Anda di halaman 1dari 34

Teori

eori--Teori penuaan

Deddy SP Sagala,S.Kep,Ns.
Pertemuan ke – 2
MENGAPA MENJADI TUA ?

 Tahap dewasa merupakan tahap tubuh


mencapai titik perkembangan yang
maksimal.Setelah itu tubuh mulai menyusut
dikarenakan berkurangnya jumlah sel-sel
yang ada didalam tubuh,sebagai akibatnya
tubuh juga akan mengalami penurunan
fungsi secara perlahan-lahan.itulah yg
dikatakan proses penuaan.
 Menjadi tua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tdk dpt bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
diderita.
(Nugroho 2000)
 Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah
orang dewasa sehat menjadi rapuh disertai dengan
menurunya cadangan hampir semua sistem fisiologis
dan disertai pula dengan meningkatnya kerentanan
terhadap penyakit dan kematian.
(http://athearobiansyah.blogspot)
 Penuaan adalah konsekuensi
yang tidak dapat dihindarkan.
Menua (menjadi tua) adalah
suatu proses menghilangnya
secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk
memeperbaiki diri/mengganti
dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita
(Constantindes, 1994)
Teori-Teori proSeS penuaan.
A. Teori Biologis
Proses penuaan merupakan proses secara berangsur yang
mengakibatkan perubahan secara komulatif dan merupakan
perubahan serta berakhir dengan kematian.
Teori biologis tentang penuaan dibagi menjadi :
1. Teori Instrinsik
Teori ini berati perubahan yang berkaitan dengan usia
timbul akibat penyebab dalam diri sendiri.
2. Teori Ekstrinsik
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi
diakibatkan pengaruh lingkungan.
B. Teori Sosial
Salah satu teori sosial yang berkenaan dengan proses
penuaan adalah teori pembebasan ( disengagement
teori ). Teori tersebut menerangkan bahwa dengan
berubahnya usia seseorang secara berangsur – angsur
mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia
menurun, baik secara kualitatif maupun kuantitasnya
sehingga sering terjadi kehilangan ganda yaitu :
1. kehilangan peran
2. hambatan kontak fisik
3. berkurangnya komitmen
C. Teori Psikologi
Teori tugas perkembangan :
Menurut Hangskerst, ( 1992 ) bahwa setiap individu
harus memperhatikan tugas perkembangan yang
spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan
memberikan perasaan bahagia dan sukses.
Tugas perkembangan yang spesifik ini tergantung
pada maturasi fisik, penghargaan kultural masyarakat
dan nilai serta aspirasi individu.
Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi
penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan
kesehatan, penerimaan masa pensiun dan penurunan
income.penerimaan adanya kematian dari
pasangannya dan orang – orang yang berarti bagi
dirinya.
D. Teori lain menyatakan bahwa teori biologis dapat dibagi menjadi :

 1. Teori Genetik Clock


Teori tersebut menyatakan bahwa menua telah terprogram
secara genetik untuk species – species tertentu. Tiap
species mempunyai didalam nuklei ( inti selnya ) suatu jam
genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi
tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan akan
menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi menurut
konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia,
meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau
penyakit akhir yang katastrofal. Konsep ini didukung
kenyataan bahwa ini merupakan cara menerangkan
mengapa pada beberapa species terlihat adanya perbedaan
harapan hidup yang nyata.
2. Teori Mutasi Somatik ( teori error catastrophe )
Menurut teori ini faktor lingkungan
yang menyebabkan mutasi somatik
sebagai contoh diketahui bahwa
radiasi dan zat kimia dapat
memperpendek umur sebaliknya
menghindarinya dapqaat
mempperpanjang umur.
Menurut teori ini terjadinya mutasi
yang progresif pada DNA sel
somatik, akan menyebabkan
terjadinya penurunan kemampuan
fungsi sel tersebut.
3. Teori Auto imun
Dalam proses metabolisme tubuh , suatu saat
diproduksi oleh zat khusus. Ada jaringan tubuh
tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut,
sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan
sakit.
4. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat dibentuk di alam bebas.
Tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan
oksigenasi bahan – bahan organik seperti KH
dan protein. Radikal ini menyebab kansel – sel
tidak dapat beregenerasi.
BATASAN LANJUT USIA
Beberapa pendapat mengenai batasan umur lansia.

