danpenanggulangan KLB;
Meningkatkan SKPG secara lintassektor
Pemantauan dan evaluasi program gizi
Mengembangkan jejaring informasi gizi
masyarakat;
Mengembangkan upayapemberdayaan ekonomi kader dan keluarga;
Fasilitasi revitalisasi Posyandu;
Advokasi program gizi;
Mengembangkan pemberdayaan masyarakat di bidang gizi
dan
Pemberantasan
Penyakit
mempunyai
tugas
2.
Melaksanakan imunisasi.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
pengumpulan,
pengolahan,
penganalisisan
data
dan
37
dan
kebijakan
pencegahan
dan
materi
dan
menyusun
perencanaan
kebutuhan
peningkatan imunisasi
c. Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan
yang ditujukan terutama untuk masyarakat miskin dan kawasan
khusus sesuai dengan skala prioritas
38
d.
materi
dan
menyusun
perencanaan
kebutuhan
bimbingan,
pemantauan,
dan
evaluasi
kegiatan
39
dan
kebijakan
peningkatan
surveilans
materi
dan
menyusunrancangan
program
surveilans
epidemiologi
dan
dan
konsultasi
teknis
peningkatan
surveilans
40
dan
kebijakan
peningkatan
komunikasi
materi
dan
menyusun
perencanaan
kebutuhan
bimbingan,
informasi
pemantauan,
dan
edukasi
dan
(KIE)
evaluasi
kegiatan
pencegahan
dan
pemberantasan penyakit
g. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja
informasi dan konsultasi teknis peningkatan komunikasi informasi
dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit;
41
informasi
dan
edukasi
(KIE)
pencegahan
dan
pemberantasan penyakit
i. Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan
komunikasi
informasi
dan
edukasi
(KIE)
pencegahan
dan
pemberantasan penyakit.
E.1 SURVEILANS DAN PELAPORAN PENYAKIT MENULAR
Surveilans Kesehatan Masyarakat dapat didefinisikan sebagai upaya
rutin dalam pengumpulan, analisis dan diseminasi data yang relevan yang
diperlukan
untuk
mengatasi
masalah-masalah
kesehatan
42
43
temuan-temuan
yang
diperoleh
selama
anamnesis
dan
44
2)
3)
45
B.
ANALISIS PROGRAM
1. KIA
a) PWS K1
No.
Nama Kelurahan
1.
Jumlah
Target
pendudu
Sasara
k
4.611
Kel. Lepo-Lepo
2.
3.391
Kel. Wundudopi
3.
8.081
Kel. Baruga
4.
4.898
Kel. Watubangga
Total
20.981
n
Januari Februari Maret
116
14
7
6
85
4
9
6
202
22
11
17
123
8
10
10
526
48
37
39
25
20
15
Maret
Ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
Februari
Ke
l.
Ba
ru
ga
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Januari
Ke
l.
Le
po
-le
po
10
Gambar 1. Bagan Pemantauan Kunjungan Pertama Ibu Hamil di Ruang KIA pada
Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2015
b) PWS K4
46
Nomor
Jumlah
Target
penduduk
Sasaran
Nama Kelurahan
1.
Kel. Lepo-Lepo
2.
Kel. Wundudopi
3.
Kel. Baruga
4.
Kel. Watubangga
Total
116
3.391
85
8.081
202
4.898
123
20.981
526
10
18
14
13
11
19
43
45
32
Januari
Februari
Ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
Ke
l.
Ba
ru
ga
Maret
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-L
ep
o
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
47
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-Lepo
Kel. Wundudopi
Kel. Baruga
Kel. Watubangga
Jumlah
Sasaran
Februar
Penduduk
Januari i
Maret
4.611
23
2
1
1
3.391
17
1
0
1
8.081
40
2
2
1
4.898
25
2
1
1
20.981
105
7
4
4
Januari
Februari
Ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
Ke
l.
