Anda di halaman 1dari 11

Vol. 1, No. 1 Januari 2 Vol. 2, No.

1 Januari 2019
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PENYULUH


KESEHATAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN CAKUPAN
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI KOTA PAREPARE

Factors that Influence the Ability of Health Care Community to Implementation of the
Coverage of Health Promotion Program In Parepare

Armiati, Usman, Abidin


(Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Parepare)
(armiati.xiirpli@gmail.com, 082310230828)

ABSTRAK
Promosi kesehatan merupakan upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan)
dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif. Untuk melaksanakan upaya kesehatan
wajib tersebut di puskesmas diperlukan tenaga fungsional penyuluh kesehatan masyarakat untuk
mengelola promosi kesehatan di puskesmas secara profesional dan mampu untuk mengelola serta
menyelenggarakan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif. penelitian ini bertujuan untuk
menunujukkan apakah tingkat pengetahuan dan keterampilan penyuluh kesehatan masyarakat
berpengaruh terhadap pelaksanaan cakupan program promosi kesehatan di Kota Parepare.
Penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Waktu
penelitian pada bulan Mei-Juli 2018 dengan jumlah sampel 31 petugas yang terdiri dari Dinas
kesehatan dan Puskesmas se Kota Parepare. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan
menggunakan uji ststistik uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
tingkat pengetahuan (p = 0,053), keterampilan ( p = 0,000) terhadap pelaksanaan cakupan
program promosi kesehatan di Kota Parepare. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan Perlunya
disiplin ilmu terutama pada bidang promosi kesehatan agar lebih memudahkan petugas
mengelolah program promosi kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan ataupun puskesmas di Kota
Parepare.

Kata kunci : Penyuluh kesehatan masyarakat, tingkat pengetahuan, keterampilan , program


promosi kesehatan

ABSTRACT
Health promotion is an effort that promotes (increases) as a combination of preventive
(prevention), curative (treatment), and rehabilitative (recovery) as an efforts in comprehensive
series of health. To carry out this compulsory health effort at the puskesmas, functional health
educators are needed to manage health promotion in health centers in a professional manner,
able to manage and organize promotive and preventive services. This study aims to show whether
the level of knowledge and skills of public health educators influence to the implementation of the
coverage health promotion programs in the Parepare. The study used an analytical survey with a
cross sectional approach. The study was conducted in May-July 2018 with a total sample 31
officers consisting of the Health Office and Puskesmas in Parepare. Data were analyzed by
univariate and bivariate using Chi-Square statistical test. The results showed that there was an

104
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

influence of the level of knowledge (p = 0.053), skills (p = 0.000) on the implementation of the
coverage of health promotion programs in Parepare. Based on these results, it is recommended
for disciplines, especially in for the health promotion, so that it is easier for officers to manage
health promotion programs in the Health Service or health centers in Parepare.

Keywords : public health extension, knowledge level, skills, health promotion program.

