Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi mempertinggikan arus kompetensi disegala bidang termasuk

bidang kesehatan dimana petugas segala bidang termasuk bidang kesehatan

terlibat di dalamnya.Untuk dapat mempertahankan ekstensinya, maka setiap

organisasi dan semua elemen-elemen dalam organisasi harus berupaya

meningkatkan mutu pelayanan secara terus menerus. Kecendrungan masa kini dan

masa depan menunjukan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya

peningkatan dan mempertahankan kwalitas hidup. Oleh karena itu pelayanan

kesehatan yang bermutu semakin dicari untuk memperoleh jaminan kepastian

terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diterima. Semakin tinggi tingkat

pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan untuk mempertahankan

kwalitas hidup, maka customer akan semakin kritis dalam menerima produk jasa,

termasuk jasa pelayanan kesehatan, oleh karena itu peningkatan mutu kinerja

setiap petugas kesehatan perlu dilakukan terus-menerus.

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang

bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya.Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi

bangsa Indonesia baik masyarakat swasta maupun pemerintah.Kesehatan adalah

tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat, pemerintah, dan

swasta.Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan

1
mandapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan

pembangunan kesehatan.

Keberhasilan kesehatan nasional berperan penting dalam meningkatkan

mutu dan daya manusia Indonesia.Untuk mencapai keberhasilan dalam

pembangunan bidang kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya

kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.Dalam hal ini puskesmas

sebagai unit pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan merupakan penanggung jawab

penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang pertama diwilayah kerjanya

masing-masing.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan tempat unutk dapat

memperoleh pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat, sesuai

dengan fungsi Puskesmas sendiri sebagai pusat pengembangan, pembinaan, dan

pelayanan kesehatan masayarakat yang sekaligus merupakan post operasi

terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Pada hakekatnya Puskesmas

harus melaksanakan seluruh program kesehatan dalam rangka mempertahankan

dan meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, tapi seiring dengan krisis

moneter berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia,

memberikan dampak disegala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurutnya

pendapatan dan daya beli masyarakat yang diperberat oleh meningkatnya biaya

pemeliharaan kesehatan, sangat mengancam status gizi dan kesehatan masyarakat,

khususnya penduduk kurang mampu.

2
Fungsi Puskesmas terdiri dari tiga yaitu sebagai pusat penggarak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan

keluarga dalam pembangunan kesehatan, dan pelayanan tingkat pertama.Dari

fungsi Puskesmas ini jelas peran Puskesmas bukan saja persoalan teknis medis

tetapi juga bagaiman keterampilan sumber daya manusia yang mampu

mengorganisasi modal sosial yang ada di masyarakat.Fungsi dan peran Puskesmas

sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil

membutuhkan strategi dalam hal pengorganisasian masyarakat untuk terlibat

dalam penyelenggara kesehatan secara mandiri.

Proses pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat di Indonesia dituntut

untuk menghasilkan Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan penguasaan ilmu yang

memadai dan keterampilan yang tinggi untuk dapat digunakan sebagai dasar

pengembangan ilmu dan dapat membantu memecahkan permasalahan kesehatan

masyarakat. INKESSU sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan.

Menerapkan suatu kegiatan berupa Latihan Kerja Peminatan (LKP) untuk

pembelajaran kerja mahasiswa calon sarjana kesehatan masyarakat untuk

meningkatkan kemampuan profesional dan keterampilan teknis dengan cara

melibatkan diri dalam proses pekerjaan sesuai peminatan dengan bimbingan dosen

dan para ahli pada instansi tempat latihan kerja peminatan. Mahasiswa diharapkan

terampil dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan

masyarakat,menyusun skala prioritas berdasarkan analisa serta mampu mencari

alternatif pemecahan masalah dalam bentuk intervensi program kesehatan

lingkungan masyarakat dengan fasilitas pelayanan kesehatan secara terpadu.

3
Mahasiswa melakukan latihan kerja peminatan di Puskesmas Naman

Teran ,Kecamatan Naman Teran dengan waktu pelaksanaan mulai tanggal 20 mei

s/d 06 Juli 2019.

Latihan Kerja Peminatan (LKP) merupakan pepaduan antara teori dan

praktek yang diaplikasikan di lapangan, dengan demikian malalui latihan kerja

lapangan, mahasiswa diharapkan dapat mengenal, mengetahui dan menganalisa

masalah kesehatan.Melalui pendekatan dengan melakukan promosi kesehatan

sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan masalah diwilayah kerja

Puskesmas Sei Mencirim. Dengan tujuan inilah mahasiswa INKES Sumatera

Utara untuk melakukan kegiatan Latihan Kerja Peminatan sebagai salah satu

upaya peningkatan keahlian mahasiswa yang diperkirakan mampu memberikan

tingkat kamahiran kepada mahasiswa yang bersangkutan.

1.2 Tujuan LKP

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu memperoleh wawasan, pemahaman, dan keterampilan

professional dalam kompetensi bidang kesehatan dan mampu merencanakan

program sebagai upaya pemecahan masalah yang diperlukan bagi seorang SKM.di

Puaskesmas Naman Teran

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisa program pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas

Naman Teran

2. Untuk menganalisa situasi umum di UPT. Puskesmas Naman Teran Untuk

menjelaskan struktur organisasi di UPT. Puskesmas Naman Teran.

4
3. Untuk menganalisa pengambilan keputusan/kebijakan di UPT. Puskesmas

Naman Teran

4. Untuk menganalisa sumber daya manusia di UPT. Puskesmas Naman

Teran

5. Untuk menganalisa financial di UPT. Puskesmas Naman Teran

6. Untuk menentukan deskripsi masalah berdasarkan peminatan yaitu ruang

lingkup peminatan Kesehatan Reproduksi berdasarkan hasil analisa data

yang ada di UPT. Puskesmas Naman Teran

7. Untuk merumuskan rencana program di UPT. Puskesmas Naman Teran

1.3 Manfaat LKP

1.3.1 Bagi Puskesmas Naman Teran

Sebagai bahan masukan dalam upaya peningkatan kinerja

Puskesmas dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

1.3.2 Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama

mengikuti perkuliahan di Institut Kesehatan Sumatera Utara dan mampu

mempraktekkan di Puskesmas.

1. Mahasiswa dapat belajar mendesain perencanaan secara mendetail

melalui latihan kerja peminatan di Puskesmas Naman Teran

2. Mahasiswa belajar menganalisa persoalan di Puskesmas Puskesmas

Naman Teran

5
3. Sebagai masukan dalam peningkatan ilmu pengetahuan dalam

melaksanakan latihan kerja peminatan di Puskesmas Naman Teran

4. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1

Kesehatan Masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera

Utara.

6
BAB II

JENIS DAN PROSES KEGIATAN LKP

2.1. Jenis dan Proses Kegiatan LKP

2.1.1. Jenis Kegiatan LKP

Adapun jenis kegiatan LKP yang dilakukan selama 7 minggu di mulai

dari tanggal 20 Mei -06 Juli 2019 di Puskesmas Naman Teran sebagai berikut:

1. Analisis Program Pelayanan Kesehatan

Analisis program pelayanan kesehatan adalah analisis mengenai

keberhasilan cakupan dari program pelayanan kesehatan tertentu, dapat dilihat

dari angka morboditas dan mortalitas, pola penderita penyakit, dan surveilans.