Ba
ru
ga
Maret
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-L
ep
o
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Gambar 3. Bagan Kunjungan Ibu Hamil yang memiliki resiko tinggi di Ruang
KIA pada Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2015
48
a. Deskripsi
Ibu hamil yang memiliki resiko tinggi pada pemeriksaan kehamilan di
ruang KIA Puskesmas Lepo-Lepo pada tahun 2015 mengalami peningkatan
yang tidak signifikan di setiap kelurahan khususnya pada bulan Januari,
namun perlahan-lahan mengalami penurunan pada bulan Februari dan Maret.
b. Kegiatan lapangan
1. Melakukan Posyandu ibu hamil
2. Melakukan penyuluhan di Posyandu ibu hamil
c. Masalah
1. Kurangnya ketidakpedulian ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan
yang memiliki resiko tinggi
2. Ibu hamil dengan pendapatan ekonomi yang kurang, lebih memilih
memeriksakan diri ke dukun beranak.
d. Pemecahan masalah
1. Melakukan penyuluhan secara berkala tentang kehamilan resiko tinggi
dan masalah yang akan timbul dalam kehamilan, jika tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin.
2. Melakukan penyuluhan tentang bahaya-bahaya kehamilan resiko
tinggi.
d). PWS BULIN NAKES
Nomo
r
1.
2.
3.
4.
Total
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-Lepo
Kel. Wundudopi
Kel. Baruga
Kel. Watubangga
Jumlah
Sasaran
Februar
Penduduk
Januari i
Maret
4.611
81
7
13
5
3.391
110
3
4
3
8.081
193
14
8
18
4.898
118
13
9
6
20.981
502
37
34
32
49
Januari
Februari
Ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
Ke
l.
Ba
ru
ga
Maret
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-L
ep
o
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
50
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-Lepo
Kel. Wundudopi
Kel. Baruga
Kel. Watubangga
Jumlah
Sasaran
Februar
Penduduk
Januari i
Maret
4.611
105
7
14
5
3.391
77
3
4
3
8.081
184
14
8
18
4.898
112
13
9
6
20.981
37
37
35
32
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kel. Lepo-Lepo
Kel. Wundudopi
Kel. Baruga
Kel. Watubangga
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-Lepo
Kel. Wundudopi
Kel. Baruga
Kel. Watubangga
Jumlah
Sasaran
Februar
Penduduk
Januari i
Maret
4.611
16
1
2
1
3.391
11
1
1
1
8.081
28
2
2
1
4.898
17
2
2
1
51
Total
20.981
72
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Januari
Februari
Ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
Ke
l.
Ba
ru
ga
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-L
ep
o
Maret
Gambar 6. Bagan kunjungan neonatus yang memiliki resiko tinggi di Ruang KIA
pada Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2015
a. Deskripsi
Neonatus yang memiliki resiko tinggi pada pemeriksaan neonatal di
Puskesmas Lepo-Lepo pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang tidak
signifikan di setiap kelurahan khususnya pada bulan Februari, namun
perlahan-lahan mengalami penurunan pada bulan Maret.
b. Kegiatan lapangan
1. Melakukan kunjungan pada neonatus yang memiliki resiko tinggi
2. Melakukan penyuluhan kepada neonatus yang memiliki resiko tinggi
c. Masalah
1. Kurangnya pengetahuan tentang neonatus yang memiliki resiko tinggi
2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya neonatus beresiko tinggi
d. Pemecahan masalah
Melakukan penyuluhan secara berkala tentang neonatus beresiko tinggi.
g). PWS ASI EKSKLUSIF
Nomo
r
1.
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-Lepo
Jumlah
Sasaran
Februar
Penduduk
Januari i
Maret
4.611
52
7
3
1
52
2.
3.
4.
Total
Kel. Wundudopi
Kel. Baruga
Kel. Watubangga
3.391
8.081
4.898
20.981
39
92
56
239
3
2
5
13
3
7
6
17
Januari
Februari
Ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
Ke
l.
Ba
ru
ga
Maret
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-L
ep
o
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
3
14
5
29
Gambar 7. Bagan pemantauan Asi Eksklusif di Ruang KIA pada Puskesmas LepoLepo Tahun 2015
a. Deskripsi
Pemantauan ASI Ekslusif di ruang KIA pada Puskesmas Lepo-Lepo
pada tahun 2015 mengalami peningkatan di setiap kelurahan khususnya pada
bulan Januari, namun mengalami penurunan pada bulan Februari dan Maret.
b. Kegiatan lapangan
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif
c. Masalah
Kurangnya pengetahuan tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif
d. Pemecahan masalah
Melakukan penyuluhan secara berkala tentang manfaat pemberian ASI
Eksklusif.
