Ainun Maqfira
Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
147,3 juta. Dari angka tersebut terdapat 16,3 juta orang(11%) berusia
sekitar 50 tahun ke atas dan 6,3 juta orang (4,3%) berusia 60 tahun ke atas
2
(dalam Dewi dkk., 2007) pada tahun 2000 jumlah seluruh penduduk lanjut
usia 7,28%. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020
menjadi 11,34%. 1
dan sosial yang terjadi. Proses menjadi tua selalu disertai oleh menurunnya
2008). 3
selanjutnya. 4
1
Suryanto, “Pentingnya Olahraga pada Lansia, Jurnal Medikora, 6: 1,
(Yogyakarta, April 2010), hlm. 2.
2
Diane E. Sally et al., Human Development Psikologi Perkembangan, (Jakarta:
Kencana, 2008), hlm.11
3
Benjamin J.S. dan Virginia A.S., Buku Ajar Psikiatri Klinis, (Jakarta: EGC,
2010), hlm. 51.
4
Diane E. Sally et al., Op.Cit., hlm. 11.
3
penerapan pola hidup sehat sesuai dengan jenis penyakitnya akan sangat
meningatkan kualitas hidup mereka.5 Agar tetap aktif sampai tua, sejak
sebaiknya dilakukan sejak usia muda sampai lanjut usia. Artikel ini akan
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
5
Benjamin J.S. dan Virginia A.S., Op.Cit., hlm. 51.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Proses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat
proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan
organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi serta telah
6
Suryanto, Op.Cit. hlm. 4.
7
Akmarawita Kadir, “Olahraga Pada Usia Lanjut (Lansia)”, Jurnal Wijaya
Kusuma, 1:1, (Surabaya, Januari 2007), hlm. 65
8
Ibid.
9
Ibid. hlm. 66
5
dan kronis.
10
Duwi Kurnianto, “Menjaga Kesehatan di Usia Lanjut”. Jurnal Olahraga
Prestasi. 11:2, (Semarang, Juli 2015), hlm. 20.
11
Ibid.
12
Suryanto, Op.Cit., hlm. 5.
13
Ibid.
6
bahwa Olahraga yang dilakukan secara sistematis, teratur dan terarah akan
sangat membantu upaya kita menciptakan pola hidup sehat yang sehat dan
berkualitas. 15
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kosasih (dalam Nijar, J., 2009) yaitu
14
Ibid. hlm 7.
15
Said Junaidi, “Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki”.
Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia.1:1 (Semarang,Juli 2011). Hlm. 18.
16
Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 22.
7
yang mengakibatkan rasa sakit, fractur collum femoris, fractur pelvic, cidera
METODE
PEMBAHASAN
17
Ibid. hlm. 29.
18
Ibid. hlm. 30.
8
tinggi. 19
untuk menjaga kesehatan. Dengan berolahraga meski itu hanya jalan kaki
yang rajin berolahraga di hari tuanya akan menikmati efek awet muda
sebagai berikut:
19
Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 30.
20
Said Junaidi, Op.Cit., hlm. 17.
21
Ibid.
9
keunmngan bagi para lansia melalui berbagai hal, antara lain status
paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi
lemak tubuh, kesehatan tulang, massa otot, dan meningkatkan daya tahan,
massa otot dan kekuatan otot, serta fleksibilitas sehingga lansia lebih sehat
dan bugar serta risiko jatuh berkurang. “Olahraga dikatakan juga dapat
untuk lansia. 23
22
Suryanto, Op.Cit., hlm. 5.
23
Akmarawita Kadir, Op.Cit., hlm. 66.
24
Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 29.
10
meningatkan produktivitas.25
tubuh secara umum, dan kesehatan tulang dapat diperoleh melalui latihan
Jenis olahraga yang baik untuk lansia yang dapat melatih berbagai
fisik dari dari kebanyakan usia lanjut, Juga latihan kelenturan untuk
dikutip tin tin, 2013) “Olahraga yang sesuai untuk para lanjut usia adalah
berjalan kaki ringan dengan waktu minimal 30 menit serta waktu maksimal
25
Said Junaidi, Op.Cit., hlm. 19.
26
Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 30.
27
Said Junaidi, Op.Cit., hlm. 27.
11
yaitu sampai 1 jam dengan secara berkala dengan melakukan di pagi hari
serta tidak dianjurkan untuk lanjut usia berolahraga terlau berat ”.28
KESIMPULAN
Untuk itu para lansia perlu meluangkan waktu atau menjadwalkan latihan
meningatkan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
28
Duwi Kurnianto, Op.Cit.
12
70&title=MENJAGA%20KESEHATAN%20DI%20USIA%20LANJUT
. diakses 27 November 2017)
Sadock, B.J. dan Sadock, V.A. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis, Jakarta:
EGC, 2010