105
Vol. 2, No. Januari 2019

PENDAHULUAN produktif dan meningkatkan daya saing


Seiring dengan perkembangan ilmu manusia.1
dan teknologi khususnya dalam bidang Puskesmas wajib menggerakkan dan
kesehatan, sangat diperlukannya upaya- memberdayakan masyarakat agar berperan
upaya sosialisasi maupun peningkatan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
pengetahuan tentang kesehatan, dari kesehatan, terutama agar dalam berperilaku
transformasi pengetahuan tersebut tidak hidup bersih dan sehat. Oleh karna itu, upaya
terlepas semuanya dengan metode, strategi, promosi kesehatan puskesmas membantu
dan penggunaan media dalam promosi masyarakat agar mampu melaksanakan
kesehatan. Promosi kesehatan merupakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
upaya yang bersifat promotif (peningkatan) Untuk melaksanakan upaya kesehatan wajib
sebagai perpaduan dari upaya preventif tersebut di puskesmas diperlukan tenaga
(pencegahan), kuratif (pengobatan), dan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat
rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian (PKM) untuk mengelola promosi kesehatan
upaya kesehatan yang komprehensif .1 di puskesmas secara profesional dan mampu
Dengan kebijaksanaan dan strategi untuk mengelola serta menyelenggarakan
ini, perencanaan dan pelaksanaan pelayanan yang bersifat promotif dan
pembangunan di sektor harus mampu preventif .2
mempertimbangkan dampak negatif dan Permasalahan sumber daya manusia
positif terhadap sektor kesehatan, baik bagi atau tenaga kesehataan di Dinas Kesehatan
individu, keluarga maupun masyarakat. Di dan Puskesmas dalam melaksanakan
sektor kesehatan sendiri upaya kesehatan promosi kesehatan adalah, dimana masih
akan lebih mengutamakan upaya-upaya kurangnya tenaga yang terampil dalam
preventif dan promotif yang proaktif, tanpa penyuluh kesehatan masyarakat. Disamping
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. itu petugas kesehatan yang ada juga
Dasar pandangan baru dalam pembangunan melaksanakan tugas yang lain diluar tugas
kesehatan ini disebut “paradigma sehat”. pokok dan fungsinya .3
Pembangunan kesehatan bertujuan Program promosi kesehatan dan
meningkatkan kesadaran, kamauan, dan pemberdayaan masyarakat di Kota Parepare
kemampuan hidup sehat bagi setiap yaitu pengembangan media promosi dan
penduduk agar dapat mewujudkan derajat informasi sadar hidup sehat, pembinaan
kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan posyandu, pelatihan pertolongan pertama
merupakan salah satu faktor yang sangat pada kecelakaan, sosialisasi bahaya narkoba,
berpengaruh pada kualitas sumber daya sosialisasi bahaya DBD, HIV/AIDS dan
manusia. SDM yang sehat akan lebih kanker, pengadaan da pengembangan media
dan penanggulangan bahaya rokok, upaya

106
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

promosi kesehatan dampak merokok, Kuesioner (Angket), Observasi, dan Study


penyediaan data dan informasi kesehatan kepustakaan yang bersumber dari data
berbasis website dan aplikasi GIS .4 primer yang diperoleh dari hasil wawancara.
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Data sekunder adalah data yang diperoleh
Kota Parepare berdasarkan hasil dari dokumen-dokumen data awal penelitan,
pengumpulan data bidang kesehatan data statistik profil dinas kesehatan Kota
masyarakat tahun 2016 jumlah rumah tangga Parepare. Sampel yang diambil dari
25.853 diperoleh sebanyak 5.666 yang penelitian ini adalah 31 tenaga penyuluh
dipantau dan ber-PHBS diperoleh sebanyak kesehatan di Kota Parepare oleh karena itu
3.742 (66%). Pada cakupan program yang menjadi objek penelitian yaitu tenaga
pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan penyuluh kesehatan masyarakat yang
remaja, dilakukan oleh tenaga kesehatan berjumlah 31 orang yang terdiri dari Dinas
maupun peran serta tenaga terlatih lainnya Kesehatan 4 orang, PKM Lakessi 18 orang,
seperti kader kesehatan, guru UKS dan PKM Lompoe 2 orang, PKM Lapadde 1
dokter kecil. Adapun data tahun 2016 orang, PKM Lumpue 1 orang, PKM Mario
penyusun hanya mendapatkan data dari Na Madising 4 orang dan PKM Cempae 1
PKM Madising Na Mario dalam melakukan orang. Tahap yang digunakan untuk menguji
penjaringan anak sekolah sebesar 480 orang hubungan antara variabel independen dan
atau Cuma 16,4 %. Program akses terhadap dependen adalah uji Chi-Square. Dasar
air minum berdasarkan kualitas air minum di pengambilan keputusan penerimaan
penyelenggara air minum yang memenuhi hipotesis penelitian berdasarkan tingkat
syarat kesehatan yaitu jumlah sampel yng signifikan (nilai p), dimana terdapat
diperika 71 memenuhi syarat 71 (100%). pengaruh apabila nilai p < 0,05 dan tidak ada
pengaruh apabila p > 0,05.
BAHAN DAN METODE
HASIL
Metode penelitian yang digunakan
Analisis karakteristik responden ini
adalah penelitian survei analitik, dengan
menggunakan distribusi tabel dengan data
pendekatan Cross Sectional study . Lokasi
yang diperoleh dari kuesioner yang
yang dipilih dari penelitian ini adalah pada
berdasarkan jabatan fungsional, umur, jenis
lingkup Dinas Kesehatan Kota Parepare
kelamin, pendidikan terakhir dan lama kerja
yang terdiri dari 6 Puskesmas yang tersebar
pada penyuluh kesehatan masyarakat di Kota
di Kota Parepare. Waktu penelitian pada
Parepare. Tabel 1 dapat kita lihat bahwa
bulan Mei-Juli 2018. Instrumen dalam
jabatan fungsional mayorits promkes 41,9%,
penelitian yang digunakan adalah kuesioner.
dengan umur rata-rata 26-35 tahun 67,7%,
Adapun teknik pengumpulan data yang akan
mayoritas jenis kelamin perempuan 87,1%,
digunakan dalam penelitian ini adalah