53
h). PWS KB
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kontrasepsi
Januari
Februari
Maret
KB Baru
85
46
100
KB Aktif
2058
84
98
Pil
166
66
118
Suntikan
196
57
78
Implant
IUD
2500
2000
1500
Januari
Februari
1000
Maret
500
0
KB Baru KB Aktif
Pil
Suntikan Implan
IUD
54
c. Masalah
Kurangnya pengetahuan tentang manfaat kontrasepsi
d. Pemecahan masalah
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemakaian kontrasepsi
- PWS IMUNISASI
A. PWS IMUNISASI BALITA
No.
Target
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-lepo
Kel. Wundudopi
Kel. Baruga
Kel. Watubangga
Total
1
2
3
4
Sasara
Januar
i
105
77
184
112
478
9
6
16
9
40
Februari Maret
18
27
12
19
32
54
18
33
80
133
60
50
40
30
Januari
20
Februari
Maret
10
Ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
Ke
l.
Ba
ru
ga
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-le
po
No.
Nama Kelurahan
Target
Januari
Februari
Maret
55
Sasaran
1
2
3
4
Total
105
77
184
112
478
Kel. Lepo-lepo
Kel. Wundudopi
kel. Baruga
kel. Watubangga
12
6
16
14
48
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
21
12
32
23
88
35
18
50
32
132
Januari
Februari
ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
ke
l.
Ba
ru
ga
Ke
l.
Le
po
-le
po
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Maret
No.
1
2
3
4
Total
Nama
Target
Kelurahan
Sasaran Januari
Februari Maret
105
Kel. Lepo-lepo
9
18
37
77
Kel. Wundudopi
6
12
18
184
kel. Baruga
16
32
48
kel.
112
Watubangga
9
18
42
478
40
80
145
56
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Januari
Februari
ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
ar
ug
a
ke
l.
B
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-le
po
Maret
Target
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-lepo
Kel. Wundudopi
kel. Baruga
kel. Watubangga
Sasaran
105
77
184
112
478
Februar
Januari i
Maret
9
18
27
6
12
18
16
32
41
9
18
27
40
80
119
57
45
40
35
30
25
20
Januari
15
Februari
10
Maret
ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
ke
l.
Ba
ru
ga
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Ke
l.
Le
po
-le
po
Target Sasaran
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-lepo
Kel. Wundudopi
kel. Baruga
kel. Watubangga
Januari
105
77
184
112
478
Februari Maret
21
30
14
20
31
48
18
33
84
131
Januari
Februari
Maret
ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
ke
l.
Ba
ru
ga
Ke
l.
Le
po
-le
po
Ke
l.
W
un
du
do
pi
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
9
8
15
9
41
58
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-lepo
Kel. Wundudopi
kel. Baruga
kel. Watubangga
Januari
4
2
12
13
31
Februari Maret
5
8
4
10
21
30
19
23
59
81
30
25
20
15
10
5
0
Januari
ar
ug
ke
a
l.
W
at
ub
an
gg
a
Maret
ke
l.
B
Ke
l.
Le
po
-le
po
Ke
l.
W
un
du
do
pi
Februari
Nama Kelurahan
Kel. Lepo-lepo
Kel. Wundudopi
kel. Baruga
kel. Watubangga
Januari
Februari
3
2
5
2
12
4
0
15
6
27
Maret
8
0
27
14
51
59
30
25
20
15
10
Januari
Februari
Maret
ke
l.
W
at
ub
an
gg
a
ke
l.
Ba
ru
ga
Ke
l.
Le
po
-le
po
Ke
l.
W
un
du
do
pi
60
2.Promkes
Program bidang PROMKES antara lain:
1. Penyuluhan kesehatan masyarakat di posyandu
A. Keadaan
1. Indikator input.
a. Man: Jumlahtenagakesehatan yang adasebanyak2orang
b. Money:tidak semua programmendapat dana BOK
c. Methode: melakukan penyuluhan perorangan dan perindividu
d.
