Anda di halaman 1dari 10

Resume Penerapan Senam Lansia Dalam Meningkatkan Imunitas

RESUME PENERAPAN SENAM LANSIA DALAM MENINGKATKAN IMUNITAS

Anisa Yasin Karunianingtyas


S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
Anisa.17060484145@mhs.unesa.ac.id

Noortje Anita Kumaat


S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
noortjeanita@unesa.ac.id

Abstrak
Latar Belakang: Imunitas yang baik dalam diri setiap makhluk hidup menjadi faktor penting dalam
menjalani aktivitas sehari-hari agar terhindar dari penyakit. Sistem imun yang optimal dalam tubuh
akan berdampak baik bagi tubuh. Jenis aktivitas ringan yang dapat dilakukan pada lansia ialah senam.
Senam bugar lansia adalah serangkaian gerak yang teratur, terarah dan terencana yang diikuti olah
lansia yang dilakukan dengan tujuan dapat meningkatkan kemampuan fungsional raga secara bertahap.
Tujuan: Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka bertujuan untuk mengetahui
penerapan senam lansia dalam meningkatkan imunitas. Metode: Selaras dengan permasalahan yang
sudah diuraikan maka literature review ini memakai metode kuantitatif bentuk eksperimen semu.
literature review berisi ulasan pemikiran penulis tentang hasil penelitian pada artikel, jurnal atau
skripsi pada tahun 2012-2020 dengan memuat kata kunci setiap variabel terkait dan relevan serta
jumlah artikel sebanyak 5 artikel nasional dan 5 artikel internasional. Hasil: Variabel Senam lansia
mampu berpengaruh terhadap meningkatnya imunitas pada lansia. Diskusi: hasil yang didapatkan
menunjukkan pada seluruh hasil penelitian dari literatur-literatur yang dipakai, secara umum
menghasilkan bahwa dengan melakukan senam lansia dengan terprogram dan kontinyu akan
meningkatkan imunitas tubuh pada lansia. Kesimpulan: Hasil tersebut menunjukkan bahwa senam
lansia berpengaruh signifikan terhadap meningkatkan imunitas tubuh pada lansia.
Kata Kunci: Senam Lansia, Imunitas, Lansia

Abstract
Background: Good immunity in every living thing is an important factor in carrying out daily
activities in order to avoid disease. The optimal immune system in the body will have a good impact
on the body. The type of light activity that can be done in the elderly is gymnastics. Gymnastics for
the elderly is a series of regular and directed and planned movements that are followed by elderly
exercises that are carried out with the aim of gradually increasing the functional abilities of the sport.
Purpose: Based on the background that has been described and supported by observation, theory, and
literature study, the purpose of the literature review that will be carried out is to determine the
application of elderly exercise in increasing immunity. Methods: from the problems that have been
described, this literature review contains a review of the author's thoughts on the results of research in
articles, journals or theses in 2012-2020 by containing related and relevant variables and the number
of articles as many as 5 national articles and 5 international articles. Results: The elderly gymnastics
variable has an effect on increasing immunity in the elderly. Discussion: the results obtained show
that all research results from the literature used, generally result that by doing elderly exercise
programmed and continuously will increase the body's immunity in the elderly. Conclusion: These
results indicate that elderly exercise has a significant effect on increasing body immunity in the elderly.
Keywords: Elderly Gymnastics, Immunity, Elderly

