GERONTIK
Disusun oleh :
Gabriela Pulin Putri
b. Pengertian Geriatri
Geriatri berasal dari kata”Geron”,(lanjutUsia) dan “iatreia”
(kesehatan/medical). Istilah geriatri pertama kali diperkenalkan oleh Ignas Leo
Nascher, seorang dokter Amerika pada tahun 1909 (Aspiani, 2014). Geriatri
merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit dan
masalah kesehatan yang berkaitan dengan penuaan, dengan memperhatikan aspek
pencegahan, diagnosis, dan penatalaksanaannya.. Pasien geriatri merupakan
pasien lanjut usia yang mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakannya
dengan pasien lanjut usia pada umumnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia, pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 Lanjut Usia berarti setiap orang yang
berumur 60 tahun ke atas. Dr.Ibu Jos Masdani; Nugroho, (2000) berpendapat
bahwa lanjut usia merupakan kelanjutan dari masa dewasa. Masa dewasa dapat
dibagi menjadi empat bagian: tahap pertama adalah masa dewasa, dari usia 25
hingga 40 tahun, tahap kedua adalah masa dewasa, dari usia 40 hingga 50 tahun,
tahap ketiga adalah pra-indera dari usia 55 hingga 65 tahun , dan dewasa.. Tahap
keempat adalah tahap menua (aging stage), dimulai dari usia 65 tahun hingga
meninggal dunia.
c. Pengertian Gerontik
Gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang proses penuaan yang terjadi pada
manusia pada umur 60 tahun (Sofia, 2014). Lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan
proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan
proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan
luar tubuh.
B. Klasifikasi Lansia
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), lanjut usia meliputi:
- Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
- Lanjut usia (elderly) antara 60-74 tahun
- Lanjut usia tua (old) antara 75 – 90 tahun
- Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
Depkes, membagi lansia sebagai berikut :
- kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai masa vibrilitas
- Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium
- Kelompok usia lanjut (65 th>) sebagai senium
2. Teori sosial
a. Teori aktifitas
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial
b. Teori pembebasan
Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kwalitas maupun kwantitas.
Sehingga terjadi kehilangan ganda yakni :
1) Kehilangan peran
2) Hambatan kontrol sosial
3) Berkurangnya komitmen
c. Teori kesinambungan
Teori ini mendalilkan bahwa terdapat kesinambungan dalam siklus hidup setiap
orang lanjut usia.Dengan demikian, pengalaman hidup seseorang pada waktu
tertentu merupakan gambaran akan menjadi orang tua seperti apa mereka pada
waktu itu.Pokok-pokok teori kontinum adalah sebagai berikut:
1) Orang lanjut usia tidak disarankan melepaskan perannya atau perlu aktif
dalam proses penuaan, namun berdasarkan pengalaman masa lalu pilihannya,
mereka memilih peran yang mana harus dipertahankan atau dihilangkan
2) Peran lansia yang hilang tidak perlu diganti
3) Lansia berhak memilih cara coping yang berbeda
3. Teori Psikologi
a. Teori kebutuhan manusia menurut Hirarki Maslow
Menurut teori ini, setiap individu mempunyai hierarki kebutuhan yang
menggerakkan seluruh perilaku manusia (Maslow 11111954). Kebutuhan-
kebutuhan ini mempunyai prioritas yang berbeda-beda. Ketika kebutuhan
dasar manusia telah terpuaskan, mereka berusaha mencarinya pada tingkat
berikutnya hingga kebutuhan tertinggi tercapai.
b. Teori Individual Jung
Carl Jung (1960) mengembangkan teori perkembangan kepribadian pada
semua tahapan kehidupan, khususnya sejak masa kanak-kanak, remaja dan
dewasa muda, usia paruh baya hingga usia tua.. Kepribadian individu terdiri dari
Ego, ketidaksadaran personal dan ketidaksadaran kolektif. Menurut teori ini,
kepribadian digambarkan dalam kaitannya dengan dunia luar atau secara
subyektif. Pengalaman dari dalam (introvert). Keseimbangan antara kekuatan-
kekuatan ini terlihat jelas pada setiap individu dan merupakan hal yang sangat
penting bagi kesehatan mental.