61
bulan
s/d
tahun.
Jika
angka
cakupanrendahtindaklanjutdilakukandenganmendorongpromkesdankader
yang adauntukmelakukanpenyuluhantentangpentingnyakesehatan
3. Indikatorout put / keluaran
Petugas
mengetahui
kondisi
lingkungan
tempat
akan
dilakukan
62
350
308
293
300
249
250
166
200
Memenuhi syarat
132
150
85
100
50
0
Januari
Februari
Maret
350
300308
250
293
249
200
100
Memenuhi syarat
166
150
132
85
50
0
Januari
Februari
Maret
63
Kegiatan lapangan
Melakukan pendataan PHBS di masyarakat
Melakukan pemantauan saluran limbah rumah tangga masyarakat
Melakukan pemantauan sarana dan prasana yang ada di
masyarakat\
c. Masalah
6. Kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya
7. Tidak adanya sarana dan prasarana misalnya (tempat sampah dan
sanitasi)
8. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap akibat dari masalah
yang ditimbulkan akibat lingkungan sekitarnya
9. Kurannya data yang didapat saat dilapangan karena masyarakat
yang kurang peduli terhadapat petugas
10. Banyaknya perumahan elit yang tidak berpenghuni sehingga
terdapat masalah lingkungan disekitarnya
64
90%
90%
73%
80%
70%
60%
50%
ABJ
40%
HI
27%
30%
20%
10%
10%
10%
0%
Januari
Februari
Maret
65
90%
80%
73%
70%
60%
50%
ABJ
40%
HI
30%
27%
20%
10%10%
0%
Januari
10%
Februari
Maret
Deskripsi
66
peningkatan pada bulan januari dan februari sedangkan pada bulan maret
mengalami penurunan.
b.
Kegiatan lapangan
5. Memantau langsung jika terhadap penderita
6. Memantau langsung setiap bulan secara berkala dan pada musim
penhujan
c.
6.
7.
8.
Masalah
Kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya
Tidak adanya sarana dan prasarana misalnya (tempat sampah dan sanitasi)
Tidak adanya sarana pengingat misalnya pamplet, spanduk ataupun poster
dengan tujuan mengingatkan masyarakat tentang masalah lingkungannya.
d. Pemecahan masalah
6. Melakukan penyuluhan secara berkala tentang mamfaat bebas jentik
7. Melakukan pemantauan secara berkala tentang angka bebas jentik secara
berkala
8. Melakukan pertemuan lingtas sektor terhadap kurangnya sarana dan
prasarana yang mendukung meningkatnya kualitas lingkungan
dimasyarakat
9. Melakukan pemasangan poster ,spanduk dll disekitar perumahan yang
kualitas lingkungan yang buruk
67
8
7
7
6
5
Memenuhi syarat
3
1
Januari
Februari
1
0
Maret
Memenuhi syarat
3
2
11
0
Januari
Februari
Maret
68
Deskripsi
Kegiatan lapangan
1. Memantau secara langsung pada tempat tempat umum
c.
Masalah
1. Kurang pedulinya masyarakat terhadap memelihara dan menjaga
kebersihan tempat-tempat umum
2. kuranngya sarana dan prasarana misalnya (tempat sampah dan
sanitasi)
3. Tidak adanya sarana pengingat misalnya pamplet, spanduk ataupun
poster dengan tujuan mengingatkan masyarakat tentang masalah
lingkungannya.
d.
Pemecahan masalah
1. Melakukan pertemuan lingtas sektor terhadap kurangnya sarana
dan prasarana yang mendukung meningkatnya kualitas lingkungan
dimasyarakat
2. Melakukan pemasangan poster ,spanduk dll disekitar perumahan
yang kualitas lingkungan yang buruk.
4. Gizi
1.