131
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 131 - 140

Pendahuluan Secara global, jumlah orang yang berusia >60


Imunitas yang baik dalam diri setiap makhluk diharapkan meningkat lebih dari 2 kali lipat pada tahun
hidup menjadi faktor penting dalam menjalani aktivitas 2050. Meningkat dari 901 juta pada tahun 2015
sehari-hari agar terhindar dari penyakit. Sistem imun menjadi 2,1 miliar pada tahun 2050, dan >80
yang optimal dalam tubuh akan berdampak baik bagi diproyeksikan meningkat dari 125 juta pada tahun
tubuh. Seseorang yang sudah dalam kategori usia lanjut 2015 menjadi 434 juta pada tahun 2050. Pada negara
(60 tahun ke atas) penting untuk menjaga kesehatan. Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan jumlah
Seseorang yang sudah lanjut usia akan mengalami penduduk dalam kategori lansia yaitu 18 juta jiwa
penurunan taraf biologis, kejiwaan, fisik, serta sosial. (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa
Aktivitas fisik dinilai penting dalam membantu lansia (9,7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus
agar terhindar dari berbagai penyakit, kegiatan meningkat pada tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa
berolahraga adalah salah satu aktivitas yang baik untuk (15,77%) (Kemenkes RI, 2019).
lansia (Syahruddin, 2020). Sejalan dengan Setiawan Sistem kekebalan sel- sel tua mungkin
(2013) Aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematis menjelaskan lebih dari satu ciri khas penuaan. Begitu
akan membawa dampak yang baik bagi tubuh baik juga dengan aktivitas dan fungsi imun dengan ciri khas
secara fisik maupun mental. penuaan, hilangnya proteostasis mungkin penyebabnya
Jenis aktivitas ringan yang dapat dilakukan berbagai fenotipe dan patologi penuaan (Pinti dkk.,
pada lansia ialah senam. Senam bugar lansia adalah 2016). Sistem Imunitas yang menurun pada usia lansia
serangkaian gerak yang teratur, terarah dan terencana tentu akan meningkatkan resiko radang persendian dan
yang diikuti olah lansia yang dilakukan dengan tujuan terjadinya awal penyakit diabetes (Heredia dkk., 2012).
dapat meningkatkan kemampuan fungsional raga Hal tersebut kemungkinan akan terjadi karena
secara bertahap. Lengkong (2016) mengemukakan perubahan pada fungsi fisiologis yang ada dalam tubuh
senam bugar lansia terdiri dari berbagai macam urutan lansia sehingga menyebabkan turunnya asupan
gerakan untuk melatih koordinasi tubuh, makanan yang masuk dalam tubuh.
keseimbangan, fleksibilitas, dan pernapasan. Senam Permasalahan dari hal tersebut bahwa jumlah
bugar lansia merupakan rangkaian gerak ritmis yang lansia semakin tahun mengalami peningkatan. Selain
teratur, terarah dan terencana yang selanjutnya diikuti itu banyak para lansia yang kurang melakukan aktivitas
oleh lansia yang bertujuan untuk meningkatkan fisik sehingga daya tahan tubuh atau imunitas mereka
kemampuan fungsional tubuh. Senam lansia ini turun. Tentunya hal tersebut akan menyebabkan
dirancang khusus untuk melatih bagian- bagian tubuh kualitas hidup dalam diri lansia turun sehingga mudah
seperti pinggang, kaki dan tangan agar mendapatkan terserang penyakit. Melalui aktivitas fisik berupa
peregangan dengan gerakan yang mudah dan tidak senam lansiadiharapkan dapat meingkatkan imunitas
berlebih (Suparwati dkk., 2017). dalam tubuh. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
Senam lansia yang dilakukan dengan teratur melakukan review artikel mengenai penerapan senam
dapat mencegah terjadinya keropos fungsional yang lansi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular, dan manfaat Berdasarkan latar belakang yang sudah
lain dari senam lansia ini ialah dapat menurunkan diuraikan dengan didukung observasi, teori, dan study
tekanan darah, menurunkan berat badan dan literature, oleh karena itu tujuan dari literature review
memperkuat otot- otot jantung. Senam bugar lansia yang akan dilakukan untuk mengetahui penerapan
yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur senam lansia dalam meningkatkan imunitas yang pada
berdampak secara efektif dalam meningkatkan akhirnya nanti dapat dijadikan referensi bagi lansia dan
kesehatan lansia (Rohmawati dkk., 2020). Sejalan instruktur senam dalam meningkatkan imunitas serta
dengan Patel (2015) senam lansia bertujuan dapat penulis yang akan datang
meningkatkan taraf kesehatan pada lansia dan
membentuk mental dalam diri.

