TINJAUAN PUSTAKA
Kholifah (2016)
7
8
Teori Biologi
1. Teori Seluler
tertentu. Pada beberapa sistem, sel yang mengalami rusak atau mati
tertentu.
4. Keracunan Oksigen
diri dari oksigen yang mengandung zat racun dengan kadar tinggi
keselahan genetik.
5. Sistem Imun
Teori Psikologi
masa tua dengan tetap aktif dan mengikuti banyak kegiatan sosial.
10
relationship)
and values).
lain:
1. Sistem Indra:
Sistem pendengaran:
terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak
tahun.
Sistem Integumen:
2. Sistem Musculoskeletal
kemampuan fungsional.
12
3. Sistem Kardiovaskuler:
meningkat.
Sistem Respirasi:
bronkus.
4. Sistem Reproduksi:
5. Sistem Endokrin:
pengambilan glukosa.
di hati.
3. Inkontinensia
4. Penurunan penglihatan
8. Perubahan kulit
1. Keluhan Klasik:
c. Banyak minum
2. Keluhan Lain:
a. Kesemutan
b. konstipasi
c. Gangguan penglihatan
d. Gatal / bisul
Diabetes
ketidakseimbang
an cairan & Poliuria Deurisis osmotik Kerusakan
elektrolit
intregitas jaringan
2.2.6 Komplikasi
Menurut Suryo (2010), beberapa komplikasi diabetes
mellitus yang mungkin terjadi adalah
1. Retinopati, katarak, dan glaukoma
2. Neuropati
3. Nefropati
4. Gangren
5. Jantung coroner
6. Diabetic ketoasidosis
7. Hiperglikemia atau insulin shock
2.2.7 Pencegahan
Menurut ADA 2008 , diabetes dapat dicegah dengan
memiliki gaya hidup sehat sedini mugkin. Pencegahan diabetes
bagi penyandang prediabet dilakukan dengan deteksi penyakit
secara dini mengandung makna mengetahui seawal mungkin
terjadinya pennyakkit. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan kepekaan terhadap tanda dan gejala yang perlu
dipwaspadai seperti banyak makan banyak minu, dan banyak
berkemih. Di samping itu kesadaran terhadap faktor risiko yang
tidak tampak seperti genetic perlu diketahhui secara dini
(Rumahorbo, 2014).
Pencegahan diabetes difokuskan pada perubahan gaya
hidup khusunya dalam pola makan seimbang dan pola latihan fisik
rutin dan teratur supaya mencegah obesitas sebagai faktor risiko
utama diabetes.
2.2.8 Penatalaksanaan
Menurut Purwanto (2016), penatalaksanaan diabetes mellitus.
1. Diet
Perhimpunan diabetes amerika dan persatuann diabetic
amerika merekomendasikan = 50-60% kalori yang berasal dari:
23
1) Karbohidrat 60-70%
2) Protein 12-20%
3) Lemak 20-30%
2. Latihan
- Latihan dengan cara melawan tahanan dapat menambah
laju metabolism istirahat, dapat menurunkan BB, stress dan
menyegarkan tubuh.
- Latihan menghindari kemungkinan trauma pada
ekstremitas bawah, dan hindari latihan dalam udara yang
sangat panas/dingin, serta pada saat pengendalian metabolic
buruk.
- Gunakan alas kaki yang tepat dan periksa kaki setiap hari
sesudah melakukan latihan.
3. Pemantauan
Pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri.
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan
2) Protein
Protein adalah dasar semua sel dalam tubuh dan merupakan satu-
satunya zat gizi yang membentuk dan memperbaiki jaringan. Protein
tersusun atas asam amino, yang terdiri atas karbon, hirogen, oksigen,
dan nitrogen. Protein menghasilkan dan memperbaiki semua
kandungan tubuh utama. Protein diperlukan untuk pembentukan otot,
jaringan ikat, kelenjar, organ, kulit, dan faktor pembekuan darah.
Protein juga membantu mempertahankan keseimbangan cairan tubuh,
protein darah yang disebut albumin dan globulin membantu
mempertahankan cairan intrasel dan ekstrasel di tempatnya. Fungsi
penting lain protein adalah kontribusinya terhadap keseimbangan asam
basa tubuh.
3) Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi terkonsentrasi yang mudah
disimpan oleh tubuh. Kebanyakan lemak dalam makanan ada dalam
bentuk trigliserida, yang tersusun atas tiga asam lemak (tri-) dan satu
gliserol (-gliserida). Fungsi lemak adalah menyediakan energi. Lemak
menghasilkan 9 kkal per gram- lebih dari dua kali lipat kalori
karbohidrat atau protein. Lemak memberi bantalan pada organ mayor
untuk melindungi organ tersebut dari cedera dan menyekat tubuh dari
suhu yang ekstrem. Lemak berasal dari minyak hewani dan nabati.
Lemak yang mudah diidentifikasi dalam makana yang tampak
berlemak, seperti daging cincang dan mentega, dikenal sebagai lemak
yang dapat terlihat. Lemak yang tersembunyi dalam makanan dan
tidak tampak berlemak, seperti keju, kuning telur, kacang, pencuci
mulut, dan daging yang dilapisi lemak, disebut lemak yang tidak
terlihat.
4) Air
Sekitar 60% berat badan dewasa dan hingga 80% berat badan bayi
adalah air. Air merupakan penyusun terbesar sel. Darah didistribusikan
zat gizi ke sel, air adalah salah satu komponen esensial dalam darah.
Air adalah pelarut tempat terjadinya perubahan kimiawi penting dalam
27
tubuh dan juga diperlukan untuk mengendalikan suhu tubuh. Tidak ada
organ tubuh yang dapat berfungsi tanpa air. Air sangat diperlukan
untuk hidup sehingga akan memberikan alat pengingat kepada manusia
semenjak lahir yaitu rasa haus yang merupakan nafsu makan terbesar
kita.
5) Vitamin
“Vita” adalah kata lain untuk “kehidupan”. Kata “vitamin”
menekankan pentingnya vitamin bagi manusia. Viatmin terdiri atas
karbon, oksigen, hidrogen, dan terkadang nitrogen atau elemen lain.
Sejumlah kecil vitamin diperlukan untuk membantu mengatur proses
tubuh, termasuk menyintesis komponen tubuh, seperti tulang dan
darah, serta mengekstraksi energi dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Sebagian besar vitamin bekerja dalam bentuk koenzim.
3) Hipotermi.
4) Jenis kelamin.
Umumnya kebutuhan nutrisi pada wanita lebih rendah dibanding
laki-laki. Hal ini karena pada wanita BMR-nya lebih rendah
dibanding BMR laki-laki.
5) Gaya hidup pasif.
6) Bedrest.
1. Identitas klien
a. Nama b. Umur c.Jenis kelamin
d. Status perkawinan e. Alamat f. Suku
g. Agama h. Pekerjaan/penghasilan
i. . Pendidikan terakhir
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit/masalah kesehatan saat ini, keluhan utama
31
4. Status psikologis
a. Pengkajian status mental gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan
short portable mental status questioner (SPMSQ)
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan
menggunakan mini mental status exam (MMSE)
c. Identifikasi masalah emosional
5. Pengkajian sosial
Kemampuan sosialisasi klien sekarang, sikap klien pada orang
lain, harapan-harapan klien dalam melakukan sosialisasi,
kepuasan klien dalam sosialisasi, hubungan dengan anggota
keluarga, perilaku kekerasan, penelataran.
6. Perilaku kesehatan
a. Kebiasaan merokok/penggunaan tembakau
b. Kebiasaan minum kopi
c. Kebiasaan minum/makan gula, asin, lemak
d. Penggunaan alkohol/napza
e. Penggunaan obat-obatan tanpa resep
7. Pengkajian lingkungan
a. Pemukiman/rumah
b. Sanitasi
c. Faktor-faktor resiko: Polusi udara, kecelakaan/jatuh
8. Pemanfaatan pelayanan kesehatan
a. Kunjungan ke Posbindu
b. Kunjungan ke puskesmas/RS/dokter/tenaga kesehatan
c. Pembiayaan kesehatan/asuransi kesehatan
9. Tingkat pengetahuan
a. Pengetahuan tentang kesehatan/perawatan
b. Sikap tentang kesehatan/perawatan
33
2.4.4 Intervensi
Perencanaan meliputi pengembangan strategis desain untuk
mencegah, mengurangi, atau mengoreksi masalah-masalah yang
telah di indentifikasi pada diagnosis keperawatan. Tahap ini
dimulai setelah menentukan diagnosis keperawatan dan
menyimpulkan rencana dokumentasi (lyer,Taptich,dan Bernocchi-
Losey,1996 dalam nursalam 2011).
