TEORI-TEORI BIOLOGI
usaha
dan
stess
menyebabkan
sel-sel
tubuh
lelah
(terpakai).
Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh, yang disebut teori akumulasi dari
produk sisa. Sebagai contoh adanya pigmen Lipofuchine di sel otot jantung dan sel susunan
saraf pusat pada orang lanjut usia yang mengakibatkan mengganggu fungsi sel itu sendiri.
Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.
Tidak ada perlindungan terhadap: radiasi, penyakit, dan kekurangan gizi.
semenjak
itu
terjadilah
BROCKLEHURST,1989).
kelainan
auto
imun.
(Menurut
GOLDTERIS
&
Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak
dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress
menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai.
Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut
mati.
Pengelompokkan lanjut usia sebagai berikut: Usia Dewasa Muda (elderly adulthood)antara
usia 18 atau 20 25 tahun. Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas antara usia 25
60 atau 65 tahun. Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 atau 70 tahun. Terbagi untuk umur
70 75 tahun (young old), 75 80 tahun (old), dan lebih dari 80 tahun (very old).
Usia biologis:
yang menunjuk kepada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam keadaan hidup
tidak mati.
Usia psikologis:
yang menunjuk kepada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian
kepada situasi yang dihadapinya.
Usia sosial:
yang menunjuk kepada peran-peran yang diharapkan atau diberikan masyarakat kepada
seseorang sehubungan dengan usianya.
Ketiga jenis usia yang dibedakan oleh Birren dan Jenner itu saling mempengaruhi dan prosesprosesnya saling berkaitan. Oleh karena itu, secara umum tidak akan terdapat perbedaan yang
terlalu menyolok antara kelangsungan ketiga jenis usia tersebut.
Dalam batas-batas tertentu seseorang sudah tua dilihat dari keadaan fisiknya namun tetap
bersemangat muda. Yang pertama ada hubungan dengan usia biologisnya dan kedua dengan
usia psikologisnya.
(berat otak menurun 10%) antar usia 30-70 tahun. Secara berangsur angsur tonjolan dendrite
dineuron hilang disusul membengkaknya batang dendrit dan batang sel. Secara progresif
terjadi fragmentasi dan kematian sel. Pada semua sel terdapat deposit lipofusin (pigment wear
and tear) yang terbentuk di sitoplasma, kemungkinan berasal dari lisosom atau mitokondria.
RNA, Mitokondria dan enzyme sitoplasma menghilang, inklusi dialin eosinofil dan badan
levy, neurofibriler menjadi kurus dan degenerasi granulovakuole. Corpora amilasea terdapat
dimana-mana dijaringan otak.
Berbagai perubahan degenerative ini meningkat pada individu lebih dari 60 tahun dan
menyebabkan gangguan persepsi, analisis dan integrita, input sensorik menurun
menyebabkan gangguan kesadaran sensorik (nyeri sentuh, panas, dingin, posisi sendi).
Tampilan sesori motorik untuk menghassilakan ketepatan melambat.
Gangguan mekanisme mengontrol postur tubuh dan daya anti gravitasi menurun,
keseimbangan dan gerakan menurun. Daya pemikiran abstrak menghilang, memori jangka
pendek dan kemampuan belajar menurun, lebih kaku dalam memandang persoalan, lebih
egois, dan introvert.
2. Saraf Otonom.
Pusat penegndalian saraf otonom adalah hipotalamus. Beberapa hal yang dikatakan sebagai
penyebab terjadinya gangguan otonom pada usia lanjut adalah penurunanasetolikolin,
atekolamin, dopamine, noradrenalin.
Perubahan
pada
neurotransmisi
pada
ganglion
otonom
yangberupa
penurunan
pembentukan asetil-kolin yang disebabkan terutama oleh penurunan enzim utama kolinasetilase.
Terdapat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor kolin. Hal
ini menyebabkan predisposisi terjadinya hipotensi postural, regulasi suhu sebagai tanggapan
atas panas atau dingin terganggu, otoregulasi disirkulasi serebral rusak sehingga mudah
terjatuh.
Perubahan penuaan pada sistem saraf
Lansia mengalami penurunan koordinasi dan kemampuan dalam melakukan aktivitas seharihari. Penuaan menyebabkan penurunan persepsi sensorik dan respon motorik pada susunan
saraf pusat dan penurunan reseptor proprioseptif.
Perubahan sistem saraf pada penuaan
Atropi serebrum
Peningkatan cairan serebrospinal
Neuronal loss
Kematian dendrite
Peningkatan granula lipofosin
Penurunan keefektifan sistem neurotransmitter
Penurunan sirkulasi darah otak
Penurunan gangguan glukosa
Penurunan pada EEG
Berkurangnya serabut saraf motorik