PROSES PENUAAN
DIANA
A1C121031
CI LAHAN CI INSTITUSI
(..................................) (..................................)
2022
1
A. Pengertian Lansia
Masa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara 65-75 tahun (Potter &
Perry, 2005).
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui,
ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia
yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase
hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004
dalam Psychologymania, 2013).
1. TeoriBiologik
c. Autoimun
2.Teori Sosial
a. Teori aktifitas
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
dalam kegiatan sosial
b. Teori Pembebasan
c.Teori Kesinambungan
1) Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam
proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa
lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan ataudihilangkan
4
5
3. Teori Psikologi
6
Memelihara keterlibatan social, sipil dan politisi
Memulai hobi baru (selain kegiatan sebelumnya) yang meningkatkan status
Mengakui dan merasakan bahwa ia dibutuhkan
7
terjadi atropi sedang vagina terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan
menurun, sekresi berkurang dan menjadi alkali.
h) Sistem endokrin : pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon
menurun, sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas
tiroid menurun sehingga menurunkan basal metabolisme rate (BMR).
Porduksi sel kelamin menurun seperti : progesteron, estrogen dan testosteron.
i) Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan
lemak, kulit kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu, sedangkan rambut
dalam telinga dan hidung menebal. Kuku menjadi keras dan rapuh.
j) Sistem muskuloskeletal : tulang kehilangan densitasnya dan makin rapuh
menjadi kiposis, tinggi badan menjadi berkurang yang disebut discusine
vertebralis menipis, tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot , sehingga
lansia menjadi lamban bergerak. otot kam dan tremor.
2. Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b) Kesehatan umum
c) Tingkat pendidikan
d) Keturunan
e) Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2 :
a) kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu
b) kenangan jangka pendek : 0-10 menit, kenangan buruk
Intelegentia Question :
a) Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal
b) Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi
perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktor
waktu.
3. Perubahan Perubahan Psikososial
a) Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan
peranan dalam pekerjaan
b) Merasakan atau sadar akan kematian
c) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit.
8
4. Perubahan Perubahan Psikososial
a) Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan
peranan dalam pekerjaan
b) Merasakan atau sadar akan kematian
c) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit.
6. Penyakit Pada Lansia
1. Penyakit sistem paru dan kardiovaskuler.
a) Paru-paru
Fungsi paru-paru mengalami kemunduran disebabkan berkurangnya elastisitas
jaringan paru-paru dan dinding dada, berkurangnya kekuatan kontraksi otot
pernafasan sehingga menyebabkan sulit bernafas. Infeksi sering diderita pada
lanjut usia diantaranyapneumonia, kematian cukup tinggi sampai 40 % yang
terjadi karena daya tahan tubuh yang menurun. Tuberkulosis pada lansia
diperkirakan masih cukup tinggi.
b) Jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).
Pada orang lanjut usia, umumnya besar jantung akan sedikit menurun. Yang
paling banyak mengalami penurunan adalah rongga bilik kiri, akibat semakin
berkurangnya aktivitas dan juga mengalami penurunan adalah besarnya sel-sel
otot jantung hingga menyebabkan menurunnya kekuatan otot jantung. Pada
lansia, tekanan darah meningkat secara bertahap. Elastisitas jantung pada
orang berusia 70 tahun menurun sekitar 50 % dibanding orang berusia 20
tahun. Tekanan darah pada wanita tua mencapai 170/90 mmHg dan pada pria
tua mencapai 160/100 mmHg masih dianggap normal.
Pada lansia banyak dijumpai penyakit jantung koroner yang disebut
jantung iskemi. Perubahan-perubahan yang dapat dijumpai pada penderita
jantung iskemi adalah pada pembuluh darah jantung akibat arteriosklerosis
serta faktor pencetusnya bisa karena banyak merokok, kadar kolesterol tinggi,
penderita diabetes mellitus dan berat badan berlebihan serta kurang berolah
raga.Masalah lain pada lansia adalah hipertensi yang sering ditemukan dan
menjadi faktor utama penyebab stroke dan penyakit jantung koroner.
9
2. Penyakit pencernaan makanan.
Penyakit yang sering terjadi pada saluran pencernaan lansia antara lain gastritis
dan ulkus peptikum, dengan gejala yang biasanya tidak spesifik, penurunan berat
badan, mual-mual, perut terasa tidak enak.Namun keluhan seperti kembung, perut
terasa tidak enak seringkali akibat ketidakmampuan mencerna makanan karena
menurunnya fungsi kelenjar pencernaan. Sembelit/konstipasi kurang nafsu makan
juga sering dijumpai.
3. Penyakit sistem urogenital.
Pada pria berusia lebih dari 50 tahun bisa terjadi pembesaran kelenjar prostat
(hipertrofi prostat), yang mengakibatkan gangguan buang air kecil, sedang pria
lanjut usia banyak dijumpai kanker pada kelenjar prostat.Pada wanita bisa
dijumpai peradangan kandung kemih sampai peradangan ginjal akibat gangguan
buang air kecil. Keadaan ini disebabkan berkurangnya tonus kandung kemih dan
adanya tumor yang menyumbat saluran kemih.
4. Penyakit gangguan endokrin (metabolik).
Dalam sistem endokrin , ada hormon yang diproduksi dalam jumlah besar di saat
stress dan berperan penting dalam reaksi mengatasi stress.Oleh karena itu, dengan
mundurnya produksi hormon inilah lanjut usia kurang mampu menghadapi stress.
Menurunnya hormon tiroid juga menyebabkan lansia tampak lesu dan kurang
bergairah. Kemunduran fungsi kelenjar endokrin lainnya seperti adanya
menopause pada wanita, sedang pada pria terjadi penurunan sekresi kelenjar testis.
Penyakit metabolik yang banyak dijumpai ialah diabetas melitus dan osteoporosis.
10
Terjadinya osteoporosis menjadi menyebab tulang-tulang lanjut usia mudah patah.
Biasanya patah tulang terjadi karena lanjut usia tersebut jatuh, akibat kekuatan
otot berkurang, koordinasi anggota badan menurun, mendadak pusing,
penglihatan yang kurang baik, dan bisa karena cahaya kurang terang dan lantai
yang licin.
7. Penyakit-penyakit lain.
Penyakit saraf yang terpenting adalah akibat kerusakan pembuluh darah otak yang
dapat mengakibatkan perdarahan otak atau menimbulkan kepikunan (senilis).
7. Pohon Masalah
11
8. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan nutrisi yang
tidak adekuat akibat anoreksia
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan asupan kalori dan protein
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skleletal,, nyeri,
intoleransi aktifitas
4. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, destruksi sendi
5. Resiko cedera (dislokasi sendi) berhubungan dengan otot hilang kekuatannya, rasa
nyeri sendi
12
Kriteria : Meningkatkan masukan oral, Menunjukkan peningkatan BB
Intervensi :
a) Buat tujuan BB ideal dan kebutuhan nutrisi harian yang adekuat
R/ Nutrisi yang adekuat menghindari adanya malnutrisi
b) Timbang setiap hari , pantau hasil pemeriksaan laborat
R/ Deteksi dini perubahan BB dan masukan nutrisi
c) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
R/ Dengan pemahaman yang benar akan memotivasi klien untuk masukan
nutrinya
d) Ajarkan individu menggunakan penyedap rasa (seperti bumbu)
R/ aroma yang enak akan membangkitkan selera makan
e) Beri dorongan individu untuk makan bersama orang lain
R/ Dengan makan bersama sama secara psikologis meningkatakan selera
makan
f) Pertahankan kebersihan mulut yang baik (sikat gigi) sebelum dan sesudah
mengunyah makanan
R/ dengan situasi mulut yang bersih meningkatkan kenyamanan .
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan asupan kalori dan protein
Tujuan : Klien akan memperlihatkan kemampuan terhindar dari tanda-tanda
infeksi
Kriteria : tanda-tanda peradangan tidak ditemukan : panas, bengkak, nyeri,
merah,gangguan fungsi
Intervensi :
a) Kaji tanda-tanda radang umum secara teratur
R/ Mendeteksi dini untuk mencegah terjadinya radang
b) Ajarkan tentang perlunya menjaga kebersihan diri dan lingkungan
R/ Mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dan kebersihan diri yang
kurang sehat
c) Tingkatkan kemampuan asupan nutris TKTP
R/ meningkatkan kadar protein dalam dalam tubuh sehingga meningkatkan
kemampuan kekbalan dalam tubuh
d) Perhatikan penggunaan obat-obat jangka panjang yang dapat menyebabkan
imunosupresi
13
R/ Menurunkan resiko terjadinya infeksi.
14
R/ sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi
kekakuan.
15
e) Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan
menghilangkan perasaan secara tepat.
f) Cemas berhubungan dengan sumber keuangan yang terbatas.
3. Spiritual
a) Reaksi berkabung / berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan.
DAFTAR PUSTAKA
Moorhead, Sue. 2008. Nursing outcomes Classifications (NOC). Fourth Edition. USA
16