Analisis program pelayanan kesehatan pada LKP ini dilakukan dengan

menggunakan dataprimer ( wawancara ) dan data sekunder.

2. Analisis Situasi Umum

Analisis situasi umum atau analisis situasional adalah langkah pengamatan

awal melihat kondisi lingkungan sesuai dengan yang ditempat LKP. Adapun

pengamatan yang meliputi pengamatan karakteristik populasi karakteristik area

dan infrastruktur, situasi lingkungan politik, dan kebijakan-kebijakan yang ada,

kebutuhan akan kesehatan, pelayanan darisector lain, sumber daya yang

mendukung, dan performance dari service yang terbaru. Analisis ini menggunakan

data sekunder.

7
3. Analisis Struktur Organisasi

Analisis struktur organisasi meliputi analisis visi dan misi dari puskesmas,

Analisis ini menggunakan data sekunder.

4. Analisis Proses Pengmbilan Kebijakan/ Keputusan dan GayaKepemimpinan

Analisis ini meliputi beberapa langkah yaitu analisis fungsi dan tujuan

pengambilan keputusan, langkah dalam pengambilan keputusan, factor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan, model perilaku pengambilan keputusan,

gaya pengambilan keputusan, dan teknikpengambilan keputusan partisipatif.

Analisis ini dilakukan dengan metodewawancara.

5. Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)

Analisis kebutuhan sumber daya manusia kesehatan ini meliputi

jumlah/rasio, jenis, mutu, penyebaran tenaga kesehatan,

pendayagunaan,pengembangan, serta pembinaan dan pengawasan tenaga

kesehatan.Analisis ini menggunakan data sekunder.

6. Analisis Finansial

Analisis ini meliputi beberapa hal yaitu kesesuaian distribusi dana

denganprogram kerja, penurunan dan peningkatan dana yang terdistribusi

atauyang tidak teralokasi, kinerja keuangan, serta anggaran dan pengolahan

keuangan dari puskesmas. Analisis ini menggunakan data primer(wawancara) dan

data sekunder.

8
Teknik pengambilan data dilapangan adalah :

a. Observasi Lapangan

Dilakukan untuk merlihat gambaran awal terhadap situasi dan kondisi

wilayah kerjatempat pelaksanaan latihan kerja peminatan meliputi situasi

lingkungan, kebijakan yang di ambil, kemampuan finansial,struktur organisasi

program kesehatan dan pelayanan kesehatan yang dilakukan serta sumber daya

manusia yang ada di puskesmas untuk mendapatkan maksud dan tujuan dari

pelaksanaan LKP.

b. Data Primer (Wawancara)

Kegiatan wawancara di lakukan kepada kepala puskesmas serta

penanggung jawab program untuk mendapat gambaran terhadap pelaksanaan

kegiatan yang berjalan maupun yang yang akan berjalan.

c. Data Sekunder

Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan semua data-data yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab puskesmas dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kecamatan

naman teran meliputi data demografis, data geografis, dan data program.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama LKP adalah sebagai

berikut :

1. Melapor Kepada Kepala Puskesmas dan menyerahkan surat izin untuk

melakukan LKP di Puskesmas Naman Teran

2. Orientasi lokasi untuk persiapan pengumpulan data.

9
3. Melakukan pengumpulan data

4. Melakukan analisis program pelayanan kesehatan di puskesmas meliputi

jenis program pelyanan kesehatan, kegiatan yang dilakukan, sarana

kesehatan, dan tenaga kesehatan.

5. Menganalisis situasi umum di lingkungan umum Puskesmas Naman Teran

6. Menganalisis struktur organisasi Puskesmas Naman Teran

7. Menganalisis pengambilan keputusan (gaya kepemimpinan, pengambilan

keputusan) pimpinan Puskesmas Naman Teran dengan cara observasi,

pengumpulan data, dan interview pada petugas.

8. Menganalisis sumber daya manusia antara lain jumlah tenaga kesehatan

dan tingkat pendidikannya serta tupoksinya di Puskesmas Naman Teran

9. Menganalisis financial meliputi sumber keuangan biaya operasional

Puskesmas Puskesmas Naman Teran tentang program-program yang ada.

10. Mendeskripsikan masalah dalam ruang lingkup kesehatan reprouksi antara

lain menentukan masalah berdasarkan hasil analisa data yang ada, lalu

membuat rencana program (tujuan target, kegiatan yang ada dalam POA)

11. Bimbingan/konsultasi laporan kepada pembimbing setiap hari sabtu

12. Penyusunan laporan LKP

13. Seminar LKP

2.2. Proses Kegiatan LKP

Kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) dimulai tanggal 20 Mei 2019 s/d

06 Juli 2019 atau selama 6 minggu. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu :

10
1. Tanggal 20-24 Mei 2019

a. Mengikuti berjalannya program lapangan dan turut membantu kinerja di

Puskesmas Naman Teran

b. Mengumpulkan data dari setiap program pelayanan kesehatan yang ada di

Puskesmas Naman Teran

c. Menganalisa setiap program pelayanan kesehatan sesuai dengan data yang

telah dikumpulkan

2. Tanggal 27-31 Mei 2019

a. Mengumpulkan data situasi lingkungan umum wilayah kerja Puskesmas

Naman Teran, meliputi : karakteristik, populasi penduduk. Karakteristik

area dan infrastruktur meliputi letak geografis, letak demografis dan sosial

ekonomi

b. Melakukan analisa situasi lingkungan umum di Puskesmas Naman Teran

3. Tanggal 03-07 Juni 2019

Libur Lebaran

4. Tanggal 10-14 Juni 2019

a. Menganalisis sumber daya manusia meliputi jumlah pegawai dan jenis

keilmuan yang dimiliki pegawai di Puskesmas Naman Teran

b. Menganalisis kesesuaian latar belakang pendidikan pegawai dengan tupoksi

yang dilaksanakan Tanggal 17-21 Juni 2019

5. Menganalisis financial yang yang meliputi sumber keuangan, anggaran yang

ada di Puskesmas Naman Teran Tanggal 24-28 Juni 2019

11
a. Mendiskripsikan masalah antara lain penentuan masalah, prioritas masalah,

yang ditemukan di Puskesmas Naman Teran

6. Tanggal 01-06 Juli 2019

a. Menganalisis Struktur organisasi dan 10 penyakit terbesar

b. Penutupan LKP Dan foto bersama kepala Puskesmas dan Ka.TU di


Puskesmas Naman Teran

2.3. Matriks Kegiatan


Tabel 2.1. Kegiatan LKP di Puskesmas Naman Teran
No. Kegiatan Minggu Keterangan
- Mengumpulkan data dari setiap program Terlaksana
pelayanan kesehatan
1.
- Menganalisa setiap program pelayanan
kesehatan
- Mengumpulkan data situasi lingkungan Terlaksana
umum
2.
- Melakukan analisa situasi lingkungan
umum
3. -Libur Lebaran Terlaksana
- Menganalisis sumber daya manusia Terlaksana
- Menganalisis kesesuaian latar belakang
4.
pendidikan pegawai dengan tupoksi yang
dilaksanakan
-Menganalisis financial yang yang meliputi Terlaksana
5.
sumber keuangan, anggaran yang ada
-Mendiskripsikan masalah antara lain Terlaksana
6.
penentuan masalah, prioritas masalah
-Menganalisis Struktur organisasi dan 10 Terlaksana
penyakit terbesar
7. - Penutupan LKP Dan Foto bersama kepada
kepala puskesmas dan Ka.TU di puskesmas
Naman Teran

