ARTIKEL PENELITIAN
Kinerja Petugas Program Gizi di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2019
Abstrak
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu
organisasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja petugas program gizi di Puskesmas Padang Bulan
Medan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi
kasus. Penelitian dilakukan mulai Juli 2018 sampai dengan Januari 2019. Informan dalam penelitian ini sebanyak
3 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja informan pada program gizi baik kegiatan di dalam gedung
maupun di luar gedung sudah cukup baik; informan juga mempunyai kemampuan cukup baik dalam melaksanakan
tugas ataupun kegiatan-kegiatan sehari-hari baik dalam pembuatan laporan dan juga pelaksanaan kegiatan;
informan mempunyai motivasi yang tinggi dan kinerjanya cukup baik. Permasalahan dalam kinerja petugas adalah
kurang dukungan dari pimpinan puskesmas dalam pelaksanaan program gizi di puskesmas. Disarankan kepada
kepala puskesmas agar memberikan perhatian terhadap program gizi, baik dalam pelaksanaan dan juga dalam
perencaan yang sudah disusun oleh petugas program.
Abstract
Performance is a description of the level achievement of the implementation of an activity program or internal policy
realizing the organization poured through strategic planning of an organization. The purpose of this study was to
analyze the performance of program officers nutrition at Padang Bulan Medan Health Center. The type of research
used in this research was qualitative research with a case study. Research conducted from July 2018 to January 2019.
Informants in the study this were 3 people. The results showed that the performance of informants in the nutrition
program both inside and outside the building was good enough, the informants also had sufficient ability to carry
out activities, informants were highly motivated and its performance was quite good, but who being a problem in the
performance of officers was a lack of support from the head of the puskesmas in impleminting the nutrition program
at the puskesmas. It was suggested to the head of the puskesmas to give attention towards nutrition programs, both
in implementation and also in planning already arranged by program officers.
Korespondensi: Tri Niswati Utami. Institut Kesehatan Helvetia Medan, Email: triniswatiutami@uinsu.co.id.
179
180 Tri Niswati Utami dkk.: Kinerja Petugas Program Gizi di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2019
Berdasar atas hasil wawancara keterampilan disetujui oleh pimpinan dan hal ini membuat petugas
petugas program gizi sudah tergolong baik khususnya lebih aktif dalam tugas dan tanggungjawabnya.
setelah terjadi pergantian pemimpin, kepala puskesmas
yang sudah mendukung kegiatan program gizi karena
pemimpin sebelumnya kurang memberikan perhatian Pembahasan
terhadap program gizi.
Motivasi petugas program gizi sudah termasuk baik Karakteristik setiap orang akan dipengaruhi oleh
setelah pergantian pemimpin (kepala puskesmas). kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang
Informan menyatakan bahwa pemimpin saat ini bersangkutan, pendidikan, akumulasi pelatihan, dan
jauh lebih mendukung kegiatan petugas program gizi pengalaman kerjanya. Kebugaran fisik membuat
dibanding dengan pemimpin sebelumnya. Menurut orang mampu dan tahan bekerja keras dan lama.
informan pendukung, yaitu kepala puskesmas bahwa Sementara pendidikan dan pelatihan merupakan
motivasi petugas program sudah baik. bagian dari investasi sumber daya manusia (human
Penelitian Palupi Noviarini14 tentang hubungan investment). Semakin lama waktu yang digunakan
motivasi dengan kinerja petugas rekam medis di seseorang untuk pendidikan dan pelatihan, semakin
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sragen tinggi kemampuan atau kompetensinya melakukan
menunjukkan motivasi petugas rekam medis dalam pekerjaan, dengan demikian semakin tinggi kinerjanya.
kategori tinggi. Pengalaman kerja seseorang dapat memperdalam
Penelitian Riza Zulfina12 tentang faktor-faktor dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering
yang berhubungan dengan kinerja petugas pelaksana seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin
farmasi di Puskesmas Induk Kabupaten Aceh Selatan terampil dan semakin cepat menyelesaikan pekerjaan
terdapat hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan, tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang
motivasi, dan kepemimpinan dengan kinerja petugas dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin
pelaksana farmasi. lama dan luas, serta memungkinkan peningkatan
Kinerja informan/petugas program gizi sudah kinerja.6
tergolong baik. Informan utama menyatakan Pengetahuan tentang tugas merupakan domain
bahwa informan sudah melakukan tugas dan yang sangat penting bagi setiap staf/tenaga kesehatan
tanggungjawabnya dengan baik, akan tetapi pencapaian untuk memberikan pelayanan kepada pasien.