69
800
700
600
500
Januari
400
Februari
Maret
300
200
100
0
Lepo-lepo
Wundudopi
Baruga
Watubangga
793
789
700
600
579
500
400
300
495
490
439
427
316
Januari
Februari
358
317
309
Maret
224
200
100
0
Lepo-lepo
Wundudopi
Baruga
Watubangga
Deskripsi
70
Kegiatan lapangan
1. Melakukan penimbangan berat badan balita di posyandu dan dalam
gedung
2. Melakukan pengukuran tinggi badan balita di posyandu dan dalam
gedung
3. Melakukan penetuan status gizi balita
C.
Masalah
71
Pemecahan masalah
1. Melakukan penyuluhan secara berkala tentang masalah pentingnya
menmantau pertumbuhan dan perkembangan balita
2. Pengadaan alat-alat yang menunjang kelancaran kegiatan penimbangan
berat bdana balita.
2.
60
50
40
Januari
30
Februari
Maret
20
10
0
Lepo-lepo
Wundudopi
Baruga
Watubangga
72
Gambar 3.Bagan
2015
70
60
59
50
44
40
36
Januari
Februari
30
28
25
20
41
37
20
19
15
13
17
10
0
Lepo-lepo
Wundudopi
Gambar 4.Grafik
Maret
Baruga
Watubangga
2015
A.
Deskripsi
Pemberian Tablet Fe (I, II, III) pada triwulan pertama di puskesmas
lepo-lepo tahun 2015 mengalami fluktuasi setiap bulannya. Pada kelurahan
lepo-lepo dari 116 ibu hamil, pada bulan Januari sampai bulan Maret
berturut-turut cakupan pencapaian pemberian tablet Fe berjumlah 36 orang,
25 orang, dan 17 orang. Pada kelurahan Wundudopi dari 85 ibu hamil, pada
bulan Januari sampai bulan Maret berturut-turut cakupan pencapaian
73
Kegiatan lapangan
1. Pemberian tablet Fe pada setiap ibu hamil yang datang sebanyak 30
butir.
C.
Masalah
1. Tidak ada
5. P2M
1. Pelacakan kasus penyakit menular
Kegiatan:
- Penjaringan kasus penyakit menular malaria dan campak
- Pemeriksaan kontak satu rumah pada pasien kusta
- Pemeriksaan kontak satu rumah pada pasien TB
- Pelacakan kasus malaria dan campak
- Melakukan penyuluhan penyakit menular di posyandu
Masalah:
-
Pemecahan Masalah:
-
74
2. Penanggulangan KLB/wabah
Kegiatan:
- Penjaringan kasus penyakit DBD
- Melakukan pengendalian vektor (Fogging)
- Melakukan pemeriksaan jentik dan pemberian bubuk abate
Masalah:
-
Pemecahan Masalah:
-
Pemecahan Masalah:
-
6. Pengobatan
KUNJUNGAN LANSIA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2015
75
kunjungan lansia
350
302
261
300
250
212
kunjungan lansia
200
150
100
50
0
januari
februari
maret
kunjungan lansia
350
302
300
250
261
212
200
kunjungan lansia
150
100
50
0
januari
februari
maret
76
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey program puskesmas Lepo-Lepo, dapat
disimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Media promosi kesehatan terutama untuk kegiatan penyuluhan masih
kurang dan Sumber Daya Manusia yang masih kurang
2. Kurangnya pemahaman dan ketidakpedulian ibu hamil dalam
pemeriksaan kehamilan
3. Kurangnya alat penimbangan berat badan modern di beberapa posyandu
sehingga hasil pengukuran kurang akurat
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami anjurkan yaitu:
77
1. Sebaiknya
dilakukan
pengadaan
media
promosi
kesehatan
agar
78
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
128/MENKES/SK/II/2004
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20857/4/Chapter%20II.pdf
http://dinkes.probolinggokota.go.id
http://keslamsel.wordpress.com
http://www.dinkes-kabtangerang.go.id
http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/77
http://dinkes.brebeskab.go.id/index.php/kesehatan/73-mengembalikan-peranpuskesmas
79
LAMPIRAN
1.
KIA KB
Gambar 2. Kegiatan
pengobatan di Posyandu
80
2.
PROMOSI KESEHATAN
sampah organic
81
82
3.
KESEHATAN LINGKUNGAN
4. P2M
83
Gambar 11.
Pemeriksaan Jentik
5. PENGOBATAN
84
85