12
BAB III

HASIL DAN KEGIATAN LKP

3.1 Analisis Program Pelayanan Kesehatan

Pelayanan dan Upaya kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Medan Tuntungan

menyesuaikan pada Permenkes Nomor 75 tahun 2014, yaitu :

I. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), meliputi :

1. Pelayanan Pemeriksaan umum

Pelayanan Pemeriksaan umum dilakukan oleh dokter umum puskesmas

yang berjumlah 6 orang di ruangan poly umum. Pasien umum perhari

berjumlah 50 -100 orang.

2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pelayanan Pemeriksaan umum dilakukan oleh dokter gigi puskesmas

yang berjumlah 1 orang di ruangan poly gigi.

3. Pelayanan Gawat darurat

Pelayanan gawat darurat dilakukan oleh tenaga paramedis (perawat /

bidan) di ruangan tindakan.

4. Pelayanan Gizi

Pelayanan gizi dilakukan oleh nutrisionis di ruangan gizi, yaitu meliputi

pengukuran tinggi badan dan berat badan, lingkar kepala, dan lingkar

lengan atas (Bumil), dan pemberian PMT bagi bayi/balita BGM,pemberian

vitamin A dan tablet Fe, dan juga pemberian konseling gizi.

5. Pelayanan Kefarmasian

13
Pelayanan kefarmasian dilakukan oleh tenaga farmasi ( asisten apoteker)

di ruangan obat, yaitu semua pasien yang berkunjung, setelah dilakukan

pemeriksaan, maka pasien akan diberi obat.

6. Pelayanan laboratorium

Pelayanan laboratorium dilakukan oleh tenaga analis kesehatan di ruangan

Laboratorium sederhana.

II. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

1. Promosi kesehatan

Promosi kesehatan dilakukan di Puskesmas, posyandu dan sekolah di

wilayah kerja puskesmas, dan dilakukan oleh petugas penyuluh

bekerjasama dengan petugas posyandu,

2. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan dilakukan oleh petugas pemegang program

kesehatan lingkungan, program ini dilakukan melalui pengawasan

kebersihan dan kesehatan lingkungan di puskesmas dan di wilayah kerja

puskesmas, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan-

lingkungan di wilayah kerja puskesmas.

3. Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha kesehatan sekolah dilakukan oleh pemegang program UKS, yaitu

meliputi penjaringan kesehatan anak sekolah, pemeriksaan kesehatan

berkala, dan bekerja sama dengan petugas promosi kesehatan untuk

melakukan penyuluhan kesehatan.

14
4. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan oleh

penanggung jawab program ISPA ,DBD, Diare,TB, HIV/AIDS.kegiatan

dilakukan melalui pendataan, pencatatan dan pelaporan, dan juga home

visit.

5. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Program Perawatan Kesehatan masyarakat (PerKesMas) dilakukan melalui

home visit, yaitu melakukan pengawasan masalah kesehatan, pemeriksaan

kesehatan dan untuk kasus tertentu dirujuk ke Puskesmas.

6. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

Pelayanan KIA dan KB bersifat UKM dilakukan di posyandu-posyandu

dan lingkungan-lingkungan di wilayah kerja puskesmas.

7. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM

Pelayanan gizi dilakukan oleh nutrisionis di ruangan gizi, yaitu meliputi

pengukuran tinggi badan dan berat badan, lingkar kepala, dan lingkar

lengan atas (Bumil), dan pemberian PMT bagi bayi/balita BGM,pemberian

vitamin A dan 15erada Fe, dan juga pemberian konseling gizi yang

dilakukan di posyandu-posyandu dan lingkungan-lingkungan di wilayah

kerja puskesmas.

3.1.1 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang

diselesaikan dengan kemampuan Puskesmas.

15
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas,

maka Puskesmas Medan Sunggal membuat program dan pelayanan kesehatan

berupa kegiatan-kegiatan pokok, yaitu :

1) Program upaya kesehatan masyarakat esensial

1. Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA)

4. Program KB

5. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

6. Program Imunisasi

a. Program Promosi Kesehatan

1) Tujuan Promosi Kesehatan

 Memberikan informasi bagi masyarakat terkait segala hal yang

bertujuan memberikan informasi bagi masyarakat terkait segala hal

untuk meningkatakan kualitas kesehtan

 Memberikan informasi dengan tujuan memberdayakan masyarakat dan

pengembangan sumber daya yang terkait dengan kesehtan.

2) Kegiatan Promosi Kesehatan

Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan-penyuluhan

perorangan dan kelompok yang dapat dilakukan di dalam gedung ataupun

di luar gedung Puskesmas.

3) Upaya yang dilakukan

 Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

16
 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

 Tidak membuang sampah sembarangan

 Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat

 Menggunakan pelayanan kesehatan

 Menjalankan hidup sehat bersama anggota keluarga

4) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

1. Pelayanan kesehatan Jiwa

Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan oleh dokter umum, yaitu meliputi

konseling, pendataan, pelaporan dan rujukan bagi pasien dengan

gangguan jiwa.

2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut yang bersifat UKM.

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di posyandu-posyandu

dan lingkungan-lingkungan, dan sekolah-sekolah di wilayah kerja

puskesmas naman

3. Pelayanan Kesehatan Lansia

Pelayanan kesehatan pada usia lanjut dilakukan di puskesmas dan di

posyandu lansia.pelayanan meliputi pemeriksaan kesehatan dan

pengobatan.

3.1.1 Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat diakses

dengan mudah yaitu :

- Dari segi posisi dan letak puskesmas dapat dijangkau dengan alat

17
transportasi umum ataupun pribadi, karena berada di pinggir jalanan umum.

- Dari segi persyaratan berobat, semua pasien dapat berobat tanpa biaya apa

pun (gratis) hanya dengan menunjukkan KTP/KK ataupun kartu BPJS.

Mutu pelayanan puskesmas juga semakin meningkat, dengan

ditingkatkannya program-program kegiatan untuk masyarakat, seperti : kelas ibu

hamil, pemeriksaan IVA, dll

b. Program Kesehatan Ibu dan Anak/ KB

Kegiatan ini merupakan upaya Kesehatan Ibu dan Anak yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, menyusui, bayi dan balita serta anak pra

sekolah, baik fisik maupun mental.

Kegiatan meliputi :

1. Memberikan pelayanan kebidanan dasar komunikasi, informasi, edukasi (KIE)

kepada ibu hamil, pelayanan ANC, pertolongan persalinan, perawatan ibu nifas

dan perawatan bayi baru lahir.

