Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis tiroid merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan endokrin. Pengenalan dan
manajemen yang tepat diperlukan untuk mencegah mortalitas dan morbiditas akibat penyakit ini.
Di Amerika Serikat rentang usia kejadian tirotoksikosis pada neonatal terjadi 1-2% dari neonatus
yang dilahirkan pada ibu dengan penyakit Graves. Bayi yang masih di bawah 1 tahun kasusnya
hanya sekitar 1%. Lebih dari dua per tiga kasus tirotoksikosis yang terjadi pada anak-anak berada
pada rentang usia 10-15 tahun. Secara keseluruhan, tirotoksikosis terjadi pada rentang usia 30-40
tahun, hal ini menunjukkan krisis tiroid paling banyak terjadi pada rentang usia ini (Misra, 2012).
Menurut Jameson L & Weetman A (2001) insidensi dari krisis tiroid ini sendiri kurang
dari 10%. Namun demikian, rerata mortalitas dari krisis tiroid ini sendiri mencapai 20-30%.
Misra et al (2012) mengungkapkan bahwa rata-rata kematian pada orang dewasa sangat tinggi
mencapai 90%, jika pada awal pasien tidak terdiagnosa dan jika pasien tidak mendapatkan
pengobatan yang adekuat. Di jepang kasus definitif untuk krisis tiroid berjumlah 282 kasus dan
suspected case berjumlah 72 kasus. Rerata kematian dari kasus definitive sejumlah 11%,
sedangkan jumlah kasus yang suspected sejumlah 9.5% (Akamizu, 2012) . Dari gambaran di atas
dapat disimpulkan bahwa insidensi mortalitas pada krisis tiroid masih cukup tinggi.
Insidensi mortalitas yang cukup tinggi di atas semata-mata terjadi tidak hanya karena penanganan
yang lambat dan tidak adekuat. Hal ini juga cukup dipersulit dengan penegakkan diagnosis klinis
yang tidak bisa berdasarkan hasil biokimiawi semata karena diagnosis klinis krisis tiroid hanya
bisa ditegakkan berdasarkan gambaran klinis pasien. Sehingga, ketika melihat tanda dan gejala
yang mengarah ke kejadian krisis tiroid perlu sesegera mungkin untuk mengambil tindakan.
Rebecca (2011) menyatakan bahwa kecurigaan terhadap terjadinya krisis tiroid sudah cukup
untuk menjadi dasar tindakan agresif.

1
2

1.2 Tujuan
Makalah tentang krisis tiroid ini disusun dengan tujuan :
1. Memahami definisi, etiologi, dan manifestasi klinis dari krisis tiroid
2. Memahami diagnosis dan patofisiologi dari krisis tiroid
3. Memahami manajemen farmakologis krisis tiroid
4. Memahami rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan krisis tiroid

1.3 Sistematika Penulisan


Makalah ini disusun dengan menggunakan berbagai sumber seperi textbook, hasil-hasil
penelitian, dan tulisan-tulisan menganai krisis tiroid baik dari dalam maupun luar negeri.
Makalah ini disusun dengan mekanisme penulisan sebagai berikut :
1. BAB I, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang dari penyusunan makalah
ini.
2. BAB II merupakan konsep dasar krisis tiroid yang meliputi definisi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, manajemen keperawatan, dan rencana
asuhan keperawatan berdasarkan hasil literature review.
3. BAB III berisi rencana asuhan keperawatan, dan
4. BAB IV berisikan penutup

Anda mungkin juga menyukai