132
Resume Penerapan Senam Lansia Dalam Meningkatkan Imunitas

METODE metode penelitian dengan jenis pre-eksperimental,


Berdasarkan permasalahan yang telah penelitian eksperimen dengan bentuk analisis sekunder
dijelaskan maka literature review pada penelitian ini dari dua survei, eksperimen quasi dengan desain
memakai metode kuantitatif berbentuk quasi rancangan one group pretest – posttest, metode Pre-
eksperiment (eksperimen semu) yaitu peneliti tidak eksperimen, dengan menggunakan tes awal dan tes
mengontrol kondisi sampel yang ikut dalam perlakuan akhir dengan adanya perlakuan dalam kondisi yang
variabel bebas kepada variabel terikat. Sampel yang terkendalikan, metode deskriptif dengan menjelaskan
dipakai pada yaitu lansia yang berumur diatas 60 tahun fenomena yang terjadi pada suatu objek penelitian.
pada saat pemberian program dibagi menjadi 3 tahap Tempat pengambilan data penelitian dalam
yaitu tes awal, perlakuan, tes akhir. artikel yang telah dijadikan sumber rujukan utama
Literature review tersusun dari pencaharian dilaksanakan dengan tempat yang berbeda baik dalam
jurnal, artikel, maupun skripsi yang sudah negeri maupun luar negeri. Literatur yang pertama oleh
dipublikasikan. Pencaharian atau penelusuran Eko Setyawan dari program studi fisioterapi,
memakai kata kunci pada setiap variabel yang sudah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Peneliti
ditentukan. Jurnal, artikel, atau skripsi yang sudah melakukan penelitiannya di Posyandu “Mawar Indah”
dikumpulkan selanjutnya dianalisis dan dipahami desa Banaran, kecamatan Pabelan, kabupaten
secara seksama untuk dimuat dalam daftar literatur Kartasura. Literature yang kedua dari Riska
utama pada penulisan literature review. Rohmawati mahasiswi jurusan keperawatan Stikes
Proses pencarian artikel penelitian yang Hang Tuah Surabaya yang melakukan penelitiannya di
masih relevan dengan kata kunci senam lansia, Keluran Tambak Sawah Sidoarjo. Literatur ke tiga
imunitas, dan aktivitas fisik atau berbagai hal mengenai mengambil data penelitian oleh Vera Aarslad dari
senam lansia terhadap imunitas lansia dengan memakai Stavanger University Hospital yang dilakukan di
metode penelitian eksperimen semu yang tahun Norwegia. Literatur ke empat oleh Karina Nur
terbitnya pada tahun 2012-2020 menjadi yang utama Ramadhaningtyas dari Airlangga University Surabaya
namun dalam pembahasan memasukkan jurnal yang dilaksanakan di Madiun. Literatur ke lima oleh
maupun artikel dengan metode survei maupun korelasi Angkit Kinasih dari Universitas Kristen Satya Wacana
selama masih relevan dengan variabel yang menjadi yang dilakukan di Salatiga. Literature ke enam oleh
pokok pembahasan. Artikel, jurnal, atau skripsi yang Yuswo Supatmo dari Universitas Negeri Semarang
termasuk pada literatur utama berjumlah 5 artikel yang dilakukan di Semarang. Literature ke tujuh oleh
nasional serta 5 artikel internasional. Ari Widiastuti dari Universitas Udayana dilaksanakan
di Bali. Literatur ke delapan oleh Ludmila Müller dari
HASIL DAN PEMBAHASAN Max Planck Institute for Human yang dilaksanakan di
Hasil Jerman. Literatur ke sembilan oleh Danilla Corazza
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dari Universidade Federal do ABC dilaksanakan di
telah dilakukan didapatkan 10 artikel baik nasional dan Brazil. Literatur ke sepuluh oleh Gabor Papp dari
internasional sebagai daftar literature yang utama University of Debrecen dilaksanakan di Hungara.
dengan judul penelitian, dan jumlah sampel, serta Literatur utama yang sudah ditentukan maka
metode yang berbeda-beda. Beragamnya metode akan diambil intisari yaitu meliputi judul artikel
penelitian yaitu quasi eksperiment dengan rancangan penelitian, nama penelitian, metode penelitian, serta
two group pre-post test with control group desain, hasil penelitian diinput ke dalam tabel berikut ini:

133
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 131 - 140

JUDUL PENELITI METODE HASIL

Pengaruh Senam Eko Setyawan Penelitian ini Hasil penelitian


Lansia Dengan menggunakan diperoleh bahwa
Brain Gym pendekatan quasi pelaksanaan senam
Terhadap exsperiment dengan lansia memiliki efek
Peningkatan menggunakan nyata dalam
Kognitif Pada rancangan peningkatan imunitas
Lansia ( 2015) two group pre-post dalam tubuh bila
test with control group dilakukan secara
desain. teratur
Efektivitas Senam Riska Rohmawati Jenis penelitian ini Hasil menunjukkan
Bugar Terhadap menggunakan pre- dengan rutin
Insomnia Pada eksperimental melakukan senam
Lansia di Kelurahan dengan desain bugar lansia mampu
Tambak Sawah rancangan one group menurunkan tingkat
Sidoarjo ( 2020) pretest – posttest, insomnia dan
meningkatkan
imunitas dalam tubuh
Association Vera Aarsland Menggunakan bentuk Hasil penelitian yaitu
between physical penelitian eksperimen aktivitas fisik yang
activity and dengan bentuk dilakukan secara rutin
cognition in analisis sekunder dari akan meningkatkan
Mexican and dua survei imunitas dalam tubuh
Korean older adults dan mengurangi
(2020) turunnya kognitif
pada lansia
The Effectiveness Karina Nur Jenis penelitian ini Hasil yang dihasilkan
of Gymnastics of Ramadhanintyas menggunakan adalah senam lansia
the Elderly to eksperimen quasi dinilai efektif dalam
Decrease the Blood dengan desain menurunkan tekanan
Pressure of the rancangan one group darah pada lansia,
Elderly in the pretest – posttest, sehingga dapat
Elderly Health Care meningkatkan
Werda Tama imunitas dalam tubuh
(PLWT) Wayut,
Jiwan, Madiun
(2019)
Pengaruh Senam Angkit Kinasih Metode dalam Senam low impact
Low Impact penelitian ini adalah yang dilakukan
Terhadap Kadar metode Pre- membantu
Gula Darah Pada eksperimen, dengan meningkatkan imun
Lansia Dengan menggunakan tes para lansia dalam
Riwayat Dm Di awal dan tes akhir mengontrol kadar
Posyandu Lansia dengan adanya gula darah
perlakuan dalam