kinerja yang kurang pada tahun sebelumnya Pengetahuan yang baik cenderung akan meningkatkan
disebabkan oleh kegiatan yang tidak dilakukan kualitas pekerjaan. Peningkatan pengetahuan dapat
kurang dukungan dari pimpinan/kepala puskesmas. diperoleh dari pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
Sementara informan pendukung juga menyatakan profesinya, di samping itu dengan kemajuan ilmu
bahwa kinerja petugas program gizi sudah cukup baik, pengetahuan dan teknologi dapat dijadikan media
mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam menimba ilmu pengetahuan yang berkembang
dan mempunyai motivasi yang baik. di dunia luar. Hal ini tentunya dapat memberikan
Berdasar atas pengamatan peneliti kinerja inovasi untuk mampu menyelesaikan masalah melalui
informan pada program gizi sudah cukup baik. Peneliti ilmu yang dimilikinya serta mampu menyelesaikan
mengamati bagaimana kinerja petugas baik kegiatan masalah melalui pemikiran dalam setiap pemecahan
di dalam gedung maupun kegiatan di luar gedung. masalah.7
Informan melakukan kegiatan-kegiatan sehari-hari Seseorang dikatakan mempunyai pengetahuan,
dengan baik, informan juga mempunyai kemampuan apabila ia mempunyai kepastian tentang sesuatu hal
dalam melaksanakan tugas ataupun kegiatan-kegiatan dan bahwa apa yang dipikirkan di dalam pernyataan-
yang dilakukan, baik dalam pembuatan laporan dan pernyataan adalah sungguh-sungguh merupakan apa
juga pelaksanaan kegiatan. Informan mempunyai yang ada dalam dirinya.8
motivasi yang tinggi dan kinerjanya cukup baik. Konsep pengetahuan berorientasi pada inteligensi,
Pencapaian kinerja sebelumnya dikatakan kurang daya pikir dan penguasaan ilmu, serta luas sempitnya
baik disebabkan oleh kurang perhatian pimpinan/ wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian,
kepala puskesmas pada program-program kegiatan pengetahuan merupakan akumulasi hasil pendidikan,
yang sudah direncanakan oleh petugas program gizi. baik yang diperoleh secara formal maupun nonformal,
Perhatian pimpinan yang kurang terhadap program yang akan memberikan kontribusi pada seseorang
gizi maka menimbulkan efek pada petugas program dalam hal pemecahan masalah, berkarya, termasuk
gizi, petugas menjadi kurang semangat dalam dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan.
melaksanakan tugasnya dan kurangnya kerjasama Pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi
yang baik antara pimpinan dan petugas program gizi seorang pegawai diharapkan mampu melakukan
akan mengakibatkan kinerja petugas program gizi pekerjaan dan baik.9
tidak baik juga. Hal ini bukan karena pengetahuan, Dalam upaya melaksanakan tugasnya, informan
kemampuan, dan motivasi petugas yang kurang, akan mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya
tetapi karena kurang perhatian dari pimpinan maka dengan baik, mampu mengatasi masalah sesuai
petugas tidak dapat menjalankan tugas tanpa ada dengan tupoksinya, dan mampu membuat laporan-
persetujuan dari pimpinan. Peneliti juga mengamati laporan program gizi. Menurut informan pendukung
bahwa ketika ada pergantian pemimpin, petugas keterampilan petugas program gizi sudah baik, akan
program gizi sangat semangat dalam melaksanakan tetapi tidak tercapainya target program gizi disebabkan
tugasnya dan petugas sendiri menyatakan bahwa oleh status ekonomi masyarakat yang masih rendah
rencana kerja yang sudah disusun oleh petugas dapat sehingga tidak mampu memenuhi gizi keluarga.