2. Memberikan pertolongan pertama pencapaian kedaruratan kebidanan dan

neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukam primer sesuai dengan kebutuhan.

3. Menumbuhkan dan mengoptimalkan serta memelihara peran serta masyarakat

dalam upaya KIA/ KB.

4. Melaksanaka pemeliharaan kesehatan seluruh balita dan anak pra sekolah,

meliputi : perawatan baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian

imunisasi dan upaya perbaikan gizi.

18
5. Melaksanakan program simulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak

pra sekolah yang meliputi : perkembangan motorik, kemampuan bicara,

sosialisasi dan kemandirian anak.

6. Melaksanakan manajemen terpadu balita sakit, yang datang berobat ke fasilitas

rawat jalan.

Tabel 1.3 Program KIA Puskesmas Naman Teran tahun 2018

No Kegiatan Jumlah Cakupan


1 K1 223 63,9%
2 K4 205 58,7%
3 DRT
4 Persalinan oleh tenaga kesehatan 169 50,6%
5 Penanganan dengan komplikasi 75 33%
6 Kunjungan nifas lengkap 993 96,5%
7 Fe3 169 50,6%
8 Bufas + Vitamin A 141 42,2%
9 Asi Eksklusif 70 46,1%
10 KN1 169 100%
11 KN lengkap 168 99,4%
12 Komplikasi neonatus tertangani - -
13 Kunjungan Bayi Lengkap 102 33,4%
14 Kunjungan Balita Lengkap 1075 83,3%
sumber :Profil Puskesmas Naman Teran

Tabel 1.4Cakupan Program KB Puskesmas Naman Teran tahun 2018

No Bulan Jumlah Peserta KB Aktif Jumlah PUS Persentase (%)


1 Kondom 5 2.225 0,2
2 Suntik 571 2.225 25,4
3 pil 601 2.225 26,7
4 AKDR 483 2.225 21,5
5 MOP - 2.225 -
6 MOW 220 2.225 9,8
7 Implan 367 2.225 16,3
Sumber:Profil Puskemas Naman Teran

19
c. Program gizi

Mengetahui mengenai gizi yang baik sangat diperlukan oleh

masyarakat terutama ibu-ibu dan anak balita. Posyandu memonitoring

gizi bayi, balita dengan grafik blok SKDN yamg dapat menggambarkan

hasil kegiatan upaya peningkatan gizi keluarga posyandu.

Tabel 1.5 Cakupan Program Gizi Puskesmas Naman Teran tahun 2018

Jumlah
No Kegiatan keseluruha Sasaran Pencapaian
n
Mendapat tablet
1 169 Bumil 163 96,4%
tambah darah
2 Vit A Bufas 169 Bufas 141 42,2%
3 Vit A Bayi 305 Bayi( 6-11 bulan) 102 33,4
4 Vit A Balita 1275 Balita( 12-59 bulan) 1075 84,3%
Ibu menyusui (0-6
5 Asi Eksklusif 152 70 46,1%
bulan)
Penanganan Gizi
6 702 Bayi/Balita 24 3,4%
Kurang
Penanganan Gizi
7 0 Bayi/Balita 0 100%
Buruk
sumber :Profil Puskesmas Naman Teran

d. Program pengendalian penyakit

Pelaksanaan program P2P di puskesmas dengan melaksanakan

penanggualangan penyakit dengan melakukan pencegahan dengan

melakukan imunisasi pada bayi, anak balita, murid SD, bumil dan

masyarakat. Disamping itu dilakukan melalui penyuluhan pada

masyarakat, pegobatan, pemberantasan sumber penularana penyakit.

20
Tabel 1.6Cakupan Program Imunisasi Puskesmas Naman Teran tahun

2018

Kegiatan jumlah Sasaran Cakupan


- DPT HB HIB 3 305 Bayi 192 63%
- Campak Bayi 199 62,2%
- Imunisasi Dasar Lengkap Bayi 186 61%
sumber :Profil Puskesmas Naman Teran

Tabel 1.7Cakupan Program TB Paru Puskesmas Naman Teran tahun

Pemeriksaan

kasus TB Mendapat sembuh Jumlah

pengobatan kematian

jumlah 4 3 1 -

% 100% 75% 25% -

sumber :Profil Puskesmas Naman Teran

3.2 Analisa Situasi Umum

Kecamatan Naman Teran meliputi 12 desa binaan yaitu :

1. Gunpinto

2. Kebayaken

3. Kuta gugung

4. Kutambelin

5. Kutarayat

6. Kutatonggal

7. Naman

8. Ndeskati

21
9. Sigarang-garang

10. Sukanalu

11. Sukandebi

12. Sukatepu

3.2.1 data demografis

Puskesmas Naman Teran adalah Puskesmas yang berada di Kab. Karo

yang merupakan salah satu Puskesmas di Kecamatan naman teran dengan luas

wilayah 87,82 km². Berbatasan dengan :

1. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Merdeka

2. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tiganderket

3. Sebelah utara berbatasan dengan Medan kabupaten langkat dan Deliserdang

4. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Payung Dan Simpang Empat.

Dalam pembagian wilayah kerja UPT Puskesmas naman teran meliputi 12 Desa

dengan jumlah penduduk sebanyak 14,027 jiwa.

Tabel 3.26
Distribusi Jumlah Penduduk di Kecamatan Naman Teran
Kab. Karo Tahun 2018
No Kecamatan Desa Luas Jumlah
Wilayah penduduk
1 Naman teran 87,82
GUNG PINTO 640
Km²
2 KEBAYAKEN 524
3 KUTA GUGUNG 1,118
4 KUTA MBELIN 1,108
5 KUTA RAYAT 2,462
6 KUTA
399
TONGGAL
7 NAMAN 1,796

22
8 NDESKATI 892
9 SIGARANG-
1,622
GARANG
10 SUKANALU 1,306
11 SUKANDEBI 1,299
12 SUKATEPU 861
Jumlah Kecamatan 12 14,027
Sumber :Profil Puskesmas naman teran

Dari tabel diatas, diketahui bahwa jumlah penduduk di wilayah


Kecamatan. Sunggal tahun 2018 mempunyai jumlah penduduk sebanyak 14,027
jiwa.

Tabel 1.12 Demografi UPT Puskesmas Nman Teran

No DATA JUMLAH
1 Luas Wilayah 87,82 km². 334,5 Ha
2 Jumlah Kelurahan/Desa 12 6
4 Jumlah Penduduk 14,027 65.394
6 Jumlah Pria 7.034 31.784
6 Jumlah Perempuan 6.993 33.610
7 Jumlah Bayi 305 2.309
9 Jumlah Balita 1275 2.601
10 Jumlah Murid SD - 7.432
11 Jumlah Murid SLTP - 4.244
12 Jumlah Murid SLTA - 1.711
13 Jumlah BUMIL 169 135
14 Jumlah WUS - 5.524
Sumber : Data Dasar Puskesmas Naman Teran 2018

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 7.034 jiwa, jumlah penduduk perempuan 6.993 jiwa. Mayoritas

23
penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas naman teran adalah sebagai Pekerja

petani dan Karyawan Swasta. Dengan kesibukan dalam bekerja setiap harinya

masyarakat diwilayah tersebut tidak dapat mengikuti penyuluhan kesehatan

tentang PHBS sehingga penyuluhan yang dilaksanakan oleh Staf Puskesmas

tidak berjalan dengan baik.