134
Resume Penerapan Senam Lansia Dalam Meningkatkan Imunitas

Asoka Salatiga kondisi yang


(2020) terkendalikan.
Pengaruh Latihan Yuswo Supatmo Penelitian eksperimen Hasil dari penelitian
terhadap Jumlah Sel pre test- post test terebut adalah latihan
Natural Killer (NK) control group design senam lansia dapat
Sebagai Indikator meningkatkan sel NK
Kekebalan Tubuh yang merupakan
Latihan (2015) indikator sistem
kekebalan tubuh
Pengaruh Senam Ari Widiastuti Penelitian eksperimen Hasil dari penelitian
Lansia Terhadap dengan rancangan Pre tersebut menyatakan
Peningkatan Test - Post Test bahwa lansia yang
Kebugaran Fisik Control Group rutin melakukan
Pada Kelompok Design. senam dapat
Lansia meningkatkan
Perempuan Di Desa kebugaran fisik lansia
Dauh Puri Kauh tersebut dan secara
Denpasar Barat langsung akan
(2018) meningkatkan imun
tubuh
Aging and Ludmila Müller Penelitian deskriptif Hasil temuan dari
immunity – Impact dengan mengkaji dari penelitian tersebut
of behavioral banyak hasil hasil interaksi dengan
intervention (2014) penelitian sebelumnya lingkungan selama
perjalanan hidup
sangat
penting dalam
membentuk status
kekebalan di
kemudian hari. Selain
interaksi dengan
patogen, mikrobioma
inang dan nutrisi,
olahraga dan stres,
dan banyak faktor
ekstrinsik lainnya
merupakan modulator
penting dari proses
pembentukan
imunitas
Functional fitness Danilla Corazza Penelitian eksperimen Hasil Penelitian
and immune system dengan bentuk pre adalah Aktivitas fisik
in older women test- post test control secara teratur dapat
(2012) group design membantu mencegah
penyakit dan
meningkatkan

135
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 131 - 140

kebugaran fungsional
pada lansia.
Immunomodulatory Gabor Papp Penelitian eksperimen Hasil penelitian
effects of regular dengan bentuk pre adalah program
physical exercise in test- post test control latihan ringan teratur
older age (2019) group design mencerminkan
kemungkinan
peningkatan imun
aktivitas dan
peningkatan
kemampuan untuk
respons imun

Pembahasan diberikan 3 kali dalam 1 minggu terbukti efektif dalam


Literatur yang pertama dapat dilihat bahwa menurunkan insomnia pada lansia. Periodisasi pada
data yang didapat yaitu senam lansia dengan metode perencaan program latihan merupakan hal yang
brain gym. Instrumen yang dipakai dengan MMSE penting untuk disiapkan oleh para pelatih atau
(orientasi, registrasi, tekanan darah, dan kalkulasi, instruktur. Pada perencanaan program latihan yan g
mengingat kembali, bahasa, konstruksi). Teknik dibuat secara baik dan terstrukur yang dibuat sesuai
analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan kebutuhan seseorang yang menjalaninya akan
untuk menjelaskan rata-rata, nilai maksimal dan manghasilkan sesuatu yang maksimal. Sejalan dengan
minimum, dan standar deviasi. Selain itu juga Čuljak dkk., (2014) Senam aerobik 3 kali per minggu
menggunakan teknik analisis man whitney test karna dengan durasi 60 menit selama 12 minggu dapat
data termasuk non parametrik. Setelah dilaksanakan meningkatkan fleksibilitas serta dan meningkatkan
analisis data maka dihasilkan bahwa senam lansia daya tahan tubuh. Maka dengan senam lansia yang
dengan metode brain gym mampu meningkatkan terprogram akan mengakibatkan turunnya insomnia.
fungsi kognitif pada kelompok senam lansia. Nilai Insomnia yang turun akan membawa dampak baik
probabilitas yang didapat diatas 0,05 (0,108 > 0,05). pada tubuh lansia seperti meningkatnya metabolisme
Maka dari itu penting untuk lansia yaitu orang yang dalam tubuh dan daya tahan tubuh.
umurnya diatas 60 tahun agar tetap melakukan Literatur ketiga menunjukkan fokus
aktivitas fisik seperti senam lansia. Senam lansia penelitiannya pada hubungan antara aktivitas fisik
apabila dilakukan secara terus menerus akan terhadap fungsi kognitif. Hasil data yang didapat terdiri
meningkatkan fungsi kognitif pada diri lansia. Fungsi dari 2 survei yaitu aktivitas fisik dan fungsi kognitif.
kognitif yang meningkat pada lansia akan Setelah dilakukan analisis dihasilkan bahwa
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan terhindar berdasarkan hasil prevalensi aktivitas fisik sebesar
dari berbagai penyakit. Chang (2020) mengemukakan 40% di Mexico dan 35,57% di Korea, dalam analisis
senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko multivariat longitudinal ditemukan bahwa hubungan
penyakit seperti peningkatan tekanan darah, diabetes aktivitas fisik dan skor MMSE sebesar 0,0866.
mellitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
Literatur kedua memfokuskan penelitiannya didapatkan bahwa aktivitas fisik mampu secara
pada tingkat keefektifan senam bugar terhadap signifikan melindungi tubuh dari penurunan fungsi
insomnia pada lansia. Dalam penelitiannya mengambil kognitif pada lansia. Sejalan dengan Menurut
30 responden yang dibagi menjadi dua kelompok. Listyasari (2019) latihan aerobik dengan intensitas
Selanjut diberikan perlakuan kepada responden ringan dan sedang dapat meningkatkan fungsi kognitif
tersebut selama 3 kali dalam 1 minggu. Berdasarkan pada lansia. Oleh karena ini aktifitas fisik
hasil analisis data didapatkan bahwa senam bugar yang memungkinkan para lansia agar terhindar dari berbagai