34
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawat Hasil
.
an
d. Menunjukkan 7. Memandikan pasien 8. Menghindari virus
pemahaman dalam dengan sabun dan air dan bakteri masuk
mencegah hangat kedalam luka
terjadinya cedera 8. Membersihkan, 9. Memantau
berulang memantau dan kesembuhan luka
e. Mampu meningkatkan proses pasien
melindungi kulit penyembuhan luka 10. Menjaga kebersihan
dan yang ditutup dengan luka
mempertahankan jahitan, klip atau 11. Menjaga luka agar
kelembapan kulit strapless tetap steril
dan perawatan 9. Monitor proses
alami kesembuhan area
insisi
10. Bersihkan area sekitar
jahitan atau straples
menggunakan lidi
kapas steril
11. Gunakan preparat
antiseptik sesuai
program
3. Risiko Tujuan : setelah 1. Bersihkan lingkungan 1. Menciptakan
infeksi b.d dilakukan asuhan setelah dipakai pasien keadaan aman dan
trauma keperawatan ...x 24 lain nyaman bagi pasien
jaringan, jam Tidak ada 2. Pertahan kan teknik 2. Mempertahankan
proses penyebaran infeksi isolasi kondisi yang
penyakit Kriteria Hasil : 3. Batasi pengunjung kondusif
(diabetes a. Klien bebas dari bila perlu 3. Mengurangi resiko
melitus). tanda gejala infeksi 4. Instruksikan pada infeksi
b. Mendeskripsikan pengunjung untuk 4. Untuk mengurangi
proses penularan mencuci tangan saat risiko tertular
penyakit, factor sebelum dan setelah 5. Untuk
yang berkunjung membersihkan
mempengaruhi meninggalkan pasien tangan dari kuman
penularan serta 5. Gunakan sabun dan bakteri
penatalaksanaanya antimikrobia untuk 6. Mengurangi risiko
c. Menunjukan mencuci tangan infeksi
kemampuan untuk 6. Cuci tangan setiap 7. Untuk mencegah
mencegah sebelum dan sesudah kontraminasi cairan
timbulnya infeksi tindakan keperawatan pasien
36
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Intervensi
No. Keperawat Rasional
Hasil
an
4. Ketidakefe Tujuan : setelah 1. Monitor adanya 1. Mengkaji daerah yang
ktifan dilakukan asuhan daerah tertentu peka terhadap panas
perfusi keperawatan ...x 24 yang hanya peka atau dingin
jaringan jam mempertahankan terhadap panas 2. Memonitor keadaan
perifer b.d sirkulasi perifer tetap dingin tajam pasien
penuruan normal. tumpul 3. Untuk mengurangi
sirkulasi Kriteria hasil : 2. Gunakan sarung risiko infeksi
darah a. Tekanan sistole tangan untuk 4. Mengurangi risiko
keperifer, dan diastole dalam proteksi cedera
proses rentang yang 3. Batasan gerakan 5. Untuk melanjutkan
penyakit diharapkan pada kepala leher terapi pasien
(DM). b. Tidak ada dan punggung 6. Memantau kerusakan
ortostatik 4. Kolaborasi jaringan pasien
hipertensi pemberian 7. Memberikan wawasan
c. Tidak ada tanda- analgetik kepada pasien
tanda peningkatan 5. Monitor adanya
tekanan tromboplebitis
intrakranial (tidak 6. Diskusikan
lebih dari 15 mengenai penyebab
mmHg) perubahan sensasi