1. Jumlah Sarana Kesehatan

Tabel 1.13 Sarana Pendidikan Wilayah Kerja Puskesmas Naman Teran

Tahun 2018

Sarana Kesehatan Jumlah


Puskesmas pembantu 12
Puskesmas keliling 1
Puskesmas non-rawat inap 1
Apotek -
Pengobatan Tradisional 1
Klinik 2
Jumlah 17
sumber :Profil Puskesmas Naman Teran

2. Sarana Tempat-Tempat Umum

Tabel 1.14Sarana Tempat-Tempat Umum Wilayah Kerja Puskesmas

Naman Teran Tahun 2018

No Sarana Tempat Umum Jumlah


1 Tempat ibadah 13

24
3. Cakupan kunjungan sarana pelayanan kesehatan

Table 1.15 Cakupan Kunjungaan Ke Pelayanan Kesehatan Di Wilayah

Puskesmas Naman Teran

Sarana pelayanan kesehatan L P L+P

Jumlah kunjungan 7.079 8.707 15.786

Jumlah penduduk 7.034 6.993 14.027

Cakupan kunjungan (%) 100.6 124.5 11.5

3.2.3 Kebutuhan Akan Kesehatan

Dari 12 Desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Naman Teran terdapat

18 Bidan dan kader setiap desa, dimana setiap Posyandu memiliki 1-4 orang

petugas kesehatan. Semua itu sudah mencukupi untuk memberikan informasi

pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3.2.4 Pelayanan Dari Sektor Lain

Dalam menjalankan fungsinya, Puskesmas Naman Teran melakukan kerja

sama lintas sektoral dan lintas program dengan intitusi lain, seperti bekerja sama

dengan ke Desa-desa wilayah kerja, Penyuluhan ke Sekolah-sekolah,

Penanggulangan penyakit atau masalah kesehatan lainnya. Untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Naman teran.

25
3.2.5 Sumber Daya yang Mendukung

Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan

Puskesmas Naman Teran, Pegawai Puskesmas selalu diberikan kesempatan untuk

mengikuti Pelatihan-pelatihan dalam menambah keilmuan dan ketrampilan teknis

demi peningkatan pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Naman Teran.

3.3 Analisa Struktur Organisasi

Nama pegawai Jabatan/ Pemegang Program


Sederita Z bangun Kepala Puskesmas
Rossiana S.Kep Penanggung Jawab Unit UKM
dr.tinton Bastanta Penanggung Jawab Unit UKP)/poli
umum
dr.ivan Poli Umum
Sari Amd.Keb Poli Lansia
Drg.Della N.T milala Poli Gigi
Hermeri Amd.Keb Promosi Kesehatan/KIA KB
Lopiani gulo Gizi/TU
Elpana tarigan Amd.Keb KIA/ KB/GIZI
Susi S.Farm Farmasi
elia Computer /TU
Jonetta S.Kep. Ners TU
Jenni br tarigan S.kep.Ners Gizi yang bersifat UKM
Novalenta sinuhaji Computer
Sumiati br ginting Ukm pengembangan
Ernawati br purba Pelayanan kesehatan mata
Marlina br surbakti Laboratorium
Eka ertina Pelayanan persalinan
Nomas sembiring Poli lansia
Riana tarigan UKM pengembangan
Monalisasi simamora Kesehatan jiwa
Valentine N sirait Pelayanan persalinan
Setianna br tarigan Pel gawat darurat
Intan br ginting Pelayanan indera
Sari hirma melati Kepala bidan/ kesling
Rahulina br sembiring Bagian kartu
Untung berampu UKS

26
Nuriasa sembiring
Kenal br sembiring Pencegahan dan penanggulangan
penyakit
Eka saripahyuni Rawat jalan
Elin dona br tarigan Kesehatan tradisional komplementer
Sri murtina S.Kep Ners Keperawatan kesehatan masyarakat
Nirma sari sitanggang Computer
Anni m br ginting S.Kep Ners Bagian kartu
Lina veronica naigolan Kesehatan olahraga

3.3.1 Visi dan Misi

Puskesmas naman teran dalam hal ini memiliki Visi dan Misi yang menjadi

pedoman dalam kinerjanya.

1. Visi :

Mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri dan berkualitas dalam

lingkungan yang sehat serta menjadikan puskesmas sebagai pusat pelayanan

kesehatana.

2. Misi :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan sebagai pusat

pembangunan sehat.

2. Sebagai penggerak pesan serta masyarakat dalam pemecah dan

penanganan masalah kesehatan.

3. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan.

4. Menjadikan puskesmas sebagai pusat informasi kesehatan.

27
5. Memelihara dan meningkatkan kerjasama yang baik dengan lintas

sektoral, lintas program dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang optimal.

Puskesmas naman teran di Pimpin oleh seorang S1. Kesehatan Masyarakat

yaitu bapak Sederita Zahara Bangun, SKM.. setelah dilakukan wawancara maka

bentuk stuktur organisasi Puskesmas Naman Teran yaitu bentuk organisasi

fungsional. Program Promkes dipegang oleh D-3 Kebidanan jurusan hal tersebut

sangat Tidak efektif.

3.3.3 Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) di Puskesmas Naman Teran

1. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Puskesmas

a. Uraian Tugas

1. Melakukan tindakan darurat medik/ P3K Tingkat sederhana

2. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana

3. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam

4. Mengajarkan Keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota

keluarganya

5. Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit menganalisa data

6. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat

sederhana

7. Memimpin satuan unit kerja pelayanan kesehatan

28
b. TanggungJawab

1. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan

Naman teran

2. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.

3. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di

Puskesmas.

4. Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksana kegiatan

program dan pengelola keuangan.

5. Mengadakan koordinasi dengan Camat dan Lintas Sektoral dalam upaya

pembangunan kesehatan di wilayah kerja.

6. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam rangka

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

7. Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf

Puskesmas.

8. Melaporkan hasil kegiatan program kepada Dinas Kesehatan kabupaten

karo. Kec. Naman teran baik berupa laporan rutin maupun khusus.

9. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.

c. Wewenang

1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas (anamnesa,

pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa, terapi, evaluasi) dengan lebih

memperhatikan aspek preventif dan promotif, baik dalam maupun luar

gedung.

29
2. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan medik dengan penuh

tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai standar

profesi dan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Melakukan tindakan medis operatif sesuai kewenangan Dokter

Puskesmas

2. Tugas Pokok dan Fungsi Promosi Kesehatan Masyarakat Puskesmas

a. Uraian Tugas

1. Membuat kerangka acuan tahunan

2. Menyusun kerangka acuan dlam rangka identifikasi potensi wilayah

3. Mengumpulkan data primer dengan cara wawancara mendalam

4. Mengumpulkan data primer dengan cara observasi berkelanjutan

5. Menyusun materi penyuluhan untuk media tatap muka dalam bentuk

konseling

6. Menyusun materi penyuluhan untuk media tradisional

7. Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu dengan demonstrasi /

praktek

8. Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media penyuluhan

untuk media luar ruang

b. TanggungJawab

1. Menyusun rencana kerja program promosi kesehatan

2. Melaksanakan penyuluhan kesehatan baik perorangan maupun kelompok

3. Melakukan penyuluhan PHBS di masing masing kelurahan melalui

kegiatan PSN

30
4. Menyiapkan bahan/materi penyuluhan

5. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektoral

6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan setiap bulan

7. Menghadiri pertemuan atau rapat

8. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas

c. Wewenang

1. Melaksanakan kegiatan advokasi

2. Pembinaan suasana, dan gerakan pemberdayaan masyarakat

3. Melakukan penyebarluasan informasi

4. Membuat rancangan media, melakukan pengkajian/ penelitian perilaku

masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan

5. Merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku

masyarakat yang mendukung kesehatan

Berdasarkan analisa struktur organisasi cakupan pemberian asi eksklusif

pada bayi karena kurangnya pemantauan yang merata dari petugas kesehatan dan

juga pemegang program memiliki tugas yang ganda.

Sesuai dengan struktur organinsasi diatas, terlihat bahwa, satu orang petugas

puskesmas perawatan Naman Teran memegang beberapa program, Pemegang

program merupakan orang yang bertanggung jawab didalam setiap kegiatan

program tersebut, itu sebabnya satu orang petugas kesehatan harusnya hanya

memegang satu program saja. Tujuan nya agar setiap program dapat

berjalandengan baik.

31
Berdasarkan hasil analisa struktur organisasi menunjukan bahwa penyebab

terjadinya rendahnya cakupan rendahnya program KIA/KB khususnya pada

indikator ASI Eklusif yaitu karena kurang pemantauan merata pada masyarakat

dan pemegang program kesehatan masyarakat memiliki tugas ganda lain,

sehingga kurang optimal dalam pelaksanaan pemantauan program khususnyapada

pemberian ASI eksklusif pada bayi.

3.4 Analisa Proses Pengambilan Kebijakan/ Keputusan dan Gaya

Kepemimpinan

3.4.1 Analisa Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta

didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar (reliable) dan tepat waktu

(timelines).Pendekatan keputusan yang digunakan adalah pengambilan keputusan

berdasarkan wewenang yang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap

bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang

rendah kedudukannya.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Naman Teran Kepala Puskesmas Naman Teran memimpin dan

memberdayakan seluruh staff nya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing, baik melalui pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung

Puskesmas.

Puskesmas memiliki beberapa kebijakan dimana sebelumnya melihat

kondisi situasi lingkungan masyarakat serta pelayanan kesehatan apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Pengambilan keputusan mengenai kebijakan yang

32
ada, ditetapkan melalui mini loka karya yang dilakukan setiap bulannya untuk

menyatukan pendapat serta bagaimana tata cara pelaksanaannya melalui hasil

kesepakatan bersama. Dan dalam hal ini Kepala Puskesmas juga menitik beratkan

pelayanan Promosi Kesehatan dan Kurang mendapat perhatian.

3.4.2 Gaya Kepemimpinan Keputusan

Gaya kepemimpianan Kepala Puskesmas Naman Teran adalah gaya

kepemimpinan yang bijaksana dan demokratis. Gaya kepemimpinan yang

cenderung bekerja sama dengan baik dengan bawahannya maupun dengan orang

lain. Orang yang mau ikut turut bekerja sama dengan bawahannya untuk

melaksanakan dan mempersiapkan pekerjaan dengan baik. Dengan demikian,

dalam pelaksanaan setiap keputusan/ kebijakan tidak dirasakan sebagai kegiatan

yang dipaksakan.Memberikan kesempatan yang luas bagi anggota untuk

berpartisipasi dan berpendapat dalam setiap kegiatan sesuai dengan programnya

masing-masing, terutama pada program Promosi Kesehatan mengenai PHBS dan

dikembalikan juga kepada pimpinan yang mempunyai wewenang untuk tujuan

bersama.

Analisis pengambilan keputusan di Puskesmas Naman Teran berkaitan

dengan reandahnya cakupan Promosi Kesehatan karena dalam melaksanakan

rapat-rapat yang diadakan, lebih mengedepankan program pelayanan kesehatan

dibanding dengan program Promosi Kesehatan, sehingga program Promosi

Kesehatan mengenai PHBS rumah tangga masih kurang dan tidak tercapai.

33
3.5 Analisis Sumber Daya Manusia

3.5.1 Jumlah Tenaga Kesehatan

Tabel 3.30
Tenaga Kesehatan yang Terdapat di Puskesmas Naman Teran
No. Nama Jumlah
1. Dokter Umum 2 orang
2. Dokter Gigi 1 orang
3 Dokter anak 2 orang
4. S-1 Kesehatan masyarakat 2 orang
5. S-1 Keperawatan 5 orang
6. S-1 Kesehatan Lingkungan -
7. D-3 Kebidanan 15 orang
8. D-3 Keperawatan 6 orang
9. D-3 Gizi 1
10. D-3 Perawat Gigi -
11. D-3 Farmasi
12 S-1 Farmasi 1 orang
13. Analis
14. Bidang Non- Kesehatan Sarjana 1 0rang
Total 36 orang
Sumber :Profil Puskesmas naman teran

Dari tabel diatas, jumlah Pegawai yang ada di Puskesmas naman teran

sebanyak 36 orang.

3.5.2 Rasio Tenaga Kesehatan

Tabel 3.31
Tenaga Kesehatan Naman Teran Tahun 2018
No. Jabatan/ Pemegang Program Pendidikan Keterangan
1. Kepala Puskesmas S1-kesehatan Sesuai
masyarakat
2. Penanggung Jawab Unit UKM D-3 Keperawatan Tidak Sesuai
3. Penanggung Jawab Unit UKP Dokter Seuai
4. Poli Umum Dokter Sesuai
5. Poli Lansia D-3 Kebidanan Tidak Sesuai
6. Poli Gigi Dokter Gigi Sesuai
7. Promosi Kesehatan D-3 Kebidanan Tidak Sesuai
8. Gizi S1-gizi Sesuai
9. KIA/ KB D-3 Kebidanan Sesuai
10. Farmasi S1-farmasi Tidak Sesuai

34
12. UKM Pengembangan D-3 kebidanan Tidak Sesuai
Sumber :Profil Puskesmas naman teran

Pedayagunaan tenaga kesehatan belum optimal karena terdapat beberapa

ketimpangan jabatan dengan latar belakang pendidikan.Dari analisis SDM, masih

ada kekurangan tenaga kesehatan dibidang Keperawatan dan kesehatan

masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan masih kurang.

Kekurangan jumlah SDM yang dibutuhkan di Puskesmas dapat

mempengaruhi kurang maksimalnya pelayanan kesehatan yang diberikan,

dikarenakan sebagian SDM tidak sesuai dengan kebutuhan.

3.5.3 Kesesuaian Keilmuan SDM dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan

Di Puskesmas Naman Teran, jenis keilmuan Sumber Daya Manusia

(SDM) pada program Promosi Kesehatan, Tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikannya yaitu dengan latar belakang D3-Kebidanan.