136
Resume Penerapan Senam Lansia Dalam Meningkatkan Imunitas

penyakit karna dengan beraktivitas fisik akan seorang lansia. Maka latihan senam SKJL yang
meningkatkan imunitas tubuh. Aktivitas fisik pada dilakukan dengan waktu yang rutin dan tujuan yang
lansia akan membawa dampak baik pada tubuh lansia jelas dapat meningkatkan sel NK. Sel NK sendiri
apabila dilakukan dengan prosedur yang tepat. menjadi indikator daya tahan tubuh karna sebagai
Literatur keempat menunjukkan dengan pembunuh dengan mensekresi lisosom yang
bahwa peneliti ingin mengungkapkan pengaruh dari mengandung perforin dan granzym.
senam lansia untuk usaha dalam mengurangi tekanan Literature ketujuh menunjukkan bahwa pada
darah pada lansia. Hasil analisis pada penelitian saat memasuki usia lansia akan mengalami penurunan
tersebut menghasilkan uji Paired T Test yang fungsional pada tubuh lalu akan berdampak pada
membandingkan tekanan darah lansia sebelum penurunan kebugaran pada tubuh sehingga mudah
melakukan senam lansia dengan sesudah melakukan terserang penyakit. Berdasarkan hasil analisis yang
senam lansia. Diperoleh nilai 0,018 lebih kecil dari α dilakukan dengan uji Paired Sampel T-Test
(0,05) artinya aktivitas fisik berupa senam lansia menunjukkan ada peningkatan kebugaran pada tubuh
terbukti mampu secara efektif dalam menurunkan lansia dengan cara latihan senam lansia. Berjalannya
tekanan darah pada lansia. Turunnya tekanan darah usia seorang lansia yang semakin bertambah, tentunya
pada lansia merupakan indikator meningkatnya tingkat kebugaran dalam tubuh lansia akan menurun.
kualitas hidup dengan aktif berolahraga. Sejalan Aktivitas fisik dengan latihan fisik intensitas rendah
dengan Aktivitas fisik dinilai penting dalam membantu layaknya senam lansia akan mampu meningkatkan
lansia agar terhindar dari berbagai penyakit, kegiatan kebugaran tubuh serta dapat memperbaiki kondisi
berolahraga adalah salah satu aktivitas yang baik untuk kesehatan seorang lansia agar terhindar dari berbagai
lansia (Syahruddin, 2020). penyakit. Latihan senam lansia yang dilakukan secara
Literatur kelima menunjukkan bahwa latihan terprogram lalu dibarengi dengan rutinitas akan
dengan intensitas rendah akan menurunkan tekanan meningkatkan kebugaran fisik pada lansia sehingga
darah pada lansia. Pengambilan data dilakukan dengan harapan hidup akan meningkat. Kebugaran fisik yang
cara melihat tekanan darah yang dilakukan 2 kali dalam baik bagi lansia akan membawa dampak pada proses
1 minggu, yang sebelum itu melakukan senam dan metabolisme tubuh dan imunitas tubuh sehingga
setelah melakukan senam. Setelah dilakukan analisis terhindar dari berbagai penyakit.
dihasilkan bahwa terdapat pengaruh penurunan Literatur kedelapan menunjukkan bahwa
tekanan darah setelah dilakukan senam lansia dengan respon imun kepada pantogen pada usia lansia yang
intensitas rendah. Menurut (Pawelec, 2012) Barnett kurang efektif daripada usia dewasa. Hal tersebut
(2013) dalam pelaksanaan senam harus berpedoman dinyatakan dalam temuan dari banyak penelitian
kepada dosis latihan yang disesuaikan dengan tujuan bahwa perbandingan antara jumlah naif T dan sel B
latihan. Dengan melihat kondisi lansia yang sudah lebih rendah dan sel memori lebih tinggi dibandingkan
mencapai umur diatas 60 tahun maka senam dengan dengan usia lansia. Dalam hasil penelitian tersebut
intensitas rendah akan sangat cocok untuk menjaga akan menjelaskan perbedaan antara kekebalan pada
metabolisme dan imunitas dalam tubuh agar terhindar lansia dan dewasa muda. Proses pembentukan kembali
dari beberapa penyakit. dalam kekebalan tubuh sebagai akibat dari kegiatan
Literatur keenam menghasilkan pengukuran olahraga maupun lingkungan sekitar. Selain dari
yang dilaksanakan sebelum aktivitas latihan senam interaksi melalui ekstrinsik, proses pembentukan daya
kesegaran jasmani lansia (SKJL) terhadap lansia tahan tubuh juga dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu
dengan mengambil dara vena sebanyak 3 ml. Setelah mikrobioma, nutrisi, serta patogen yang merupakan
diakukannya penelitian hampir 8 minggu dihasilkan modulator dalam proses pembentukan imunitas dalam
peningkatan pada jumlah rata-rata sel NK pada tubuh. Seorang lansia yang sudah berumur lebihdari 60
kelompok lansia 1 (0,55%) sedangkan kelompok lansia tahun tentunya daya tahan tubuh serta metabolismenya
2 (1,18%). Adanya peningkatan produktifitas pada sel tidak sebaik saat usia muda. Hal tersebut mendorong
NK maka akan mempengaruhi pada kondisi fisik para lansia untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta

137
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 131 - 140

metabolisme dalam diri dengan melakukan aktivitas sendiri akan memiliki nilai positif untuk lansia jika
secara rutin. Melakukan aktivitas fisik ya ng rutin dilakukan dengan dosis dan cara yang benar.
tentunya dapat meningkatkan daya tahan tubuh Bertambahnya umur seorang lansia, maka hal tersebut
sehingga para lansia terhindar dari berbagai penyakit di akan mempengaruhi penurunan kondisi tubuh pada
usia yang sudah lebih dari 60 tahun. laki-laki sebanyak 20-30% lali pada perempuan
Literatur kesembilan menunjukkan sebanyak 40-50% dengan penggunaan senam lansia
berdasarkan hasil analisis yang dilakukan yang cocok untuk lansia sendiri yaitu senam dengan
menghasilkan dasar dari proses penuaan pada lansia intensitas yang rendah lalu dilakukan sebanyak 3 kali
mendorong berbagai jenis patologi dan penurunan per minggu dengan durasi 60 menit. Hasil maksimal
fungsi khusus kepada individu yang lebih tua atau yang didapat apabila para lansia melakukan senam
lansia. Penyebab dari kemungkinan sistem kekebalan lansia adalah akan meningkatnya imunitas dalam tubuh
tubuh yang rusak merupakan peran utama, sehingga sehingga akan terhindar dari berbagai penyakit. Hal
perlu adanya aktivitas fisik dan pola hidup sehat agar tersebut menunjukkan bahwa senam lansia terbukti
meningkatkan metabolisme dalam tubuh dan mengulur efektif untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh.
waktu terjadinya penuaan. Tugas terpenting dari sistem Aktivitas fisik seperti senam lansia akan
kekebalan adalah untuk mempertahankan integritas meningkatkan imunitas tubuh bagi para lansia yang
tubuh terhadap patogen eksternal atau yang diubah kondisi tubuhnya mengelamai penurunan sejalan
faktor internal, dan untuk memfasilitasi pemeliharaan dengan usia yang semakin bertambah. Selain
yang bermanfaat microbiota (Pawelec, 2012). Dengan meningkatkan imunitas beraktivitas fisik secara rutin
selalu menjaga imunitas dalam tubuh dengan cara yang dan benar tentunya akan meningkatkan aspek
sehat seperti beraktivitas fisik dan menjaga pola makan psikologis pada diri seorang lansia.
akan menghasilkan tubuh yang sehat sehingga Peningkatan aspek psikologis dalam diri
terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu juga akan seorang lansia ditandai dengan turunnya tingkat
menanggulangi proses penuaan pada usia lansia. depresi, mengurangi kecemasan badan menjadi bugar,
Literatur kesepuluh menunjukkan bahwa serta memiliki motivasi yang tumbuh guna menjalani
penting untuk lansia melakukan aktivitas fisik terhadap kehidupan. Aktivitas fisik yang rutin dan benar akan
imunitas tubuh. Dalam akhir penelitian tersebut mempengruhi tubuh untuk memproduksi hormon yang
menghasilkan aktivitas fisik dan dilakukan secara positif bagi tubuh, dari hormon tersebut berkaitan
teratur akan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. dengan peningkatan aspek psikologis yaitu
Namun tambahan dari hasil penelitian tersebut perlu memperbaiki mood hingga mengurangi depresi.
ditambah dengan nutrisi yang cukup untuk membantu PENUTUP
meningkatkan imunitas tubuh. Seorang lansia perlu Simpulan
untuk memperhatikan pola makan serta gaya hidup Hasil literature review ini menghasilkan
yang sehat karena semakin bertambahnya usia maka bahwa latihan senam lansia terbukti efektif dalam
produktivitas kerja tubuh akan mengalami penurunan meningkatkan imunitas dalam tubuh. Senam lansia
pula. Memulai gaya hidup sehat dengan beraktivitas dengan intensitas rendah akan cocok untuk lansia dan
fisik seperti senam lansia dan mengonsumsi nutrisi dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu dengan durasi
yang cukup serta bergizi akan berpengaruh terhadap 60 menit. Apabila terdapat temuan yang baru mengenai
kualitas hidup para lansia kearah yang lebih baik. senam lansia dengan kualitas penelitian yang sangat
Meskipun literatur utama yang menguraikan bagus maka literature review ini bisa dilakukan
tentang senam lansia dan imunitas tubuh tergolong pembaharuan agar menjadi pedoman dan referensi bagi
terbatas, namun hasil dan pembahasan yang sudah penelitian yang akan datang dalam memberikan
dijelaskan mempunyai peran penting dalam praktek informasi tentang efektivitas senam lansia bagi
nya untuk lansia. Hal tersebut didukung dengan proses imunitas tubuh.
penelitian yang menggunakan instrumen yang Saran
memadai dan valid. Pada penggunaan senam lansia