E. Perkembangan Lansia
Perkembangan normal lansia meliputi perilaku sebagai berikut: memiliki
harga diri yang tinggi, mampu menemukan makna hidup, mampu menerima
keunikan dan nilai orang lain, rutin menjalankan kegiatan keagamaan, merasa
dicintai. Sementara itu, penyimpangan perkembangan pada lanjut usia antara lain
berupa penghinaan, hinaan dan fitnah terhadap orang lain, kegagalan dalam
memberikan makna pada kehidupannya, perasaan kehilangan orang yang dicintai dan
ketakutan terhadap orang lain, hilangnya waktu luang. Seorang lanjut usia
mempunyai kesehatan yang baik jika ia dapat berfungsi dan berintegrasi secara
efektif ke dalam kehidupan sosial.
F. Masalah Nutrisi
1. Pengertian: Gizi kurang adalah kekurangan gizi baik mikro maupun makro
2. Penyebab:
- Penyakit periodental ( terjadi pada 80% lansia) atau kehilangan gigi
- Penurunan ataau kehilangan sensitifitas indra pengecap & penciuman
- Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencernaan
- Penurunan mobilitas saluran pencernaan makanan
- Penggunaan obat-obatan jangka panjang
- Gangguan kemampuan motorik
- Kurang bersosialisasi, kesepian
- Pendapatan yang menurun (pensiun)
- Penyakit infeksi kronis
- Penyakit keganasan
G. Pengkajian
IDENTITAS DIRI KLIEN
Tanggal masuk/ no registrasi :
Tanggal pengkajian :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status perkawinan :
Agama :
Suku :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Sumber Informasi :
c. Lamanya :
3. Alasan masuk STW/ RS :
5. Obat-obatan:
1. Riwayat Imunisasi :
2. Riwayat Alergi :
3. Riwayat Kecelakaaan :
STW
5. Sistem nilai kepercayaan
Jika di RS (maka kebiasaan sehari2 dirumah), jika di STW maka kebiasaan sehari-hari di
Nutrisi
a. Frekuensi makan :
b. Nafsu makan :
c. Jenis makanan :
Eliminasi
h. Berkemih
1. Frekuensi : 2. Warna :
3. Keluhan yang berhubungan dengan BAK:
i. Defekasi
1. Frekuensi : 6. Warna :
2. Waktu 7. Bau :
3. Konsistensi :
Hygiene personal
j. Mandi
1. Frekuensi : 2. Waktu :
l. Cuci rambut
1. Frekuensi :
n. Istirahat dan tidur
1. Lamanya tidur (jam/hari) : b. tidur siang (ya/tidak) :
2. Keluhan yang berhubungan dengan tidur
Kebiasaan
r. Merokok ( ya/ tidak)
PEMERIKSAAN FISIK
2. Kepala :
3. Mata :
4. Hidung :
5. Telinga :
7. Leher :
8. Dada :
9. Abdomen :
10. Genitalia :
11. Ekstremitas :
PENGKAJIAN STATUS MENTAL
1. Daya orientasi (waktu, orang, tempat)
2. Daya Ingat
3. Kontak Mata
4. Afek
5. Psikosis
Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pengkajian ini menggunakan
Indeks Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada
evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam hal makan,
kontinen(defekasi/berkemih), berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
Poin: Bantuan hanya pada satu bagian Bantuan mandi lebih dari
(seperti punggung, genitalia atau satu bagian tubuh, bantuan
ekstremitas yang tidak mampu) masuk dan keluar dari bak
atau mandi sendiri sepenuhnya mandi, membutuhkan
bantuan total saat mandi
Berpakaian 1 poin 0 Poin
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain kecuali
spesifik akan digambarkan dibawah ini.
Pengkajian ini didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan. Artinya jika
klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, diangap sebagai tidak melakukan fungsi
meskipun ia sebenarnya mampu.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983)
yang instrumennya disusun secara khusus digunakan pada lanjut usia untuk memeriksa
depresi.
Jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai 1. Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi.