3.5.4 Mutu SDM (Kemampuan SDM dalam Melakukan Kompetensinya)

Mutu kemampuan melakukan kompetensi pelayanan kesehatan terbilang

masih rendah.Jenis yang mengkoordinir program dan petugas memegang program

kurang tepat.Terlihat dari analisis, bahwa petugas kesehatan yang latar belakang

pendidikan D-3 Kebidanan di tempatkan di bagian promkes yang seharusnya

posisi tersebut harusnya di pegang oleh S-1 Kesehatan Masyaraka.

35
3.5.5 3.5.4 Pendistribusian SDM Berdasarkan Kebuputuhan Wilayah

Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Naman Teran berkisar 14.027 jiwa.

Ideal tenaga kerja kesehatan dengan rasio dari KEMKES2010-2014 sebagai

berikut :

1) Dokter umum : 30 / 100.000 penduduk

2) Dokter gigi : 11 / 100.000 penduduk

3) Gizi : 10 / 100.000 penduduk

4) Perawat : 158 / 100.000 penduduk

5) Bidan : 75 / 100.000 penduduk

6) Kesehatan masyarakat : 8 / 100.000 penduduk

7) Farmasi : 9 / 100.000 penduduk

Analisa jumlah tenaga kerja di Puskesmas Polonia Medan dengan melihat

ideal yang ada dengan rasio berdasarkan KEMKES 2010-2014 dapat terlihat pada

table berikut :

Tabel 3.14
Tenaga Kesehatan Puskesmas Naman Teran Kecamatan Naman Teran
Tahun 2018.

No Tenaga Kesehatan Jumlah Ideal tenaga Analisa


tenaga
1. Dokter umum 2 2 Sudah
mencukupi
2. Dokter gigi 1 0 Sudah
mencukupi
3. Gizi 1 1 Sudah
mencukupi
4. Kesehatan masyarakat 2 1 Sudah
mencukupi
5. Farmasi 1 1 Sudah

36
mencukupi
6. Bidan 15 6 Sudah
mencukupi
7. Perawat 5 13 Masih kurang
8 orang

Berdasarkan kriteria Kementrian Kesehatan (KEMKES 2010-2014) tersebut

diatas, maka rasio perbandingan antara jumlah tenaga kerja kesehatan yang

tersedia dengan jumlah tenaga kerja ideal pada puskesmas Perawatan Kutapanjang

dapat dirincikan sebagai berikut :

a. Rasio dokter umum : 30/100.000 penduduk. Dengan perhitungan untuk

100.000 penduduk dibutuhkan 30 orang dokter umum dan untuk

puskesmas Perawatan Kutapanjang dengan jumlah penduduk 14.027 jiwa

dibutuhkan 2 dokter dalam upaya pelaksanaan kesehatan, sementara

puskesmas Naman teran sudah memiliki 2 orang dokter umum, hal ini

menunjukkan bahwa tenaga kerja dokter umum di puskesmas Perawatan

Naman teran sudah memadai.

b. Rasio dokter gigi : 11/100.000 penduduk. Untuk puskesmas Perawatan

Kutapanjang dengan jumlah penduduk 14.027 jiwa dibutuhkan 1 orang

dokter gigi, puskesmas Perawatan naman teran memiliki 1 orang dokter

gigi, hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja dokter gigi di puskesmas

Perawatan naman teran sudah mencukupi

c. Rasio tenaga kerja gizi : 10/100.000 penduduk. Untuk puskesmas

Perawatan Naman Teran dengan jumlah penduduk 14.027 jiwa dibutuhkan

1 tenaga gizi, puskesmas Perawatan Naman Teran sudah memiliki 1

37
tenaga gizi, itu berarti tenaga gizi di Perawatan Naman Teran sudah

memadai.

d. Rasio perawat : 158/ 100.000 penduduk. Untuk puskesmas Perawatan

Naman Teran dengan jumlah penduduk 14.027 jiwa dibutuhkan 13 tenaga

kerja perawat, sementara tersedia hanya 5 perawat di Perawatan Naman

Teran, itu berarti masih kurang 8 tenaga kerja kesehatan perawat di

puskesmas Perawatan Naman Teran

e. Ratio tenaga kerja bidan : 75/100.000 penduduk. Untuk dipuskesmas

Perawatan Naman Teran dengan jumlah penduduk 14.027 jiwa dibutuhkan

6 bidan, sementara bidan di puskesmas Perawatan Naman Teran sudah

mencapai 15 orang, hal itu dikarenakan bidan PTT yang ada di puskesmas

Naman Teran.

f. Ratio kesehatan masyarakat : 8/100.000 penduduk. Untuk puskesmas

Perawatan Naman Teran dengan jumlah penduduk 14.027 jiwa dibutuhkan

1 tenaga kesehatan masyarakat di puskesmas, sementara puskesmas

Perawatan Naman Teran memiliki 2 orang tenaga kesehatan masyarakat,

itu berarti tenaga kesehatan Perawatan Naman Teran sudah mencukupi.

g. Ratio farmasi : 9/100.000 penduduk. Untuk puskesmas Perawatan Naman

Teran dengan jumlah penduduk 14.027 jiwa, dibutuhkan 1 orang tenaga

famrasi, di puskesmas Perawatan Naman Teran sudah memiliki 1 tenaga

farmasi, itu berarti Perawatan Naman Teran sudah mencukupi

38
3.5.6 Pendayagunaan (Optimalisasi SDM yang Ada)

Pendayagunaan tenaga kesehatan sudah optimal di Puskesmas Naman

Teran meskipun kekurangan tenaga kesehatan.Tenaga kesehatan Puskesmas Sei

mencirim belum seluruhnya melanjutkan Pendidikan lanjutan.

3.5.7 Pengembangan SDM

Pengembangan SDM yang memegang program Promosi Kesehatan

tersebut belum melanjutkan/ mengembangkan pendidikannya lagi.

3.5.8 Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan

Di Puskesmas Naman Teran , pernah dilakukannya pembinaan maupun

pelatihan terhadap tenaga kesehatan. Berdasarkan analisa Sumber Daya Manusia,

masalah yang ada pada Puskesmas Naman Teran masing kurangnya staff pada

bagian Promosi Kesehatan yang melatar belakangi S-1 Kesehatan Masyarakat.

Sehingga dalam pencapaian target jamban sehat rumah tangga tidak tercapai.

3.5.9 Analisis Financial

Aliran dana yang mencakup asal dana di Puskesmas Naman Teran , proses

penggunaan dana dan bagaimana dana, acuan aliran dana menjadi pijakan

informasi dan kebijakan.

Untuk mendukung segala kegiatan di Puskesmas Naman Teran , maka

Puskesmas menggunakan sumber anggaran yang bersumber dari :

1. Biaya Operasional Kesehatan (BOK)

Sebesar Rp. 404.335.000

2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

39
Sebesar Rp. 1.029.889.709

3. Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN)

Sebesar Rp. 404.335.000.