138
Resume Penerapan Senam Lansia Dalam Meningkatkan Imunitas

Bagi penulis lain yang akan datang bisa Terhadap Kebugaran Jasmani. JUARA:
menggunakan literature review tentang variabel- Jurnal Olahraga, 4(1), 27–35.
variabel selain yang sudah dipakai pada bagian Müller, L., & Pawelec, G. (2014). Aging and immunity
pembahasan, yaitu efektivitas senam lansia dalam – Impact of behavioral intervention. Brain,
meningkatkan imunitas dalam tubuh dengan Behavior, and Immunity, 39, 8–22.
menambah jumlah sampel yang digunakan agar dapat Papp, G., Szabo, K., Jambor, I., Mile, M., Csiki, Z., &
dibuktikan perbedaan dari setiap faktor yang berperan Balogh, L. (2019). Immunomodulatory
dalam meningkatkan imunitas tubuh bagi lansia effects of regular physical exercise in
olderage. Eur J Immunol, 49, 50.
DAFTAR PUSTAKA Patel, S., Patel, D., Gusev, M., Ristov, S.,Tasic, J., &
Aarsland, V., Borda, M. G., Aarsland, D., Garcia- Rudan-Tasic, D. (2015). Mind gymnastics for
Cifuentes, E., Anderssen, S. A., Tovar-Rios, good intellectual health of elderly people—
D. A., Gomez Arteaga, C., & Perez-Zepeda, MindGym. 2015 IEEE 14th International
M. U. (2020). Association between physical Conference on Cognitive Informatics
activity and cognition in Mexican and Korean Cognitive Computing (ICCI*CC), 309–316.
older adults. Archives of Gerontology and Pawelec, G. (2012). Hallmarks of human
Geriatrics, 89, 104047. “immunosenescence”: Adaptation or
Chang, A. H., Song, J., Lee, J., Chang, R. W., Semanik, dysregulation? Immunity & Ageing, 9(1), 15,
P. A., & Dunlop, D.D. (2020). Proportion and 1742-4933-9–15.
associated factors of meeting the 2018 Pinti, M., Appay, V., Campisi, J., Frasca, D., Fülöp, T.,
Physical Activity Guidelines for Americans in Sauce, D., Larbi, A., Weinberger, B., &
adults with or at risk for knee osteoarthritis. Cossarizza, A. (2016). Aging of the immune
Osteoarthritis and Cartilage, 28(6), 774–781. system: Focus on inflammation and
Corazza, D., Teodorov, E., Sebastiao, E., Gallo, L. H., vaccination. European Journal of
Pedroso, R., Coelho, F. G., Andreatto, C. A., Immunology, 46(10), 2286–2301.
Gobbi, S., & Santos-Galduroz, R. F. (2012). Ramadhanintyas, K. N., Notobroto, H. B., & Indawati,
Functional fitness and immune system in R. (2019). The Effectiveness of Gymnastics of
older women. Journal of Aging and Physical the Elderly to Decrease the Blood Pressure of
Activity, S67 S67. the Elderly in the Elderly Health Care Werda
Čuljak, Z., Kalinski, S. D., Kezić, A., &Miletić, Đ. Tama (PLWT) Wayut, Jiwan, Madiun. Indian
(2014). Influence Of Fundamental Movement Journal of Public Health Research &
Skills On Basic Gymnastics Skills Development, 10(11), 1735.
Acquisition. Science of Gymnastics Journal, Rohmawati, R., Sari, R. Y., Faizah, I., & Soleha, U.
6(2). (2020). Efektivitas Senam Bugar Tehadap
Heredia, F. P. de, Gómez-Martínez, S., & Marcos, A. Insomnia Pada Lansia di Kelurahan Tambak
(2012). Obesity,inflammation and the Sawah Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Keperawatan,
immune system. Proceedings of the Nutrition 15(1), 58–65.
Society, 71(2), 332–338. Setiawan, G. W. (2013). Pengaruh Senam Bugar
Kinasih, A., Mangalik, G., & Oktafiani, E. (2020). Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Kualitas
Pengaruh Senam Low Impact Terhadap Kadar Hidup Penderita Hipertensi. EBiomedik, 1(2).
Gula Darah Pada Lansia Dengan Riwayat Dm Setyawan, E. (2015). Pengaruh Senam Lansia Dengan
Di Posyandu Lansia Asoka Salatiga. Sains Brain Gym Terhadap Peningkatan Kognitif
Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, Pada Lansia [S1, UniversitasMuhammadiyah
4(1), 13–23. Surakarta].
Listyasari, E. (2019). Perbandingan Latihan Senam Suparwati, K. T. A., Muliarta, I. M., & Irfan, M.
Jumsihat 1 dengan Senam Jumsihat 2 (2017). Senam Tai Chi Lebih Efektif

139
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 131 - 140

Meningkatkan Fleksibilitas Dan Syahruddin, S. (2020). Kebugaran Jasmani Bagi


Keseimbangan Daripada Senam Bugar Lansia Lansia Saat Pandemi Covid 19. JUARA :
Pada Lansia Di Kota Denpasar. Sport and Jurnal Olahraga,5(2), 232–239.
Fitness Journal, 5(1)12. Widiastuti, A., Wibawa, A., Handari, I. S., &
Supatmo, Y., Susanto, H., & Sugiharto, S. (2015). Sutadarma, I. W. (2018). Pengaruh Senam
Pengaruh Latihan terhadap Jumlah Sel Lansia Terhadap Peningkatan Kebugaran
Natural Killer (NK) Sebagai Indikator Fisik Pada Kelompok Lansia Perempuan Di
Kekebalan Tubuh Latihan. Media Ilmu Desa Dauh Puri Kauh Denpasar Barat.
Keolahragaan Indonesia, 5(2), 3–36. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 5(1),
24–27.

140

Anda mungkin juga menyukai