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? (Ya /Tidak)
2. Sudahkah anda meninggalkan banyak dari aktivitas dan minat anda? (Ya/ Tidak)
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? (Ya/ Tidak)
6. Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? (Ya / Tidak)
9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada pergi keluar dan
melakukan sesuatu yang baru? (Ya / Tidak)
10. Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan anda
daripada yang lainnya? (Ya / Tidak)
11. Apakah anda berpikir hidup sekarang ini sangat menyenangkan? (Ya / Tidak)
12. Apakah anda merasa sangat tidak berharga dalam keadaan anda sekarang? (Ya / Tidak)
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan? (Ya / Tidak)
15. Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda? (Ya / Tidak)
Skor 1 poin untuk setiap jawaban sama dengan jawaban yang dibold
Interpretasi:
Skor 10 -15 : Depresi Berat Skor 6 – 9 : Depresi Sedang Skor 0 – 5 : Depresi Ringan
4. Berapakah nomor telepon anda? (Jika mereka memiliki telepon). Jika tidak Tanyakan
alamat nama jalan tempat dia tinggal (rumah)
5. Berapa umur anda?
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru, semua jalan ke
bawah.
Jumlah kesalahan =
Scoring:
1. 0 - 2 Kesalahan utuh Intelektual Berfungsi
SMP. Tambahkan 1 kesalahan jika subjek telah memiliki pendidikan tinggi/ SMA
* Source: Pfeiffer, E. (1975). A short portable mental status questionnaire for the assessment
of organic brain deficit in elderly patients. Journal of American Geriatrics Society, 23, 433-
41.
30 TOTAL
Sumber: Folstein M. F., Folstein, S., E., McHugh, P., R. (1975). Mini-mental state: A practical method for
grading the cognitive state of patients for the clinician. J Psychiatr Res, 12, 189-198
FAKTOR RESIKO
Confusion/Disorientation/Impulsivity
Bingung/Diorientasi/bertindak secara tiba-tiba
Symptomatic depression
Depresi Simptomatik
Altered elimination
Perubahan eliminasi
Dizziness/Vertigo
Pusing/Vertigo
Gender/(Male)
If unable to assess, monitor for change in activity level, assess other risk factors, document both on patien
Jika Tidak bisa dikaji, monitor perubahan dalam level aktivitas, kaji resiko factor yang lain,
dokumentasikan dari catatan pasien ddenagn waktu dan tanggal
document this on the patient chart with the date and time.
(A score of 5 or greater = High Risk) Total Score
© 2013 AHI of Indiana, Inc. All rights reserved. United States Patent No. 7,282,031 and
U.S. Patent No. 7,682,308. Reproduction of copyright and patented materials without
authorization is a violation of federal law.
H. Rencana Keperawatan
1 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b,d asupan nutrisi kurang adekuat akibat
anoreksia
Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Kebutuhan nutrisi - Meningkat a. Buat tujuan h. Nutrisi
terpenuhi secara kan BB ideal yang
adekuat masukan dan adekuat
oral kenutuhan meghindari
- Menunjukk nutrisi adanya
an harian malnutrisi
peningkata yang i. Deteksi
n BB adekuat dini
b. Timbang perubahan
setiap hari, BB dan
pantau masukan
hasil nutrisi
pemeriksaa j. Dengan
n laborat pemahama
c. Jelaskan n yang
pentingnya benar akan
nutrisi memotivas
yang i klien
adekuat untuk
d. Ajarkan masukan
individu nutrisinya
mengguna k. Aroma
kan yang enak
penyedap akan
rasa membamn
(seperti gkitkan
bumbu) selera
e. Beri makan
dorongan l. Dengan
individu makan
untuk bersama
makan sama
bersama psikologis
orang lain meningkat
f. Pertahanka kan selera
n makan
kebersihan m. Dengan
mulut yang situasi
baik ( sikat mulut yang
geli) bersih
sebelum meningkat
dan kan
sesudah kenaymana
mengunya n
h makanan n. Mengurang
g. Anjurkan i perasaan
makan tegang
dengan pada
porsi yang lambung
kecil tapi
sering
I. Asuhan Keperawatan