40
BAB IV

DESKRIPSI MASALAH DAN RENCANA PROGRAM

4.1 Deskripsi Masalah

Setelah dilakukan pengidentifikasikan masalah selama 6 minggu melalui

analisis situasi umum,analisis struktur organisasi,analisis pengambilan

keputusaan,analisis finansial dan analisis program pelayanan

kesehatan,berdasarkan hasil wawancara dan pengumpulan data di puskesmas

naman teran ada beberapa masalah yang ditandai dengan rendahnya atau belum

tercapainya cakupan pelayanaan kesehatan maka dapat dideskripsikan masalah

dipuskesmasperawata naman teran adalah ”Rendahnya cakupan pemantauan

PHBS rumah tangga khusunya pada indikator ASI esklusif dimana capaian yang

didapat yaitu 46,1 % dengan rencana penyuluhan,melakukan home visit dan

penambahan SDM di puskesmas naman teran.

4.2.Analisis Penyebab Masalah

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, maka penyebab rendahnya pencapain

program PHBS adalah sebagai berikut :

1. Dari analis program pelayanan kesehatan karena kurangnya penyuluhan

kesehatan tentang program PHBS di Puskesmas Naman Teran

2. Dari analisis situasi umum ditemukan penyebab masalah yang di ketahui

bahwa wilayah kerja puskesmas cukup luas,dan jarak puskesmas ke

41
sebagian pemukiman penduduk cukup jauh sehingga sulit dilakukan

menjangkau rumah penduduk.

3. Dari analisis struktur organisasi ditemukan masalah yaitu Pegawai

puskesmas naman teran masih kurang untuk menangani program yang ada

di puskesmas, sehingga mengakibatkan banyaknya pegawai yang

merangkap jabatan, dan masih ada penanggung jawab program yang tidak

sesuai dengan pendidikannya, sehingga mengakibatkan kurangnya

monitoring kepada masyarakat untuk melakukan penyuluhan tentang

pentingnya PHBS.

4. Dari analisis Pengambilan Keputusan bahwa kepala puskesmas adalah

orang yg tegas, terbuka dan bisa mengambil keputusan dengan baik.

5. Dari analisis Sumber Daya Manusia (SDM) penyebab masalah yang di

dapatkan adalah masih banyak yang merangkap dalam tugasnya makanya

tenaga kesehatan jarang pergi untuk melakukan penyuluhan, agar dapat

meningkatkan keterampilan para petugas di lapangan dalam menjalankan

program tersebut mengingaat keterbatasan tenaga kesehatan di

masyarakat.

6. Dari analisis Finansial bahwa dana dalam melakukan kegiatan program di

dapat dari BOK,BPJS dan APBN.

42
4.1 Analisis Penyebab Masalah

Rendahnya Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi <6 bulan di

Puskesmas Naman Teran Tahun 201

Analisa
Struktur
Organisasi Analisa
Analisa Financial
1.Petugas
Analisa Situasi Sumber Daya
kesehatatan Keterlambatan
Umum Manusia
tidak sesuai dana dari BOK
1.kurangnya dengan Kurangnya
pemantauan yang pendidikan SDM
merata pada penanggung
2.petugas
masyarakat dari jawab program
kesehatan
petugas kesehatan promkes
memiliki tugas
rangkap
sehingga dalam
menjalankan
kegiatan kurang
maksimal

43
4.2 Rencana Program

4.2.1 Tujuan Program

Untuk meningkatkan Program Tercapainya Kesehatan Ibu dan

Anak (Pemberian ASI Eksklusif) diwilayah kerja Puskesmas Naman Teran

4.2.2 Target

1. Tercapainya Program Kesehatan Ibu dan Anak (pemberian ASI Eksklusif).

2. Meningkatnya promosi kesehatan oleh petugas kesehatan terutama tentang

IMD dan ASI Eksklusif

3. Meningkatkan minat ibu memberikan ASI Eksklusif pada bayi

4.3.3 Sasaran

1. Petugas Puskesmas

2. Masyarakat terkhusus Ibu

4.3.4 Strategi

a. Penyuluhan Terhadap Ibu tentang ASI Eksklusif

b. Advokasi terhadap tenaga kesehatan yang berhubungan langsung terhadap

Ibu hamil dan menyusui.

c. Meningkatkan promosi kesehatan terhadap masyarakat khususnya kepada

ibu untuk meningkatkan minat ibu memberikan bayinya ASI Eksklusif

44
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan analisi situasi umum jumlah penduduk di wilayah

puskesmas UPT Naman Teran tahun 2018 sebanyak 14.027 jiwa. Jumlah

sasaran bayi 169 ,yang mendapatkan asi eksklusif adalah 70 dengan

persentasi 46,1% bahwa program KIA/KB mengenai pemberian asi

eksklusif pada bayi belum tercapai.

2. Berdasarkan analisa situasi umum rendahnya cakupan pemberian asi

eksklusif pada bayi karena masih kurang nya pengetahuan ibu mengenai

pentingnya asi eksklusif pada bayi dan masih banyak ibu yang tidak

minat memberikan asi tetapi lebih memilih susu formula untuk bayi di

wilayah kerja Puskesmas Naman Teran.

3. Dari struktur organisasi diatas diketahui bahwa Puskesmas naman teran

dipinpin oleh bapak sederita bangun. Bila dilihat dari bagan diatas, maka

bentuk struktur organisasi Puskesmas naman teran adalah bentuk

organisasi fungsional. Program Promkes dipegang oleh D-3 Kebidanan,

jurusan tersebut sangat Tidak efektif sehingga harus dapat melanjutkan

pendidikan ke bidang S-1 Kesehatan masyarakat agar dapat lebih efektif

4. Kekurangan jumlah SDM yang dibutuhkan di Puskesmas yang

mempengaruhi kurang maksimalnya pelayanan kesehatan yang diberikan

(promosi kesehatan) dikarenakan jumlah SDM sebagian tidak sesuai

dengan kebutuhan untuk terlaksananya program promosi kesehatan.

45
5. Berdasarkan analisa sumber daya manusia masalah yang ada di

Puskesmas naman teran masih kurangnya staff yang sesuai dengan

kualifikasi pendidikan yang disesuaikan dengan tugasnya, sehingga

pemegang program sebagian merangkap beberapa program dan

penyebaran tenaga kesehatan yang kurang terpenuhi.

6. Dari hasil wawancara pemegang program dana, dana yang didapat

berasal dari Badan Operasional Kesehatan (BOK), Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS), Anggaran Pendapatan Belanja Nasional

(APBN). Untuk mendukung program pelayanan kesehatan.

a. Saran

1. Diharapkan kepada mahasiswa agar lebih meningkatkan kemampuan dalam

mengaplikasikan ilmu setelah selesai LKP.

2. Diharapkan dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Puskesmas naman teran

dapat dipertahankan gaya kepemimpinan yang telah diterapkan dan lebih

mengkoordinir antara pemegang program atau melakukan pemantauan secara

rutin terhadap program yang mengalami kendala.

3. Diharapkan kepada Kepala Puskesmas naman teran, lebih meningkatan

kegiatan Promosi Kesehatan agar dapat tercapai program yang belum tercapai.

46
DAFTAR PUSTAKA

Profil puskesmas naman teran. 2018.

47

Anda mungkin juga menyukai