MENURUT ORGANISASI KESEHATAN DUNIA

Lanjut usia meliputi:


Usia pertengahan = 45 sampai 59 tahun.
(middle age)
Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 74 tahun
Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan 90 tahun
Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun
Prof. Dr. Ny. SUMIATI AHMAD MOHAMMAD

Membagi periodisasi biologis perkembangan manusia


sebagai berikut:
0-1 tahun = masa bayi
1-6 tahun = masa prasekolah
6-10 tahun = masa sekolah
10-20 tahun = masa pubertas
40-65 tahun = masa setengah umur (prasenium)
65 tahun keatas = masa lanjut usia ( senium)
MENURUT Dra. Ny. JOS MASDANI (psikolog UI)
Lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa.
Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat bagian
 Fase iuventus, antara 25 sampai 40 tahun
 Fase vertilitas, antara 40 sampai 50 tahun

 Fase prasenium, antara 55 sampai 65 tahun

 Fase senium, 65 tahun hingga tutup usia

MENURUT Prof. Dr. KOESMANTO SETYONEGORO


Pengelompokan lanjut usia sebagai berikut;
 Usia dewasa muda (elderly adulhood), 18 atau 29-25 tahun.
 Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25-60 tahun
atau 65 tahun
 Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun
 70-75 tahun (young old)
 75-80 tahun (old)
 Lebih dari 80 (very old)
MENURUT UU No. 4 Tahun 1965
Dalam pasal 1 dinyatakan sebagai berikut: seorang dapat
dikatakan sebagai jompo atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya
sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain
(sekarang tidak relevan lagi)
MENURUT UU No. 13/Th.1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang
berbunyi sebagai berikut; BAB 1 Pasal 1 Ayat 2 yang berbunyi:
“Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun keatas.”
Birren and Jenner (1997) membedakan usia menjadi tiga;
 Usia biologis;
Yang menunjuk kepada jangka waktu seseorang sejak lahirnya
berada dalam keadaan hidup dan mati
 Usia psikologis
Yang menunjuk pada kemampuan seseorang untuk mengadakan
penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya.
 Usia sosial
Yang menunjuk kepada peran-peran yang diharapkan atau
diberikan masyarakat kepada seseorang sebungan dengan
usianya.
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
LANJUT USIA
Perubahan-perubahan fisik
• Sel
▫ Lebih sedikit jumlahnya
▫ Lebih besar ukurannya
▫ Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan
berkurangnya cairan intraseluler
▫ Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah,
dan hati.
▫ Jumlah sel otak menurun.
▫ Terganggunya mekanisme perbaikan sel
▫ Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%
 Sistem persarafan

 Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel


otaknya dalam setiap harinya)
 Cepatnyan menurun hubungan persarafan
 Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya
dengan stres.
 Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan,
hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan
perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya dengan ketahanan terhadap dingin.
 Kurang sensitif terhadap sentuhan
 Sistem pendengaran
◦ Presbiakusis (gangguan pada pendengaran).
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau
nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas
60 tahun
◦ Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan
otosklerosis.
◦ Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras
karena menginkatnya keratin.
◦ Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia
yang mengalami ketegangan jiwa/stres.
Sistem penglihatan
 Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya
respon terhadap sinar.
 Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
 Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)
menjadi katarak, jelas menyebabkan gangguan
penglihatan.
 Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya
adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, dan
susah melihat dalam cahaya gelap
 Hilangny daya akomodasi
 Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas
pandangannya.
 Berkurangnya daya membedakan warna biru
atau hijau pada skala.
 Sistem kardiovaskuler

◦ Elastisitas dinding aorta menurun


◦ Katup jantung menebal dan menjadi kaku
◦ Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap
tahun sesudah berumut 20 tahun, hal ini menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
◦ Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi, perubahan posisi
dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan
tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (menyebabkan
pusing mendadak)
◦ Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya
resistensi dari pembuluh darah perifer; sistolis normal 170
mmHg, diastolis normal 90 mmHg.
 Sistem pengtaturan temperatur tubuh

Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus


dianggap bekerja sebagai suatu termostat, yaitu
menetapkan suatu suhu tertntu, kemunduran
terjadi sebagai faktor yang mempengaruhinya.
Yang sering ditemui antara lain;
1. Temperatur tubuh menurun (hipotermia)
secara fisiologik <> 35 derajat ini akibat
metabolisme yang menurun
2. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak
dapat memproduksi panas yang banyak
sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.
 Sistem respirasi

