Anda di halaman 1dari 5

PROSES MENUA

1. DEFINISI
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepajang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah
yang berarti telah melalui 3 tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini
berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami
kemunduran, misalnya pemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk,
gerakan lambat, dan postur tubuh tidak proporsional.
WHO dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia
pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua.
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan yang kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian.
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus (berkelanjutan) secara alamiah dan
umumnya dialami oleh semua makhluk hidup. Misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan pada saraf dan jaringan lain, hingga tubuh mati sedikit demi
sedikit.

2. TEORI-TEORI PROSES MENUA


1. Teori Biologis
a) Teori Genetik
Teori genetik clock merupakan teori intristik yang menjelaskan bahwa di
dalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses
penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah terprogram secara genetik
untuk spesies tertentu. Secara teoritis, memperpanjang umur mungkin terjadi,
meskipun hanya beberapa waktu dengan pengaruh dari luar, misalnya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit dengan pemberian obat-obatan atau tindakan
tertentu.
Teori mutasi somatik menjelaskan bahwa penuaan terjadi karena adanya mutasi
somatik akibat pengaruh lingkungan yang buruk. Terjadi kesalahan proses transkripsi
DNA atau RNA dan dalam proses translasi RNA protein atau enzim. Kesalahan ini
terjadi terus menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau
perubahan sel menjadi kanker atau penyakit.
2. Teori Sosiologis
a) Teori Interaksi Sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu situasi
tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Mauss (1954), Homans
(1961) dan Blau (1964) mengemukakan bahwa interaksi sosial didasarkan atas
hukum pertukaran barang dan jasa, sedangkan pakar lain Simmons (1945)
mengemukakan bahwa kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi sosial
merupakan kunci untuk mempertahankan status sosialnya untuk melakukan tukar
menukar.
b) Teori Aktivitas atau Kegiatan
Teori ini dikembangkan oleh Palmore (1965) dan Lemon et al. (1972) yang
mengatakan bahwa penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana lansia
merasakan kepuasan dalam melakukan aktifitas dan mempertahankan aktivitas
tersebut selama mungkin. Pokok-pokok teori aktivitas adalah:
 Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan
sepenuhnya dari lansia di masyarakat.
 Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia.
c) Teori Kesinambungan (Continuity theory)
Kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia, dengan demikian pengalaman
hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ini
menjadi lansia Gaya hidup perilaku dan harapan seorang ternyata tak berubah
walaupun ia menjadi lansia. Pokok-pokok dari continuity theory adalah:
 Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam proses
penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu, dipilih peran
apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan.
 Peran lansia yang hilang tak perlu diganti.
 Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai macam cara adaptasi.

3. Teori Psikologis
a) Teori Kebutuhan Manusia Menurut Hierarki Maslow
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan
yang memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow, 1954).
b) Teori Proses Kehidupan Manusia
Charlotte Buhler (1968) menyusun sebuah teori yang menggambarkan
perkembangan manusia yang didasarkan pada penelitian ektensif dengan
menggunakan biografi dan melalui wawancara. Mengidentifikasi dan mencapai
tujuan hidup manusia yang melewati klima fase proses perkembangan. Pemenuhan
kebutuhan diri sendiri merupakan kunci perkembangan yang sehat dan itu
membahagiakan, dengan kata lain orang yang tidak dapat menyesuaikan diri berarti
dia tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan beberapa cara.
c) Teori Tugas Perkembangan
Havigurst (1972) menyatakan bahwa tugas perkembangan pada masa tua antara
lain adalah :
 Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
 Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan
 Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
 Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sebaya
 Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
 Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENUAAN


1. Heredites atau keturunan genetic
2. Nutrisi atau makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Strees
4. BATASAN-BATASAN LANSIA
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), kelompok umur lansia dibagi menjadi:
a. Lanjut usia (elderly) : usia 60-74 tahun
b. Lanjut usia tua ( old ) : usia 75-90 tahun
c. Usia sangat tua ( very old ) : usia > 90 tahun

5. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA


1. Perubahan Fisik
a) Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan
intra dan extra seluler
b) Persarafan : cepatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon waktu
untuk meraksi, mengecilnya saraf panca indra  sistem pendengaran, presbiakusis,
atrofi membran  timpani, terjadinya pengumpulan serum karena meningkatnya
keratin
c) Sistem penglihatan : spinkter pupil timbul sklerosis  dan hlangnya respon terhadap
sinaps, kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatnya ambang
pengamatan sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang.
d) Sistem Kardivaskuler : katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan
jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun setelah berumur 20 tahun
sehingga menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume, kehilangan elastisitas
pembuluh darah, tekanan darah meninggi.
e) Sistem respirasi : otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan
menurunnya aktifitas silia. Paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitas residu
meingkat, nafas berat. Kedalaman pernafasan menurun.
f) Sistem gastrointestinal : kehilangan gigi,sehingga menyebkan gizi buruk, indera
pengecap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera pengecap
sampai 80 %, kemudian hilangnya sensitifitas saraf pengecap untuk rasa manis dan
asin
g) Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi sehingga aliran
darah ke ginjal menurun sampai 50 %, GFR menurun sampai 50 %. Nilai ambang
ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat. Vesika urinaria, otot-ototnya menjadi
melemah, kapasitasnya menurun sampai 200 cc sehingga vesika urinaria sulit
diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat retensia urine. Pembesaran prostat,
75 % doalami oleh pria diatas 55 tahun. Pada vulva terjadi atropi sedang vagina
terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan menurun, sekresi berkurang  dan
menjadi alkali.
h.   Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a.   Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b.   Kehatan umum
c.  Tingkat pendidikan
d.  Keturunan
e.  Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2 :
a. Kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari  yang lalu
b. Kenangan jangka pendek : 0-10 menit, kenangan buruk
Intelegentia Question :
a. Tidak berubah dengan informasi  matematika dan perkataan verbal
b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi perubahan
pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.

Anda mungkin juga menyukai