107
Vol. 2, No. Januari 2019

dengan pendidikan terakhir S1 87,1%, Berdasarkan analisis uji statistic chi-square


dengan rentan lama kerja mayoritas 6-10 diperoleh ada pengaruhketerampilan
tahun 45,2%. terhadap pelaksanaan cakupan program
Tabel 2 dapat kita lihat distribusi promosi kesehatan di Kota Parepare (p =
analisis variabel bahwa dari 31 responden 0,000).
petugas penyuluh kesehatan masyarakat di
Kota Parepare, yang menjawab pernyataan PEMBAHASAN

berdasarkan kuesioner pada distribusi Pendidikan atau promosi kesehatan

tingkat pengetahun yang tergolong tinggi pada hakikatnya adalah upaya intervensi

yaitu 77,4%, keterampilan 80,6%, terhadap yang ditujukan pada faktor perilaku. Namun

pelaksanaan cakupan program yaitu 74,2%. pada kenyataannya yang lain perlu intervensi

Tabel 3 hasil penelitian pendidikan atau promosi kesehatan juga,

menunjukkan bahwa dari 31 responden karena perilaku juga berperan pada faktor-

petugas penyuluh kesehatan masyarakat di faktor tersebut, maka karena itu para petugas

Kota Parepare, yang menjawab pernyataan kesehatan harus mempunyai kemampuan

berdasarkan kuesioner pada karakteristik atau pemahaman yang baik tentang

tingkat pengetahun yang tergolong tinggi pendidikan promosi kesehatan dan perilaku

berjumlah 24 responden yaitu (77,4%), dan kesehatan .5 Namun pada kenyataannya

yang menjawab pernyataan berdasarkan bahwa keterbatasan sumber daya manusia

kuesioner pada tingkat pengetahuan yang dibidang promosi kesehatan masih menjadi

tergolong rendah berjumlah 7 responden permasalahan dimana masih kurangnya

yaitu (22,6%). Berdasarkan analisis uji tenaga promosi kesehatan yang sesuai

statistik chi-square diperoleh ada pengaruh dengan fungsionalnya.

tingkat pengetahuan terhadap pelaksanaan Hasil menelitian menunjukkan

cakupan program promosi kesehatan di Kota bahwa dari 31 responden petugas penyuluh

Parepare (p = 0,053). kesehatan masyarakat di Kota Parepare,

Tabel 4 penelitian ini menunjukkan yang menjawab pernyataan berdasarkan

bahwa dari 31 responden petugas penyuluh kuesioner pada karakteristik tingkat

kesehatan masyarakat di Kota Parepare, pengetahun yang tergolong tinggi berjumlah

yang menjawab pernyataan berdasarkan 24 responden yaitu (77,4%), dan yang

kuesioner pada karakteristik keterampilan menjawab pernyataan berdasarkan kuesioner

yang tergolong tinggi berjumlah 25 pada tingkat pengetahuan yang tergolong

responden yaitu (80,6%), dan yang rendah berjumlah 7 responden yaitu

menjawab pernyataan berdasarkan kuesioner (22,6%). Berdasarkan analisis uji statistik