◦ Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan


menjadi kaku
◦ Menurunnya aktivitas dari silia
◦ Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu
meningkat, menarik nafas menjadi berat, kapasitas
pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman
bernafas menurun
◦ Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya
berkurang
◦ O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.
◦ CO2 pada arteri tidak berganti
◦ Kemampuan untuk batuk berkurang
◦ Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan
otot pernapasan akan menurun seiring degan
bertambahnya usia.
Sistem Gastrointestinal
 Kehilangan gigi; penyebab utama adalah Periodental disease yang
bisa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi
kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
 Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput
lendir, atropi indera pengecap (80%), hilangnya sensitifitas dari
saraf pengecap di lidah terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan
pahit.
 Ensofagus melebar
 Lambung, rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun), asam
labung menurun, waktu mengosongkan menurun.
 Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
 Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu)
 Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat
penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
 SISTEM REPRODUKSI
 Menciutnya ovari dan uterus
 Atrofi payudara
 Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi
spermatosoa, meskipun adanya penurunan secara
beransur-ansur
 Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun
(asal kondisi keksehatan baik), yaitu;
 Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut
usia
 Hubungan seksual secara teratur membantu
mempertahankan kemampuan seksual
 Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami
 Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya
menjadi alkali, dan terjadi perubahan-perubahan warna.
 SISTEM GENITO URINARIA
 Ginjal, merupaan alat untuk mengeluarkan sisa
metabolisme tubuh, melalui urine darah yang masuk ke
ginjal, disaring oleh satuan unit terkecil dari ginjal yang
disebut nefron (tepatnya di glumerulus, kemudia
mengecil dan nefron menjadi atrofi. Aliran darah ke ginjal
menurun sampai 50%. Fungsi tubulus berkurang
akibatnya; kurang kemapuan mengkonsentrasi urine,
berat jenis urine menurun, proten uria.
 Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi
lemah, kapasitasnya menurun sampai 200ml atau
menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat. Vesika
urinari susah dikosongkan sehingga meningkatkan retensi
urine.
 Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria
usia di atas 65 tahun
 Atrofi vulva
 Sistem endokrin
◦ Produksi hampir semua hormon menurun
◦ Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
◦ Pituitari; hormon pertumbuhan ada tetapi
lebih rendah tetapi rendah dan hanya dalam
pembuluh darah, berkurangnya produksi dari
ACTH, TSH, FSH, LH.
◦ Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun.
 Sistem kulit
 Kulit mengerut atau keriput akibat
kahilangan jaringan lemak
 Kulit kasar dan bersisik,

 Mekanisme proteksi kulit menurun


 Produksiserum menurun
 Gangguan pigmentasi kulit

 Kulitkepala dan rambut menipis


 Kelenjar keringat berkurang jumlahnya
 SISTEM MUSKULOSKELETAL

 Tulang kehilangan density (cairan) dan


makin rapuh
 Kifosis

 Discus intervertebralis menipis dan menjadi


pendek
 Persendian membesar dan menjadi pendek

 Tendon mengerut dan mengalami skelrosis


 Perubahan mental
 Faktor
yang mempengaruhi
perubahan mental
 Perubahan fisik, organ perasa
 Kesehatan umum

 Tingkat pendidikan

 Keturunan

 Lingkungan

 Berkurangnya keterampilan
psikomotor.
 Memory: jangka panjang
(*berhari--hari yang lalu)
(*berhari
mencakup beberapa perubahan.
Kenangan jangka pendek (0- (0-10
menit) kenangan buruk

 Intelegency;
tidak berubah
dengan informasi matematik dan
perkataan verbal.
Penyakit pada Lansia
 Diabetes Melitus
 Hipertensi
 GagalJantung
 Osteoartritis
 Osteoporosis
 PPOK
PENANGGULANGAN MSLH TERKAIT PROSES
PENUAAN ALAMI.
1. Penanggulangan masalah akibat perubahan
fungsi tubuh.
- Perawatan diri sehari-hari.
- senam/latihan pergerakan secara teratur.
- Pemeriksaan kes secara teratur.
- mengikuti kegiatan yg masih mampu
dilakukan.
- minum obat secara teratur jika sakit.
- memakan makanan bergizi.
- minum paling sedikit 8 gelas setiap hari.
2. PENANGGULANGAN MASALAH AKIBAT
PERUBAHAN PSIKOLOGIS.

 Mengenal masalah yg sedang dihadapi.


 Memiliki keyakinan dalam memandang

masalah.
 Menerima proses penuaan.

 Memberi nasehat dan pandangan.

 Beribadah secara teratur.

 Terlibat dalam kegiatan sosial maupun

keagamaan.
 Sabar dan tawakkal.

 Mempertahankan kehidupan seksual.


 Memiliki pandangan / wawasan.
 Saling mengunjungi.
 Melakukan kegiatan rekreasi.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai