OLEH :
SANG AYU PUTU WIDYA WISTARANI
NIM : C2121041
DENGAN GASTRITIS
I. KONSEP LANSIA
A. Proses Menua
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui,
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia
yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase
hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004
bersangkutan mencapai usia 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari, dan menerima nafkah dari orang
C. Karakteristik Lansia
berikut :
1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No.13 tentang
kesehatan)
2. Kebutuan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi
maladaptif
D. Teori Menua
Teori penuaan secara umum menurut Lilik Ma’rifatul (2011) dapat dibedakan
a. Teori Seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu dan kebanyakan
sel–sel tubuh “diprogram” untuk membelah 50 kali. Jika sel pada lansia dari
tubuh dan dibiakkan di laboratrium, lalu diobrservasi, jumlah sel–sel yang akan
membelah, jumlah sel yang akan membelah akan terlihat sedikit. Pada beberapa
sistem, seperti sistem saraf, sistem musculoskeletal dan jantung, sel pada jaringan
dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika sel tersebut dibuang karena
rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut beresiko akan mengalami proses
penuaan dan mempunyai kemampuan yang sedikit atau tidak sama sekali untuk
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia. Proses
komponen protein dalam jaringan tertentu. Pada lansia beberapa protein (kolagen
dan kartilago, dan elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan
struktur yang berbeda dari protein yang lebih muda. Contohnya banyak kolagen
pada kartilago dan elastin pada kulit yang kehilangan fleksibilitasnya serta
Anagnostakos, 1990). Hal ini dapat lebih mudah dihubungkan dengan perubahan
(Azizah, 2011).
c. Keracunan Oksigen
Teori tentang adanya sejumlah penurunan kemampuan sel di dalam tubuh untuk
mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun dengan kadar
mengalami perubahan dari rigid, serta terjadi kesalahan genetik (Tortora dan
pengambilan nutrisi dengan proses ekskresi zat toksik di dalam tubuh. Fungsi
komponen protein pada membran sel yang sangat penting bagi proses di atas,
adalah adanya penurunan reproduksi sel oleh mitosis yang mengakibatkan jumlah
sel anak di semua jaringan dan organ berkurang. Hal ini akan menyebabkan
d. Sistem Imun
demikian, kemunduran kemampuan sistem yang terdiri dari sistem limfatik dan
khususnya sel darah putih, juga merupakan faktor yang berkontribusi dalam
proses penuaan. Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca tranlasi,
antigen permukaan sel, maka hal ini akan dapat menyebabkan sistem imun tubuh
penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi
Menurut MC Kay et all., (1935) yang dikutip Darmojo dan Martono (2004),
antara lain disebabkan karena menurunnya salah satu atau beberapa proses
Seseorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara keaktifannya setelah
sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah
meraka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial (Azizah, 2011).
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Identity pada
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara pelan
tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari
Menurut Patricia Gonce Morton dkk, 2011 tugas perkembangan keluarg yaitu:
1. Memutuskan dimana dan bagaimana akan menjalani hidup selama sisa umurnya.
3. Memelihara lingkungan rumah yang adekuat dan memuaskan terkait dengan status
yang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia, tidak hanya
perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan sekual (Azizah, 2011).
1. Perubahan Fisik
a. Sistem Indra
terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
b. Sistem Intergumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan berkerut.
Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan
kulit disebabkan atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera, timbul pigmen
c. Sistem Muskuloskeletal
d. Kartilago
Jaringan kartilago pada persendian lunak dan mengalami granulasi dan akhirnya
e. Tulang
f. Otot
Perubahan struktur otot pada penuaan sangat berfariasi, penurunan jumlah dan
ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak pada
g. Sendi
Pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament dan fasia
i. Sistem Respirasi
Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap,
rugi paru, udara yang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada otot,
1) Kehilangan gigi,
k. Sistem Perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak fungsi yang
ginjal.
l. Sistem Saraf
Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi yang progresif
m. Sistem Reproduksi
uterus. Terjadi atropi payudara. Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi
2. Perubahan Kognitif
b. IQ (Intellegent Quocient)
g. Kebijaksanaan (Wisdom)
h. Kinerja (Performance)
i. Motivasi
3. Perubahan Mental
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (hereditas)
e. Lingkungan
famili.
4. Perubahan Spiritual
Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam berfikir
5. Kesehatan Psikososial
a. Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama jika
dapat meruntuhkan pertahanan jiwa yang telah rapuh pada lansia. Hal tersebut
c. Depresi
Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu diikuti
dengan keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi suatu episode depresi.
Depresi juga dapat disebabkan karena stres lingkungan dan menurunnya
kemampuan adaptasi.
d. Gangguan cemas
dengan sekunder akibat penyakit medis, depresi, efek samping obat, atau gejala
e. Parafrenia
Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan waham (curiga), lansia
f. Sindroma Diogenes
mengganggu. Rumah atau kamar kotor dan bau karena lansia bermain-main
dengan feses dan urinnya, sering menumpuk barang dengan tidak teratur.
1. Pengertian
dalam Andra, 2013).Gastritis diartikan sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
2. Epidemiologi
Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2019, persentase penyakit
gastitis dibeberapa negara yaitu, 69% di Afrika, 78% di Amerika Selatan, dan 51%
di Asia. Kejadian penyakit gastritis didunia mencapai 1.8 juta hingga 2.1 juta
583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya (Azer & Akhondi, 2020).
adalah 40.8% dan mencapai prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa
tahun 2018 juga mencatat bahwa terdapat 30.154 kasus gastritis dan masuk sebagai
sepuluh besar penyakit terbanyak pada klien rawat inap di rumah sakit Indonesia
(Kurniawan, 2019). Kota yang memiliki catatan penyakit gastritis paling banyak di
Indonesia adalah kota Medan yang mencapai angka 91.6%, kemudian dibeberapa
kota lainnya seperti Jakarta 50%, Palembang 35.35%, Bandung 32.5%, Surabaya
31.2%, Denpasar 46%, Aceh 31.7%, dan Pontianak 31.2% (Handayani & Thomy,
2018).
3. Etiologi
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering timbul akibat diet yang
sembrono. Individu ini makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan
(H.pylori) penyebab penyakit. Penyebab lain dari gastritis akut mencakup alcohol,
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali
Gastritis juga merupakan tanda pertama dari infeksi sistemik akut. Gastritis kronis
(Suddrath,Brunner.2001).
Adapun beberapa etiologi yang dapat menimbulkan gastritis antara lain ialah :
b. Stress Akut
4. Klasifikasi
a. Gastritis Akut
konsumsi agen kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa
(Suddarth,Brunner.2001)
b. Gastritis Kronis
Gastritis ini dibgagi menjadi sua tipe yaitu tipe A dan B.Gastritis tipe A
mampu menghasilkan imun sendiri, tipe ini dikaitkan dengan atropi dari
proses ini. Gastritis tipe B lebih lazim, akan tetapi tipe ini dikaitkan dengan
lambung (La,Sarif.2012).
5. Patofisiologi
Lambung adalah sebuah kantong otot yang kosong, terletak dibagian kiri atas
perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa memiliki panjang berkisar
10 inchi. Bila lambung dalam keadaan kosong, maka ia akan melipat seperti
yang kuat. Ketika makanan berada di lambung, dinding lambung akan mulai
menghancurkan makanan tersebut. Pada saat yang sama kelenjar-kelenjar yang
tersebut (La,Sarif.2012).
Suatu komponen cairan lambung adalah asam yang bersifat sangat korosif.
hidroklorida. Fungsi dari lapisan pelindung lambung ini adalah agar cairan asam
dalam lambung tidak merusak dinding lambung. Adapun terjadi nya proses
gastritis yang biasanya terkena oleh bakteri, obat-obatan anti nyeri yang
keadaan epitel sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi penghancuran sel
mukosa. Hal ini mengakibatkan fungsi dari mukosa tidak berfungsi yang akhirnya
odem dan akhirnya plasma bocor kedalam lambung sehingga terjadi (Hematoresis
dan melena). Ketika terjadi peningkatan asam klorida akan merangsang kolinergik
menjadi pepsin dan berakibat akan menurun fungsi sawar dan kemudian terjadi
hancurnya vena-vena kecil dan kapiler kemudian terjadi perdarahan
(La,Sarif.2012).
6. Pathway Gastritis
7.
Alkohol, NSIAD
Nikotin dan rokok Stress dan pola
(aspirin)
makan buruk
Siklooksigenasi terhambat Mengurangi sekresi
bikarbonat Peningkatan sekresi
Kegagalan produksi asam lambung
prostaglandin Menghambat netralisir
asam lambung
Pembentukan mukus
lambung terganggu Asam lambung meningkat
Penurunan barrier
terhadap asam lambung
Iritasi mukosa lambung
Gastritis
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
b. Perdarahan
c. Hematomesis
d. Melena
e. Anoreksia
f. Mual, muntah
g. Kembung
9. Komplikasi
b. Ulkus
c. Perforasi
10. Penatalaksana
a. Gastritis Akut
alcohol dan makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan
melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan
bahaya perforasi.
b. Gastritis Kronis
vitamin B12 yang disebabkan oleh adanya antibody terhadap factor instrinsik
(Suddart,Brunner.2001).
11. Pencegahan
Walaupun infeksi H.Pylori tidak dapat selalu dicegah, berikut beberapa saran
untuk dapat selalu dicegah, berikut beberapa saran untuk dapat mengurangi resiko
terkena gastritis :
a. Makan secara benar
asam, gorengan atau berlemak. Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis
Makanlah dengan jumlah yang cukup pada waktunya dan lakukan dengan
santai.
b. Hindari Alkohol
c. Jangan merokok
rentan terhadap gastritis dan borok. Merokok juga dapat meningkatkan asam
e. Kendalikan stress
dengan cara diit yang bernutrisi,istirahat yang cukup, olahraga teratur dan
dan akan membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah. Ganti
obatan kera dalam jangka waktu yang panjang dan melakukan olahraga teratur
(La,Sarif.2012).
III. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTRITIS
A. Pengkajian
1. Pengkajian Fisik
a) Identitas
b) Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada uluhati, mual, muntah, sering sendawa dan
perut kembung.
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada uluhati, mual, muntah, sering
2) Nutrisi/metabolik
3) Pola eliminasi
Kaji frekuensi BAB dan BAK, ada nyeri atau tidak saat BAB/BAK
dan warna
Kaji pola istirahat, kualitas dan kuantitas tidur, kalau terganggu kaji
penyebabnya
6) Pola kognitif-perseptual
nyeri), Skala (skala nyeri 1-10), Time (kapan nyeri terasa bertambah
berat).
Pola persepsi diri perlu dikaji, meliputi; harga diri, ideal diri,
penilaian:
NO KRITERIA BANTUAN MANDIRI
1 Makan 5 10
2 Minum 5 10
Berpindah dari kursi roda ketempat 5-10 15
3
tidur/sebaliknya
Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, 0 5
4
menggosok gigi)
Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, 5 10
5
menyeka tubuh, menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Menggunakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10
11 Kontrol Bladder (BAK) 5 10
Total skor
Cara penilaian:
110 : mandiri
b) Indeks Katz
yang lain.
Keterangan :
4 Alamat anda?
Jumlah
Interpretasi hasil :
kembali dan bahasa. Nilai kemungkinan ada 30, dengan nilai 21 atau
untuk melengkapi dan dengan mudah dinilai, tetapi tidak dapat digunakan
pada waktu dan dengan tindakan. Ini merupakan suatu alat yang berguna
umum pada lansia dan sering dihubungkan dengan kacau mental dan
seminggu terakhir.
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Pada dasarnya puaskah anda dengan
YA TIDAK*
hidup anda saat ini?
2 Apakah anda membatalkan banyak dari
YA* TIDAK
rencana kegiatan/minat anda?
3 Apakah anda merasa hidup anda ini
YA* TIDAK
hampa?
4 Seringkah anda merasa kebosanan? YA* TIDAK
5 Apakah anda memiliki suatu harapan
YA TIDAK*
dimasa depan?
6 Apakah anda terganggu dengan
memikirkan kesulitan anda tanpa jalan YA* TIDAK
keluar?
7 Apakah anda sering kali merasa
YA TIDAK*
bersemangat?
8 Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu
YA* TIDAK
hal buruk bakal menimpa anda?
9 Apakah anda sering kali merasa
YA TIDAK*
gembira?
10 Apakah anda sering kali merasa tak
YA* TIDAK
terbantukan?
11 Apakah anda sering kali merasa gelisah
YA* TIDAK
dan resah?
12 Apakah anda lebih menyukai tinggal
dirumah daripada keluar rumah dan YA* TIDAK
melakukan sesuatu hal baru?
13 Apakah anda sering kali
YA* TIDAK
mengkhawatirkan masa depan anda?
14 Apakah anda merasa kesulitan dengan
YA* TIDAK
daya ingat anda?
15 Apakah anda berpikir/ bersyukur masih
YA TIDAK*
hidup saat ini?
16 Apakah anda sering kali merasa sedih
YA* TIDAK
dan putus asa?
17 Apakah anda merasa tidak berguna saat
YA* TIDAK
ini?
18 Apakah anda sering menyesalkan masa
YA* TIDAK
lalu anda?
19 Apakah menurut anda kehidupan ini
YA TIDAK*
penuh tantangan yang menyenangkan?
20 Apakah anda merasa kesulitan untuk
YA* TIDAK
mengawali suatu kegiatan tertentu
21 Apakah anda merasa diri anda penuh
YA TIDAK*
energi?
22 Apakah menurut anda keadaan yang
YA* TIDAK
dihadapi tanpa harapan?
23 Apakah menurut anda keadaan orang
YA* TIDAK
lain lebih baik dari anda?
24 Apakah anda seringkali merasa marah YA* TIDAK
hanya karena alasan sepele?
25 Apakah anda sering merasakan bagaikan
YA* TIDAK
menangis?
26 Apakah anda kesulitan berkonsentrasi? YA* TIDAK
27 Apakah anda bangun pagi dengan
YA TIDAK*
perasaan menyenangkan?
28 Apakah anda lebih suka menghindari
YA* TIDAK
acara/sosialisasi?
29 Apakah mudah bagi anda dalam
YA TIDAK*
mengambil suatu keputusan?
30 Apakah anda berpikiran jernih
YA TIDAK*
sebagaimana biasanya?
TO
TAL
*Tiap jawaban yang bertanda bintang dihitung 1 poin
Interpretasi hasil:
B. Diagnosa Keperawatan
kognitif
C. Intervensi Keperawatan
Diagnose
NOC NIC
Keperawatan
Nyeri Akut b/d Paint control 1605 Paint Management 1400
Agens Biologis Setelah dilakukan Pengkajian:
tindakan keperawatan 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi
selama 1 x 24 jam lokasi,karakteristik,onset/durasi,frekuen
diharapkan masalah si,kualitas,intensitas dan factor
nyeri akut pada pasien penyebab.
dapat teratasi dengan 2. Observasi respon nonverbal
indicator: menunjukkan ketidaknyamanan
a) Pasien mampu terutama pada pasien yang tidak mampu
menyebutkan berkomunikasi secara efektif
factor prepitasi Mandiri:
nyeri 1. Gunakan strategi komunikasi teraupetik
b) Pasien untuk mengetahui nyeri dan respon
melaporkan pasien terhadap nyeri.
perubahan 2. Tentukan dampak nyeri yang dirasakan
gejala/nyeri pasien
terhadap 3. Kontrol factor lingkungan yang mampu
kesehatan. menimbulkan respon ketidaknyamanan
c) Pasien pada pasien.
melaporkan 4. Kurangi factor prepitasi nyeri
pengendalian Penyuluhan
nyeri 1. Ajarkan penggunaan teknik
nonpharmakogi (teknik relaksasi)
2. Ajarkan prinsip dalam penangan nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya untuk menentukan dan
menjalankan therapy jika perlu.
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dibuat sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil serta
Brunner, Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah,Volume 2. Jakarta : EGC
Bulechek, M.G dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC), 6th Indonesian
La, Sarif. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogjakarta: Nuha Medika ; diakses pada
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38265/5/Chapter%20I.pdf,
Saferi, Andra. 2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa). Yogjakarta: Nuha
Medika
Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner dan Suddarth (ed.8, vol.2), Terjemahan oleh Agung Waluyo, (et,all).
Jakarta : EGC.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
BINA USADA BALI
SK MENDIKNAS RI. NOMOR 122/D/O/2012
TERAKREDITASI BAN PT.NOMOR 351/SK/BAN-PT/ Akred/ PT/IV/2015
Kompleks Kampus MAPINDO Jl. Padang Luwih, Tegal Jaya Dalung - Badung
Telp. (0361) 9072036, Fax. 419959 Email: binausada@yahoo.com Web: binausadabali.ac.id
38
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. MA
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 38 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Br. Pacung, Pejeng Kelod, Tampaksiring, Gianyar
2. KELUHAN UTAMA
Mual dan nyeri uluhati
3. GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Menikah
: Tinggal serumah
39
4. RIWAYAT KESEHATAN
Lansia “PK” mengatakan memiliki penyakit maag dari masih muda dan
belakangan cukup sering kambuh. Lansia “PK” mengatakan pernah menderita
penyakit TBC dan muntah darah saat berusia 20 tahun.
7. RIWAYAT REKREASI
Lansia “PK” mengatakan tidak pernah berekreasi ke tempat-tempat wisata. Lansia
“PK” biasanya menonton televisi di siang dan sore hari. Terkadang setiap pagi atau
sore lansia “PK” pergi berkebun di sawah.
40
10. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Lansia “PK” mengatakan pernah menderita TBC dan muntah darah saat berusia 20
tahun dan dirawat di rumah sakit selama 4 bulan. Penyakit lain selain itu disangkal
lansia “PK”.
41
h. Telinga
S : Lansia “PK” mengatakan tidak mengalami gangguan pendengaran. Suara
yang didengar jelas.
O:
I : Bentuk simetris, telinga tampak bersih, fungsi pendengaran baik.
P : Tidak terdapat nyeri tekan.
i. Hidung dan Sinus
S : Lansia “PK” mengatakan tidak ada masalah dengan hidung maupun
fungsi penciumannya.
O:
I : bentuk simetris, hidung tampak bersih.
P : tidak terdapat nyeri tekan.
j. Mulut dan tenggorokan
S : Lansia “PK” mengatakan tidak ada masalah dengan mulut dan
tenggorokannya.
O:
I : bentuk simetris, kebersihan mulut cukup, bibir lembab, susunan gigi
tidak lengkap.
P : tidak terdapat nyeri tekan.
k. Leher
S : lansia “PK” mengatakan tidak ada keluhan pada lehernya.
O:
I : bentuk simetris, kebersihan cukup
P : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat pembesaran
vena jugularis.
l. Payudara
S :-
O:
I : bentuk simetris
P : tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
m. Pernapasan
S : Lansia “PK” mengatakan tidak memiliki keluhan atau gangguan pada
pernafasannya.
O:
42
I : tidak terdapat retraksi dada
P : tidak terdapat nyeri tekan, taktil premitus sama
P : redup
A: suara nafas vesikuler
n. Kardiovaskuler
S : Lansia “PK” mengatakan tidak pernah mengalami masalah nyeri dada.
O:
I : bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran
P : tidak terdapat nyeri tekan
P : pekak
A: regular, tidak terdapat bunyi jantung tambahan
o. Gastrointestinal
S : Lansia “PK” mengatakan mengalami mual sejak kemarin siang, muntah
disangkal, nyeri uluhati (+) dengan skala 3 (0-10), sering sendawa dan
kehilangan nafsu makan.
O:
I : bentuk simetris
A: terdapat bising usus 8 x/menit
P : pada saat pengkajian terdapat nyeri tekan pada regional atas
P: timpani
p. Perkemihan
S : Lansia “PK” mengatakan tidak ada masalah BAB maupun BAK, lansia
“PK” biasanya BAB 1 x/hari dan BAK sekitar 6x/hari.
O:
I : tidak terkaji.
P : tidak terkaji.
q. Muskuloskeletal
S : Lansia “PK” mengatakan lututnya terasa kaku dan terkadang nyeri
terutama pada saat akan berdiri atau berjalan dari posisi duduk atau
jongkok.
O:
I : bentuk lutut simetris
P : pada saat pengkajian tidak terdapat nyeri tekan pada ekstremitas.
43
r. Sistem saraf pusat
S : lansia “PK” mengatakan masih dapat menggerakkan seluruh anggota
geraknya dengan baik, meskipun terkadang merasakan kaku pada daerah
lututnya.
O:
I : tidak terdapat kelainan bentuk.
P : reflek (+)
s. Reproduksi
S : Lansia “PK” mengatakan sudah tidak ada gairah lagi untuk melakukan
hubungan seksual.
O:
I : tidak terkaji
P : tidak terkaji
44
Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain?
Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter?
Cenderung mengurung diri?
Bila lebih dari atau sama 1 jawaban “ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+) / NEGATIF (-)
Kesimpulan :
Lansia “PK” tidak memiliki masalah emosional.
c. Spiritual
Lansia “PK” mengatakan melakukan persembahyangan di hari-hari tertentu
atau ketika ada acara keagamaan di pura. Lansia “PK” biasanya melakukan
persembahyangan di Pura Kahyangan Tiga di Desanya dan di Merajan pada
hari-hari besar keagaaman.
Kesimpulan :
Lansia “PK” mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dengan
baik (tanpa pengawasan khusus).
45
b. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS
No. Kriteria Dengan Mandiri Ket
Bantuan
1 Makan Frek: 3 x/sehari
Jml: 1 porsi
5 10
Jenis: nasi, lauk-
pauk, sayur
2 Minum Frek: 8 x/sehari
5 10 Jml: ± 1500ml
Jenis: air putih
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat -
5-10 15
tidur/ sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, menyisir Frek : 1 x/sehari
0 5
rambut, menggosok gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci Mampu dilakukan
5 10
pakaian, menyeka tubuh, menyiram) dengan baik
6 Mandi Mampu dilakukan
5 15
dengan baik
7 Jalan di permukaan datar 0 5 Frek : > 6 x/sehari
8 Naik turun tangga Mampu dilakukan
5 10
dengan baik
9 Menggunakan pakaian Mampu dilakukan
5 10
dengan baik
10 Kontrol bowel (BAB) Frek: 1 x/sehari
5 10
Kons: lembek
11 Kontrol bladder (BAK) Frek: 6 x/sehari
5 10
Warna: jernih
Nilai Total 110
Keterangan :
110 : mandiri
65-105 : Ketergantungan sebagian
≤ 60 : Ketergantungan Total
Kesimpulan:
Mandiri
46
No Pertanyaan Benar Salah
1 Tanggal berapa hari ini √
2 Hari apa sekarang √
3 Apa nama tempat ini √
4 Dimana alamat anda √
5 Berapa umur anda √
6 Kapan anda lahir (minimal tahun lahir) √
7 Siapa presiden Indonesia sekarang √
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya √
9 Siapa nama ibu anda √
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap √
angka baru, semua secara menurun
Jumlah 8
Interpretasi hasil :
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
Kesimpulan:
Fungsi Intelektual Utuh.
47
KALKULASI 93 benar
86 salah
79 benar
72 benar
65 benar
5 MENGINGAT 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga objek
pada nomer 2 (registrasi) tadi,bila benar 1
poin untuk 1 objek
6 BAHASA 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien (misal jam
tangan atau pensil) “1 poin”
Interpretasi hasil :
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Kesimpulan:
Aspek kognitif dari fungsi mental baik.
48
c. Status Psikologis (skala depresi pada lansia)
Pilih jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan dalam seminggu terakhir
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Pada dasarnya puaskah anda dengan hidup 0
YA TIDAK*
anda saat ini?
2 Apakah anda membatalkan banyak dari 0
YA* TIDAK
rencana kegiatan/minat anda?
3 Apakah anda merasa hidup anda ini hampa? YA* TIDAK 0
4 Seringkah anda merasa kebosanan? YA* TIDAK 0
5 Apakah anda memiliki suatu harapan dimasa 0
YA TIDAK*
depan?
6 Apakah anda terganggu dengan memikirkan 1
YA* TIDAK
kesulitan anda tanpa jalan keluar?
7 Apakah anda sering kali merasa bersemangat? YA TIDAK* 0
8 Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal 1
YA* TIDAK
buruk bakal menimpa anda?
9 Apakah anda sering kali merasa gembira? YA TIDAK* 0
10 Apakah anda sering kali merasa tak 0
YA* TIDAK
terbantukan?
11 Apakah anda sering kali merasa gelisah dan 0
YA* TIDAK
resah?
12 Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah 0
daripada keluar rumah dan melakukan sesuatu YA* TIDAK
hal baru?
13 Apakah anda sering kali mengkhawatirkan 1
YA* TIDAK
masa depan anda?
14 Apakah anda merasa kesulitan dengan daya 0
YA* TIDAK
ingat anda?
15 Apakah anda berpikir/ bersyukur masih hidup 0
YA TIDAK*
saat ini?
16 Apakah anda sering kali merasa sedih dan 0
YA* TIDAK
putus asa?
17 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini? YA* TIDAK 0
18 Apakah anda sering menyesalkan masa lalu 0
YA* TIDAK
anda?
19 Apakah menurut anda kehidupan ini penuh 0
YA TIDAK*
tantangan yang menyenangkan?
20 Apakah anda merasa kesulitan untuk 0
YA* TIDAK
mengawali suatu kegiatan tertentu
21 Apakah anda merasa diri anda penuh energi? YA TIDAK* 1
22 Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi 0
YA* TIDAK
tanpa harapan?
23 Apakah menurut anda keadaan orang lain 0
YA* TIDAK
lebih baik dari anda?
24 Apakah anda seringkali merasa marah hanya 0
YA* TIDAK
karena alasan sepele?
25 Apakah anda sering merasakan bagaikan 0
YA* TIDAK
menangis?
49
26 Apakah anda kesulitan berkonsentrasi? YA* TIDAK 0
27 Apakah anda bangun pagi dengan perasaan 0
YA TIDAK*
menyenangkan?
28 Apakah anda lebih suka menghindari 0
YA* TIDAK
acara/sosialisasi?
29 Apakah mudah bagi anda dalam mengambil 0
YA TIDAK*
suatu keputusan?
30 Apakah anda berpikiran jernih sebagaimana 0
YA TIDAK*
biasanya?
TOTAL 4
*Tiap jawaban yang bertanda bintang dihitung 1 poin
Interpretasi hasil:
0-4 : depresi tidak terjadi
5-14 : suspek depresi
15-22 : depresi ringan
> 22 : depresi berat
Kesimpulan:
Depresi tidak terjadi.
50
ANALISA DATA
Nama : “PK” Ruang : Br. Pacung, Pejeng Kelod
Usia : 80 tahun Tanggal : 1 Agustus 2022
Penyebab
No Tanggal /Jam Data Fokus Masalah
(pathway)
1. 1 Agustus DS: Lansia “PK” Ketidakseimbangan Pola makan tidak
2022 mengatakan merasa Nutrisi Kurang dari baik
mual sejak satu hari Kebutuhan Tubuh
yang lalu, muntah
disangkal, sering
Iritasi lambung
sendawa, kehilangan
nafsu makan dan
tidak bisa makan
dengan baik karena Inflamasi
rasa mual. Lansia
“PK” sudah pergi ke
puskesmas terdekat Pelepasan vasoaktif
pagi ini untuk
mendapatkan obat
tetapi keluhan mual
dan sendawa masih Rangsangan pada
dirasakan walaupun hipotalamus
sedikit berkurang.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
51
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
Nama : Lansia “PK” Ruang : Br. Pacung, Pejeng kelod
Usia : 80 tahun Tanggal : 1 Agustus 2022
Tanggal
No Tanggal/Jam Diagona Keperawatan Paraf
Teratasi
1. 1 Agustus 2022 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari -
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual dan masukan nutrisi yang tidak
adekuat.
2. 1 Agustus 2022 Nyeri Akut berhubungan dengan agen 3 Agustus
cedera biologis (imflamasi). 2022
52
C. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Lansia “PK” Ruang : Br. Pacung, Pejeng Kelod
Usia : 80 tahun Tanggal : 1 Agustus 2022
Diagnosa Nama/
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan Paraf
1. Ketidakseimbangan Nutritional Status : NIC
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh NOC : Food & Fluid Nutrition Management 7200
berhubungan dengan Intake Pengkajian :
mual dan masukan
nutrisi yang tidak 1008 1. Kaji apakah pasien memiliki 1. Membantu menentukan jenis
adekuat riwayat alergi makanan makanan yang bisa dimakan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2. Tentukan makanan yang 2. Membantu menambah nafsu
selama 3 x 24 jam disukai pasien makan
diharapkan masalah 3. Tentukan jumlah kalori yang 3. Untuk memenuhi asupan
ketidakseimbangan diperlukan tubuh energy harian dalam
nutrisi kurang dari beraktivitas
kebutuhan tubuh dapat
Mandiri :
teratasi dengan
indicator: 4. Berikan makanan tambahan 4. Menambah asupan nutrisi dan
(snack) seperti jus buah, jika meningkatkan nafsu makan
- Pasien mampu perlu
memenuhi
kebutuhan nutrisi 5. Timbang BB pasien pada 5. Memonitoring risiko
interval yang tepat kekurangan nutrisi
melalui oral.
6. Monitor pemasukan nutrisi 6. Menjamin kecukupan asupan
- Pasien mampu nutrisi dan kalori untuk tubuh
dan kalori yang dikomsumsi
memenuhi
oleh tubuh
53
kebutuhan cairan Penyuluhan perhari
melalui oral.
7. Berikan informasi tentang
- Pasien mampu nutrisi yang dibutuhkan oleh
pasien 7. Menambah pengetahuan
mempertahankan tentang makanan yang baik
berat badan 8. Memberikan informasi untuk kondisi klien
tentang cara untuk
mengurangi rasa mual. 8. Membantu mengurangi
keluhan dengan cara non
9. Anjurkan lansia mengunjungi farmakologis
fasilitas pelayanan kesehatan
bila keluhan tidak membaik 9. Mencegah risiko terjadinya
perburukan kondisi dan
pemantauan kondisi lebih
lanjut
54
gejala/nyeri Mandiri:
terhadap kesehatan. 3. Gunakan strategi 3. Membangun rasa percaya dan
- Pasien melaporkan komunikasi teraupetik menghargai pada klien untuk
untuk mengetahui nyeri menggali informasi mengenai
pengendalian nyeri
dan respon pasien terhadap keluhan yang dialami
nyeri.
4. Tentukan dampak nyeri 4. Mencegah secara dini risiko
yang dirasakan pasien yang dapat ditimbulkan dari
rasa nyeri tersebut
5. Kontrol faktor lingkungan 5. Mencegah meningktnya
yang mampu menimbulkan respon terhadap nyeri dan
respon ketidaknyamanan memberikan rasa nyaman
pada pasien. terhadap klien
6. Kurangi faktor prepitasi 6. Untuk mengurangi risiko
nyeri terjadinya meningkatnya
keluhan nyeri klien
Penyuluhan
7. Ajarkan penggunaan 7. Untuk membantu mengurangi
teknik non pharmakologi keluhan nyeri
(teknik relaksasi)
8. Ajarkan prinsip dalam 8. Menjadikan suatu pegangan
penangan nyeri dalam mengurangi rasa nyeri
sebagai terapi non
farmakologis
Kolaborasi:
9. Kolaborasi dengan tenaga 9. Kolaborasi pemberian anti
kesehatan lainnya untuk nyeri dapat membantu
menentukan dan mempercepat berkurangnya
menjalankan therapy jika keluhan
perlu.
55
D. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Lansia “PK” Ruang : Br. Pacung, Pejeng Kelod
Usia : 80 tahun Tanggal : 1 Agustus 2022
Dx Nama/
No Hari, Tanggal/Jam Implementasi Respon Klien
Kep TTD
1. Senin, 1 Agustus 1,2 - Menciptakan lingkungan yang nyaman DS : Pasien mengatakan merasa lebih
2022 untuk pasien dengan posisi duduk di nyaman dengan duduk di kursi.
Pukul 13.00 WITA kursi. DO : Wajah pasien tampak tidak nyaman
sambil memegangi perutnya
Pukul 13.30 WITA 1,2 - Mengkaji keluhan pasien. DS : Pasien mengeluh merasa mual sejak
kemarin siang, perut terasa tidak
nyaman, sering bersendawa dan
nyeri pada uluhati dengan skala nyeri
3 (0-10). Keluhan muntah disangkal
dan pasien mengatakan nafsu
makannya menurun akibat mual
DO : pasien tampak memegangi perutnya
dan sempat bersendawa saat
berbicara
Pukul 13.50 WITA 1 - Mengkaji faktor penyebab keluhan DS : Pasien mengatakan pernah mengalami
mual sakit maag namun sudah lama tidak
pernah kambuh. Pasien mengatakan
beberapa hari belakangan sempat
telat makan karena harus
mengerjakan pekerjaan di lading.
Mulai kemarin nafsu makan pasien
menurun karena takut muntah
DO : Raut wajah pasien tampak tidak
nyaman
56
Pukul 14.10 WITA - Mengkaji keluhan dan status nyeri DS : Pasien mengatakan merasa nyeri di
area uluhati, rasa nyeri seperti
ditusuk-tusuk, frekuensi nyeri
2 dikatakan hilang timbul, dengan
skala nyeri 3 (0-10).
DO : pasien tampak sedikit lemas dan lesu.
Pukul 14.20 WITA - Mengkaji tanda-tanda vital, DS : Pasien mengatakan bersedia untuk
pemeriksaan antropometri dan diperiksa
melakukan pemeriksaan fisik DO : TD: 105/70 mmHg
1,2 Nadi : 75 x/mnt
RR : 19 x/mnt
Suhu : 36,7 ºC
Tinggi Lutut : 53cm
Berat Badan : 63 kg
IMT : 22,3
Pemeriksaan fisik : tidak terdapat
kelainan
Pukul 15.00 WITA - Memberikan penjelasan kepada pasien DS : Pasien dan keluarga mengatakan
dan keluarga pendamping pasien mengetahui tentang penyakit maag
tentang penyebab keluhan mual dan namun tidak terlalu paham tentang
1,2 nyeri uluhati dan cara untuk cara penanganannya
mengatasinya. DO : Pasien dan keluarga tampak serius
dan antusia memperhatikan
penjelasan yang diberikan dan
sesekali bertanya.
2. Selasa, 2 Agustus 1,2 - Menciptakan lingkungan yang nyaman DS : Pasien mengatakan merasa lebih hari
2022 untuk pasien ini merasa lebih nyaman
Pukul 13.00 WITA DO : Wajah pasien tampak lebih nyaman
dan masih terlihat sesekali
memegangi perutnya
57
Pukul 13.30 WITA 1,2 - Mengkaji ulang keluhan pasien. DS : Pasien mengeluh masih merasa mual
namun sudah berkurang dari hari
sebelumnya. Pasien mengatakan
masih cukup sering bersendawa,
nafsu makan masih belum membaik.
Keluhan nyeri uluhati masih namun
sedikit berkurang dari kemarin
dengan skala nyeri 2 (0-10)
DO : Raut wajah pasien sedikit tidak
nyaman, pasien tampak sesekali
bersendawa
Pukul 14.00 WITA 1 - Memberikan informasi mengenai DS : Pasien mengatakan akan mencoba
pemenuhan nutrisi, cara mengurangi untuk makan lebih sering dengan
rasa mual dengan minum air hangat dan porsi sedikit dan minum air hangat
makan sedikit tapi sering untuk mengurangi mual
DO : pasien tampak memahami informasi
yang diberikan
Pukul 14.20 WITA 2 - Mengajarkan pasien untuk mengatasi DS : Pasien mengatakan akan mencoba
nyeri dengan cara teknik relaksasi melakukan teknik relaksasi yang
otogenik. diajarkan secara perlahan
DO : Pasien dan keluarga tampak antusias
saat diajarkan teknik relaksasi
otogenik
Pukul 15.00 WITA 1,2 - Memberikan anjuran kepada pasien DS : Pasien mengatakan tetap minum obat
untuk tetap mengonsumsi obat yang yang diberikan dari puskesmas sesuai
didapat dari puskesmas sesuai aturan dengan aturan pakai. Pasien dan
minum keluarga mengatakan paham dengan
- Memberi anjuran kepada pasien dan penjelasan yang diberikan
keluarga untuk mengunjungi fasilitas DO : Pasien dan keluarga tampak paham
58
pelayanan kesehatan terdekat apabila dan memberikan respon positif
keluhan yang dialami tidak membaik terhadap informasi yang diberikan
atau semakin memburuk
3 Rabu, 3 Agustus 1,2 - Menciptakan lingkungan yang nyaman DS : Pasien mengatakan merasa lebih
2022 untuk pasien dengan posisi duduk di nyaman dan kondisinya lebih baik
Pukul 13.00 WITA kursi. hari ini
DO : Wajah pasien tampak lebih nyaman
Pukul 13.20 WITA 1,2 - Mengukur tanda-tanda vital DS : Pasien mengatakan bersedia untuk
dilakukan pengukuran tanda-tanda
vital
DO : TD: 120/80 mmHg
Nadi : 72 x/mnt
RR : 16 x/mnt
Suhu : 36,2 ºC
Pukul 14.10 WITA 1,2 - Mengkaji ulang keluhan pasien. DS : Pasien mengatakan keluhan mual
masih dirasakan tetapi sudah jauh
membaik dari sebelumnya, keluhan
sendawa sudah hilang dan nafsu
makan pasien lebih membaik. Pasien
mengatakan keluhan nyeri uluhati
sudah tidak dirasakan hari ini, skala
nyeri dikatakan 0 (0-10). Pasien
mengatakan merasa kondisi
tubuhnya jauh lebih baik dari
sebelumnya. Pasien mengatakan
mampu melakukan teknik relaksasi
otogenik walaupun belum sempurna
DO : Pasien tampak kooperatif dan
memberikan respon positif terhadap
pertanyaan yang diajukan.
59
E. EVALUASI
Nama : Lansia “PK” Ruang : Br. Pacung, Pejeng Kelod
Usia : 80 tahun Tanggal : 3 Agustus 2022
Tanggal/ Dx Nama/
No Evaluasi
Jam Kep Paraf
1. Rabu, 3 1 S : Pasien mengatakan keluhan mual masih
Agustus dirasakan tetapi sudah jauh membaik dari
2022 sebelumnya, keluhan sendawa sudah hilang
Pukul 14.15 dan nafsu makan pasien lebih membaik. Pasien
WITA mengatakan merasa kondisi tubuhnya jauh
lebih baik dari sebelumnya.
O : Pasien tampak kooperatif dan memberikan
respon positif
TD: 120/80 mmHg, N : 72 x/menit, RR: 16
x/menit, S : 36,20C.
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi
60
DOKUMENTASI
61
3. Rabu, 3 Agustus 2022
62