pada keterampilan yang tergolong rendah dengan menggunakan analisis uji chi-square

berjumlah 6 responden yaitu (19,4%). diketahui nilai signifikasinya 0,053 < 0.05

108
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

yang berarti terdapat pengaruh yang denganya. Hasil uji statistik untuk
signifikan, maka Ha diterima dan H0 ditolak. mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan
Dapat diartikan bahwa ada pengaruh tingkat penyuluh kesehatan masyarakat terhadap
pengetahuan terhadap pelaksanaan cakupan pelaksanaan cakupan program promosi
program promosi kesehatan di Kota kesehatan di Kota Parepare dapat di lihat
Parepare. hal ini membuktikan bahwa pada Tabel 4.
tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap Penelitian ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan cakupan program promosi dari 31 responden petugas penyuluh
kesehatan karena pengetahuan yang dimiliki kesehatan masyarakat di Kota Parepare,
petugas kesehatan akan menunjang yang menjawab pernyataan berdasarkan
keberhasilan program. kuesioner pada karakteristik keterampilan
Dari ke 6 indikator kuesioner yang tergolong tinggi berjumlah 25
antaranya pendidikan, persepsi, lingkungan, responden yaitu (80,6%), dan yang
sosial ekonomi, kebudayaan, dan informasi. menjawab pernyataan berdasarkan kuesioner
yang akan menunjang keberhasilan sebuah pada keterampilan yang tergolong rendah
program yang akan dijalankan, namun berjumlah 6 responden yaitu (19,4%).
berdasarkan tingkat pendidikan yang rata- Berdasarkan analisis uji statistik dengan
rata lulusan S1 hanya ada 2 petugas lulusan menggunakan analisis uji chi-square
murni dari promkes. Hal ini yang akan diketahui nilai signifikasinya 0,000 < 0.05
menjadi penghambat bahwa keterbatasan yang berarti terdapat pengaruh yang
sumber daya manusia tenaga promkes yang signifikan, maka Ha diterima dan H0 ditolak.
sesuai fungsiaonalnya namun tak dapat Dapat diartikan bahwa ada pengaruh
dipungkiri bahwa meskipun pemegang keterampilan terhadap pelaksanaan cakupan
program promkes pada setiap puskesmas di program promosi kesehatan di Kota
Kota Parepare rata-rata tidak sesuai Parepare. Hal ini membuktikan bahwa
fungsionalnya dimana perbedaan fungsional keterampilan yang dimiliki oleh seorang
tersebut akan mempengaruhi tingkat petugas penyuluh kesehatan masyarakat
pengetahuan petugas sangat dibutuhkan dalam membawakan
Kemampuan keterampilan adalah materi penyuluhan atau yang mencakup
kemampuan psikomotorik dan teknik tentang program promosi kesehatan yang
pelaksanaan kerja tertentu. Sedangkan akan dilaksanakannya, baik itu penguasaan
kemampuan sikap adalah kesiapsiagaan materi, penggunaan alat ataupun media. Kita
mental, yang diorganisasi lewat pengalaman, ketahui bahwa pentingnya keterampilan
yang mempunyai pengaruh tertentu kepada yang dimiliki petugas tersebut akan
tanggapan seorang terhadap orang-orang, mendorong keberhasilan sebuah program
obyek, dan situasi yang berhubungan yang akan dijalankannya.