Keterampilan adalah keahlian dalam penguasaan
teknis operasional mengenai bidang tertentu yang 3. Rahmi T. Pengaruh karakteristik individu
menghasilkan karya. Keterampilan diperoleh melalui terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Fatima
proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan Kabupaten Tana Toraja. J Manusia Kesehatan.
dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau 2013;1(3):11–21.
menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis, seperti 4. Permenkes 75 tahun 2014, tentang Puskesmas
keterampilan komputer dan lain sebagainya.10 (diunduh 10 September 2018). Tersedia
Keterampilan merupakan kemampuan seseorang dari: https://www.academia.edu/10758726/
menerapkan pengetahuan ke dalam bentuk tindakan. lampiran_Permenkes_75_Tahun_2014_
Keterampilan seseorang diperoleh melalui pendidikan Tentang_Puskesmas
dan juga latihan. Keterampilan merupakan kecakapan 5. Muninjaya A, Gde A. Manajemen kesehatan. Edisi
yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki dan ke-2. Jakarta: EGC; 2012.
dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat. 6. Riza Zulfina. Faktor-faktor yang berhubungan
Perilaku profesional dapat ditunjukkan dari memiliki/ dengan kinerja petugas pelaksana farmasi di
menerapkan ilmu pengetahuan ilmiah dan teknologi.11 Puskesmas Induk Kabupaten Aceh Selatan.
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seseorang (diunduh 10 September 2018). Tersedia dari:
dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan http://www.ejournal.uui.ac.id/jurnal/RIZA_
kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah ZULFINA-6yp-jrnal_riza_zulfina.pdf.
untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan 7. Ilahiyah ME. Rancangan balanced scorecard
kondisi mental yang mendorong seseorang untuk sebagai alat eksekusi startegi pada Perguruan
berupaya mencapai potensi kerja secara maksimal. Tinggi Swasta X di Surabaya. (diunduh 10
Upaya pengembangan motivasi tersebut tetunya September 2018). Tersedia dari: http://repository.
sangatlah beralasan karena pada hakekatnya motivasi unair.ac.id/55448/25/MAR_27A_ELTHAF_
secara umum mengandung makna sebagai pendorong atau ILAHIYAH-min.pdf
penggerak terhadap seseorang sehingga orang tersebut 8. Mathis RL, Jacson JH. Human research
mau bekerja. Faktor yang menyebabkan seseorang mau management, Edisi ke-10 Jakarta: Salemba
berperilaku, berbuat, ataupun bertindak terkait dengan Empat; 2006
motif, keinginan, kebutuhan, dorongan, ataupun tujuan 9. Anita. Manajemen pelayanan kesehatan.
individu tersebut berada.12 Yogyakarta:EGC; 2013.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan 10. Ilyas, Yaslil. Kinerja (teori penilaian dan
kuantitas yang dicapai pegawai dalam melaksanakan penelitian). Jakarta: FKM UI; 2013.
tugas sesuai dengan tanggungjawabnya. Kinerja 11. Wijaya IGK. Hubungan motivasi kerja dan kinerja
juga merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai petugas pelayanan resep obat jadi di Instalasi
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, Farmasi RSUD Cengkareng. Forum Ilmiah.
kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi. 2015;12(1):2015.
Dengan demikian, kinerja adalah melakukan pekerjaan 12. Riza Zulfina. Faktor-faktor yang berhubungan
dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. dengan kinerja petugas pelaksana farmasi di
Puskesmas Induk Kabupaten Aceh Selatan.
(diunduh 10 September 2018). Tersedia dari:
Simpulan http://www.ejournal.uui.ac.id/jurnal/RIZA_
ZULFINA-6yp-jrnal_riza_zulfina.pdf
Pengetahuan, keterampilan, motivasi dan kinerja 13. Muhammad Iqbal Fahlevi. Pengaruh kompetensi
petugas Puskesmas Padang Bulan Medan sudah petugas terhadap kinerja pelayanan kesehatan di
tergolong baik. Puskesmas Peureumeue Kabupaten Aceh Barat.
(diunduh 10 September 2018). Tersedia dari:
http://eprints.uad.ac.id/5420/
Daftar Pustaka 14. Noviarini P. Hubungan motivasi dengan kinerja
1. Insanarif, Ahmad Zainul. Manajemen pelayanan petugas rekam medis di Rumah Sakit Umum
publik. Jakarta: Erlangga; 2014. Daerah Kabupaten Sragen. 2012;6(2):13–24.
2. Siagian SP. Manajemen sumber daya manusia. 15. Mangkunegara PA. Evaluasi kinerja SDM.
Jakarta: PT Bumi Aksara; 2012 Bandung: PT Rifika Aditama; 2012.