109
Vol. 2, No. Januari 2019

Dari ke 3 indikator pada kuesioner kesehatan di Kota Parepare. Berdasarkan


antaranya motivasi, pengalaman, dan kesimpulan maka penulis menyarankan
keahlian. Pada indikator diatas bahwa pihak puskesmas perlu memberikan
petugas yang memiliki motivasi yang tinggi kesempatan bagi petugas untuk
akan mampu melaksanakan program yang mengembangkan potensi terutama dalam hal
akan dijalankan berpartisipasi secara penuh promosi kesehatan, memberikan pelatihan,
dan aktif guna mencapai target pencapaian mengikut sertakan seminar sehingga hal
yang telah ditentukan. Hal ini lah yang tersebut yang akan menjadi penunjang
diinginkan dari petugas bahwa alahkan bertambahnya pengetahuan para petugas.
baiknya ketika pimpinan memberikan Perlu adanya peningkatan kemampuan
mereka peluang untuk meningkatkan petugas maupun pengadaan media
pengetahuan serta keterampilan yang pendukung penyebaran informasi kesehatan
didapatkan dari seminar atau pelatihan dengan bantuan teknologi terutama pada
tentang promkes. penggunaan dan pemanfaatan teknologi
berbasis internet. perlu adanya peningkatan
KESIMPULAN DAN SARAN keterampilan kerja setiap petugas karna hal
Berdasarkan hasil penelitian dari ini sangat berpengaruh terhadap pengalaman
faktor – faktor yang mempengaruhi kerja dan cara penyampaian mereka kepada
kemampuan penyuluh kesehatan masyarakat masyarakat pada saat penyuluhan. Perlunya
terhadap pelaksanaan cakupan program disiplin ilmu terutama pada bidang promosi
promosi kesehatan di Kota Parepare dapat kesehatan agar lebih memudahkan petugas
disimpulkan bahwa Ada pengaruh tingkat mengelolah program promosi kesehatan
pengetahuan dan keterampilan terhadap yang ada di Dinas Kesehatan ataupun
pelaksanaan cakupan program promosi puskesmas di Kota Parepare

DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Di Puskesmas. Jakarta;


1. Kholid A. Promosi Kesehatan : Dengan 2015.
Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan 3. Gamrin B, Ridwan M T, Furqaan M N.
Aplikasinya untuk Mahasiswa dan Kemampuan Penyuluh Kesehatan
Praktisi Kesehatan. Jakarta : Rajawali masyarakat terhadap Cakupan Program
Pers; 2015. Promosi Kesehatan Di Kabupaten
2. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Maros. Jurnal. Fakultas Kesehatan
Menteri Kesehatan Nomor Masyarakat Universitas Hasanuddin :
585/MENKES/SK/V/2007 Tentang Makassar; 2012.
Pedoman Pelaksanaan Promosi

110
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

4. Dinas Kesehatan Kota Parepare. Profil Kesehatan Universitas Muhammadiyah


Kesehatan Kota Parepare tahun 2017. Yogyakarta : Yogyakarta; 2016.
Parepare : Dinas kesehatan Kota 10. Gebrela B. Analisis Faktor-Faktor yang
Parepare; 2017. Mempengaruhi Pengeluaran Kesehatan
5. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan per Kapita di Indonesia. Jurnal.
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Universitas Andalas : Padang; 2016.
Cipta; 2012. 11. Hafsa K N. Peningkatan Kemampuan
6. Bastian F A. Pengaruh Kemampuan Mengkritik Pada Mata Pelajaran Bahasa
Dan Motivasi Terhadap Kinerja Indonesia Melalui Strategi Critical
Karyawan Di Gtt (Gudangnya Tahu Incident Pada Siswa Kelas VI MI Al-
Takwa) Ud Kabupaten Kediri. Jurnal. Hidayah Benowo Surabaya. Fakultas
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Universitas Muhammadiyah Malang : Islam Negeri Sunan Ampel : Surabaya;
Malang; 2015. 2016.
7. Buku kerja.com. Panduan Penentuan 12. Indra K. Pengertian Pengetahuan.
Skoring Kriteria Kuesioner (Skala [serial online]; 2016. [Diakses 29 Maret
Pengukuran). [serioal online]; 2018] at
2018.[Diakses 5 April 2018] di https://materipengetahuanumum.blogsp
http://www.bukukerja.com/2012/10/pan ot.co.id/2016/10/pengertian-
duan-penentuan-skoring- pengetahuan.html.
kriteria.html?m=1 13. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan
8. CR Cimamora, Adelima. Pengaruh Menteri Kesehatan Nomor
Pengetahuan petugas kesehatan Hk.02.02/Menkes/52/2015 Tentang
Terhadap Pelaksanaan Program Rencana Strategis Kementerian
Promosi Kesehatan Di Puskesmas Di Kesehatan Tahun 2015-2019.
Kabupaten Humbang Hasundutan. Sekretariat Jenderal. Jakarta; 2015.
Skripsi. Fakultas Kesehatan masyarakat 14. Kuron M C, A.J M.Rattu, Jane M.
Universitas Sumatera Utara : Medan; Pangemanan. Analisis Pelaksanaan
2010. Program Promosi Kesehatan Di
9. Erpan E. Gambaran Keterampilan Puskesmas Bahu Kecamatan
Pemasangan Infus Pada Perawat Malalayang Kota Manado. Jurnal.
Vokasional Dan Perawat Profesional Fakultas Kesehatan Masyarakat
Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Di Universitas Sam Ratulangi Manado :
Wilayah Yogyakarta. Karya Tulis Manado; 2014.
Ilmiah. Fakultas Kedokteran dan Ilmu 15. Lestari S, Iwan S B, Rini M. Analisis
Kinerja Petugas Promosi Kesehatan

111
Vol. 2, No. Januari 2019

Puskesmas Dalam Meningkatkan Keahlian Administrasi Perkantoran Di


Cakupan PHBS Rumah Tangga di Smk Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi.
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Universitas Negeri Yogyakarta :
Palembang. Jurnal. Fakultas Kesehatan Yogyakarta; 2012.
Masyarakat Universitas Sriwijaya : 19. Sugiharto M. Widjiartini. Analisis
Palembang; 2016. Pencapaian Target Program Promosi
16. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan Menurut Jenis Puskesmas Di
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; Kabupaten Tulungagung. Jurnal; 2011.
2012. 20. Yulius S. Pengaruh Kemampuan Dan
17. Rencana Pengembangan Tenaga Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Kesehatan. Undang Undang No. 36 Bagian Sekretariat Di Dinas Pekerjaan
Tahun 2009 Tentang kesehatan. Jakarta; Umum Provinsi Bengkulu. Skripsi.
2009. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
18. Riski A N. Strategi Integrasi Soft Skills Universitas Bengkulu; 2014.
Dalam Pembelajaran Kompetensi

112
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

LAMPIRAN

Tabel 1. Distribusi karakteristik responden pada Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Kota Parepare

Karakteristik responden Frekuensi Persen


Jabatan fungsional
Promkes 13 41,9
Penyuluh 13 41,9
Perawat 3 9,7
bidan 2 6,5
Umur
26-35 tahun 21 67,7
36-55 tahu n 10 32,3

Jenis kelamin
Laki-laki
perempuan 4 12,9
27 87,1

Pendidikan terakhir
S2
S1 1 3,2
D3 27 87,1
3 9,7
Lama kerja
1-5 tahun 8 25,8
6-10 tahun 14 45,2
>10 tahun 9 29,0
Total 31 100,0
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 2. Distribusi analisis variabel penelitian pada Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Kota
Parepare

Variabel Frekuensi Persen

Tingkat pengetahuan
Tinggi
Rendah 24 77,4
7 22,6
Keterampilan
Tinggi 25 80,6
Rendah 6 19,4

Cakupan program
Tinggi
Rendah 23 74,2
8 25,8
Total 31 100,0
Sumber : Data Primer, 2018

113
Vol. 2, No. Januari 2019

Tabel 3. Pengaruh tingkat pengetahuan penyuluh kesehatan masyarakat terhadap pelaksanaan


cakupan program promosi kesehatan
Cakupan program
Tingkat
Tinggi Rendah Total % P
pengetahuan
N % N %
Tinggi 20 86.10 4 50 24 77.4
Rendah 3 13.04 4 50 7 22.6 0,053
Total 23 100 8 100 31 100 0,053
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4. Pengaruh keterampilan penyuluh kesehatan masyarakat terhadap pelaksanaan cakupan


program promosi kesehatan
Cakupan program
Keterampilan Tinggi Rendah Total % P
N % N %
Tinggi 23 100 2 25 25 80.6
Rendah 0 0 6 75 6 19.4 0,000
Total 23 100 8 100 31 100 0,000
Sumber : Data Primer, 2018

114

Anda mungkin juga menyukai